SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Kelompok 3
LIBERAL
Demokrasi Liberal
MODEL DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi liberal tidak bisa dilepaskan dari konsep liberalisme yakni merupakan
ideologi yang mendasarkan pada prinsip bagaimana memberikan kebebasan individu
untuk mengekspresikan gagasan-gagasannnya dalam berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran pemerintah disatu sisi memberikan
jaminan akan kebebasan individu tersebut, dipihak lain pemerintah membatasi perannya
dan mengkhususkan peran pada sektor-sektor kehidupan dimana masyarakat tidak
mampu melaksanakan kegiatan itu dengan baik.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Ketidakmampuan masyarakat ini erat bertalian dengan keuntungan atau profit.
Sektor dimana kehidupan masyarakat secara ekonomis menguntungkan biarlah
masyarakat atau pihak swasta yang menangani. Sebaliknya, pada sektor-sektor
kehidupan yang tidak mendatangkan keuntungan finansial, biarlah pihak pemerintah atau
negara yang melaksanakannya.
Ideologi ini dibidang ekonomi berasal dari gagasan adam smith yang
menekankan adanya the invisible hand dalam kehidupan ekonomi yang mencakup
produksi, distribusi dan konsumsi. Karena ada tangan-tangan tidak nampak, kehidupan
ekonomi akan diatur secara alami melalui mekanisme pasar, yakni proses penawaran dan
permintaan.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Setiap campur tangan pemerintah, yang memiliki kecenderungan memaksa diluar
prinsip ekonomi pasti akan menimbulkan ketimpangan dalam kehidupan ekonomi.
Ketimpangan inilah yang akan merugikan masyarakat sendiri. Seperti tidak efisien, harga
akan lebih tinggi dan munculnya berbagai bentuk penyelundupan.
Demokrasi Liberal
KARAKTERISTIK MODEL
DEMOKRASI LIBERAL
Dibidang politik khususnya smith (1986) mengemukakan 6 karakteristik dari model demokrasi liberal, yaitu:
1. Terdapat sistem dan mekanisme kompetisi dibidang politik yang berintikan kompetisi diantara partai politik
yang ada.
2. Terdapat kebebasan individu dalam berbagai aspek kehidupan, dengan segala cara dan hak-hak untuk
mengekspresikannya
3. Terdapat sistem dan mekanisme peralihan kekuasaan yang jelas serta terbuka dan senantiasa didasarkan
pada konstitusi yang ada
4. Terdapat pengakuan adanya batas antara masyarakat sipil dan kekuasaan negara.
5. Terdapat jaminan atas hak-hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melakukan oposisi atas kebijakan
pemerintah.
6. Sistem dan mekanisme kerja negara, pemerintah dan partai politik berdasarkan konstitusi
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Karakteristik umumnya terdapat pada negara yang menggunakan model
demokrasi liberal, yakni kepemimpinan atau kekuasaan seorang pemimpin suatu
pemerintahan dinegara yang mendasarkan pada model demokrasi liberal paling lama 10
tahun.
Model demokrasi liberal memberikan kesempatan kepada semua partai politik
untuk berkompetensi secara jujur, adil dan terbuka. Jaminan kompetisi yang memiliki
tenggang waktu tertentu dan paling lama 10 tahun ini memberikan kesempatan untuk
munculnya pemimpin baru yang segar dengan gagasan-gagasan baru.
Demokrasi Liberal
KELEBIHAN DEMOKRASI LIBERAL
1. Kebebasan individu yang tinggi (invidu bebas melakukan apa saja asalkan itu tidak merugikan
orang lain)
2. Kekuasaan eksekutif yang dibatasi dengan peraturan perundang-undangan
3. Kurangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah, karena kekuasaan terfokus pada
parlementer
4. Tingkat kesiapan menang dalam peperangan semakin tinggi,
5. Tingkat pendapatan penduduk lebih tinggi, karena semua kegiatan dan kinerja negara hanya
diperuntukan untuk rakyat
6. Fokus terhadap jangka pendek negara, ini dikarnakan pengambila keputusan yang lama karena
untuk menyesuaikan antar pemikiran seluruh rakyat
7. Mendorong perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih baik
Demokrasi Liberal
KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL
1. Konsep dan definisi demokrasi liberal lebih memiliki kekuatan formalitas, tetapi tidak dalam level
operasional
2. Model demokrasi liberal memberikan jaminan adanya kebebasan sipil atau adanya hak-hak milik
pribadi itu benar
3. Dalam model demokrasi liberal mengandung prinsip politik elitis dalam kerangka kebebasan dan
partisipasi
4. Partisipasi sebagai salah satu karakteristik model demokrasi liberal juga mengandung kelemahan
lain
5. Model demokrasi liberal sangat anti dan bersifat tidak toleran akan adanya perubahan yang
bersifat revolisioner
6. Model demokrasi liberal,dengan dalih menegakkan demokrasi,
7. Karakteristik prularisme dalam model demokrasi liberal, hanyalah sekedar mitos belaka.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Para penganut model demokrasi liberal memiliki kritik terhadap model demokrasi
kerakyatan dengan menyatakan bahwa massa terlalu tidak akan mampu mengambil
keputusan strategis berjangka panjang. Apa yang dilihat dan dikaji oleh massa adalah
sesuatu yang memiliki dimensi jangka pendek. Pembangunan suatu bangsa tidak mungkin
hanya dengan pertimbangan jangka pendek. Kepada para penganut demokrasi elite, para
penganut paham demokrasi liberal juga melemparkan kritik dengan menyatakan bahwa
apa yang yang dilakukan oleh kaum elite hanyalah memikirkan diri mereka sendiri. Kaum
elite tidak akan pernah memikirkan kesejahteraan umum bagi masyarakat luas.
Demokrasi Liberal
MASA DEMOKRASI LIBERAL
Sebulan setelah proklamasi kemerdekaan, berlakulah sistem parlementer. Pasal
IV aturan peralihan UUD 1945, menyatakan bahwa sebelum MPR, DPR, dan DPA
dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan bantuan
komite nasional, dengan demikian presiden memperoleh kekuasaan yang luar biasa. Oleh
karena itu, berdasarkan usul KNIP, pada tanggal 16 oktober 1945 kelaurlah maklumat
wakil presiden no X (iks), yang intinya menetapkan bahwa KNIP sebelum terbentuknya
MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislative dan ikut serta menetapkan garis besar
haluan negara.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Setelah konferensi meja bundar dan belanda mengakui kedaulatan indonesia (27
desember 1949) berlakulah konstitusi RIS 1949.Maka sejak bentuk susunan federal
(serikat) dan secara resmi memakai sistem politik parlementerisme (liberal)
Susunan federal,(republik indonesia serikat)ternyata tidak cocok bagi bangsa
indonesia saat itu, Tanggal 17 agustus 1950 bentuk susunan federal dirubah menjadi
kesatuan (NKRI). Mulailah berlaku UUDS 1950. Sejak berlakunya UUDS 1950 ini pada
umumnya dianggap sebagai berlakunya sistem demokrasi liberal.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Sistem pemerintahan parlementer yang diikuti oleh sistem multipartai,
menimbulkan instabilitas pemerintahan yang amat sangat dalam, umur rata-rata kabinet
hanyalah sekitar 7 bulan. Walaupun demikian dapat dicatat adanya kabinet tertentu yang
berumur lebih dari 2 tahun. Hal tersebut berarti bahwa terdapat kabinet lainnya yang
mempunyai umur kurang dari 15 bulan. Budiarjo menyatakan bahwa umumnya kabinet
dalam masa pra pemilihan umum yang dinyatakan pada 1955 tidak dapat bertahan lebih
lama dari rata-rata delapan bulan dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi dan
politik oleh karena pemerintah tidak mendapat kesempatan untuk melaksanakan
programnya.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Pemilihan umum 1955 tidak membawa stabilitas yang diharapkan malahan tidak
dapat menghindari perpecahan yang paling gawat antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Disamping itu tidak mempunyai anggota-anggota partai politik yang
tergantung dalam konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk
UUD dasar baru, mendorong ir.Soekarno sebagai presiden untuk mengeluarkan dekrit
presiden 5 juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian
masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.
Apa Itu Demokrasi Liberal

