SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
6, BE & GG, Rudi, Hapzi Ali, Ethical Issues in Human Resource Management , Universitas Mercu Buana
, 2018
Rudi, SE 1)
, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA 2)
1) Penulis Pertama
Email : rudi12980@yahoo.com
2) Dosen Pengampu
Ethical Issues in Human Resource Management beserta contohnya
Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai,
pertanggungjawaban dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika memeiliki peranan yang sangat
penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan
menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan
reputasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai
kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan.
Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan
terlarang di temapt kerja, penyalahgunaan email, tidak melaporkan pelanggaran karyawan lain
kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika lainnya. Hal ini dapat menjadi sesuatu
yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat menjurus kearah tindakan kriminal serta
perilaku lain yang merugikan perusahaan, naik finansial maupun nonfinansial. Banyak sebab
yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan karyawan tersebut muncul.
Hal ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses
dalam organisasi. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai peran penting
untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair danetis karyawan , klien, serta
stakeholder lainnya.
Manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalam membantu
organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi. Manajemen merupakan pendorong
organisasi dalam usaha melatih karyawan agar mempunyai etika bisnis yang sesuai dengan
organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah. Fungsi manajemen sumber daya
manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari karyawan.
Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha
organisasi untuk menangani etika perilaku, dapat mampu menjadi penggerak dalam organisasi
dalam menanggani isu-isu etika, serta bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan
mengenai pentingnya peningkatan moral karyawan.
Pengertian Etika
Untuk memahami apakah “ etika “ maka perlu membandingkanny dengan moralitas. Baik
etika dan moralitas sering dipakai secara dapatdipertukarkan dengan pengertian yang sering
disamakan begitu saja.Sehubungan dengan hal tersebut, secara teoritis dapat membedakan
dupengertian etika ---‫ئ‬ yaitu berasal dari bahasa Yunani “ Ethos “ berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Sehingga dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik
pada diri seseorang maupun suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Hal ini berarti etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala
kebiasan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lainnya.
Pengertian tersebut relatif sama dengan moralitas. Moralitas berasal dari bahasa latin
“Mos” yang dalam bentuk jamaknya “ Mores” berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi pengeertai
secara umum , etika dan moralitas ,sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia
harus hidup baik sebagai manusia yang telah di institusinalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan
yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konsisten dan berulang dalam kurun waktu
yang lama sebaimana layaknya sebuah kebiasaan.
Kedua, etika juga dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda dengan moralitas.
Dalam pengertian kedua ini etika mempunyai pengertian yang jauh lebih luas dari moralitas dan
etika dalam pengertian pertama diatas. Etika dalam pengertian kedua ini sebagai filsafat moral ,
atau ilmu yang membahas nilai dan noerma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam
pengertian pertama. Dengan demikian, etika dalam pengertian yang pertama berisikan nilai dan
norma-norma konkrit yang menjadi pedoman dan pegangan hisup manunia dalam kehidupanya.
Hal ini berkaitan dengan perintah dan larangan langsung yang nyata. Dan pengertain etika pada
kedua adalah lebih normatif dan oleh karena itu mengikat setiap pribadi manusia.Dengan
demikian, etika dalam pengertian kedua dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional
mengenai :
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia .
b. Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma-norma
moral yang umum diterima.
Menurut Magnis Suseno , Etika adalah Sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang menurutnya
adalah etika dalam pengertian kedua. Sebagai ilmu yang terutama menitik-beratkan refleksi kritis
dan rasional, etika dalam kedua ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu harus
dilaksanakan dalam siuasi konkret tertentu yang dihadapai seseorang. Sehingga , etika
membutuhkan evaluasi kritis atas semua seluruh situasi yang terkait. Dibutuhkan semua informasi
seluas dan selengkap mungkin baik menyangkut nilai dan norma moral, maupun informasi empiris
tentang situasi yang bahkan belum terjadi atau telah terjadi untuk memungkinkan seseorang.bisa
mengambil keputusan yang tepat, baik tentang tindakan yang akan dilakukan maupun tentang
tindkan yang telah dilakukan oleh pihak tertentu. Dalam hal ini, masuk beberapa pertimbangan
mengenai : motif, tujuan, akibat pihak terkait, dampaknya, besarnya resiko bila dibandingkan
manfaat, keadaan prsikis pelaku, tindakan intelegensi dan sebagainya..
Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak seara
otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak
secara bebas tetapi dapat dipertanggung-jawabkan. Kebebasan dan tanggung-jawab adalah
unsure pokok dari otonomi moral yang merupakan salaah satu prinsip utama moralitas, termasuk
etika.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM (sumber daya manusia) merupakan suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya, untuk
dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia
atau HRD (human resource department).
Menurut A.F. Stoner, manajemen SDM merupakan suatu prosedur yang berkelanjutan,
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Fungsi operasional dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM
yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
Fungsi operasional tersebut terbagi lima, secara singkat sebagai berikut:
1. Fungsi Pengadaan, yaitu proses penarikan seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan (the right man in the right
place).
2. Fungsi Pengembangan, yaitu proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan
moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan
harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
3. Fungsi Kompensasi, yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab
karyawan tersebut.
4. Fungsi Pengintegrasian, yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam Manajemen SDM, karena
mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan
perusahaan.
5. Fungsi Pemeliharaan, yaitu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang
baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) .
Tidak bisa dipungkiri, perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-
fungsi manajemen SDM yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang
berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing, coordinating yang dilakukan oleh bagian personalia
saja.
Saat ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi
fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama
mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategik
dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat strategik. Oleh karena
itu, manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk memahami perubahan yang semakin komplek
yang selalu terjadi di lingkungan bisnis. Ia juga harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan
memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis, akibat informasi yang berkembang
cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang
berbeda dalam melaksanakan fungsinya didalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan
perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan.
Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya
dengan fungsi-fungsi SDM. Dengan demikian, maka akan semakin besar kesempatan untuk
memperoleh keberhasilan.
Berdasarkan uraian pengertian etika dan manajemen sumber daya manusia maka etika
manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip
etika tehadap hunungan dengan sumber daya manusia dan kegiataannya.
Konsekuensi Dari Perilaku Yang Tidak Etis
Perilaku etis sangat penting dalam kesuksesan bisnis jangka panjang. Tapi apabila yang
timbul dan tumbuh adalah perilaku yang tidak etis maka akan berakibat yang tidak inginkan. Dilihat
dari dua perspektif yaitu perspektif mikro dan perspeltif makro. Perspektif mikro etika
diasosiasikan dengan adanya kepercayaan. Kepercayaan yang dibangun melalui perilaku etika akan
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan supplier, customer maupun dengan
karyawan.Apabila kepercayaan dibangun melakui perilaku yang tidak etis maka kepercayaan
customer akan berkurang kepada karyawan maupun organisasi. Sedangkan perspektif makro etika
meliputi suap-menyuap, paksaan, penyalahgunaan informasi, pencurian dan diskriminasi akan
mengakibatkan inefisiensi dalam pengalokasian sumberdaya.
Sebab Perilaku Yang Tidak Etis
Penyebab perilaku tidak etis meliputi tiga aspek yaitu:karyawan memiliki kemampuan
kognitif yang rendah menyebabkan tingkat penerimaan yang kurang baik, adanya pengaruh orang
lain, keluarga ataupun norma sosial menjadi lebih menentukan dalam mempengaruhi perilaku
karyawan, adanya ethical dilemma yaitu situasi yang menyebabkan adanya pilihan-pilihan yang
muncul yang berpotensi menghasilkan perilaku yang tidak dapat diterima, ethical dilemma muncul
dikarena adanya ketidaksesuaian antara personel, organisasional dan profesional.
Konsep Etika Bukan Sekedar Kode Etik
Kode etik menetapkan aturan kehidupan organisasi, termasuk tanggung-jawab
professional, pengembangan professional, kepemimpinan yang etis, kejujuran dan keadilan, konflik
kepentingan, dan megunakan informasi. Banyak organisasi yang mempunyai kode etik yang formal
dalam organisasi tetapi pengaruh kode etik dalam perilaku anggotanya perlu dipertanyakan.
Banyak anggota yang menganggap kode etik hanya sebagai hiasan saja. Kode etik perusahaan tidak
akan efektif jika tidak didukung dengan norma-norma informal yang berlaku. Bagaimanapun juga
kode etik harus sesuai dengan norma-norma dalam organisasi , disebarluaskan kepada karyawan
dan benar-benar dijalankan. Kode etik perusahaan belum bisa mampu membangun sebuah
peusahaan etis. Oleh sebab itu perlu adanya konsep etika yang matang yang tidak hanya mampu
mengurangi kerugian yang berakibatkan perilaku karyawann yang tidak etis, tetapi juga membuat
suatu konsep etika yang mampu membangun budaya etis organisasial.
Salah satu prinsip dasar dari kode etik perhimpunan Manajer SDM dan Standar
Profesional dalam MSDM ditetapkan bahwa ” Sebagai Profesioanl SDM, mempunyai tanggung-
jawab untuk memberikan nilai tambah pada organisasi yang dilayani dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan etika organisasi”.
Manajer SDM dapat membantu mendorong budaya etis, artinya lebih dari sekedar
menggantung poster kode etik di dinding. Sebaliknya, karena pekerjaan utama profesional SDM
adalah berhubungan dengan orang, mereka harus membantu untuk mempraktekkan etika ke
dalam budaya perusahaan. Mereka perlu membantu membangun lingkungan di mana karyawan
bekerja di seluruh organisasi untuk mengurangi penyimpangan etika.
Perencanaan Strategi Konsep Etika
Manajemen sumber daya manusia tidak hanya berperan sebagai penyusunan kode etik
perusahaan, merncanakan sumber daya manusia yang etis yang mampu menciptakan nilai tambah
ekonomi juga harus berperan sebagai perencanaan strategi konsep etika.langkah-langkahnya:
1. Menentukan standar etika yang ingin ditanamkan.
2. Mengindentifikasi faktor-faktor etis kritikal yang dapat digunakan dalam mendorongnya
konsep etika perusahaan.
3. Mengindentifikasi kemampuan, prosedur, kompetensiyang diperlukan.
4. Mengintegrasikan konsep etika dalam strategi bisnis yang dilakukan.
5. Mengembangkan langkah-langkah konkret yang dapat digunakan dalam
mengimplementasikan, mengawasi dan mengevaluasi konsep etika yang dijalankan.
Implementasi Konsep Etika Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, konsep etika dapat di implementasikan dalam bentuk
pengawasan organisasaional yang didasarkan pada sosialisasi aturan-aturan, memonitor perilaku
dan disilpin karyawan, serta mempengaruhi perilaku melalui pemberian hukuman bagi mereka
yang sering melanggar etika. Penerapan yang terlalu kuat pada konsep etika yang berorentasi
pada pemenuhan etika tersebut, mempunyai akibat yang kurang baik pada outcome yang
dihasilkan, karena perhatian karyawan akan tertumpu pada usaha-usaha untuk menghindari
hukuman saja. Dengan demikian, hanya akan tercipta atmosfir dimana karyawan berusaha untuk
tidak tekena hukuman, sedangkan keinginan ataupun cita-cita untuk meningkatkan mentalitas
yamg lebih etis dan bermoral mungkin kurang dapat diwujudkan. Pemenuhan etika secara umum
dapat membantu mengurangi pelanggaran etika meskipun tidak mempunyai derajat yang sama
dengan konsep etika yang berorentasi pada penanaman nilai-nilai etika.
Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai etika ini bukan untuk kedisiplinan,
tetapi lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembangan
nilai-nilai etika yang lebih berarti. Tujuan tersebut disosialiasasikan dengan adanya sharing nilai-
nilai etika dalam organisasi. Dalam hai ini setiap anggota organisasi mempunyai status yang sama.
Dengan begitu organisasi membawa komitmen bersama yamg diaplikasikan secara sama pada
semua anggota. Karena karyawan mendapat perhatian atas kontribusinya, maka mereka akan
merasa bangga dengan nilai-nilai etika dalam organisasi.
Konsep penanaman nilai-nilai etika lebih menekankan pada aktivitas-aktivitas yang
membantu karyawan dalam pembuatan keputusan, menyediakan nasihat-nasihat dan konsultasi
etika, serta mendukung konsensus mengenai etika bisnis. Manajemen sumber daya manusia
mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan antara penanaman nilai-nilai etika
dan pemenuhan etika tersebut.
Implementasi konsep etika harus mampu diintegrasikan dalam setiap aktivitas
manajemen sumber daya manusia. Adanya konsistensi antara kebijakan dan praktek diharapkan
dapat menghindari persepsi yang ambigu yang diterima karyawan. Sebagai contoh, jika karyawan
didorong untuk melaksanakan suatu standar etiak tertentu, tetapi standar tersebut tidak
diintegrasikan dalam standar penilaian kinerja, reward, sistem kompensasi serta sistem
manajemen sumber daya manusia lainnya, maka akan menimbulkan perasaan ketidakadilan bagi
karyawan. Dengan mengintegrasikan program etika ke dalam fungsi-fungsi organisasional
diharapkan akan menjadikan pelaksanaan konsep etika menjadi lebih efektif.
Hak-hak yang harus dipenuhi sebagai seorang karyawan agar konsep etika dapat
menghasilkan keputusan yang etis setiap level manajemen sumber daya manusia adalah
1. Hak atas pekerjaan , kerja merupakan hak asasi manusia karena dengan hak akan hidup.
2. Hak atas upah yang adil sehingga tidak ada diskrimanitif dalam pemberian upah.
3. Hak untuk berserikat dan berkumpul, dapat menjadi media advokasi bagi pekerja.
4. Hak un tuk perlindungan keamanan dan kesehatan.
5. Hak untuk diproses hukum secara sah, hak untuk diperlakukan sama.
6. Hak atas rahasia pribadi.
7. Hak atas kebebasan suara hati.
Walaupun hak-hak para pekerja telah di penuhi kadang terjadi suatu permasalahan-
permasalahan yang di alami oleh para pekerja yaitu
1. Kolusi bentuk penyogokan yang terjadi pada calon karyawan yang ingin naik jabatan (promosi
jabatan).
2. Lamaran peluang kerja yang mencantumkan agama dan ras suku pada media massa.
3. Pelatihan-pelatihan (training) yang dilakukan hanya berdasarkan untuk mendapatkan proyek
