Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem sanitasi kota Bandung khususnya sektor air limbah. Saat ini cakupan layanan air limbah hanya 58% dan masih banyak tantangan seperti pencemaran sungai akibat limbah Bandung Barat belum tertangani serta kesulitan menagih biaya layanan dari pelanggan non-PDAM. Rencana penanganannya antara lain menggabungkan daerah tangkapan Bandung Barat ke IPAL Bojongsoang dan memperluas

1. PENGEMBANGAN SISTEM
SANITASI KOTA BANDUNG
SEKTOR AIR LIMBAH
PDAM
KOTA BANDUNG

2. LATAR BELAKANG
PENANGANAN AIR LIMBAH DI KOTA BANDUNG
 Peningkatan Jumlah Penduduk setiap
tahun
 Peningkatan jumlah pemukiman padat
 Sistem Sanitasi tidak tertata
 Pencemaran badan air penerima
 Pencemaran terhadap sumber air bersih
meningkat
 Angka Kesakitan meningkat

3. SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH
DI KOTA BANDUNG
Buangan Domestik
Perpipaan Septik Tank Sungai
IPAL Lingkungan

4. KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK
PENANGANAN AIR KOTOR DI KOTA BANDUNG
 Peraturan Daerah No. 23 / PD/ 1981
 Peraturan Daerah No. 8 / PD/1982
 Peraturan Daerah No. 17/ PD /1986
 Peraturan Daerah No. 29 / PD / 2001
 SK.Walikota No. 194 / 2002
 Peraturan Daerah No. 11 /PD / 2005

5. PELAYANAN AIR KOTOR
SISTEM PERPIPAAN
OUTFALL CITEPUS
INHOFTANK
(Sudah tidak berfungsi)
IPAL BOJONGSOANG

6. SARANA DAN PRASARANA
PENANGANAN AIR KOTOR
DI KOTA BANDUNG
1. Jaringan Perpipaan :
 Saluran Lama 164 km
 Saluran BUDP 304 km
 Bangunan Pelengkap (Pumping Station, SOF , MH)
2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) :
4. Kendaraan Tanki Tinja
6. Toilet Container
8. Peralatan Mekanik untuk pemeliharaan jaringan Air
Kotor

7. DENAH LOKASI AREAL INSTALASI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
BOJONGSOANG

8. JENIS PELAYANAN AIR KOTOR
. Pelayanan Gangguan Saluran Air Kotor
 Pemeliharaan Brandgang
 Pelayanan Penyambungan saluran air kotor (House
Connection) sesuai permintaan masyarakat
 Pelayanan Penyedotan Septik Tank melalui kendaraan Tanki
Tinja untuk daerah-daerah yang belum belum terlayani
saluran air kotor.
 Pelayanan Toilet Container untuk kegiatan-kegiatan di Kota
Bandung

9. Sarana Pemeliharaan
Saluran Air Kotor

10. CAKUPAN PELAYANAN AIR KOTOR
DI KOTA BANDUNG
 Cakupan Pelayanan Air Kotor Kota
Bandung 58 %
 Jumlah sambungan 97.000 sambungan
 Pelanggan Air Kotor :
 Pelanggan PDAM 139.000 pelanggan
 Pelanggan Non PDAM

11. BIAYA OPERASIONAL
Biaya Operasional Air Kotor PDAM Kota
Bandung diperoleh dari :
 Jasa Pelayanan Air Kotor dari Pelanggan Air Minum
sebesar 30 % dari pemakaian air bersih (PERDA
No.17 /PD/ 1986)
 Jasa Pelayanan Air Kotor bagi non Pelanggan Air
Minum yang ditetapkan sesuai dengan SK.
Walikota No.194 tahun 2002

12. PERMASALAHAN
 Air Limbah Bandung Barat yang belum
tertangani sehingga Pencemaran Sungai Citepus
masih tinggi
 Sulitnya menarik biaya jasa Pelayanan Air
Kotor (Retribusi) dari pelanggan non Air
Minum
 Pengembangan jaringan yang tersendat untuk
mengembalikan retribusi 30 % untuk pelayanan
kepada pelanggan air minum

13. PENCEMARAN BANDUNG BARAT

14. PENCEMARAN SUNGAI SEMAKIN
BERAT

15. RENCANA PENANGANAN AIR KOTOR
BANDUNG BARAT
 Penggabungan Catchment Bandung Barat
ke IPAL Bojongsoang untuk mengurangi
beban pencemar pada sungai Citepus

16. PROGRAM PENANGANAN AIR LIMBAH
KOTA BANDUNG TAHUN 2007
 Penggabungan daerah tangkapan air kotor Bandung Barat
ke IPAL Bojongsoang
 Penambahan Jaringan Air Kotor untuk daerah-daerah yang
telah terlayani air minum
 Penambahan Armada Tanki Tinja
 Pembuatan Septik Tank Komunal untuk daerah-daerah
yang tidak terjangkau saluran perpipaan
 Pembuatan GIS Air Kotor Kota Bandung