SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
JURNAL
SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP PEMELIHARAAN SARANA
PRASARANA PETUGAS K3
Oleh :
MINYAGARA TUALEKA
NPM 0112000359
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
TAHUN
2017
Sikap dan Perilaku terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana
Petugas K3
Minyagara Tualeka1
, Fajar Saputra2
1,2
Mahasiswa Program Sarjana Kesehatan masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jln. Harapan nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610
Telp : (021) 78894045, Email : 1
minatualeka72@gmail.com,2
fajar.saputra1988@gmail.com
Abstrak
Sarana dan prasarana rumah sakit memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan karena akan
menyangkut pemenuhan prasyarat rumah sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan bahwa sarana dan prasarana
rumah sakit merupakan instrumen kebijakan rumah sakit yang dapat dikendalikan oleh pemerintah serta mudah
diukur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan sarana
prasarana petugas kesehatan dan keselamatan kerja. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kuantiatif dan menggunakan tabulasi chi square, dengan jumlah populasi 30 responden sebagai pegawai K3 di
Rumah Sakit Islam Surabaya. Teknik pengambilan data dengan total sampling sebanyak 30 responden yang
ditemui di Rumah Sakit Islam Surabaya saja. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada sikap petugas terhadap
sarana prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya yaitu (P Value = 0.048<0.05) dan (OR=7.000). Ada hubungan
perilaku petugas terhadap sarana prasarana (P Value=0.035 < 0.05) dan (OR=8.500). Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan masih ada perilaku petugas terhadap pemeliharaan sarana prasarana kurang baik.
Kata Kunci : Sikap, Perilaku, Sarana Prasarana Rumah Sakit
Abstract
Hospital facilities and infrastructure plays an important role in health development since it would involve
preconditions adequate hospital. Further said that the facilities and infrastructure of the hospital is a hospital
policy instruments that can be controlled by the government as well as easy to measure. The research objective
was to determine attitudes and behavior towards infrastructure maintenance and safety of health workers. The
research methodology is descriptive kuantiatif and use tabulation chi square, with a population of 30
respondents as a clerk K3 Islamic Hospital Surabaya. Techniques of data retrieval with a total sampling of 30
respondents who met at the Islamic Hospital Surabaya alone. The result showed that no officer attitude towards
infrastructure Islamic Hospital Surabaya, (P Value = 0048> 0.05) and (OR = 7.000). There is a relationship
officer's behavior towards infrastructure (P Value = 0.035> 0.05) and (OR = 8.500). From the results of this
study concluded there attendant behavior towards poor maintenance of infrastructure.
Keywords: Attitudes, Behaviour, Infrastructure Hospitals
1
Pendahuluan
Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan
dengan pemeliharaan dan penggunaan
peralatan kerja dan mesin yang produktif
dan efisien dan bertalian dengan tingkat
produksi dan produktivitas yang tinggi.
Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun
2010 Indonesia menempati posisi yang buruk
jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina
dan Thailand.1
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO
dan GATT yang akan berlaku tahun 2020
mendatang, kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan salah satu prasyarat yang
ditetapkan dalam hubungan ekonomi
perdagangan barang dan jasa antar negara
yang harus dipenuhi oleh seluruh negara
anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk
mengantisipasi hal tersebut serta
mewujudkan perlindungan masyarakat
pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi
Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran
masyarakat Indonesia di masa depan, yang
penduduknya hidup dalam lingkungan dan
perilaku sehat, memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.2
Rumah Sakit merupakan sarana dan
prasarana untuk mendukung terwujudnya
kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan
masyarakat dengan sumber daya yang
berkualitas tinggi, maka dibutuhkan
masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
Sarana dan prasarana rumah sakit
memegang peranan penting dalam
pembangunan kesehatan karena akan
menyangkut pemenuhan prasyarat rumah
sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan
bahwa sarana dan prasarana rumah sakit
merupakan instrumen kebijakan rumah sakit
yang dapat dikendalikan oleh pemerintah
serta mudah diukur. Para pakar dan
penyelenggara rumah sakit percaya bahwa
tersedianya sarana dan prasarana rumah
sakit yang lengkap merupakan faktor
pendukung dalam mencapai mutu Rumah
Sakit. Indikator rumah sakit bermutu antara
lain juga dilihat dari kelengkapan dan
kualitas sarana dan prasarana atau fasilitas
yang dimiliki oleh rumah sakit. Berbagai
penelitian dapat diinformasikan bahwa
Rumah Sakit yang termasuk Rumah Sakit
favorit didukung oleh fasilitas tersebut.3
Sumberdaya pegawai rumah sakit
bertujuan untuk mengubah perilaku mereka
menjadi perilaku yang lebih mampu
melaksanakan aktifitas dibidang masing-
masing sehingga mendapat tujuan yang
hendak dicapai. sumberdaya manusia pada
dasarnya yang mencerminkan kemampuan
anggota organisasi dalam bekerja, artinya
kinerja masing-masing pegawai dinilai dan
diukur menurut kriteria yang sudah
ditentukan sebelumnya oleh organisasi.5
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan keturunan. Hasil penelitian
Bloom yang sudah sering diangkat oleh para
pakar kesehatan, mengungkapkan bahwa
aspek lingkungan memiliki kontribusi 45%,
perilaku 30%, pelayanan kesehatan 20%,
dan genetik atau keturunan sebesar 5%.4
Perilaku merupakan hasil dari segala
macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap dan praktek.
Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 (tiga)
aspek yaitu: aspek fisik, aspek psikis dan
aspek sosial. Secara terinci merupakan
bagian refleksi dari berbagai gejolak
kejiwaan seperti: pengetahuan, motivasi,
persepsi, sikap dan sebagainya yang
ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor
pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan
sosial budaya masyarakat.5
Sikap pegawai merupakan reaksi yang
masih tertutup tidak dapat dilihat secara
langsung sehingga sikap hanya bisa
ditafsirkan dari perilaku yang nampak.
Pengertian lain sikap merupakan kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan
cara tertentu serta merupakan respon
evaluatif terhadap pengalaman kognitif,
reaksi afeksi, kehendak dan perilaku
2
berikutnya. Sikap merupakan respon
evaluatif berdasarkan pada proses evaluasi
diri disimpulkan berupa penilaian positif atau
negatif kemudian mengkristal sebagai
potensi reaksi terhadap obyek.7
Keberlangsungan sebuah Rumah Sakit
dalam meningkatkan produktivitas
bergantung dari bagaimana perusahaan
tersebut mengelola perusahaannya baik dari
segi perencanaan, teknis, dan lain-lain.
Dalam hal teknis, perusahaan selalu
mengupayakan adanya perbaikan sumber
daya manusia perusahaan dengan
mengutamakan kesehatan dan keselamatan
kerja para karyawannya sebagaimana telah
diatur dalam Undang-undang. Produktivitas
pada dasarnya merupakan suatu sikap mental
yang selalu mempunyai pandangan bahwa
mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari
hari kemarin dan hari esok harus lebih baik
dari hari ini. Produktivitas mengandung
pengertian perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan keseluruhan sumber daya
yang dipergunakan.8
Dalam rangka mengembangkan dan
meningkatkan pelayanan jasa di bidang
kesehatan tersebut, Rumah Sakit Islam
Surabaya memerlukan peningkatan fasilitas
pelayanannya baik dalam kualitas maupun
kuantitasnya. Salah satu bentuk wujud
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
adalah melalui pembangunan fisik gedung
serta pengembangan sarana prasarana
lainnya. Prioritas utama dalam pelaksanaan
fisik bangunan di lingkungan Rumah Sakit
Islam Surabaya didasarkan pada
pertimbangan untuk menunjang aktivitas
pelayanan kesehatan terutama yang berkaitan
dengan peningkatan kemudahan bagi
pasien, maupun sistem penanganan kasus
dengan cara efektif dan efisien serta mengena
pada sasaran. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan di semua aspek kehidupan
manusia karena berbagai permasalahan
hanya dapat dipecahkan dengan upaya
penguasaan dan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.6
Tujuan penelitian untuk Mengetahui
Hubungan Sikap dan Perilaku terhadap
Pemeliharaan Sarana Prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya Tahun 2016.
Metode
Dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
suatu metode penelitian yang digunakan
dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran, distribusi atau grafik tentang suatu
keadaan secara objektif. Metode penelitian
deskriptif kuntitatif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan
yang dihadapi pada situasi sekarang.9
Dalam penelitian ini data didapatkan
berdasarkan pengambilan kuesioner dengan
variabel Hubungan Sikap dan Perilaku
Terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana
Petugas K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya.
Dalam penelitian ini, merupakan jenis
penelitian deskriptif kuantiatif dan
pendekatan dengan rancangan cross
sectional, yaitu penelitian yang pengumpulan
datanya dilakukan pada satu titik. Adapun
metode dalam penelitian ini menggunakan
lembar kuesioner.10
Populasi adalah keseluruhan dari obyek
yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh petugas K3 berada di wilayah
Rumah Sakit Islam Surabaya. yang
berjumlah 30 orang. Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sampel dalam
penelitian ini adalah, seluruh karyawan K3 di
Rumah Sakit Islam Surabaya Tahun 2016.
Pengumpulan data penelitian ini
menggunakan data primer yang
menggunakan kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan variabel-
variabel yang diteliti tentang variabel
Hubungan Sikap dan Perilaku Terhadap
Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3
di Rumah Sakit Islam Surabaya. Kuesioner
disebarkan untuk diisi langsung oleh
responden yang diambil menjadi sampel
untuk menggali informasi variabel bebas dan
terikat. Pengisian data dilakukan oleh
responden sendiri yang ditunggu oleh
peneliti agar apabila ada pertanyaan yang
tidak mengerti dapat langsung ditanyakan
dan apabila pasien tidak bisa mengisi bisa
diisikan dibantu dengan peneliti sendiri.
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara pengumpulan data primer, instrumen
3
pengumpulan data berupa lembar kuesioner
untuk mengukur seberapa besar variabel
Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan
Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit
Islam Surabaya. Skala pengukuran yang
digunakan untuk kuesioner adalah skala
likert dengan pertanyaan kuesioner 47
dengan jawaban dengan pilihan sangat setuju
= 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2
dan sangat tidak setuju =1.
Pengolahan data merupakan salah satu
bagian rangkaian kegiatan penelitian setelah
pengumpulan data, agar analisa penelitian
menghasilkan informasi yang benar,
pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program komputerisasi.
Analisa data meliputi analisa univariat
dan bivariat. Analisis univariat adalah
analisis yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel. Hasil dari
analisis univariat tersebut disajikan dalam
bentuk tabel dengan mendeskripsikan
besarnya presentasi yang bertujuan untuk
melihat distribusi frekuensi dari semua
variabel yang diteliti. Analisa bivariat
merupakan analisis yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berubungan atau
berkolerasi. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas
(dependen) dan variabel terikat (independen).
Analisa univariat untuk menjelaskan dan
menganalisa distribusi frekuensi seluruh
faktor yang berhubungan dengan variabel
Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan
Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit
Islam Surabaya. Maka penulis membuat tabel
distribusi frekuensi dari semua sebaran
variasi yang terdapat dalam penelitian ini.
Analisa ini merupakan sebagai bahan dasar
untuk analisa selanjutnya dan mempunyai
fungsi, yaitu melihat data yang ada, apakah
sudah layak untuk dianalisis, dan melihat
gambaran dari data yang ada. Analisa data
univariat dilakukan terhadap semua variabel
penelitian.
Uji statistik yang digunakan adalah chi
square. Dengan menggunakan derajat
kepercayaan 95% dengan α 0,05. Jika p <
0,05, maka diartikan ada hubungan bermakna
antara variabel-variabel bebas dan terikat.
Tetapi jika p ≥ 0,05, maka diartikan tidak ada
hubungan bermakna antara faktor-faktor
yang berhubungan dengan sarana dan
prasarana Rumah Sakit. Teknik penyajian
data merupakan cara bagaimana untuk
menyajikan data sebaik-baiknya agar mudah
dipahami oleh pembaca. Penyajian data hasil
penelitian harus dapat disajikan dalam tiga
cara diantaranya melalui penyajian verbal
merupakan cara untuk mengkonsumsi hasil
penelitian dalam bentuk uraian kalimat yang
mudah dipahami pembaca. Penyajian
matematis merupakan penyajian hasil
penelitian dengan menggunakan angka-
angka dalam bentuk tabel-tabel dalam
simbol-simbol bilangan matematis. Penyajian
visual merupakan penyajian hasil penelitian
dengan menggunakan grafik, peta, gambar
dan sebagainya. Penyajian secara visual
biasanya merupakan kombinasi pelengkap
sajian matematis atau sajian verbal.
Hasil
Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebar 30 koesioner. Koesioner yang telah
diisi dan dikembalikan sebanyak 30 koesioner,
berikut ini karakteristik responden yang
ditemukan dilapangan.
Berdasarkan tabel 1 sikap petugas K3 di
Rumah Sakit Surabaya adalah bagaimana
individu menyikapi hal-hal yang berkaitan
dengan pemeiliharaan sarana dan prasarana
K3, didapatkan hasil univariat sikap petugas
kurang baik sebanyak 12 responden (40%) dan
sikap baik petugas sebanyak 18 responden
(60%)
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian dari
pengolahan statistik didapatkan, Perilaku
petugas K3 adalah perilaku mengenai sarana
dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya
yaitu, hasil analisis univariat perilaku kurang
baik sebanyak 9 responden (30%) dan perilaku
baik sebanyak 21 responden (70%).
Berdasarkan tabel 1 sarana dan prasarana
Rumah Sakit adalah daya pendukung utama
dalam memenuhi pelayanan kesehatan di
samping sumber daya manusia yang bekerja di
4
tempat tersebut. Dari hasil analisis univariat
diperoleh sarana dan prasarana kurang baik
dari tanggapan masing individu sebanyak 10
responden (33,3%) dan sarana dan prasarana
baik sebanyak 20 responden (66,7%).
Tabel 1 Analisis Univariat
Variabel Frekuensi Persentasi (%)
Sikap Petugas K3
Sikap Kurang Baik
Sikap Baik
Perilaku Petugas K3
Perilaku Kurang Baik
Perilaku Baik
