SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
kimia
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami tentang kelarutan garam (elektrolit).
2. Memahami pengertian kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan serta hubungannya.
3. Dapat menghitung nilai kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan.
4. Memahami pengaruh ion senama pada kelarutan.
5. Memahami hubungan antara tetapan hasil kali kelarutan dan pH larutan.
6. Dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan data tetapan hasil kali
kelarutan.
A. Kelarutan Garam (Elektrolit)
Garam adalah suatu zat yang terdiri atas kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Ketika
garam dilarutkan dalam air, akan terbentuk suatu elektrolit. Garam memiliki nilai kelarutan
yang bervariasi. Ada garam yang larut dengan perbandingan tak terhingga dengan air,
seperti garam dapur (NaCl). Ada pula garam yang memiliki kelarutan terbatas dalam air.
Garam-garam dengan kelarutan terbatas ini dapat membentuk endapan ketika mencapai
jumlah (konsentrasi) tertentu. Beberapa contoh kation dan anion garam yang memiliki
kelarutan terbatas dalam air dapat dilihat pada tabel berikut.
XI
K
e
l
a
s
K-13
2
Kation/Anion Keterangan
NO3
–
Semua garam dari anion nitrat (NO3
–
) larut sempurna
dalam air.
Cl–
Semua garam klorida larut sempurna dalam air,
kecuali garam dengan kation Ag+
, Pb2+
, dan Hg+
.
SO4
2–
, CO3
2–
, OH–
, C2
O4
2–
Garam-garam sulfat golongan IA larut sempurna
dalam air, sedangkan garam sulfat golongan IIA
memiliki kelarutan yang terbatas dalam air.
Golongan IA (Li+
, Na+
, K+
, Rb+
, Cs+
) Semuagaram dari kation logam golongan IA larut
sempurna dalam air.
B. Kelarutan (s)
Kelarutan (solubility) adalah istilah untuk menyatakan jumlah maksimal suatu zat yang
masih dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam satuan
mol.L–1
yang juga merupakan satuan dari molaritas. Oleh karena itu, kelarutan (s) juga
dapat didefinisikan sebagai konsentrasi (molaritas) zat yang masih dapat larut dalam
suatu larutan.
Berdasarkan definisi kelarutan, suatu larutan garam yang sukar larut dalam air dapat
berada pada tiga kondisi. Kondisi-kondisi tersebut, yaitu kondisi tidak jenuh, kondisi tepat
jenuh, dan kondisi lewat jenuh. Kondisi tidak jenuh terjadi ketika konsentrasi nyata suatu
garam belum melampaui kelarutannya, sehingga zat masih dapat terlarut. Kondisi tepat
jenuh terjadi ketika konsentrasi nyata suatu garam sama dengan kelarutannya, sehingga
zat tepat akan mengendap. Sementara itu, kondisi lewat jenuh terjadi ketika konsentrasi
nyata suatu garam telah melampaui kelarutannya, sehingga jumlah zat yang mengendap
lebih banyak daripada yang terlarut.
C. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp
)
Pada kondisi tepat jenuh, suatu garam (elektrolit) yang sukar larut dalam air akan
membentuk kesetimbangan. Kesetimbangan terjadi antara zat padat yang tidak larut
dan ion-ion zat yang terlarut. Untuk dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangannya,
perhatikan reaksi berikut.
M A s M aq + A aq+
x y
y x
x y( )→← ( ) ( )−
Sesuai dengan kaidah penulisan rumus tetapan kesetimbangan, hanya zat-zat dalam
bentuk larutan (aq) dan gas (g) yang dituliskan dalam rumus tersebut. Dengan demikian,
diperoleh:
3
Ksp
y x x y
= M A+
   
