Lama penyimpanan jamu beras kencur tidak mempengaruhi pertumbuhan kapang. Penelitian menguji pengaruh penyimpanan 0-24 jam terhadap angka kapang jamu, dan hasil uji statistik menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan. Jenis kapang yang ditemukan meliputi Aspergillus dan Penicillium.
1. Pengaruh Lama Penyimpanan Jamu Beras
Kencur Terhadap Pertumbuhan Kapang
FX. Agung Pinto
Laksono
NIM : P07134218132
P e n g u j i : A i m a I n s a n i , S . S i . , M . S c
D o s p e m 1 : D r a . R a t i h D e w i D w i y a n t i , M . K e s
D o s p e m 2 : R i f q o h , S . P d . , M . S c
2. A. Latar Belakang
Kapang yang tumbuh di jamu akan
menghasilkan toksin yang berbahaya
bagi manusia.
Terkontaminasinya jamu beras kencur
terhadap kapang bisa dari bahan
bakunya yaitu beras dan kencur juga
cara pengolahannya
Kampung Pejabat, UMKM.
Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan didapat ada 20 lebih
produsen jamu dan jamu gendong
hanya dapat bertahan 1 hari
Pada masa Covid-19, jamu beras
kencur memiliki khasiat bagi
manusia. Tetapi menurut Peraturan
MenKes RI No. 007 Tahun 2012
menyebutkan bahwa jamu gendong
tidak memerlukan izin edar
Penelitian sebelumnya menemukan
AKK pada jamu beras kencur sebesar
2,55 x 102 sampai 95,5 x 103 koloni/mL
dengan 40% tidak memenuhi syarat
sesuai standar BPOM No. 12 Tahun
2014 yaitu ≤ 103 koloni/ml.
Ditemukan species kapang/khamir
pada jamu beras kencur seperti
Aspergillus sp. Penicillium sp. Mucor sp.
dan Candida sp
3. B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur
terhadap pertumbuhan kapang?
a. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu jamu beras kencur
b. Penelitian ini menggunakan perlakuan lama penyimpanan 0 sampai 24
jam
c. Penelitian ini menghitung jumlah dan identifikasi kapang yang tumbuh
pada waktu 0 sampai 24 jam
C. Batasan Penelitian
4. D. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh lama
penyimpanan jamu beras kencur
terhadap pertumbuhan kapang
Untuk mengetahui
jumlah angka kapang
yang tumbuh pada
jamu beras kencur
sebelum penyimpanan
(0 jam)
Untuk mengetahui
jenis kapang yang
tumbuh pada jamu
beras kencur
Untuk mengetahui
jumlah angka kapang
yang tumbuh pada
jamu beras kencur
sesudah penyimpanan
selama 4 jam, 8 jam,
12 jam dan 24 jam
5. E. Manfaat
Manfaat Teoritis
Dapat menambah atau memperkaya wawasan dan
mendapatkan informasi mengenai pengaruh
lama penyimpanan pada jamu beras kencur
terhadap pertumbuhan kapang
Manfaat Praktis
Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi
pengalaman untuk membuat hasil karya ilmiah
yang lebih baik lagi dan menambah
pengetahuan tentang pengaruh lama
penyimpanan jamu beras kencur terhadap
pertumbuhan kapang
Bagi masyarakat, diharapakan dapat
diaplikasikan dan digunakan kepada
masyarakat dalam menyimpan jamu beras
kencur dengan lama waktu maksimal dari
pertumbuhan kapang
6. BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Jamu Beras
Kencur
Faktor Pencemaran
Jamur
Bahaya
Kapang
Khamir &
Kapang
Uji AKK
a. Kencur (Kaempferia
galanga l)
b. Beras (Oryza savila)
c. Pembuatan Jamu
a. Candida
b. Saccharomyces
c. Aspergillus
d. Penicillium
e. Mucor
a. Prinsip Uji AKK
b. Perhitungan Uji AKK
c. Syarat Keamanan &
Kualitas Jamu
7. BAB II
KERANGKA
TEORI
Jamu Beras Kencur
Beras Kencur
Karbohidrat
Lama penyimpanan
di karung/kemasan
Pati
rimpang kencur yang
tumbuh di dalam tanah
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan Kapang
Lama
penyimpanan
Suhu
Bahan baku beras
kencur
Kelembaban
Subtrat
pH
Konsentrasi
oksigen
Pertumbuhan Angka
Kapang/Khamir dan
Identifikasi Jenis Kapang
Nilai AKK ≤ 103 koloni/ml
Bahan baku
Mengandung dan kualitas
Memperngaruhi
Syarat standar mutu
Keterangan
8. BAB III
KERANGKA
KONSEP &
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Variabel Bebas :
Lama penyimpanan jamu
beras kencur dengan waktu
0 jam, 4 jam, 8 jam, 12 jam
dan 24 jam
Pertumbuhan angka
kapang/khamir
(koloni/ml)
Identifikasi jenis kapang
Aspergillus sp.
