Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Materi_1_PERENCANAAN SUPAK.pptx
1. Perencanaan
Supervisi Akademik
Oleh
Drs. H. Munadi, M.M.Pd.
Ketua Pokjawas Kankemenag HSU
Disajikan Pada Forum Pelatihan Supervisi Akademik
K2MTs Kab. H.S.Utara, 26 Nov 2022
1
2. Supervisi akademik
•Serangkaian kegiatan membantu
guru mengembangkan kemampu
annya mengelola proses pem
belajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daresh, 1989,
Glickman, et al. 200
3. Dimensi
Kompetensi
Supervisi
Kamad
Perencanaan SUPAK
Analisis Supervisi Tahun
Sebelumnya
Menyusun Program
Menyusun Instrumen
Pelaksanaan SUPAK
Pra Observasi
Observasi (Perencanaan,
Pelaksanaan dan Penilaian)
Analisis Hasil
Mengolah Hasil
Umpan Balik
Tindak Lanjut SUPAK
Menyusun Program
Melaksanaan Program
4. PRINSIP-PRINSIP :
• Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah;
• Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan
program supervisi yang matang dan tujuan
pembelajaran;
• Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen;
• Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya;
• Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-
masalah yang mungkin akan terjadi;
• Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan
inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran;
5. PRINSIP-PRINSIP (LANJUTAN)
• Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor
dan guru dalam mengembangkan pembelajaran;
• Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih,
dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran;
• Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi
pelaksanaan supervisi akademik;
• Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi;
• Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan
yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh
humor;
• Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara
teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah);
• Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
7. Komponen RPA
dan RPBK :
•Aspek/ masalah
•Tujuan
•Indikator
•Waktu
•Setting
•Strategi/
metode/ teknik
•Skenario
kegiatan
•Sumber daya
•Penilaian dan
instrumen
•Rencana tindak
lanjut
10. Karakteristik Perilaku Pendekatan Supervisi Akademik
Prilaku Direktif Kolaboratif Non-
Direktif
Clarifying (Mengklarifikasi) V V V
Presenting (Pemaparan) V V V
Directing (Mengarahkan) V - -
Demonstrating (Memperagakan) V - -
Setting the Standards (Menetapkan Standar-
standar) V -
-
Reinforcing (Memberi Penguatan) V
Listening (Mendengarkan) - V V
Problem Solving (Pemecahan Masalah) - V V
Negotiating (Perundingan) - V -
Encouraging( Mendorong) - - V
12. EMPAT SISI (KUADRAN) GURU DAN EMPAT
PROTOTIPE GURU:
• (a) Kuadran I (Guru Professional)
• Guru yang profesional memiliki tingkat kompetensi/
abstraksi yang tinggi dan tingkat komitmen yang tinggi. Ia
benar-benar profesional melalui peningkatan kemampuan
yang terus menerus. Orang yang profesional selalu punya
kemampuan untuk mengembangkan dirinya terus
menerus.
• Ia tidak hanya mampu mencetuskan ide-ide,
aktivitas maupun sarana penunjang tetapi ia juga
terlihat secara aktif dalam melaksanakan suatu rencana
sampai selesai. Ia adalah seorang pemikir dan sekaligus
pelaksana.
13. EMPAT SISI (KUADRAN) GURU DAN EMPAT PROTOTIPE
GURU:
• (b)Kuadran II (Guru Analytical Observer)
• Guru Analytical Observer memiliki tingkat kompetensi/abstaksi
tinggi tetapi tingkat komitmen rendah.
• Ia pandai, sangat menyukai suka mengkritik, mempunyai
kemampuan bicara yang tinggi, selalu mencetuskan ide-ide yang
besar tentang apa yang bisa dikerjakan di kelas atau secara
keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan ide atau rencana-
rencana besar secara gamblang dan memikirkan langkah-
langkah pelaksanaannya demi tercapainya program itu. Ide-
idenya tak pernah/jarang terwujud.
• Ia tahu apa yang harus ia kerjakan tetapi tidak bersedia
mengorbankan waktu, energi dan perhatian khusus untuk
melaksanakannya.
14. EMPAT SISI (KUADRAN) GURU DAN EMPAT
PROTOTIPE GURU:
• (c) Kuadran III (Guru Drop-Out)
• Guru Drop-Out mempunyai tingkat
kompetensi/abstraksi dan tingkat komitmen yang
rendah. Ia termasuk guru yang kurang bermutu.
• Guru seperti ini memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
hanya melakukan tugas rutin tanpa tanggung jawab,
perhatiannya hanya sekedar untuk mempertahankan
pekerjaannya, memiliki sedikit sekali inovasi untuk
memikirkan perubahan apa yang perlu dibuat dan
puas dengan melakukan tugas rutin yang dilakukan
dari hari kehari.
15. EMPAT SISI (KUADRAN) GURU DAN EMPAT
PROTOTIPE GURU:
• (d)Kuadran IV (Guru Unfocused Worker)
• Guru Unfocused Worker memiliki tingkat
kompetensi/abstraksi yang rendah, tetapi tingkat
komitmennya tinggi.
• Ia terlalu sibuk, sangat energetik, anthusias dan penuh
kemauan. Ia berkeinginan untuk menjadi guru yang lebih baik
dan membuat situasi kelas lebih menarik sesuai dengan
keadaan peserta didiknya. Ia bekerja sangat keras dan
biasanya meninggalkan sekolah penuh dengan pekerjaan
yang akan dibuat di rumah. Sayangnya tujuan-tujuan yang
baik tersebut terhalang oleh kurangnya kemampuan guru
untuk menyelesaikan persoalan dan jarang sekali
melaksanakan segala sesuatu secara realistis.