SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TUGAS IDK 7 
MANAJEMEN PUSKESMAS 
KELOMPOK 3 
1. MEPSA PUTRA 
2. ELDILA PURNAMA 
3. ALFIN RAHMAT 
4. DIAN RANI PUTRI 
5. VELIANA ANDRIKA 
6. WENI SELVIA YULIANTI 
7. MUTYA MADELINA 
8. TRISNAWATI SISKA 
9. INDAH SYARI REZKI 
10. DITA FEBRINA 
11. RIZKA SAUMI PUTRI 
12. RIDHO SYUHERI 
FAKULTAS KEPERAWATAN 
UNIVERSITAS ANDALAS 
PADANG
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
1. PERENCANAAN 
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas, 
aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana 
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh DKK, bertanggungjawab untuk 
melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas 
pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia 
dan provider, serta mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Perencanaan meliputi 
kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan visi dan misi puskesmas 
sebagai sarana pelayanan kesehatan primer dimana visi dan misi digunakan sebagia acuan dalam 
melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas . Selain itu, kebijakan sistem puskesmas perlu 
ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program, kebijakan tersebut meliputi kebijakan 
mandiri dari Puskesmas serta adanay fungsi dan upaya puskesmas yang berlandaskan pada UUD 
1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP 
No.48 tahun 2000dimana tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas 
yang kuat dari segi kemitraan, unit kesehatan amndiri, akontabilitas dan teknologi tepat guna. 
Budgeting dalam perencanaan menejemn keuangan dikelola sendiri oleh puskesmas 
sesuai tatacara pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, adapun sumber biaya didapatkan 
dari pemerintah daerah, retribusi puskesmas, swasta atau lembaga sosial masyarakat dan 
pemerintah adapun pembiayaan tersebut ditujukan untuk jemis pembiayaan layanan kesehatan 
yang mempunyai ciri – ciri barang atau jasa public seperti penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, 
P2M dan pelayanan kesehatan yang mempunyai ciri – ciri barang atau jasa swasta seperti 
pengobatan individu. 
2. ORGANIZING 
Dinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan struktur 
organisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat
tingkat I, adapun pola organisasi meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional 
agar tidak terajdi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan berpengaruh 
terhadap kualitas program yang ditangani. 
1. Struktur organisasi dan tata kerja : 
Struktur organisasi puskesmas 
a) Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas 
b) Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha 
c) Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII 
Tugas pokok : 
a) Kepala Puskesmas 
Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan 
puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional. 
b) Kepala urusan tata usaha 
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat 
menyurat serta pencatatan dan pelaporan. 
c) Unit I 
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga 
berencana dan perbaikan gizi. 
d) Unit II 
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 
khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana. 
e) Unit III 
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja 
dan manula. 
f) Unit IV 
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan 
sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus 
lainnya.
g) Unit V 
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat 
dan penyuluhankesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat. 
h) Unit VI 
Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap 
i) Unit VII 
Melaksanakan kegiatan kefarmasian 
3. ACTUATING 
a. Sistem ketenagaan 
Juster (1984) menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor yang penting 
dalam seorang pekerja. Melalui pendidikan akan menghasilkan perubahan keseluruhan 
cara hidup seseorang. Pearlin dan Kohn (1966) menyatakan bahwa seseorang yang 
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai keinginan untuk mengembangkan 
dirinya sedangkan mereka yang berasal dari tingkat pendidikan rendah cenderung untuk 
emmpertahnkan kondisi yang telah ada. Sistem ketenagaan yang ada di puskesmas 
dilaksanakan sesuai program yang dikembangkan serta kemampuan dana dengan 
diketahui oleh DKK, kuantitas tenaga didasarkan pada kebutuhan priorotas layanan 
kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan layanan 
kesehatan dan profesionalisme pekerjaan. Sesuai PP RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga 
kesehatan yang seharusnya ada adalah tenaga medis, kesehatan masyarakat (penyuluh 
kesehatan, sanitarian), tenaga gizi, tenaga keperawatan, farmasi, dan teknisi medis (analis 
dan perawat gigi). 
b. Pengembangan Staff 
Tujuan : kegiatan pengembangan staff ditujukan untuk meningkatkan 
produktifitas organisasi.
Jenis – jenis pengembangan staff : 
i. Pelatihan induksi 
Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit 
kerja, tujuan, program, kebijaksanaan dan peraturan yang diberikan 
kepada masing – masing pekerja selam atiga hari pertama kerja untuk 
memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma – 
norma. 
ii. Orientasi 
Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk 
mengakrabkan pegawai baru dengan tanggungjawab pekerjaan, tempat 
kerja, pelangan dan rekan kerja. 
iii. Kelanjutan pendidikan 
Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakandibalik 
program pendidikan dasar keperawatan dan dirancang untuk memberikan 
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi peningkatan praktek 
keperawatan. 
c. Konsep – konsep pengembangan staff 
i. Daya saing 
Ketidaksesuaian yang dapt diukur antara daya saing dan pekerjaaan 
seseorang sebenarnya dengan tingkat daya saing ayng diinginkan. 
ii. Minat 
Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak 
objek, orang, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. 
iii. Kebutuhan pendidikan 
Merupakan keadaan memiliki kualitas atau kemampuan yang dianggap 
perlu bagi peran tertentu. 
iv. Pembelajaran teknis
Perubahan dalam perilaku yang disadari dan disengaja terutama kognitif 
dan psikomotor yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan oleh 
pengajar. 
d. Tahapan pengembangan staff 
1. Awal usia 20 – 25 tahun : membuat arah pekerjaan 
2. Usia 20 – 30 tahun : menjawab pekerjaan dan tekanan pribadi dengan 
mempertanyakan komitmen pada pekerjaan dan hubungan keluarga. 
3. Akhir usia 30 tahun : mengaitkan dirinya dengan pembimbing yang 
memungkinkan mengunggulinya. 
4. Usia 40 tahun : memisahkan diri dari pembimbing 
5. Usia 50 tahun : pengembangann dan perbaikan pengetahuan dan keterampilan 
e. Mengorganisir sumber daya pengembangan staf 
Keberhasilan usaha pengembangan staf tergantung pada penataan sumber daya 
yang sesuai. Sumber – sumber pendidikan lanjutan untuk pegawai keperwatan dapat 
brupa pengajar, sumber daya dari konsorsia kesehatan, afiliasi dengan perguruan tinggi, 
organisasi keperawatan professional dan tugas belajar. 
f. Motivasi staf 
Menurut Stoner dan Freeman (1995), Ngalim Purwanto (2000), Shortel & Kaluzni 
(1994) motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang membrikan kontribusi pada 
tingkat komitmen seseorang. Hal in termasuk faktor – faktor yang menyebabkan, 
menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. 
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, motivasi yang 
tepat dapat memajukan dan mengembangkan oraganisasi. Unsur manusia dalam 
organisasi terdiri dari 2 kelompok orang yaitu orang yang memimpin (manajer) dan orang
yang dipimpin (pegawai / pekerja). Manajer bertanggungjawab untuk memotivasi orang 
yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi. 
Motivasi dalam organisasi kerja ditinjau dari segi perannya terdapat 2 macam 
yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah motivasi yang 
menimbulkan harapan yang sifatnay menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai 
misalnya gaji, fasilitas, karier, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan 
dan lain – lain. Sedangkan motivasi negatif adalah motivasi yang menimbulkan rasa 
takutmisalnya ancaman, tekanan, intimidasi dan semacamnya. Dengan motivasi negatif 
orang lain dapat digerakkan oleh pihak yang memotivasi untuk tujuan tertentu, namun hal 
ini tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. 
Stanford (1970), mengatakan bahwa ada 3 unsur penting dalam motivasi yaitu 
antara kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena ada sesuatu yang 
kurang dirasakan oleh seseorang, baik fisiologis maupun psikologis. Dorongan 
merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan tujuan adalah akhir dari suatu 
siklus motivasi. 
g. Komunikasi dalam manajemen 
1) Proses komunikasi 
Tappen (1995) mendefinisikan komuniksi adalah suatu pertukaran pikiran, 
perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau 
lebih bekerjasama. Komunikassi juga merupakan suatuseni untuk dapat menyusun dan 
menghantarkan suatu pesan dengan cara yang muadah sehinga orang lain dapat mnegrti 
dan menerima. 
2) Komunikasi dalam keperawatan 
Unsur yang ada dalam setiap komunikasi adalah pengirim pesan (sender), pesan 
(massage), penerima pesan (receiver). Pesan dapat berupa verbal, tertulis maupun non 
verbal. Lingkungan internal maupun eksternal juga dilibatkan, yang termasuk lingkungan
internal adalah nilai – nilai, kepercayaan, temperamen dan tingkat stress sedangkan faktor 
eksternal meliputi keadaan cuaca, suhu, waktu. 
3) Prinsip komunikasi manajer keperawatan 
Tahapan komunikasi : 
a. Manajer harus mengerti struktur organisasiagar dapat memahami sasaran dai 
pengambilan keputusan 
b. Komunikasi merupakanbagian proses yang tak terpisahkan dalam kebijakan 
organisasi. Manajer harus mempertimbangkan isi komunikasi termasuk 
dampaknya terhadap orang yg dipimpinnya. 
c. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat. 
d. Manajer harus meminta umpan balik agar dapat mengetahui keefektifan dan 
keakuratan komunikasi. 
e. Komponen penting lainnya bagi seorang manajer adalah menajdi pendengar 
yang baik. 
4. CONTROLLING 
Controlling dalam manajemen puskesmas merupakan indikator keberhasilan puskesmas 
yang meliputi 2 faktor yaitu menjadi indikator pencapaian sehat meliputi lingkungan, perilaku 
masyarakat, layanan kesehatan dan status kesehatan mrliputi KEP balita, insiden penyakit yang 
berbasis lingkungan dan kesehatna ibu dan anak. Selain itu juga merupakan indicator penggerak 
pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, pelayanan 
kesehatan tingkat I meluputi :
a. Evaluasi 
Salah satu ukuran pengawasan yang digunakan oleh manajer guna mencapai 
ahsil organisasi adalah system penilaian kerja karyawan. Melalui evaluasi regular dari 
setiap pelaksanaan kerja pegawai manajer dapat mencapai beberapa tujuan. 
Prinsip – prinsip evaluasi : 
1. Evaluasi pekerja sebaiknya didasarkan pada standar pelaksanaan kerja, 
orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati. 
2. Sample tingkah laku perawat yang cukup representative 
3. Perawat sebaiknya diberi salinan deskripsi kerja, standar pelaksanaan 
kerjadan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang. 
4. Terdapat strategi pelaksanaan kerja yang memuaskan dan strategi 
perbaikan yang diperlukan. 
5. Manajer menjelaskan area mana yang dijadiakn prioritas 
6. Pertemuan evaluasi antara perawat dan menajer sebaiknya dilakukan 
dalam waktu yang tepat. 
7. Laporan evaluasi maupun pertemuan tersusun secara rapih sehingga 
membantu dalam pelaksanaan kerja. 
Alat evalausi : 
1. laporan tanggapan bebas 
2. Pengurutan ayng sederhana 
3. Checklist pelaksanaan kerja 
4. Penilian grafik (Henderson, 1984)
b. Kontrol kualitas 
Merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang 
memenuhi standar professional dan dapat diterima oleh klien. 
 Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang 
dapat memuaskan setiap pemakaian jasa pelayanan kesehatan sesuai 
dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang 
penyelenggaraannya sesuai dengan standar atau kode etik profesi yang 
telah ditetapkan (Azwar, 1996) 
 Kriteria mutu pelayanan kesehatan 
1. Struktur 
Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi, 
konsep asuhan keperawatan) 
2. Proses 
Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, 
perspektif keperawatan proesional, praktek keperawatan 
professional 
3. Tujuan 
Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan 
fungsional, kepuasan pasien, sumberpenggunaan/ pengeluaran 
efektif dan efisien, kejadian dan proses yang tidak 
menyenangkan. 
 Syarat pelayanan berkualitas 
Efficacy 
a) Efficacy (kamanjuran) 
b) Appropriatennes (kepantasan) 
c) Accebility (mudah dicapai) 
d) Accepbility (diterima) 
e) Effectiveness (keberhasilan) 
f) Efficiency (ketepatan) 
g) Continuity (terus - menerus)
- Pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu 
a) Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 
b) Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 
c) Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 
d) Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatanan. 
e) Menyusun sasaran tudak lanjut untuk lebih memantapkan serta meningkatkan mutu pelayanan. 
DAFTAR PUSTAKA 
Pedoman Kerja Puskesmas Jelid 1