tender saja. Jadi pelatihan dilaksanakan tidak berdasarkan kebutuhan yang ada.
4. Pemberian hasil penilaian psikologis (ex: psikotest) kepada seseorang yang berada di luar
bidang yang berwenang. Contohnya, pemberian hasil penilaian psikologis yang dimiliki secara
otoritas oleh bidang HRD dalam proses kegiatan rekrutmen kepada di luar bidang HRD.
5. Pemberitahuan besaran nominal jumlah gaji kepada pihak yang tidak berwenang.
Penjelasan dari permasalahan diatas, problem pertama termasuk dalam permasalahan etika
terkait dengan satu diantara tiga pengertian etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), yaitu
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau bermasyarakat.
Perilaku kolusi menyogok jelas sekali merupakan tindakan jalur pintas demi mencapai
tujuannya. Jalan pintas yang dilakukan sebenarnya tidak akan menjadi masalah jika dilakukan dalam
kerangka norma kebaikan yang dapat diterima oleh masyarakat. Namun, permasalahannya adalah
jalan pintas yang digunakan bertentangan dengan norma kebaikan yang semestinya tertera dalam
kehidupan bermasyarakat.
Perjalanan untuk mencapai suatu tujuan yang baik haruslah pula menggunakan cara yang baik.
Cara yang baik itu adalah dengan memberikan usaha yang optimal melalui kemampuan dirinya
sendiri. Sehingga, promosi jabatan itu didapat melalui keringatnya sendiri bukan berdasarkan unsur
lain yang menyalahi noma kebaikan yang berlaku.
Problem etika yang kedua berkaitan erat dengan pengertian etika yang lain (masih dalam
pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988) yaitu, ilmu tentang yang baik dan apa yang buruk.
Norma baik yang tertanam dalam masyarakat umum adalah tidaklah etis ketika pencantuman hal-hal
yang bersifat pribadi dicantumkan dalam media massa yang melibatkan berbagai macam kalangan
pihak. Sehingga ketika pencatuman tersebut dalam hal ini adalah ras agama ditampilkan, maka tentu
menimbulkan ketidaksukaan masyarakat akan hal tersebut. Lagi pula pencantuman kedua hal
tersebut tidaklah menjadi hal esensi dalam kompetensi yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan..
Permasalahan ketiga juga termasuk permasalahan etika dalam kategori pengertian kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Dalam kode etik yang ditetapkan dalam dunia SDM
tidak dibenarkan jika pelaksanaan training hanya dijalankan semata-mata untuk proyek saja. Buat
apa menghabiskan banyak uang atau mendulang banyak uang, namun tujuan sebenarnya dari
pelatihan tidaklah didapat. Jadi, pelatihan hanya formalitas kegiatan saja. Hal itu tentu saja
merendahkan martabat.pelatihan itu sendiri. Berkaitan dengan hal itulah menurut kelompok kami,
kode etik itu ditetapkan.
Permasalahan keempat ini juga termasuk dalam etika dalam kategori pengertian kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Tidak etis ketika sumber data mengenai deskripsi psikologis
yang dimiliki oleh seseorang diketahui oleh banyak pihak. Pengetahuan akan deskripsi psikologis
tersebut haruslah mempertimbangkan izin dari orang bersangkutan yang memiliki deskripsi
psikologis tersebut dan tujuan yang jelas kenapa data tersebut dibutuhkan. Selama kedua
pertimbangan tersebut tidak ada, maka tindakan mengetahui hasil data deskripsi psikologis tersebut
tidak dibenarkan (tidak etis).
Problem kelima merupakan permasalahan etika dalam pengertian yang sama seperti
sebelumnya, yaitu kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Gaji merupakan ranah
area pribadi yang secara etis diketahui oleh orang yang bersangkutan saja dan pihak diatas yang
mengelola keuangan penggajian. Suatu hal pribadi jelas tidak diperkenankan untuk diketahui oleh
pihak lain tanpa seizin dari pihak yang memiliki otoritas. Pemahaman itulah yang menjadi kumpulan
dari nilai-nilai yang terbentuk dalam suatu masyarakat sehingga membentuk perilaku akhlak seperti
apa yang seharusnya dilakukan.
Cara yang dilakukan oleh manajemen untuk menyelesaikan permasalahan diatas dengan cara
menciptakan hubungan kerja yang sukses diantaranya:
1. Membentuk komite karyawan dan manajemen.
2. Membuat buku pegangan karyawan.
3. Sistem pengupahan yang profesional.
4. Menciptakan suasana kerja yang kondunsif
5. Menampung keluhan, saran, kritik karyawan.
Integrasi Konsep Etika Dengan Fungsi Manajemen Sumber Daya manusia
Manajemen sumber daya manusia yang mempunyai peran dalam mendukung dan memberikan
inisiatif dalam pelaksanaan konsep etika perusahaan mempunyai tugas dalam mengontrol dan
mengintegrasikannya ke dalam fungsi-fungsi organisasional yang diembannya. Implementasi konsep
etika ke dalam fungsi-funsi manajemen sumber daya manusia yaitu
1. Seleksi, perilaku karyawan tidak terlepas pada karakter pribadi yang dibawanya.Seperti contoh
karyawan dengan kemampuan perkembangan moral yang tinggi akan menunjukkan perilaku
dan pemikiran yang lebih etis. Hal ini menjadi penting dalam proses seleksi karyawan karena
jika calon karyawan memiliki kemampuan perkembangan moral yang tinggi maka akan lebih
mudah menerima prinsip-prinsip moral universal dibanding karyawan yang memiliki
kemampuan perkembangan moral yang rendah. Dalam hal ini biasanya manajemen
mengunakan tes untuk mengukur kemampuan perkembangan moral untuk menentukan
kejujuran dan personalitas serta sebagia alat untuk melihat karakteristik karyawan. Hal yang
penting juga dalam prosse seleksi karyawan yang lebih menitiberatkan pada penanaman nilai-
nilai etika. Karyawan harus mempunyai komitmen pada etika dan menjadi nyaman berbicara
mengenai etika. Jika konsep etika diintegrasikan dalam organisasi, maka calon karyawan yang
dibutuhakan adalah orang-orang yang menginginkan standar etika dapat diaplikasikan dalam
pekerjaan.
2. Orientasi Karyawan, tujuan yang penting dalam konsep orientasi karyawan adalah
mengajarkan mereka norma-norma, attitude, dan beliefs yang berlaku dalam organisasi. Nilai-
nilai organisasi dapat dikomunikasikan melalui presentasi formal dan secara implisit melalui
sejarah dan mitos organisasi.
3. Training, dalam integrasi training menanamkan nilai-nilai etika agar karyawan memilki lebih
luas pengembangannya dan aktivitas training untuk karyawan memiliki fokus yang berbeda-
beda. Kareana karyawan diharuskan untuk tahu mengenai aturan- aturan regulasi maupun
kebajikan, maka penanaman nilai-nilai etika juga harus memfokuskan pada sharing etika antar
organisasi. Training juga dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan karyawan dan
manajer mengenai kemampuan dalam mengaplikasikan framework etika dalam pemecahan
masalah.
4. Penilaian Kinerja, proses penilaian kinerja juga dapat diartika sebagai perwujudan proses
keadilan yang mempunyai kriteria seperti konsisten, bebas dari bias, didasarkan pada
informasi yang akurat, dapat dikoreksi dan merupakan representasi dari kinerja yang
sebenarnya.. penilaian kinerja seharusnya dikomunikasikan dalam cara penyampaian
informasi mengenai keadilan antar individu. Karyawan seharusnya diberikan keterangan,
khususnya untuk hasil yang negatif dan mereka seharusnya diperlakukan sesuai martabat dan
rasa hormat.
5. Reward dan Hukuman, pendekatan yang kompleks dapat dilakukan dengan pemberian reward
untuk perlakuan yang etis dan hukuman untuk perlakukan kurang etis. Dengan adanya
reward, diharapkan bahwa tuntunan adanay perilaku yang lebih beretika tidak dianggap
sebagai suatu tambahan beban. Tentunya reward untuk perilaku yang etis dapat menjadi
sesuatu yang berlebih-lebihan. Manajemen sumber daya manusia harus menunjukkan
dukungan kepada karyawan yang menginginkan standar etika yang tinggi. Sehingga melalui
dukungan tersebut aspirasi program penanaman nilai-nilai etika dapat dibicarakan sungguh-
sungguh dan lebih berarti. Hukuman menyediakan pembelajaraan sosial yang penting bagi
karyawan untuk menjadi lebih sadar dan mempunyai kemauan dalam menegakkan nilai-nilai
dan etika organisasi. Jika perlu tidak etis tidak perlu diberkan sanksi, maka karyawan akan
beranggapan bahwa mereka juga dapat terhindar dari hukuman.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
Etika sumber daya manusia merupakan ilmu yamg menerapkan prinsip-prinsip etika dalam