−
Tetapan kesetimbangan dari suatu garam (elektrolit) yang sukar larut dalam air ini
disebut dengan tetapan hasil kali kelarutan atau Ksp
.
Contoh Soal 1
Tuliskan rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa Mg(OH)2
.
Pembahasan:
Mg(OH)2
dalam larutan akan terurai menjadi ion-ionnya berdasarkan reaksi berikut.
Mg OH s Mg aq +2OH aq2
2+
( ) ( )→← ( ) ( )−
Dengan demikian, rumus Ksp
untuk senyawa Mg(OH)2
adalah sebagai berikut.
Ksp
= [Mg2+
] [OH–
]2
Jadi, rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa Mg(OH)2
adalah Ksp
= [Mg2+
] [OH–
]2
.
D. Hubungan Kelarutan (s) dengan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp
)
Kelarutan (s) merupakan konsentrasi jenuh dari suatu garam (elektrolit). Sementara
itu, Ksp
merupakan tetapan kesetimbangan dari kondisi tepat jenuh suatu garam. Untuk
memahami hubungan antara kelarutan (s) dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp
), perhatikan
contoh larutan AgCl, Ag2
S, dan Ag3
PO4
berikut.
Pada keadaan tepat jenuh, ionisasi AgCl berlangsung sebagai berikut.
AgCl (s)  Ag+
(aq) + Cl–
(aq)
Oleh karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya, maka:
AgCl (s)  Ag+
(aq) + Cl–
(aq)
s s s
Dengan demikian, diperoleh:
Ksp
AgCl = [Ag+
] [Cl–
]
Ksp
AgCl = s · s = s2
Jadi, untuk garam yang terdiri atas dua ion, hubungan antara Ksp
dan s adalah Ksp
= s2
.
Pada larutan Ag2
S, hubungan antara Ksp
dan s dapat ditentukan sebagai berikut.
4
Ag2
S (s)  2Ag+
(aq) + S2–
(aq)
s 2s s
Dengan demikian, diperoleh:
Ksp
Ag2
S = [Ag+
]2
[S2–
]
Ksp
Ag2
S = (2s)2
· s = 4s3
Jadi, untuk garam yang terdiri atas tiga ion, hubungan antara Ksp
dan s adalah Ksp
= 4s3
.
Sementara itu, hubungan antara Ksp
dan s pada larutan Ag3
PO4
adalah sebagai berikut.
Ag3
PO4
(s)  3Ag+ (aq) + PO4
3–
(aq)
s 3s s
Dengan demikian, diperoleh:
Ksp
Ag3
PO4
= [Ag+
]3
[PO4
3–
]
Ksp
Ag3
PO4
= (3s)3
· s = 27s4
Jadi, untuk garam yang terdiri atas empat ion, hubungan antara Ksp
dan s adalah Ksp
= 27s4
.
Berdasarkan penjelasan tersebut, hubungan antara kelarutan (s) dan tetapan hasil
kali kelarutan (Ksp
) dapat dinyatakan sebagai berikut.
A B s A aq + B aq+
x y
y x
x y
s xs ys
( )→← ( ) ( )−
Ksp
dari persamaan reaksi tersebut adalah sebagai berikut.
Ksp
= [Ay+
]x
[Bx–
]y
= (xs)x
(ys)y
= xx
yy
s(x + y)
K = x y ssp
x x+yy
( )
Contoh Soal 2
Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3
adalah 2 × 10–6
mol/L. Tentukan harga tetapan hasil
kali kelarutannya.
5
Pembahasan:
Reaksi kesetimbangan larutan AgIO3
adalah sebagai berikut.
AgIO Ag +IO3
+
3
→←
−
s s s
Oleh karena kelarutan (s) AgIO3
adalah 2 × 10–6
mol/L, maka:
K
s s
sp = Ag IO
=
= 2 10 2 10
= 4 10
+
3
6 6
12
   
