SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
1
BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT
OLEH :
SUKARDIYONO, M.Si
JURDIK FISIKA FMIPA UNY
Makalah disampaikan dalam kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat
dalam rangka:
Pembinaan Tim Olimpiade Astronomi
SMA Negeri 8 Yogyakarta
Dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Februari 2006
Di SMA Negeri 8 Yogyakarta
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2006
2
BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT
A. BOLA LANGIT
 Bola langit.
Bola khayal yang merupakan tempat kedudukan proyeksi benda-benda langit.
 Zenith (Z).
Titik pada bola langit di atas pengamat.
 Nadir (N).
Titik pada bola langit di bawah pengamat.
 Horison.
Bidang datar (lingkaran) yang dibuat melalui pengamat dengan sumbu garis
vertikal (Z-N).
 Perpanjangan sumbu putar bumi ( garis KU-KS) merupakan sumbu putar bola
langit memotong bola langit di Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit
Selatan (KLS).
 Lingkaran Ekuator.
Lingkaran besar yang tegak lurus sumbu putar langit (KLU-KLS)
Membagi bola langit menjadi 2 bagian yang sama besar.
 Lingkaran jam (lingkaran deklinasi).
Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS) dan berpotongan
tegak lurus dengan ekuator langit.
 Meredian langit.
Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS), Zenith (Z) dab
Nadir (N).
Memotong horison pada titik utara (U) dan Selatan (S), pertengahan antara titik
utara (U) dan Selatan (S) pada horison merupakan titik Timur (T) dan titik Barat
(B).
Gambar Bola Langit
Keterangan :
Lingkaran SBUTS : horizon pengamat
Lingkaran EBKTE : ekuator langit
Lingkaran besar yang tegak lurus ekuator langit : lingkaran deklinasi (lingkr jam)
KLS
KLU
S
T
K
E
U
B
P
Z
N
3
B. TATA KOORDINAT HORISON
 Posisi benda langit : (azimuth bintang (A) , tinggi bintang (t))
(azimuth bintang (A) , jarak zenith (z))
 Azimuth bintang (A) : busur sepanjang horison diukur dari titik acuan sampai
lingkaran vertikal bintang ybs.
 Tinggi bintang (t) : busur pada lingkaran vertikal dari horison sampai bintang
ybs.
 Jarak zenith (z) : busur pada lingkaran vertikal dari titik Zenith (Z) sampai
bintang ybs, shg z = 900
- t
 Lingkaran vertikal : lingkaran besar yang melalui Zenith (Z) dan tegak lurus
horizon.
Gambar Posisi bintang R dalam tata koordinat horison
Keterangan :
Azimuth bintang R : Busur SBR’
Tinggi bintang R : Busur R’R
Jarak zenith bintang R : Busur ZR
S
T
U
B
P
Z
N

R’
A. R
t
z
4
C. TATA KOORDINAT EKUATOR
 Posisi benda langit : (Asensiorekta (), deklinasi ())
(Sudut jam bintang (h), deklinasi ())
 Asensiorekta () bintang : busur sepanjang ekuator langit diukur dari titik acuan
(titik Aries) ke arah yang berlawanan dengan peredaran semu harian benda-benda
langit sampai lingkaran jam bintang ybs.
 Titi Aries () : titik potong antara ekuator langit dan ekliptika.
 Deklinasi () bintang : busur sepanjang lingkaran jam yang diukur dari ekuator
langit sampai kedudukan bintang ybs.
 Deklinasi () bintang bernilai (+) untuk bintang-bintang yang berada di belahan
utara bola langit (dari 00
s.d. +900
)
 Deklinasi () bintang bernilai (-) untuk bintang-bintang yang berada di belahan
selatan bola langit (dari 00
s.d. -900
).
 Sudut jam bintang (h): sudut antara meredian dan lingkaran jam bintang.
 Waktu sideris : Sudut jam titik Aries ()
sehingga h =  - 
Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0
LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.

Keterangan :
0
: sudut yang dibentuk oleh busur S – KLS
t wb membentuk busur EBKγ
α : busur γKBR’
δ : busur R’R
KLU
S
T
KLS
K
E
U
B
 
R
’
R
P
Z
N
5
D. GERAK LANGIT DIPANDANG DARI BERBAGAI TEMPAT DI BUMI
 Pengamat di Kutub Utara bumi ( = 900
LU)
(Sikap bola langit sejajar)
 Bumi berotasi dari Barat ke Timur sehingga seolah-olah langit berotasi dari Timur
ke Barat
 Pengamat melihat benda-benda langit di belahan utara bola langit tidak pernah
tenggelam,
 Sebaliknya, pengamat tidak pernah melihat benda-benda langit di belahan selatan
bola langit (benda langit tidak pernah terbit)
Gambar Sikap Bola Langit Sejajar
 Pengamat di Kutub Selatan bumi ( = 900
LS) ???
S;E
T
K;U
B
P
Z ; KLU
N;KLS
6
 Pengamat di Ekuator bumi ( = 00
)
(Sikap bola langit tegak)
 Semua benda langit terbit dari sisi Timur horison dan tenggelam di sisi Barat
horison.
 Selama 12 jam benda-benda langit berada di atas horison, dan Selama 12 jam
benda-benda langit berada di bawah horison.
Gambar Sikap Bola Langit Tegak
 Pengamat berada diantara Kutub dan Ekuator
(Sikap bola langit miring)
Misal : Pengamat berada di +300
LU
 Akibat rotasi bumi maka semua benda langit beredar dengan lintasan sejajar
ekuator langit.
 Benda langit di belahan utara bola langit tetapi di luar daerah sirkumpolar
mempunyai lintasan dengan busur yang berada di atas horison lebih panjang dari
pada busur lintasan yang berada di bawah horison.
 Pada daerah sirkumpolar utara, benda-benda langit selalu berada di atas horison
(tidak pernah tenggelam).
N;K
S;KLS
T
KLU;U
B
P
Z;E
7
 Bagaimana dengan benda yang terletak pada ekuator langit?
 Bagaimana dengan benda langit di belahan selatan bola langit?
Gambar Sikap Bola Langit Miring (Mis : di 300
LU)
N
KLU
KLS
U
B
K
E
T
P
Z
S
8
E. TRIGONOMETRI BOLA
 Trigonometri bola membahas hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi sebuah
segitiga bola.
 Segitiga bola adalah segitiga pada permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan
bagian dari lingkaran besar.
 Sebagai contoh perhatikan perhatikan gambar segitiga bola ABC sbb :
Busur AB, BC, dan CA masing-masing merupakan bagian dari lingkaran besar suatu
bola yang berpusat di P.
 Beberapa sifat segitiga bola :
 Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 1800
.
 Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah
900
.
 Panjang busur salah satu segitiga bola yang menghadap sudut yang berada di
kutubnya adalah sama dengan besar sudut tersebut.
 Pada segitiga bola berlaku rumus–rumus cosinus sbb:
cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A
cos b = cos c cos a + sin c sin a cos B
cos c = cos a cos b + sin a sin b cos C
 Dan rumus sinus sbb :
C
c
B
b
A
a
sin
sin
sin
sin
sin
sin


D. N
A
C
B
P
Z
c
b
a
9
 Rumus-rumus trigonometri tsb tidak berlaku apabila ada sisi yang bukan merupakan
bagian dari lingkaran besar.
 Banyak rumus-rumus yang menyatakan hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut
segitiga bola yang dapat diturunkan dari hubungan di atas.
F. HUBUNGAN ANTARA TATA KOORDINAT HORIZON DENGAN TATA
KOORDINAT EKUATOR
 Dengan menggunakan rumus-rumus trigonometri bola dapat diperoleh hubungan
antara tata koordinat horizon dengan tata koordinat ekuator.
 Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada
0
LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.

 Nyatakan posisi bintang R tersebut dalam tata koordinat horizon !
KLU
S
T
KLS
C. K
E
U
B
 
R
’
R
P
Z
N
10
 Posisi bintang dalam tata koordinat horizon dinyatakan dalam (Azimuth bintang dan
tinggi bintang)
 Perhatikan kembali gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati
dari suatu tempat pada 0
LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan
deklinasi  pada waktu t wb sbb :
Keterangan :
Busur(Z-R) = jarak zenith (z)
Busur(KLU-R) = 900
– deklinasi ()
Busur(KLU-Z) = 900
+ lintang geogrfis pengamat ()
Busur (E-R’) = sudut jam bintang (h) = waktu sideris bintang (wb) – asensiorekta ()
KLU
S
T
KLS
B. K
E
U
B
 
R
’
R
P
Z
N
R1

11
 Tinggi bintang dapat diperoleh dengan menggunakan aturan cosinus. Berdasarkan
gambar di atas, aturan cosinus dapat dinyatakan sbb :
cos z = cos (900
- ) cos (900
+ ) + sin (900
- ) sin(900
+ ) cos Busur (h)
dan tinggi bintang t = 900
– z
 Sedangkan azimuth bintang diperoleh dengan menggunakan aturan sinus.
Berdasarkan gambar di atas, aturan sinus dapat dinyatakan sbb :
)
90
sin(
sin
sin
sin
0




h
z
dan Azimuth = Busur UR’ = sudut 

More Related Content

What's hot

85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptRoniSaputra36
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010eli priyatna laidan
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisEdi PeranTauan
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxssuser9a63291
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikKhy47
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi daratarifbogor
 
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Annisa Khoerunnisya
 

What's hot (20)

85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Astronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab viiAstronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab vii
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
Orthorektifikasi Foto Udara
Orthorektifikasi Foto UdaraOrthorektifikasi Foto Udara
Orthorektifikasi Foto Udara
 
Gerakan bumi dan bulan
Gerakan bumi dan bulanGerakan bumi dan bulan
Gerakan bumi dan bulan
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi darat
 
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
 

Similar to Koordinat Langit

Similar to Koordinat Langit (20)

IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
 
Tatakoordinat
TatakoordinatTatakoordinat
Tatakoordinat
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datar
 
Pengantar astronomi
Pengantar astronomiPengantar astronomi
Pengantar astronomi
 
Ta kor kunjaya
Ta kor kunjayaTa kor kunjaya
Ta kor kunjaya
 
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2
 
Astro benda langit
Astro benda langitAstro benda langit
Astro benda langit
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanah
 
Media tiruan bumi
Media tiruan bumiMedia tiruan bumi
Media tiruan bumi
 
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxEPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
 
Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Koordinat Langit

  • 1. 1 BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT OLEH : SUKARDIYONO, M.Si JURDIK FISIKA FMIPA UNY Makalah disampaikan dalam kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka: Pembinaan Tim Olimpiade Astronomi SMA Negeri 8 Yogyakarta Dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Februari 2006 Di SMA Negeri 8 Yogyakarta JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006
  • 2. 2 BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT A. BOLA LANGIT  Bola langit. Bola khayal yang merupakan tempat kedudukan proyeksi benda-benda langit.  Zenith (Z). Titik pada bola langit di atas pengamat.  Nadir (N). Titik pada bola langit di bawah pengamat.  Horison. Bidang datar (lingkaran) yang dibuat melalui pengamat dengan sumbu garis vertikal (Z-N).  Perpanjangan sumbu putar bumi ( garis KU-KS) merupakan sumbu putar bola langit memotong bola langit di Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS).  Lingkaran Ekuator. Lingkaran besar yang tegak lurus sumbu putar langit (KLU-KLS) Membagi bola langit menjadi 2 bagian yang sama besar.  Lingkaran jam (lingkaran deklinasi). Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS) dan berpotongan tegak lurus dengan ekuator langit.  Meredian langit. Lingkaran besar yang melalui kutub-kutub langit (KLU, KLS), Zenith (Z) dab Nadir (N). Memotong horison pada titik utara (U) dan Selatan (S), pertengahan antara titik utara (U) dan Selatan (S) pada horison merupakan titik Timur (T) dan titik Barat (B). Gambar Bola Langit Keterangan : Lingkaran SBUTS : horizon pengamat Lingkaran EBKTE : ekuator langit Lingkaran besar yang tegak lurus ekuator langit : lingkaran deklinasi (lingkr jam) KLS KLU S T K E U B P Z N
  • 3. 3 B. TATA KOORDINAT HORISON  Posisi benda langit : (azimuth bintang (A) , tinggi bintang (t)) (azimuth bintang (A) , jarak zenith (z))  Azimuth bintang (A) : busur sepanjang horison diukur dari titik acuan sampai lingkaran vertikal bintang ybs.  Tinggi bintang (t) : busur pada lingkaran vertikal dari horison sampai bintang ybs.  Jarak zenith (z) : busur pada lingkaran vertikal dari titik Zenith (Z) sampai bintang ybs, shg z = 900 - t  Lingkaran vertikal : lingkaran besar yang melalui Zenith (Z) dan tegak lurus horizon. Gambar Posisi bintang R dalam tata koordinat horison Keterangan : Azimuth bintang R : Busur SBR’ Tinggi bintang R : Busur R’R Jarak zenith bintang R : Busur ZR S T U B P Z N  R’ A. R t z
  • 4. 4 C. TATA KOORDINAT EKUATOR  Posisi benda langit : (Asensiorekta (), deklinasi ()) (Sudut jam bintang (h), deklinasi ())  Asensiorekta () bintang : busur sepanjang ekuator langit diukur dari titik acuan (titik Aries) ke arah yang berlawanan dengan peredaran semu harian benda-benda langit sampai lingkaran jam bintang ybs.  Titi Aries () : titik potong antara ekuator langit dan ekliptika.  Deklinasi () bintang : busur sepanjang lingkaran jam yang diukur dari ekuator langit sampai kedudukan bintang ybs.  Deklinasi () bintang bernilai (+) untuk bintang-bintang yang berada di belahan utara bola langit (dari 00 s.d. +900 )  Deklinasi () bintang bernilai (-) untuk bintang-bintang yang berada di belahan selatan bola langit (dari 00 s.d. -900 ).  Sudut jam bintang (h): sudut antara meredian dan lingkaran jam bintang.  Waktu sideris : Sudut jam titik Aries () sehingga h =  -  Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.  Keterangan : 0 : sudut yang dibentuk oleh busur S – KLS t wb membentuk busur EBKγ α : busur γKBR’ δ : busur R’R KLU S T KLS K E U B   R ’ R P Z N
  • 5. 5 D. GERAK LANGIT DIPANDANG DARI BERBAGAI TEMPAT DI BUMI  Pengamat di Kutub Utara bumi ( = 900 LU) (Sikap bola langit sejajar)  Bumi berotasi dari Barat ke Timur sehingga seolah-olah langit berotasi dari Timur ke Barat  Pengamat melihat benda-benda langit di belahan utara bola langit tidak pernah tenggelam,  Sebaliknya, pengamat tidak pernah melihat benda-benda langit di belahan selatan bola langit (benda langit tidak pernah terbit) Gambar Sikap Bola Langit Sejajar  Pengamat di Kutub Selatan bumi ( = 900 LS) ??? S;E T K;U B P Z ; KLU N;KLS
  • 6. 6  Pengamat di Ekuator bumi ( = 00 ) (Sikap bola langit tegak)  Semua benda langit terbit dari sisi Timur horison dan tenggelam di sisi Barat horison.  Selama 12 jam benda-benda langit berada di atas horison, dan Selama 12 jam benda-benda langit berada di bawah horison. Gambar Sikap Bola Langit Tegak  Pengamat berada diantara Kutub dan Ekuator (Sikap bola langit miring) Misal : Pengamat berada di +300 LU  Akibat rotasi bumi maka semua benda langit beredar dengan lintasan sejajar ekuator langit.  Benda langit di belahan utara bola langit tetapi di luar daerah sirkumpolar mempunyai lintasan dengan busur yang berada di atas horison lebih panjang dari pada busur lintasan yang berada di bawah horison.  Pada daerah sirkumpolar utara, benda-benda langit selalu berada di atas horison (tidak pernah tenggelam). N;K S;KLS T KLU;U B P Z;E
  • 7. 7  Bagaimana dengan benda yang terletak pada ekuator langit?  Bagaimana dengan benda langit di belahan selatan bola langit? Gambar Sikap Bola Langit Miring (Mis : di 300 LU) N KLU KLS U B K E T P Z S
  • 8. 8 E. TRIGONOMETRI BOLA  Trigonometri bola membahas hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi sebuah segitiga bola.  Segitiga bola adalah segitiga pada permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.  Sebagai contoh perhatikan perhatikan gambar segitiga bola ABC sbb : Busur AB, BC, dan CA masing-masing merupakan bagian dari lingkaran besar suatu bola yang berpusat di P.  Beberapa sifat segitiga bola :  Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 1800 .  Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah 900 .  Panjang busur salah satu segitiga bola yang menghadap sudut yang berada di kutubnya adalah sama dengan besar sudut tersebut.  Pada segitiga bola berlaku rumus–rumus cosinus sbb: cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A cos b = cos c cos a + sin c sin a cos B cos c = cos a cos b + sin a sin b cos C  Dan rumus sinus sbb : C c B b A a sin sin sin sin sin sin   D. N A C B P Z c b a
  • 9. 9  Rumus-rumus trigonometri tsb tidak berlaku apabila ada sisi yang bukan merupakan bagian dari lingkaran besar.  Banyak rumus-rumus yang menyatakan hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut segitiga bola yang dapat diturunkan dari hubungan di atas. F. HUBUNGAN ANTARA TATA KOORDINAT HORIZON DENGAN TATA KOORDINAT EKUATOR  Dengan menggunakan rumus-rumus trigonometri bola dapat diperoleh hubungan antara tata koordinat horizon dengan tata koordinat ekuator.  Gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb.   Nyatakan posisi bintang R tersebut dalam tata koordinat horizon ! KLU S T KLS C. K E U B   R ’ R P Z N
  • 10. 10  Posisi bintang dalam tata koordinat horizon dinyatakan dalam (Azimuth bintang dan tinggi bintang)  Perhatikan kembali gambar posisi bintang R dalam tata koordinat ekuator, diamati dari suatu tempat pada 0 LS. Bintang tersebut mempunyai asensiorekta  dan deklinasi  pada waktu t wb sbb : Keterangan : Busur(Z-R) = jarak zenith (z) Busur(KLU-R) = 900 – deklinasi () Busur(KLU-Z) = 900 + lintang geogrfis pengamat () Busur (E-R’) = sudut jam bintang (h) = waktu sideris bintang (wb) – asensiorekta () KLU S T KLS B. K E U B   R ’ R P Z N R1 
  • 11. 11  Tinggi bintang dapat diperoleh dengan menggunakan aturan cosinus. Berdasarkan gambar di atas, aturan cosinus dapat dinyatakan sbb : cos z = cos (900 - ) cos (900 + ) + sin (900 - ) sin(900 + ) cos Busur (h) dan tinggi bintang t = 900 – z  Sedangkan azimuth bintang diperoleh dengan menggunakan aturan sinus. Berdasarkan gambar di atas, aturan sinus dapat dinyatakan sbb : ) 90 sin( sin sin sin 0     h z dan Azimuth = Busur UR’ = sudut 