SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
DEMOKRASI
PARLEMENTER
• Lavinna Sherryl Aisha
S.
• Sinta Nurpadilah
• Diva Fatharani
• Adrian Adias Melan
M.
• Gani Rizki Seta
KELOMPOK 2
PENGERTIAN DEMOKRASI
Demos =
Rakyat
Kratos =
Pemerintahan
Demokrasi
Sehingga demokrasi dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat, atau
yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.
Jadi, Demokrasi adalah bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas
negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.
Berasal dari Yunani Kuno
yang diutarakan di Athena
kuno pada abad ke-5 SM
Jadi, DEMOKRASI PARLEMENTER itu apa???
Demokrasi Parlementer dikenal juga
sebagai Demokrasi Liberal
Demokrasi parlementer (liberal)
merupakan salah satu sistem
demokrasi yang menitik beratkan
kedudukan badan legislatif sebagai
lembaga tertinggi daripada badan
eksekutif.
Perdana menteri dan menteri-
menteri dalam kabinet diangkat dan
diberhentikan oleh parlemen.
Dalam demokrasi parlementer
Presiden menjabat sebagai kepala
negara.
Kepala pemerintahan dipimpin oleh
seorang Perdana Menteri.
Kalau menurut para ahli, Demokrasi Parlementer itu…
• Demokrasi Parlementer yaitu sebuah
perjanjian yang dilakukan oleh
Institusi dalam upaya untuk
mencapai hasil keputusan dalam
mengambil kebijakan dan
memberikan peran yang lebih tinggi
kepada Legistatif, serta
membelakangi peranannya dari
lembaga lain dalam tugas
kenegaraannya
Schumpeter’s
• Demokrasi parlementer yaitu sebuah
sistemisasi yang dihasilkan oleh
tokoh-tokoh politik melalui beberapa
rangkaian pemilihan umum yang
dilakukan dan dilaksanakan oleh
masyarakat dalam upaya mencari
seorang pemimpin yang
bertanggung jawab untuk
menjalankan tugas-tugas kenegaraan
di dalam ataupun luar negeri
Raymond
Williams
• Demokrasi Parlementer yaitu
pengorganisasian dalam sebuah
lembaga negara yang berbeda di
dalam pengambilan keputusan
dengan cara delegasi (keterwakilan)
yaitu salah satunya tanpa melibatkan
peranan lembaga lain yang berusaha
untuk menjaga keterbukaan
Kaare Strom
Ciri-ciri Demokrasi Parlementer itu apa saja ya?
Kepala Pemerintahan diambil alih oleh Perdana Menteri, sedangkan yang menjadi Kepala Negara
adalah seorang Presiden atau Raja
Kekuasaan Eksekutif yang diberikan oleh Presiden ditentukan oleh Lembaga Legislatif. Sedangkan,
Raja harus diseleksi berdasarkan dengan undang-undang.
Seorang Perdana Menteri mempunyai hak proregatif untuk mengangkat atau memberhentikan
para menteri yang menjadi pemimpin di Departemen dan Non-Departemen
Para menteri hanya akan melakukan tanggungjawabnya kepada kekuasaan Legislatif.
Kekuasaan yang dimiliki oleh lembaga Eksekutif bisa dijatuhkan oleh lembaga Legislatif.
Terbentuknya beberapa kabinet yang terdiri dari anggota Menteri dan Perdana Menteri
berdasarkan dengan kekuatan yang terdapat pada parlemen.
Secara umum, partai politik yang memiliki kekuasaan paling besar akan memiliki
peluang besar untuk menjadi Perdana Menteri.
Masa jabatan kabinet tidak ditentukan, meskipun mempunyai masa jabatan dalam
kurun waktu tertentu atau sewaktu-waktu dapat dijatuhkan oleh mosi.
Kekuasaan yang dimiliki oleh Eksekutif memiliki tanggung jawab terhadap kekuasaan
yang dimiliki oleh Legislatif.
Kekuasaan yang dimiliki oleh lembaga Eksekutif bisa dijatuhkan oleh lembaga Legislatif.
Kelebihan & Kekurangan Demokrasi Parlementer
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
Tanggung jawab yang
diberikan atas
pembuatan dan
pelaksanaan dari
kebijakan rakyat
sudah tertera secara
jelas.
Penentuan keputusan
jauh lebih singkat, hal
ini disebabkan karena
keputusan diambil
oleh parlemen yang
memiliki anggota
banyak.
Penyesuaian
pendapat yang terjadi
antara Lembaga
Eksekutif dan
Legislatif akan
menghasilkan
kebijakan yang begitu
cepat untuk
diputuskan. Hal
tersebut disebabkan
karena kedua lembaga
tersebut masih
berasal dari satu
partai.
Adanya pengawasan
yang sangat ketat dari
Parlemen akan
menyebabkan kabinet
harus lebih berhati-
hati didalam
menjalankan sistem
pemerintahannya.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer
Kekurangan dari Lembaga
Eksekutif atau sebuah
kabinet sangat bergantung
kepada mayoritas dari