( )( )
( )( )
−
− −
−
× ×
×
Jadi, harga tetapan hasil kali kelarutannya adalah 4 × 10–12
.
E. Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan
Pada larutan jenuh Ag2
CrO4
, terjadi kesetimbangan antara Ag2
CrO4
padat yang tidak larut
dan ion Ag+
serta CrO4
2–
yang larut. Perhatikan reaksi kesetimbangannya berikut.
Ag CrO s 2Ag aq +CrO aq2 4
+
4
2
( )→← ( ) ( )−
Jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan AgNO3
atau K2
CrO4
, konsentrasi
ion Ag+
atau CrO4
2–
dalam larutan akan meningkat. Hal ini terjadi karena ada penambahan
ion Ag+ dari AgNO3
dan CrO4
2–
dari K2
CrO4
. Perhatikan reaksi ionisasi dari AgNO3
dan
K2
CrO4
berikut.
AgNO aq Ag aq +NO aq
K CrO aq 2K aq + CrO aq
3
+
3
2 4
+
4
2
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
→
→
−
−
Berdasarkan asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan
konsentrasi ion Ag+
atau CrO4
2–
akan menggeser kesetimbangan ke kiri (pembentukan
endapan Ag2
CrO4
). Akibatnya, jumlah Ag2
CrO4
yang larut semakin berkurang dan
jumlah Ag2
CrO4
yang mengendap semakin bertambah. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa adanya penambahan ion senama akan menurunkan kelarutan.
Contoh Soal 3
Kelarutan Ag2
CrO4
dalam air adalah 10–4
M. Hitunglah kelarutan Ag2
CrO4
dalam larutan
K2
CrO4
0,01 M.
6
Pembahasan:
Reaksi kesetimbangan larutan Ag2
CrO4
adalah sebagai berikut.
Ag CrO s 2Ag aq +CrO aq
2
2 4
+
4
2
( )→← ( ) ( )−
s s s
Dengan demikian, diperoleh:
K s s sspAg CrO = 2 = 4 = 4 10 = 4 102 4
2 3 4 3 12
( ) ( ) ( )− −
×
KspAg CrO = Ag CrO
4 10 = Ag 10
4 10
2 4
+ 2
4
2
12 + 2 2
   
  ( )
−
− −
−
⇔ ×
⇔ × 110 + 2
+ 5
= Ag
Ag = 2 10 M
 
 ⇔ × −
Berdasarkan perbandingan koefisien reaksinya, diperoleh:
Kelarutan Ag2
CrO4
=
1
2
2 10 =10 M5 5
× × − −
Jadi, kelarutan Ag2
CrO4
dalam larutan K2
CrO4
0,01 M adalah 10–5
M.
F. Hubungan Ksp
dengan pH Larutan
Untuk senyawa basa yang sukar larut dalam air, nilai pH larutan jenuh dapat digunakan
untuk menentukan nilai tetapan hasil kali kelarutannya (Ksp
). Demikian juga sebaliknya,
nilai Ksp
dapat digunakan untuk menentukan nilai pH larutan suatu basa. Perhatikan reaksi
kesetimbangan pada larutan jenuh L(OH)2
berikut.
L(OH)2
(s)  L2+
(aq) + 2OH–
(aq)
Meningkatnya pH suatu larutan menandakan bahwa nilai konsentrasi ion OH–
dalam larutan tersebut semakin besar. Berdasarkan asas Le Chatelier tentang pergeseran
kesetimbangan, jika konsentrasi ion OH–
ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser
ke kiri (arah pembentukan endapan). Akibatnya, jumlah basa yang larut semakin
berkurang dan jumlah basa yang mengendap semakin bertambah. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa peningkatan pH pada larutan basa yang sukar larut dalam air
akan menurunkan kelarutan.
G. Konsep Ksp
dalam Pemisahan Zat
Harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp
) suatu elektrolit dapat dimanfaatkan dalam
pemisahanduaataulebihlarutanyangbercampur.Prosespemisahaninidilakukandengan
7
menambahkan suatu larutan elektrolit lain yang dapat berikatan dengan ion-ion dalam
campuran larutan. Oleh karena setiap larutan mempunyai kelarutan yang berbeda-beda,
maka akan ada larutan yang mengendap lebih dulu dan ada yang mengendap kemudian.
Dengan begitu, masing-masing larutan dapat dipisahkan dalam bentuk endapannya.
Sebagaimana yang telah dibahas di awal, ada tiga kondisi yang dapat dicapai oleh
suatu larutan elektrolit yang sukar larut dalam air, yaitu kondisi tidak jenuh, tepat jenuh,
dan lewat jenuh. Ketiga kondisi tersebut dapat diketahui dari hubungan antara Qc
dan Ksp
berikut.
• Jika Qc
< Ksp
, larutan berada pada kondisi tidak jenuh (tidak terjadi endapan).
• Jika Qc
= Ksp
, larutan berada pada kondisi tepat jenuh (tidak terjadi endapan).
• Jika Qc
> Ksp
, larutan berada pada kondisi lewat jenuh (terjadi endapan).
Qc
adalah nilai hasil kali antara kation dan anion dengan rumus yang sama dengan
Ksp
. Perbedaannya adalah Ksp
dihitung pada konsentrasi jenuh, sedangkan Qc
dihitung
dengan konsentrasi nyata ion-ion dalam larutan.
Contoh Soal 4
Jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3
)2
0,05 M dan HCl 0,05 M, dapatkah terjadi
endapan PbCl2
? (Ksp
PbCl2
= 6,25 × 10–5
)
Pembahasan:
Diketahui:
[Pb2+
] = 0,05 M
[Cl–
] = 0,05 M
Dengan demikian, nilai Qc
dari larutan PbCl2
dapat ditentukan sebagai berikut.
Qc
= [Pb2+
] [Cl–
]2
= 0,05 × (0,05)2
= 1,25 × 10–4
Oleh karena Qc
> Ksp
PbCl2
, maka PbCl2
dalam larutan akan mengendap.
Jadi, pada campuran larutan Pb(NO3
)2
0,05 M dan HCl 0,05 M akan terjadi endapan PbCl2
.