Penicillium sp.
Jamur lainnya
Hipotesis penelitian ini adalah tidak ada pengaruh
lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap
pertumbuhan kapang
9. BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Quasi Eksperimen
B. Rancangan Penelitian
One Group Pretest-Postest Design
C. Tempat & Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium Mikologi Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Waktu : 5 November – 22 Desember 2022
D. Bahan Penelitian
Jamu beras kencur di Kampung Pejabat
Perlakuan ada 5 (lama penyimpanan 0 jam,
4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam)
Untuk jumlah sampel menggunakan rumus
Federer (t-1)(r-1) > 15
Hasilnya replikasi didapat sebanyak 5 dan
jumlah pemeriksaan sebanyak 25 kali
pemeriksaan.
10. E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian
No Nama Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Independen Variabel
1 Lama Penyimpanan Lama menyimpan jamu beras
kencur selama 0 jam, 4 jam, 8
jam, 12 jam dan 24 jam pada
suhu ruang (25˚C-28˚C)
Arloji Jam Rasio
Dependen Variabel
2 Angka
Kapang/Khamir
Jumlah koloni Kapang/khamir
yang tumbuh dari media PDA
inkubasi selama 5 hari dalam
suhu ruang (20˚C-25˚C)
Colony
Counter
Koloni/ml Rasio
3 Identifikasi Jenis
Kapang
Identifikasi jenis kapang secara
makroskopis. Identifikasi koloni
hasil kultur dan mikroskopis
dengan jenis jamur Aspergillus
dan Penicillium sp. dan jamur
lainnya pada jamu beras kencur
Makroskopis
Mikroskopis
Kultur
(+) positif
(-) negative
Nominal
Variabel bebas :
Lama Penyimpanan
Variabel terikat
AKK dan Identifikasi jenis
kapang
11. Alat
Cawan petri, erlenmayer, incubator, botol steril, pipet ukur, coloni counter, tabung reaksi,
lampu spiritus, biosafety cabinet, rak tabung, kapas, ice box, kertas label, ose, objek
glass, deck glass dan mikroskop.
Bahan
Jamu beras kencur, beras, kencur, air mineral, Aquades steril, NaCl 0,9%, Kloramfenikol,
Alcohol 70%, dan media Potato Dextrose Agar (PDA).
.
F. Instrumen Penelitian
12. G. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh
dengan melakukan hasil
pemeriksaan laboratorium
jumlah angka kapang/khamir
dan identifikasi jenis jamur
pada jamu beras kencur
dengan lama penyimpanan 0
jam, 4 jam. 8 jam, 12 jam
dan 24 jam.
Prosedur
1. Persiapan Penelitian
• Perizinan
• Uji etik
2. Tahapan Penelitian
• Penjelasan Sebelum
Persiapan
• Informed consent
3. Cara Kerja Pemeriksaan
• Persiapan alat
• Pembuatan media
• Pengambilan sampel
• Perlakuan sampel
4. Prosedur Pemeriksaan
Sampel
• Pengenceran sampel
• Pengamatan koloni kapang
• Perhitungan AKK
• Pembiakan/pengkulturan
• Pengamatan Mikroskopis
jenis kapang
13. Prosedur Pemeriksaan Sampel
Pengenceran sampel
• Menyiapkan alat dan bahan
• Membuat pengenceran sampel dengan
aquades steril
Pengenceran ml Sampel Aquades Steril
100
10-1
10-2
10-3
Kontrol
1 ml
1 ml
1 ml dari sampel 10-1
1 ml dari sampel 10-2
-
-
9 ml
9 ml
9 ml
10 ml
• Dari masing-masing pengenceran dan kontrol dipipet 1 ml sampel
dimasukkan ke dalam cawan petri lalu dituangkan 15 ml media
PDA kemudian segera cawan petri digoyang sambil diputar agar
suspense tersebar merata dengan teknik pour plate.