More Related Content

What's hot

Sej indo sby
Sej indo sbySej indo sby
Sej indo sbyNE HA
 
Materi Para tokoh pejuang proklamasi
Materi Para tokoh pejuang proklamasiMateri Para tokoh pejuang proklamasi
Materi Para tokoh pejuang proklamasiRakhmad Sahri
 
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 Bab 1 masa orde baru XII - IPA Bab 1 masa orde baru XII - IPA
Bab 1 masa orde baru XII - IPAtaufiqn16
 
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Zayyinatul Millah
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriDewi Setiyani Putri
 
Perang Dunia II
Perang Dunia IIPerang Dunia II
Perang Dunia IIamirapp
 
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...emildaemiliano
 
Partai nasional indonesia
Partai nasional indonesiaPartai nasional indonesia
Partai nasional indonesiaNisa Ghaisani
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959University Of Tarbiyah
 
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6Qusyairi Amira
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerNesha Mutiara
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasievarahma70
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Yunus Moershal
 

What's hot (20)

Sej indo sby
Sej indo sbySej indo sby
Sej indo sby
 
Materi Para tokoh pejuang proklamasi
Materi Para tokoh pejuang proklamasiMateri Para tokoh pejuang proklamasi
Materi Para tokoh pejuang proklamasi
 
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 Bab 1 masa orde baru XII - IPA Bab 1 masa orde baru XII - IPA
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 
Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2
 
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
 
Perang Dunia II
Perang Dunia IIPerang Dunia II
Perang Dunia II
 
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
 
Partai nasional indonesia
Partai nasional indonesiaPartai nasional indonesia
Partai nasional indonesia
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
ASEAN PBB GNB
ASEAN PBB GNBASEAN PBB GNB
ASEAN PBB GNB
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
 

Similar to Apa Itu Demokrasi Liberal (20)

Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xisistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
KELAS XI BAB 2.pptx
KELAS XI BAB 2.pptxKELAS XI BAB 2.pptx
KELAS XI BAB 2.pptx
 
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasi
 
Kelompok 7 pancasila
Kelompok 7 pancasilaKelompok 7 pancasila
Kelompok 7 pancasila
 
Politik
PolitikPolitik
Politik
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptxSistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 

More from Ratri nia

Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloRatri nia
 
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatAksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatRatri nia
 
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiPengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiRatri nia
 
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainPengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainRatri nia
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalRatri nia
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraRatri nia
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan NusantaraRatri nia
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanRatri nia
 
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaHakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaRatri nia
 
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraHak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraRatri nia
 
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RINilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RIRatri nia
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalRatri nia
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanHakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanRatri nia
 
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaGlobalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaRatri nia
 
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaKebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaRatri nia
 
Keragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaKeragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaRatri nia
 
Sejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaSejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaRatri nia
 
Demokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMDemokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMRatri nia
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Ratri nia
 
Negara dan Hukum
Negara dan HukumNegara dan Hukum
Negara dan HukumRatri nia
 

More from Ratri nia (20)

Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
 
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatAksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
 
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiPengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
 
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainPengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
 
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaHakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
 
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraHak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
 
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RINilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanHakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
 
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaGlobalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
 
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaKebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
 
Keragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaKeragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial Budaya
 
Sejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaSejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa Indonesia
 
Demokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMDemokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAM
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945
 
Negara dan Hukum
Negara dan HukumNegara dan Hukum
Negara dan Hukum
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

