Struktur kurikulum SMP terdiri dari pembelajaran intrakurikuler dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang mencakup 25% dari total jam pelajaran per tahun. Proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan secara fleksibel baik secara muatan maupun waktu pelaksanaannya.
2. CV EDU HP. 081280228142
1. Identitas Diri
Nama : Eduard Nurpatria Ch, S.Pd, M.Pd
Agama : Islam
NIP : 196909241993011002
Tpt/Tgl.lahir : Cirebon, 24 -09-1969
Pekerjaan : Pengawas Ahli Madya Disdik Kota Bekasi
2. Riwayat Pendidikan
SD : SDN Palimanan IV Kab. Cirebon - 1983
SMP : SMPN 3 Kota Cirebon – 1986
SMA : SMAN 1 Kota Cirebon -1989
D3-FMIPA : ITB JURUSAN BIOLOGI – 1992
S1-BIOLOGI : UNIVERSITAS TERBUKA UPJ Jakarta - 2005
S2- MP : UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA – 2009
3. Riwayat Pekerjaan
Guru : SMPN 16 Bekasi- 1993/1994 s.d 2007/ 2008
Guru Inti IPA : MGMP IPA Kota Bekasi 2004 – 2008
Ketua MGMP : MGMP Biologi Kota Bekasi 2006 – 2008
Instruktur : Tk. Propinsi PTBK Mata Pelajaran Biologi
Tk. Nasional Briging Course
Penulis : Buku Super IPA Kelas 7,8 dan 9 penerbit ESIS - Erlangga
Kep.Sek : SMPN 28 Bekasi, SMPN 26 Bekasi dan PLt SMPN 8 Bekasi
Pengawas SMP : Disdik Kota Bekasi Th. 2011 s.d Sekarang
Dosen / Tutor : Universitas Terbuka Th. 2012 s.d 2018
Tim Teknis : Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 – Dir Pembinaan SMP Kemdikbud RI
Asesor Akreditasi : Assesor Akreditasi BAN SM – IASP 2020
Pengajar Diklat CKS : Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan Kepala Sekolah
Ketua MKPS : Korwas SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi
4. Riwayat Diklat
: TOT Assesor PK Guru dan PKB- LPMP Jabar 2011
: TOT Assesor PK dan MK Rekrut Kep.sek - LP2KS 2011
: Assesor Akreditasi Tk. Propinsi BAN S/M 2012
Peningkatan Profesionalitas Pengawas SMP – BPPTKPU DISDIK Prop Jabar 2013
Pelatihan Kurikulum 2013 Sekolah Sasaran II- PPPPTK – Prop. Jabar
Pelatihan Assesor Akreditasi Revisi Tk. Propinsi BAN S/M April 2014
Pelatihan Implementasi Kuri 2013 bagi Pengawas – Disdik Prop. Jabar Mei 2014
Pelatihan IN Kur. 2013 bagi Pengawas – P4TK BISPAR Mei 2014
ToT Tim Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum (TPPK) Tk. Nasional – Direktorat SMP KemDikbud Juli 2015
Pelatihan Instruktur Kurikulum 2013 LPMP Jawa Barat Mei 2016
Diklat Pengajar Calon Kepala Sekolah dan Pengeuatan Kepala Sekolah – P4TK PLB Tahun 2019
Diklat Assesor Akreditasi IASP 2020 – BAN SM Tahun 2019
Pemantapan Nilai Nilai Kebangsaaan Angkatan III – LEMHANAS RI Tahun 2021
Diklat Kepemimpinan Pembelajaran Sekolah Penggerak Bagi Pengawas Sekolah – KemdikbudRistek Tahun 2021
Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Tingkat Nasional region Jawa Barat –KemdikbudRistek Tahun 2022
Diklat Assesor PPG Pra Jabatan – Dirjen GTK Kemdikbudristek Tahun 2022
design by Edu
2
6. 1. Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
2. Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi .
3. Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses.
4. Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No:56/M/2022, tentang Pedoman
Penerapan Kurikulumdalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
5. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang
Program Sekolah Penggerak.
Dasar Hukum
8. “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Profil Pelajar Pancasila adalah
profil lulusan yang bertujuan
menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan
diraih dan menguatkan nilai-nilai
luhur Pancasila peserta didik dan
para pemangku kepentingan.
CP adalah serangkaian
Kompetensi dan konten pada
mata pelajaran yang disusun
dalam satu fase
Struktur Kurikulum terdiri :
1. Struktur Kurikulum Intrakurikuler
2. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
9. Definisi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah
profil lulusan yang bertujuan
menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan
diraih dan menguatkan nilai-nilai
luhur Pancasila peserta didik dan
para pemangku kepentingan.
Terdiri dari 6 dimensi dengan
penjabaran elemen di
masing- masing dimensinya.
*Dimensi adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu
dikembangkan pendidik.
10. 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang menghayati
keberadaan Tuhan dan selalu
berupaya mentaati perintah serta
menjauhi larangan sesuai dengan
ajaran agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
ke dalam akhlak yang mulia, baik
dalam beragama, akhlak yang
baik
kepada diri sendiri, kepada
sesama
manusia, kepada alam dan
kepada
negara Indonesia.
11. 2.Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia yang berkebinekaan global
memiliki identitas diri yang matang, mampu
menunjukan dirinya sebagai representasi
budaya luhur bangsanya, sekaligus memiliki
wawasan serta keterbukaan tentang eksistensi
ragam budaya daerah, nasional dan global.
Pelajar Indonesia memiliki sikap menghormati
keberagaman dan toleransi terhadap
perbedaan.
Untuk mencapai Berkebinekaan Global, pelajar
Indonesia harus dapat mengenal dan
menghargai budaya, dapat berkomunikasi
dan berinteraksi antar budaya, berefleksi
dan bertanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan serta berkeadilan
sosial.
12. 3.Mandiri
Pelajar Indonesia memiliki prakarsa
atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk
bertanggung jawab, memiliki
rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses
dan hasil pengalamannya.
Untuk itu, pelajar Indonesia perlu
memiliki kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta
memiliki regulasi diri.
13. 4.Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk
melakukan kolaborasi dengan sukarela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar
dan mencapai tujuan untuk kebaikan
bersama.
Pelajar Indonesia selalu berusaha melihat
kekuatan-kekuatan yang dimiliki setiap orang
di sekitarnya, yang dapat memberi manfaat
bersama. Mencegah terjadinya konflik dan
tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Hal-hal yang harus dilakukan pelajar Indonesia
untuk mewujudkan gotong royong adalah
melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
14. 5.Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis
berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan
berbagai aspek berdasarkan data dan fakta
yang mendukung, sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan,
serta terbuka dengan penemuan baru.
Untuk bernalar kritis, pelajar Indonesia perlu
memperoleh dan memproses informasi
serta gagasan dengan baik, lalu
menganalisa dan mengevaluasinya,
kemudian merefleksikan pemikiran dan
proses berpikirnya.
15. 6.Kreatif
Pelajar Indonesia mampu memodifikasi
dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak,
dalam bentuk gagasan, tindakan, dan
karya nyata secara proaktif dan
independen untuk menemukan cara-cara
lain dan berbeda untuk bisa berinovasi.
Pelajar Indonesia yang kreatif adalah
pelajar yang bisa menghasilkan
gagasan, karya dan tindakan yang
orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
16. Ringkasan Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak mulia
• Akhlak beragama
• Akhlak pribadi
• Akhlak kepada
manusia
• Akhlak kepada alam
• Akhlak bernegara
Berkebinekaa
n global
• Mengenal dan
menghargaibudaya
• Komunikasidan
interaksi antar
budaya
• Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
• Berkeadilan soial
Bergotong
royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Mandiri
• Pemahaman diri
dan situasi
• Regulasidiri
Bernalar kritis
• Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
• Merefleksidan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Kreatif
• Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
• Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
• Memilikikeluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
17. Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana dan
Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
18. Keunggulan Kurikulum Merdeka
2. Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap
capaian dan perkembangan
peserta didik.
Satuan pendidikan: memiliki wewenang
untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
19. Keunggulan Kurikulum Merdeka
3. Lebih Relevan dan
Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
21. Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang
ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
22.
23. Struktur Kurikulum SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII,
Kelas VIII, dan Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua
puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing- masing projek tidak harus sama.
24. SMP Kelas VII-VIII
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit
Alokasi pertahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan AgamaBuddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
72 (2) 36 108
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 360 1404
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama/kepercayaanmasing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni atau
prakarya(SeniMusik, Seni Rupa,Seni Teater,Seni
Tari, dan/atau
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya
(SeniMusik, Seni Rupa,Seni Teater,Seni Tari, atau
Prakarya)
*** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
**** Total JPtidak termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakanoleh satuan pendidikan.
25. Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1 JP=40 menit
Alokasi pertahun (minggu) Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP PER TAHUN
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
agama/kepercayaan
masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakanminimal 1
(satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, Seni
Tari, dan/atau
Prakarya). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya
(Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya)
.
*** Maksimal 2 JP per
minggu atau 64 JP per
tahun.
**** Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal, dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192
Matematika 128 (4) 32 160
IPA 128 (4) 32 160
IPS 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128
PJOK 64 (2) 32 96
Informatika 64 (2) 32 96
Seni dan Prakarya**:
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
64 (2) 32 96
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total****: 928 (29) 320 1248
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Kelas IX
26. Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Guru harus hindari &
Tinggalkan Hal-Hal Berikut
Pada Era Kurikulum Merdeka
Membuat
pembelajaran
mengikuti buku
dengan mengabaikan
kebutuhan peserta
didik
Interaksi dengan
peserta didik hanya
memberikan dan
menagih tugas.
Menggunakan hanya
satu perspektif
misalnya hanya
melihat kemampuan
kognitif peserta didik,
tanpa melihat faktor
lain seperti sosial
emosi atau spiritual.
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
instruksi tugas) tanpa
adanya
pendampingan dan
pemberian umpan
balik
Proses belajar
bertujuan tes atau ujian
akhir, serta
pembelajarandengan
kegiatan yang sama
dari tahun ke tahun
dengan soal tes dan
ujian yang sama.
28. Penerapan Kurikulum Merdeka
didukung oleh Platform Merdeka
Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar membantu
guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka.
29. Apa itu Platform Merdeka
Mengajar?
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam
mewujudkan Pelajar Pancasila serta mendukung guru untuk mengajar, belajar dan berkarya lebih baik lagi.
Mengajar
Belajar
Berkarya
30. Platform Merdeka Mengajar dapat digunakan
melalui aplikasi di gawai Android atau melalui laman situs
Akses melalui laman situs
https://guru.kemdikbud.go.id/
Unduh Aplikasi Merdeka Mengajar
untuk gawai Android di Google Play Store
Untuk dapat masuk ke beberapa produk Platform Merdeka Mengajar gunakan akun
Belajar.id atau madrasah.fiemenag.go.id
31. Informasi & rujukan:
Di mana informasi tentang Kurikulum
Merdeka yang lebih mendalam dan
menyeluruh dapat dipelajari?
34. Info Grafis Menyusun Perencanaan Pembelajaran
( Struktur Kurikulum Intrakurikuler )
1. Guru Mapel Mengetahui dan
Memahami Capaian
Pembelarannya (CP)
2. Guru Mapel Menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
3. Guru Mapel Mengembangkan Modul
Ajar (RPP) Berdasarkan Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
35. Info Grafis Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran merupakan sekumpulan dari Tujuan Pembelajaran
Fase D dimulai
kelas 7
Tujuan
Pembelajaran
7.1
Tujuan
Pembelajaran
7.2
Tujuan
Pembelajaran
7.3
Tujuan
Pembelajaran
7.4
Fase D berakhir di
kelas 9
Tujuan
Pembelajaran
9.1
Tujuan
Pembelajaran
9.2
Tujuan
Pembelajaran
9.3
Tujuan
Pembelajaran
9.4
Lanjut ke
kelas 8
Tujuan
Pembelajaran
8.1
Tujuan
Pembelajaran
8.2
Tujuan
Pembelajaran
8.3
Tujuan
Pembelajaran
8.4
36. design by Edu 36
CP Fase D
TP & ATP
MODUL AJAR
RPP
PROTA/PROSEM
ATP
Kumpulan Tujuan
Pembelajaran
1. TP
2. TP
3. TP ATP
4. TP
5. Dst
Satu Modul
Ajar/RPP terdiri
dari 1 TP atau lebih
Penilaian
disesuaikan
dengan kebutuhan
belajar siswa
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran
Berdeferensiasi
“ Studen Center “
1. Memetakan Kebutuhan
Belajar Murid.
Berdasarkan
a. Kesiapan Belajar
Murid
b. Minat Murid
C. Profil Belajar Murid
2. Lakukan Test Dianostik
Info Grafis Menyusun Perencanaan Pembelajaran
( CP, TP, ATP, PROTA, MODUL AJAR/RPP )
38. Mau kemana kita…..?
Jika Anda diminta mengantar kerabat Anda ke suatu tempat sementara Anda
belum tahu letak dan bagaimana tempat tersebut apa yang akan Anda lakukan
supaya Anda dan kerabat Anda dapat menuju tempat tersebut dengan selamat ?
39. MENGAPA MENGGUNAKAN CP
•Capaian Pembelajaran sebagai sarana untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
BERIMAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA BERAKHLAK MULIA
BERKEBHINEKAAN GLOBAL
GOTONG ROYONG
KREATIF
BERNALAR KRITIS
MANDIRI
40.
41. Kepmen RI Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Dan Pendidikan Menengah dinyatakan bahwa
Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi sehingga CP memungkinkan
setiap anak memperdalam pengetahuannya tanpa harus
terstandar oleh sistem.
42. CP secara garis besar diartikan sebagai >>>
• Kualitas hasil pembelajaran :
yang meliputi tingkat pengetahuan, kedalaman pemahaman,
kompleksitas ketrampilan yang akan dicapai peserta didik dalam
suatu mata pelajaran
43. Perlu diingat …
• Pemahaman dan kompetensi sebagai acuan CP bukan materi asesmen
yang secara langsung diuji di kelas.
• Sederet perkembangan yang akan dicapai secara utuh dari pendidikan
dasar sampai menengah bukan target yang dilihat secara terpisah-pisah.
• Tingkat kedalaman pemahaman konsep dan kompleksitas kompetensi
dalam setiap mata pelajaran bukan rancangan aktivitas pembelajaran
• Penjelasan singkat mengenai konsep dan kemampuan kunci, yang dapat
ditunjukkan dengan performa yang nyata, bukan objektif pembelajaran
yang hanya berisi topik dan konten yang konkret.
44. TUJUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
•PAUD
memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan anak
- nilai agama,
- fisik-motorik,
- emosional, anak siap mengikuti jenjang pendidikan
selanjutnya
- bahasa, dan
- kognitif)
•SD-SMA
menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dan didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi.
45. PRINSIP PENYUSUNAN CP
TERUKUR dan SPESIFIK
ditulis berdasarkan taksonomi Bloom
Memperhatikan aspek pengetahuan dan pemahaman
Praktis
Ketrampilan generik
FLEKSIBEL
Sesuai proses dan tahapan belajar
OTONOMI
Satuan Pendidikan diberi kebebasan menyesuaikan CP
46. TUJUAN CP DIRUMUSKAN PER FASE
materi pelajaran tidak terlalu padat
peserta didik mempunyai cukup banyak
waktu untuk memperdalam materi dan
mengembangkan kompetensi
47. Penggunaan istilah “fase” dalam CP
untuk membedakannya dengan kelas
karena peserta didik di satu kelas yang sama
bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang
berbeda.
48. FASE dalam CAPAIAN PEMBELAJARAN
Sekolah Umum
(Reguler)
•Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2
•Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4
•Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6
•Fase D : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
•Fase E : Pada umumnya SMA Kelas 10
•Fase F : Pada umumnya SMA Kelas 11-12
Sekolah Luar Biasa
• Fase A : Pada umumnya usía mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usía mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usía mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
Untuk SLB CP memakai acuan usía
mental yang ditetapkan berdasarkan
hasil asesmen
49. Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, dan Usia Kronologis
Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Jenjang/
Kelas SD (1-2) SD (3-4) SD (5-6) SMP (7-9) SMA (10)
SMA
(11-12)
Usia
kronologis ≤ 6-8 th 9-10 th 11-12 th 13-15 th 16-17 th 17-23 thn
Usía mental ≤7
tahun
±8 tahun ±8 tahun ±9 tahun ±10 tahun ±10 tahun
50. KOMPONEN CP
Alasan mempelajari mapel
tersebut
keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pelajar Pancasila
kebermanfataan mata
pelajaran dalam kehidupan
anak
Tujuan Mata Pelajaran
Kemampuan yang perlu
dicapai pelajar setelah
mempelajari mata
pelajaran tersebut
Karakteristik Mata Pelajaran
Deskripsi umum tentang apa yang
dipelajari dalam mata pelajaran
Elemen-elemen (strands) atau domain
mata pelajaran serta deskripsinya
Capaian dalam setiap
fase secara keseluruhan
Integrasi KI dan KD yang
dibuat dalam bentuk
pernyataan yang
disajikan dalam dalam
bentuk paragraf
Capaian setiap fase
menurut elemen
Dibuat dalam bentuk
matriks. Setiap
elemen dipetakan
menurut
perkembangan siswa
Alur Capaian
Pembelajaran setiap
tahun
Turunan dari CP, setiap
fase diturunkan
menjadi alur CP yang
dijabarkan dari tahun
ke tahun.
Alur Konten Materi
setiap tahun
Alur atau materi setiap
tahun yang
dikembangkan oleh
satuan pendidikan/guru.