Makalah ini membahas tentang troubleshooting komputer yang terbagi menjadi dua bagian utama yaitu hardware troubleshooting dan software troubleshooting. Pembahasan mencakup pengenalan masalah, teknik deteksi masalah, dan cara-cara mengatasi masalah pada komputer."
modul cisco packet tracer unutuk simulasi jaringan komputer
Makalah troubleshooting masalha pada komputer
1. Page | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya susun
sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul “Troubleshooting Komputer”.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs.Agus Riyanto selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
menyelesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
2. Page | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulis......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Hardware Troubleshooting...................................................................................... 3
2. Software Troubleshooting ....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13
3. Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input,
mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan
di memori computer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bkerja
otomatatis. Pada komputer yang kita gunakan sehari – hari biasanya akan terjadi
masalah atau ketidak normalan. Komputer yang bermasalah tersebut akan
ditroubleshooting atau diatasi permasalahanya. Pada umumnya troubleshooting
komputer dibagi menjadi dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software
troubleshooting.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan monitor yang mati,
komputer yang tidak mampu menyala dan banyak lagi contohnya. Sedangkan software
troubleshooting ditandai dengan kinerja komputer yang lambat dan lain – lain. Dan
juga tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang ditimbulkan oleh software
seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan permasalahan dari hardware
komputer tersebut.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada
komputer bisa dikatakan seperti pertolongan pertaman pada komputer. Menganalisa
masalah yang terjadi pada komputer dan melakukan solusi yang dapat dilakukan pada
komputer tersebut.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas
pada pembahasan troubleshoting. Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Hardware Troubleshooting
2. Software Troubleshooting
3. Mengenali Trobleshooting
4. Cara Mengatasi Troubleshooting
4. Page | 2
C. TUJUAN PENULIS
Adapun tujuan penulis makalah iyalah sebagai berikut.
1. Memahami, mengenali dan mengatasi troubleshooting pada komputer
2. Memberikan informasi kepada pembaca
3. Menambah wawasan pembaca dan penulis
4. Memenuhi tugas ujian akhir semester pertama mata kuliah Bahasa Indonesia
5. Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hardware Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada
sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada
komputer terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Perangkat keras (hardware) merupakan salah satu element dari sistem komputer,
suatu alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang mendukung
proses komputerisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan perangkat keras.
Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh secara fisik, seperti
perangkat perangkat masukan, perangkat pemroses, maupun perangkat keluaran.
Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada
padanya, yang disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah yang
dimengerti oleh mesin, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada
mesin yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan
susunan perintah yang didapatkan olehnya.terdapat beberapa komponen dasar komputer
yang wajib dimiliki agar beroprasi dengan baik.
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer,
yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut,
ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
a. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan
oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada
teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan
sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak
contoh berikut :
Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua
Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel
Power Supply ke soket power pada Motherboard.
Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang
dengan benar.
dsb.
6. Page | 4
b. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk
mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik).
Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam
komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini
sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut akan dibahas lebih
dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik
ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah
dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No Komponen Pendeteksian Masalah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Power Supply Analisa Pengukuran
Motherboard
Speaker
RAM Analisa Suara
VGA Card + Monitor
Keyboard Analisa Tampilan
Card I/O
Disk Drive
Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik
pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk
mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur
tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
7. Page | 5
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker
sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor
4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan
berikut :
Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan
baik.
Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada
CMOS.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada
Motherboard atau DRAM.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor
atau VGA Card.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM
BIOS.
Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan
(power).
Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali
apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang
lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat
dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada
monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak
8. Page | 6
permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O,
Disk Drive dan Disket.
Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali,
maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu
RAM, VGA Card dan Monitor.
Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi
beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2,
yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer
tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika
suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat
servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang
servis yang nakal.
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan
lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan
tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan
tersebut.
2. Software Troubleshooting
Jika diamati dengan baik, masalah yang sering muncul pada software komputer
ada 3 kelompok besar.
a. Proses POST (Power on Self Test) tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa masuk
ke proses operating system. Pada permasalahan ini, komputer tidak mampu
menghidupkan komputer sama sekali. Biasanya dikarenakan kesalahan penempatan
hadware komputer atau bisa juga hardware komputer yang kita gunakan tidak
sesuai dengan aspek komputer kita. Beberapa permasalahan yang sering muncul
antara lain:
Komputer mati
Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada
aktivitas.
Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak
jalan
9. Page | 7
b. Proses no 2.1 diatas baik, akan tetapi boot operating system tidak sempurna
sehingga kita tidak bisa sampai ke desktop. Pada kesalahan ini, yang salah bukan
penempatan hardware, tapi karena komputer tidak mampu booting.
Tidak dapat booting
Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat
Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopy, mengganti
nama file dan lain-lain
Start menu tidak dapat dijalankan
Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan
Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
c. Proses 1 dan 2 sempurna hingga ke desktop, tetapi ada sebagian program berjalan
tidak sempurna atau tidak bisa jalan sama sekali.