hubungannya dengan manusia dan kegiatannya. Perlu adanya suatu konsep etika yang terintegrasi
ke dalam fungsi-fungsi dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini
mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat manajemen sumber daya manusia bukan
bertanggungjawab dalam mencegah perilaku yang tidak etis tetapi juga bertanggungjawab dalam
pengembangan moralitas karyawan dan pembentukkan nilai-nilai etika organisasi. Melalui konsep
etika , manajemen sumber daya manusia harus bertindak sebagai ethic worke tetapi juga sebagai
ethic broker. Dengan terintegrasikan konsep etika ke dalam fungsi seleksi, orientasi karyawan,
penilaian kinerja, pemberian reward dan hukuman, diharapkan bahwa konsep etika tidak hanya
terlihat sebagai usaha sesaat saja tetapi lebih pada upaya peningkatan nilai-nilai etika organisasi
yang terus-menerus dan berkelanjutan.
Saham Dibeli Asing, BUMN Jadi Milik Asing?
Sekitar 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia.
Sebagian sahamnya saat ini telah dimiliki oleh publik termasuk di beli oleh perusahaan asing.
Apakah ini berarti BUMN-BUMN yang melantai di bursa saham jadi milik asing?
Kepala Bidang Komunikasi Publik, Kementerian BUMN, Teddy Purnama menjelaskan, walau
sebagian saham BUMN yang ada melantai di Bursa Efek Indonesia dimiliki publik termasuk asing,
pemerintah tetap memiliki kemampuan untuk menentukan pengelolaan atau kebijakan BUMN itu
sendiri.
"Kalau kepemilikan saham pemerintah mayoritas itu sudah kewajiban karena aturannya
memang begitu," kata Teddy, di Kementerian BUMN, Senin (15/2/2016).
Ia menegaskan, pemerintah masih menguasai mayoritas saham di seluruh BUMN yang sudah
melantai di bursa atau initial public offering (IPO). Teddy juga memastikan, bahwa pemerintah tetap
membatasi jumlah saham yang dibeli oleh perusahaan asing.
"Kita batasi investor asing yang ingin beli saham BUMN, jadi kita bisa menutup peran dari luar.
Jadi tidak mentang-mentang ditawarkan ke bursa, terus semua orang bisa membelinya," ungkapnya.
Sementara, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad
menegaskan, pemerintah tetap memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh
BUMN, bahkan tetap bisa memberikan tugas kepada BUMN untuk mengerjakan sesuatu yang tujuannya
untuk masyarakat, seperti membangun infrastruktur.
"Yang penting, pemerintah pemegang saham dominan, dan kemudian yang beli bukan cuma
asing, masyarakat kita juga bisa, kan saham itu tidak cuma beli, terus dikantongi saja, bisa saja setiap
saat dijual dan di beli lagi," kata Muliaman.
Hal senada juga pernah diungkapkan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Franky Welirang.
Menurutnya, saat ini justru pemerintah harus mendorong agar makin banyak BUMN yang melantai di
bursa saham.
"Dengan melantai di bursa saham, akan membuat BUMN tersebut semakin terbuka atau
transparan, masyarakat bisa ikut mengawasi kinerjanya, bahkan bisa menghindarkan BUMN menjadi
sapi perah oleh pihak lain," kata Franky.
Berdasarkan data AEI, berikut persentase penguasaan saham publik di beberapa BUMN yang
telah melantai di Bursa Efek Indonesia:
1. Bank BRI saham publiknya 38,59 persen
2. Semen Indonesia 38,22 persen
3. Telkom 38,35 persen
4. PGN 35,26 persen
5. Bank Mandiri 31,88 persen
6. Bank BNI 29,15 persen
7. Bank BTN 25,49 persen
8. Jasa Marga 14,51 persen
9. Bukit Asam 13,76 persen
10. Wijaya Karya 11,14 persen
11. Adhi Karya 10,40 persen
Menurut pendapat saya, ada positif dan negatif perusahaan BUMN dibuat Go Publik, sehingga
saham-sahamnya bisa dimiliki oleh siapapun termasuk oleh asing,
Positifnya adalah Perusahaan BUMN tersebut menjadi transparan, karena semua informasi
harus disampaikan untuk publik, sehingga publik tau seberapa sehat keadaan keuangan perusahaan itu,
sehingga dapat meminimalisir pihak2 atau mafia2 yang memerah atau memanfaatkan perusahaan
BUMN ini, perusahaan pasti takut apabila diancam oleh pejabat, namun apabila Go Publik, semua harus
dilaporkan ke publik, sehingga meminimalisir pejabat korup yang memanfaatkan perusahaan BUMN ini.
Negatifnya adalah Saham bisa dibeli oleh siapapun, baik dalam negeri maupun luar negeri,
oleh sebab itu, kita sebagai bangsa Indonesia, harus terlibat aktif membeli saham-saham BUMN dan
ikut serta mengawasi, apabila ada penyelewengan, kita minta aparat menindak tegas. Dan pemerintah
harus terus mengeluarkan peraturan untuk membatasi jumlah kepemilikan saham oleh pihak asing (saat
ini sudah ada peraturan tersebut, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang PENANAMAN
MODAL)
Menurut saya, perlu keberanian dari pemerintah untuk membuat kebijakan, apa yang dilakukan
pemerintah saat ini sangat tepat dan berani, ketika membeli kembali saham Free Port 51% melalui
Divestasi Free port , karena selama ini tidak ada pemerintah yang berani melakukannya, pemerintah
sebelumnya hanya memperpanjang kontrak dan menjual sumber dayanya dalam bentuk bahan mentah
karena belum adanya smelter untuk mengolah bahan mentah itu., pemerintah saat ini memaksa PT Free
port untuk membangun smelter, proses pembangunan smelter tidak mudah dan tidak murah, namun
pemerintah berhasil memaksa PT Free port untuk membuatnya, setelah Smelter selesai, maka kita
hanya akan export barang jadi, bukan barang mentah lagi, karena harga jual barang jadi jauh diatas
bahan mentah.
Sedangkan untuk PT Indosat, menurut saya, apabila bangsa indonesia kompak untuk tidak lagi
menggunakan Indosat, maka PT Indosat akan mengalami kekurangan demand, seperti kita tau, supply
tergantung demand, dan supply mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan, apabila supply
berkurang, maka pendapatan berkurang, dan harga sahamnya pasti akan turun drastis, dan dengan
mudah kita membeli kembali sahamnya dengan harga murah. Kenapa pemerintah tidak berjuang
membeli indosat seperti membeli free port? Karena untuk telekomunikasi kita masih ada pilihan lain
seperti PT.Telkom.
Sekedar informasi, mengapa Indosat dijual, penjualan Indosat karena kita terbelenggu oleh IMF
yang mengancam pemerintah pada saat itu untuk menjual atau tidak mendapatkan pesertaan modal,
dan saat itu cadangan devisa kita di bawah US$ 20 miliar, sekarang sudah diatas US$ 100 miliar, usaha
nasional kita terus tumbuh, dulu pun kita mau pinjam uang (utang) tidak ada negara yang mau
memberikan utang, hanya ada IMF dengan berbagai persyaratan, banyak maunya dan suka mengatur.
Sedangkan dipemerintahan saat ini , berhasil keluar dari belenggu IMF, saat ini sudah banyak investor
asing yang ingin berinvestasi, seperti contoh pertemuan IMF dan WB di Denpasar sudah menghasilkan
invenstasi sebesar 200 Trilyun.
Referensi :
1. http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/02/16/saham-dibeli-asing-bumn-jadi-milik-asing
2. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2617829
3. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt527c349f02c7a/perubahan-kepemilikan-asing-
terkait-peraturan-esdm-no-27-tahun-2013
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 , Tentang PENANAMAN MODAL
5. http://nureazizah13.wordpress.com/2010/12/30/etika-manajemen-sumber-daya-manusia/
6. http://nurlailafadjarwati.blogspot.com/2011/01/tanggung-jawab-sosial-dan-etika-bisnis.html
7. http://www.scribd.com/doc/38181206/Etika-Hukum-dan-Perlakuan-yang-Adil-dalam-
Manajemen-SDM
8. http://cintamerahputih.blogspot.com/2008/05/lima-permasalahan-etika-dalam-bidang.html
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_manajerial#Perilaku_terhadap_karyawan
10. http://www.anneahira.com/artikel-umum/manajemen-sdm.htm
11. http://berita.liputan6.com/ibukota/201003/267461/Karyawan.Indosiar.Tolak.Pemecatan.Sepiha
k
12. http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/06/09/prn,20040609-04,id.html
13. http://community.gunadarma.ac.id/public/user/blogs/view/name_Alidaya/id_7609/title_etika-
manager/
14. http://ajeng.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manager/
15. http://wawannurjuniawan.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manajer/
16. id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

