SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
ORGANISASI & ARSITEKTUR KOMPUTER 2 
UNIT CONTROL 
IBP WIDJA, MT
Pendahuluan 
 Eksekusi instruksi melibatkan rangkaian sub-langkah 
yg disebut siklus. Setiap siklus terdiri atas rangkaian 
operasi fundamental yg disebut operasi mikro. 
 Unit Kontrol memiliki 2 tugas: 
- Membuat processor melakukan operasi mikro pada urutan 
yg sesuai yg ditentukan oleh program 
- Menghasilkan sinyal kontrol yg menyebabkan setiap 
operasi mikro bisa dieksekusi 
 Sinyal kontrol yg dihasilkan oleh unit kontrol akan 
mempengaruhi logic gate shg data dapat berpindah. 
 Teknik untuk menerapkan unit kontrol dapat 
dilakukan sebagai implementasi Hardwire atau 
implementasi Termikroprogram
Operasi Mikro 
 Setiap satu instruksi dapat dianggap sbg 
susunan sejumlah satuan siklus yg lebih kecil, 
misal (Fetch–execute di pipeline). Setiap 
satuan siklus kecil tersebut terdiri dari 
langkah2 operasi mikro 
 Kata mikro mengacu pada fakta bahwa tiap 
langkah adalah sederhana dan akan 
menyelesaikan operasi terkecil 
 Operasi mikro merupakan operasi prosessor 
yang fungsional dan atomic.
Elemen2 Eksekusi Program
op.m Siklus Fetch 
Contoh Siklus Fetch: 
 Saat awal PC berisi 1100100 
 Memindahkan alamat ke 
MAR 
 Bus Alamat mengandung 
alamat yg disimpan di MAR 
 Unit kontrol mengeluarkan 
perintah READ pada kontrol 
bus. Hasilnya muncul di bus 
data dan disalin ke MBR 
 Untuk menyiapkan instruksi 
berikutnya PC dinaikkan 1 
 Lankah terakhir adalah 
memindahkan isi MBR ke IR 
 Dengan demikian siklus Fetch 
sederhana sebenarnya terdiri 
atas 3 langkah dan 4 operasi 
mikro 
 Secara simbolik dapat ditulis 
sbb: 
t1: MAR <-- (PC) 
t2: MBR <-- Memory 
PC <-- (PC) + I 
t3: IR <-- (MBR) 
 t1,t2 dan t3 mrpk unit waktu 
yg berdurasi sama & berurutan
Urutan Event op.m Siklus Fetch
op.m Siklus Fetch tak langsung 
 Operasi mikro sederhana 
untuk siklus fetch tidak 
langsung: 
t1: MAR <-- (IR (alamat)) 
t2: MBR <-- Memory 
t3: IR (alamat) <--( MBR 
(alamat)) 
 Bidang alamat instruksi 
dipindahkan ke MAR 
 Bidang alamat tersebut 
digunakan untuk 
mengambil alamat 
operand 
 Alamat IR diperbaharui 
oleh MBR sedemikian shg 
berisi alamat langsung 
bukannya alamat tak 
langsung
op.m  Siklus Interupsi 
 Diakhir siklus eksekusi akan 
terjadi pengujian apakah ada 
interupsi, bila ada interupsi 
maka terjadilah siklus interupsi 
 Conoth Operasi mikro siklus 
interupsi serdernaha: 
t1: MBR <-- (PC) 
t2: MAR <-- Alamat_simpan 
PC <--- Alamat_rutin 
t3: Memory <-- (MBR) 
 Isi PC ditransfer ke MBR 
 MAR kemudian dimuati oleh 
alamat isi PC yg akan 
disimpan. PC akan dimuati 
awal rutin pengolahan 
interupsi. 
 Menyimpan MBR yg berisi 
isi PC yg lama ke dalam 
memori
op.m Siklus Eksekusi 
 Siklus Eksekusi merupakan 
siklus yg tidak mudah untuk 
diprediksi dng demikian 
diambil contoh: 
- ADD R1, X 
- operasi mikro yg terjadi: 
 t1: MAR<--IR(alamat) 
 t2: MBR<--Memory 
 t3: R1<--R1+MBR 
 operasi diatas mrpk op. yg 
sangat sederhana, masih 
dibutuhkan beberapa 
op.m lagi untuk menyimpan 
result ke memory 
 Contoh lain eksekusi branch 
and save address pd instruksi: 
- BSA X 
- Alamat instruksi yg berada 
setelah instruksi BSA 
disimpan di lokasi X. Dan 
eksekusi dilanjutkan pada 
lokasi X+1 
- op.m nya: 
 t1: MAR<--(IR (Alamat)) 
MBR<--(PC) 
 t2: PC<--(IR (Alamat)) 
memory<--(MBR) 
 t3: PC<--(PC) + I
op.m Siklus Instruksi 
 Jadi setiap fase siklus instruksi akan diuraikan 
menjadi rangkaian op.m elementer. 
 Seluruh rangkaian op.m dapat digambarkan secara 
utuh dgn mengandaikan register 2-bit yg berisi ICC 
(Instruction Code Cycle): 
00: Fetch 
01: Indirect Fetch 
10: Eksekusi 
11: Interupsi 
 Siklus tidak langsung selalu diikuti siklus eksekusi. 
