1. TUGAS MAKALAH
KAJIAN BIOLOGI
SISTEM PERNAFASAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
DOSEN PENGAMPU:
ANNISA NURRAMADHANI, M.Pd.
DISUSUN OLEH:
AFIFAH NURUL FAUZIAH 037117035
KELAS 2.B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
2. i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..............................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan
Rumusan Masalah.............................................................................1
Tujuan...............................................................................................1
Bab 2 Pembahasan
1. Sistem Pernapasan Pada Hewan
A. Alat respirasi pada serangga...................................................2
B. Alat respirasi pada ikan...........................................................3
C. Alat respirasi pada katak..........................................................4
D. Alat respirasi pada reptilia.......................................................6
E. Alat respirasi pada burung........................................................6
F. Gangguan Pernapasan Pada Hewan.........................................9
1. Flu burung..........................................................................9
2. CRD...................................................................................9
3. Korisa..................................................................................9
4. Distempe............................................................................10
5. Felin viral Rhinotracheitis..................................................10
BAB III
Kesimpulan ...............................................................................................................
..11
3. i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah swt,atas anugerahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah Kajian Biologi yang berjudul “Sistem Pernapasan
pada Hewan”ini.
Adapun maksud dari tujuan dan penyusunan Makalah ini , selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu,juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk membuat makalah ini , namun penulis pun
menyadari bahwa sebagai manusia mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, jika
terdapat kesalahan – kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi, maka kami
memohon kritik dan saran dari dosen pengampu maupun para pembaca.
Bogor,12 April 2018
Penulis
4. i
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. sistem pernafasan pada manusia adalah sistem
menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Pernafasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme
untuk menghasilkan energi dari hasil metabolisme. Ada 2 macam pernafasan,
yaitu pernafasan luar (eksternal) dan pernafasan dalam (internal). Pernafasan luar
meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 serta uap air antara
organisme dengan lingkungannya. Pernafasan internal disebut juga pernafasan
seluler, karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan
mitokondria.
A. RUMUSAN MASALAH
Beberapa rumusan masalahnya yaitu :
1. Apa saja bagian-bagian pernapasan ?
2. Bagaimana struktur histologi dari masing-masing bagian tersebut ?
B. TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya :
1. Untuk mengetahui struktur histologi masing-masing bagian saluran
pernapasan.
2. Untuk mengetahui tentang mekanisme pernapasan.
3. Untuk mengetahui macam-macam kelainan pada pernapasan hewan.
5. i
1. SISTEM PERNAFASAN PADA HEWAN
A. Alat Respirasi Pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga
dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel.
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai
berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea 1
mexrupih sehingga
udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka
trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk
ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh
tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari
tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari
makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
1
Mexrupih adalah Alat pernapasan pada belalang
6. i
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi
ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan
menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
B.Alat Respirasi Pada Ikan
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler darah. Tiap
7. i
lembaran insang terdiri dari sepasang 2
filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang
disebut 3
operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi
oleh operkulum.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02
diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan.
Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan
bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
C.Alat Respirasi Pada Katak
Pada katak, oksigen berfungsi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
2
Filamen adalah Pembuluh darah yang mengandung kapiler sehingga memungkinkan terjadinya
pertukaran gas O2 dan Co2
3
Operkulum adalah tutup insang ikan.
8. i
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada
di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit,
ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk
lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan
di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit
pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernafas menggunakan rongga mulut dan kulit, katak juga bernafas
dengan menggunakan paru-paru yang diperbesar oleh adanya bentuk seperti
kantung, sehingga gas pernafasan dapat berdisfusi.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang terjadi
pada saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang
masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung
di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus
berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui
koane.. Berikut perbedaan fase Inspirasi dan Ekspiras pada katak!
Inspirasi Ekspirasi
Terjadinya fase inspirasi dengan celah –
celah tekak dan mulut.Otot bawah
rahang mengendur dan otot 4
sterno
hioideus berkontraksi,yaitu rongga
mulut membesar. Keluar dari masuk ke
dalam mulut dan bicara melalui koane.
Terjadi ketika otot rahang bawah
mengendur, sementara otot sterno
hioideus dan otot perut berkontraksi.
Kontras,udara dalam paru – paru
tertekan keuar.Ini akan masuk ke
rongga mulut, celah tekak tertutup dan
4
Sterno hioideus adalah otot yang sempit dan tipis.
9. i
Oleh kontraksi otot rahang bawah dan
otot 5
genio hioideus,rongga mulut
menjadi kecil.
6
koane. Otot rahang bawah berkontraksi
dan diikuti oleh genio hioideus.
5
Genio hioideus adalah otot yang sempit atau kecil yang terletak dibatas medial otot milohioid.
6
Koane adalah lubang pada rongga hidung belakang.
10. i
D. Alat Respirasi Pada Reptilia
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang
rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding
yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran
gas tidak efektif.
E. Alat Respirasi Pada Burung
11. i
Pada burung, tempat 7
berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-
paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi
oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan (masuknya udara kedalam tubuh) pada burung
berturut-turut sebagai berikut:
1. Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan
pada langit-langit rongga mulut.
2. 8
Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang
menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
3. Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong
oleh cincin tulang rawan.
4. Sepasang paru-paru berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada.
Bagian ini meliputi bronkus kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang
bagian akhir dari trakea.
