Dokumen tersebut membahas gangguan sistem endokrin pada lanjut usia, khususnya diabetes melitus. Sistem endokrin mengalami penurunan produksi hormon seiring bertambahnya usia, termasuk insulin oleh pankreas. Diabetes melitus pada lanjut usia ditandai dengan resistensi insulin dan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat kekurangan insulin. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, obat, serta pendidikan untuk men
2. PENDAHULUAN
• Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah.
• Penurunan dan perubahan hormone dpt
meningkatkan resiko terjadinya masalah
kesehatan
3. PERUBAHAN PADA
SISTEM ENDOKRIN
• Produksi hampir disemua hormon mengalami penurunan
• Esterogen, progesteron, dan testosteron mengalami
penurunan
• Kelenjar pankreas (yg memproduksi insulin) mulai menurun
• Hipofisis : pertumbuhan hormon ada, tetapi lebih rendah
dan hanya didalam pembuluh darah. Berkurangnya
produksi ACTH, TSH, FSH, dan LH
• Aktivitas tiroid, BMR (Basal Metabolic Rate) dan daya
pertukaran zat menurun
• Prosuksi aldosteron menurun
4. DIABETES MELITUS PADA LANSIA
• Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia (Brunner dan
Suddarth, 2002)
• Bila kadar gula darahmencapai >200 mg/dL maka
pasien ini masuk dalam kelas Diabetes Melitus (DM)
5. LANJUTAN
• Menurut Stockslager (2007) diabetes militus pada
lansia adalah suatu penyakit kekurangan atau
resistensi insulin yang kronis.
• Menurut Stanley (2005) diabetes militus pada lansia
adalah intoleransi glukosa dan resistensi insulin
dengan gangguan fungsi sel beta.
6. LANJUTAN
• Diabetes militus ditandai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
• Peranan insulin di tubuh adalah untuk mengangkut
glukosa ke dalam sel untuk bahan bakar atau
simpanan glikogen.
• Kekurangan insulin menghambat kemampuan tubuh
untuk mengakses nutrisi yang penting untuk bahan
bakar dan simpanan
13. LANJUTAN
• Menurut Stockslager (2007) diabetes militus tipe 2
sering menyerang pada lansia karena :
– Sel tubuh lebih resisten terhadap insulin
Mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme
glukosa. Resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan
target,dan kegagalan glukoneogenesis hepatik.
– Pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang
dan melambat/ Sekresi insulin yang tidak normal
14. FAKTOR PENYEBAB
• Obesitas, aktivitas fisik yang berkurang
• Penurunan fungsi sel pankreas dan sekresi insulin.
• Sel-sel beta pada pulau langerhans kurang sensitif
tehadar kadar glukosa yang tinggi, yang
memperlambat produksi insulin
• Jumlah reseptor insulin sedikit menurun seiring
pertambahan usia
• Bertambahnya umur Intoleransi terhadap glukosa
juga meningkat
• Resistensi insulin
17. MASALAH KEPERAWATAN
• Defisit volume cairan
• Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
• Resiko infeksi
• Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
• Defisit pengetahuan
• Keletihan, dll.
18. PENATALAKSANAAN
• Pengaturan diet yang tepat
• Aktivitas fisik
• Obat oral anti diabetik
• Sebagian besar DM pada lansia adalah tipe II, dan
dalam penatalaksanaannya perlu diperhatikan kasus
perkasus, cara hidup pasien, keadaan gizi dan
kesehatannya, adanya penyakit lain yang menyertai
serta ada/tidaknya komplikasi DM.
19. LANJUTAN
• Menilai penyakitnya secara menyeluruh dan
memberikan pendidikan kepada pasien dan
keluarganya.
• Menghilangkan gejala-gejala akibat hiperglikemia
(quality of life) seperti rasa haus, sering kencing,
lemas, gatal-gatal.
• Mengendalikan glukosa darah dan berat badan
sambil menghindari resiko hipoglikemia
• Kontrol gula darah