2. Definisi
Suatu penyakit kulit akut atau subakut,
disebabkan jamur intermediat yang menyerang
kulit, subkutan, kuku, selaput lendir dan alat-
alat dalam. (Saripati)
3. Epidemiologi
Dapat menyerang segala
umur
♂ = ♀
Negara berkembang >>
Daerah tropis dengan
kelembapan udara >>
Musim hujan >>
Menyerang pekerja kebun,
tukang cuci, petani
Riwayat DM (faktor
mempermudah
berkembangnya candida
albicans
Faktor predisposisi lain:
Pemakaian AB, obesitas,
alkohol, gg vaskularisasi,
hiperhidrosis dan lain lain
4. Etiologi
Dapat ditularkan secara langsung atau tak
langsung.
Penyebab terbanyak KVV adalah spesies
Candida albicans (80-90%), diikuti spesies
Candida non albicans seperti Candida
parapsilosis, Candida tropicalis, Candida krusei,
dan Candida glabrata
5. Faktor predisposisi
disebabkan oleh pemakaian kontrasepsi hormonal,
pemakaian antibiotik spektrum luas,
obat yang mengandung kortikosteroid,
diabetes melitus yang tidak terkontrol serta penyakit infeksi
dan keganasan yang menekan daya tahan tubuh seseorang.1,2
Sebanyak 68 pasien (21,0%) menggunakan vaginal douching,
6 pasien (1,8%) memiliki riwayat diabetes melitus dan
kehamilan sebanyak 6 pasien (1,8%), sedangkan sebanyak
245 pasien (75,4%) tidak memiliki data.
6. Manifestasi Klinis
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan
tambahan: Predileksi pada:
Kulit: Gatal hebat disertai panas seperti terbakar, terkadang
nyeri jika ada infeksi sekunder.
Kuku: Sedikit gatal dan nyeri jika ada infeksi sekunder; kuku
akan berwarna hitam coklat, menebal, tak bercahaya, biasanya
dari pangkal kuku ke distal. Di sekitar pangkal kuku didapatkan
vesikel- vesikel dan daerah erosif dengan skuama.
Mukosa: Terutama mulut, ditemukan ulkus-ulkus ringan putih
keabuan tertutup suatu membran.
7. Manifestasi Klinis
Dapat ditemukan duh tubuh vagina, gatal, rasa nyeri
pada vagina, iritasi, rasa panas, dispareunia maupun
disuria dan jika didapatkan bau biasanya hanya
minimal.
Sekret pada KVV sering tampak seperti susu yang
disertai gumpalan putih seperti susu pecah atau
berupa cairan putih mirip krim susu atau keju,
berwarna kuning tebal dan tidak berbau, namun sekret
juga dapat cair seperti air atau tebal homogen.
8.
9.
10.
11. Pemeriksaan Kulit:
Lokalisasi: Kulit: Bokong sekitar anus, lipat ketiak, lipat paha,
bawah payudara, sekitar pusat, garis-garis kaki dan tangan;
kuku.
Efloresensi /sifat - sifatnya :
Kulit : Daerah eritematosa, erosif, kadang-kadang dengan
papula dan bersisik. Pada keadaan kronik, daerah-daerah
likenifikasi, hiperpigmentasi, hiperkeratosis dan terkadang
berfisura.
Kuku : Kuku tak bercahaya, berwarna hitam coklat, menebal,
kadang-kadang bersisik. Sekitar kuku eritematosa, erosif
dengan vesikel.
13. Gambaran
Histopatologi
Sel ragi pseudohifa dengan
blastospora, serta sebukan sel-sel
radang pada dermis.
Pewarnaan Gram (10 x 10)
a. blastospora
b. pseudohifa
c. chlamydospora
Media Sabouroud
14. Pemeriksaan Pembantu
Laboratorium
Kerokan kulit dengan KOH 10%,40%: ditemukan sel-
sel ragi.
Media Sabouroud: koloni coklat mengkilat, permukaan
basah (koloni ragi)
Fermentasi gula: fruktosa + dan glukosa+
15.
16. Diagnosis Banding
Kulit:
1. Dermatitis seboroika.
2. Dermatitis kontak alergika.
3. Eritrasma: sinar Wood: merah bata.
Kuku:
1. Paronikia
2. Onikomikosis/ tinea unguium.
3. Psoriasis kuku: Sering terdapat pits.
Secara praktis dapat
dibedakan melalui
kerokan kulit/preparat
langsung KOH dengan
elemen jamur negatif.
Dapat dibedakan dari
biakan skuama yaitu
bentuk koloni,
serta elemen jamur yang
tumbuh.
17.
18. Tatalaksana KVV
Pengobatan topikal diberikan untuk KVV akut atau ringan,
sedangkan pada kasus yang berat diberikan pengobatan
sistemik.
Obat oral yang direkomendasikan antara lain:
ketokonazol 200 mg diberikan 2 kali sehari selama 5 hari,
flukonazol 150 mg tablet dosis tunggal,
itrakonazol 100 mg tablet diberikan 2 kali sehari selama 3
hari.
19. Penatalaksanaan
Perbaiki keadaan umum, dan atasi faktor-faktor predisposisi:
o Pemakaian antibiotik secara berhati-hati.
o Hindari obesitas.
o Hindari bekerja pada tempat-tempat yang lembap/banyak air.
Sistemik:
o Amfoterisin B 0,5-1 rng/kgBB intravena.
o Tablet nistatin 3 x 100.000 U selama 1-4 minggu.
o Ketokonazol400 mglhari selama 5 hari atau flukonazol 150 mg/hari selama 7
hari.
Topikal :
o Larutan gentian violetl-2oh.
o Nistatin 100.000 U/ml terutama pada kandidiasis mukosa.
o Ekonazol 7-2% (krim atau larutan).
o Mikonazol 1,-2% (krim, solusio atau bedak); toksiklat 7-2'/" (bedak, larutan atau
krim).