Dokumen tersebut membahas prakiraan dampak penting rencana pembangunan apartemen dan condotel di Kaliwiru. Pada tahap prakonstruksi, kegiatan sosialisasi diprediksi dapat mengubah persepsi dan sikap masyarakat secara positif maupun negatif. Dampak positifnya berupa peningkatan peluang usaha, sedang dampak negatifnya berupa kekhawatiran terhadap perubahan lingkungan. Dampak perubahan
1. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -1
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Bab III Prakiraan Dampak Penting Berdasarkan Kerangka Acuan yang telah disepakati, teridentifikasi beberapa Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang akan timbul terhadap lingkungan hidup sebagai akibat adanya rencana kegiatan pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue. Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut : A. Tahap Prakonstruksi
1. Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
B. Tahap Konstruksi 1. Adanya Kesempatan Kerja
2. Munculnya Peluang Berusaha
3. Peningkatan Pendapatan
4. Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
5. Peningkatan Debit Air Larian (Surface Runoff)
6. Penurunan Kualitas Udara
7. Peningkatan Kebisingan
8. Peningkatan Getaran
2. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -2
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
9. Gangguan Kamtibmas
10. Peningkatan Jumlah Timbulan Sampah
11. Bertambahnya Jumlah Limbah B3
12. Perubahan Pola Penyebaran Vektor Penyakit
13. Pravelensi Penyakit ISPA
14. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
15. Kebakaran
16. Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
17. Keselamatan lalu lintas
C. Tahap Operasi
1. Adanya Kesempatan Kerja
2. Munculnya Peluang Berusaha
3. Peningkatan Pendapatan
4. Persepsi dan Sikap Masyarakat
5. Penurunan Kualitas Air
6. Penurunan Kuantitas Air
7. Penurunan Kualitas Udara
8. Peningkatan Kebisingan
9. Gangguan Kamtibmas
10. Peningkatan Jumlah Timbulan Sampah
11. Bertambahnya Jumlah Limbah B3
12. Perubahan Pola Penyebaran Vektor Penyakit
13. Timbulnya Sick Building Sindrome
14. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
15. Kebakaran
16. Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
17. Keselamatan lalu lintas
3. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -3
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Prakiraan Besaran Dampak
Besaran dampak adalah selisih antara kondisi lingkungan hidup karena kegiatan proyek dengan kondisi lingkungan hidup tanpa proyek, atau diformulasikan dengan rumus :
dimana : Δ = Besaran dampak KLp = Nilai parameter lingkungan hidup yang akan datang dengan proyek KLo = Nilai parameter lingkungan hidup yang akan datang tanpa proyek Satuan dari besaran dampak adalah sesuai dengan satuan dari parameter lingkungan yang ditinjau. Nilai parameter lingkungan yang akan datang tanpa proyek diasumsikan sama dengan kondisi rona lingkungan awal. Secara umum metode prakiraan dampak besar dan penting yang dapat dilakukan adalah dengan metode formal/ matematis, metode analogi, dan metode lainnya. Asumsi yang digunakan dalam prakiraan dampak ini adalah kualitas parameter lingkungan yang akan datang dianggap sama dengan kondisi lingkungan saat ini (rona lingkungan hidup awal). Setelah diperoleh perubahan nilai parameter lingkungan menggunakan metoda formal maupun informal, kemudian dilakukan konversi perubahan nilai parameter lingkungan ke dalam perubahan skala kualitas lingkungan. Skala kualitas lingkungan pada rona lingkungan awal (KLo) dan pada saat kegiatan berlangsung (KLp) ditampilkan dalam skala numerik (1 sampai dengan 5) dengan kriteria : Skala 1 : Kualitas lingkungan Sangat Buruk Skala 2 : Kualitas lingkungan Buruk Skala 3 : Kualitas lingkungan Sedang Skala 4 : Kualitas lingkungan Baik Skala 5 : Kualitas lingkungan Sangat Baik
Δ ≈ KLp - KLo
4. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -4
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Kriteria Besarnya Dampak :
Tidak ada dampak bila nilai perubahan dampaknya 0
Dampak dikatakan Kecil bila nilai perubahan dampaknya 1
Dampak dikatakan Sedang bila nilai perubahan dampaknya 2
Dampak dikatakan Besar bila nilai perubahan dampaknya 3
Dampak dikatakan Sangat Besar bila nilai perubahan dampaknya 4
PRAKIRAAN SIFAT PENTING DAMPAK Prediksi dampak penting dilakukan dengan menghubungkan setiap besaran dengan 7 kriteria dampak penting. Penentuan ukuran dampak penting tersebut dilakukan dengan menggunakan kriteria yang diberikan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012, meliputi :
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Lamanya dampak berlangsung dan intensitas dampak
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik/tidak berbaliknya dampak
7. Kriteria lain sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi
Berdasarkan kriteria dan kategori penentuan penting/tidaknya dampak, maka dilakukan keputusan akhir untuk menentukan tingkat kepentingan dampak rencana kegiatan proyek terhadap lingkungan untuk setiap parameter lingkungan. Tingkat kepentingan dampak yang digunakan adalah Dampak Penting (P) dan Dampak Tidak Penting (TP). Kriteria penetapan tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :
1) Jika kriteria nomor 1 (Jumlah penduduk yang terkena dampak) masuk dalam kriteria penting, maka prakiraan dampak adalah Penting (P).
5. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -5
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
2) Jika jumlah kriteria P (Penting) ≥ 3 maka prakiraan dampaknya adalah Penting (P).
3) Jika jumlah P ≤ 2 maka prakiraan dampaknya adalah Tidak Penting (TP).
Adapun formatnya sesuai dengan tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1Kriteria Penentuan Penting (P) atau Tidak Penting (TP)
No
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Tidak Penting (TP)
Peniting (P)
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
Jumlah penduduk yang menerima dampak positif penting lebih besar dari jumlah penduduk yang terkena dampak negatif penting
Jumlah penduduk yang menerima dampak positif penting lebih kecil atau sama dengan jumlah penduduk yang terkena dampak negatif penting
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
Luas wilayah penyebaran dampak lebih kecil dibandingkan dengan luas wilayah rencana kegiatan
Luas wilayah penyebaran dampak lebih besar dibandingkan dengan luas wilayah rencana kegiatan
3.
Intensitas dampak
Ringan, populasi terkena dampak tidak terpengaruh
Sedang sampai berat, populasi terkena dampak terpengaruh
Lamanya dampak berlangsung
<1 tahapan kegiatan
>1 tahapan kegiatan
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
Hanya merupakan dampak primer
Menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya
5.
Sifat Kumulatif dampak
Tidak kumulatif
Kumulatif tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
Dampaknya tidak dapat dipulihkan (tidak berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang tersedia
Dampak penting negatif yang ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang tersedia
6. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -6
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Tambahan kriteria lain, dampak dikatakan Penting (P) jika :
1) Melebihi baku mutu lingkungan atau kriteria baku kerusakan lingkungan
2) Tidak melebihi baku mutu lingkungan atau kriteria baku kerusakan lingkungan tetapi :
Debit limbah dan beban pencemaran mencapai kondisi maksimum
Laju emisi dan beban pencemaran mencapai kondisi maksimum
3) Menimbulkan gangguan bising/ bau/ getaran
Khusus untuk komponen sosial, ekonomi dan budaya, mengacu pada definisi Prof. Susetyawan (berpijak pada Teori Institusi dari Koentjaraningrat, 2000), sifat penting atau tidak penting dan positif atau negatif dampak ditetapkan sebagai berikut :
1) Dampak penting menunjuk perubahan, dalam konteks lingkungan, yang berupa ketidak-seimbangan baik sumber daya alam, infrastruktur, institusi- institusi sosial (pola hidup, mata pencarian, pendapatan, pendidikan, dan kesehatan), sistem nilai (kepercayaan, pengetahuan, ilmu pengetahuan, ideologi, dan adat istiadat), hubungan sosial (kolektivitas, harmoni dan disharmoni atau konflik) akibat dari intervensi dan atau eksploitasi terhadap sistem lingkungan hidup.
2) Dampak penting positif menunjuk pada ketidakseimbangan, akan tetapi apabila difasilitasi akan terjadi keseimbangan baru dalam lingkungan hidup sebab unsur sarana dan prasaranan masih tersedia. Meskipun hal itu telah terjadi intervensi dan eksploitasi terhadap sistem lingkungan hidup. Jika fasilitasi dilakukan reaksi masyarakat sangat kecil dan tidak menimbulkan gejolak.