More Related Content

What's hot

Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANAdam Budiman
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaFeren Jr
 

What's hot (20)

Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 

Similar to Materi ksp 1

Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Nabilatusolihah Nabnab
 
Buffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan HidrolisisBuffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan HidrolisisEKO SUPRIYADI
 
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Kelarutan dan Hasil Kali KelarutanKelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutanrahalimah
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanA.p. Nugroho
 
kelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutankelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutanmfebri26
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanAmelia Dian
 
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
AsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaaAsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaarsd kol abundjani
 
Kelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.pptKelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.pptnaanibagea
 
Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01
Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01
Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01sanoptri
 
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiBab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiSinta Sry
 
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XIBab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 

Similar to Materi ksp 1 (20)

Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
 
Buffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan HidrolisisBuffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan Hidrolisis
 
Mat ksp
Mat kspMat ksp
Mat ksp
 
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Kelarutan dan Hasil Kali KelarutanKelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
 
Lks eks 1
Lks eks 1Lks eks 1
Lks eks 1
 
ksp
kspksp
ksp
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
kelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutankelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Bab9 kela
Bab9 kelaBab9 kela
Bab9 kela
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
KSP.pptx
KSP.pptxKSP.pptx
KSP.pptx
 
Bab 9 kelarutan
Bab 9 kelarutanBab 9 kelarutan
Bab 9 kelarutan
 
Bab 9 kelarutan
Bab 9 kelarutanBab 9 kelarutan
Bab 9 kelarutan
 
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
AsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaaAsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
 
Bab9 kela
Bab9 kelaBab9 kela
Bab9 kela
 
Kelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.pptKelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.ppt
 
Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01
Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01
Bab8kelarutaandanhasilkelasxi 141109050348-conversion-gate01
 
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiBab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
 
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XIBab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
 

More from SMANEGERIWOLULAS

Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanSMANEGERIWOLULAS
 
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12   listrik statisDiktat fisika 12   listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statisSMANEGERIWOLULAS
 
Diktat fisika 12 optika fisik
Diktat fisika 12   optika fisikDiktat fisika 12   optika fisik
Diktat fisika 12 optika fisikSMANEGERIWOLULAS
 
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)SMANEGERIWOLULAS
 

More from SMANEGERIWOLULAS (7)

Sikad sman18sby
Sikad sman18sbySikad sman18sby
Sikad sman18sby
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12   listrik statisDiktat fisika 12   listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statis
 
Diktat fisika 12 optika fisik
Diktat fisika 12   optika fisikDiktat fisika 12   optika fisik
Diktat fisika 12 optika fisik
 
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
Geografi x-unit-6-dinamika-hidrosfera (1)
 
Diktat fisika 12 bunyi
Diktat fisika 12   bunyiDiktat fisika 12   bunyi
Diktat fisika 12 bunyi
 
Soal soal trigonometri
Soal soal trigonometriSoal soal trigonometri
Soal soal trigonometri
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Materi ksp 1