Siklus Interupsi selalu diikuti siklus fetch 
 Diagram dibawah menggambarkan rangkaian 
op.m lengkap yg hanya tergantung rangkain instruksi 
dan pola interupsi
op.m Siklus Instruksi 
 Jadi setiap fase siklus instruksi akan diuraikan 
menjadi rangkaian op.m elementer. 
 Seluruh rangkaian op.m dapat digambarkan secara 
utuh dgn mengandaikan register 2-bit yg berisi ICC 
(Instruction Code Cycle): 
00: Fetch 
01: Indirect Fetch 
10: Eksekusi 
11: Interupsi 
 Siklus tidak langsung selalu diikuti siklus eksekusi. 
Siklus Interupsi selalu diikuti siklus fetch 
 Diagram dibawah menggambarkan rangkaian 
op.m lengkap yg hanya tergantung rangkain instruksi 
dan pola interupsi
Opcode? 
Eksekusi Instruksi 
Inter?upsi 
ICC=11 ICC=00 
Baca 
Alamat 
ICC=10 
ICC ? 
Mengambil 
Instruksi 
Pengalamatan 
tak langsung ? 
ICC=10 ICC=01 
Interupsi 
Setup 
ICC=00 
11 (interupsi) 00 (fetch) 
ya tidak tidak ya
Kontrol Prosessor 
 Definisi fungsional dari tentang apa yang 
dilakukan oleh unit kontrol adalah: 
- Pengurutan: unit kontrol menyebabkan prosessor 
menuju sejumlah operasi mikro dalam urutan yg 
benar berdasarkan pada program yang sedang 
dieksekusi 
- Eksekusi: Unit kontrol menyebabkan setiap 
operasi mikro dilakukan 
 Cara unit kontrol beroperasi yaitu dengan 
menggunakan sinyal-sinyal kontrol
Sinyal Kontrol 
 Spesifikasi eksternal: Dalam melaksanakan fungsinya, 
Unit Kontrol harus memiliki input yg memungkinkan 
untuk mengetahui status sistem dan memiliki output yg 
dapat mengatur prilaku sistem 
 Spesifikasi internal: Unit kontrol harus memiliki logika yg 
diperlukan untuk membentuk fungsi pengurutan dan 
fungsi eksekusinya 
 Elemen2 sinyal kontrol: 
- Sinyal yg mengaktivasi fungsi-fungsi ALU 
- Sinyal yg mengaktivasi alur-alur data 
- Sinyal pd bus sistem eksternal atau interface lainnya
Model Unit Kontrol 
Unit 
Kontrol 
Flag 
Clock 
Register Instruksi 
Sinyal Kontrol 
dalam CPU 
Sinyal Kontrol 
dari bus sistem 
Bus Kontrol 
Sinyal Kontrol 
pd bus sistem
Input Unit Kontrol 
Unit kontrol mempunyai beberapa input, diantaranya: 
 Clock: berfungsi untuk sinkronisasi operasi antar 
komponen 
 Flag: flag-flag ini diperlukan unit kontrol untuk 
mengetahui status CPU. Flag diset ALU sebagai hasil dari 
suatu operasi, misalnya: overflow flag, diset 1 bila hasil 
komputasi melampaui panjang register tempat flag 
disimpan. 
 Instruction register: menggunakan opcode untuk 
menentukan operasi mikro yang akan dilakukan selama 
siklus eksekusi 
 Sinyal kontrol dari ”bus control”: memberi jalur ke 
unit kontrol untuk sinyal-sinyal tertentu, seperti sinyal 
interrupt dan sinyal acknowledgment
Output Sinyal Kontrol 
1. Sinyal kontrol di dalam CPU (control signals within CPU): 
output unit kontrol terdiri dari dua macam sinyal, yaitu: 
 Sinyal-sinyal yang dapat mengaktifkan fungsi ALU 
yang spesifik 
 sinyal-sinyal yang menyebabkan perpindahan data 
antar register 
1. Sinyal kontrol ke ”bus control” juga terdiri atas 2 sinyal, 
yaitu. 
 sinyal kontrol ke memori 
 sinyal kontrol ke modul-modul I/O
Implementasi Unit Kontrol 
 Implementasi Hardwired 
 Implementasi Microprogrammed
Implementasi Hardwired 
 Unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial. Sinyal-sinyal 
logika inputnya akan didekodekan menjadi sinyal-sinyal logika 
output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem 
komputer. Sinyal-sinyal input tersebut, seperti clock, flag, 
register instruction, dan sinyal kontrol merupakan input bagi 
unit kontrol untuk mengetahui status komputer. Sinyal 
keluaran yang dihasilkan akan mengendalikan sistem kerja 
komputer. 
 N buah input biner akan menghasilkan 2N output biner. Setiap 
instruksi memiliki opcode yang berbeda beda. 
 Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan 
