Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan integritas akademik dengan melakukan simulasi kasus dan presentasi kelompok mengenai isu-isu plagiarisme dan manipulasi data. Mahasiswa akan meneliti isu-isu tersebut, membuat makalah, dan mempresentasikannya di depan kelas serta membahas cara mencegah ketidakjujuran akademik.
2. Ethics in Action:
• Students work in teams to research and develop a presentation
on a current ethical issue, such as plagiarism or data
manipulation. They then present their findings to the class and
discuss ways to prevent these types of dishonesty from
happening.
3. STEPS
1. Mahasiswa melakukan identifikasi terhadap sebuah isu ketidak jujuran
akademik
2. Mahasiswa melakukan telaah dan kajian terhadap isu tersebut
3. Mahasiswa menyusun makalah tentang isu tersebut
4. Mahasiswa melakukan presentasi dari makalah tersebut
5. Mahasiswa melakukan court case simulation
6. Mahasiswa membuat sebuah Project Base Learning membuat sebuah
poster kampanye tentang :
1. kejujuran akademik
2. Integritas dokter
4. Court Case Simulation:
1. Mahasiswa mengungkapkan pendapatnya
2. Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok :
• 1. Kelompok yang menyatakan bahwa tindakannya jujur
• 2. Kelompok yang menyatakan bahwa tindakannya tidak jujur
3. Kedua kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dan telaah bersama
terhadap poin2 yang dapat mendukung pernyataan mereka
4. Diskusi dan penarikan kesimpulan
5. Pembuatan makalah/essay individu terhadap kesimpulan yang ditarik yang
berisi :
1. Kenapa bisa terjadi perbedaan pendapat
2. Bagaimana solusi untuk mencegah terjadinya perbedaan pendapat
tersebut
5. SESI 1 (30 MENIT) :
• Mahasiswa mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang terjadi
pada kasus 1.
• Mahasiswa mengungkap poin positif dan negatif dari isu kasus 1
6. SESI 2 (10 menit) :
• Mahasiswa membagi diri menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang
PRO dan yang KONTRA
• Contoh : Kelompok 1 adalah kelompok yang PRO pada kasus 1,
artinya kelompok 1 memiliki argumen yang menunjukkan bahwa
perbuatan pada kasus 1 adalah perbuatan yang tidak baik dan
memiliki dampak negatif
• Kelompok 2 adalah kelompok yang KONTRA pada kasus 1, artinya
kelompok 2 memiliki argumen yang menunjukkan bahwa perbuatan
pada kasus 1 adalah perbuatan yang baik dan memiliki dampak
positif.
8. SESI 3 :
• Masing-masing kelompok menyusun makalah terkait isu yang terjadi
pada kasus 1 sesuai dengan kelompoknya.
9. Case 1 : Apakah ini
ketidakjujuran…???
• Anda meminta seorang teman, yang merupakan penulis yang baik,
untuk memeriksa makalah/paper Anda. Dia dengan senang hati
membantu dan menemukan banyak frasa yang canggung dan
pernyataan ambigu, yang dia tulis ulang untuk anda. Dia bahkan
mengembangkan beberapa argumen baru untuk membantu
mendukung pembahasan pustaka Anda. Anda senang karena dia bisa
mengungkapkan dengan jelas dan persuasif apa yang ingin Anda
katakan selama ini. Apakah ini ketidakjujuran akademik?
10. Case 2
• Anda memerlukan akses passcode untuk masuk ke bagian
laboratorium. Dosen Anda memberi Anda kode, yang Anda bagikan
dengan teman yang ingin berada di bagian yang sama. Bisakah Anda
dituduh melakukan ketidakjujuran akademik?
11. Case 3
• Teman baikmu sedang putus asa. Dia dalam bahaya gagal dalam kelas
biologi kalian berdua. Jika dia gagal, dia akan mendapatkan sangsi
akademis untuk mengulang kembali selama 1 semester.
• Dia tahu Anda adalah siswa yang luar biasa dan meminta Anda untuk
duduk dekat dengannya di ujian berikutnya sedemikian rupa sehingga
dia dapat melihat jawaban Anda. Itu satu-satunya cara dia akan lulus
kelas.
• Permintaannya membuat Anda tidak nyaman, tetapi, karena bukan
Anda yang menyalin jawaban, Anda pikir Anda tidak akan dituntut
atas ketidakjujuran akademis. Apakah tindakan anda sudah benar??
12. Case 4
• Anda terkejut melihat bahwa Anda gagal di kelas Anatomi Anda. Anda
pikir Anda melakukannya dengan cukup baik dan memiliki rata-rata
"B" untuk kelas tersebut.
• Ketika Anda menghubungi dosen Anda untuk mencari tahu mengapa
Anda gagal, dia menghadapkan Anda dengan bukti bahwa Anda
menjiplak bagian dari esai terakhir Anda. “Setiap siswa yang
menjiplak di kelas saya, gagal,” katanya kepada Anda. "Tidak ada
pengecualian."
• Apakah itu akhir dari masalah ini?
• Tanpa mempertimbangkan apakah anda benar-benar menjiplak atau
tidak, bagaimana pendapat anda tentang tindakan dosen tersebut?
13. Anwers :
• Case 1 :
• Yes. It is a good idea to have others proofread your work to
identify mistakes in spelling, punctuation, syntax and style,
unless such proofreading is expressly prohibited. But you are
being dishonest for claiming authorship of any content added by
your friend. Your instructor would have every right to turn you
over to the board if she suspects that you received
unauthorized aid in fulfilling the assignment.
14. Case 2
• Yes. Sharing permission codes with other students is the same
as forging signatures or falsifying information on official
academic documents such as drop/add forms, petitions, letters
of permission, or any other official University document and is a
violation of the Academic Honesty Policy.
15. Case 3
• No. This is called “facilitating academic dishonesty” and
includes aiding another person in an act that violates the
standards of academic honesty; allowing other students to look
at one's own work during an exam or in an assignment where
collaboration is not allowed; providing information, material, or
assistance to another person in violation of course,
departmental, or College academic honesty policies; and
providing false information in connection with any academic
honesty inquiry.
16. Case 4
• No.
• No faculty member can punish you for alleged dishonesty without
following the procedures outlined in the Academic Honesty Policy.
• The instructor can follow the Instructor Resolution with Penalty
process by presenting you with the evidence of dishonesty,
suggesting a penalty, referring you to the Academic Honesty Policy,
and allowing you up to 48 hours to accept the penalty. Or he can turn
the case over to the board for a hearing in a Board Resolution.
• He cannot punish you on his own.
• In a similar vein, no faculty member can “give you a break” and
overlook an instance of academic dishonesty, as all University faculty
and staff are obligated to report cases of suspected dishonesty to
the board.