More Related Content

What's hot

Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatanPtm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatanRaniKhairannisa1
 
Telaah staff permohonan ac di depo rajal
Telaah staff permohonan ac di depo rajalTelaah staff permohonan ac di depo rajal
Telaah staff permohonan ac di depo rajalSisca Yoliza
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPatenPisan1
 
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).docPedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).docpuskesmassukobaru
 
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMASSismiati bulu
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
KTR Kawasan Tanpa Rokok
KTR Kawasan Tanpa RokokKTR Kawasan Tanpa Rokok
KTR Kawasan Tanpa RokokHealth
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfabdi1942
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Yesir Hasan
 
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layanan
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layananSop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layanan
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layananSangidYahya
 
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)dewi solicha
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

Akreditasi Puskesmas
Akreditasi PuskesmasAkreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas
 
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatanPtm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
 
15. uraian tugas poned
15. uraian tugas poned15. uraian tugas poned
15. uraian tugas poned
 
Telaah staff permohonan ac di depo rajal
Telaah staff permohonan ac di depo rajalTelaah staff permohonan ac di depo rajal
Telaah staff permohonan ac di depo rajal
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptx
 
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).docPedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022 (1).doc
 
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
KAK
KAKKAK
KAK
 
stunting.ppt
stunting.pptstunting.ppt
stunting.ppt
 
KTR Kawasan Tanpa Rokok
KTR Kawasan Tanpa RokokKTR Kawasan Tanpa Rokok
KTR Kawasan Tanpa Rokok
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdf
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layanan
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layananSop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layanan
Sop pengelolaan umpan balik secara langsung dari pengguna layanan
 
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
 
Kebijakan pis pk
Kebijakan pis pkKebijakan pis pk
Kebijakan pis pk
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Sop monitoring
Sop monitoringSop monitoring
Sop monitoring
 

Viewers also liked

Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar Kalsel
Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar KalselPencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar Kalsel
Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar KalselAulia Rahma
 
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Tugas kesehatan dan keselamatan kerja polusi udara karena kebakaran hutan
Tugas kesehatan dan keselamatan kerja   polusi udara karena kebakaran hutanTugas kesehatan dan keselamatan kerja   polusi udara karena kebakaran hutan
Tugas kesehatan dan keselamatan kerja polusi udara karena kebakaran hutanLambung Mangkurat University
 
10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)
10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)
10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)tri febrianti
 
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi Marlinda
 

Viewers also liked (7)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar Kalsel
Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar KalselPencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar Kalsel
Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Banjar Kalsel
 
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin HancurKorupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
 
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
 
Tugas kesehatan dan keselamatan kerja polusi udara karena kebakaran hutan
Tugas kesehatan dan keselamatan kerja   polusi udara karena kebakaran hutanTugas kesehatan dan keselamatan kerja   polusi udara karena kebakaran hutan
Tugas kesehatan dan keselamatan kerja polusi udara karena kebakaran hutan
 