sinyal kontrol yang berbeda pula. Pewaktu unit kontrol 
mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik. 
 Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap 
operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk 
sinkronisasi kerja masing-masing bagian.
Implementasi Hardwired... 
 Masalah dalam Merancang Implementasi 
Hardwired: 
- Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan 
operasi mikronya 
- Sulit didesain dan dilakukan pengetesan 
- Tidak fleksibel 
- Sulit untuk menambahkan instruksi baru
A Matrix of Times at which Each Control Signal Must Be Active in Order to 
Execute the Hard-wired Basic Computer's Instructions 
Control Signal: IP LP EP LM R W LD ED LI EI LA EA A S EU LB 
Instruction: 
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­" 
Fetch" T2 T0 T0 T1 T2 T2 
LDA T3 T4 T5 T3 T5 
STA T3 T5 T4 T3 T4 
MBA T3 T3 
ADD T4 T3 T4 
SUB T4 T3 T4 
JMP T3 T3 
JN T3*NF T3*NF
Implementasi Microprogrammed 
Implementasi yang paling reliabel saat ini adalah 
implementasi microprogrammed. Unit kontrol 
memerlukan sebuah memori untuk menyimpan 
program kontrolnya. 
Fungsi–fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan 
program kontrol yang tersimpan pada unit kontrol. 
Selain itu, fungsi–fungsi pengontrolan tidak 
berdasarkan dekode dari input unit kontrol lagi. 
Teknik ini dapat menjawab kesulitan–kesulitan yang 
ditemui dalam implementasi hardwired.
Unit Kontrol Termikroprogram 
 Set instruksi mikro 
disimpan didalam 
memori kontrol 
 Register alamat kontrol 
berisi alamat instruksi 
mikro berikut yg akan 
dibaca 
 Ketika instruksi mikro 
dibaca dari memori 
kontrol, instruksi 
tersebut dipindahkan ke 
register buffer kontrol 
 Sequence logic 
memuatkan register 
alamat kontrol dan 
mengelarkan instruksi 
read
Unit Kontrol Termikroprogram ... 
 Untuk mengeksekusi 
instruksi SL mengeluarkan 
read ke CM 
 Word yg terbaca dng alamat 
dari CAR akan ditransfer dari 
CM ke CBR 
 Isi dari CBR menghasilkan 
sinyal kontrol & informasi 
alamat berikutnya untuk 
menuntun SL 
 SL akan memuat sebuah 
alamat baru ke CAR 
berdasarkan informasi dari 
CBR dan ALU flag 
 Semua kejadian diatas 
terjadi selama 1 pulsa clock
Kelebihan dan Kekurangan 
pada unit Kontrol Termikroprogram 
 Kelebihan: 
- Dapat menyederhanakan perancangan unit kontrol 
- Lebih murah dan lebih sedikit kesalahan yg bisa terjadi 
pada saat implementasi 
- Penerapan Sequence Logic dan Dekoder merupakan bagian 
logika yg mudah daripada unit kontrol hardwire yg 
merupakan circuit logic yg sangat kompleks . 
 Kekurangan 
- Unit Termikroprogram akan lebih lambat daripada unit 
hardwired 
Teknik ini banyak pada CISC dan unit kontrol 
hardwired lebih digunakan pada RISC
Eksekusi Instruksi Mikro 
 Pada dasarnya 
eksekusi ini adalah 
untuk menghasilkan 
sinyal-sinyal kontrol 
 Sebagian sinyal-sinyal 
tersebut 
menuju ke dalam 
CPU dan sebagian 
lagi ke bus kontrol 
eksternal atau 
antarmuka eksternal 
lainnya
Aplikasi Pemrograman Mikro 
 Semenjak pemrograman mikro populer di th 1960 
maka terdapat banyak variasi implementasi. 
 Aplikasi tsb meliputi: 
- Realisasi Komputer 
- Emulasi : mengemulasi mesin lain 
- Dukungan sistem operasi: peningkatan kinerja dng implementasi 
bentuk2 primitif untuk menggantikan bagian penting software 
SO 
- Realisasi spesial equipment: Card modem, dsg 
- Dukungan bahasa tingkat tinggi: Jenis yg dapat langsung 
diterapkan pada firmware Cobol, Foltran 
- Dianostic mikro: firmware untuk mendukung pengawasan, 
pendeteksian, isolasi dan perbaikan kesalahan sistem 
- Penyesuaian pemakai: memori kontrol pd RAM bukan ROM shg 
user dapat melakukan program mikro sesuai dengan keperluan 
user tsb.
end of slide

