SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PEMECAHAN MASALAH &
PENGAMBILAN PUTUSAN
 Pemecahan masalah merupakan suatu prosedur yang
didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus
diikuti dalam memecahkan masalah yang dihadapi
seseorang sebagai perorangan atau seseorang
sebagai pemimpin organisasi atau keanggotaan
organisasi.
 Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan
(terlihat atau ridak terlihat) dimana antara yang
diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai.Atau
terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan
keadaan yang sebenarnya.
APA ITU MASALAH ?
 Keluhan biasanya akibat dari masalah yang tidak jelas
atau tidak teratasi/ tidak terselesaikan.
 Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan
pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang
tidak dikenali atau sebuah masalalah yang tidak
terpecahkan.
Masalah berbeda dengan keluhan
 Pada umumnya masalah yang dialami seseorang
bersumber dari dirinya sendiri (internal) dan juga
bersumber dari luar (external).
BAGAIMANA MENYIKAPI MASALAH?
 Riset yang sangat luas terhadap pembuatan
keputusan dalam kelompok telah dilakukan oleh
Meier dan kawan-kawan di Universitas Michigen 1970.
 Meier membedakan antara pemecahan masalah dan
pemilihan jawaban.
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN
MASALAH
Dalam memecahkan masalah yang dialami
perlu memahami langkah-langkah berikut :
DIAGNOSA PERMASALAHAN
MENGANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALAH
MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN
MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT
MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA
 Untuk mengetahui hakekat dari pada suatu masalah
tidaklah mudah karena masalah yang sebenarnya
dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk
berupa gejala-gekala yang nampak dan tidak nampak.
Diagnosa Pemecahan Masalah :
 Diagnosa masalah merupakan suatu proses yang sulit,
lebih-lebih bila kelompoknya tidak menyetujui
tentang tujuannya.
1. Pencampur adukan fakta dengan masalah.
2. Pencampur adukan gejala dengan penyebab.
3. Mencari kambing hitam untuk dikecam.
4. Mengusulkan jawaban pemecahan sebelum
masalahnya dipahami dengan baik.
5. Mengalihkan diagnosa masalah dengan
menampilkan pemecahan yang disukainya.
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan
selama diagnosis masalah meliputi :
 Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk
kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.
 Contoh : Kekurangan dana rekreasi ke pantai pasir
putih/ Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke
Pantai pasir putih.
 Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah
memerlukan pengetahuan dan pengalaman,
memerlukan data dan fakta yang jelas/ akurat.
 Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah
yang dihadapi.
Analisa Sebab Akibat Dari Masalah :
 Beberap kesalahan umum yang sering muncul ketika kita
menganalisa sebab dan akibat dari suatu permasalahan
yaitu :
1. Menyarankan pemecahan yang tidak relevan dengan
masalahnya.
2. Mendiskusikan apa yang seharusnya dikerjakan pada
masa silam dan bukannya apa yang bisa dikerjakan saat
ini.
3. Membicarakan keuntungan dan kerugian suatu
pemecahan sebelum setiap orang telah mendapat
kesempatan untuk memberikan saran pemecahan.
4. Memusatkan pada pemecahan-pemecahan yang telah
digunakan pada masa sebelumnya tanpa suatu usaha
menciptakan cara-cara pemecahan yang baru.
 Contoh penganalisaan suatu masalah :
 Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke pantai
pasir putih? Padahal waktu keberangkatan yang
direncanakan sudah semakin dekat. Apakah akibatnya
jika dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai
dengan jadwal?
 Setelah kita mengimpun beberapa altenatif
pemecahan masalah dievaluasi secara terpisah,
kelompok seharusnya membandingkan antara hasil
evaluasi dan berusaha memilih alternatif pemecahan
yang terbaik.
Memilih Altenatif Yang Paling Tepat/ Pemilihan
Jawaban Pemecahan
 Dengan kata lain apakah alternatif pemecahan yang
dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan,
dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi
konflik dengan orang lain, dapat memberikan
kepuasan, dapat atau mampu melaksanakannya dsb.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan
tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan merupakan
proses pemilihan tindakan tertentu dari suatu masalah dan keputusan. Suatu
masalah adalah ketidaksesuaian antara keadaan saat ini dengan keadaan yang
diinginkan,yang memerlukan pertimbangan dan perlunya tindakan cepat.
Pengambilan keputusan adalah proses dalam manajerial,yang secara
universal pengambilan keputusan merupakan alternatif dalam pemecahan masalah.
Selain itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer menjadi
tolak ukur keefektifan mereka. Pengambilan keputusan (decisionmaking) diproses
oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan. Keputusan
yang diambil akan menimbulkan aktivitas dan ataupun mengakhiri aktivitas.
 Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni.
 Manusia adalah makhluk pembuat keputusan (decision making man),
pengambil keputusan, penentu atas sebuah pilihan dari sejumlah pilihan.
Pengambilan keputusan terjadi setiap saat sepanjang hidup manusia. Kita dapat
mengatakan : “Tiada saat tanpa pengambilan keputusan”.
 Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari, dipelajari,
dimiliki dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang. Pengambilan
keputusan disebut sebagai seni karena kegiatan tersebut selalu dihadapkan pada
sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik keunikan tersendiri. Pengambilan
keputusan sebagai seni selalu terikat pada tujuan yang hendak dicapai, jenis
masalah yang dihadapi, serta faktor faktor lingkungan internal organisasi, seperti
: budaya dan struktur organisasi, gaya kepemimpinan atasan dan sistem
komunikasi dalam organisasi. Setiap pengambilan keputusan yang muncul atas
pandangan pengambilan keputusan sebagai seni akan memiliki “cita rasa dan
nuansa” yang berbeda beda.
 Selanjutnya pengambilan keputusan disebut sebagai ilmu, karena
aktivitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode atau pendekatan
tertentu yang bersifat sistematis, teratur dan terarah. Pengambilan
keputusan sebagai ilmu juga menandakan bahwa kajian tersebut juga
dapat diterapkan oleh mereka yang mempelajarinya. Ilmu pengambilan
keputusan didasarkan atas penerapan gaya pemikiran yang dianut oleh
seseorang dan persepsinya atas lingkungan dan masalah. Ilmu
pengambilan keputusan memetakan langkah-langkah yang sistematis
yang menghasilkan solusi dan tindakan. Singkatnya, ilmu pengambilan
keputusan dapat dikatakan sebagai “suatu sejarah” mengenai suatu
latar belakang filosofis, asumsi, teori, konsep, model dan teknik teknik
pengambilan keputusan.
 Ilmu dan seni pengambilan keputusan pada akhirnya bertujuan
untuk memudahkan manusia dalam menentukan keputusan terbaik.
Dimana keputusan yang diambil akan mempengaruhi cara pencapaian
tujuan yang hendak diraih. Pengambilan keputusan adalah pendekatan
terhadap metode penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan.