3) Dampak penting negatif menunjuk pada ketidakseimbangan sistem lingkungan hidup dimana diperlukan adanya sarana dan prasarana baru untuk terciptanya kesimbangan baru dalam sistem lingkungan hidup. Memfasilitasi tanpa penyediaan sarana dan prasarana baru yang menjadi kebutuhan masyarakat akan sulit terjadi terwujutnya keseimbangan baru. Jika hal ini dilakukan akan mengundang reaksi besar dari masyarakat
7. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -7
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
4) Dampak tidak penting menunjuk pada tidak terjadinya perubahan yang berarti dalam sistem lingkungan hidup meskipun terjadi intervensi dan eksploitasi lingkungan hidup. Pada tingkat ini tingkat reaksi masyarakat sangat kecil dan tidak berarti.
3.1 Tahap Prakonstruksi 3.1.1 Sosialisasi 3.1.1.1Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
Dari kegiatan konsultasi publik yang dilakukan didalam tahap prakonstruksi, diprediksi akan menimbulkan dampak pada persepsi masyarakat yang bersifat positif dan negatif. Persepsi positif masyarakat muncul pada saat adanya kegiatan pembangunan apartemen yang akan menumbuhkan dan meningkatkan peluang berusaha disekitar lokasi apartemen. Banyak harapan diutarakan oleh warga yang menunggu terwujudnya pembangunan apartemen. Disamping itu juga adanya kesempatan bekerja di apartemen itu sendiri bila apartemen telah selesai dibangun. Sedangkan dampak negatif akan muncul dikarenakan kekhawatiran perubahan rona awal kualitas lingkungan yang mana ditimbulkan dari peningkatan kebisingan dan getaran, penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air dll sehingga mengganggu kenyamanan. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Sosialisasi terhadap Perubahan Persepsi Masyarakat
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah penduduk di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak sedang mengingat hanya sebagian penduduk yang terkena.
Lamanya dampak
P
Dampak diprediksikan akan
8. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -8
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
berlangsung selama tahap prakonstruksi hingga konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Dapat bersifat kumulatif karena sebelum kegiatan prakonstruksi telah muncul perbedaan sikap terhadap rencana kegiatan.
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dengan pengelolaan terprogram dampak dapat dipulihkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, perubahan persepsi dan sikap masyarakat tidak terjadi terjadi penurunan skala kualitas lingkungan, sehingga dampak tergolong dalam dampak lainnya. Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dan memulihkan persepsi dalam sistem lingkungan sosial diperlukan fasilitasi dan penyediaan sarana serta prasarana baru yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak. Adanya sosialisasi pada tahap prakonstruksi diperkirakan akan dapat merubah persepsi dan sikap masyarakat, sehingga sosialisasi ini masuk dalam kategori kualitas lingkungan skala 4 dikarenakan masyarakat menerima pekerjaan pembangunan apartemen namun masih meminta agar tidak mengganggu kenyamanan disekitar tapak proyek. Mekanisme aliran dampak kegiatan sosialisasi terhadap perubahan persepsi masyarakat bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2 Tahap Konstruksi 3.2.1 Rekruitment Tenaga Kerja Konstruksi 3.2.1.1Adanya Kesempatan Kerja
Kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi digunakan pada saat pelaksanaan pembangunan fisik seperti pekerjaan sipil terhadap bangunan gedung,
9. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -9
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
taman maupun pembuatan sarana/prasarana penunjang lainnya. Kegiatan penerimaan tenaga kerja akan memberi kesempatan kerja yang bisa diisi oleh tenaga kerja lokal utamanya pekerjaan yang non-skill seperti tenaga kerja kasar, tukang kayu, tukang batu, tukang angkut, dan petugas lapangan. Munculnya kesempatan kerja ini merupakan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini berarti muncul ketidakseimbangan dalam lingkungan sosial yang bersifat positif dalam pelaksanaan rencana pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue. Rona kualitas lingkungan dari parameter adanya kesempatan kerja pada kriteria skala 3, dalam artian lingkungan di sekitar tapak proyek sudah memiliki pekerjaan tetap. Dengan demikian besaran dampak terhadap adanya kesempatan kerja pada tahap konstruksi adalah tergolong Sedang dengan nilai perubahan dampaknya Positif Satu (+2). Munculnya kesempatan kerja meningkatkan kualitas lingkungan menjadi skala 5, yakni sebagian besar penduduk usia kerja memiliki pekerjaan dan atau pekerjaan sampingan. Adapun penentuan sifat dampak penting terhadap adanya kesempatan kerja sesuai tabel 3.3 dibwah ini. Tabel 3.3 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Rekruitment Tenaga Kerja terhadap Adanya Kesempatan Kerja
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 25 % dari tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu 50 penduduk usia produktif yang belum memiliki pekerjaan tetap dari 198 tenga kerja yang dibutuhkan
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak sedang mengingat; (a) 149 jumlah penduduk Kelurahan Kaliwiru bekerja sebagai buruh bangunan. Jadi ada sekitar 30 % yang terkena dampak
Lamanya dampak
P
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Menimbulkan dampak sekunder pada pendapatan dan persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Matapencaharian adalah salah satu
10. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -10
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
sumber kehidupan, sehingga dampak bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
P
Melalui pengelolaan yang baik dampak positif dapat ditingkatkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan penerimaan tenaga kerja pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi peningkatan, sehingga dampak tergolong Positif Penting (PP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dampak positif peningkatan kesempatan kerja sehingga tercipta suasana kondusif dalam masyarakat diperlukan fasilitasi dan penyediaan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan masyarakat. Mekanisme aliran dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap munculnya kesempatan kerja bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.1.2Perubahan Tingkat Pendapatan
Kegiatan penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi diprediksikan dapat menimbulkan dampak positif pada pendapatan. Adanya kesempatan kerja terutama terserapnya tenaga kerja lokal akan memunculkan dampak prakiraan dampak penting positif pada masyarakat. Rona kualitas lingkungan dari parameter tingkat pendapatan pada kriteria sedang atau pada skala 3 yakni sebagian besar masayarakat memiliki pendapatan pada kisaran Upah Minimum Regional Kota Semarang adalah sebesar Rp 1.209.100 per bulan. Perubahan tingkat pendapatan (yang merupakan dampak sekunder dari adanya kesempatan kerja) selama masa konstruksi akan memunculkan ketidakseimbangan dalam lingkungan sosial dan
11. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -11
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
keseimbangan baru akan dicapai hanya jika ada fasilitasi dan penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan pekerjaan. Kegiatan penerimaan tenaga kerja diperkirakan akan meningkatkan kualitas lingkungan dari parameter perubahan tingkat pendapatan menjadi skala 5. Dengan demikian besaran dampak terhadap meningkatnya tingkat pendapatan pada tahap konstruksi adalah tergolong Sedang dengan nilai perubahan dampaknya Positif Dua (+2). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.4 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Rekruitment Tenaga Kerja terhadap Tingkat Pendapatan
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 2287 penduduk usia produktif (15 - 49 tahun) yang belum memiliki pekerjaan tetap dari penduduk yang terkena dampak dari adanya kesempatan kerja dan peluang berusaha.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak tinggi mengingat rona lingkungan dari parameter pendapatan masuk pada kategori sedang, yang berarti masih sangat dibutuhkan tambahan pendapatan
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Menimbulkan dampak sekunder pada pendapatan dan persepsi masyarakat
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Tingkat pendapatan dari matapencaharian adalah salah satu sumber kehidupan, sehingga dampak bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
P
Melalui pengelolaan yang baik dampak positif dapat ditingkatkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
12. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -12
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, penerimaan tenaga kerja konstruksi apartemen terhadap perubahan tingkat pendapatan masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi peningkatan, sehingga dampak tergolong Positif Penting (PP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dampak positif pada perubahan (peningkatan) pendapatan diperlukan fasilitasi dan penyediaan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan masyarakat. Mekanisme aliran dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan pendapatan bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.1.3Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
Persepsi masyarakat yang muncul pada kegiatan penerimaan tenaga kerja bisa bersifat positif dan negatif. Persepsi positif muncul karena terbukanya kesempatan kerja, peluang usaha sehingga terjadi kenaikan pendapat masyarakat yang menerima manfaat. Penerimaan tenaga kerja sebagian juga diisi oleh tenaga kerja dari luar. Masuknya tenaga kerja dari luar yang memiliki nilai dan norma yang mungkin berbeda dengan nilai dan norma masyarakat lokal. Perbedaan nilai dan norma ini dikhawatirkan akan mengganggu nilai dan norma masyarakat lokal sehingga memunculkan persepsi negatif, utamanya di Kelurahan Kaliwiru. Rona awal kualitas lingkungan pada aspek persepsi masyarakat masuk dalam kategori baik skala 4, yakni menerima akan adanya pembangunan apartemen walaupun khawatir dengan tenggaggunya kenyamanan penduduk di sekitar tapak proyek. Dengan demikian besaran dampak terhadap munculnya persepsi masyarakat pada tahap konstruksi adalah Positif, dengan nilai besaran dampak adalah Positif Satu (+1). Besaran dampak positif meningkatkan skala kualitas lingkungan dari parameter persepsi menjadi skala 5 yang artinya masyarakat bisa menerima rencana pembangunan apartemen. Dampak bersifat positif berarti ada ketidakseimbangan, namun kondisi lingkungan sosial cukup kondusif untuk
13. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -13
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
pelaksanaan rencana pembangunan apartemen. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Rekruitment Tenaga Kerja terhadap Perubahan Persepsi Masyarakat
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak sedang mengingat masyarakat masih membutuhkan dan tambahan pendapatan.