More Related Content

What's hot

1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...yudiansyah sukmana
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...FebrinolChaniago
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...DavidOktarioSidharta
 
business ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forumbusiness ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forumNurulHidayah470
 
Individual assigment
Individual assigmentIndividual assigment
Individual assigmentNoor Hassan
 
Perbezaan etika dengan undang2
Perbezaan etika dengan undang2Perbezaan etika dengan undang2
Perbezaan etika dengan undang2naqib5
 
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...rizqaamaliawork
 
1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...
1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...
1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...TioKharisma
 
1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...
1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...
1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...Gunawan Adam
 
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...dyahruthw
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...Imam Arifin
 
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...Adi Novian Prihantoro
 

What's hot (13)

1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
 
business ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forumbusiness ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forum
 
Individual assigment
Individual assigmentIndividual assigment
Individual assigment
 
Perbezaan etika dengan undang2
Perbezaan etika dengan undang2Perbezaan etika dengan undang2
Perbezaan etika dengan undang2
 
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
 
1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...
1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...
1, BE&GG, tio kharisma yunanto, Prof hapzi ali Concepts and Theories of Busin...
 
1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...
1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...
1, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics...
 
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
 
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
 
Kod etika
Kod etikaKod etika
Kod etika
 

Similar to 6, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in human resource management , universitas mercu buana , 2018

6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...dittaayua
 
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...Apriyansyah Ridho
 
1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...Apriyansyah Ridho
 
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...Apriyansyah Ridho
 
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...Apriyansyah Ridho
 
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...Apriyansyah Ridho
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Fariz adlan
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...yosua mickel
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...yosua mickel
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...rianafitri1
 
Presentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab Manajemen
Presentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab ManajemenPresentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab Manajemen
Presentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab ManajemenMeileni Nurhayati
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...NovitaHerlissha
 
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...NovitaHerlissha
 
10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Business Ethics, CSR,...
10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Business Ethics, CSR,...10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Business Ethics, CSR,...
10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Business Ethics, CSR,...aryarhms
 

Similar to 6, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in human resource management , universitas mercu buana , 2018 (20)

6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
 
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
 
1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
1, be & gg, ridho123, hapzi ali, concepts and theories of business ethics...
 
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
1, be & gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univer...
 
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
1, be &gg, ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, univers...
 
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
1, BE & GG, Apriyansyah M Ridho, Hapzi Ali, Conceps and theories of business ...
 
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
Begg,fariz adlan,prof,dr.ir.hapzi ali, mm,cma,ethical decision making technol...
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
 
Presentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab Manajemen
Presentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab ManajemenPresentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab Manajemen
Presentasi Ekonomi kelas X Semester Genap Bab Manajemen
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
 
10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Business Ethics, CSR,...
10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Business Ethics, CSR,...10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Business Ethics, CSR,...
10, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Business Ethics, CSR,...
 
Manajemen Karir
Manajemen KarirManajemen Karir
Manajemen Karir
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from PT Kalbe Farma

14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...PT Kalbe Farma
 
13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...PT Kalbe Farma
 
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...PT Kalbe Farma
 
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...PT Kalbe Farma
 
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...PT Kalbe Farma
 
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...PT Kalbe Farma
 
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 20185, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018PT Kalbe Farma
 
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...PT Kalbe Farma
 
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...PT Kalbe Farma
 
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...PT Kalbe Farma
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...PT Kalbe Farma
 
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...PT Kalbe Farma
 
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...PT Kalbe Farma
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...PT Kalbe Farma
 

More from PT Kalbe Farma (14)

14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
 
13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi globalisasi dan etika bisnis, univ...
 
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
 
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities  csr ,  unive...
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...
 
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
 
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
 
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 20185, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018
5, be & gg, rudi, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana , 2018
 
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...
4, be & gg, rudi, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu buana , ...
 
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
3, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
 
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
 
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas mercu...
 
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...
2, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universitas m...
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universi...
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

6, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in human resource management , universitas mercu buana , 2018