dukungan parlementer
sehingga sewaktu-waktu
lembaga ini dapat
dijatuhkan oleh parlemen.
Kekuasaan yang dimiliki
oleh Lembaga Eksekutif
tidak dapat ditentukan
sampai kapan masa
jabatannya, karena
sewaktu-waktu kabinet
dapat bubar dengan
sendirinya.
Sebuah Parlemen dapat
dikendalikan oleh anggota
Kabinet apabila, anggota
Kabinet tersebut berasal
dari anggota Parlemen
serta berasal dari partai
yang sama atau sebuah
partai mayoritas.
Parlemen merupakan
sebuah tempat untuk
membentuk pemimpin
yang akan menjadi
penerus dari kekuasaan
Eksekutif. Pemimpin yang
mempunyai pengalaman
lebih banyak akan sangat
mudah untuk
mendapatkan dukungan
dari berbagai aspek pada
saat menjadi kepala
pemerintahan.
Bagaimana pelaksanaan
Sistem Demokrasi Parlementer
dalam bidang politik di Indonesia?
Perkembangan politik
Sistem Demokrasi Parlementer
• Pada masa pasca revolusi kemerdekaan
(18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
• Kurun waktu kedua
(27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
• Kurun waktu ketiga
(17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
Pada masa pasca revolusi kemerdekaan
(18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Pada masa ini ternyata masih terbagi lagi ke dalam dua periode, yakni:
14 November 1945 – 27 Desember 1949
Dimana berlaku sistem
pemerintahan parlementer 18 Agustus 1945 -14 November 1945
Dimana berlaku sistem
pemerintahan presidensiil
Kurun waktu kedua
(27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
Berubahnya NKRI menjadi negara RIS merupakan konsekuensi
diterimanya hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dituangkan
dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS).
Hal ini karena adanya campur tangan dari PBB yang memfasilitasinya.
Wujud dari campur tangan PBB tersebut adalah adanya konferensi
KMB.
Konferensi
Meja
Bundar
Indonesia
merupakan
Negara
bagian RIS
Indonesia
RIS yang
dimaksud
Sumatera
dan Jawa
Wilayah
diperkecil dan
Indonesia di
dalamnya
RIS mempunyai
kedudukan
yang sama
dengan
Belanda
Indonesia
adalah bagian
dari RIS yang
meliputi Jawa,
Sumatera dan
Indonesia
Berdasarkan Konstitusi RIS yang menganut sistem pemerintahan parlementer,
Kekuasaan Negara terbagi dalam 6 lembaga negara (alat-alat kelengkapan federal
RIS) yakni sebagai berikut:
Badan Eksekutif
(Presiden &
Menteri-menteri)
Badan Legislatif
(Senat &
Dewan Perwakilan Rakyat)
Badan Yudikatif
(Dewan Pengawas Keuangan
& MA)
Rancangan konstitusi RIS pada saat itu berada di bawah pengawasan PBB,
dengan menetapkan:
Menentukan negara yang berbentuk serikat
(FEDERALISTIS), yang dibagi dalam 16 daerah
bagian, yaitu:
• Negara Republik Indonesia
• Negara Indonesia Timur
• Negara Pasundan termasuk Distrik Federal
Jakarta
• Negara Jawa Timur
• Negara Madura
• Negara Sumatera Timur
• Negara Sumatera Selatan
Wilayah yang berdiri sendiri (OTONOM) dan
tidak tergabung dalam federasi, yaitu:
• Jawa Tengah
• Kalimantan Barat (Daerah Istimewa)
• Dayak Besar
• Daerah Banjar
• Kalimantan Tenggara
• Kalimantan Timur (tidak termasuk bekas
wilayah Kesultanan Pasir)
• Bangka
• Belitung
• Riau
Kurun waktu ketiga
(17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
Kabinet Natsir
(6 September 1950 –
21 Maret 1951)
Kabinet Soekiman
(26 April 1951 –
3 April 1952)
Kabinet Wilopo
(3 April 1952 –
3 Juni 1953)
Kabinet Ali
Sastroamidjojo I
(31 Juli 1953 –
12 Agustus 1955)
Kabinet
Burhanuddin
Harahap
(12 Agustus 1955 –
3 Maret 1956)
Kabinet Ali
Sastroamidjojo II
(20 Maret 1956 –
4 Maret 1957)
Kabinet Natsir
(6 September 1950 – 21 Maret 1951)
Programkerjakabinet
Natsir:
Mempersiapkan dan
menyelenggarakan pemilihan
umum untuk memilih Dewan
Konstituante
Menyempurnakan susunan
pemerintahan dan membentuk
kelengkapan negara
Menggiatkan usaha mencapai
keamanan dan ketenteraman
Meningkatkan kesejahteraan rakyat
dengan mengembangkan dan
memperkuat ekonomi rakyat
Menyempurnakan organisasi
angkatan perang
Memperjuangkan penyelesaian
soal Irian Barat
Hasil:
Berlangsungnya perundingan
antara Indonesia-Belanda
untuk pertama kalinya
mengenai masalah Irian Barat
Kendalaataumasalah
yangdihadapi:
Upaya memperjuangkan
masalah Irian Barat dengan
Belanda mengalami jalan
buntu (kegagalan)
