4. DEFINISI
Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati tekanan
atau cerutan terhadap nervus medianus di dalam
terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya
dibawah fleksor retinakulum yang ditandai dengan
adanya penurunan fungsi saraf
5. EPIDEMIOLOGI
Wanita (5%) > pria
(0,6%) dengan usia 25-
64 tahun, prevalensi
tertinggi pada wanita
usia > 55 tahun,
biasanya antara 40-60
tahun.
Pekerja yang terpapar
getaran, pekerja
perakitan, pengolahan
makanan & buruh
pabrik makanan beku,
pekerja toko, pekerja
industri, dan pekerja
tekstil, pengguna
komputer
6. ETIOLOGI
• Usia lanjut
• Jenis kelamin perempuan
• Diabetes
• Obesitas
• Kehamilan
• Pekerjaan yang spesifik
• Cedera karena gerakan
berulang dan kumulatif
• Genetik
Hipotiroidisme
Penyakit autoimun
Penyakit rematologi
Arthritis
Penyakit ginjal
Trauma
Predisposisi anatomi di
pergelangan tangan
Penyakit menular.
8. Herediter: HMSN (hereditary motor and sensory neuropathies) tipe
III.
Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah,
pergelangan tangan dan tangan, sprain pergelangan tangan, dan
trauma langsung terhadap pergelangan tangan.
Pekerjaan: gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan yang berulang-ulang. Misalnya sekretaris, pekerja kasar
yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik (pemain
piano dan pemain gitar).
Metabolik: amiloidosis, gout, hipotiroid, neuropati fokal tekan
CTS penebalan ligamen dan tendon mukopolisakarida.
14. • Nyeri di tangan atau lengan pada malah hari atau saat bekerja?
• Atropi atau kelemahan otot-otot thenar?
• Hilangnya sensasi pada tangan Numbness?
• Parastesia missal kesemutan pada malam hari?
• Tingling pada distribusi N. medianus?
• Apakah nyeri terasa berkurang ketika tangan digerakkan atau
dikibaskan atau meletakkan tangan pada posisi lebih tinggi?
• Apakah pasien sering menjatuhkan benda yang dipegang?
• Apakah ada kesulitan ketika menggenggam?
Anamnesis
15. Pemeriksaan harus dilakukan secara
menyeluruh pada penderita dengan perhatian
khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan
otonom tangan. Beberapa pemeriksaan dan
tes provokasi yang dapat membantu
menegakkan diagnosa CTS adalah sebagai
berikut (Jeffrey, et al., 2002)
Pemeriksaan Fisik
22. • Istirahatkan pergelangan tangan.
• Obat anti inflamasi non steroid.
• Pemasangan bidai pada posisi netral
pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang
terus-menerus atau hanya pada malam hari
selama 2-3 minggu.
• Nerve Gliding
• Injeksi steroid
• Vitamin B6 (piridoksin)
Terapi Konservatif
24. • Terapi latihan fisioterapi:
Passive Movement Exercise
Active Movement Exercise
1) Free Active Exercise: gerakan yang dihasilkan oleh kontraksi
otot yang melawan gravitasi tanpa bantuan atau tenaga baik
dari luar tubuh ataupun dari dalam tubuh itu sendiri.
2) Resisted Active Movement: latihan dengan dinamis ataupun
statik kontraksi otot dengan tahanan dari luar yang bisa
berupa manual maupun memakai alat (Kisner, 2007).
Terapi Konservatif
25. operasi terbuka (adanya massa, anomaly,
tenosinovitis pada carpal tunnel) dengan anestesi
lokal endoskopik mobilisasi penderita secara
dini dengan jaringan parut yang minimal
komplikasi operasi seperti cedera pada saraf (Rambe
dan Aldi, 2004).
Terapi Operatif
26. a). Mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan
repetitif, getaran peralatan tangan pada saat bekerja.
b). Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat
kerja.
c). Modifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan.
d). Mengubah metode kerja untuk sesekali istirahat pendek serta
mengupayakan rotasi kerja.
e). Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala-gejala dini
CTS sehingga pekerja dapat mengenali gejala-gejala CTS lebih dini.
Terapi terhadap
keadaan yang
mendasari CTS
27. • Atrofi otot-otot thenar
• Kelemahan otot-otot thenar
• Ketidakmampuan tangan untuk
melakukan aktivitas
KOMPLIKASI
28. • Terapi konservatif prognosa baik
• Terapi operatif secara umum baik tapi karena dilakukan
pada CTS kronis post op bertahap
• Bila setelah dilakukan tindakan operasi, tidak juga diperoleh
perbaikan maka dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut
ini (Bachrodin, 2011):
1. Kesalahan menegakkan diagnosa.
2. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.
3. Terjadi CTS yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti
akibat edema, perlengketan, infeksi, hematoma atau jaringan parut
hipertrofik.
PROGNOSIS
30. KESIMPULAN
• Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah gejala
neuropati kompresi dari N. medianus di tingkat
pergelangan tangan, ditandai dengan bukti
peningkatan tekanan dalam terowongan karpal
dan penurunan fungsi saraf di tingkat itu.
• Diagnosa CTS gejala klinis, pemeriksaan fisik
(Phalen test dan Tinnel test) dan pemeriksaan
penunjang (elektrodiagnostik, radiologi dan
laboratorium).
• Penatalaksanaan etiologi, durasi gejala, dan
intensitas kompresi saraf.