Sarana dan Prasarana RS
Sarana dan Prasarana Kurang Baik
Sarana dan Prasarana Baik
12
18
9
21
10
20
40
60
30
70
33.3
66.7
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016
Tabel 2 Analisis Bivariat
Variabel Sarana dan Prasarana
RS Total OR
P Value
Kurang
Baik
Baik
F (%) F (%) F (%)
Sikap Petugas K3
Kurang Baik 4 58.3 8 41.7 12 100 7.000 0.048
Baik 6 16.7 12 83.3 18 100
Perilaku Petugas
Kurang Baik 3 66.7 6 33.3 9 100 8.500 0.035
Baik 7 19.0 14 81.0 21 100
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016
Berdasarkan tabel 2 hasil Hasil analisis
bivariat didapatkan sikap petugas kurang baik
terhadap sarana dan prasarana kurang baik
sebanyak 4 responden (58.3%), sikap petugas
kurang baik terhadap sarana prasarana baik
sebanyak 8 responden (41.7%), sikap petugas
baik terhadap sarana prasarana kurang baik
sebanyak 6 responden (16.7%) dan sikap
petugas yang baik terhadap sarana dan
prasarana baik sebanyak 12 responden
(83.3%). Untuk menganalisis ada hubungan
atau tidak dengan nilai signifikan yaitu <
0.05. dari hasil penelitian didapatkan nilai P
value sebesar 0.048 < 0.05. maka didapatkan
H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil
penelitian terdapat hubungan sikap petugas
terhadap sarana dan prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya. Dan Odds Ratio
adalah 7.000. dapat dikatakan bahwa sikap
petugas K3 yang baik akan menaikkan 7 kali
responden mengecek sarana dan prasarana di
Rumah Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya
apabila sikap petugas K3 kurang baik akan
menurunkan responden untuk mengecek
peralatan sarana dan prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya.
Berdasarkan tabel 2 hasil Hasil analisis
bivariat hubungan perilaku petugas terhadap
sarana prasarana di Rumah Sakit Islam
Surabaya, dari hasil analisis didapatkan
perilaku petugas kurang baik terhadap sarana
5
prasarana kurang baik sebanyak 3 responden
(66.7%), perilaku petugas kurang baik
terhadap sarana prasarana baik sebanyak 6
responden (33.3%), perilaku petugas baik
terhadap sarana prasarana kurang baik
sebanyak 7 responden (19%) dan perilaku
petugas baik terhadap sarana prasarana baik
sebanyak 14 responden (81.0%). Untuk
menganalisis ada hubungan atau tidak dengan
nilai signifikan yaitu < 0.05. dari hasil
penelitian didapatkan nilai P Value sebesar
0.035. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dari hasil penelitian terdapat
hubungan perilaku petugas terhadap sarana
prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya.
Dan nilai Odds Ratio sebesar 8.500, dapat
dikatakan bahwa perilaku petugas K3 yang
baik akan menaikkan 8 kali responden
mengecek sarana dan prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya apabila
perilaku petugas K3 kurang baik akan
menurunkan responden untuk mengecek
peralatan sarana dan prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya.
Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang Sikap
dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan Sarana
Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit Islam
Surabaya, namun variabel yang diteliti
jumlahnya terbatas dibandingkan dengan
jumlah variabel yang sesungguhnya
mempengaruhi hasil penelitian terhadap
sarana dan prasarana Rumah Sakit Islam
Surabaya. Instrumen dalam penelitian ini
adalah berupa kuesioner penelitian pada
karyawan di Rumah Sakit Islam Surabaya
tahun 2016.
Pertanyaan subjektif, misalnya jenis
pertanyaan essay. Pertanyaan essay disebut
pertanyaan subjektif karena penilaian untuk
pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif
dari nilai, sehingga nilainya akan berbeda
dari seorang penilai yang satu dibandingkan
dengan yang lain dan dari satu waktu ke
waktu lainnya.12
Permintaan akan pelayanan kesehatan
masyarakat semakin meningkat oleh karena
itu mutu pelayanan kesehatan harus terus
diupayakan dengan memperhatikan aspek
sosial dalam pelaksanaannya. Mengingat
rumah sakit di Indonesia masih sangat kurang
baik dalam segi kuantitas maupun kualitas
sehingga menyebabkan masyarakat merasa
kesulitan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Pembangunan rumah sakit
dibutuhkan biaya yang cukup besar, terutama
dalam penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai. Hal ini merupakan beban yang
cukup berat bagi pemerintah. Untuk itu
diperlukan sumbangan pemikiran, biaya
serta sarana-sarana lain bagi kepentingan
pelayanan kesehatan bagi pihak swasta.5
Sarana dan prasarana rumah sakit
memegang peranan penting dalam
pembangunan kesehatan karena akan
menyangkut pemenuhan prasyarat rumah
sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan
bahwa sarana dan prasarana rumah sakit
merupakan instrumen kebijakan rumah sakit
yang dapat dikendalikan oleh pemerintah
serta mudah diukur. Para pakar dan
penyelenggara rumah sakit percaya bahwa
tersedianya sarana dan prasarana rumah
sakit yang lengkap merupakan faktor
pendukung dalam mencapai mutu Rumah
Sakit. Indikator rumah sakit bermutu antara
lain juga dilihat dari kelengkapan dan kualitas
sarana dan prasarana atau fasilitas yang
dimiliki oleh rumah sakit.
Sumberdaya pegawai rumah sakit
bertujuan untuk mengubah perilaku mereka
menjadi perilaku yang lebih mampu
melaksanakan aktifitas dibidang masing-
masing sehingga mendapat tujuan yang
hendak dicapai.6
Sikap pegawai merupakan reaksi yang
masih tertutup tidak dapat dilihat secara
langsung sehingga sikap hanya bisa
ditafsirkan dari perilaku yang nampak.
Pengertian lain sikap merupakan kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan
cara tertentu serta merupakan respon
evaluatif terhadap pengalaman kognitif,
reaksi afeksi, kehendak dan perilaku
berikutnya.
Perilaku merupakan hasil dari segala
macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap dan praktek.
Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 (tiga)
aspek yaitu: aspek fisik, aspek psikis dan
aspek sosial.
Hubungan Sikap Petugas terhadap Sarana
Prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya
6
Hasil analisis bivariat didapatkan sikap
petugas kurang baik terhadap sarana dan
prasarana kurang baik sebanyak 4 responden
(58.3%) dan sikap petugas yang baik
terhadap sarana dan prasarana baik sebanyak
12 responden (83.3%). Untuk menganalisis
ada hubungan atau tidak dengan nilai
signifikan yaitu < 0.05. dari hasil penelitian
didapatkan nilai P value sebesar 0.048 <
0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dari hasil penelitian terdapat
hubungan sikap petugas terhadap sarana dan
prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya.
Dan Odds Ratio adalah 7.000. dapat
dikatakan bahwa sikap petugas K3 yang baik
akan menaikkan 7 kali responden mengecek
sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam
Surabaya, dan sebaliknya apabila sikap
petugas K3 kurang baik akan menurunkan
responden untuk mengecek peralatan sarana
dan prasarana di Rumah Sakit Islam
Surabaya.
Tenaga pemelihara, tidak melakukan
pengecekan sarana dan prasarana Rumah
Sakit secara rutin sehingga ada beberapa
sarana dan prasarana Rumah Sakit tidak
mendapatkan pemeliharaan. Kesadaran
pegawai akan pentingnya pemeliharaan
sarana dan prasarana Rumah Sakit masih
kurang. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya
pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana
Rumah Sakit yang ada sehingga sarana dan
prasarana tersebut banyak yang rusak dan
tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, tentunya akan menghambat
kelancaran aktvitas kerja pegawai.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya
pemeliharaan disebabkan pegawai tidak
memiliki rasa tanggung jawab terhadap
sarana dan prasarana yang telah dipakai.
Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Rumah
Sakit Islam Surabaya (RSIS) belum
dimanfaatkan secara maksimal sehingga
mengalami kerusakan.
Menurut Notoadmojo, sikap pegawai
merupakan reaksi yang masih tertutup tidak
dapat dilihat secara langsung sehingga sikap
hanya bisa ditafsirkan dari perilaku yang
nampak. Pengertian lain sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek
dengan cara tertentu serta merupakan respon
evaluatif terhadap pengalaman kognitif,
reaksi afeksi, kehendak dan perilaku
berikutnya. Sikap merupakan respon evaluatif
berdasarkan pada proses evaluasi diri
disimpulkan berupa penilaian positif atau
negatif kemudian mengkristal sebagai potensi
reaksi terhadap obyek.13
Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ada, sehingga hanya seorang pegawai
yang bertugas pemeliharaan sarana dan
prasarana kerja yang melakukan
pemeliharaan. Pada hal Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Islam Surabaya Pengembangan
Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
berjumlah banyak. Selain itu, upaya
pelaksana pemeliharaan sarana dan prasarana
Rumah Sakit Islam Surabaya dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
belum maksimal. Hal ini dapat terlihat dari
kurangnya perawatan sarana dan prasarana
Rumah Sakit Islam Surabaya sehingga
sarana dan prasarana yang ada menjadi rusak
kotor dan berdebu.
Hubungan Perilaku Petugas terhadap
Sarana Prasarana di Rumah Sakit Islam
Surabaya
Hasil analisis bivariat didapatkan
perilaku petugas kurang baik terhadap sarana
prasarana kurang baik sebanyak 3 responden
(66.7%) dan perilaku petugas baik terhadap
sarana prasarana baik sebanyak 14 responden
(81.0%). Untuk menganalisis ada hubungan
atau tidak dengan nilai signifikan yaitu <
0.05. dari hasil penelitian didapatkan nilai P
Value sebesar 0.035< 0.05. maka didapatkan
H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil
penelitian terdapat hubungan perilaku petugas
terhadap sarana prasarana di Rumah Sakit
Islam Surabaya. Dan nilai Odds Ratio sebesar
8.500, dapat dikatakan bahwa perilaku
petugas K3 yang baik akan menaikkan 8 kali
responden mengecek sarana dan prasarana di
Rumah Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya
apabila perilaku petugas K3 kurang baik akan
menurunkan responden untuk mengecek
peralatan sarana dan prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya.
Sarana dan prasarana rumah sakit
memegang peranan penting dalam
pembangunan kesehatan karena akan
menyangkut pemenuhan prasyarat rumah
sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan
bahwa sarana dan prasarana rumah sakit
merupakan instrumen kebijakan rumah sakit
7
yang dapat dikendalikan oleh pemerintah
serta mudah diukur. Para pakar dan
penyelenggara rumah sakit percaya bahwa
tersedianya sarana dan prasarana rumah
sakit yang lengkap merupakan faktor
pendukung dalam mencapai mutu Rumah
Sakit. Indikator rumah sakit bermutu antara
lain juga dilihat dari kelengkapan dan
kualitas sarana dan prasarana atau fasilitas
yang dimiliki oleh Rumah Sakit. Berbagai
penelitian dapat di informasikan bahwa
Rumah Sakit yang termasuk Rumah Sakit
favorit didukung oleh fasilitas tersebut.3
Disisi lain Sagala, mengungkapkan
peralatan dan kelengkapan yang cukup
memadai, lebih jauh menyatakan keadaan
rumah sakit yang memadai adalah rumah
sakit yang didukung oleh fasilitas
laboratorium, toilet, mushola, tempat sampah,
IGD, ICU, Apotik, kantin, ruang perawatan
dan fasilitas lainnya untuk mengembangkan
pelayananan rumah sakit dan lokasinya
terletak pada daerah yang sangat strategis dan
lingkungan yang nyaman.1
Penulis menyimpulkan sarana dan
prasarana merupakan pendukung yang sangat
penting untuk mencapai suatu tujuan dalam
sebuah organisasi atau institusi. Sarana dan
prasarana yang baik dan memadai dapat
menunjang jalan suatu organisasi sehingga
usaha untuk mencapai tujuan dapat efektif
dan efisien. Dalam dunia kesehatan terutama
di Rumah Sakit, sarana dan parasana
memainkan peranan yang tidak kalah penting
keberadaannya dengan sumberdaya manusia.
Apabila salah satu dari itu tidak tersedia
maka proses pelayanan kesehatan tidak dapat
berjalan.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian, penulis
mendapatkan aspek Hubungan Sikap Petugas
terhadap Sarana dan Prasarana di Rumah
Sakit Islam Surabaya, hasil penelitian
didapatkan nilai P value sebesar 0.048 <
0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dari hasil penelitian terdapat
hubungan sikap petugas terhadap sarana dan
prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya.
Hasil penelitian mengenai Hubungan
Perilaku Petugas terhadap Sarana Prasarana
di Rumah Sakit Islam Surabaya hasil
penelitian didapatkan nilai P Value sebesar
0.035< 0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan
Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat
hubungan perilaku petugas terhadap sarana
prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya.
Petugas K3 kurang baik akan menurunkan
responden untuk mengecek peralatan sarana
dan prasarana di Rumah Sakit Islam
Surabaya.
Saran
Berdasarkan keterbatasan dalam
penelitian ini, maka saran-saran dari peneliti
sendiri adalah melakukan dan mengupas
fenomena dari hubungan sarana dan pra
sarana rumah sakit islam Surabaya.
Agar pihak Rumah Sakit memberikan
penilaian kinerja per 6 bulan untuk
karyawannya, apabila ada kekurangan dari
karyawan maka diberikan pelatihan apabila
tetap sama maka harus di pemutusan
hubungan kerja untuk menjaga iklim
organisasi yang baik. Di samping itu
pemimpin dari bagian K3 harus berperan
dalam melihat pekerjaan anak buahnya agar
sarana dan prasarana yang ada di Rumah
Sakit Islam Surabaya dapat berjalan
sebagaimana penggunaanya, ditakutkan
apabila terjadi hal yang tidak diinginkan,
maka alat tersebut dapat berfungsi dengan
baik sesuai dengan penggunaan. Karena
apabila sarana dan prasarana tersebut baik
maka pasien/ masyarakat akan kembali
mengunjungi pelayanan kesehatan tersebut
karena dibutuhkan.
Daftar Pustaka
1. Ahmad K, Akuntansi Manajemen;
Dasar-dasar Konsep Biaya dan
Pengambilan Keputusan, Jakarta. Raja
Grafindo ; 2007.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004, tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit.
3. Ali M. & M. Asrori.. Psikologi Remaja
cet. 3: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta. Bumi Aksara ; 2010.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.
228/2002. tentang Penggunaan Gas
Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan.
Depkes RI.
5. Wawan, A dan Dewi, M. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan.
8
Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha
Medika ; 2010.
6. Sagala, Syaiful. H. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Alfabeta. Bandung : 2010.
7. Soekidjo N. Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Rineka. Cipta. Jakarta;
2009
8. Green (dalam Mandy, 1980) Sikap
Manusia, Teori dan Pengukuran, Pustaka
Pelajar,. Yogyakarta ; 1980.
9. Azwar S. Sikap Manusia cet. 3: Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar ; 2010.
10. KepmenKLH/08/2006. Peraturan
pemerintah tentang AMDAL
11. Sialagan. Peran Praktek Corporate
Governnace sebagai variabel moderating
dari. Pengaruh ; 2008
12. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta ; 2011
13. Soekidjo N. Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta ;
2009.
Jurnal kesehatan