More Related Content

What's hot

Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkHanif Yogatama
 
Arsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPLArsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPLari alfian
 
Struktur dan Fungsi CPU
Struktur dan Fungsi CPUStruktur dan Fungsi CPU
Struktur dan Fungsi CPURiky L Hamzah
 
Belajar Komputer Dasar
Belajar Komputer DasarBelajar Komputer Dasar
Belajar Komputer DasarAhmad Syaikhu
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Organisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputerOrganisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputerNanda PerdanaErha
 
Makalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiMakalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiIKHSAN MAHRURI
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataAsep Jaenudin
 
Data Link Layer
Data Link LayerData Link Layer
Data Link Layerrosmida
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16University of Lampung
 
Evolusi dan kinerja komputer
Evolusi dan kinerja komputerEvolusi dan kinerja komputer
Evolusi dan kinerja komputerAnzhor Muhajir
 
Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2Rahmat Sholeh
 

What's hot (20)

Power Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori EksternalPower Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
 
Arsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPLArsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPL
 
Struktur dan Fungsi CPU
Struktur dan Fungsi CPUStruktur dan Fungsi CPU
Struktur dan Fungsi CPU
 
Belajar Komputer Dasar
Belajar Komputer DasarBelajar Komputer Dasar
Belajar Komputer Dasar
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Organisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputerOrganisasi dan arsitektur komputer
Organisasi dan arsitektur komputer
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Makalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiMakalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasi
 
Register
RegisterRegister
Register
 
Arsitektur cpu
Arsitektur cpuArsitektur cpu
Arsitektur cpu
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur data
 
