2. MENYIAPKAN MODUL AJAR dan PRAKTIK
PEMBELAJARAN
AKHMAD NURHUDAH, M.Pd
Pagi-pagi beli mentimun
Mentimun diserut aduh segarnya
Wahai guru jangan duduk melamun
Didiklah siswa menurut zamannya
3. TUGAS POKOK GURU
1. PERENCANAAN
2. PELAKSANAAN
3. ASESMEN/PENILAIAN
APAPUN KURIKULUMNYA
4. Yang perlu disiapkan seorang guru:
Kurikulum 2013:
1. Silabus
2. RPP
3. Kalender
4. Prota
5. Promes
Kurikulum Merdeka
1. CP
2. Modul Ajar
3. Modul Projek
4. Buku teks pelajaran
APA YANG HARUS DISIAPKAN SEBELUM OBSERVASI KELAS?
7. 1. Sejumlah alat atau sarana
media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara
sistematis dan menarik.
2. Implementasi dari Alur Tujuan
Pembelajaran yang dikembangkan
dari Capaian Pembelajaran
dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran
4. Guru perlu memahami
konsep mengenai modul ajar
agar proses pembelajaran
lebih menarik dan bermakna
3. Disusun sesuai dengan fase,
mempertimangkan apa yang
akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran
Memandu
Pendidik
melaksanakan
pembelajaran
KONSEP MODUL AJAR
8. KOMPONEN MODUL AJAR
Informasi Umum
Komponen Inti
Lampiran
Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
2. Kompetensi Awal
3. Profil Pelajar Pancasila
4. Sarana dan Prasarana
5. Target Peserta Didik
6. Model Pembelajaran
Komponen Inti
1. Tujuan
2. Pemahaman Bermakna
3. Pertanyaan Pemantik
4. Kegiatan Pembelajaran
5. Asesmen
6. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Pengayaan dan Remedial
3. Bahan Bacaan Guru dan PD
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka
9. Memilih atau memodifikasi
modul ajar yang sudah
disediakan pemerintah
untuk menyesuaikan modul
ajar dengan karakteristik
peserta didik, atau
Menyusun sendiri modul
ajar sesuai dengan
karakteristik pesertadidik
Keleluasaan Pendidik dalam Pengembangan Modul Ajar?
Pendidik memiliki
kemerdekaan untuk:
01
02
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kinerja diukur dengan banyak
indikator
● Kinerja didefinisikan
sebagai 8 indikator kinerja
yang terintegrasi dengan
Rapor Pendidikan.
● Guru dan Kepala Sekolah
melalui PMM memilih 1
indikator kinerja yang
ingin dan berdampak pada
peningkatan kualitas
pembelajaran.
Siklus peningkatan kinerja
terjadi secara berkala yang
prosesnya terjadi di PMM:
● Di awal (Januari/Juli),
menyepakati 1 indikator kinerja
yang menjadi fokus
● Di tengah, melakukan observasi
kinerja untuk menentukan
kondisi awal, dilanjutkan upaya
tindak lanjut peningkatannya.
● Di akhir (Juni/Desember),
melakukan refleksi tindak lanjut
● Penilaian bukan terhadap
capaian sempurna, tapi
peningkatan kinerja.
● Keseluruhan proses
dilakukan dalam PMM,
tidak lagi dokumen
administratif manual
● Bagi guru ASN, PMM telah
terintegrasi dengan Sistem
Informasi ASN (SI-ASN)
Transformasi Pengelolaan Kinerja
Membantu guru dan kepala sekolah melakukan pengelolaan kinerja secara praktis dan bermakna
PERENCANAAN KINERJA PELAKSANAAN KINERJA
Siklus peningkatan kinerja kurang
jelas
PENILAIAN KINERJA
Bersifat administratif dan
disibukkan dengan dokumen
Sebelum
Sesudah
11. Bagaimana linimasa Pengelolaan Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Pengelolaan Praktik Kinerja dilakukan sebanyak 2 siklus dalam setahun.
SKP
Jan Mei
Feb Mar Apr Jun
A: Diskusi
Persiapan
B: Observasi Kinerja
C: Diskusi Tindak Lanjut
E: Refleksi Tindak
Lanjut
F & G: Penilaian
D: Upaya Tindak
Lanjut
SKP
Jul Nov
Agu Sep Okt Des
A: Diskusi
Persiapan
B: Observasi Kinerja
C: Diskusi Tindak
Lanjut
E: Refleksi Tindak
Lanjut
F & G: Penilaian
D: Upaya Tindak Lanjut
12. 8 sub indikator turunan dari
Indikator D1 Kualitas Pembelajaran
pada Rapor Pendidikan
Guru memilih 1 sub indikator untuk
ditingkatkan melalui Siklus
Peningkatan Kinerja
8 pilihan indikator dapat diubah
sesuai prioritas pendidikan
nasional
8 Pilihan Indikator
Praktik Kinerja
Guru
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Keteraturan
Suasana Kelas
Penerapan
Disiplin Positif
Umpan Balik
Konstruktif
Perhatian dan
Kepedulian
Ekspektasi pada
Peserta Didik
Aktivitas
Interaktif
Instruksi
yang Adaptif
Instruksi
Pembelajaran
13. Who,When,How - Panduan Substansi - High Level
Tahapan Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala
Sekolah
Mendiskusikan
persiapan
observasi
Guru dan Kepala
Sekolah
mendiskusikan
tindak lanjut
Kepala Sekolah
melakukan
observasi di kelas
Guru & Kepala
Sekolah
melakukan
refleksi tindak
lanjut
Siklus ini berjalan dalam satu semester (6
bulan)
1.
