Dokumen tersebut membahas tentang pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa langkah pemecahan masalah yaitu diagnosis masalah, analisis sebab akibat, mengumpulkan alternatif pemecahan, memilih alternatif terbaik, dan melaksanakan keputusan. Pengambilan keputusan didasarkan pada keyakinan, intuisi, fakta, pengalaman, dan kekuasaan. Terdapat dua jenis keputusan yaitu terprogram dan
2. Pemecahan masalah merupakan suatu prosedur yang
didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus
diikuti dalam memecahkan masalah yang dihadapi
seseorang sebagai perorangan atau seseorang
sebagai pemimpin organisasi atau keanggotaan
organisasi.
3. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan
(terlihat atau ridak terlihat) dimana antara yang
diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai.Atau
terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan
keadaan yang sebenarnya.
APA ITU MASALAH ?
4. Keluhan biasanya akibat dari masalah yang tidak jelas
atau tidak teratasi/ tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan
pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang
tidak dikenali atau sebuah masalalah yang tidak
terpecahkan.
Masalah berbeda dengan keluhan
5. Pada umumnya masalah yang dialami seseorang
bersumber dari dirinya sendiri (internal) dan juga
bersumber dari luar (external).
BAGAIMANA MENYIKAPI MASALAH?
6. Riset yang sangat luas terhadap pembuatan
keputusan dalam kelompok telah dilakukan oleh
Meier dan kawan-kawan di Universitas Michigen 1970.
Meier membedakan antara pemecahan masalah dan
pemilihan jawaban.
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN
MASALAH
7. Dalam memecahkan masalah yang dialami
perlu memahami langkah-langkah berikut :
DIAGNOSA PERMASALAHAN
MENGANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALAH
MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN
MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT
MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA
8. Untuk mengetahui hakekat dari pada suatu masalah
tidaklah mudah karena masalah yang sebenarnya
dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk
berupa gejala-gekala yang nampak dan tidak nampak.
Diagnosa Pemecahan Masalah :
9. Diagnosa masalah merupakan suatu proses yang sulit,
lebih-lebih bila kelompoknya tidak menyetujui
tentang tujuannya.
10. 1. Pencampur adukan fakta dengan masalah.
2. Pencampur adukan gejala dengan penyebab.
3. Mencari kambing hitam untuk dikecam.
4. Mengusulkan jawaban pemecahan sebelum
masalahnya dipahami dengan baik.
5. Mengalihkan diagnosa masalah dengan
menampilkan pemecahan yang disukainya.
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan
selama diagnosis masalah meliputi :
11. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk
kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.
Contoh : Kekurangan dana rekreasi ke pantai pasir
putih/ Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke
Pantai pasir putih.
12. Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah
memerlukan pengetahuan dan pengalaman,
memerlukan data dan fakta yang jelas/ akurat.
Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah
yang dihadapi.
Analisa Sebab Akibat Dari Masalah :
13. Beberap kesalahan umum yang sering muncul ketika kita
menganalisa sebab dan akibat dari suatu permasalahan
yaitu :
1. Menyarankan pemecahan yang tidak relevan dengan
masalahnya.
2. Mendiskusikan apa yang seharusnya dikerjakan pada
masa silam dan bukannya apa yang bisa dikerjakan saat
ini.
3. Membicarakan keuntungan dan kerugian suatu
pemecahan sebelum setiap orang telah mendapat
kesempatan untuk memberikan saran pemecahan.
4. Memusatkan pada pemecahan-pemecahan yang telah
digunakan pada masa sebelumnya tanpa suatu usaha
menciptakan cara-cara pemecahan yang baru.
14. Contoh penganalisaan suatu masalah :
Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke pantai
pasir putih? Padahal waktu keberangkatan yang
direncanakan sudah semakin dekat. Apakah akibatnya
jika dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai
dengan jadwal?
15. Setelah kita mengimpun beberapa altenatif
pemecahan masalah dievaluasi secara terpisah,
kelompok seharusnya membandingkan antara hasil
evaluasi dan berusaha memilih alternatif pemecahan
yang terbaik.
Memilih Altenatif Yang Paling Tepat/ Pemilihan
Jawaban Pemecahan
16. Dengan kata lain apakah alternatif pemecahan yang
dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan,
dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi
konflik dengan orang lain, dapat memberikan
kepuasan, dapat atau mampu melaksanakannya dsb.
17. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan
tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan merupakan
proses pemilihan tindakan tertentu dari suatu masalah dan keputusan. Suatu
masalah adalah ketidaksesuaian antara keadaan saat ini dengan keadaan yang
diinginkan,yang memerlukan pertimbangan dan perlunya tindakan cepat.
Pengambilan keputusan adalah proses dalam manajerial,yang secara
universal pengambilan keputusan merupakan alternatif dalam pemecahan masalah.
Selain itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer menjadi
tolak ukur keefektifan mereka. Pengambilan keputusan (decisionmaking) diproses
oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan. Keputusan
yang diambil akan menimbulkan aktivitas dan ataupun mengakhiri aktivitas.
18. Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni.
Manusia adalah makhluk pembuat keputusan (decision making man),
pengambil keputusan, penentu atas sebuah pilihan dari sejumlah pilihan.
Pengambilan keputusan terjadi setiap saat sepanjang hidup manusia. Kita dapat
mengatakan : “Tiada saat tanpa pengambilan keputusan”.
Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari, dipelajari,
dimiliki dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang. Pengambilan
keputusan disebut sebagai seni karena kegiatan tersebut selalu dihadapkan pada
sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik keunikan tersendiri. Pengambilan
keputusan sebagai seni selalu terikat pada tujuan yang hendak dicapai, jenis
masalah yang dihadapi, serta faktor faktor lingkungan internal organisasi, seperti
: budaya dan struktur organisasi, gaya kepemimpinan atasan dan sistem
komunikasi dalam organisasi. Setiap pengambilan keputusan yang muncul atas
pandangan pengambilan keputusan sebagai seni akan memiliki “cita rasa dan
nuansa” yang berbeda beda.
19. Selanjutnya pengambilan keputusan disebut sebagai ilmu, karena
aktivitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode atau pendekatan
tertentu yang bersifat sistematis, teratur dan terarah. Pengambilan
keputusan sebagai ilmu juga menandakan bahwa kajian tersebut juga
dapat diterapkan oleh mereka yang mempelajarinya. Ilmu pengambilan
keputusan didasarkan atas penerapan gaya pemikiran yang dianut oleh
seseorang dan persepsinya atas lingkungan dan masalah. Ilmu
pengambilan keputusan memetakan langkah-langkah yang sistematis
yang menghasilkan solusi dan tindakan. Singkatnya, ilmu pengambilan
keputusan dapat dikatakan sebagai “suatu sejarah” mengenai suatu
latar belakang filosofis, asumsi, teori, konsep, model dan teknik teknik
pengambilan keputusan.
Ilmu dan seni pengambilan keputusan pada akhirnya bertujuan
untuk memudahkan manusia dalam menentukan keputusan terbaik.
Dimana keputusan yang diambil akan mempengaruhi cara pencapaian
tujuan yang hendak diraih. Pengambilan keputusan adalah pendekatan
terhadap metode penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan.
20. C. Dasar Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh Manajer (decision maker)
biasanya didasarkan atas :
a. Keyakinan
Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa
“keputusan” (decision) inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan di analisis faktor faktor
internal dan eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.
b. Intuisi
Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati (intuisi) nya, bersifat ilham dan
perasaan perasaan (good feeling)-nya. Pengambilan keputusan secara intuitif ini secara tidak sadar
dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan dan latar belakang. Pengambilan keputusan
secara intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap
situasi dihadapinya dengan sikap realistis dan memutuskannya menurut perasaan saja.
c. Fakta- fakta
d. Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi dan fakta – fakta, serta
didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya pikir untuk
mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Keputusan (decision) yang ditetapkan
berdasarkan fakta-fakta ini relatif baik, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
21. d. Pengalaman
Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan pada
pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat
berharga, memberikan petunjuk dan memberikan jawaban atas
pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi seperti
ini?”
e. Kekuasaan
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus
berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya
keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini didasarkan karena
authority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
22. Macam Macam Keputusan
Keputusan jika dikaji dari proses pengambilan keputusan dikenal atas “Keputusan Auto Generated dan
Keputusan Induced”.
a. Keputusan Auto Generated
Keputusan macam ini, adalah keputusan yang diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan,
mempertimbangkan data,informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini biasa
diambil dalam keadaan darurat. Sehingga, dikatakan bahwa keputusan auto generated ini kurang baik,
sebab resikonya besar. Tapi jika seorang decision maker dapat melakukan dan berhasil baik maka pemimpin
tersebut akan cepat maju.
b. Keputusan Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga
keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil. Namun proses
pengambilan keputusannya lebih lama. Walaupun demikian pada dasarnya tujuan kedua macam keputusan
itu sama, yakni “ untuk mencapai hasil yang baik dan resiko yang sekecil–kecilnya”.
Sedangkan menurut para pakar manajemen dan teori organisasi, pembuatan keputusan dibagi kedalam
dua kategori : keputusan yang terprogram/ terstruktur dan keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur.
Untuk jenis keputusan kedua, terdapat beberapa istilah yang sering dipergantikan, yaitu : keputusan
dinamis, keputusan atas tekanan konflik dan keputusan yang tidak dirancang. Tipe keputusan ini pada
umumnya mengikuti tipe masalah yang dihadapi.
23. a. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram atau terstruktur merupakan keputusan yang bersifat rutin, terjadi berulang-ulang.
Karakteristik dari jenis keputusan ini sangat akurat, karena keputusan jenis ini merupakan perwujudan
komulatif dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang terjadi secara berulang. Keputusan ini
memperlihatkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dengan variabel akibat atau hasil. Alat
pengambilan keputusan yang digunakan adalah kebiasaan, tradisi, rutinitas, kaidah rutinitas, atau pedoman
petunjuk pelaksana. Karakteristik dari jenis keputusan ini menghadirkan tingkat risiko dan bahaya yang
rendah, atau bahkan tidak ada. Contoh dari keputusan ini adalah: pembayaran gaji pegawai, listrik dan air,
serta pembayaran bulanan belanja bahan mentah ke pemasok.
b. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram merupakan kategori keputusan yang berkaitan erat dengan kondisi
lingkungan kegiatan bisnis yang tidak pasti dan sangat dinamis. Pengambilan keputusan selalu dihadapkan
pada sejumlah masalah baru yang sulit diramalkan. Keputusan yang diambil pada umumnya tidak
didasarkan atas SOP (standard operational procedure) yang ada. Pengambilan keputusan didasarkan atas
dasar kebiasaan, tradisi atau rutinitas tidak masuk dalam kamus. Kategori ini menghadirkan sejumlah
peristiwa dan masalah yang istimewa serta unik. Manajer selalu dituntut untuk menunjukkan kinerja
tertinggi dalam menerapkan ilmu dan terutama sekali seni, pengambilan keputusan. Keputusan jenis ini tida
secara eksplisit menunjukkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dan akibat. Pengambilan
keputusan didasarkan pada pandangan rasionalitas yang dibatasi, kreatifitas, inovasi dan intuisi. Contoh:
penyelesaian kasus unjuk rasa pegawai, atau penyelesaian masalah kenaikan harga bahan baku produk
yang terjadi kenaikan secara tiba-tiba.
24. Teknik Teknik Pengambilan Keputusan
Seorang manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan teknik-teknik sebagai berikut
:
a. Operation Research
Yaitu dengan penggunaaan metode scientific (yang meliputi teknik-teknik matematis) dalam analisis dan
pemecahan masalah tertentu.
b. Linear Programming
Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga vector analysis.
c. Gaming War Games
Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
d. Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi Rasional atas hal hal yang tidak
normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
e. Ranking and Statistical Weighting
Yaitu dengan cara : Melokalisasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir. Lalu
menimbang faktor faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup dalam setiap alternatif.