Rangkaian Logika
Rangkaian LogikaRangkaian Logika
Rangkaian Logika
 
Data Link Layer
Data Link LayerData Link Layer
Data Link Layer
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
 
Evolusi dan kinerja komputer
Evolusi dan kinerja komputerEvolusi dan kinerja komputer
Evolusi dan kinerja komputer
 
Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2
 
Modul io
Modul ioModul io
Modul io
 
Presentasi seputar CPU
Presentasi seputar CPUPresentasi seputar CPU
Presentasi seputar CPU
 

Similar to Unit Kontrol

2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistemptsumaye
 
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptpembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptssuser651430
 
M I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009newM I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009newDeddy Susilo
 
Proposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadiProposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadichamidun_majid
 
Microprogrammed Control.docx
Microprogrammed Control.docxMicroprogrammed Control.docx
Microprogrammed Control.docxhusnaoey28
 
15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproceko dnero
 
alat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLCalat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLC5223127190
 
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdfpensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdfssuser651430
 

Similar to Unit Kontrol (20)

2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistem
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistem
 
materi_PLC.ppt
materi_PLC.pptmateri_PLC.ppt
materi_PLC.ppt
 
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptpembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
 
K14. mikrokontroler
K14. mikrokontrolerK14. mikrokontroler
K14. mikrokontroler
 
Plc
PlcPlc
Plc
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
M I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009newM I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009new
 
Pertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkomPertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkom
 
ppt-plc.ppt
ppt-plc.pptppt-plc.ppt
ppt-plc.ppt
 
Proposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadiProposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadi
 
Microprogrammed Control.docx
Microprogrammed Control.docxMicroprogrammed Control.docx
Microprogrammed Control.docx
 
Komputer terapan
Komputer terapanKomputer terapan
Komputer terapan
 
15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc
 
K14. mikrokontroler
K14. mikrokontrolerK14. mikrokontroler
K14. mikrokontroler
 
STRUKTUR DAN FUNGSI CPU
STRUKTUR DAN FUNGSI CPUSTRUKTUR DAN FUNGSI CPU
STRUKTUR DAN FUNGSI CPU
 
Siklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptxSiklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptx
 
SIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSE
SIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSESIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSE
SIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSE
 
alat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLCalat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLC
 
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdfpensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
 

More from dewi2093

aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputerdewi2093
 
diagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldiagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldewi2093
 
manajemen memori
manajemen memorimanajemen memori
manajemen memoridewi2093
 
clustering
clusteringclustering
clusteringdewi2093
 
data mining fuzzy c-means
data mining fuzzy c-meansdata mining fuzzy c-means
data mining fuzzy c-meansdewi2093
 
data mining
data miningdata mining
data miningdewi2093
 

More from dewi2093 (7)

aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputer
 
diagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldiagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjal
 
manajemen memori
manajemen memorimanajemen memori
manajemen memori
 
arduino
arduinoarduino
arduino
 
clustering
clusteringclustering
clustering
 
data mining fuzzy c-means
data mining fuzzy c-meansdata mining fuzzy c-means
data mining fuzzy c-means
 
data mining
data miningdata mining
data mining
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Unit Kontrol