  • 1. 6, BE & GG, Rudi, Hapzi Ali, Ethical Issues in Human Resource Management , Universitas Mercu Buana , 2018 Rudi, SE 1) , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA 2) 1) Penulis Pertama Email : rudi12980@yahoo.com 2) Dosen Pengampu Ethical Issues in Human Resource Management beserta contohnya Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggungjawaban dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika memeiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan. Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan terlarang di temapt kerja, penyalahgunaan email, tidak melaporkan pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika lainnya. Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, naik finansial maupun nonfinansial. Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan karyawan tersebut muncul. Hal ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses dalam organisasi. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair danetis karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalam membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi. Manajemen merupakan pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar mempunyai etika bisnis yang sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah. Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari karyawan.
  • 2. Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha organisasi untuk menangani etika perilaku, dapat mampu menjadi penggerak dalam organisasi dalam menanggani isu-isu etika, serta bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya peningkatan moral karyawan. Pengertian Etika Untuk memahami apakah “ etika “ maka perlu membandingkanny dengan moralitas. Baik etika dan moralitas sering dipakai secara dapatdipertukarkan dengan pengertian yang sering disamakan begitu saja.Sehubungan dengan hal tersebut, secara teoritis dapat membedakan dupengertian etika ---‫ئ‬ yaitu berasal dari bahasa Yunani “ Ethos “ berarti adat istiadat atau kebiasaan. Sehingga dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Pengertian tersebut relatif sama dengan moralitas. Moralitas berasal dari bahasa latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “ Mores” berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi pengeertai secara umum , etika dan moralitas ,sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah di institusinalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konsisten dan berulang dalam kurun waktu yang lama sebaimana layaknya sebuah kebiasaan. Kedua, etika juga dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda dengan moralitas. Dalam pengertian kedua ini etika mempunyai pengertian yang jauh lebih luas dari moralitas dan etika dalam pengertian pertama diatas. Etika dalam pengertian kedua ini sebagai filsafat moral , atau ilmu yang membahas nilai dan noerma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian pertama. Dengan demikian, etika dalam pengertian yang pertama berisikan nilai dan norma-norma konkrit yang menjadi pedoman dan pegangan hisup manunia dalam kehidupanya. Hal ini berkaitan dengan perintah dan larangan langsung yang nyata. Dan pengertain etika pada kedua adalah lebih normatif dan oleh karena itu mengikat setiap pribadi manusia.Dengan demikian, etika dalam pengertian kedua dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :
  • 3. a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia . b. Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma-norma moral yang umum diterima. Menurut Magnis Suseno , Etika adalah Sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang menurutnya adalah etika dalam pengertian kedua. Sebagai ilmu yang terutama menitik-beratkan refleksi kritis dan rasional, etika dalam kedua ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu harus dilaksanakan dalam siuasi konkret tertentu yang dihadapai seseorang. Sehingga , etika membutuhkan evaluasi kritis atas semua seluruh situasi yang terkait. Dibutuhkan semua informasi seluas dan selengkap mungkin baik menyangkut nilai dan norma moral, maupun informasi empiris tentang situasi yang bahkan belum terjadi atau telah terjadi untuk memungkinkan seseorang.bisa mengambil keputusan yang tepat, baik tentang tindakan yang akan dilakukan maupun tentang tindkan yang telah dilakukan oleh pihak tertentu. Dalam hal ini, masuk beberapa pertimbangan mengenai : motif, tujuan, akibat pihak terkait, dampaknya, besarnya resiko bila dibandingkan manfaat, keadaan prsikis pelaku, tindakan intelegensi dan sebagainya.. Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak seara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggung-jawabkan. Kebebasan dan tanggung-jawab adalah unsure pokok dari otonomi moral yang merupakan salaah satu prinsip utama moralitas, termasuk etika. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen SDM (sumber daya manusia) merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya, untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau HRD (human resource department). Menurut A.F. Stoner, manajemen SDM merupakan suatu prosedur yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
  • 4. Fungsi operasional dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi lima, secara singkat sebagai berikut: 1. Fungsi Pengadaan, yaitu proses penarikan seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan (the right man in the right place). 2. Fungsi Pengembangan, yaitu proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. 3. Fungsi Kompensasi, yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut. 4. Fungsi Pengintegrasian, yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam Manajemen SDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan. 5. Fungsi Pemeliharaan, yaitu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) . Tidak bisa dipungkiri, perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi- fungsi manajemen SDM yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing, coordinating yang dilakukan oleh bagian personalia saja. Saat ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat strategik. Oleh karena itu, manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk memahami perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis. Ia juga harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan
  • 5. memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis, akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya didalam organisasi. Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM. Dengan demikian, maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan. Berdasarkan uraian pengertian etika dan manajemen sumber daya manusia maka etika manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip etika tehadap hunungan dengan sumber daya manusia dan kegiataannya. Konsekuensi Dari Perilaku Yang Tidak Etis Perilaku etis sangat penting dalam kesuksesan bisnis jangka panjang. Tapi apabila yang timbul dan tumbuh adalah perilaku yang tidak etis maka akan berakibat yang tidak inginkan. Dilihat dari dua perspektif yaitu perspektif mikro dan perspeltif makro. Perspektif mikro etika diasosiasikan dengan adanya kepercayaan. Kepercayaan yang dibangun melalui perilaku etika akan mempengaruhi hubungan perusahaan dengan supplier, customer maupun dengan karyawan.Apabila kepercayaan dibangun melakui perilaku yang tidak etis maka kepercayaan customer akan berkurang kepada karyawan maupun organisasi. Sedangkan perspektif makro etika meliputi suap-menyuap, paksaan, penyalahgunaan informasi, pencurian dan diskriminasi akan mengakibatkan inefisiensi dalam pengalokasian sumberdaya. Sebab Perilaku Yang Tidak Etis Penyebab perilaku tidak etis meliputi tiga aspek yaitu:karyawan memiliki kemampuan kognitif yang rendah menyebabkan tingkat penerimaan yang kurang baik, adanya pengaruh orang lain, keluarga ataupun norma sosial menjadi lebih menentukan dalam mempengaruhi perilaku karyawan, adanya ethical dilemma yaitu situasi yang menyebabkan adanya pilihan-pilihan yang muncul yang berpotensi menghasilkan perilaku yang tidak dapat diterima, ethical dilemma muncul dikarena adanya ketidaksesuaian antara personel, organisasional dan profesional. Konsep Etika Bukan Sekedar Kode Etik
  • 6. Kode etik menetapkan aturan kehidupan organisasi, termasuk tanggung-jawab professional, pengembangan professional, kepemimpinan yang etis, kejujuran dan keadilan, konflik kepentingan, dan megunakan informasi. Banyak organisasi yang mempunyai kode etik yang formal dalam organisasi tetapi pengaruh kode etik dalam perilaku anggotanya perlu dipertanyakan. Banyak anggota yang menganggap kode etik hanya sebagai hiasan saja. Kode etik perusahaan tidak akan efektif jika tidak didukung dengan norma-norma informal yang berlaku. Bagaimanapun juga kode etik harus sesuai dengan norma-norma dalam organisasi , disebarluaskan kepada karyawan dan benar-benar dijalankan. Kode etik perusahaan belum bisa mampu membangun sebuah peusahaan etis. Oleh sebab itu perlu adanya konsep etika yang matang yang tidak hanya mampu mengurangi kerugian yang berakibatkan perilaku karyawann yang tidak etis, tetapi juga membuat suatu konsep etika yang mampu membangun budaya etis organisasial. Salah satu prinsip dasar dari kode etik perhimpunan Manajer SDM dan Standar Profesional dalam MSDM ditetapkan bahwa ” Sebagai Profesioanl SDM, mempunyai tanggung- jawab untuk memberikan nilai tambah pada organisasi yang dilayani dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan etika organisasi”. Manajer SDM dapat membantu mendorong budaya etis, artinya lebih dari sekedar menggantung poster kode etik di dinding. Sebaliknya, karena pekerjaan utama profesional SDM adalah berhubungan dengan orang, mereka harus membantu untuk mempraktekkan etika ke dalam budaya perusahaan. Mereka perlu membantu membangun lingkungan di mana karyawan bekerja di seluruh organisasi untuk mengurangi penyimpangan etika. Perencanaan Strategi Konsep Etika Manajemen sumber daya manusia tidak hanya berperan sebagai penyusunan kode etik perusahaan, merncanakan sumber daya manusia yang etis yang mampu menciptakan nilai tambah ekonomi juga harus berperan sebagai perencanaan strategi konsep etika.langkah-langkahnya: 1. Menentukan standar etika yang ingin ditanamkan. 2. Mengindentifikasi faktor-faktor etis kritikal yang dapat digunakan dalam mendorongnya konsep etika perusahaan. 3. Mengindentifikasi kemampuan, prosedur, kompetensiyang diperlukan. 4. Mengintegrasikan konsep etika dalam strategi bisnis yang dilakukan. 5. Mengembangkan langkah-langkah konkret yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan, mengawasi dan mengevaluasi konsep etika yang dijalankan.
