2. Identifikasi Masalah :
Merupakan langkah awal dari suatu rangkaian
kegiatan penelitian.
Seringkali hal ini tidak mudah dan sangat bergantung
pada pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman dari peneliti.
Timbulnya masalah yang akan diangkat untuk suatu
penelitian dapat diidentifikasikan melalui :
pengamatan suatu kejadian, literatur/pustaka
ilmiah, hasil diskusi ilmiah/seminar/pertemuan
ilmiah, pengalaman pribadi, intuisi, dsb.
3. Seorang peneliti perlu menghayati, mendalami dan
tertarik pada masalah yang ingin dipecahkan
melalui kegiatan penelitian.
Dari hasil identifikasi masalah akan diperoleh
banyak masalah, dan tidak semua
permasalahan layak untuk diteliti.
Oleh karena itu, selanjutnya perlu dipilih
permasalahan yang paling penting dan
sesuai untuk diteliti dan kemudian dilakukan
Perumusan masalah
4. • Peneliti harus mengemukakan masalah yang ada
pada obyek penelitian baik masalah yang akan
diteliti maupun yang tidak akan diteliti.
• Terdapat hubungan antara masalah yang satu
dengan yang lain.
5. • Berisi peristiwa atau kejadian pada obyek
penelitian
• Das solen das sain (yang diharapkan tdk
sama dengan kenyataan)
• Peneliti perlu menjelaskan mengapa penelitian
itu perlu dilakukan
• Penjelasan harus dalam bentuk data, bukan
sekedar karangan tanpa data pendukung.
6. MASALAH PENELITIAN DAPAT
DIKEMBANGKAN DARI BERBAGAI
SUMBER
• Kepustakaan berupa buku teks atau bahan ajar, jurnal
ilmiah, dan lain-lain. Hasil temuan ataupun teori
dinyatakan dengan jelas dan terperinci baik perbedaan
maupun persamaannya dengan hasil-hasil temuan
terdahulu dan saat ini. Hal-hal yang masih bertentangan
dari temuannya tersebut dapat dijadikan sumber masalah
pada penelitian yang akan dilakukan. Selain itu,
rekomendasi hasil-hasil penelitian dari jurnal atau laporan
penelitian juga dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya.
7. MASALAH PENELITIAN DAPAT
DIKEMBANGKAN DARI BERBAGAI
SUMBER
• Pengalaman sendiri ataupun orang lain yang
merasakan adanya suatu permasalahan sewaktu
melakukan praktik ataupun dalam pekerjaan sehari-
hari. Setiap orang mungkin memiliki pengalaman
yang sama ataupun berbeda saat praktik,
dari temuan masalah, sudut pandang serta
keilmuannya masing-masing. Seorang yang
professional atau memiliki pengetahuan yang cukup
dan sesuai bidangnya akan dapat mengidentifikasi
masalah dari pengalamannya tersebut.
8. MASALAH PENELITIAN DAPAT
DIKEMBANGKAN DARI BERBAGAI
SUMBER
• Seminar-seminar yang diselenggarakan oleh
organisasi profesi ataupun akademisi yang
menyajikan topik-topik terkini di bidangnya
dapat dijadikan sumber inspirasi dalam
menemukan masalah penelitian. Pada saat sesi
diskusi biasanya banyak peserta yang bertanya
tentang masalah-masalah yang terkait dengan
pekerjaannya masing-masing.
9. STONER DALAM SUGIYONO (2014) JUGA
MENGEMUKAKAN BAHWA MASALAH-
MASALAH DAPAT DIKETAHUI ATAU DICARI
APABILA TERDAPAT HAL-HAL SEBAGAI
BERIKUT:
1. PENYIMPANGAN ANTARA PENGALAMAN DAN
KENYATAAN,
2. ANTARA APA YANG DIRENCANAKAN DENGAN
KENYATAAN,
3. ADANYA PENGADUAN, DAN
KOMPETISI.
10. Pertimbangan untuk memilih atau menentukan
suatu masalah yang layak untuk diteliti,
ditentukan oleh :
1. Pertimbangan dari masalahnya
(dari sudut objektif)
Sejauh mana penelitian mengenai masalah yang bersangkutan
itu akan memberi sumbangan pada :
a) Pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan
b) Pemecahan masalah praktis di lapang
Kelayakan suatu masalah untuk diteliti bersifat relatif,
tergantung dari konteks permasalahan tersebut.
Keputusan akan tergantung pada ketajaman
peneliti untuk melakukan evaluasi secara kritis,
menyeluruh, dan menjangkau ke depan.
11. 2.Pertimbangan dari peneliti (sudut
subjektif)
Perlu dipertimbangkan apakah suatu permasalahan sesuai
dengan penelitinya.
Tergantung pada : a) biaya yang tersedia, b) waktu yang
diperlukan, c) peralatan dan perlengkapan yang tersedia,
d) bekal kemampuan teoritis peneliti, dan e) penguasaan
metode yang diperlukan
Jika sekiranya ada beberapa hal yang kurang sesuai maka
diperlukan adanya modifikasi sehingga permasalahan
tersebut menjadi sesuai bagi penelitinya.
12. Jenis-jenis Masalah
1. Permasalahan untuk mengetahui status dan
mendeskripsi-kan fenomena.