  • 1. ORGANISASI & ARSITEKTUR KOMPUTER 2 UNIT CONTROL IBP WIDJA, MT
  • 2. Pendahuluan  Eksekusi instruksi melibatkan rangkaian sub-langkah yg disebut siklus. Setiap siklus terdiri atas rangkaian operasi fundamental yg disebut operasi mikro.  Unit Kontrol memiliki 2 tugas: - Membuat processor melakukan operasi mikro pada urutan yg sesuai yg ditentukan oleh program - Menghasilkan sinyal kontrol yg menyebabkan setiap operasi mikro bisa dieksekusi  Sinyal kontrol yg dihasilkan oleh unit kontrol akan mempengaruhi logic gate shg data dapat berpindah.  Teknik untuk menerapkan unit kontrol dapat dilakukan sebagai implementasi Hardwire atau implementasi Termikroprogram
  • 3. Operasi Mikro  Setiap satu instruksi dapat dianggap sbg susunan sejumlah satuan siklus yg lebih kecil, misal (Fetch–execute di pipeline). Setiap satuan siklus kecil tersebut terdiri dari langkah2 operasi mikro  Kata mikro mengacu pada fakta bahwa tiap langkah adalah sederhana dan akan menyelesaikan operasi terkecil  Operasi mikro merupakan operasi prosessor yang fungsional dan atomic.
  • 5. op.m Siklus Fetch Contoh Siklus Fetch:  Saat awal PC berisi 1100100  Memindahkan alamat ke MAR  Bus Alamat mengandung alamat yg disimpan di MAR  Unit kontrol mengeluarkan perintah READ pada kontrol bus. Hasilnya muncul di bus data dan disalin ke MBR  Untuk menyiapkan instruksi berikutnya PC dinaikkan 1  Lankah terakhir adalah memindahkan isi MBR ke IR  Dengan demikian siklus Fetch sederhana sebenarnya terdiri atas 3 langkah dan 4 operasi mikro  Secara simbolik dapat ditulis sbb: t1: MAR <-- (PC) t2: MBR <-- Memory PC <-- (PC) + I t3: IR <-- (MBR)  t1,t2 dan t3 mrpk unit waktu yg berdurasi sama & berurutan
  • 6. Urutan Event op.m Siklus Fetch
  • 7. op.m Siklus Fetch tak langsung  Operasi mikro sederhana untuk siklus fetch tidak langsung: t1: MAR <-- (IR (alamat)) t2: MBR <-- Memory t3: IR (alamat) <--( MBR (alamat))  Bidang alamat instruksi dipindahkan ke MAR  Bidang alamat tersebut digunakan untuk mengambil alamat operand  Alamat IR diperbaharui oleh MBR sedemikian shg berisi alamat langsung bukannya alamat tak langsung
  • 8. op.m Siklus Interupsi  Diakhir siklus eksekusi akan terjadi pengujian apakah ada interupsi, bila ada interupsi maka terjadilah siklus interupsi  Conoth Operasi mikro siklus interupsi serdernaha: t1: MBR <-- (PC) t2: MAR <-- Alamat_simpan PC <--- Alamat_rutin t3: Memory <-- (MBR)  Isi PC ditransfer ke MBR  MAR kemudian dimuati oleh alamat isi PC yg akan disimpan. PC akan dimuati awal rutin pengolahan interupsi.  Menyimpan MBR yg berisi isi PC yg lama ke dalam memori
  • 9. op.m Siklus Eksekusi  Siklus Eksekusi merupakan siklus yg tidak mudah untuk diprediksi dng demikian diambil contoh: - ADD R1, X - operasi mikro yg terjadi:  t1: MAR<--IR(alamat)  t2: MBR<--Memory  t3: R1<--R1+MBR  operasi diatas mrpk op. yg sangat sederhana, masih dibutuhkan beberapa op.m lagi untuk menyimpan result ke memory  Contoh lain eksekusi branch and save address pd instruksi: - BSA X - Alamat instruksi yg berada setelah instruksi BSA disimpan di lokasi X. Dan eksekusi dilanjutkan pada lokasi X+1 - op.m nya:  t1: MAR<--(IR (Alamat)) MBR<--(PC)  t2: PC<--(IR (Alamat)) memory<--(MBR)  t3: PC<--(PC) + I
  • 10. op.m Siklus Instruksi  Jadi setiap fase siklus instruksi akan diuraikan menjadi rangkaian op.m elementer.  Seluruh rangkaian op.m dapat digambarkan secara utuh dgn mengandaikan register 2-bit yg berisi ICC (Instruction Code Cycle): 00: Fetch 01: Indirect Fetch 10: Eksekusi 11: Interupsi  Siklus tidak langsung selalu diikuti siklus eksekusi. Siklus Interupsi selalu diikuti siklus fetch  Diagram dibawah menggambarkan rangkaian op.m lengkap yg hanya tergantung rangkain instruksi dan pola interupsi