More Related Content

What's hot

Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixAhmad Firman
 
Otonomi vol13no1jan2013-11. mulyanto
Otonomi vol13no1jan2013-11. mulyantoOtonomi vol13no1jan2013-11. mulyanto
Otonomi vol13no1jan2013-11. mulyantoAGUS SETIYONO
 
Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat
 
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasSupardiyadnya Yadnya
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putraAndi Sodding
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 
No.7 nurmalis 07_07
No.7  nurmalis 07_07No.7  nurmalis 07_07
No.7 nurmalis 07_07rincih
 

What's hot (13)

Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfix
 
Otonomi vol13no1jan2013-11. mulyanto
Otonomi vol13no1jan2013-11. mulyantoOtonomi vol13no1jan2013-11. mulyanto
Otonomi vol13no1jan2013-11. mulyanto
 
Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat
 
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
 
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
 
Fgd wkc baru 2
Fgd wkc baru 2Fgd wkc baru 2
Fgd wkc baru 2
 
31 121-1-pb
31 121-1-pb31 121-1-pb
31 121-1-pb
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putra
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 
No.7 nurmalis 07_07
No.7  nurmalis 07_07No.7  nurmalis 07_07
No.7 nurmalis 07_07
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
6113
61136113
6113
 

Similar to Jurnal kesehatan

Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsSii AQyuu
 
Fasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdfFasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdfAlamiahSKMMKes
 
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfWahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfPedroDaSilvaTL
 
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1Eliha Mahsuna
 
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docxANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docxMiamie4
 
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dalsicua050896
 
Alifia
AlifiaAlifia
Alifiajnnhh
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatIllank YaHya
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatIllank YaHya
 
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaengSkripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaengbagadang s
 
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia rickygunawan84
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalprjzjpy4x7
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmasManajemen puskesmas
Manajemen puskesmasMepsa Putra
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxAditiaSulistio
 
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...Yulia Gunawan
 
Analisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuangan
Analisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuanganAnalisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuangan
Analisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuanganChiwong Koer
 
LAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptx
LAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptxLAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptx
LAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptxKTAIBIPalopo
 

Similar to Jurnal kesehatan (20)

Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
 
Fasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdfFasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdf
 
177-300-1-PB.pdf
177-300-1-PB.pdf177-300-1-PB.pdf
177-300-1-PB.pdf
 
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfWahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
 
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
 
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docxANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
 
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Alifia
AlifiaAlifia
Alifia
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obat
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obat
 
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaengSkripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
 
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmasManajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
 
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
 
Analisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuangan
Analisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuanganAnalisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuangan
Analisis mekanisme penganggaran sebagai alat pengendalian keuangan
 
Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
 
LAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptx
LAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptxLAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptx
LAPORAN MANAJEMEN KEBIDANAN INSTALASI PONEK.pptx
 

More from Panca Titis

Konteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxKonteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxPanca Titis
 
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPart 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPanca Titis
 
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaChapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaPanca Titis
 
On Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptxOn Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptxPanca Titis
 
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxMetode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxPanca Titis
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarPanca Titis
 
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang mayafenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang mayaPanca Titis
 
etika di ruang maya
etika di ruang mayaetika di ruang maya
etika di ruang mayaPanca Titis
 
Psikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluargaPsikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluargaPanca Titis
 
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work ClimateCommunication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work ClimatePanca Titis
 
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...Panca Titis
 
journal psychology
journal psychologyjournal psychology
journal psychologyPanca Titis
 
Jurnal psikologi
Jurnal psikologiJurnal psikologi
Jurnal psikologiPanca Titis
 
journal psycology
journal psycologyjournal psycology
journal psycologyPanca Titis
 
Jurnal psikologi
Jurnal psikologiJurnal psikologi
Jurnal psikologiPanca Titis
 
3. sensitif riset
3. sensitif riset3. sensitif riset
3. sensitif risetPanca Titis
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatanPanca Titis
 
sumber daya manusia
sumber daya manusiasumber daya manusia
sumber daya manusiaPanca Titis
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaPanca Titis
 

More from Panca Titis (20)

Konteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxKonteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptx
 
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPart 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
 
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaChapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
 
On Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptxOn Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptx
 
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxMetode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasar
 
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang mayafenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
 
etika di ruang maya
etika di ruang mayaetika di ruang maya
etika di ruang maya
 
Psikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluargaPsikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluarga
 
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work ClimateCommunication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
 
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
 
journal psychology
journal psychologyjournal psychology
journal psychology
 
Jurnal psikologi
Jurnal psikologiJurnal psikologi
Jurnal psikologi
 
journal psycology
journal psycologyjournal psycology
journal psycology
 
Jurnal psikologi
Jurnal psikologiJurnal psikologi
Jurnal psikologi
 
3. sensitif riset
3. sensitif riset3. sensitif riset
3. sensitif riset
 
Jurnal s2
Jurnal s2Jurnal s2
Jurnal s2
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
sumber daya manusia
sumber daya manusiasumber daya manusia
sumber daya manusia
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 