  • 1. kimia KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami tentang kelarutan garam (elektrolit). 2. Memahami pengertian kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan serta hubungannya. 3. Dapat menghitung nilai kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan. 4. Memahami pengaruh ion senama pada kelarutan. 5. Memahami hubungan antara tetapan hasil kali kelarutan dan pH larutan. 6. Dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan data tetapan hasil kali kelarutan. A. Kelarutan Garam (Elektrolit) Garam adalah suatu zat yang terdiri atas kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Ketika garam dilarutkan dalam air, akan terbentuk suatu elektrolit. Garam memiliki nilai kelarutan yang bervariasi. Ada garam yang larut dengan perbandingan tak terhingga dengan air, seperti garam dapur (NaCl). Ada pula garam yang memiliki kelarutan terbatas dalam air. Garam-garam dengan kelarutan terbatas ini dapat membentuk endapan ketika mencapai jumlah (konsentrasi) tertentu. Beberapa contoh kation dan anion garam yang memiliki kelarutan terbatas dalam air dapat dilihat pada tabel berikut. XI K e l a s K-13
  • 2. 2 Kation/Anion Keterangan NO3 – Semua garam dari anion nitrat (NO3 – ) larut sempurna dalam air. Cl– Semua garam klorida larut sempurna dalam air, kecuali garam dengan kation Ag+ , Pb2+ , dan Hg+ . SO4 2– , CO3 2– , OH– , C2 O4 2– Garam-garam sulfat golongan IA larut sempurna dalam air, sedangkan garam sulfat golongan IIA memiliki kelarutan yang terbatas dalam air. Golongan IA (Li+ , Na+ , K+ , Rb+ , Cs+ ) Semuagaram dari kation logam golongan IA larut sempurna dalam air. B. Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah istilah untuk menyatakan jumlah maksimal suatu zat yang masih dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam satuan mol.L–1 yang juga merupakan satuan dari molaritas. Oleh karena itu, kelarutan (s) juga dapat didefinisikan sebagai konsentrasi (molaritas) zat yang masih dapat larut dalam suatu larutan. Berdasarkan definisi kelarutan, suatu larutan garam yang sukar larut dalam air dapat berada pada tiga kondisi. Kondisi-kondisi tersebut, yaitu kondisi tidak jenuh, kondisi tepat jenuh, dan kondisi lewat jenuh. Kondisi tidak jenuh terjadi ketika konsentrasi nyata suatu garam belum melampaui kelarutannya, sehingga zat masih dapat terlarut. Kondisi tepat jenuh terjadi ketika konsentrasi nyata suatu garam sama dengan kelarutannya, sehingga zat tepat akan mengendap. Sementara itu, kondisi lewat jenuh terjadi ketika konsentrasi nyata suatu garam telah melampaui kelarutannya, sehingga jumlah zat yang mengendap lebih banyak daripada yang terlarut. C. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp ) Pada kondisi tepat jenuh, suatu garam (elektrolit) yang sukar larut dalam air akan membentuk kesetimbangan. Kesetimbangan terjadi antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat yang terlarut. Untuk dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangannya, perhatikan reaksi berikut. M A s M aq + A aq+ x y y x x y( )→← ( ) ( )− Sesuai dengan kaidah penulisan rumus tetapan kesetimbangan, hanya zat-zat dalam bentuk larutan (aq) dan gas (g) yang dituliskan dalam rumus tersebut. Dengan demikian, diperoleh:
  • 3. 3 Ksp y x x y = M A+     − Tetapan kesetimbangan dari suatu garam (elektrolit) yang sukar larut dalam air ini disebut dengan tetapan hasil kali kelarutan atau Ksp . Contoh Soal 1 Tuliskan rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa Mg(OH)2 . Pembahasan: Mg(OH)2 dalam larutan akan terurai menjadi ion-ionnya berdasarkan reaksi berikut. Mg OH s Mg aq +2OH aq2 2+ ( ) ( )→← ( ) ( )− Dengan demikian, rumus Ksp untuk senyawa Mg(OH)2 adalah sebagai berikut. Ksp = [Mg2+ ] [OH– ]2 Jadi, rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa Mg(OH)2 adalah Ksp = [Mg2+ ] [OH– ]2 . D. Hubungan Kelarutan (s) dengan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp ) Kelarutan (s) merupakan konsentrasi jenuh dari suatu garam (elektrolit). Sementara itu, Ksp merupakan tetapan kesetimbangan dari kondisi tepat jenuh suatu garam. Untuk memahami hubungan antara kelarutan (s) dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp ), perhatikan contoh larutan AgCl, Ag2 S, dan Ag3 PO4 berikut. Pada keadaan tepat jenuh, ionisasi AgCl berlangsung sebagai berikut. AgCl (s)  Ag+ (aq) + Cl– (aq) Oleh karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya, maka: AgCl (s)  Ag+ (aq) + Cl– (aq) s s s Dengan demikian, diperoleh: Ksp AgCl = [Ag+ ] [Cl– ] Ksp AgCl = s · s = s2 Jadi, untuk garam yang terdiri atas dua ion, hubungan antara Ksp dan s adalah Ksp = s2 . Pada larutan Ag2 S, hubungan antara Ksp dan s dapat ditentukan sebagai berikut.
  • 4. 4 Ag2 S (s)  2Ag+ (aq) + S2– (aq) s 2s s Dengan demikian, diperoleh: Ksp Ag2 S = [Ag+ ]2 [S2– ] Ksp Ag2 S = (2s)2 · s = 4s3 Jadi, untuk garam yang terdiri atas tiga ion, hubungan antara Ksp dan s adalah Ksp = 4s3 . Sementara itu, hubungan antara Ksp dan s pada larutan Ag3 PO4 adalah sebagai berikut. Ag3 PO4 (s)  3Ag+ (aq) + PO4 3– (aq) s 3s s Dengan demikian, diperoleh: Ksp Ag3 PO4 = [Ag+ ]3 [PO4 3– ] Ksp Ag3 PO4 = (3s)3 · s = 27s4 Jadi, untuk garam yang terdiri atas empat ion, hubungan antara Ksp dan s adalah Ksp = 27s4 . Berdasarkan penjelasan tersebut, hubungan antara kelarutan (s) dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp ) dapat dinyatakan sebagai berikut. A B s A aq + B aq+ x y y x x y s xs ys ( )→← ( ) ( )− Ksp dari persamaan reaksi tersebut adalah sebagai berikut. Ksp = [Ay+ ]x [Bx– ]y = (xs)x (ys)y = xx yy s(x + y) K = x y ssp x x+yy ( ) Contoh Soal 2 Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3 adalah 2 × 10–6 mol/L. Tentukan harga tetapan hasil kali kelarutannya.
  • 5. 5 Pembahasan: Reaksi kesetimbangan larutan AgIO3 adalah sebagai berikut. AgIO Ag +IO3 + 3 →← − s s s Oleh karena kelarutan (s) AgIO3 adalah 2 × 10–6 mol/L, maka: K s s sp = Ag IO = = 2 10 2 10 = 4 10 + 3 6 6 12     ( )( ) ( )( ) − − − − × × × Jadi, harga tetapan hasil kali kelarutannya adalah 4 × 10–12 . E. Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan Pada larutan jenuh Ag2 CrO4 , terjadi kesetimbangan antara Ag2 CrO4 padat yang tidak larut dan ion Ag+ serta CrO4 2– yang larut. Perhatikan reaksi kesetimbangannya berikut. Ag CrO s 2Ag aq +CrO aq2 4 + 4 2 ( )→← ( ) ( )− Jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan AgNO3 atau K2 CrO4 , konsentrasi ion Ag+ atau CrO4 2– dalam larutan akan meningkat. Hal ini terjadi karena ada penambahan ion Ag+ dari AgNO3 dan CrO4 2– dari K2 CrO4 . Perhatikan reaksi ionisasi dari AgNO3 dan K2 CrO4 berikut. AgNO aq Ag aq +NO aq K CrO aq 2K aq + CrO aq 3 + 3 2 4 + 4 2 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) → → − − Berdasarkan asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion Ag+ atau CrO4 2– akan menggeser kesetimbangan ke kiri (pembentukan endapan Ag2 CrO4 ). Akibatnya, jumlah Ag2 CrO4 yang larut semakin berkurang dan jumlah Ag2 CrO4 yang mengendap semakin bertambah. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa adanya penambahan ion senama akan menurunkan kelarutan. Contoh Soal 3 Kelarutan Ag2 CrO4 dalam air adalah 10–4 M. Hitunglah kelarutan Ag2 CrO4 dalam larutan K2 CrO4 0,01 M.