10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)
10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)
10 189 dampak asap kebakaran hutan pada pernapasan(1)
 
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
 

Similar to Manajemen puskesmas

Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iayudewik
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Independent
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanIndependent
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePancarini Cici
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumeUlva Yulianti
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Operator Warnet Vast Raha
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI pjj_kemenkes
 
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaengSkripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaengbagadang s
 
PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)
PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)
PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)nurmainesadhyka
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidBidangTFBBPKCiloto
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Septian Muna Barakati
 

Similar to Manajemen puskesmas (20)

Makalah ikm
Makalah ikmMakalah ikm
Makalah ikm
 
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaengSkripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
Skripsi mutu pelayanan kab. bantaeng
 
PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)
PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)
PPT ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)
 
9. pendidikan berkelanjutan copy
9. pendidikan berkelanjutan   copy9. pendidikan berkelanjutan   copy
9. pendidikan berkelanjutan copy
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
 
4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 

Manajemen puskesmas

  • 1. TUGAS IDK 7 MANAJEMEN PUSKESMAS KELOMPOK 3 1. MEPSA PUTRA 2. ELDILA PURNAMA 3. ALFIN RAHMAT 4. DIAN RANI PUTRI 5. VELIANA ANDRIKA 6. WENI SELVIA YULIANTI 7. MUTYA MADELINA 8. TRISNAWATI SISKA 9. INDAH SYARI REZKI 10. DITA FEBRINA 11. RIZKA SAUMI PUTRI 12. RIDHO SYUHERI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PERENCANAAN Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas, aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh DKK, bertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer dimana visi dan misi digunakan sebagia acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas . Selain itu, kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program, kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanay fungsi dan upaya puskesmas yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000dimana tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi kemitraan, unit kesehatan amndiri, akontabilitas dan teknologi tepat guna. Budgeting dalam perencanaan menejemn keuangan dikelola sendiri oleh puskesmas sesuai tatacara pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, adapun sumber biaya didapatkan dari pemerintah daerah, retribusi puskesmas, swasta atau lembaga sosial masyarakat dan pemerintah adapun pembiayaan tersebut ditujukan untuk jemis pembiayaan layanan kesehatan yang mempunyai ciri – ciri barang atau jasa public seperti penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, P2M dan pelayanan kesehatan yang mempunyai ciri – ciri barang atau jasa swasta seperti pengobatan individu. 2. ORGANIZING Dinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat
  • 3. tingkat I, adapun pola organisasi meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar tidak terajdi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani. 1. Struktur organisasi dan tata kerja : Struktur organisasi puskesmas a) Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas b) Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha c) Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII Tugas pokok : a) Kepala Puskesmas Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional. b) Kepala urusan tata usaha Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan. c) Unit I Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi. d) Unit II Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana. e) Unit III Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula. f) Unit IV Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
  • 4. g) Unit V Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhankesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat. h) Unit VI Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap i) Unit VII Melaksanakan kegiatan kefarmasian 3. ACTUATING a. Sistem ketenagaan Juster (1984) menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor yang penting dalam seorang pekerja. Melalui pendidikan akan menghasilkan perubahan keseluruhan cara hidup seseorang. Pearlin dan Kohn (1966) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai keinginan untuk mengembangkan dirinya sedangkan mereka yang berasal dari tingkat pendidikan rendah cenderung untuk emmpertahnkan kondisi yang telah ada. Sistem ketenagaan yang ada di puskesmas dilaksanakan sesuai program yang dikembangkan serta kemampuan dana dengan diketahui oleh DKK, kuantitas tenaga didasarkan pada kebutuhan priorotas layanan kesehatan dan pendayagunaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan layanan kesehatan dan profesionalisme pekerjaan. Sesuai PP RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan yang seharusnya ada adalah tenaga medis, kesehatan masyarakat (penyuluh kesehatan, sanitarian), tenaga gizi, tenaga keperawatan, farmasi, dan teknisi medis (analis dan perawat gigi). b. Pengembangan Staff Tujuan : kegiatan pengembangan staff ditujukan untuk meningkatkan produktifitas organisasi.
  • 5. Jenis – jenis pengembangan staff : i. Pelatihan induksi Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit kerja, tujuan, program, kebijaksanaan dan peraturan yang diberikan kepada masing – masing pekerja selam atiga hari pertama kerja untuk memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma – norma. ii. Orientasi Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk mengakrabkan pegawai baru dengan tanggungjawab pekerjaan, tempat kerja, pelangan dan rekan kerja. iii. Kelanjutan pendidikan Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakandibalik program pendidikan dasar keperawatan dan dirancang untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi peningkatan praktek keperawatan. c. Konsep – konsep pengembangan staff i. Daya saing Ketidaksesuaian yang dapt diukur antara daya saing dan pekerjaaan seseorang sebenarnya dengan tingkat daya saing ayng diinginkan. ii. Minat Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak objek, orang, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. iii. Kebutuhan pendidikan Merupakan keadaan memiliki kualitas atau kemampuan yang dianggap perlu bagi peran tertentu. iv. Pembelajaran teknis
  • 6. Perubahan dalam perilaku yang disadari dan disengaja terutama kognitif dan psikomotor yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan oleh pengajar. d. Tahapan pengembangan staff 1. Awal usia 20 – 25 tahun : membuat arah pekerjaan 2. Usia 20 – 30 tahun : menjawab pekerjaan dan tekanan pribadi dengan mempertanyakan komitmen pada pekerjaan dan hubungan keluarga. 3. Akhir usia 30 tahun : mengaitkan dirinya dengan pembimbing yang memungkinkan mengunggulinya. 4. Usia 40 tahun : memisahkan diri dari pembimbing 5. Usia 50 tahun : pengembangann dan perbaikan pengetahuan dan keterampilan e. Mengorganisir sumber daya pengembangan staf Keberhasilan usaha pengembangan staf tergantung pada penataan sumber daya yang sesuai. Sumber – sumber pendidikan lanjutan untuk pegawai keperwatan dapat brupa pengajar, sumber daya dari konsorsia kesehatan, afiliasi dengan perguruan tinggi, organisasi keperawatan professional dan tugas belajar. f. Motivasi staf Menurut Stoner dan Freeman (1995), Ngalim Purwanto (2000), Shortel & Kaluzni (1994) motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang membrikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal in termasuk faktor – faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, motivasi yang tepat dapat memajukan dan mengembangkan oraganisasi. Unsur manusia dalam organisasi terdiri dari 2 kelompok orang yaitu orang yang memimpin (manajer) dan orang
  • 7. yang dipimpin (pegawai / pekerja). Manajer bertanggungjawab untuk memotivasi orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi dalam organisasi kerja ditinjau dari segi perannya terdapat 2 macam yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah motivasi yang menimbulkan harapan yang sifatnay menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai misalnya gaji, fasilitas, karier, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan dan lain – lain. Sedangkan motivasi negatif adalah motivasi yang menimbulkan rasa takutmisalnya ancaman, tekanan, intimidasi dan semacamnya. Dengan motivasi negatif orang lain dapat digerakkan oleh pihak yang memotivasi untuk tujuan tertentu, namun hal ini tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Stanford (1970), mengatakan bahwa ada 3 unsur penting dalam motivasi yaitu antara kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena ada sesuatu yang kurang dirasakan oleh seseorang, baik fisiologis maupun psikologis. Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan tujuan adalah akhir dari suatu siklus motivasi. g. Komunikasi dalam manajemen 1) Proses komunikasi Tappen (1995) mendefinisikan komuniksi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerjasama. Komunikassi juga merupakan suatuseni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang muadah sehinga orang lain dapat mnegrti dan menerima. 2) Komunikasi dalam keperawatan Unsur yang ada dalam setiap komunikasi adalah pengirim pesan (sender), pesan (massage), penerima pesan (receiver). Pesan dapat berupa verbal, tertulis maupun non verbal. Lingkungan internal maupun eksternal juga dilibatkan, yang termasuk lingkungan
  • 8. internal adalah nilai – nilai, kepercayaan, temperamen dan tingkat stress sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan cuaca, suhu, waktu. 3) Prinsip komunikasi manajer keperawatan Tahapan komunikasi : a. Manajer harus mengerti struktur organisasiagar dapat memahami sasaran dai pengambilan keputusan b. Komunikasi merupakanbagian proses yang tak terpisahkan dalam kebijakan organisasi. Manajer harus mempertimbangkan isi komunikasi termasuk dampaknya terhadap orang yg dipimpinnya. c. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat. d. Manajer harus meminta umpan balik agar dapat mengetahui keefektifan dan keakuratan komunikasi. e. Komponen penting lainnya bagi seorang manajer adalah menajdi pendengar yang baik. 4. CONTROLLING Controlling dalam manajemen puskesmas merupakan indikator keberhasilan puskesmas yang meliputi 2 faktor yaitu menjadi indikator pencapaian sehat meliputi lingkungan, perilaku masyarakat, layanan kesehatan dan status kesehatan mrliputi KEP balita, insiden penyakit yang berbasis lingkungan dan kesehatna ibu dan anak. Selain itu juga merupakan indicator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, pelayanan kesehatan tingkat I meluputi :
  • 9. a. Evaluasi Salah satu ukuran pengawasan yang digunakan oleh manajer guna mencapai ahsil organisasi adalah system penilaian kerja karyawan. Melalui evaluasi regular dari setiap pelaksanaan kerja pegawai manajer dapat mencapai beberapa tujuan. Prinsip – prinsip evaluasi : 1. Evaluasi pekerja sebaiknya didasarkan pada standar pelaksanaan kerja, orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati. 2. Sample tingkah laku perawat yang cukup representative 3. Perawat sebaiknya diberi salinan deskripsi kerja, standar pelaksanaan kerjadan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang. 4. Terdapat strategi pelaksanaan kerja yang memuaskan dan strategi perbaikan yang diperlukan. 5. Manajer menjelaskan area mana yang dijadiakn prioritas 6. Pertemuan evaluasi antara perawat dan menajer sebaiknya dilakukan dalam waktu yang tepat. 7. Laporan evaluasi maupun pertemuan tersusun secara rapih sehingga membantu dalam pelaksanaan kerja. Alat evalausi : 1. laporan tanggapan bebas 2. Pengurutan ayng sederhana 3. Checklist pelaksanaan kerja 4. Penilian grafik (Henderson, 1984)
  • 10. b. Kontrol kualitas Merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang memenuhi standar professional dan dapat diterima oleh klien.  Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakaian jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar atau kode etik profesi yang telah ditetapkan (Azwar, 1996)  Kriteria mutu pelayanan kesehatan 1. Struktur Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi, konsep asuhan keperawatan) 2. Proses Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif keperawatan proesional, praktek keperawatan professional 3. Tujuan Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional, kepuasan pasien, sumberpenggunaan/ pengeluaran efektif dan efisien, kejadian dan proses yang tidak menyenangkan.  Syarat pelayanan berkualitas Efficacy a) Efficacy (kamanjuran) b) Appropriatennes (kepantasan) c) Accebility (mudah dicapai) d) Accepbility (diterima) e) Effectiveness (keberhasilan) f) Efficiency (ketepatan) g) Continuity (terus - menerus)
  • 11. - Pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu a) Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan b) Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan c) Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan d) Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatanan. e) Menyusun sasaran tudak lanjut untuk lebih memantapkan serta meningkatkan mutu pelayanan. DAFTAR PUSTAKA Pedoman Kerja Puskesmas Jelid 1