Program tidak ada di start menu, destop
Program tidak dapat dijalankan
Kinerja program lambat
Program selalu meminta CD
Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan
Tidak ditemukan file data, tidak dapat membuka file data atau ekstensi file
data berubah
Cara Mengatasinya
Untuk masalah pertama dan kedua, langkah yang pertama kita lakukan adalah
mengecek semua hardware komputer apakah sudah terpasang dengan baik. Kemudian
jika sudah, cek lagi apakah semua hardware yang terpasang itu kompatibel atau tidak
(terutama memory. Bila terpasang 1/lebih memori yang tidak kompatibel maka akan error
sistem windows corupt, jadi lepaskan dulu memory yang tidak sejenis). Kalau semuanya
sudah benar tapi komputer tetap tidak bisa hidup, maka cobalah instal ulang sistem
operasi di komputer anda. Selain itu, sering juga terjadi eror pada saat kita melakukan
booting. Untuk mengatasinya kita bisa mengatasinya dengan merepair sistem operasi
kita, dengan melakukan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Masukkan kaset installer OS anda.
2. Masukkan dan boot dari CD anda.
3. Pada saat muncul pilihan Install atau Repair, tekan [R] pada pilihan [R=Repair].
4. Tekan angka atau lokasi yang benar untuk instalasi windows yang ingin
diperbaiki, misalnya [Windows = 1].
10. Page | 8
5. Masuk ke drive CD ROM mis [D: > Enter]
6. Ketik [CD i386].
7. Kembangkan ke folder: [C:WindowsSystem32ntoskrnl.exe].
8. Sistem Operasi baru telah diinstalasi di tempat yang berbeda hanya dengan
membuat C:Windows.
9. Keluarkan CD ROM dan ketik [Exit].
Untuk yang permasalahan ketiga ini, banyak sekali cara penyelesaiannya.
Tergantung dari jenis kerusakan apa yang terjadi pada software tersebut. Beberapa
permasalahan yang terjadi pada software komputer tersebut antara lain:
1. Masalah eror pada program yang sedang berjalan
Komputer membutuhkan perawatan khusus agar kinerjanya maksimal dan tetap cepat
loadingnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan komputer
diantaranya adalah mengupdate setiap driver yang terpasang di komputer tersebut
secara berkala, misalnya driver sound, driver VGA, driver chipset, dll. Kemudian
setelah semua driver diupdate, ada baiknya kalau komputer didefag secara berkala
setiap 2 bulan, degan aplikasi defrag yang tersedia. Selain itu penting juga untuk
mengupdate antivirus yang sudah terinstal dikomputer kita, agar komputer selalu
aman.
2. Masalah Hardware tidak terdeteksi oleh komputer.
Update Driver
Disabled
Uninstall
Pilihan Update driver digunakan untuk melakukan pancarian kembali driver atau
melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah. Pilihan Disabled
digunakan untuk me-nonaktifkan driver hardware yang sebelumnya aktif.
Sedangkan pilihan uninstall digunakan untuk melakukan penghapusan pada driver
yang ada.
Jika hardware mengalami masalah yaitu tidak terdeteksi oleh Sistem Operasi, maka
anda bisa melakukan langkah Update Driver. Sebagai contoh, di bawah ini adalah
urutan langkah untuk melakukan proses update driver tersebut.
1. Aktifkan Device Manager dan klik cfwerdari perangkat keras yang akan di
update.
2. Klik tombol Update Driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
11. Page | 9
3. Dan tampilan di atas. terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai
berikut: Install Software Automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan
melakukan pencarian driver secara otomatis. Install from a list spesific
location. Opsi ini dipilih jika Anda sudah memiliki disket atau CD driver dari
perangkat ke ras yang dipilih untuk di update drivemya.
4. Sebagai contoh, pilih opsi [Install Software Automatically] dan kemudian tekan
tombol [Next] untuk melanjutkan proses.
5. Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika
ditemukan driver yang cocok, maka proses akan berhenti.
6. Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian
lokasi driver secara manual sebagai berikut.
7. Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan, klik tombol Browse dan can
driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tersebut. Dan jika file driver
sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog
tersebut sampai proses selesai.
3. Masalah shutdown berjalan sangat lambat
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi
dari perangkat lunak yang dijalankan ketika proses shutdown dilakukan. Hal lain
yang bisa menyebabkan itu adalah crash antar perangkat keras yang satu dengan
perangkat keras yang lainnya dalam komputer Anda. Jika menemui masalah seperti
di atas, lakukan uji coba dengan trial and error, program atau perangkat apakah yang
menyebabkan hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa analisa yang didapatkan dari
berbagai sumber tentang proses shutdown yang terlalu lambat tersebut.