Timbul masalah keamanan
dalam negeri yaitu terjadi
pemberontakan hampir di
seluruh wilayah Indonesia,
seperti Gerakan DI/TII,
Gerakan Andi Azis, Gerakan
APRA, Gerakan RMS
Berakhirnya kekuasaan kabinet:
– Belum sampai program tersebut terlaksana, kabinet ini sudah jatuh
pada 21 Maret 1951 dalam usia 6.5 bulan.
– Jatuhnya kabinet ini karena adanya mosi tidak percaya dari PNI
menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan
DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 tahun 1950
mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi.
– Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Natsir harus
mengembalikan mandatnya kepada Presiden
Kabinet Sukiman-Suwirjo
(26 April 1951 - 3 April 1952)
Programkerjakabinet
Sukiman:
Menjalankan tindakan tegas sebagai negara hukum
untuk menjamin keamanan & ketenteraman serta
menyempurnakan organisasi alat kekuasaan negara
Membuat & melaksanakan rencana kemakmuran
nasional dalam jangka pendek untuk meningkatkan
kehidupan sosial & perekonomian rakyat serta
memperbaharui hukum agraria sesuai dengan
kepentingan petani
Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang
dalam lapangan pembangunan
Mempercepat & menyelesaikan persiapan pemilihan
umum untuk membentuk dewan konstituante &
menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu yang
singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi
daerah
Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat
buruh, perjanjian kerja sama (collective
arbeidsovereenkomst), penetapan upah minimum, &
penyelesaian pertikaian perburuhan
Menjalankan politik luar negeri yang bebas & aktif serta
menuju perdamaian dunia, menyelenggarakan hubungan
antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya
berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan
berdasarkan perjanjian internasional biasa,
mempercepat peninjauan kembali persetujuan
hasil KMB, serta meniadakan perjanjian yang merugikan
rakyat & negara
Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah
Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya
Hasil
Hasil dari program kerja ini
tidak terlalu berarti sebab
programnya melanjutkan
program Natsir, hanya saja
terjadi perubahan skala
prioritas dalam pelaksanaan
programnya, seperti awalnya
program menggiatkan usaha
keamanan dan ketenteraman
namun selanjutnya
diprioritaskan untuk
menjamin keamanan dan
ketentraman.
Kendala:
adanya Pertukaran Nota Keuangan antara
Menteri Luar Negeri Indonesia Soebadjo
dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle
Cockran mengenai pemberian bantuan
ekonomi dan militer dari pemerintah
Amerika Serikat kepada Indonesia
berdasarkan ikatan Mutual Security Act
(MSA) . Dimana di dalam MSA terdapat
pembatasan kebebasan politik luar negeri
RI karena RI diwajibkan untuk
memperhatikan kepentingan Amerika.
adanya krisis moral yang ditandai dengan
munculnya korupsi yang terjadi pada
setiap lembaga pemerintahan dan
kegemaran akan barang-barang mewah.
masalah Irian Barat belum juga teratasi
hubungan Sukirman dengan militer
kurang baik, ditunjukkan dengan kurang
tegasnya tindakan pemerintah
menghadapi pemberontakan di Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi.
Kabinet Wilopo
(3 April 1952 - 3 Juni 1953)
Programkerja
kabinetWilopo:
Mempersiapkan dan melaksanakan
pemilihan umum
Berupaya untuk mengembalikan Irian
Barat agar kembali menjadi wilayah
Republik Indonesia
Meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan
Memperbarui bidang pendidikan dan
pengajaran
Melaksanakan politik luar negeri bebas
aktif
Kendala
Mengatasi gerakan separatisme yang
terjadi di berbagai daerah
Penekanan Presiden Soekarno yang
dilakukan oleh sejumlah perwira
Angkatan Darat pada tanggal 17 Oktober
1952 agar parlemen dibubarkan
Kejadian Tangjung Morawa yang terjadi
di Sumatra Utarayang mengakibatkan
Kabinet Wilopo memperoleh mosi tidak
percaya dari Sidik Kertapati dari Serikat
Tani Indonesia atau Sakti. Lalu Wilopo
mengembalikan mandatnya kepada
Presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I
(31 Juli 1953 - 12 Agustus 1955)
ProgramkerjaKabinetAli
SastroamidjojoI:
Menumpas pemberontakan
DI/TII di berbagai daerah
Meningkatkan keamanan dan