Apa Itu Demokrasi Liberal

  • 3. Demokrasi Liberal MODEL DEMOKRASI LIBERAL Demokrasi liberal tidak bisa dilepaskan dari konsep liberalisme yakni merupakan ideologi yang mendasarkan pada prinsip bagaimana memberikan kebebasan individu untuk mengekspresikan gagasan-gagasannnya dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran pemerintah disatu sisi memberikan jaminan akan kebebasan individu tersebut, dipihak lain pemerintah membatasi perannya dan mengkhususkan peran pada sektor-sektor kehidupan dimana masyarakat tidak mampu melaksanakan kegiatan itu dengan baik.
  • 4. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Ketidakmampuan masyarakat ini erat bertalian dengan keuntungan atau profit. Sektor dimana kehidupan masyarakat secara ekonomis menguntungkan biarlah masyarakat atau pihak swasta yang menangani. Sebaliknya, pada sektor-sektor kehidupan yang tidak mendatangkan keuntungan finansial, biarlah pihak pemerintah atau negara yang melaksanakannya. Ideologi ini dibidang ekonomi berasal dari gagasan adam smith yang menekankan adanya the invisible hand dalam kehidupan ekonomi yang mencakup produksi, distribusi dan konsumsi. Karena ada tangan-tangan tidak nampak, kehidupan ekonomi akan diatur secara alami melalui mekanisme pasar, yakni proses penawaran dan permintaan.
  • 5. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Setiap campur tangan pemerintah, yang memiliki kecenderungan memaksa diluar prinsip ekonomi pasti akan menimbulkan ketimpangan dalam kehidupan ekonomi. Ketimpangan inilah yang akan merugikan masyarakat sendiri. Seperti tidak efisien, harga akan lebih tinggi dan munculnya berbagai bentuk penyelundupan.
  • 6. Demokrasi Liberal KARAKTERISTIK MODEL DEMOKRASI LIBERAL Dibidang politik khususnya smith (1986) mengemukakan 6 karakteristik dari model demokrasi liberal, yaitu: 1. Terdapat sistem dan mekanisme kompetisi dibidang politik yang berintikan kompetisi diantara partai politik yang ada. 2. Terdapat kebebasan individu dalam berbagai aspek kehidupan, dengan segala cara dan hak-hak untuk mengekspresikannya 3. Terdapat sistem dan mekanisme peralihan kekuasaan yang jelas serta terbuka dan senantiasa didasarkan pada konstitusi yang ada 4. Terdapat pengakuan adanya batas antara masyarakat sipil dan kekuasaan negara. 5. Terdapat jaminan atas hak-hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melakukan oposisi atas kebijakan pemerintah. 6. Sistem dan mekanisme kerja negara, pemerintah dan partai politik berdasarkan konstitusi
  • 7. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Karakteristik umumnya terdapat pada negara yang menggunakan model demokrasi liberal, yakni kepemimpinan atau kekuasaan seorang pemimpin suatu pemerintahan dinegara yang mendasarkan pada model demokrasi liberal paling lama 10 tahun. Model demokrasi liberal memberikan kesempatan kepada semua partai politik untuk berkompetensi secara jujur, adil dan terbuka. Jaminan kompetisi yang memiliki tenggang waktu tertentu dan paling lama 10 tahun ini memberikan kesempatan untuk munculnya pemimpin baru yang segar dengan gagasan-gagasan baru.
  • 8. Demokrasi Liberal KELEBIHAN DEMOKRASI LIBERAL 1. Kebebasan individu yang tinggi (invidu bebas melakukan apa saja asalkan itu tidak merugikan orang lain) 2. Kekuasaan eksekutif yang dibatasi dengan peraturan perundang-undangan 3. Kurangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah, karena kekuasaan terfokus pada parlementer 4. Tingkat kesiapan menang dalam peperangan semakin tinggi, 5. Tingkat pendapatan penduduk lebih tinggi, karena semua kegiatan dan kinerja negara hanya diperuntukan untuk rakyat 6. Fokus terhadap jangka pendek negara, ini dikarnakan pengambila keputusan yang lama karena untuk menyesuaikan antar pemikiran seluruh rakyat 7. Mendorong perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih baik