1. Berdasarkan pengalaman, penggunaan service online help pada dari sebuah
driver perangkat keras dapat menyebabkan proses shutdown berjalan lambat.
Yang pernah terjadi adalah pada komputer yang memiliki driver Nvidia,
tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya adalah matikan service Nvidia Driver
Helper tersebut dengan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative
Tools > Services]. Nvidia Driver Helper tersebut jika aktif akan muncul pada
daftar service. Untuk mematikan service tersebut, klik kanan pada status
(tepatnya pada tulisan “Started” dan pilih opsi Stop service. Pada tipe service
gantilah menjadi Manual.
2. Me-nonaktif-kan terminal service juga akan mepercepat proses shutdown
komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu booting dari 2 menit
sampai hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas tersebut. Perlu
12. Page | 10
dicatat bahwa Terminal Services dibutuhkan jika Anda menjalankan fasilitas
Remote Assistance, Fast User Switching, dan Remote Desktop
pada Windows XP. Tetapi jika Anda tidak menjalankan aplikasi tersebut maka
Terminal service bisa dimatikan. Caranya masih menggunakan menggunakan
[Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Carilah [Terminal
service] dan double klik jika ditemukan maka ecara otomatis security system
akan menghapus pagefile virtual memori pada saat proses shutdown. Tentu
saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
3. Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page file tersebut dengan
menggunakan GPEDIT. Klik [Start > Run…], ketik [GPEDIT.MSC], lalu klik
[OK].
4. Carilah bagian [Computer Configuration > Windows Settings > Security
Settings > Local Policies > Security Options]. Jika sudah ketemu pada bagian
sebelah kanan cari opsi [Shutdown: Clear virtual memory Pagefile]. Double
klik bagian tersebut untuk menonaktifkan lalu pilih [Enabled].
5. Cara lain untuk mempercepat proses shutdown adalah dengan menon-aktifkan
event log pada proses shutdown komputer. Caranya seperti pada langkah
nomor 1 dan 2 masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel >
Administrative Tools > Services].Carilah bagian [Event Log] dan double klik
jika ditemukan. Pilih opsi [Disabled] pada kotak [startup type].
4. Masalah komputer restart sendiri
Untuk memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator Sering Restart secara
terus menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan agar
mudah dalam memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah melokalisir
kerusakan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan tindakan ini kita akan
mengetahui dan dapat memastikan bahwa kerusakan kemungkinan besar terjadi pada
perangkat keras maupun perangkat lunak. Melokalisir kerusakan ini untuk
mempermudah dalam proses memperbaiki komputer yang sering restart.
Untuk melokalisir kerusakan, apakah kerusakan perangkat keras (hardware)
ataupun perangkat lunak (software) silahkan ikuti caranya berikut ini.
1. Hidupkan komputer
2. Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor, tekan tombol DEL/F2
(untuk masuk ke menu BIOS
3. Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa
komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
13. Page | 11
Setelah melakukan tindakan di atas maka kita sudah bisa menyimpulkan
kerusakan komputer dan kita sudah bisa melokalisir kerusakan komputer baik pada
hardware maupun apda software.
Hasil Lokalisir yang disimpulkan adalah apabila komputer tidak restart dengan
sendirinya selama 5 menit yang ditargetkan di atas maka kerusakan bisa dipastikan
terjadi pada perangkat Lunak (sistem operasi). Sedangkan apabila sebelum 5 menit
komputer sudah restart dengan sendirinya maka dapat dipastikan bahwa kerusakan
atau permasalahan terjadi pada perangkat keras.
Langkah Penyelesaian Apabila Komputer Restrat
1. Apabila kerusakan pada software sistem opereasi sebaiknya lakukan tindakan
repair Operating System yang terinstall, apabila tidak berhasil juga dalam
merepair Operating System (OS) maka langkah terakhir harus installasi ulang
OS-nya.
2. Apabila kerusakan pada perangkat keras maka lakukan perbaikan dengan
mencoba untuk mengganti perangkat keras pengganti, seperti mengganti memori
yang terpasang dengan memori yang baru, mengganti power supply dengan
power supply yang baru atau menanggalkan perangkat keras yang terpasang
seperti CD-ROM/DVD-ROM/CD-DVD-RW dan sebagainya
14. Page | 12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada
sebabnya. Pada umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi dua jenis yaitu
hardware troubleshooting dan software troubleshooting.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada komputer
bisa dikatakan seperti pertolongan pertaman pada komputer. Menganalisa masalah yang
terjadi pada komputer dan melakukan solusi yang dapat dilakukan pada komputer
tersebut.
B. SARAN
Troubleshooting merupakan permasalahan yang pasti ada dan akan ada pada
komputer setiap pengguna. Alangkah lebih baiknya kita sebagai pengguna komputer
mengerti apa itu troubleshooting dan cara penanganan, setidaknya langkah awal
penanganannya.