kemakmuran serta
melaksanakan pemilihan
umum
Memperjuangkan kembalinya
Irian Barat kepada RI
Menyelenggarakan
Konferensi Asia Afrika
Pelaksanaan politik bebas -
aktif dan peninjauan kembali
persetujuan KMB
Penyelesaian pertikaian
politik
Hasil:
Konferensi Asia Afrika
Pada masa ini juga terjadi
persiapan pemilu untuk
memilih anggota parlemen
yang akan diselenggarakan
pada 29 September 1955
Kendala:
Gangguan keamanan makin
meningkat, antara lain
munculnya pemberontakan
DI/TII di Jawa Barat, Daud
Beureuh Aceh, dan Kahar
Muzakar di Sulawesi Selatan
Kabinet Burhanuddin Harahap
(12 Agustus 1955 - 3 Maret 1956)
ProgramkerjaKabinet
Burhanuddin:
Mengembalikan kewibawaan
moral pemerintah, dalam hal
ini kepercayaan Angkatan
Darat dan masyarakat
Akan dilaksanakan pemilihan
umum, desentralisasi,
memecahkan masalah inflasi,
dan pemberantasan korupsi
Perjuangan mengembalikan
Irian Barat
PrestasidanKeberhasilan:
Mengadakan perbaikan ekonomi,
termasuk di dalamnya keberhasilan
pengendalian harga dengan menjaga
agar tidak terjadi inflasi dan
sebagainya. Dalam masalah ekonomi,
kabinet ini telah berhasil cukup baik.
Dapat dikatakan bahwa kehidupan
rakyat semasa kabinet ini cukup
makmur karena harga-harga barang
kebutuhan pokok tidak melonjak naik
akibat inflasi.
Berhasil menyelenggarakan pemilihan
umum untuk anggota-anggota DPR.
Berhasil mengembalikan wibawa
pemerintah Republik Indonesia di
mata pihak Angkatan Darat.
KelemahanKabinet:
Kabinet ini merupakan
kabinet koalisi. Sebenarnya
kabinet ini masih berjalan
baik, hanya presiden kurang
merestui kabinet ini, karena
yang menunjuk Burhanuddin
Harahap sebagai formatir
kabinet adalah drs. Muh.
Hatta.
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(20 Maret 1956 - 4 Maret 1957)
ProgramkerjaKabinetAli
SastroamidjojoII
Menyelesaikan pembatasan hasil
KMB
Menyelesaikan masalah Irian Barat
Pembentukan provinsi Irian Barat
Menjalankan politik luar negeri bebas
aktif
Pembentukan daerah - daerah
otonomi dan mempercepat
terbentuknya anggota- anggota
DPRD
Mengusahakan perbaikan nasib
kaum buruh dan pegawai
Menyehatkan keseimbangan
keuangan negara
Mewujudkan perubahan ekonomi
kolonial menjadi ekonomi nasional
Programpokok:
Pembatalan KMB
Pemulihan keamanan
dan ketertiban
Melaksanakan
keputusan KAA
HasilKerja:
Mendapat dukungan
penuh dari presiden
dan dianggap sebagai
titik tolak dari
periode planning and
investment, hasilnya
adalah pembatalan
seluruh perjanjian
KMB.
Kendala:
Mundurnya sejumlah
menteri dari Masyumi
membuat kabinet hasil
Pemilu I ini jatuh dan
menyerahkan
mandatnya pada
Presiden
Kabinet Djuanda
(9 April 1957 - 5 Juli 1959)
ProgramkerjaKabinet
Djuanda(Pancakarya):
Membentuk Dewan Nasional
Normalisasi keadaan RI
Melanjutkan pembatalan KMB
Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
Mempercepat pembangunan
Berakhirnya kekuasaan Kabinet Djuanda sekaligus akhir
dari Demokrasi Parlementer
di Indonesia:
– Berakhirnya demokrasi Liberal ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Kegagalan
Konstituante menetapkan UUD membawa Indonesia ketepi jurang kehancuran. Keadaan Negara yang
telah merongrong sejumlah pemberontakan menjadi bertambah gawat.
– Atas dasar pertimbangan menyelamatkan Negara dari bahaya, Presiden Soekarno terpaksa melakukan
tindakan inkontitusional.
– Tindakan presiden tersebut berupa pengeluaran dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli
1959.
– Tindakan itu didukung oleh militer karena mereka sudah direpotkan oleh sejumlah pemberontakan
akibat krisis politik.
Anjuran untuk kembali kepada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dari Konstituante.
Konstituante tidak mungkin lagi menyelesaikan tugasnya karena sebagian besar anggotanya telah menolak
menghadiri sidang.
Kemelut dalam Konstituante membahayakan persatuan, mengancam keselamatan negera, dan merintangi
pembangunan nasional.
Lebih lanjut Dekrit Presiden 5 Juli dikeluarkan dengan berbagai
pertimbangan diantaranya:
Konstituante dibubarkan.
UUD 1945 berlaku kembali sebagai UUD Republik Indonesia.
Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat.
Sedangkan yang menjadi keputusan dalam Dekrit Presiden 5 Juli
1959 adalah:
Terima
kasih