  • 11. op.m Siklus Instruksi  Jadi setiap fase siklus instruksi akan diuraikan menjadi rangkaian op.m elementer.  Seluruh rangkaian op.m dapat digambarkan secara utuh dgn mengandaikan register 2-bit yg berisi ICC (Instruction Code Cycle): 00: Fetch 01: Indirect Fetch 10: Eksekusi 11: Interupsi  Siklus tidak langsung selalu diikuti siklus eksekusi. Siklus Interupsi selalu diikuti siklus fetch  Diagram dibawah menggambarkan rangkaian op.m lengkap yg hanya tergantung rangkain instruksi dan pola interupsi
  • 12. Opcode? Eksekusi Instruksi Inter?upsi ICC=11 ICC=00 Baca Alamat ICC=10 ICC ? Mengambil Instruksi Pengalamatan tak langsung ? ICC=10 ICC=01 Interupsi Setup ICC=00 11 (interupsi) 00 (fetch) ya tidak tidak ya
  • 13. Kontrol Prosessor  Definisi fungsional dari tentang apa yang dilakukan oleh unit kontrol adalah: - Pengurutan: unit kontrol menyebabkan prosessor menuju sejumlah operasi mikro dalam urutan yg benar berdasarkan pada program yang sedang dieksekusi - Eksekusi: Unit kontrol menyebabkan setiap operasi mikro dilakukan  Cara unit kontrol beroperasi yaitu dengan menggunakan sinyal-sinyal kontrol
  • 14. Sinyal Kontrol  Spesifikasi eksternal: Dalam melaksanakan fungsinya, Unit Kontrol harus memiliki input yg memungkinkan untuk mengetahui status sistem dan memiliki output yg dapat mengatur prilaku sistem  Spesifikasi internal: Unit kontrol harus memiliki logika yg diperlukan untuk membentuk fungsi pengurutan dan fungsi eksekusinya  Elemen2 sinyal kontrol: - Sinyal yg mengaktivasi fungsi-fungsi ALU - Sinyal yg mengaktivasi alur-alur data - Sinyal pd bus sistem eksternal atau interface lainnya
  • 15. Model Unit Kontrol Unit Kontrol Flag Clock Register Instruksi Sinyal Kontrol dalam CPU Sinyal Kontrol dari bus sistem Bus Kontrol Sinyal Kontrol pd bus sistem
  • 16. Input Unit Kontrol Unit kontrol mempunyai beberapa input, diantaranya:  Clock: berfungsi untuk sinkronisasi operasi antar komponen  Flag: flag-flag ini diperlukan unit kontrol untuk mengetahui status CPU. Flag diset ALU sebagai hasil dari suatu operasi, misalnya: overflow flag, diset 1 bila hasil komputasi melampaui panjang register tempat flag disimpan.  Instruction register: menggunakan opcode untuk menentukan operasi mikro yang akan dilakukan selama siklus eksekusi  Sinyal kontrol dari ”bus control”: memberi jalur ke unit kontrol untuk sinyal-sinyal tertentu, seperti sinyal interrupt dan sinyal acknowledgment
  • 17. Output Sinyal Kontrol 1. Sinyal kontrol di dalam CPU (control signals within CPU): output unit kontrol terdiri dari dua macam sinyal, yaitu:  Sinyal-sinyal yang dapat mengaktifkan fungsi ALU yang spesifik  sinyal-sinyal yang menyebabkan perpindahan data antar register 1. Sinyal kontrol ke ”bus control” juga terdiri atas 2 sinyal, yaitu.  sinyal kontrol ke memori  sinyal kontrol ke modul-modul I/O
  • 18. Implementasi Unit Kontrol  Implementasi Hardwired  Implementasi Microprogrammed
  • 19. Implementasi Hardwired  Unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial. Sinyal-sinyal logika inputnya akan didekodekan menjadi sinyal-sinyal logika output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem komputer. Sinyal-sinyal input tersebut, seperti clock, flag, register instruction, dan sinyal kontrol merupakan input bagi unit kontrol untuk mengetahui status komputer. Sinyal keluaran yang dihasilkan akan mengendalikan sistem kerja komputer.  N buah input biner akan menghasilkan 2N output biner. Setiap instruksi memiliki opcode yang berbeda beda.  Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan sinyal kontrol yang berbeda pula. Pewaktu unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik.  Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing-masing bagian.