Recently uploaded (20)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 

Jurnal kesehatan

  • 1. JURNAL SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA PETUGAS K3 Oleh : MINYAGARA TUALEKA NPM 0112000359 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU TAHUN 2017
  • 2. Sikap dan Perilaku terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3 Minyagara Tualeka1 , Fajar Saputra2 1,2 Mahasiswa Program Sarjana Kesehatan masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jln. Harapan nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610 Telp : (021) 78894045, Email : 1 minatualeka72@gmail.com,2 fajar.saputra1988@gmail.com Abstrak Sarana dan prasarana rumah sakit memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan karena akan menyangkut pemenuhan prasyarat rumah sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan bahwa sarana dan prasarana rumah sakit merupakan instrumen kebijakan rumah sakit yang dapat dikendalikan oleh pemerintah serta mudah diukur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan sarana prasarana petugas kesehatan dan keselamatan kerja. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantiatif dan menggunakan tabulasi chi square, dengan jumlah populasi 30 responden sebagai pegawai K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya. Teknik pengambilan data dengan total sampling sebanyak 30 responden yang ditemui di Rumah Sakit Islam Surabaya saja. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada sikap petugas terhadap sarana prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya yaitu (P Value = 0.048<0.05) dan (OR=7.000). Ada hubungan perilaku petugas terhadap sarana prasarana (P Value=0.035 < 0.05) dan (OR=8.500). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan masih ada perilaku petugas terhadap pemeliharaan sarana prasarana kurang baik. Kata Kunci : Sikap, Perilaku, Sarana Prasarana Rumah Sakit Abstract Hospital facilities and infrastructure plays an important role in health development since it would involve preconditions adequate hospital. Further said that the facilities and infrastructure of the hospital is a hospital policy instruments that can be controlled by the government as well as easy to measure. The research objective was to determine attitudes and behavior towards infrastructure maintenance and safety of health workers. The research methodology is descriptive kuantiatif and use tabulation chi square, with a population of 30 respondents as a clerk K3 Islamic Hospital Surabaya. Techniques of data retrieval with a total sampling of 30 respondents who met at the Islamic Hospital Surabaya alone. The result showed that no officer attitude towards infrastructure Islamic Hospital Surabaya, (P Value = 0048> 0.05) and (OR = 7.000). There is a relationship officer's behavior towards infrastructure (P Value = 0.035> 0.05) and (OR = 8.500). From the results of this study concluded there attendant behavior towards poor maintenance of infrastructure. Keywords: Attitudes, Behaviour, Infrastructure Hospitals
  • 3. 1 Pendahuluan Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi. Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2010 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.1 Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.2 Rumah Sakit merupakan sarana dan prasarana untuk mendukung terwujudnya kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan masyarakat dengan sumber daya yang berkualitas tinggi, maka dibutuhkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Sarana dan prasarana rumah sakit memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan karena akan menyangkut pemenuhan prasyarat rumah sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan bahwa sarana dan prasarana rumah sakit merupakan instrumen kebijakan rumah sakit yang dapat dikendalikan oleh pemerintah serta mudah diukur. Para pakar dan penyelenggara rumah sakit percaya bahwa tersedianya sarana dan prasarana rumah sakit yang lengkap merupakan faktor pendukung dalam mencapai mutu Rumah Sakit. Indikator rumah sakit bermutu antara lain juga dilihat dari kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana atau fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit. Berbagai penelitian dapat diinformasikan bahwa Rumah Sakit yang termasuk Rumah Sakit favorit didukung oleh fasilitas tersebut.3 Sumberdaya pegawai rumah sakit bertujuan untuk mengubah perilaku mereka menjadi perilaku yang lebih mampu melaksanakan aktifitas dibidang masing- masing sehingga mendapat tujuan yang hendak dicapai. sumberdaya manusia pada dasarnya yang mencerminkan kemampuan anggota organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-masing pegawai dinilai dan diukur menurut kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya oleh organisasi.5 Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Hasil penelitian Bloom yang sudah sering diangkat oleh para pakar kesehatan, mengungkapkan bahwa aspek lingkungan memiliki kontribusi 45%, perilaku 30%, pelayanan kesehatan 20%, dan genetik atau keturunan sebesar 5%.4 Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan praktek. Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek yaitu: aspek fisik, aspek psikis dan aspek sosial. Secara terinci merupakan bagian refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti: pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya masyarakat.5 Sikap pegawai merupakan reaksi yang masih tertutup tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sikap hanya bisa ditafsirkan dari perilaku yang nampak. Pengertian lain sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu serta merupakan respon evaluatif terhadap pengalaman kognitif, reaksi afeksi, kehendak dan perilaku
  • 4. 2 berikutnya. Sikap merupakan respon evaluatif berdasarkan pada proses evaluasi diri disimpulkan berupa penilaian positif atau negatif kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap obyek.7 Keberlangsungan sebuah Rumah Sakit dalam meningkatkan produktivitas bergantung dari bagaimana perusahaan tersebut mengelola perusahaannya baik dari segi perencanaan, teknis, dan lain-lain. Dalam hal teknis, perusahaan selalu mengupayakan adanya perbaikan sumber daya manusia perusahaan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang. Produktivitas pada dasarnya merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.8 Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan pelayanan jasa di bidang kesehatan tersebut, Rumah Sakit Islam Surabaya memerlukan peningkatan fasilitas pelayanannya baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu bentuk wujud peningkatan pelayanan kepada masyarakat adalah melalui pembangunan fisik gedung serta pengembangan sarana prasarana lainnya. Prioritas utama dalam pelaksanaan fisik bangunan di lingkungan Rumah Sakit Islam Surabaya didasarkan pada pertimbangan untuk menunjang aktivitas pelayanan kesehatan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kemudahan bagi pasien, maupun sistem penanganan kasus dengan cara efektif dan efisien serta mengena pada sasaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia karena berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.6 Tujuan penelitian untuk Mengetahui Hubungan Sikap dan Perilaku terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya Tahun 2016. Metode Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran, distribusi atau grafik tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif kuntitatif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang.9 Dalam penelitian ini data didapatkan berdasarkan pengambilan kuesioner dengan variabel Hubungan Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya. Dalam penelitian ini, merupakan jenis penelitian deskriptif kuantiatif dan pendekatan dengan rancangan cross sectional, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner.10 Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh petugas K3 berada di wilayah Rumah Sakit Islam Surabaya. yang berjumlah 30 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah, seluruh karyawan K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya Tahun 2016. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan data primer yang menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan berdasarkan variabel- variabel yang diteliti tentang variabel Hubungan Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya. Kuesioner disebarkan untuk diisi langsung oleh responden yang diambil menjadi sampel untuk menggali informasi variabel bebas dan terikat. Pengisian data dilakukan oleh responden sendiri yang ditunggu oleh peneliti agar apabila ada pertanyaan yang tidak mengerti dapat langsung ditanyakan dan apabila pasien tidak bisa mengisi bisa diisikan dibantu dengan peneliti sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer, instrumen