More Related Content

What's hot

Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA akhdi romli
 
Perbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanPerbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanRafiamartya
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahansyapuroh
 
Sistem pemerintahan (pkn)
Sistem pemerintahan (pkn)Sistem pemerintahan (pkn)
Sistem pemerintahan (pkn)sky123456789
 
Power poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahanPower poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahanwah yuni
 
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di IndonesiaPembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesiaannisa berliana
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaAnna Rinjana
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAPhopy Dwi Pratiwi
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanoktavia ayu
 
Bab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahanBab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahanShefira Yuga
 
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)Johanes Rionaldo Sitinjak
 
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMAPKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMARIZKY AYU NABILA
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 
Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Sistem Pemerintahan di Berbagai NegaraSistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Sistem Pemerintahan di Berbagai NegaraStikes Yarsis
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesiarusdiman1
 
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan ParlementerSistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementermesut kroos
 

What's hot (20)

Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
 
Perbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanPerbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahan
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
 
Sistem pemerintahan (pkn)
Sistem pemerintahan (pkn)Sistem pemerintahan (pkn)
Sistem pemerintahan (pkn)
 
Power poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahanPower poin pkn sistem pemerintahan
Power poin pkn sistem pemerintahan
 
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di IndonesiaPembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Bab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahanBab ii sistem_pemerintahan
Bab ii sistem_pemerintahan
 
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
 
SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN
 
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMAPKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 
Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Sistem Pemerintahan di Berbagai NegaraSistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan ParlementerSistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
 

Similar to Demokrasi parlementer

Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerRatri nia
 
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...Hana Medina
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaPelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaAgung Nur Satria
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Racmat Ridho
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanskaw87
 
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with ael immanuel
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAzara vho
 
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanIlmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanFani Mira Qadrina
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945elfayesi
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniHendrastuti Retno
 
pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraanpendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraanThoha Alvazghany
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnBelum Kerja
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanNadya Wahyuni
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanyuniamilaputri
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaJohanez Diaz
 

Similar to Demokrasi parlementer (20)

Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
 
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaPelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with a
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanIlmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraanpendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
 
Sistem pemerintahan di indonesia
Sistem pemerintahan di indonesiaSistem pemerintahan di indonesia
Sistem pemerintahan di indonesia
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan
Sistem  PemerintahanSistem  Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahan
 
Konsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahanKonsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahan
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Demokrasi parlementer