  • 7. Implementasi Konsep Etika Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia, konsep etika dapat di implementasikan dalam bentuk pengawasan organisasaional yang didasarkan pada sosialisasi aturan-aturan, memonitor perilaku dan disilpin karyawan, serta mempengaruhi perilaku melalui pemberian hukuman bagi mereka yang sering melanggar etika. Penerapan yang terlalu kuat pada konsep etika yang berorentasi pada pemenuhan etika tersebut, mempunyai akibat yang kurang baik pada outcome yang dihasilkan, karena perhatian karyawan akan tertumpu pada usaha-usaha untuk menghindari hukuman saja. Dengan demikian, hanya akan tercipta atmosfir dimana karyawan berusaha untuk tidak tekena hukuman, sedangkan keinginan ataupun cita-cita untuk meningkatkan mentalitas yamg lebih etis dan bermoral mungkin kurang dapat diwujudkan. Pemenuhan etika secara umum dapat membantu mengurangi pelanggaran etika meskipun tidak mempunyai derajat yang sama dengan konsep etika yang berorentasi pada penanaman nilai-nilai etika. Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai etika ini bukan untuk kedisiplinan, tetapi lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembangan nilai-nilai etika yang lebih berarti. Tujuan tersebut disosialiasasikan dengan adanya sharing nilai- nilai etika dalam organisasi. Dalam hai ini setiap anggota organisasi mempunyai status yang sama. Dengan begitu organisasi membawa komitmen bersama yamg diaplikasikan secara sama pada semua anggota. Karena karyawan mendapat perhatian atas kontribusinya, maka mereka akan merasa bangga dengan nilai-nilai etika dalam organisasi. Konsep penanaman nilai-nilai etika lebih menekankan pada aktivitas-aktivitas yang membantu karyawan dalam pembuatan keputusan, menyediakan nasihat-nasihat dan konsultasi etika, serta mendukung konsensus mengenai etika bisnis. Manajemen sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan antara penanaman nilai-nilai etika dan pemenuhan etika tersebut. Implementasi konsep etika harus mampu diintegrasikan dalam setiap aktivitas manajemen sumber daya manusia. Adanya konsistensi antara kebijakan dan praktek diharapkan dapat menghindari persepsi yang ambigu yang diterima karyawan. Sebagai contoh, jika karyawan didorong untuk melaksanakan suatu standar etiak tertentu, tetapi standar tersebut tidak diintegrasikan dalam standar penilaian kinerja, reward, sistem kompensasi serta sistem manajemen sumber daya manusia lainnya, maka akan menimbulkan perasaan ketidakadilan bagi
  • 8. karyawan. Dengan mengintegrasikan program etika ke dalam fungsi-fungsi organisasional diharapkan akan menjadikan pelaksanaan konsep etika menjadi lebih efektif. Hak-hak yang harus dipenuhi sebagai seorang karyawan agar konsep etika dapat menghasilkan keputusan yang etis setiap level manajemen sumber daya manusia adalah 1. Hak atas pekerjaan , kerja merupakan hak asasi manusia karena dengan hak akan hidup. 2. Hak atas upah yang adil sehingga tidak ada diskrimanitif dalam pemberian upah. 3. Hak untuk berserikat dan berkumpul, dapat menjadi media advokasi bagi pekerja. 4. Hak un tuk perlindungan keamanan dan kesehatan. 5. Hak untuk diproses hukum secara sah, hak untuk diperlakukan sama. 6. Hak atas rahasia pribadi. 7. Hak atas kebebasan suara hati. Walaupun hak-hak para pekerja telah di penuhi kadang terjadi suatu permasalahan- permasalahan yang di alami oleh para pekerja yaitu 1. Kolusi bentuk penyogokan yang terjadi pada calon karyawan yang ingin naik jabatan (promosi jabatan). 2. Lamaran peluang kerja yang mencantumkan agama dan ras suku pada media massa. 3. Pelatihan-pelatihan (training) yang dilakukan hanya berdasarkan untuk mendapatkan proyek tender saja. Jadi pelatihan dilaksanakan tidak berdasarkan kebutuhan yang ada. 4. Pemberian hasil penilaian psikologis (ex: psikotest) kepada seseorang yang berada di luar bidang yang berwenang. Contohnya, pemberian hasil penilaian psikologis yang dimiliki secara otoritas oleh bidang HRD dalam proses kegiatan rekrutmen kepada di luar bidang HRD. 5. Pemberitahuan besaran nominal jumlah gaji kepada pihak yang tidak berwenang. Penjelasan dari permasalahan diatas, problem pertama termasuk dalam permasalahan etika terkait dengan satu diantara tiga pengertian etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), yaitu nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau bermasyarakat. Perilaku kolusi menyogok jelas sekali merupakan tindakan jalur pintas demi mencapai tujuannya. Jalan pintas yang dilakukan sebenarnya tidak akan menjadi masalah jika dilakukan dalam kerangka norma kebaikan yang dapat diterima oleh masyarakat. Namun, permasalahannya adalah
  • 9. jalan pintas yang digunakan bertentangan dengan norma kebaikan yang semestinya tertera dalam kehidupan bermasyarakat. Perjalanan untuk mencapai suatu tujuan yang baik haruslah pula menggunakan cara yang baik. Cara yang baik itu adalah dengan memberikan usaha yang optimal melalui kemampuan dirinya sendiri. Sehingga, promosi jabatan itu didapat melalui keringatnya sendiri bukan berdasarkan unsur lain yang menyalahi noma kebaikan yang berlaku. Problem etika yang kedua berkaitan erat dengan pengertian etika yang lain (masih dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988) yaitu, ilmu tentang yang baik dan apa yang buruk. Norma baik yang tertanam dalam masyarakat umum adalah tidaklah etis ketika pencantuman hal-hal yang bersifat pribadi dicantumkan dalam media massa yang melibatkan berbagai macam kalangan pihak. Sehingga ketika pencatuman tersebut dalam hal ini adalah ras agama ditampilkan, maka tentu menimbulkan ketidaksukaan masyarakat akan hal tersebut. Lagi pula pencantuman kedua hal tersebut tidaklah menjadi hal esensi dalam kompetensi yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan.. Permasalahan ketiga juga termasuk permasalahan etika dalam kategori pengertian kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Dalam kode etik yang ditetapkan dalam dunia SDM tidak dibenarkan jika pelaksanaan training hanya dijalankan semata-mata untuk proyek saja. Buat apa menghabiskan banyak uang atau mendulang banyak uang, namun tujuan sebenarnya dari pelatihan tidaklah didapat. Jadi, pelatihan hanya formalitas kegiatan saja. Hal itu tentu saja merendahkan martabat.pelatihan itu sendiri. Berkaitan dengan hal itulah menurut kelompok kami, kode etik itu ditetapkan. Permasalahan keempat ini juga termasuk dalam etika dalam kategori pengertian kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Tidak etis ketika sumber data mengenai deskripsi psikologis yang dimiliki oleh seseorang diketahui oleh banyak pihak. Pengetahuan akan deskripsi psikologis
  • 10. tersebut haruslah mempertimbangkan izin dari orang bersangkutan yang memiliki deskripsi psikologis tersebut dan tujuan yang jelas kenapa data tersebut dibutuhkan. Selama kedua pertimbangan tersebut tidak ada, maka tindakan mengetahui hasil data deskripsi psikologis tersebut tidak dibenarkan (tidak etis). Problem kelima merupakan permasalahan etika dalam pengertian yang sama seperti sebelumnya, yaitu kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Gaji merupakan ranah area pribadi yang secara etis diketahui oleh orang yang bersangkutan saja dan pihak diatas yang mengelola keuangan penggajian. Suatu hal pribadi jelas tidak diperkenankan untuk diketahui oleh pihak lain tanpa seizin dari pihak yang memiliki otoritas. Pemahaman itulah yang menjadi kumpulan dari nilai-nilai yang terbentuk dalam suatu masyarakat sehingga membentuk perilaku akhlak seperti apa yang seharusnya dilakukan. Cara yang dilakukan oleh manajemen untuk menyelesaikan permasalahan diatas dengan cara menciptakan hubungan kerja yang sukses diantaranya: 1. Membentuk komite karyawan dan manajemen. 2. Membuat buku pegangan karyawan. 3. Sistem pengupahan yang profesional. 4. Menciptakan suasana kerja yang kondunsif 5. Menampung keluhan, saran, kritik karyawan. Integrasi Konsep Etika Dengan Fungsi Manajemen Sumber Daya manusia Manajemen sumber daya manusia yang mempunyai peran dalam mendukung dan memberikan inisiatif dalam pelaksanaan konsep etika perusahaan mempunyai tugas dalam mengontrol dan mengintegrasikannya ke dalam fungsi-fungsi organisasional yang diembannya. Implementasi konsep etika ke dalam fungsi-funsi manajemen sumber daya manusia yaitu
  • 11. 1. Seleksi, perilaku karyawan tidak terlepas pada karakter pribadi yang dibawanya.Seperti contoh karyawan dengan kemampuan perkembangan moral yang tinggi akan menunjukkan perilaku dan pemikiran yang lebih etis. Hal ini menjadi penting dalam proses seleksi karyawan karena jika calon karyawan memiliki kemampuan perkembangan moral yang tinggi maka akan lebih mudah menerima prinsip-prinsip moral universal dibanding karyawan yang memiliki kemampuan perkembangan moral yang rendah. Dalam hal ini biasanya manajemen mengunakan tes untuk mengukur kemampuan perkembangan moral untuk menentukan kejujuran dan personalitas serta sebagia alat untuk melihat karakteristik karyawan. Hal yang penting juga dalam prosse seleksi karyawan yang lebih menitiberatkan pada penanaman nilai- nilai etika. Karyawan harus mempunyai komitmen pada etika dan menjadi nyaman berbicara mengenai etika. Jika konsep etika diintegrasikan dalam organisasi, maka calon karyawan yang dibutuhakan adalah orang-orang yang menginginkan standar etika dapat diaplikasikan dalam pekerjaan. 2. Orientasi Karyawan, tujuan yang penting dalam konsep orientasi karyawan adalah mengajarkan mereka norma-norma, attitude, dan beliefs yang berlaku dalam organisasi. Nilai- nilai organisasi dapat dikomunikasikan melalui presentasi formal dan secara implisit melalui sejarah dan mitos organisasi. 3. Training, dalam integrasi training menanamkan nilai-nilai etika agar karyawan memilki lebih luas pengembangannya dan aktivitas training untuk karyawan memiliki fokus yang berbeda- beda. Kareana karyawan diharuskan untuk tahu mengenai aturan- aturan regulasi maupun kebajikan, maka penanaman nilai-nilai etika juga harus memfokuskan pada sharing etika antar organisasi. Training juga dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan karyawan dan manajer mengenai kemampuan dalam mengaplikasikan framework etika dalam pemecahan masalah. 4. Penilaian Kinerja, proses penilaian kinerja juga dapat diartika sebagai perwujudan proses keadilan yang mempunyai kriteria seperti konsisten, bebas dari bias, didasarkan pada informasi yang akurat, dapat dikoreksi dan merupakan representasi dari kinerja yang sebenarnya.. penilaian kinerja seharusnya dikomunikasikan dalam cara penyampaian informasi mengenai keadilan antar individu. Karyawan seharusnya diberikan keterangan, khususnya untuk hasil yang negatif dan mereka seharusnya diperlakukan sesuai martabat dan rasa hormat.