  • 6. 6 Pembahasan: Reaksi kesetimbangan larutan Ag2 CrO4 adalah sebagai berikut. Ag CrO s 2Ag aq +CrO aq 2 2 4 + 4 2 ( )→← ( ) ( )− s s s Dengan demikian, diperoleh: K s s sspAg CrO = 2 = 4 = 4 10 = 4 102 4 2 3 4 3 12 ( ) ( ) ( )− − × KspAg CrO = Ag CrO 4 10 = Ag 10 4 10 2 4 + 2 4 2 12 + 2 2       ( ) − − − − ⇔ × ⇔ × 110 + 2 + 5 = Ag Ag = 2 10 M    ⇔ × − Berdasarkan perbandingan koefisien reaksinya, diperoleh: Kelarutan Ag2 CrO4 = 1 2 2 10 =10 M5 5 × × − − Jadi, kelarutan Ag2 CrO4 dalam larutan K2 CrO4 0,01 M adalah 10–5 M. F. Hubungan Ksp dengan pH Larutan Untuk senyawa basa yang sukar larut dalam air, nilai pH larutan jenuh dapat digunakan untuk menentukan nilai tetapan hasil kali kelarutannya (Ksp ). Demikian juga sebaliknya, nilai Ksp dapat digunakan untuk menentukan nilai pH larutan suatu basa. Perhatikan reaksi kesetimbangan pada larutan jenuh L(OH)2 berikut. L(OH)2 (s)  L2+ (aq) + 2OH– (aq) Meningkatnya pH suatu larutan menandakan bahwa nilai konsentrasi ion OH– dalam larutan tersebut semakin besar. Berdasarkan asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, jika konsentrasi ion OH– ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke kiri (arah pembentukan endapan). Akibatnya, jumlah basa yang larut semakin berkurang dan jumlah basa yang mengendap semakin bertambah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan pH pada larutan basa yang sukar larut dalam air akan menurunkan kelarutan. G. Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat Harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp ) suatu elektrolit dapat dimanfaatkan dalam pemisahanduaataulebihlarutanyangbercampur.Prosespemisahaninidilakukandengan
  • 7. 7 menambahkan suatu larutan elektrolit lain yang dapat berikatan dengan ion-ion dalam campuran larutan. Oleh karena setiap larutan mempunyai kelarutan yang berbeda-beda, maka akan ada larutan yang mengendap lebih dulu dan ada yang mengendap kemudian. Dengan begitu, masing-masing larutan dapat dipisahkan dalam bentuk endapannya. Sebagaimana yang telah dibahas di awal, ada tiga kondisi yang dapat dicapai oleh suatu larutan elektrolit yang sukar larut dalam air, yaitu kondisi tidak jenuh, tepat jenuh, dan lewat jenuh. Ketiga kondisi tersebut dapat diketahui dari hubungan antara Qc dan Ksp berikut. • Jika Qc < Ksp , larutan berada pada kondisi tidak jenuh (tidak terjadi endapan). • Jika Qc = Ksp , larutan berada pada kondisi tepat jenuh (tidak terjadi endapan). • Jika Qc > Ksp , larutan berada pada kondisi lewat jenuh (terjadi endapan). Qc adalah nilai hasil kali antara kation dan anion dengan rumus yang sama dengan Ksp . Perbedaannya adalah Ksp dihitung pada konsentrasi jenuh, sedangkan Qc dihitung dengan konsentrasi nyata ion-ion dalam larutan. Contoh Soal 4 Jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3 )2 0,05 M dan HCl 0,05 M, dapatkah terjadi endapan PbCl2 ? (Ksp PbCl2 = 6,25 × 10–5 ) Pembahasan: Diketahui: [Pb2+ ] = 0,05 M [Cl– ] = 0,05 M Dengan demikian, nilai Qc dari larutan PbCl2 dapat ditentukan sebagai berikut. Qc = [Pb2+ ] [Cl– ]2 = 0,05 × (0,05)2 = 1,25 × 10–4 Oleh karena Qc > Ksp PbCl2 , maka PbCl2 dalam larutan akan mengendap. Jadi, pada campuran larutan Pb(NO3 )2 0,05 M dan HCl 0,05 M akan terjadi endapan PbCl2 .