  • 1. DEMOKRASI PARLEMENTER • Lavinna Sherryl Aisha S. • Sinta Nurpadilah • Diva Fatharani • Adrian Adias Melan M. • Gani Rizki Seta KELOMPOK 2
  • 2. PENGERTIAN DEMOKRASI Demos = Rakyat Kratos = Pemerintahan Demokrasi Sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi, Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM
  • 3. Jadi, DEMOKRASI PARLEMENTER itu apa??? Demokrasi Parlementer dikenal juga sebagai Demokrasi Liberal Demokrasi parlementer (liberal) merupakan salah satu sistem demokrasi yang menitik beratkan kedudukan badan legislatif sebagai lembaga tertinggi daripada badan eksekutif. Perdana menteri dan menteri- menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.
  • 4. Kalau menurut para ahli, Demokrasi Parlementer itu… • Demokrasi Parlementer yaitu sebuah perjanjian yang dilakukan oleh Institusi dalam upaya untuk mencapai hasil keputusan dalam mengambil kebijakan dan memberikan peran yang lebih tinggi kepada Legistatif, serta membelakangi peranannya dari lembaga lain dalam tugas kenegaraannya Schumpeter’s • Demokrasi parlementer yaitu sebuah sistemisasi yang dihasilkan oleh tokoh-tokoh politik melalui beberapa rangkaian pemilihan umum yang dilakukan dan dilaksanakan oleh masyarakat dalam upaya mencari seorang pemimpin yang bertanggung jawab untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan di dalam ataupun luar negeri Raymond Williams • Demokrasi Parlementer yaitu pengorganisasian dalam sebuah lembaga negara yang berbeda di dalam pengambilan keputusan dengan cara delegasi (keterwakilan) yaitu salah satunya tanpa melibatkan peranan lembaga lain yang berusaha untuk menjaga keterbukaan Kaare Strom
  • 5. Ciri-ciri Demokrasi Parlementer itu apa saja ya? Kepala Pemerintahan diambil alih oleh Perdana Menteri, sedangkan yang menjadi Kepala Negara adalah seorang Presiden atau Raja Kekuasaan Eksekutif yang diberikan oleh Presiden ditentukan oleh Lembaga Legislatif. Sedangkan, Raja harus diseleksi berdasarkan dengan undang-undang. Seorang Perdana Menteri mempunyai hak proregatif untuk mengangkat atau memberhentikan para menteri yang menjadi pemimpin di Departemen dan Non-Departemen Para menteri hanya akan melakukan tanggungjawabnya kepada kekuasaan Legislatif. Kekuasaan yang dimiliki oleh lembaga Eksekutif bisa dijatuhkan oleh lembaga Legislatif.
  • 6. Terbentuknya beberapa kabinet yang terdiri dari anggota Menteri dan Perdana Menteri berdasarkan dengan kekuatan yang terdapat pada parlemen. Secara umum, partai politik yang memiliki kekuasaan paling besar akan memiliki peluang besar untuk menjadi Perdana Menteri. Masa jabatan kabinet tidak ditentukan, meskipun mempunyai masa jabatan dalam kurun waktu tertentu atau sewaktu-waktu dapat dijatuhkan oleh mosi. Kekuasaan yang dimiliki oleh Eksekutif memiliki tanggung jawab terhadap kekuasaan yang dimiliki oleh Legislatif. Kekuasaan yang dimiliki oleh lembaga Eksekutif bisa dijatuhkan oleh lembaga Legislatif.
  • 7. Kelebihan & Kekurangan Demokrasi Parlementer
  • 8. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer Tanggung jawab yang diberikan atas pembuatan dan pelaksanaan dari kebijakan rakyat sudah tertera secara jelas. Penentuan keputusan jauh lebih singkat, hal ini disebabkan karena keputusan diambil oleh parlemen yang memiliki anggota banyak. Penyesuaian pendapat yang terjadi antara Lembaga Eksekutif dan Legislatif akan menghasilkan kebijakan yang begitu cepat untuk diputuskan. Hal tersebut disebabkan karena kedua lembaga tersebut masih berasal dari satu partai. Adanya pengawasan yang sangat ketat dari Parlemen akan menyebabkan kabinet harus lebih berhati- hati didalam menjalankan sistem pemerintahannya.
  • 9. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer Kekurangan dari Lembaga Eksekutif atau sebuah kabinet sangat bergantung kepada mayoritas dari dukungan parlementer sehingga sewaktu-waktu lembaga ini dapat dijatuhkan oleh parlemen. Kekuasaan yang dimiliki oleh Lembaga Eksekutif tidak dapat ditentukan sampai kapan masa jabatannya, karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar dengan sendirinya. Sebuah Parlemen dapat dikendalikan oleh anggota Kabinet apabila, anggota Kabinet tersebut berasal dari anggota Parlemen serta berasal dari partai yang sama atau sebuah partai mayoritas. Parlemen merupakan sebuah tempat untuk membentuk pemimpin yang akan menjadi penerus dari kekuasaan Eksekutif. Pemimpin yang mempunyai pengalaman lebih banyak akan sangat mudah untuk mendapatkan dukungan dari berbagai aspek pada saat menjadi kepala pemerintahan.
  • 10. Bagaimana pelaksanaan Sistem Demokrasi Parlementer dalam bidang politik di Indonesia?
  • 11. Perkembangan politik Sistem Demokrasi Parlementer • Pada masa pasca revolusi kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) • Kurun waktu kedua (27 Desember 1949-17 Agustus 1950) • Kurun waktu ketiga (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
  • 12. Pada masa pasca revolusi kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) Pada masa ini ternyata masih terbagi lagi ke dalam dua periode, yakni: 14 November 1945 – 27 Desember 1949 Dimana berlaku sistem pemerintahan parlementer 18 Agustus 1945 -14 November 1945 Dimana berlaku sistem pemerintahan presidensiil
