Rangkuman singkat dokumen ini adalah:
SMA IMTEK akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada kelas X pada tahun ajaran 2023/2024 dengan fokus pada pengembangan soft skills, karakter, dan pembelajaran yang fleksibel sesuai kebutuhan peserta didik.
3. Apa itu Kurikulum Merdeka?
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
yang beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada konten
konten yang esensial agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi”
Sumber: Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka
4. Pengembangan Soft Skills (kemampuan komunikasi, karakteristik,
kecerdasan sosial, serta kemampuan beradaptasi dalam kehidupan
maupun dunia kerja) dan karakter melalui projek penguatan profil
Pancasila (P5) yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif
Karakteristik Umum Kurikulum Merdeka
Fokus pada materi essensial, relevan dan mendalam sehingga memberukan
banyak waktu untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik
dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerisasi
Pembelajaran yang flexible sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik
5. Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana dan Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
6. Keunggulan Kurikulum Merdeka
2. Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap
capaian dan perkembangan
peserta didik.
Satuan pendidikan: memiliki wewenang
untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
7. Keunggulan Kurikulum Merdeka
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik untuk
secara aktif mengeksplorasi isu-isu
aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter
dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
11. Pra pandemi
Kurikulum 2013
Pandemi
Kur-2013 yang
disederhanakan
.
Pandemi
Kur-2013 yang
disederhanakan
Pemulihan
pembelajaran
Kur-2013 yang
disederhanakan
Kurikulum Merdeka Pada
Fase E (Kelas X) dan Kur-
2013 yang disederhanakan
(Kelas XI dan XII)
.
2 0 2 3 - 2 0 2 4
2 0 2 2 - 2 0 2 3
2 0 2 1 - 2 0 2 2
2 0 2 0 - 2 0 2 1
< 2020
Kurikulum SMA IMTEK sebelum Pandemi dan Pasca Pandemi
12. OPSI PILIHAN KURIKULUM MERDEKA
Madiri Belajar: menerapkan
beberapa bagian dan prinsip
Kurikulum Merdeka, dengan tetap
menggunakan Kurikulum 2013 atau
Kurikulum 2013 yang
disederhanakan (K-13 dan K
Darurat dengan menggunakan
prinsip pembelajaran dan asesmen
paradigma baru)
1
Mandiri Berubah: menerapkan
Kurikulum Merdeka
menggunakan perangkat ajar
yang sudah disediakan
(Platform Merdeka Mengajar)
2
Mandiri Berbagi: menerapkan
Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar
(berkreasi sendiri untuk
mencapai CP & Profil Pelajar
Pancasila)
3
13. Arah Perubahan Rancangan Kurikulum
Rancangan dan
Implementasi Kurikulum Saat Ini:
Arah Perubahan Kurikulum:
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk
melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam
sehingga guru kurang leluasa dalam
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi
praktik baik
Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
Fokus pada materi yang esensial, Capaian
Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
Memberikan keleluasaan bagi guru
menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
kebutuhan dan karakteristik peserta didik
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
14. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
15. Analisis Sosial Budaya, Lingkungan, Kebutuhan
peserta didik SMA IMTEK
Lokasi SMA IMTEK yang terhimpit oleh kawasan kota modern BSD Serpong baik Kawasan perumahan elit,
perkantoran, pusat hiburan, pendidikan serta pusat perbelanjaan memiliki potensi untuk mengembangkan jiwa
kewirausahaan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Masjid Jami Al Muttaqien yang menjadi pusat kegiatan ibadah masyarakat desa Cicalengka dan sekitarnya
yang berada di lingkungan sekolah dapat dikatakan potensial untuk mendidik peserta didik SMA IMTEK
menjadi generasi yang religious dan bertaqwa kepada Allah SWT dan juga melatih/membiasakan disiplin
dalam melaksanakan kegiatan ibadah. Selain itu peserta didik juga dapat dilibatkan untuk ikut berperan atau
terlibat dalam kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat memupuk
kemampuan organisasi dan juga meningkatkan rasa kepedulian kepada sesama.
Dengan luas lahan sebesar 17149m2 juga dapat dikatakan potensial untuk mengembangkan program budi
daya tanaman.
Peserta didik SMA IMTEK berasal dari orang tua dengan tingkat ekonomi yang beragam, namun sebagian
besar orang tua/wali murid peserta didik SMA IMTEK berada pada tingkat ekonomi menengah kebawah
namun memiliki kepedulian yang tinggi untuk masa depan anak anaknya sehingga dibutuhkan Pendidikan
kecakapan hidup untuk masa depannya.
15
16. Visi SMA IMTEK
Visi SMA IMTEK adalah “Terwujudnya Lulusan
sebagai Tumpuan Masyarakat, Cerdas dalam Berpikir,
Terampil dalam Bertindak dan Berakhlakul Karimah”
17. Indikator dan Strategi Ketercapaian Visi
1. Lulusan sebagai tumpuan masyarakat
A. Indikator:
1) Peserta didik mempunyai jiwa kepemimpinan
2) Peserta didik mempunyai disiplin yang tinggi
3) Peserta didik mempunyai kepedulian terhadap sesama dan lingkungan
4) Peserta didik mampu mentaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah atau
lingkungan sekitar
B. Strategi pencapaian
1. Memaksimalkan organisasi yang ada di sekolah seperti OSIS dan melibatkan siswa
dalam kegiatan kemsayarakatan
2. Membiasakan budaya disiplin dalam belajar
3. Membiasakan berpartisifasi dalam kegiatan sosial dan pembiasaan hidup sehat
4. Memakasimalkan program bimbingan dan konseling melalui pendekatan komprehensif
dengan melibatkan seluruh warga sekolah serta orang tua/ wali murid sebagai controling
dalam proses pembiasaan taat peraturan
18. Indikator dan Strategi Ketercapaian Visi
2. Lulusan yang cerdas dalam berpikir
A. Indikator:
1) Peserta didik mempunyai pemikiran terbuka, kritis dan rasa ingin tahu
yang besar
2) Peserta didik mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan dapat
mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan
B. Strategi pencapaian
1) Menyusun dan melaksanakan strategi pembelajaran yang dapat
memancing pemikiran kritis dan rasa ingin tahu peserta didik
2) Menyusun dan melaksanakan strategi pembelajaran yang mengeksplor
kemampuan kerjasama dan individu peserta didik
19. Indikator dan Strategi Ketercapaian Visi
3. Lulusan yang Terampil dalam bertindak
A. Indikator
1) Siswa mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan sekolah
atau lingkungan sekitar
2) Siswa mampu bekerjasama atau bergotong royong dalam lingkungan sekolah atau
lingkungan sekitar
3) Siswa memiliki rasa solidaritas yang tinggi dan toleransi terhadap keanekaragaman
bangsa
4) Siswa mempunyai jiwa kewirausahaan dan kearifan lokal
B. Strategi Pencapaian
1) Membiasakan budaya literasi dalam kegiatan pembelajaran dan mengikut sertakan siswa
dalam berbagai lomba baik yang di adakan di sekolah maupun diluar sekolah
2) Mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang seni dan olahraga
3) Membudayakan solidaritas dan toleransi baik di lingkungan sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah
4) Melaksanakan program kewirausahaan
20. Indikator dan Strategi Ketercapaian Visi
4. Berakhlakul Karimah
A. Indikator
1) Peserta didik memiliki sopan santun dalam ucapan dan tindakan serta
menjunjung tinggi kejujuran
2) Peserta didik taat dalam menjalankan perintah agama
3) Peserta didik mampu menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak nama baik
diri sendiri, keluarga dan sekolah
B. Strategi Pencapaian
1) Melakukan pembiasaan mengucap salam, berdoa sebelum dan sesudah belajar
serta pembiasaan perilaku jujur
2) Membiasakan solat berjamaah serta mengadakan kegiatan kegiatan keagamaan
di sekolah
3) Melakukan bimbingan dengan pemberian tausiah oleh guru melalui kegiatan
jum’at mengaji
21. Misi SMA IMTEK
1. Membentuk Peserta didik yang mempunyai jiwa kepemimpinan, disiplin,
peduli terhadap sesama dan lingkungan serta taat terhadap peraturan.
2. Mewujudkan lingkungan belajar sebagai tempat pembiasaan positif
melalui sinergi antar warga sekolah, masyarakat, orang tua/wali murid
dan juga pemerintahan setempat.
3. Membangun karakter peserta didik yang terbuka terhadap perubahan,
kritis, berjiwa pembelajar, percaya diri dan pantang menyerah.
4. Mengikut sertakan peserta didik dalam berbagai kompetisi baik akademik
maupun non akademik dalam berbagai tingkatan.
5. Menumbuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi, kerjasama dan
gotong royong, solidaritas dan toleransi, serta memiliki jiwa wirausaha.
22. Misi SMA IMTEK
6. Memaksimalkan kegiatan ekstra kurikuler sebagai bagian dari pengembangan potensi bakat
dan minat.
7. Membangun insan akademik yang berjiwa wirausaha agar dapat hidup mandiri dan mampu
menyesuaikan diri dalam perkembangan global.
8. Membentuk peserta didik yang memiliki sopan santun, jujur, taat agama, dan melindungi
martabat diri, keluarga, sekolah serta masyarakatnya.
9. Mewujudkan suasana sekolah yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya keimanan
dan ketaqwaan bagi seluruh warga sekolah.
10.Mewujudkan sekolah sebagai rumah kedua bagi peserta didik menuju sekolah berkarakter.
11.Mewujudkan pembelajaran bermakna yang mengutamakan pada karakteristik kebutuhan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat.
12.Mewujudkan budaya sekolah yang baik sebagai tempat tumbuh kembangnya budi pekerti
serta pembentukan karakter.
13.Mewujudkan sistem pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang terencana,
terarah dan berkesinambungan
24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PAUD
Kegiatan bermain
sebagai proses belajar
yang utama
Penguatan literasi dini
dan penanaman karakter
melalui kegiatan bermain-
belajar berbasis buku
bacaan anak
Fase Fondasi untuk
meningkatkan kesiapan
bersekolah
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan melalui
kegiatan perayaan hari
besar dan perayaan
tradisi lokal
SD
Penguatan kompetensi yang
mendasar dan pemahaman
holistik:
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata
pelajar an IPA dan IPS
diga bungkan
sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS)
• Integrasi computational
thinking dalam mata
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
• Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 2 kali
dalam satu tahun ajaran
SMP
Penyesuaian dengan
perkembangan teknologi
digital, mata pelajaran
Informatika menja di mata
pelajaran wajib
Panduan untuk guru
Informatika disiapkan untuk
membantu guru-guru
pemula, sehingga guru mata
pelajaran tidak harus
berlatar belakang pendidikan
informatika
Pembelajaran berbasis pro
jek untuk penguatan profil Pe
lajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran
SMA
Program peminatan/ penjurus
an tidak diberlakukan
Di kelas 10 pelajar menyiap
kan diri untuk menentukan
pilihan mata pelajaran di
kelas 11. Mata pelajaran yang
dipela jari serupa dengan di
SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran dari
Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari
kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasi nya
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran, dan pelajar
menulis esai ilmiah
sebagai syarat kelulusan
SMK
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Struktur lebih sederhana dengan
dua kelompok mata pelajaran,
yaitu Umum dan Kejuruan.
Persentase kelompok kejuruan
meningkat dari 60% ke 70%
Penerapan pembelajaran ber
basis projek dengan mengintegra
sikan mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
minimal 6 bulan (1 semester).
Pelajar dapat memilih mata pelajar
an di luar program keahliannya
Alokasi waktu khusus projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja
untuk peningkatan soft skill
(karakter dari dunia kerja)
SLB
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang
memiliki hambatan
intelektual
Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler
yang sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di
SLB juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang
sama dengan sekolah
regu ler, dengan
kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
Struktur Kurikulum Merdeka di Setiap Jenjang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24
25. Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang
ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.