  • 12. 5. Reward dan Hukuman, pendekatan yang kompleks dapat dilakukan dengan pemberian reward untuk perlakuan yang etis dan hukuman untuk perlakukan kurang etis. Dengan adanya reward, diharapkan bahwa tuntunan adanay perilaku yang lebih beretika tidak dianggap sebagai suatu tambahan beban. Tentunya reward untuk perilaku yang etis dapat menjadi sesuatu yang berlebih-lebihan. Manajemen sumber daya manusia harus menunjukkan dukungan kepada karyawan yang menginginkan standar etika yang tinggi. Sehingga melalui dukungan tersebut aspirasi program penanaman nilai-nilai etika dapat dibicarakan sungguh- sungguh dan lebih berarti. Hukuman menyediakan pembelajaraan sosial yang penting bagi karyawan untuk menjadi lebih sadar dan mempunyai kemauan dalam menegakkan nilai-nilai dan etika organisasi. Jika perlu tidak etis tidak perlu diberkan sanksi, maka karyawan akan beranggapan bahwa mereka juga dapat terhindar dari hukuman. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : Etika sumber daya manusia merupakan ilmu yamg menerapkan prinsip-prinsip etika dalam hubungannya dengan manusia dan kegiatannya. Perlu adanya suatu konsep etika yang terintegrasi ke dalam fungsi-fungsi dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat manajemen sumber daya manusia bukan bertanggungjawab dalam mencegah perilaku yang tidak etis tetapi juga bertanggungjawab dalam pengembangan moralitas karyawan dan pembentukkan nilai-nilai etika organisasi. Melalui konsep etika , manajemen sumber daya manusia harus bertindak sebagai ethic worke tetapi juga sebagai ethic broker. Dengan terintegrasikan konsep etika ke dalam fungsi seleksi, orientasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian reward dan hukuman, diharapkan bahwa konsep etika tidak hanya terlihat sebagai usaha sesaat saja tetapi lebih pada upaya peningkatan nilai-nilai etika organisasi yang terus-menerus dan berkelanjutan.
  • 13. Saham Dibeli Asing, BUMN Jadi Milik Asing? Sekitar 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia. Sebagian sahamnya saat ini telah dimiliki oleh publik termasuk di beli oleh perusahaan asing. Apakah ini berarti BUMN-BUMN yang melantai di bursa saham jadi milik asing? Kepala Bidang Komunikasi Publik, Kementerian BUMN, Teddy Purnama menjelaskan, walau sebagian saham BUMN yang ada melantai di Bursa Efek Indonesia dimiliki publik termasuk asing, pemerintah tetap memiliki kemampuan untuk menentukan pengelolaan atau kebijakan BUMN itu sendiri. "Kalau kepemilikan saham pemerintah mayoritas itu sudah kewajiban karena aturannya memang begitu," kata Teddy, di Kementerian BUMN, Senin (15/2/2016). Ia menegaskan, pemerintah masih menguasai mayoritas saham di seluruh BUMN yang sudah melantai di bursa atau initial public offering (IPO). Teddy juga memastikan, bahwa pemerintah tetap membatasi jumlah saham yang dibeli oleh perusahaan asing. "Kita batasi investor asing yang ingin beli saham BUMN, jadi kita bisa menutup peran dari luar. Jadi tidak mentang-mentang ditawarkan ke bursa, terus semua orang bisa membelinya," ungkapnya. Sementara, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menegaskan, pemerintah tetap memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh
  • 14. BUMN, bahkan tetap bisa memberikan tugas kepada BUMN untuk mengerjakan sesuatu yang tujuannya untuk masyarakat, seperti membangun infrastruktur. "Yang penting, pemerintah pemegang saham dominan, dan kemudian yang beli bukan cuma asing, masyarakat kita juga bisa, kan saham itu tidak cuma beli, terus dikantongi saja, bisa saja setiap saat dijual dan di beli lagi," kata Muliaman. Hal senada juga pernah diungkapkan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Franky Welirang. Menurutnya, saat ini justru pemerintah harus mendorong agar makin banyak BUMN yang melantai di bursa saham. "Dengan melantai di bursa saham, akan membuat BUMN tersebut semakin terbuka atau transparan, masyarakat bisa ikut mengawasi kinerjanya, bahkan bisa menghindarkan BUMN menjadi sapi perah oleh pihak lain," kata Franky. Berdasarkan data AEI, berikut persentase penguasaan saham publik di beberapa BUMN yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia: 1. Bank BRI saham publiknya 38,59 persen 2. Semen Indonesia 38,22 persen 3. Telkom 38,35 persen 4. PGN 35,26 persen 5. Bank Mandiri 31,88 persen 6. Bank BNI 29,15 persen 7. Bank BTN 25,49 persen 8. Jasa Marga 14,51 persen 9. Bukit Asam 13,76 persen 10. Wijaya Karya 11,14 persen 11. Adhi Karya 10,40 persen Menurut pendapat saya, ada positif dan negatif perusahaan BUMN dibuat Go Publik, sehingga saham-sahamnya bisa dimiliki oleh siapapun termasuk oleh asing, Positifnya adalah Perusahaan BUMN tersebut menjadi transparan, karena semua informasi harus disampaikan untuk publik, sehingga publik tau seberapa sehat keadaan keuangan perusahaan itu, sehingga dapat meminimalisir pihak2 atau mafia2 yang memerah atau memanfaatkan perusahaan BUMN ini, perusahaan pasti takut apabila diancam oleh pejabat, namun apabila Go Publik, semua harus dilaporkan ke publik, sehingga meminimalisir pejabat korup yang memanfaatkan perusahaan BUMN ini.
  • 15. Negatifnya adalah Saham bisa dibeli oleh siapapun, baik dalam negeri maupun luar negeri, oleh sebab itu, kita sebagai bangsa Indonesia, harus terlibat aktif membeli saham-saham BUMN dan ikut serta mengawasi, apabila ada penyelewengan, kita minta aparat menindak tegas. Dan pemerintah harus terus mengeluarkan peraturan untuk membatasi jumlah kepemilikan saham oleh pihak asing (saat ini sudah ada peraturan tersebut, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang PENANAMAN MODAL) Menurut saya, perlu keberanian dari pemerintah untuk membuat kebijakan, apa yang dilakukan pemerintah saat ini sangat tepat dan berani, ketika membeli kembali saham Free Port 51% melalui Divestasi Free port , karena selama ini tidak ada pemerintah yang berani melakukannya, pemerintah sebelumnya hanya memperpanjang kontrak dan menjual sumber dayanya dalam bentuk bahan mentah karena belum adanya smelter untuk mengolah bahan mentah itu., pemerintah saat ini memaksa PT Free port untuk membangun smelter, proses pembangunan smelter tidak mudah dan tidak murah, namun pemerintah berhasil memaksa PT Free port untuk membuatnya, setelah Smelter selesai, maka kita hanya akan export barang jadi, bukan barang mentah lagi, karena harga jual barang jadi jauh diatas bahan mentah. Sedangkan untuk PT Indosat, menurut saya, apabila bangsa indonesia kompak untuk tidak lagi menggunakan Indosat, maka PT Indosat akan mengalami kekurangan demand, seperti kita tau, supply tergantung demand, dan supply mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan, apabila supply berkurang, maka pendapatan berkurang, dan harga sahamnya pasti akan turun drastis, dan dengan mudah kita membeli kembali sahamnya dengan harga murah. Kenapa pemerintah tidak berjuang membeli indosat seperti membeli free port? Karena untuk telekomunikasi kita masih ada pilihan lain seperti PT.Telkom. Sekedar informasi, mengapa Indosat dijual, penjualan Indosat karena kita terbelenggu oleh IMF yang mengancam pemerintah pada saat itu untuk menjual atau tidak mendapatkan pesertaan modal, dan saat itu cadangan devisa kita di bawah US$ 20 miliar, sekarang sudah diatas US$ 100 miliar, usaha nasional kita terus tumbuh, dulu pun kita mau pinjam uang (utang) tidak ada negara yang mau memberikan utang, hanya ada IMF dengan berbagai persyaratan, banyak maunya dan suka mengatur. Sedangkan dipemerintahan saat ini , berhasil keluar dari belenggu IMF, saat ini sudah banyak investor asing yang ingin berinvestasi, seperti contoh pertemuan IMF dan WB di Denpasar sudah menghasilkan invenstasi sebesar 200 Trilyun. Referensi : 1. http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/02/16/saham-dibeli-asing-bumn-jadi-milik-asing 2. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2617829
  • 16. 3. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt527c349f02c7a/perubahan-kepemilikan-asing- terkait-peraturan-esdm-no-27-tahun-2013 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 , Tentang PENANAMAN MODAL 5. http://nureazizah13.wordpress.com/2010/12/30/etika-manajemen-sumber-daya-manusia/ 6. http://nurlailafadjarwati.blogspot.com/2011/01/tanggung-jawab-sosial-dan-etika-bisnis.html 7. http://www.scribd.com/doc/38181206/Etika-Hukum-dan-Perlakuan-yang-Adil-dalam- Manajemen-SDM 8. http://cintamerahputih.blogspot.com/2008/05/lima-permasalahan-etika-dalam-bidang.html 9. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_manajerial#Perilaku_terhadap_karyawan 10. http://www.anneahira.com/artikel-umum/manajemen-sdm.htm 11. http://berita.liputan6.com/ibukota/201003/267461/Karyawan.Indosiar.Tolak.Pemecatan.Sepiha k 12. http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/06/09/prn,20040609-04,id.html 13. http://community.gunadarma.ac.id/public/user/blogs/view/name_Alidaya/id_7609/title_etika- manager/ 14. http://ajeng.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manager/ 15. http://wawannurjuniawan.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manajer/ 16. id.wikipedia.org/wiki/Manajemen