2. Pancasila memiliki peran-peran yang sangat penting bagi masyarakat berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Peran pancasila sebagai dasar negara, pancasila sebagai cita-
cita bangsa, Pancasila sebagai pedoman atau landasan hidup bagi bangsa Indonesia,
dan Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika tujuannya
untuk mengembangkan dimensi moral pada setiap individu sehingga dapat mewujud
kan sikap yang baik dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Menurut Aristoteles, pengertian etika menjadi dua yaitu Terminius Technikus dan
Manner and Custom. Terminius Technikus merupakan etika yang dipelajari sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan
manusia. Sedangkan Manner and Custom merupakan suatu pembahasan etika yang
berhubungan atau berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam
kodrat manusia atau in herent inhuman nature yang sangat terkait dengan arti baik
dan buruk suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.Etika Pancasila
adalah cabang yang terkandung dalam sila Pancasila digunakan untuk mengatur
kehidupan masyarakat berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dalam etika Pancasila
dikemukakan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
3. Menulusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan,sikap,dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu
tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat.
Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi kegenerasi yang lain.
Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu yang dianggap baik
atau buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang
mengaturnya yaitu kerap kali disebut moralitas atau etika.
Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi etika keutamaan, teleologis,
deontologis. Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang mempelajari keutamaan (virtue), artinya
mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk. Etika teleologis adalah teori yang
menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan
dilawankan dengan kewajiban. Etika deontologis adalah teorietis yang bersangkutan dengan kewajiban moral
sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat.
1. Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika
4. Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasya
rakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan,kerakyatan,dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya.
Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pen
cipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya. Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus,artinya menjadi
kan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama. Sila
persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein),cinta tanah air. Sila kerakyatan mengan
dung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan ke
hendak kepada orang lain. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan mem
bantu kesulitan orang lain.
Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan, meskipun corak kedua mains
tream yang lain, deontologis dan teleologis termuat pula didalamnya. Namun, etika keutamaan lebih dominan karena
etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan.
Kebijaksanaan artinya melaksanakan suatu tindakan yang didorong oleh kehendak yang tertuju pada kebaikan
serta atas dasar kesatuan akal-rasa-kehendak yang berupa kepercayaan yang tertuju pada kenyataan mutlak (Tuhan)
dengan memelihara nilai-nilai hidup kemanusiaan dan nilai-nilai hidupreligius. Kesederhaaan artinya membatasi diri
dalam arti tidak melampaui batas dalam hal kenikmatan. Keteguhan artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui
batas dalam menghindari penderitaan. Keadilan artinya memberikan sebagai rasa wajib kepada diri sendiri dan
manusia lain, serta terhadapTuhan terkait dengan segala sesuatu yang telah menjadi haknya.
5. 2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut.
01
03
02
04
Banyaknya kasus korupsi yang melanda
negara Indonesia sehingga dapat melemah
kan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Kesenjangan antara kelompok masyara
kat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia
Masih terjadinya aksiterorisme yang mengatas
namakan agama sehingga dapat merusak sema
ngat toleransi dalam kehidupan antar umat berag
ama,dan meluluh lantakkan semangat persatuan
atau mengancam disintegrasi bangsa
Masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) dalam kehidupan bernegara.
6. 1.2. Urgensi Pancasila sebagaiSistem Etika
05
Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia
Membayar pajak dengan benar.
06
Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai
proses peradilan di Indonesia, seperti putusan
bebas bersyarat atas pengedar narkoba asal
Australia Schapell Corby
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab berisikan tuntunan
nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup
tersebut agar tidak terjebak kedalam pandangan yang bersifat mitos.
7. 1.Sumber hitoris
Pada zaman Orde Lama,Pancasila Weltanschauung.Artinya,Nilai
-nilai Pancasila belum ditegaskan kedalam sistemetika, tetapi
nilai-nilai moral telah terdapat pandangan hidup masyarakat.
Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai-nilai
kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut deng
an istilah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).Pada zaman Orde
Baru, Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan melalui pe
nataran P-4 dan diinstitusionalkan dalam wadah BP- Ada banyak
butir Pancasila yang dijabarkan dari kelimasila Pancasila sebagai
hasil temuan dari para peneliti BP-7.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam
dalam hiruk pikuk perebutan kekuasaan yang menjurus kepada
pelanggaraan etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika
politik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara di
legislatif,eksekutif, maupun yudikatif.Penyalahgunaan kekuasaan
atau kewenangan inilah yang menciptakan korupsi di berbagai
kalangan penyelenggara negara.
8. 2. Sumber Sosiologis
Pancasila sebagai sistemetika dapat ditemukan
dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di
Indonesia. Misalnya, orang Minang Kabau dalam
hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air
oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih
banyak lagi mutiara kearifan lokal yang bertebara
n di bumi Indonesia ini sehingga memerlukan
penelitian yang mendalam.
3. Sumber Politis
Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-
norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peratu
ran perundangan-undangan di Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika
merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya abstrak, sedang
kanperundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersif
at konkrit. Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan
juga dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur
sosial, politik, ekonomi.Etika politik memiliki 3 dimensi, yaitu tujuan,sarana
,dan aksi politik itu sendiri. Dimensi tujuan terumuskan dalam upaya
mencapaikesejahteraan masyarakat dan hidup damai yang didasarkan
pada kebebasan dan keadilan. Dimensi sarana memungkinkan pencapai
an tujuannya ng meliputi sistem dan prinsip-prinsip dasar pengorganisasia
n praktik penyelenggaraan negara dan yang mendasari institusi-institusi
sosial.Dimensi aksi politik berkaitan dengan pelaku pemegang peran
sebagai pihak yang menentukanrasionalitaspolitik. Rasionalitas politik
terdiri atas rasionalitas tindakan dan keutamaan. Tindakan politik dinama
kan rasional bila pelaku mempunyai orientasi situasi dan paham permasal
ahan.
9. KESIMPULAN
01 Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila mengandung banyak
nilai moral dan kebaikan. Oleh karena itulah Pancasila dijadikan
sebagai sistem etika.
02 Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan. moral
03
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan
buruk pada nlai-nilai yang terkandung dalam pancasila, yaitu niai
Ketuhanan, Kemanusiaan, persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Jika
suatu perbuatan telah mencaup nilai-nilai dan meninggikan nilai-
nilai tersebut, maka perbuatan tersebut dapat dikatakan baik, dan
berlaku sebaliknya.
04 Pancasila sebagai sistem etika memegang peranan penting
dalam perkembanga bangsa ini karena Pancasla membentuk
pla pikir bangsa sehinga bangsa kita dapat dianggap sebagai
bangsa yang bermoral dan beradab di mata dunia.