• Diinkubasi pada suhu ruang selama 5 hari (20-25˚C).
Pengamatan koloni kapang dilakukan pada hari
ke 5 dengan mengamati ada tidaknya kapang
pada media PDA dengan melihat bentuk,
warna, permukaan dan tekstur
14. Prosedur Pemeriksaan Sampel
Perhitungan AKK
Perhitungan koloni, dihitung jumlah koloni yang tumbuh antara 10-150 koloni/cawan lalu
dikalikan faktor pengencerannya.
Hasil dihitung dengan rumus :
AKK :
Σ(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
koloni/ml
15. Prosedur Pemeriksaan Sampel
Pengamatan Mikroskopis Jenis Kapang
• Disiapkan objek glass bersih dan bebas lemak, teteskan 1 tetes larutan Aquadest
• Diambil jamur yang tumbuh pada media PDA dengan ose jarum
• Diletakkan pada objek glass yang sudah ditetesi Aquadest
• Ditutup dengan cover glass
• Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 40
• Hasil positif jika ditemukan hifa dan spora kapang (Aspergillus sp. Penicillium sp.)
16. H. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
• Editing
• Coding
• Tabulasi
• Memasukkan data
2. Analisis Data
Data yang digunakan didapat dari
hasil pemeriksaan jumlah angka
kapang/khamir pada jamu beras
kencur sebelum dan sesudah
diberi perlakuan lama
penyimpanan dan dianalisis
dengan uji Kruskal Wallis.
17. I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
Kesulitan
Adanya jamur yang tumbuh
tumpang tindih di beberapa cawan
petri, sehingga untuk mengatasinya
dilakukan subkultur.
Kelemahan
Banyak jamur yang tumbuh tetapi
ada beberapa jamur yang tidak
dapat teridentifikasi.
18. BAB V HASIL
Gambaran Umum
Sampel jamu beras kencur yang diambil untuk penelitian ini adalah jamu yang diproduksi di Kampung
Pejabat Banjarbaru, di tempat tersebut ada lebih dari 20 produsen jamu tetapi sampel yang diambil
hnaya dari 1 produsen yang merupakan café jamu sekaligus pemilik ide untuk membuat kampung
Pejabat. Café tersebut didirikan pada tanggal 31 Maret 2017, café dibangun permanen di depan rumah
pemilik dengan luas 3x9 meter persegi. Sumber air yang digunakan untuk pembuatan jamu beras
kencur ialah air sumur.
19. HASIL PEMERIKSAAN ANGKA KAPANG KHAMIR
Suhu Ruang
No
Kelompok
Sampel
pH
Jumlah Angka Kapang Khamir (Koloni/mL)
Replikasi
1
Replikasi
2
Replikasi
3
Replikasi
4
Replikasi
5
Rerata
1 0 jam
3
1 0 0 0 0 0,2x100
2 4 jam 1 1 0 0 0 0,4x100
3 8 jam 1 1 0 0 0 0,4x100
4 12 jam 2 2 0 0 0 0,8x100
5 24 jam 7 2 1 1 0 2,2x100
berdasarkan hasil tersebut dinyatakan bahwa jamu beras kencur masih memenuhi batas
maksimum cemaran angka kapang khamir menurut BPOM Nomor 32 Tahun 2019 yaitu <103
Koloni/mL.
20. UJI STATISTIK
NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
AKK .293 25 .000 .562 25 .000
a. Lilliefors Significance Correction
UJI KRUSKAL WALLIS
Test Statisticsa,b
AKK
Kruskal-Wallis H 5.009
Df 4
Asymp. Sig. .286
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: lama_penyimpanan
Berdasarkan uji statistic Kruskal Wallis diperoleh nilai sig. 0,286 > 0,05, hal ini
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur
terhadap pertumbuhan kapang.
21. HASIL IDENTIFIKASI JENIS
KAPANG
N
o
.
Jenis Jamur Makroskopis Mikroskopis
1
.
Aspergillus
flavus
Kapas,
berwarna hijau
kekuningan dan
pinggiran putih
Konidiofora,
vesikel dan
spora/konidia
berbentuk
bulat
2
.
Aspergillus
niger
Kapas,
coklat/hitam
dan pinggiran
putih
Konidiofora,
vesikel dan
spora/konidia
berbentuk
bulat
3
.
Penicillium
sp.
Berserabut,
hijau dan
pinggiran putih
Hifa bersepta,
konidiofora.
