Why Do Employees Stay? A Qualitative Exploration of Employee Tenure
1. HUMAN RESOURCE MANAGEMENT IN
HOSPITALITY & TOURISM
“Why Do Employees Stay? A Qualitative
Exploration of Employee Tenure”
R A S U N A D E W A T I - B A T C H 6
GRADE / SCORE :
89
3. Tujuan penelitian adalah menilai dari segi kualitatif
mengenai jangka waktu (lamanya) karyawan menetap
dalam suatu perusahaan dengan mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan mereka.
INTRODUCTION
Faktor yang dimaksud dapat dimasukkan ke pertanyaan
pada proses wawancara karyawan untuk menambah
struktur dan keseragaman yang dapat memungkinkan
manajer untuk memprediksi kualitas calon karyawan
dalam jangka panjang.
4. LITERATURE REVIEW
1. Retensi Karyawan
Retensi karyawan yang baik merupakan bagian berharga dari
keberhasilan setiap organisasi dan dapat dimulai dengan
menempatkan pentingnya proses seleksi secara umum dan proses
wawancara secara khusus, dalam rangka memilih karyawan
berkualitas.
2. Perputaran Karyawan
a. Tingkat rata-rata perputaran untuk restoran adalah antara 150% dan
200% (Berta, 2008)
b. Tingkat perputaran rata-rata untuk restoran per-tahun di Amerika
adalah 117% (Ebbin, 2000)
b. Beberapa perspektif yang diakuisisi oleh Biro Statistik Tenaga
Kerja AS (2006) membandingkan persentase tersebut dengan rata-
rata omset 23,4% untuk semua bisnis di Amerika Serikat.
5. 3. Biaya Perputaran Karyawan
Tidak ada konsensus mengenai cara optimal dalam mengkalkulasi biaya
ini. Perkiraan untuk menggantikan satu karyawan perhotelan di Amerika
Serikat bervariasi tetapi yang terendah sekitar $ 270 karena meliputi
biaya pemisahan (exit interview), biaya penggantian (iklan dan
wawancara), dan biaya pelatihan karyawan baru.
4. Wawancara Keluar (Exit interview)
Karena karyawan meninggalkan perusahaan untuk berbagai macam
alasan, sehingga wawancara keluar menjadi salah satu cara untuk
mengungkapkan alasan spesifik dari karyawan. Perusahaan pun
selanjutnya akan dapat mengatasi masalah kepada karyawan yang
tersisa dari pengalaman tersebut.
5. Wawancara Komitmen
Cara terbaik untuk menurunkan biaya pengeluaran adalah melakukan
proses seleksi sejelas mungkin dalam perusahaan.
(Woods dan Macaulay, 1989)
6. 5. Wawancara Terstruktur
Ketika perusahaan menggunakan wawancara terstruktur, kemungkinan
memprediksi kinerja masa depan naik menjadi 10 kali lebih akurat
daripada menggunakan insting.
6. Realistis Job Description
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika manajer memberikan list
pekerjaan yang sebenarnya yang akan mereka kerjakan kepada
pelamar, akan ada penurunan jumlah pelamar.
8. FINDING & DISCUSSION
NO TEMA UTAMA DESKRIPSI
1 Rasa Tanggung Jawab Peserta merasakan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka dari
cara mereka dibesarkan. Mereka mengamati bahwa karyawan yang
berhenti lebih awal sering tidak memiliki target.
2 Kebutuhan Keuangan
Bekerja
Peserta berbicara tentang tujuan mereka untuk bekerja adalah untuk
membayar tagihan mereka. Tak satupun peserta dalam penelitian ini
memiliki dukungan keuangan dari keluarga atau kerabat.
3 Teman Kerja Seorang karyawan biasanya berbagi cerita dengan teman-teman mereka
yang bekerja juga. Ketika sebagian besar teman dari karyawan memiliki
pekerjaan, tampaknya hal tersebut menjadi sebuah pemahaman
tersendiri bahwa pekerjaan merupakan prioritas utama.
4 Realistis Job Description Dalam banyak kasus, subyek berpikir bahwa memberikan deskripsi
yang benar dari pekerjaan kepada pelamar merupakan hal penting.
Mereka berpikir bahwa pelamar sering tidak menerima uraian
pekerjaan yang benar (apa adanya) atau realistis
Empat tema utama yang ditemukan dari tanggapan peserta, sebagai berikut:
9. Analisis dari wawancara menunjukkan bahwa karakteristik
umum tertentu memang ada. Karakteristik umum ini
mencerminkan empat dimensi utama, yaitu: kebutuhan
keuangan, rekan kerja, rasa tanggung jawab, dan deskripsi
pekerjaan yang realistis.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang
sama, terus menunjukkan bahwa mengidentifikasi karakteristik
karyawan yang menunjukkan kesediaan untuk menetap di suatu
perusahaan adalah langkah dalam mengurangi biaya pengeluaran.
Selama periode pengangguran rendah, manajemen biasanya menggunakan
wawancara untuk "menjual" pekerjaan untuk mengisi kebutuhan staf. Namun, di
saat periode pengangguran tinggi, penggunaan preview pekerjaan yang realistis
akan membantu dalam mengurangi jumlah pelamar untuk menjadi lebih
selektif. Wawancara terstruktur-lah yang dapat menjadi cara efektif untuk
mencapai tujuan perusahaan demi mendapatkan karyawan yang sesuai.
Temuan studi baru ini menunjukkan bahwa karyawan dalam sebuah tempat
kerja berasal dari berbagai background sosial, ekonomi, pribadi dan latar
belakang yang berbeda. Hal ini menyebabkan mereka membawa perspektif
yang sama sekali berbeda dalam bekerja.
1
2
3
4
10. 1. Manajer harus berlatih bagaimana cara untuk dapat memanfaatkan proses wawancara
dalam organisasi mereka untuk memilih karyawan yang memiliki kecenderungan lebih tinggi
untuk menetap
2. Dengan mengumpulkan karakteristik umum karyawan jangka panjang, akan ada
kemungkinan untuk menggabungkan karakteristik ini menjadi wawancara terstruktur,
sehingga biaya pengeluaran pun akan rendah karena melalui proses wawancara yang lebih
selektif dan obyektif daripada mengandalkan pendekatan intuitif.
3. Wawancara yang dilakukan dengan calon karyawan akan memperkuat rasa loyalitas
karyawan karena mereka merasa terhubung secara pribadi. Penelitian juga menunjukkan
bahwa akan sangat membantu bagi manajemen untuk mengetahui kebutuhan keuangan
karyawan sehingga nantinya mereka bisa mengelola secara lebih efektif.
4. Penelitian ini juga menjelaskan betapa pentingnya realita dari deskripsi pekerjaan terhadap
omset. Manajer harus menekankan deskripsi pekerjaan yang realistis dalam wawancara, hal
itu sebagai salah satu cara untuk memastikan bahwa karyawan tersebut sesuai atau tidak
dengan harapan manajemen.
CONCLUSION
11. R A S U N A D E W A T I - B A T C H 6
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
(TERM 2-2013)