  • 13. Kurun waktu kedua (27 Desember 1949-17 Agustus 1950) Berubahnya NKRI menjadi negara RIS merupakan konsekuensi diterimanya hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dituangkan dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS). Hal ini karena adanya campur tangan dari PBB yang memfasilitasinya. Wujud dari campur tangan PBB tersebut adalah adanya konferensi KMB.
  • 14. Konferensi Meja Bundar Indonesia merupakan Negara bagian RIS Indonesia RIS yang dimaksud Sumatera dan Jawa Wilayah diperkecil dan Indonesia di dalamnya RIS mempunyai kedudukan yang sama dengan Belanda Indonesia adalah bagian dari RIS yang meliputi Jawa, Sumatera dan Indonesia
  • 15. Berdasarkan Konstitusi RIS yang menganut sistem pemerintahan parlementer, Kekuasaan Negara terbagi dalam 6 lembaga negara (alat-alat kelengkapan federal RIS) yakni sebagai berikut: Badan Eksekutif (Presiden & Menteri-menteri) Badan Legislatif (Senat & Dewan Perwakilan Rakyat) Badan Yudikatif (Dewan Pengawas Keuangan & MA)
  • 16. Rancangan konstitusi RIS pada saat itu berada di bawah pengawasan PBB, dengan menetapkan: Menentukan negara yang berbentuk serikat (FEDERALISTIS), yang dibagi dalam 16 daerah bagian, yaitu: • Negara Republik Indonesia • Negara Indonesia Timur • Negara Pasundan termasuk Distrik Federal Jakarta • Negara Jawa Timur • Negara Madura • Negara Sumatera Timur • Negara Sumatera Selatan Wilayah yang berdiri sendiri (OTONOM) dan tidak tergabung dalam federasi, yaitu: • Jawa Tengah • Kalimantan Barat (Daerah Istimewa) • Dayak Besar • Daerah Banjar • Kalimantan Tenggara • Kalimantan Timur (tidak termasuk bekas wilayah Kesultanan Pasir) • Bangka • Belitung • Riau
  • 17. Kurun waktu ketiga (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951) Kabinet Soekiman (26 April 1951 – 3 April 1952) Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Kabinet Ali Sastroamidjojo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Kabinet Ali Sastroamidjojo II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
  • 18. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951) Programkerjakabinet Natsir: Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante Menyempurnakan susunan pemerintahan dan membentuk kelengkapan negara Menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketenteraman Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat Menyempurnakan organisasi angkatan perang Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat Hasil: Berlangsungnya perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat Kendalaataumasalah yangdihadapi: Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan buntu (kegagalan) Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS
  • 19. Berakhirnya kekuasaan kabinet: – Belum sampai program tersebut terlaksana, kabinet ini sudah jatuh pada 21 Maret 1951 dalam usia 6.5 bulan. – Jatuhnya kabinet ini karena adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 tahun 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. – Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden
  • 20. Kabinet Sukiman-Suwirjo (26 April 1951 - 3 April 1952) Programkerjakabinet Sukiman: Menjalankan tindakan tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan & ketenteraman serta menyempurnakan organisasi alat kekuasaan negara Membuat & melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk meningkatkan kehidupan sosial & perekonomian rakyat serta memperbaharui hukum agraria sesuai dengan kepentingan petani Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang dalam lapangan pembangunan Mempercepat & menyelesaikan persiapan pemilihan umum untuk membentuk dewan konstituante & menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu yang singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama (collective arbeidsovereenkomst), penetapan upah minimum, & penyelesaian pertikaian perburuhan Menjalankan politik luar negeri yang bebas & aktif serta menuju perdamaian dunia, menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan hasil KMB, serta meniadakan perjanjian yang merugikan rakyat & negara Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya Hasil Hasil dari program kerja ini tidak terlalu berarti sebab programnya melanjutkan program Natsir, hanya saja terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya, seperti awalnya program menggiatkan usaha keamanan dan ketenteraman namun selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin keamanan dan ketentraman. Kendala: adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Soebadjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cockran mengenai pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA) . Dimana di dalam MSA terdapat pembatasan kebebasan politik luar negeri RI karena RI diwajibkan untuk memperhatikan kepentingan Amerika. adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah. masalah Irian Barat belum juga teratasi hubungan Sukirman dengan militer kurang baik, ditunjukkan dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi.