  • 9. Demokrasi Liberal KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL 1. Konsep dan definisi demokrasi liberal lebih memiliki kekuatan formalitas, tetapi tidak dalam level operasional 2. Model demokrasi liberal memberikan jaminan adanya kebebasan sipil atau adanya hak-hak milik pribadi itu benar 3. Dalam model demokrasi liberal mengandung prinsip politik elitis dalam kerangka kebebasan dan partisipasi 4. Partisipasi sebagai salah satu karakteristik model demokrasi liberal juga mengandung kelemahan lain 5. Model demokrasi liberal sangat anti dan bersifat tidak toleran akan adanya perubahan yang bersifat revolisioner 6. Model demokrasi liberal,dengan dalih menegakkan demokrasi, 7. Karakteristik prularisme dalam model demokrasi liberal, hanyalah sekedar mitos belaka.
  • 10. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Para penganut model demokrasi liberal memiliki kritik terhadap model demokrasi kerakyatan dengan menyatakan bahwa massa terlalu tidak akan mampu mengambil keputusan strategis berjangka panjang. Apa yang dilihat dan dikaji oleh massa adalah sesuatu yang memiliki dimensi jangka pendek. Pembangunan suatu bangsa tidak mungkin hanya dengan pertimbangan jangka pendek. Kepada para penganut demokrasi elite, para penganut paham demokrasi liberal juga melemparkan kritik dengan menyatakan bahwa apa yang yang dilakukan oleh kaum elite hanyalah memikirkan diri mereka sendiri. Kaum elite tidak akan pernah memikirkan kesejahteraan umum bagi masyarakat luas.
  • 11. Demokrasi Liberal MASA DEMOKRASI LIBERAL Sebulan setelah proklamasi kemerdekaan, berlakulah sistem parlementer. Pasal IV aturan peralihan UUD 1945, menyatakan bahwa sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan bantuan komite nasional, dengan demikian presiden memperoleh kekuasaan yang luar biasa. Oleh karena itu, berdasarkan usul KNIP, pada tanggal 16 oktober 1945 kelaurlah maklumat wakil presiden no X (iks), yang intinya menetapkan bahwa KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislative dan ikut serta menetapkan garis besar haluan negara.
  • 12. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Setelah konferensi meja bundar dan belanda mengakui kedaulatan indonesia (27 desember 1949) berlakulah konstitusi RIS 1949.Maka sejak bentuk susunan federal (serikat) dan secara resmi memakai sistem politik parlementerisme (liberal) Susunan federal,(republik indonesia serikat)ternyata tidak cocok bagi bangsa indonesia saat itu, Tanggal 17 agustus 1950 bentuk susunan federal dirubah menjadi kesatuan (NKRI). Mulailah berlaku UUDS 1950. Sejak berlakunya UUDS 1950 ini pada umumnya dianggap sebagai berlakunya sistem demokrasi liberal.
  • 13. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Sistem pemerintahan parlementer yang diikuti oleh sistem multipartai, menimbulkan instabilitas pemerintahan yang amat sangat dalam, umur rata-rata kabinet hanyalah sekitar 7 bulan. Walaupun demikian dapat dicatat adanya kabinet tertentu yang berumur lebih dari 2 tahun. Hal tersebut berarti bahwa terdapat kabinet lainnya yang mempunyai umur kurang dari 15 bulan. Budiarjo menyatakan bahwa umumnya kabinet dalam masa pra pemilihan umum yang dinyatakan pada 1955 tidak dapat bertahan lebih lama dari rata-rata delapan bulan dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi dan politik oleh karena pemerintah tidak mendapat kesempatan untuk melaksanakan programnya.
  • 14. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Pemilihan umum 1955 tidak membawa stabilitas yang diharapkan malahan tidak dapat menghindari perpecahan yang paling gawat antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Disamping itu tidak mempunyai anggota-anggota partai politik yang tergantung dalam konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk UUD dasar baru, mendorong ir.Soekarno sebagai presiden untuk mengeluarkan dekrit presiden 5 juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.