Sehubungan dengan jenis permasalahan ini maka
terjadilah penelitian deskriptif (termasuk survei),
penelitian historis & filosofis
2. Permasalahan untuk membandingkan dua
fenomena atau lebih (problema komparasi). Peneliti
berusaha mencari persamaan dan perbedaan selanjutnya
mencari arti atau manfaat adanya persamaan atau
perbedaan yang ada
3. Permasalahan untuk mencari hubungan antara
dua fenomena (problema korelasi)
13. Latar Belakang Masalah
Harus dikemukakan secara tajam dan jelas
mengenai
Dasar pemikiran mengapa masalah tersebut
diteliti
Gambaran secara ideal dan kenyataan tentang
masalah tersebut, yang didukung oleh fakta-
fakta dan data-data
Identifikasi dan verifikasi masalah
Pembatasan ruang lingkup masalah yang akan
diteliti
14. Permasalahan yang Baik
Suatu masalah yg mempunyai :
1. Nilai Penelitian : masalah tersebut orisinil, menyatakan suatu
hubungan, dimana hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam
peubah yang dapat diukur serta memiliki arti penting baik untuk
pengembangan ilmu pengetahuan maupun untuk aplikasi.
2. Dapat Dilaksanakan : alat pengukur dan metode yang
diperlukan harus tersedia, demikian juga tenaga, waktu
mencukupi, biaya untuk pelaksanaannya tersedia, tidak
bertentangan dengan hukum, adat, norma, dll
3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti : maksudnya masalah
tersebut menarik bagi penelitinya dan sesuai dengan kualifikasi
dan latar belakang ilmu yang dimiliki oleh peneliti yang akan
melaksanakannya.
15. Permasalahan yang Baik
Suatu masalah yg mempunyai :
4. Memiliki fisibilitas: Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan
atau dijawab. Contoh, banyaknya siswa bahasa Inggris yang masih
mempunyai kekurangan dalam hal penguasaan kosa kata, maka
bisa mencari solusi tersebut dengan beberapa alternatif cara yang
mampu membuat siswa mempunyai penguasaan kosa kata yang lebih
baik.
5. Actual: Actual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti
adalah fakta perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah
masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah fakta perilaku akan selalu
dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu. Contoh,
permasalahan perilaku seks bebas remaja saat ini terasa lebih aktual
dibandingkan perilaku agresif.
6. Urgent: Urgent, artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang
“mendesak” untuk diteliti. Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan
“jawabannya” akan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat
merugikan kehidupan manusia. Contoh, rendahnya motivasi belajar siswa kelas 3
SMA. Jika tidak mencari teknik, metode atau pendekatan yang dilakukan pada
16. Permasalahan yang akan diteliti harus
dirumuskan secara jelas.
Pendekatan dan konsep-konsep untuk
menjawab permasalahan yang akan diteliti
harus diuraikan secara rinci.
17. BANYAK PENELITI MENEMUKAN KESULITAN DALAM
MENENTUKAN PERMASALAHAN PENELITIAN SEHINGGA
MENGHAMBAT PERKEMBANGAN KEGIATAN PENELITIAN
YANG AKAN DILAKUKAN. PADA UMUMNYA KEADAAN
BERIKUT INI BISA MENJADI PENUNTUN MEWUJUDKAN
PERMASALAHAN:
1. BILA ADA INFORMASI YANG MENGAKIBATKAN MUNCULNYA
KESENJANGAN DALAM PENGETAHUAN KITA.
2. BILA ADA HASIL-HASIL PENELITIAN ATAU KAJIAN YANG
BERTENTANGAN.
3. BILA ADA SUATU KENYATAAN DAN KITA BERMAKSUD
MENJELASKAN MELALUI PENELITIAN.
18. • Dalam rangka memperoleh hasil penelitian
yang akurat dan mendalam, pertimbangkan
aspek waktu, dana, tenaga, kemudahan
administrasi dsb
• Berdasarkan hal tsb di atas maka
diperlukan adanya pembatasan variabel
penelitian tsb.
19. Perumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya padat dan jelas
Uraian perumusan masalah tidak harus dalam
bentuk kalimat tanya
Rumusan hendaknya memberi petunjuk tentang
kemungkinan pengumpulan data guna
menjawab rumusan masalah tersebut
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian.
20. Mempertegas / merumuskan secara eksplisit
yang tersirat pada latar belakang penelitian
Menjelaskan masalah yang akan diteliti,
ruang lingkup dan batas-batas penelitian
serta asumsi yang digunakan
Bisa disusun dalam bentuk pernyataan
atau kalimat tanya yang nantinya dijawab
dalam penelitian
21.
22.
23. Rumusan masalah yang didasarkan pada
pernyataan masalah pada latar belakang
masalah
Latar belakang masalah bersumber dari
pengalaman empiris dan teroritis
24. Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan
secara jelas disertai dengan konsep untuk
menjawab permasalahan
Rumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi, dan lingkup penelitian
Pada bagian ini juga perlu dijelaskan
tujuan pene litian secara ringkas dan
target luaran yang ingin dicapai
25. 1.Keterikatan judul dengan rumusan
masalah
2.Keterikatan rumusan masalah dengan
tujuan
3.Luaran yang diharapkan dengan metode
yang digunakan
4.Urgensi Penelitiannya
26. Novelty, yakni perspektif baru dan
original
Relevancy, kesesuaian masalah dengan
keadaan sekarang
Interesting, menarik minat peneliti
Feasible, dapat dikerjakan
Etical, sesuai etika yang berlaku
27. • Berupa pertanyaan yang spesifik
supaya masalahnya terjawab secara
akurat
• Rumusan masalah harus didasarkan
atas masalah penelitiannya
28. 1. Latar belakang masalah
2. Identifikasi masalah
3. Batasan masalah
4. Rumusan masalah
31. • Rumusan masalah yang berhubungan
dengan variabel itu sendiri (satu atau
lebih variabel) dan tidak melakukan
komparasi antar variabel
• Contoh:
–Mengeksplorasi
–Identifikasi
–Observasi