  • 5. 3 pengumpulan data berupa lembar kuesioner untuk mengukur seberapa besar variabel Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya. Skala pengukuran yang digunakan untuk kuesioner adalah skala likert dengan pertanyaan kuesioner 47 dengan jawaban dengan pilihan sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju =1. Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan penelitian setelah pengumpulan data, agar analisa penelitian menghasilkan informasi yang benar, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi. Analisa data meliputi analisa univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Hasil dari analisis univariat tersebut disajikan dalam bentuk tabel dengan mendeskripsikan besarnya presentasi yang bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari semua variabel yang diteliti. Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berubungan atau berkolerasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (dependen) dan variabel terikat (independen). Analisa univariat untuk menjelaskan dan menganalisa distribusi frekuensi seluruh faktor yang berhubungan dengan variabel Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya. Maka penulis membuat tabel distribusi frekuensi dari semua sebaran variasi yang terdapat dalam penelitian ini. Analisa ini merupakan sebagai bahan dasar untuk analisa selanjutnya dan mempunyai fungsi, yaitu melihat data yang ada, apakah sudah layak untuk dianalisis, dan melihat gambaran dari data yang ada. Analisa data univariat dilakukan terhadap semua variabel penelitian. Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% dengan α 0,05. Jika p < 0,05, maka diartikan ada hubungan bermakna antara variabel-variabel bebas dan terikat. Tetapi jika p ≥ 0,05, maka diartikan tidak ada hubungan bermakna antara faktor-faktor yang berhubungan dengan sarana dan prasarana Rumah Sakit. Teknik penyajian data merupakan cara bagaimana untuk menyajikan data sebaik-baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca. Penyajian data hasil penelitian harus dapat disajikan dalam tiga cara diantaranya melalui penyajian verbal merupakan cara untuk mengkonsumsi hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat yang mudah dipahami pembaca. Penyajian matematis merupakan penyajian hasil penelitian dengan menggunakan angka- angka dalam bentuk tabel-tabel dalam simbol-simbol bilangan matematis. Penyajian visual merupakan penyajian hasil penelitian dengan menggunakan grafik, peta, gambar dan sebagainya. Penyajian secara visual biasanya merupakan kombinasi pelengkap sajian matematis atau sajian verbal. Hasil Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar 30 koesioner. Koesioner yang telah diisi dan dikembalikan sebanyak 30 koesioner, berikut ini karakteristik responden yang ditemukan dilapangan. Berdasarkan tabel 1 sikap petugas K3 di Rumah Sakit Surabaya adalah bagaimana individu menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan pemeiliharaan sarana dan prasarana K3, didapatkan hasil univariat sikap petugas kurang baik sebanyak 12 responden (40%) dan sikap baik petugas sebanyak 18 responden (60%) Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian dari pengolahan statistik didapatkan, Perilaku petugas K3 adalah perilaku mengenai sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya yaitu, hasil analisis univariat perilaku kurang baik sebanyak 9 responden (30%) dan perilaku baik sebanyak 21 responden (70%). Berdasarkan tabel 1 sarana dan prasarana Rumah Sakit adalah daya pendukung utama dalam memenuhi pelayanan kesehatan di samping sumber daya manusia yang bekerja di
  • 6. 4 tempat tersebut. Dari hasil analisis univariat diperoleh sarana dan prasarana kurang baik dari tanggapan masing individu sebanyak 10 responden (33,3%) dan sarana dan prasarana baik sebanyak 20 responden (66,7%). Tabel 1 Analisis Univariat Variabel Frekuensi Persentasi (%) Sikap Petugas K3 Sikap Kurang Baik Sikap Baik Perilaku Petugas K3 Perilaku Kurang Baik Perilaku Baik Sarana dan Prasarana RS Sarana dan Prasarana Kurang Baik Sarana dan Prasarana Baik 12 18 9 21 10 20 40 60 30 70 33.3 66.7 Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016 Tabel 2 Analisis Bivariat Variabel Sarana dan Prasarana RS Total OR P Value Kurang Baik Baik F (%) F (%) F (%) Sikap Petugas K3 Kurang Baik 4 58.3 8 41.7 12 100 7.000 0.048 Baik 6 16.7 12 83.3 18 100 Perilaku Petugas Kurang Baik 3 66.7 6 33.3 9 100 8.500 0.035 Baik 7 19.0 14 81.0 21 100 Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016 Berdasarkan tabel 2 hasil Hasil analisis bivariat didapatkan sikap petugas kurang baik terhadap sarana dan prasarana kurang baik sebanyak 4 responden (58.3%), sikap petugas kurang baik terhadap sarana prasarana baik sebanyak 8 responden (41.7%), sikap petugas baik terhadap sarana prasarana kurang baik sebanyak 6 responden (16.7%) dan sikap petugas yang baik terhadap sarana dan prasarana baik sebanyak 12 responden (83.3%). Untuk menganalisis ada hubungan atau tidak dengan nilai signifikan yaitu < 0.05. dari hasil penelitian didapatkan nilai P value sebesar 0.048 < 0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat hubungan sikap petugas terhadap sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Dan Odds Ratio adalah 7.000. dapat dikatakan bahwa sikap petugas K3 yang baik akan menaikkan 7 kali responden mengecek sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya apabila sikap petugas K3 kurang baik akan menurunkan responden untuk mengecek peralatan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Berdasarkan tabel 2 hasil Hasil analisis bivariat hubungan perilaku petugas terhadap sarana prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya, dari hasil analisis didapatkan perilaku petugas kurang baik terhadap sarana
  • 7. 5 prasarana kurang baik sebanyak 3 responden (66.7%), perilaku petugas kurang baik terhadap sarana prasarana baik sebanyak 6 responden (33.3%), perilaku petugas baik terhadap sarana prasarana kurang baik sebanyak 7 responden (19%) dan perilaku petugas baik terhadap sarana prasarana baik sebanyak 14 responden (81.0%). Untuk menganalisis ada hubungan atau tidak dengan nilai signifikan yaitu < 0.05. dari hasil penelitian didapatkan nilai P Value sebesar 0.035. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat hubungan perilaku petugas terhadap sarana prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Dan nilai Odds Ratio sebesar 8.500, dapat dikatakan bahwa perilaku petugas K3 yang baik akan menaikkan 8 kali responden mengecek sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya apabila perilaku petugas K3 kurang baik akan menurunkan responden untuk mengecek peralatan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Pembahasan Penelitian ini membahas tentang Sikap dan Perilaku Terhadap Pemeliharaan Sarana Prasarana Petugas K3 di Rumah Sakit Islam Surabaya, namun variabel yang diteliti jumlahnya terbatas dibandingkan dengan jumlah variabel yang sesungguhnya mempengaruhi hasil penelitian terhadap sarana dan prasarana Rumah Sakit Islam Surabaya. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner penelitian pada karyawan di Rumah Sakit Islam Surabaya tahun 2016. Pertanyaan subjektif, misalnya jenis pertanyaan essay. Pertanyaan essay disebut pertanyaan subjektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari nilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seorang penilai yang satu dibandingkan dengan yang lain dan dari satu waktu ke waktu lainnya.12 Permintaan akan pelayanan kesehatan masyarakat semakin meningkat oleh karena itu mutu pelayanan kesehatan harus terus diupayakan dengan memperhatikan aspek sosial dalam pelaksanaannya. Mengingat rumah sakit di Indonesia masih sangat kurang baik dalam segi kuantitas maupun kualitas sehingga menyebabkan masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pembangunan rumah sakit dibutuhkan biaya yang cukup besar, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini merupakan beban yang cukup berat bagi pemerintah. Untuk itu diperlukan sumbangan pemikiran, biaya serta sarana-sarana lain bagi kepentingan pelayanan kesehatan bagi pihak swasta.5 Sarana dan prasarana rumah sakit memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan karena akan menyangkut pemenuhan prasyarat rumah sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan bahwa sarana dan prasarana rumah sakit merupakan instrumen kebijakan rumah sakit yang dapat dikendalikan oleh pemerintah serta mudah diukur. Para pakar dan penyelenggara rumah sakit percaya bahwa tersedianya sarana dan prasarana rumah sakit yang lengkap merupakan faktor pendukung dalam mencapai mutu Rumah Sakit. Indikator rumah sakit bermutu antara lain juga dilihat dari kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana atau fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit. Sumberdaya pegawai rumah sakit bertujuan untuk mengubah perilaku mereka menjadi perilaku yang lebih mampu melaksanakan aktifitas dibidang masing- masing sehingga mendapat tujuan yang hendak dicapai.6 Sikap pegawai merupakan reaksi yang masih tertutup tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sikap hanya bisa ditafsirkan dari perilaku yang nampak. Pengertian lain sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu serta merupakan respon evaluatif terhadap pengalaman kognitif, reaksi afeksi, kehendak dan perilaku berikutnya. Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan praktek. Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek yaitu: aspek fisik, aspek psikis dan aspek sosial. Hubungan Sikap Petugas terhadap Sarana Prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya
  • 8. 6 Hasil analisis bivariat didapatkan sikap petugas kurang baik terhadap sarana dan prasarana kurang baik sebanyak 4 responden (58.3%) dan sikap petugas yang baik terhadap sarana dan prasarana baik sebanyak 12 responden (83.3%). Untuk menganalisis ada hubungan atau tidak dengan nilai signifikan yaitu < 0.05. dari hasil penelitian didapatkan nilai P value sebesar 0.048 < 0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat hubungan sikap petugas terhadap sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Dan Odds Ratio adalah 7.000. dapat dikatakan bahwa sikap petugas K3 yang baik akan menaikkan 7 kali responden mengecek sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya apabila sikap petugas K3 kurang baik akan menurunkan responden untuk mengecek peralatan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Tenaga pemelihara, tidak melakukan pengecekan sarana dan prasarana Rumah Sakit secara rutin sehingga ada beberapa sarana dan prasarana Rumah Sakit tidak mendapatkan pemeliharaan. Kesadaran pegawai akan pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit masih kurang. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana Rumah Sakit yang ada sehingga sarana dan prasarana tersebut banyak yang rusak dan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, tentunya akan menghambat kelancaran aktvitas kerja pegawai. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pemeliharaan disebabkan pegawai tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang telah dipakai. Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS) belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga mengalami kerusakan. Menurut Notoadmojo, sikap pegawai merupakan reaksi yang masih tertutup tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sikap hanya bisa ditafsirkan dari perilaku yang nampak. Pengertian lain sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu serta merupakan respon evaluatif terhadap pengalaman kognitif, reaksi afeksi, kehendak dan perilaku berikutnya. Sikap merupakan respon evaluatif berdasarkan pada proses evaluasi diri disimpulkan berupa penilaian positif atau negatif kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap obyek.13 Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ada, sehingga hanya seorang pegawai yang bertugas pemeliharaan sarana dan prasarana kerja yang melakukan pemeliharaan. Pada hal Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Islam Surabaya Pengembangan Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja berjumlah banyak. Selain itu, upaya pelaksana pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit Islam Surabaya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab belum maksimal. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya perawatan sarana dan prasarana Rumah Sakit Islam Surabaya sehingga sarana dan prasarana yang ada menjadi rusak kotor dan berdebu. Hubungan Perilaku Petugas terhadap Sarana Prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya Hasil analisis bivariat didapatkan perilaku petugas kurang baik terhadap sarana prasarana kurang baik sebanyak 3 responden (66.7%) dan perilaku petugas baik terhadap sarana prasarana baik sebanyak 14 responden (81.0%). Untuk menganalisis ada hubungan atau tidak dengan nilai signifikan yaitu < 0.05. dari hasil penelitian didapatkan nilai P Value sebesar 0.035< 0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat hubungan perilaku petugas terhadap sarana prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Dan nilai Odds Ratio sebesar 8.500, dapat dikatakan bahwa perilaku petugas K3 yang baik akan menaikkan 8 kali responden mengecek sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya, dan sebaliknya apabila perilaku petugas K3 kurang baik akan menurunkan responden untuk mengecek peralatan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Sarana dan prasarana rumah sakit memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan karena akan menyangkut pemenuhan prasyarat rumah sakit yang memadai. Lebih jauh dikatakan bahwa sarana dan prasarana rumah sakit merupakan instrumen kebijakan rumah sakit
  • 9. 7 yang dapat dikendalikan oleh pemerintah serta mudah diukur. Para pakar dan penyelenggara rumah sakit percaya bahwa tersedianya sarana dan prasarana rumah sakit yang lengkap merupakan faktor pendukung dalam mencapai mutu Rumah Sakit. Indikator rumah sakit bermutu antara lain juga dilihat dari kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana atau fasilitas yang dimiliki oleh Rumah Sakit. Berbagai penelitian dapat di informasikan bahwa Rumah Sakit yang termasuk Rumah Sakit favorit didukung oleh fasilitas tersebut.3 Disisi lain Sagala, mengungkapkan peralatan dan kelengkapan yang cukup memadai, lebih jauh menyatakan keadaan rumah sakit yang memadai adalah rumah sakit yang didukung oleh fasilitas laboratorium, toilet, mushola, tempat sampah, IGD, ICU, Apotik, kantin, ruang perawatan dan fasilitas lainnya untuk mengembangkan pelayananan rumah sakit dan lokasinya terletak pada daerah yang sangat strategis dan lingkungan yang nyaman.1 Penulis menyimpulkan sarana dan prasarana merupakan pendukung yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan dalam sebuah organisasi atau institusi. Sarana dan prasarana yang baik dan memadai dapat menunjang jalan suatu organisasi sehingga usaha untuk mencapai tujuan dapat efektif dan efisien. Dalam dunia kesehatan terutama di Rumah Sakit, sarana dan parasana memainkan peranan yang tidak kalah penting keberadaannya dengan sumberdaya manusia. Apabila salah satu dari itu tidak tersedia maka proses pelayanan kesehatan tidak dapat berjalan. Kesimpulan Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan aspek Hubungan Sikap Petugas terhadap Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya, hasil penelitian didapatkan nilai P value sebesar 0.048 < 0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat hubungan sikap petugas terhadap sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Hasil penelitian mengenai Hubungan Perilaku Petugas terhadap Sarana Prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya hasil penelitian didapatkan nilai P Value sebesar 0.035< 0.05. maka didapatkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian terdapat hubungan perilaku petugas terhadap sarana prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Petugas K3 kurang baik akan menurunkan responden untuk mengecek peralatan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Islam Surabaya. Saran Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran-saran dari peneliti sendiri adalah melakukan dan mengupas fenomena dari hubungan sarana dan pra sarana rumah sakit islam Surabaya. Agar pihak Rumah Sakit memberikan penilaian kinerja per 6 bulan untuk karyawannya, apabila ada kekurangan dari karyawan maka diberikan pelatihan apabila tetap sama maka harus di pemutusan hubungan kerja untuk menjaga iklim organisasi yang baik. Di samping itu pemimpin dari bagian K3 harus berperan dalam melihat pekerjaan anak buahnya agar sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit Islam Surabaya dapat berjalan sebagaimana penggunaanya, ditakutkan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, maka alat tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan penggunaan. Karena apabila sarana dan prasarana tersebut baik maka pasien/ masyarakat akan kembali mengunjungi pelayanan kesehatan tersebut karena dibutuhkan. Daftar Pustaka 1. Ahmad K, Akuntansi Manajemen; Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan, Jakarta. Raja Grafindo ; 2007. 2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 3. Ali M. & M. Asrori.. Psikologi Remaja cet. 3: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Bumi Aksara ; 2010. 4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 228/2002. tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan. Depkes RI. 5. Wawan, A dan Dewi, M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan.
  • 10. 8 Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika ; 2010. 6. Sagala, Syaiful. H. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung : 2010. 7. Soekidjo N. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka. Cipta. Jakarta; 2009 8. Green (dalam Mandy, 1980) Sikap Manusia, Teori dan Pengukuran, Pustaka Pelajar,. Yogyakarta ; 1980. 9. Azwar S. Sikap Manusia cet. 3: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ; 2010. 10. KepmenKLH/08/2006. Peraturan pemerintah tentang AMDAL 11. Sialagan. Peran Praktek Corporate Governnace sebagai variabel moderating dari. Pengaruh ; 2008 12. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta ; 2011 13. Soekidjo N. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta ; 2009.