C. Dasar Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh Manajer (decision maker)
biasanya didasarkan atas :
a. Keyakinan
Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa
“keputusan” (decision) inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan di analisis faktor faktor
internal dan eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.
b. Intuisi
Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati (intuisi) nya, bersifat ilham dan
perasaan perasaan (good feeling)-nya. Pengambilan keputusan secara intuitif ini secara tidak sadar
dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan dan latar belakang. Pengambilan keputusan
secara intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap
situasi dihadapinya dengan sikap realistis dan memutuskannya menurut perasaan saja.
c. Fakta- fakta
d. Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi dan fakta – fakta, serta
didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya pikir untuk
mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Keputusan (decision) yang ditetapkan
berdasarkan fakta-fakta ini relatif baik, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
d. Pengalaman
Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan pada
pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat
berharga, memberikan petunjuk dan memberikan jawaban atas
pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi seperti
ini?”
e. Kekuasaan
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus
berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya
keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini didasarkan karena
authority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
Macam Macam Keputusan
Keputusan jika dikaji dari proses pengambilan keputusan dikenal atas “Keputusan Auto Generated dan
Keputusan Induced”.
a. Keputusan Auto Generated
Keputusan macam ini, adalah keputusan yang diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan,
mempertimbangkan data,informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini biasa
diambil dalam keadaan darurat. Sehingga, dikatakan bahwa keputusan auto generated ini kurang baik,
sebab resikonya besar. Tapi jika seorang decision maker dapat melakukan dan berhasil baik maka pemimpin
tersebut akan cepat maju.
b. Keputusan Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga
keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil. Namun proses
pengambilan keputusannya lebih lama. Walaupun demikian pada dasarnya tujuan kedua macam keputusan
itu sama, yakni “ untuk mencapai hasil yang baik dan resiko yang sekecil–kecilnya”.
Sedangkan menurut para pakar manajemen dan teori organisasi, pembuatan keputusan dibagi kedalam
dua kategori : keputusan yang terprogram/ terstruktur dan keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur.
Untuk jenis keputusan kedua, terdapat beberapa istilah yang sering dipergantikan, yaitu : keputusan
dinamis, keputusan atas tekanan konflik dan keputusan yang tidak dirancang. Tipe keputusan ini pada
umumnya mengikuti tipe masalah yang dihadapi.
a. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram atau terstruktur merupakan keputusan yang bersifat rutin, terjadi berulang-ulang.
Karakteristik dari jenis keputusan ini sangat akurat, karena keputusan jenis ini merupakan perwujudan
komulatif dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang terjadi secara berulang. Keputusan ini
memperlihatkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dengan variabel akibat atau hasil. Alat
pengambilan keputusan yang digunakan adalah kebiasaan, tradisi, rutinitas, kaidah rutinitas, atau pedoman
petunjuk pelaksana. Karakteristik dari jenis keputusan ini menghadirkan tingkat risiko dan bahaya yang
rendah, atau bahkan tidak ada. Contoh dari keputusan ini adalah: pembayaran gaji pegawai, listrik dan air,
serta pembayaran bulanan belanja bahan mentah ke pemasok.
b. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram merupakan kategori keputusan yang berkaitan erat dengan kondisi
lingkungan kegiatan bisnis yang tidak pasti dan sangat dinamis. Pengambilan keputusan selalu dihadapkan
pada sejumlah masalah baru yang sulit diramalkan. Keputusan yang diambil pada umumnya tidak
didasarkan atas SOP (standard operational procedure) yang ada. Pengambilan keputusan didasarkan atas
dasar kebiasaan, tradisi atau rutinitas tidak masuk dalam kamus. Kategori ini menghadirkan sejumlah
peristiwa dan masalah yang istimewa serta unik. Manajer selalu dituntut untuk menunjukkan kinerja
tertinggi dalam menerapkan ilmu dan terutama sekali seni, pengambilan keputusan. Keputusan jenis ini tida
secara eksplisit menunjukkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dan akibat. Pengambilan
keputusan didasarkan pada pandangan rasionalitas yang dibatasi, kreatifitas, inovasi dan intuisi. Contoh:
penyelesaian kasus unjuk rasa pegawai, atau penyelesaian masalah kenaikan harga bahan baku produk
yang terjadi kenaikan secara tiba-tiba.
Teknik Teknik Pengambilan Keputusan
Seorang manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan teknik-teknik sebagai berikut
:
a. Operation Research
Yaitu dengan penggunaaan metode scientific (yang meliputi teknik-teknik matematis) dalam analisis dan
pemecahan masalah tertentu.
b. Linear Programming
Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga vector analysis.
c. Gaming War Games
Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
d. Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi Rasional atas hal hal yang tidak
normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
e. Ranking and Statistical Weighting
Yaitu dengan cara : Melokalisasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir. Lalu
menimbang faktor faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup dalam setiap alternatif.

More Related Content

What's hot

MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGfikri asyura
 
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfPORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfAgamDwihastri1
 
Dasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganDasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganAbdul Rohman
 
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013n0hara
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiYanto Physio
 
INPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUTINPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUTCholifatur R
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Phil Adit R
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Contoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Contoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya ManusiaContoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Contoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya ManusiaEka Susi Utami
 
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik SurabayaPatien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabayasamsul_anwar
 
Kasus strategic human resources by daniel doni sundjojo
Kasus strategic human resources by daniel doni sundjojoKasus strategic human resources by daniel doni sundjojo
Kasus strategic human resources by daniel doni sundjojoDaniel Doni
 
Konsep survey kepuasan karyawan
Konsep survey kepuasan karyawanKonsep survey kepuasan karyawan
Konsep survey kepuasan karyawanM. Rojana Hamdan
 

What's hot (20)

MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
 
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdfPORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
PORTOFOLIO HC STAFF_AGAM DWI HASTRI PAMUNGKAS.pdf
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
2. Cortex Cerebral.pptx
2. Cortex Cerebral.pptx2. Cortex Cerebral.pptx
2. Cortex Cerebral.pptx
 
Dasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuanganDasar dasar manajemen keuangan
Dasar dasar manajemen keuangan
 
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
 
INPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUTINPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUT
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
presentasi hrd.pptx
presentasi hrd.pptxpresentasi hrd.pptx
presentasi hrd.pptx
 
Repatriasi
RepatriasiRepatriasi
Repatriasi
 
Perencanaan karir
Perencanaan karirPerencanaan karir
Perencanaan karir
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Program Kerja
Program KerjaProgram Kerja
Program Kerja
 
Contoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
Contoh/Template JOB DESC dalam PerusahaanContoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
Contoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
 
Defibrillator
DefibrillatorDefibrillator
Defibrillator
 
Contoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Contoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya ManusiaContoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Contoh Flow Chart Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
 
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik SurabayaPatien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
 
Kasus strategic human resources by daniel doni sundjojo
Kasus strategic human resources by daniel doni sundjojoKasus strategic human resources by daniel doni sundjojo
Kasus strategic human resources by daniel doni sundjojo
 
Konsep survey kepuasan karyawan
Konsep survey kepuasan karyawanKonsep survey kepuasan karyawan
Konsep survey kepuasan karyawan
 

Similar to PEMECAHAN MASALAH & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...wandasoraya
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
 
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...Ratihdewi1183
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...TheodoraTerdunGintin
 
5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusan5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusantazkyyy
 
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...Gunawan Adam
 
12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...
12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...
12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...ciciliaeritawanti
 
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...PT Kalbe Farma
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiyudharushendrawan
 
MATERI PERTEMUAN 1.pptx
MATERI PERTEMUAN 1.pptxMATERI PERTEMUAN 1.pptx
MATERI PERTEMUAN 1.pptxLutfiGuplo1
 
Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)
Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)
Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)ismiuntari24
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...rianafitri1
 
materi 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxmateri 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxAmiKakakiral
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...ApriliaSafitri2
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusanistirokhah ioz
 
5b pengambilan keputusan(rev jan'03)
5b pengambilan keputusan(rev jan'03)5b pengambilan keputusan(rev jan'03)
5b pengambilan keputusan(rev jan'03)Yabniel Lit Jingga
 

Similar to PEMECAHAN MASALAH & PENGAMBILAN KEPUTUSAN (20)

To+pancen+oye
To+pancen+oyeTo+pancen+oye
To+pancen+oye
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
teori organisasi #2
teori organisasi #2teori organisasi #2
teori organisasi #2
 
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
 
5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusan5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusan
 
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
 
12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...
12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...
12, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical decision ...
 
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
12, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical decision making in business, universita...
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
MATERI PERTEMUAN 1.pptx
MATERI PERTEMUAN 1.pptxMATERI PERTEMUAN 1.pptx
MATERI PERTEMUAN 1.pptx
 
Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)
Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)
Teori organisasi umum 2 (pengambilan keputusan)
 
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
12, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Decision M...
 
materi 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxmateri 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptx
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
 
5b pengambilan keputusan(rev jan'03)
5b pengambilan keputusan(rev jan'03)5b pengambilan keputusan(rev jan'03)
5b pengambilan keputusan(rev jan'03)
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

PEMECAHAN MASALAH & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  • 2.  Pemecahan masalah merupakan suatu prosedur yang didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau keanggotaan organisasi.
  • 3.  Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau ridak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai.Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya. APA ITU MASALAH ?
  • 4.  Keluhan biasanya akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/ tidak terselesaikan.  Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalalah yang tidak terpecahkan. Masalah berbeda dengan keluhan
  • 5.  Pada umumnya masalah yang dialami seseorang bersumber dari dirinya sendiri (internal) dan juga bersumber dari luar (external). BAGAIMANA MENYIKAPI MASALAH?
  • 6.  Riset yang sangat luas terhadap pembuatan keputusan dalam kelompok telah dilakukan oleh Meier dan kawan-kawan di Universitas Michigen 1970.  Meier membedakan antara pemecahan masalah dan pemilihan jawaban. LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
  • 7. Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut : DIAGNOSA PERMASALAHAN MENGANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALAH MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA
  • 8.  Untuk mengetahui hakekat dari pada suatu masalah tidaklah mudah karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gekala yang nampak dan tidak nampak. Diagnosa Pemecahan Masalah :
  • 9.  Diagnosa masalah merupakan suatu proses yang sulit, lebih-lebih bila kelompoknya tidak menyetujui tentang tujuannya.
  • 10. 1. Pencampur adukan fakta dengan masalah. 2. Pencampur adukan gejala dengan penyebab. 3. Mencari kambing hitam untuk dikecam. 4. Mengusulkan jawaban pemecahan sebelum masalahnya dipahami dengan baik. 5. Mengalihkan diagnosa masalah dengan menampilkan pemecahan yang disukainya. Beberapa kesalahan umum yang dilakukan selama diagnosis masalah meliputi :
  • 11.  Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.  Contoh : Kekurangan dana rekreasi ke pantai pasir putih/ Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Pantai pasir putih.
  • 12.  Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas/ akurat.  Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Analisa Sebab Akibat Dari Masalah :
  • 13.  Beberap kesalahan umum yang sering muncul ketika kita menganalisa sebab dan akibat dari suatu permasalahan yaitu : 1. Menyarankan pemecahan yang tidak relevan dengan masalahnya. 2. Mendiskusikan apa yang seharusnya dikerjakan pada masa silam dan bukannya apa yang bisa dikerjakan saat ini. 3. Membicarakan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan sebelum setiap orang telah mendapat kesempatan untuk memberikan saran pemecahan. 4. Memusatkan pada pemecahan-pemecahan yang telah digunakan pada masa sebelumnya tanpa suatu usaha menciptakan cara-cara pemecahan yang baru.
  • 14.  Contoh penganalisaan suatu masalah :  Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke pantai pasir putih? Padahal waktu keberangkatan yang direncanakan sudah semakin dekat. Apakah akibatnya jika dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai dengan jadwal?
  • 15.  Setelah kita mengimpun beberapa altenatif pemecahan masalah dievaluasi secara terpisah, kelompok seharusnya membandingkan antara hasil evaluasi dan berusaha memilih alternatif pemecahan yang terbaik. Memilih Altenatif Yang Paling Tepat/ Pemilihan Jawaban Pemecahan
  • 16.  Dengan kata lain apakah alternatif pemecahan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, dapat atau mampu melaksanakannya dsb.
  • 17. PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan tindakan tertentu dari suatu masalah dan keputusan. Suatu masalah adalah ketidaksesuaian antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan,yang memerlukan pertimbangan dan perlunya tindakan cepat. Pengambilan keputusan adalah proses dalam manajerial,yang secara universal pengambilan keputusan merupakan alternatif dalam pemecahan masalah. Selain itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer menjadi tolak ukur keefektifan mereka. Pengambilan keputusan (decisionmaking) diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan. Keputusan yang diambil akan menimbulkan aktivitas dan ataupun mengakhiri aktivitas.
  • 18.  Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni.  Manusia adalah makhluk pembuat keputusan (decision making man), pengambil keputusan, penentu atas sebuah pilihan dari sejumlah pilihan. Pengambilan keputusan terjadi setiap saat sepanjang hidup manusia. Kita dapat mengatakan : “Tiada saat tanpa pengambilan keputusan”.  Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari, dipelajari, dimiliki dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang. Pengambilan keputusan disebut sebagai seni karena kegiatan tersebut selalu dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik keunikan tersendiri. Pengambilan keputusan sebagai seni selalu terikat pada tujuan yang hendak dicapai, jenis masalah yang dihadapi, serta faktor faktor lingkungan internal organisasi, seperti : budaya dan struktur organisasi, gaya kepemimpinan atasan dan sistem komunikasi dalam organisasi. Setiap pengambilan keputusan yang muncul atas pandangan pengambilan keputusan sebagai seni akan memiliki “cita rasa dan nuansa” yang berbeda beda.
  • 19.  Selanjutnya pengambilan keputusan disebut sebagai ilmu, karena aktivitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode atau pendekatan tertentu yang bersifat sistematis, teratur dan terarah. Pengambilan keputusan sebagai ilmu juga menandakan bahwa kajian tersebut juga dapat diterapkan oleh mereka yang mempelajarinya. Ilmu pengambilan keputusan didasarkan atas penerapan gaya pemikiran yang dianut oleh seseorang dan persepsinya atas lingkungan dan masalah. Ilmu pengambilan keputusan memetakan langkah-langkah yang sistematis yang menghasilkan solusi dan tindakan. Singkatnya, ilmu pengambilan keputusan dapat dikatakan sebagai “suatu sejarah” mengenai suatu latar belakang filosofis, asumsi, teori, konsep, model dan teknik teknik pengambilan keputusan.  Ilmu dan seni pengambilan keputusan pada akhirnya bertujuan untuk memudahkan manusia dalam menentukan keputusan terbaik. Dimana keputusan yang diambil akan mempengaruhi cara pencapaian tujuan yang hendak diraih. Pengambilan keputusan adalah pendekatan terhadap metode penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan. 
  • 20. C. Dasar Dasar Pengambilan Keputusan Dasar pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh Manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas : a. Keyakinan Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” (decision) inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan di analisis faktor faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut. b. Intuisi Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati (intuisi) nya, bersifat ilham dan perasaan perasaan (good feeling)-nya. Pengambilan keputusan secara intuitif ini secara tidak sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan dan latar belakang. Pengambilan keputusan secara intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap realistis dan memutuskannya menurut perasaan saja. c. Fakta- fakta d. Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi dan fakta – fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Keputusan (decision) yang ditetapkan berdasarkan fakta-fakta ini relatif baik, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
  • 21. d. Pengalaman Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan pada pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk dan memberikan jawaban atas pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi seperti ini?” e. Kekuasaan Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini didasarkan karena authority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
  • 22. Macam Macam Keputusan Keputusan jika dikaji dari proses pengambilan keputusan dikenal atas “Keputusan Auto Generated dan Keputusan Induced”. a. Keputusan Auto Generated Keputusan macam ini, adalah keputusan yang diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data,informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini biasa diambil dalam keadaan darurat. Sehingga, dikatakan bahwa keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya besar. Tapi jika seorang decision maker dapat melakukan dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju. b. Keputusan Induced Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil. Namun proses pengambilan keputusannya lebih lama. Walaupun demikian pada dasarnya tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni “ untuk mencapai hasil yang baik dan resiko yang sekecil–kecilnya”. Sedangkan menurut para pakar manajemen dan teori organisasi, pembuatan keputusan dibagi kedalam dua kategori : keputusan yang terprogram/ terstruktur dan keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur. Untuk jenis keputusan kedua, terdapat beberapa istilah yang sering dipergantikan, yaitu : keputusan dinamis, keputusan atas tekanan konflik dan keputusan yang tidak dirancang. Tipe keputusan ini pada umumnya mengikuti tipe masalah yang dihadapi.
  • 23. a. Keputusan terprogram Keputusan terprogram atau terstruktur merupakan keputusan yang bersifat rutin, terjadi berulang-ulang. Karakteristik dari jenis keputusan ini sangat akurat, karena keputusan jenis ini merupakan perwujudan komulatif dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang terjadi secara berulang. Keputusan ini memperlihatkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dengan variabel akibat atau hasil. Alat pengambilan keputusan yang digunakan adalah kebiasaan, tradisi, rutinitas, kaidah rutinitas, atau pedoman petunjuk pelaksana. Karakteristik dari jenis keputusan ini menghadirkan tingkat risiko dan bahaya yang rendah, atau bahkan tidak ada. Contoh dari keputusan ini adalah: pembayaran gaji pegawai, listrik dan air, serta pembayaran bulanan belanja bahan mentah ke pemasok. b. Keputusan tidak terprogram Keputusan tidak terprogram merupakan kategori keputusan yang berkaitan erat dengan kondisi lingkungan kegiatan bisnis yang tidak pasti dan sangat dinamis. Pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada sejumlah masalah baru yang sulit diramalkan. Keputusan yang diambil pada umumnya tidak didasarkan atas SOP (standard operational procedure) yang ada. Pengambilan keputusan didasarkan atas dasar kebiasaan, tradisi atau rutinitas tidak masuk dalam kamus. Kategori ini menghadirkan sejumlah peristiwa dan masalah yang istimewa serta unik. Manajer selalu dituntut untuk menunjukkan kinerja tertinggi dalam menerapkan ilmu dan terutama sekali seni, pengambilan keputusan. Keputusan jenis ini tida secara eksplisit menunjukkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dan akibat. Pengambilan keputusan didasarkan pada pandangan rasionalitas yang dibatasi, kreatifitas, inovasi dan intuisi. Contoh: penyelesaian kasus unjuk rasa pegawai, atau penyelesaian masalah kenaikan harga bahan baku produk yang terjadi kenaikan secara tiba-tiba.
  • 24. Teknik Teknik Pengambilan Keputusan Seorang manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan teknik-teknik sebagai berikut : a. Operation Research Yaitu dengan penggunaaan metode scientific (yang meliputi teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan masalah tertentu. b. Linear Programming Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga vector analysis. c. Gaming War Games Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi. d. Probability Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi Rasional atas hal hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan. e. Ranking and Statistical Weighting Yaitu dengan cara : Melokalisasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir. Lalu menimbang faktor faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup dalam setiap alternatif.