  • 20. Implementasi Hardwired...  Masalah dalam Merancang Implementasi Hardwired: - Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya - Sulit didesain dan dilakukan pengetesan - Tidak fleksibel - Sulit untuk menambahkan instruksi baru
  • 21.
  • 22. A Matrix of Times at which Each Control Signal Must Be Active in Order to Execute the Hard-wired Basic Computer's Instructions Control Signal: IP LP EP LM R W LD ED LI EI LA EA A S EU LB Instruction: ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­" Fetch" T2 T0 T0 T1 T2 T2 LDA T3 T4 T5 T3 T5 STA T3 T5 T4 T3 T4 MBA T3 T3 ADD T4 T3 T4 SUB T4 T3 T4 JMP T3 T3 JN T3*NF T3*NF
  • 23. Implementasi Microprogrammed Implementasi yang paling reliabel saat ini adalah implementasi microprogrammed. Unit kontrol memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program kontrolnya. Fungsi–fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program kontrol yang tersimpan pada unit kontrol. Selain itu, fungsi–fungsi pengontrolan tidak berdasarkan dekode dari input unit kontrol lagi. Teknik ini dapat menjawab kesulitan–kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired.
  • 24. Unit Kontrol Termikroprogram  Set instruksi mikro disimpan didalam memori kontrol  Register alamat kontrol berisi alamat instruksi mikro berikut yg akan dibaca  Ketika instruksi mikro dibaca dari memori kontrol, instruksi tersebut dipindahkan ke register buffer kontrol  Sequence logic memuatkan register alamat kontrol dan mengelarkan instruksi read
  • 25. Unit Kontrol Termikroprogram ...  Untuk mengeksekusi instruksi SL mengeluarkan read ke CM  Word yg terbaca dng alamat dari CAR akan ditransfer dari CM ke CBR  Isi dari CBR menghasilkan sinyal kontrol & informasi alamat berikutnya untuk menuntun SL  SL akan memuat sebuah alamat baru ke CAR berdasarkan informasi dari CBR dan ALU flag  Semua kejadian diatas terjadi selama 1 pulsa clock
  • 26. Kelebihan dan Kekurangan pada unit Kontrol Termikroprogram  Kelebihan: - Dapat menyederhanakan perancangan unit kontrol - Lebih murah dan lebih sedikit kesalahan yg bisa terjadi pada saat implementasi - Penerapan Sequence Logic dan Dekoder merupakan bagian logika yg mudah daripada unit kontrol hardwire yg merupakan circuit logic yg sangat kompleks .  Kekurangan - Unit Termikroprogram akan lebih lambat daripada unit hardwired Teknik ini banyak pada CISC dan unit kontrol hardwired lebih digunakan pada RISC
  • 27. Eksekusi Instruksi Mikro  Pada dasarnya eksekusi ini adalah untuk menghasilkan sinyal-sinyal kontrol  Sebagian sinyal-sinyal tersebut menuju ke dalam CPU dan sebagian lagi ke bus kontrol eksternal atau antarmuka eksternal lainnya
  • 28. Aplikasi Pemrograman Mikro  Semenjak pemrograman mikro populer di th 1960 maka terdapat banyak variasi implementasi.  Aplikasi tsb meliputi: - Realisasi Komputer - Emulasi : mengemulasi mesin lain - Dukungan sistem operasi: peningkatan kinerja dng implementasi bentuk2 primitif untuk menggantikan bagian penting software SO - Realisasi spesial equipment: Card modem, dsg - Dukungan bahasa tingkat tinggi: Jenis yg dapat langsung diterapkan pada firmware Cobol, Foltran - Dianostic mikro: firmware untuk mendukung pengawasan, pendeteksian, isolasi dan perbaikan kesalahan sistem - Penyesuaian pemakai: memori kontrol pd RAM bukan ROM shg user dapat melakukan program mikro sesuai dengan keperluan user tsb.