Dokumen tersebut menjelaskan prosedur eksperimen untuk menentukan massa molekul relatif suatu senyawa organik dengan metode titik beku. Eksperimen melibatkan pengukuran perbedaan titik beku larutan benzena sebelum dan sesudah dicampur dengan senyawa uji. Perbedaan titik beku digunakan untuk menghitung massa molekul senyawa uji dengan persamaan Clausius-Clapeyron. Eksperimen menunjukkan bahwa massa
2. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menghitung
massa molekul relatif suatu cuplikan dengan
metode titik beku
Prinsip
Prinsip dari percobaan ini adalah sifat koligatif,
persamaan claurius-clayprus, penurunan titik beku,
konstanta penurunan titik beku, molalitas,
perhitungan densitas
3. Dasar Teori
Penurunan Titik Beku
Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan
tertentu, pada saat terjadi perubahan zat dari cair
ke padat. Sedangkan, pengertian titik beku sendiri
adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik
beku larutan.
Persamaan claurius-clapeyron
Tekanan yang menghubungkan tekanan cairan
dengan temperatur dan kalor penguapan
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 × 𝑚
5. Alat dan Bahan
• Bath A
• Bath B
• Bath C
• Pengaduk
• Botol timbang
• Neraca analitik
• Piknometer
Benzena
Naftalena
Es batu
Garam (NaCl)
6. Skema Kerja
1
• Diambil 13 ml benzene, dan dimasukan kedalam
piknometer
2
• Piknometer yang berisi benzene ditimabang
kembali, pastikan piknometer kering dari
tumpahan benzen ketika ditimbang.
3a
• HASIL
Penentuan Densitas Benzene
7. Skema Kerja
1
• Dimasukan 25 ml benzene kedalam bath A, kemudian
ditutup dengan termometer tercelup kedalam laruatan
benzene.
2
• Bath C diisi dengan es batu yang telah dihancurkan dan
dimbah dengan garam
3
• Dimasukan bath B yang diIisi dengan bath A kedalam
bath C
• Kemudian aduk-aduk Es batu dalam bath C. Tunggu
benzene hingga membeku dan dihitung suhunya
Penentuan Titik beku Benzene
8. Skema Kerja
1
•Ditimbang 0,2314 g Naftalen
2
•Dimasukan 0,2314 g naftalen kedalam 25 ml
benzene pada bath A yang telah mencair.
Diaduk hingga homogen
3
•Bath A dimasukan jembali ke Bath B. Ditunggu
hingga laruatan membeku dan diukur suhunya.
Penentuan Titik beku Larutan
9. Hasil dan Pembahasan
Data :
Tb Benzene Tb Larutan ∆ Tb= Tb Benzene -Tb Larutan
5.5oC 6 oC = 5.5oC - 6 oC
= 0,5 oC
m piknometer m Naftalena V Benzena M total
(m. pikno + benzena)
39,7472 g 0.2357 g 13 ml 49, 2562 g
10. Hasil Perhitungan
𝝆 = m / V
= ((massa pikno + benzene) – massa pikno) / V
= (49, 2562 g - 39,7472 g )/ 13 ml
= 9,509 g / 13 ml
= 0,7315 g/ ml
Massa pelarut ( Benzene ) = 𝜌 x V
= 0,7315 g/ ml x 25 ml
= 18, 2875 g
= 18, 2875 x 10-3 kg
11. ∆𝐓𝐛 = kf x m
= kf x ( n/p(kg))
= kf x ( mt/ Mr) /p(kg)
0,5 oC = 5,12 oC (0.2357 g/ Mr)/ 18, 2875 x 10-3 kg
Mr = 131,979 g/mol
% Gallat = (Mr Naftalen teori – Mr Prhitungan) x 100 %
Mr Naftalen Teori
= 128 g/mol – 131,979 g/mol x 100 %
128 g/ mol
= 2,3 %
12. o Garam berfungsi agar es batu tidak mudah
mencair
o Pada tabung reaksi ditutup dengan gabus agar
suhu di dalam tabung reaksi tidak terganggu
o Pada percobaan penurunan titik beku ini, kami
mengalami beberapa kesalahan akibat
ketidaktelitian kami. Salah satu kesalahan
tersebut adalah titik beku benzena lebih rendah
yaitu 5,5 dibandingkan dengan titik beku larutan
(benzena+naphtalena) yaitu 6,0.
PEMBAHASAN
13. Kesimpulan
Dari hasil percobaan tersebut diperoleh massa
molekul relatif naftalena adalah 131, 979 gr/mol
dan densitas benzena 0.7315 g/ml dengan galat
sebesar 2.3%
14. Diliat dari data yang diperoleh ada kenaikan titik beku,
padahal dari dulu sampai sekarang, teori menyebutkan
bahwa ketika suatu zat pelarut ditambahkan zat
terlarut, terjadi penurunan titik beku.
Komentar Pak Hendro