Siklus dimulai ketika Guru dan Kepala
Sekolah menyepakati 1 indikator
dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
[Jan/Jul]
2. Kepala sekolah melakukan observasi
kelas secara berkala untuk mengukur
perbaikan dari indikator yang telah
disepakati [Mar/Aug]
3.
Guru dan KS melakukan refleksi
tindak lanjut
4.
Kepala Sekolah melakukan penilaian
kinerja dengan informasi yang
diperoleh dalam proses:
- observasi kelas,
- tindak lanjut dan
- refleksi tindak lanjut.
4 tahapan berdampak nyata dalam siklus pengelolaan kinerja yang baru, dilakukan
melalui observasi kelas sehingga guru dan kepala sekolah didorong untuk melakukan
diskusi berkelanjutan dalam berkinerja
1 ( Jan/Jul) 2 (Mar/Aug)
3 (Mar/Aug)
4 (Jun/Des)
15. Supervisi Akademik (SA)
◼ Secara definisi: SA merupakan serangkaian aktivitas untuk
memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan
pembelajaran di kelas.
◼ Dalam pelaksanaannya, SA sering dilihat sebagai proses penilaian 1
arah dan dilakukan menjelang akhir tahun ajaran.
◼ SA menjadi sebuah tagihan atau kewajiban bagi para pemimpin
sekolah dalam tanggung jawabnya mengevaluasi para pendidik.
16. Supervisi Akademik (SA)
Dengan paradigma berpikir coaching, Supervisi Akademik perlu
dilihat sebagai:
◼ Kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru
◼ yang bertujuan untuk pemberdayaan dan pengembangan
kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan
mencapai tujuan pembelajaran (Glickman, 2007, Daresh, 2001).
20. Tahapan Supervisi Akademik
Pertemuan pra-observasi ini merupakan percakapan yang membangun
hubungan antara guru dan supervisor sebagai mitra dalam pengembangan
kompetensi diri
Aktivitas kunjungan kelas yang dilakukan oleh supervisor
Percakapan supervisor dan guru terkait hasil data observasi, menganalisis data,
umpan balik dan rencana pengembangan kompetensi. Proses percakapan
bersifat reflektif dan bertujuan perbaikan ke depan.
Pra
Observasi
Observasi
Pasca
Observasi
21. Pra
Observasi
◼ Supervisor menyampaikan tujuan besar supervisi dan tujuan dari percakapan awal.
◼ Guru menyampaikan rancangan pelaksanaan pembelajaran dan menginformasikan
aspek perkembangan yang hendak diobservasi
◼ Supervisor dan guru menyepakati sasaran observasi, waktu kunjungan kelas dan
waktu percakapan pasca-observasi
◼ Supervisor menginformasikan bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas
22. Pra
Observasi
Contoh pertanyaan:
• Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
• Bagian mana yang nanti Bapak/Ibu inginkan untuk saya amati?
• Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita
kembangkan ini?
• Apa harapan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
23. Observasi
◼ Motivasi kegiatan observasi berawal dari kebutuhan pembelajaran
murid dan kebutuhan pengembangan potensi guru.
◼ Menggunakan instrumen yang telah ditentukan sebelumnya dan
fokus pada sasaran yang sudah disepakati.
24. Observasi
Amati supervisee Anda dan catat hal-hal yang dilakukan di kelas:
• yang Selaras dengan kompetensi yang ingin dikembangkan
• yang Melebihi kompetensi yang ingin dikembangkan
• yang Belum sesuai kompetensi yang dikembangkan
Lakukan dengan netral, tanpa penilaian, gunakan mata pengamat.
25. Pasca
observasi
Idealnya berisikan aktivitas berikut:
◼ Tujuan percakapan: analisis hasil data observasi
◼ Percakapan umpan balik
◼ Percakapan perencanaan area pengembangan
◼ Rencana aksi pengembangan diri
Supervisor memberikan ruang bagi guru berefleksi pada saat analisis hasil data observasi
dan melalui percakapan coaching, guru dapat menemukan sendiri area pengembangan
selanjutnya
26. Pasca
observasi
Durasi waktu umumnya 15-30 menit untuk mendiskusikan hasil.
• Pertanyaan awal: “Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam kompetensi tadi?” (tunggu jawaban, catat).
• Lanjutkan, “Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai demikian?”. (mendengarkan hasil refleksi supervisee dan catat).
• Kemudian sampaikan, ”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”.
• Sampaikan hal-hal yang teramati sesuai atau lebih baik dari standar/keinginan, gunakan pernyataan “Saya mengamati
tadi pada saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
• Lanjutkan lagi. “Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”, izinkan mereka mengungkapkan pendapat.
27. Pasca
observasi
• Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat
hal-hal yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan
………….,yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
• Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya.
• Tanyakan lebih lanjut, ”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk
meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
• Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam form Supervisi Akademik
• Sebagai penutup, minta supervisee menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.