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang
disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccuspneumaticus) yang
menyebar sampai keperut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat
pada pangkal leher (saccuscervicalis), rongga dada (saccusthoracalis anterior dan
posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccusinterclavicularis), ketiak
(saccusaxillaris),dan
7
Berdifusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dari bagian berkontraksi
tinggi ke bagian berkontraksi rendah.
8
Celah tekak adalah saluran pernapasan yang terdapat pada faring dan berhubungan dengan
trakea.
12. 8
lipatan usus atau rongga perut (saccusabdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak
terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi efisien.
Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut:
1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen cadangan.
2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan.
3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
Mekanisme pernapasan pada burung dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan waktu istirahat dan pernapasan waktu terbang.
Pada waktu istirahat, tulang rusuk bergerak kedepan, rongga dada membesar, paru-paru mengembang sehingga udara masuk dan
mengalir lewat bronkus kekantung udara bagian belakang, bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di kantung udara belakang
mengalir ke paru-paru dan menujukan tungu dara depan. Pada saat tulang rusuk kembalik eposisi semula, rongga dada mengecil
sehingga udara dari kantung udara masuk keparu-paru. Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi,
pengikatan O2 berlangsung pada saat inspirasi maupun ekspirasi
Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara. Waktu sayap diangkat keatas, kantung udara di
ketiak mengembang, sedangkan tunggu udara di tulang korakoid terjepit, sehingga terjadi inspirasi (O2 pada tempat itu masuk ke
paru-paru). Bila sayap diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedangkan tungu udara di tulang korakoid mengembang,
13. 8
sehingga terjadi ekspirasi (O2 pada tempat itu keluar). Makin tinggi burung terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya
untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak.
Udara luar yang masuk, sebagian kecil tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan kekantung udara sebagai
udara cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan hanya pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung
sedang mengepakkan sayapnya.
F. Gangguan Pernafasan Pada Hewan
1. Flu Burung (Avian Influenza)
Flu burung (avian influenza) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
2. CRD (Chronic Respiratory Disease)
CRD ini merupakan penyakit menular menahun yang terjadi karena adanya infeksi dari bakteri. Bakteri yang paling sering
menyebabkan penyakit ini adalah Mycoplasma galisepticum. CRD juga merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan dan
bersifat kronis.
Dengan kata lain, penyakit ini bisa terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Hewan seperti ayam yang
terserang oleh penyakit ini bisa dilihat gejalanya seperti susah bernafas, ngorok, nafsu makan menurun dan lainnya.
Pada kasus yang parah, dapat kita temukan leleran eksudat dari hidung, selain itu terdapat juga eksudat berbuih pada bagian mata dan
kadang sinus infraorbitalis mengalami pembengkakan.
14. 8
3. Korisa
Pada umumnya, penyakit pada sistem pernapasan hewan ini menyerang ayam layer ataupun ayam broiler. Penyakit ini sangat mudah
menular dengan angka kematian 20% dan kesakitan 100%.
Pada ayam layer, penurunan produksi telur bisa mencapai 10 hingga 40%. Pada umumnya, penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Haemophilus paragallinarum. Ciri khas yang bisa anda lihat dari penyakit ini adalah menyerang rongga hidung dan sinus
infraorbitalis, sehingga menyebabkan peradangan pada sinus, kebengkakan pada muka, dan muncul leleran pada
hidung dengan bau yang khas, bisa amis hingga busuk.
4. Distemper
Merupakan salah satu penyakit yang sudah menyebar secara luas di dunia. Pada umumnya, penyakit ini disebabkan oleh virus dan
sangat sering terjadi pada anjing. Penyakit ini merupakan penyakit menular dan menyerang sel-sel epitel pada permukaan tubuh,
selaput lendir, mukosa mata, mukosa saluran pernafasan dan sistem pusat otak.
Penyakit ini pada utamanya menyerang saluran pernafasan dan cara penularannya adalah melalui airbone dan aerosol droplet dengan
terhirupnya udara yang telah tercemar oleh virus ini. Penyakit ini bisa menyebar dengan waktu yang sangat cepat.
5. Feline Viral Rhinotracheitis
Merupakan penyakit yang sering disebut sebagai flu pada kucing dan ditularkan oleh kucing yang sehat atau sakit. Penularannya bisa
dilakukan dengan kontak terhadap alat-alat, tempat makan dan minum.
Gejala yang sering ditemukan adalah batuk, demam tinggi, nafsu makan hilang dan berat badan menurun, pilek, bersin-bersin, mata
merah, bengkak dan berair dan disertai dengan kerak-kerak pada bagian kelopak mata.
Radang kornea juga bisa timbul dan menyebabkan kucing lebih senang pada tempat yang gelap dan sambil menggosok-gosokkan
15. 8
matanya dengan menggunakan kakinya. Pada induk kucing hamil yang terinfeksi dengan penyakit ini bisa menyebabkan keguguran
atau anak kucing akan menderita radang paru-paru.
BAB III
KESIMPULAN
Pernafasan pada hewan tingkat rendah, seperti protozoa, porifera dan cacing berlangsung secara difusi.
Hewan tingkat rendah (avertebrata) telah memiliki alat pernafasan sederhana, seperti insecta dan myriapoda bernafas dengan
trakea. Arachnida (laba-laba) bernafas dengan paru-paru buku, katak, burung dan reptilia bernafas dengan paru-paru. Sedangkan
hewan yang hidup di air (crustacea, mollusca dan pisces) bernafas dengan menggunakan insang.