  • 21. Kabinet Wilopo (3 April 1952 - 3 Juni 1953) Programkerja kabinetWilopo: Mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan umum Berupaya untuk mengembalikan Irian Barat agar kembali menjadi wilayah Republik Indonesia Meningkatkan keamanan dan kesejahteraan Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif Kendala Mengatasi gerakan separatisme yang terjadi di berbagai daerah Penekanan Presiden Soekarno yang dilakukan oleh sejumlah perwira Angkatan Darat pada tanggal 17 Oktober 1952 agar parlemen dibubarkan Kejadian Tangjung Morawa yang terjadi di Sumatra Utarayang mengakibatkan Kabinet Wilopo memperoleh mosi tidak percaya dari Sidik Kertapati dari Serikat Tani Indonesia atau Sakti. Lalu Wilopo mengembalikan mandatnya kepada Presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
  • 22. Kabinet Ali Sastroamidjojo I (31 Juli 1953 - 12 Agustus 1955) ProgramkerjaKabinetAli SastroamidjojoI: Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta melaksanakan pemilihan umum Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika Pelaksanaan politik bebas - aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB Penyelesaian pertikaian politik Hasil: Konferensi Asia Afrika Pada masa ini juga terjadi persiapan pemilu untuk memilih anggota parlemen yang akan diselenggarakan pada 29 September 1955 Kendala: Gangguan keamanan makin meningkat, antara lain munculnya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Daud Beureuh Aceh, dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan
  • 23. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 3 Maret 1956) ProgramkerjaKabinet Burhanuddin: Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat Akan dilaksanakan pemilihan umum, desentralisasi, memecahkan masalah inflasi, dan pemberantasan korupsi Perjuangan mengembalikan Irian Barat PrestasidanKeberhasilan: Mengadakan perbaikan ekonomi, termasuk di dalamnya keberhasilan pengendalian harga dengan menjaga agar tidak terjadi inflasi dan sebagainya. Dalam masalah ekonomi, kabinet ini telah berhasil cukup baik. Dapat dikatakan bahwa kehidupan rakyat semasa kabinet ini cukup makmur karena harga-harga barang kebutuhan pokok tidak melonjak naik akibat inflasi. Berhasil menyelenggarakan pemilihan umum untuk anggota-anggota DPR. Berhasil mengembalikan wibawa pemerintah Republik Indonesia di mata pihak Angkatan Darat. KelemahanKabinet: Kabinet ini merupakan kabinet koalisi. Sebenarnya kabinet ini masih berjalan baik, hanya presiden kurang merestui kabinet ini, karena yang menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai formatir kabinet adalah drs. Muh. Hatta.
  • 24. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (20 Maret 1956 - 4 Maret 1957) ProgramkerjaKabinetAli SastroamidjojoII Menyelesaikan pembatasan hasil KMB Menyelesaikan masalah Irian Barat Pembentukan provinsi Irian Barat Menjalankan politik luar negeri bebas aktif Pembentukan daerah - daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota- anggota DPRD Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai Menyehatkan keseimbangan keuangan negara Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional Programpokok: Pembatalan KMB Pemulihan keamanan dan ketertiban Melaksanakan keputusan KAA HasilKerja: Mendapat dukungan penuh dari presiden dan dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and investment, hasilnya adalah pembatalan seluruh perjanjian KMB. Kendala: Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden
  • 25. Kabinet Djuanda (9 April 1957 - 5 Juli 1959) ProgramkerjaKabinet Djuanda(Pancakarya): Membentuk Dewan Nasional Normalisasi keadaan RI Melanjutkan pembatalan KMB Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI Mempercepat pembangunan
  • 26. Berakhirnya kekuasaan Kabinet Djuanda sekaligus akhir dari Demokrasi Parlementer di Indonesia: – Berakhirnya demokrasi Liberal ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Kegagalan Konstituante menetapkan UUD membawa Indonesia ketepi jurang kehancuran. Keadaan Negara yang telah merongrong sejumlah pemberontakan menjadi bertambah gawat. – Atas dasar pertimbangan menyelamatkan Negara dari bahaya, Presiden Soekarno terpaksa melakukan tindakan inkontitusional. – Tindakan presiden tersebut berupa pengeluaran dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. – Tindakan itu didukung oleh militer karena mereka sudah direpotkan oleh sejumlah pemberontakan akibat krisis politik.
  • 27. Anjuran untuk kembali kepada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dari Konstituante. Konstituante tidak mungkin lagi menyelesaikan tugasnya karena sebagian besar anggotanya telah menolak menghadiri sidang. Kemelut dalam Konstituante membahayakan persatuan, mengancam keselamatan negera, dan merintangi pembangunan nasional. Lebih lanjut Dekrit Presiden 5 Juli dikeluarkan dengan berbagai pertimbangan diantaranya:
  • 28. Konstituante dibubarkan. UUD 1945 berlaku kembali sebagai UUD Republik Indonesia. Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat. Sedangkan yang menjadi keputusan dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah: