1. PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG TIDAK MEMILIKI LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN KEGURUAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA
PEMBELAJARAN PADA SDN Rambayan SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
2018/2019
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Kepala Prestasi
ROSMIATI, S.Pd
NIP. 196712311987102001
Kepala SDN Rambayan
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2018
2. Latar Belakang Masalah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru
kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran,
diantaranya :
◦ Guru pada SDN Rambayan tidak memiliki dasar pendidikan
keguruan sehingga tidak dibekali dengan pengetahuan
tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
◦ Guru SDN Rambayan belum pernah mengikuti pelatihan
penyusunan RPP sehingga mereka hanya copy paste pada
temannya, padahal seringkali RPP hasil copy paste tidak
relevan dengan situasi dan kondisi di sekolahnya sehingga
RPP yang ada tidak bisa dijadikan acuan dalam proses
pembelajaran.
◦ Guru SDN Rambayan sudah pernah mengikuti pelatihan,
tapi belum mampu menerapkannya di sekolah.
3. Kondisi tersebut tentu tidak bisa dibiarkan terus
menerus, tetapi harus ada solusi dan tindakan nyata
dari kepala sekolah sebagai penanggungjawab
keberhasilan pendidikan di sekolahnya. Para guru
tersebut harus mendapatkan pembinaan agar mampu
meningkatkan kemampuannya dalam menyusun
rencana pembelajaran, terutama bagi guru-guru yang
memang tidak memiliki latar belakang pendidikan
keguruan, sebelum mereka menempuh pendidikan
tambahan agar memiliki akta IV sebagai bukti
kewenangan mengajar. Kepala sekolah perlu
melakukan suatu tindakan melalui supervisi akademik
untuk membantu meningkatkan kemampuan mereka
dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya.
4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka
tujuan utama dari Best Practise ini adalah
untuk membantu meningkatkan kompetensi
paedagogik guru guru di SDN Rambayan,
yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
keguruan, dalam menyusun rencana
pembelajaran yang sesuai dengan standar
kompetensi masing- masing pelajaran agar
dapat menjadi acuan dalam proses
pembelajaran sehingga peserta didik mampu
mencapai kriteria ketuntasan minimal.
5. SUPERVISI AKDEMIK
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007).
Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja
guru dalam mengelola pembelajaran.
Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis
penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah
melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan,misalnya apa yang sebenarnya
terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan
oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas
mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang
bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan
oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa
kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara
mengembangkannya?.
6. Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok,
sebagai berikut
1. Kepanitiaan-kepanitiaan
2. Kerja kelompok
3. Laboratorium kurikulum
4. Baca terpimpin
5. Demonstrasi pembelajaran
6. Darmawisata
7. Kuliah/studi
8. Diskusi panel
9. Perpustakaan jabatan
10. Organisasi profesional
11. Buletin supervisi
12. Pertemuan guru
13. Lokakarya atau konferensi kelompok
7. TAHAPAN URAIAN KEGIATAN WAKTU
PELAKSANA/
PENANGGUNG JAWAB KET
Sosialisasi
1.Membangun komitmen di sekolah
sasaran . 12okt /13
okt 2018 Kepala sekolah
2.Pembagian kerja / team work.
Pelaksana
an
Program
Best Practise
Tim Penyusun Best
Practise
1.Pelaksanaan Best Practise Putaran 1
14 s/d 21
Okt 2018
2.Refleksi Putaran 1
3.Pelaksanaan Best Practise Putaran 2
22 s/d 30
Okt 2018
4.Refleksi Putaran 2
5. Temu Akhir 6 Okt 2018
Penyusun
an laporan
Penyusunan Laporan Best Practise 8 okt 2018
Tim Penyusun Best
Practise
8. Peningkatan kemampuan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Awal Siklus 1 Siklus 2
9. Peningkatan kemampuan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Awal Siklus 1 Siklus 2
Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan Best Practise ini,
dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan oleh
kepala sekolah terhadap 5 orang guru yang tidak memiliki latar
belakang pendidikan keguruan tersebut, berhasil meningkatkan
kompetensi pedagogik mereka dalam menyusun Perencanaan
Pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena adanya kerja sama yang
baik antara kepala sekolah sebagai supervisor dengan para guru
tersebut, yang didukung oleh adanya motivasi dan bimbingan dari
kepala sekolah sehingga para guru memiliki antusiasme yang besar
untuk dapat meningkatkan kemampuan mereka masing-masing dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang efektif.