Bercabang,
metula
35%
7%
3%
55%
Jenis Kapang
Aspergillus niger Aspergillus flavus Penicillium sp. Tidak Teridentifikasi
Dari hasil pemeriksaan 100 cawan petri dari setiap
pengenceran dan replikasi didapat 29 cawan petri yang
ditumbuhi koloni jamur. Dengan hasil 10 koloni Aspergillus
niger (35%), 2 koloni Aspergillus flavus (7%), 1 koloni
Penicillium sp. (3%), dan 16 koloni jamur yang tidak
teridentifikasi (55%) .
22. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil, diketahui bahwa jamu beras kencur masih memenuhi batas maksimum
cemaran angka kapang khamir menurut BPOM Nomor 32 Tahun 2019 yaitu <103 Koloni/mL
dan tidak ada pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan
kapang.
Faktor yang memperngaruhinya, yaitu :
• pemilihan bahan baku yang bermutu
• penanganan bahan baku (seperti, membersihan dengan air mengalir hingga bersih)
• proses pengolahan (seperti, perebusan dengan api sedang sampai mendidih dan biarkan 5
menit)
• proses penyimpanan yang sesuai standar kesehatan (Kemenkes, 2015).
23. PEMBAHASAN
Hal ini didukung oleh
penelitian Thearesti (2015)
bahwa pada proses pencucian
yang bersih setidaknya dapat
mengeliminasi kapang dan
khamir dari bahan baku jamu
berupa rimpang-rimpangan.
Spora sensitif dengan panas,
pemanasan pada suhu 100˚C
dalam kurun waktu tertentu
dapat membunuh spora
(Azara, 2020).
Selain itu, kencur memiliki
kandungan zat aktif berupa
flavonoid, tannin, sineol
dan saponin yang
merupakan sifat antijamur
yang dapat menghambat
pertumbuhan jamur seperti
Candida albicans dan
Aspergillus sp. hal ini
didukung oleh penelitian
menurut NMAS Singapurwa
(2021).
24. PEMBAHASAN
Pada jamu beras kencur, ditemukan ada 3 jenis jamur, yaitu :
Aspergillus flavus, Aspergillus niger, dan Penicillium sp.
Jamu beras kencur yang terkontaminasi kapang bisa dikarenakan dari bahan bakunya.
Rimpang kencur tumbuh di dalam tanah dan tanah yang merupakan salah satu habitat
kapang khamir.
Beras juga dapat terkontaminasi jamur faktornya ialah pada beras yang dijual di pasar
karena lamanya penyimpanan beras pada kemasan atau karung.
25. PEMBAHASAN
Bahaya jamur bagi manusia
• Jamur Aspergillus sp. memiliki mikotoksin penyebab penyakit Aspergillosis
• Aspergillus niger. menyebabkan infeksi oportunistik yang terjadi pada mukosa
rongga mulut
• Aspergillus flavus memproduksi senyawa metabolik beracun yang disebut aflatoksin
dan menjadi faktor penyebab kanker hati
• Penicillium sp. menghasilkan mikotoksin seperti okratoksin A menyebakan
keracunan ginjal
26. Kesimpulan
• Jumlah rata-rata AKK pada penyimpanan jamu beras kencur sebelum penyimpanan (0
jam) didapatkan 0,2x100 Koloni/mL.
• Jumlah rata-rata AKK yang tumbuh pada jamu beras kencur sesudah penyimpanan
selama 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam adalah 4 jam sebesar 0,4x100 Koloni/mL, 8 jam
sebesar 0,4x100 Koloni/mL. 12 jam 0,8x100 Koloni/mL, 24 jam sebesar 2,2x100
Koloni/mL.
• Tidak ada pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan
kapang karena hasil uji statistic Kruskal Wallis diperoleh nilai probabilitas signifikansi
adalah 0,286 dengan nilai probabilitas signifikansi lebih dari 0,05
• Jenis kapang yang tumbuh dan dapat diidentifikasi jenisnya pada beras kencur yaitu
Aspergillus flavus, Aspergillus niger, dan Penicillium sp
27. Saran
• Bagi penjual diharapkan agar tetap menjaga kebersihan perorangan,
lingkungan dan peralatan pada saat pengolahan jamu beras kencur
• Bagi peneliti selanjutnya, dapat meneliti pengaruh lama penyimpanan
terhadap pertumbuhan kapang pada jenis jamu lain