Laba ditahan merujuk pada laba bersih perusahaan yang disimpan untuk investasi masa depan seperti modal kerja, aset tetap, atau pelunasan utang, bukan untuk dibagikan sebagai dividen. Laba ditahan dihitung dari laba bersih dikurangi dividen, dan digunakan perusahaan untuk berbagai tujuan seperti investasi, ekspansi bisnis, akuisisi, atau cadangan.
2. Dalam dunia Akuntansi, istilah Laba ditahan merujuk pada arti kata
retained earnings yang familier dalam dunia bisnis. Singkatnya, Laba
ditahan/ Retained Earnings (RE) adalah akumulasi dari Laba Bersih bisnis
(business’s profits) yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada
pemegang saham tetapi disimpan untuk diinvestasikan kembali ke dalam
bisnis. Biasanya, dana tersebut digunakan untuk modal kerja dan
pembelian aset tetap (belanja modal) atau dialokasikan untuk melunasi
kewajiban hutang.
Dengan demikian, Laba ditahan adalah sisa Laba bersih (profit) yang
diperoleh perusahaan hingga saat ini setelah dikurangi dividen atau
distribusi lain yang dibayarkan kepada investor.
Rumus untuk menghitung laba ditahan adalah:
Laba bersih – dividen yang dibayarkan = laba ditahan
Laba Ditahan (Retained Earnings) merupakan kumpulan laba tahun
berjalan dari sejak tahun pertama perusahaan berdiri sampai dengan
sekarang setelah dikurangi dengan dividen yang dibagi. Dengan
demikian, untuk menghitung laba ditahan kumulatif adalah dengan
3. menjumlahkan laba ditahan tahun ini dengan saldo laba ditahan yang
sudah ada sebelumnya.
Beginning Retained Earnings + Profits/Losses – Dividends = Ending
Retained Earnings
PT. Volkswagen
Laporan laba rugi tahun 2007
(dalam jutaan dolar)
Penjualan 2.311
Harga pokok penjualan 1.344
Penyusutan 276
Laba sebelum bunga dan pajak 691
Bunga dibayar 141
Pendapatan kena pajak 550
Pajak (34 %) 187
Laba bersih 363
Dividen 121
Tambahan pada Laba ditahan 242
Keputusan untuk membagi atau tidak atas Laba Ditahan kepada
pemegang saham akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Laba Ditahan (Retained Earnings) dalam penyajian laporan
Neraca ada pada posisi Pasiva. Laba Ditahan (Retained Earnings)
biasanya ada pada perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).
Laba Ditahan (Retained Earnings) bukan merupakan objek pajak
penghasilan karena sudah dikenakan pajak pada saat sebagai laba tahun
berjalan. Jadi Laba Ditahan (Retained Earnings) adalah laba komersial
setelah dikurangi pajak penghasilan. Laba Ditahan (Retained Earnings)
akan dikenakan pajak penghasilan apabila dibagikan kepada pemegang
saham sebagai dividen dengan syarat-syarat tertentu.
Laba ditahan awal + Keuntungan/ kerugian –Dividen = Laba
ditahan Akhir
4. Modifikasi Rumus Laba ditahan
Jika dalam contoh, jumlah dividen yang dibayarkan oleh PT. Volkswagen
tidak kami ketahui, kita dapat memperolehnya dengan mengingat rumus
Awal RE - Akhir RE + Laba bersih (-loss) = Dividen.
PT. Volkswagen
Neraca Tahun 2006 dan 2007
(dalam jutaan dolar)
2006 2007 Change
Aset
Aset lancar
kas 84 98 +14
piutang 165 188 +23
persediaan 393 422 +29
Total 642 708 +66
Aset tetap
Net plant dan peralatan 2.731 2.880 +149
Total aset 3.373 3.588 +215
Kewajiban dan ekuitas pemilik
Liabilitas
kewajiban lancar
utang 312 344 +32
wesel bayar 231 196 -35
Total 543 540 -3
kewajiban jangka panjang -74
Ekuitas Pemilik
saham biasa dan paid-in surplus 500 550 +50
Laba ditahan 1.799 2.041 +242
Total 2.299 2.591 +292
total kewajiban dan ekuitas pemilik 3.373 3.588 +215
RE - Akhir RE + Laba bersih (-loss) = Dividen
Dimana kita ketahui:
Beginning RE: $ 1.799
Ending RE: $ 2.041
Net Income: $ 363
So, 1.799 - 2.041 + 363 = 121,
5. Dividends paid = $ 121
Kita bisa mengecek hasil ini dengan formula awal,
Beginning RE + Net income (loss) – dividends = Ending RE
1.799 + 363 – 121 = 2.041
Kegunaan Laba Ditahan dalam Dunia Bisnis.
Tujuan dari menahan pendapatan ini dapat bervariasi, tergantung
kebijakan dan strategi dari manajemen. Berikut diantaranya:
1. Investasi
Perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan bisnis mungkin
akan memilih untuk tidak membayar dividen atau tetap membayar
namun dengan jumlah yang kecil. Pada umumnya, perusahaan
akan menggunakan laba ditahan untuk keperluan investasi.
Misalnya, untuk membiayai proyek penelitian dan pengembangan,
pembelian peralatan tambahan dan mesin baru, atau dapat juga
untuk melunasi sebagian utang perusahaan. Investasi ulang ini ke
dalam perusahaan bertujuan untuk mencapai lebih banyak
pendapatan di masa depan.
2. Ekspansi Bisnis
Laba ditahan juga sangat mungkin digunakan untuk membiayai
ekspansi bisnis, seperti memperluas jangkauan bisnis yang ada,
meningkatkan kapasitas produksi, juga untuk meluncurkan produk
baru dari perusahaan tersebut.
3. Akuisisi dan Merger
Laba ditahan jumlah besar, tak jarang perusahaan
memanfaatkannya untuk melakukan Akuisisi dan merger dengan
perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan prospek bisnis.
4. Dana cadangan
Kemungkinan lain adalah bahwa laba ditahan dapat disimpan
sebagai cadangan dengan ekspektasi kerugian di masa depan,
seperti dari penjualan anak perusahaan atau hasil yang diharapkan
dari tuntutan hukum.
5. Ukuran Kinerja Perusahaan
Salah satu cara bagi pemilik perusahaan mengetahui bagaimana
kinerja dari perusahaannya selama beberapa tahun adalah dengan
mengetahui bagaimana pertumbuhan Laba Ditahan (Retained
Earnings)