Lamanya dampak
P
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Dapat bersifat kumulatif karena dan kemungkinan berlanjut pada tahap operasi
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampak positif dapat ditingkatkan dan dampak negatif dapat dipulihkan dengan pengelolaan terprogram
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi apartemen terhadap perubahan persepsi masyarakat masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi peningkatan, sehingga dampak tergolong Positif Penting (PP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan persepsi positif dalam masyarakat diperlukan fasilitasi dan penyediaan sarana serta prasarana baru yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak. Mekanisme aliran dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi Apartemen dan Condotel
14. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -14
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Boulevard Vue terhadap perubahan persepsi masyarakat bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.2 Mobilisasi Peralatan dan Material 3.2.2.1Penurunan Kualitas Udara Penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi apartemen bersumber dari pengoperasian kendaraan pengangkut alat-alat berat dan material. Metode prakiraan dampak penting untuk penurunan kualitas udara (Debu, NO2, dan SO2) menggunakan rumus Gaussian (line source) sebagai berikut :
Dimana : C(x,z) : Konsentarsi Pencemar udar pada koordinat x dan z (ugr/m3) QL : Laju emisi per unit jarak (gr/dt.m) Z : Ketinggian penerima (receptor) di atas tanah u : Kecepatan angin rata-rata pada arah sumbu x (m/dt) 휎푧 : Koeffisien dispersi vertikal gaussian (m) Pada kegiatan mobilisasi alat dan material diperkirakan akan melibatkan kendaraan pengangkut berbahan bakar solar sebanyak 200 kendaraan per hari. Jika dalam 1 hari waktu operasional adalah selama 8 jam, maka dalam 1 jam kendaraan yang melewati jalur transportasi adalah sebanyak 25 buah truck, dengan jarak tempuh dari tapak proyek apartemen menuju jalan raya adalah sepanjang 1,3 km.
15. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -15
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Gambar 3.1 Jalur Mobilisasi Keluar Masuk ke Tapak Proyek Dalam prakiraan dampak diasumsikan pemakaian bahan bakar kendaraan truck adalah 0,2 liter solar untuk jarak tempuh 1 km, kecepatan rata-rata kendaraan sekitar 20 km/jam yang beroperasi selama 8 jam sehari, kecepatan arah angin rata-rata pada lokasi studi sebesar 2,2 – 2,3 m/dt dari utara, koefisien disperse Gaussian (휎푧) pada stabilitas atm B adalah sebesar 3,43 m dan ketinggian penerima (z) sebesar 2 m. Faktor emisi kendaraan berbahan bakar solar berdasarkan standar WHO adalah sebesar 2,01 kg/m3 untuk parameter partikulat, 6,36 kg/m3 untuk parameter polutan SO2, dan 7,21 kg/m3 untuk parameter polutan NO2. Berdasarkan asumsi dan data tersebut di atas maka dapat dihitung konsumsi bahan bakar dari alat-alat berat seperti pada Tabel 3.7 berikut ini. Tabel 3.6 Konsumsi Bahan Bakar Alat-Alat Berat
No
Jenis Kendaraan
Berat Jenis Solar (kg/l)
Jarak tempuh (km)
Konsumsi BBM (m3/hari)
1
Truck
0,86
260
0,045
Jumlah
0,045
Sumber : Hasil Analisa 2013
Faktor emisi untuk masing-masing parameter kualitas udara dari sumber pembakaran dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.
16. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -16
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Tabel 3.7 Faktor Emisi Bahan Bakar
Besarnya emisi dari mobilisasi peralatan dan material merupakan perkalian antara faktor emisi dengan pemakaian bahan bakar. Sehingga berdasarkan perkiraan konsumsi bahan bakar dan faktor emisi tersebut di atas, besarnya emisi untuk masing-masing parameter kualitas udara akibat kegiatan mobilisasi peralatan berat sebagai berikut :
1. Debu = 0,045 x 2,01 = 0,090 Kg/hari atau 0,001 gr/dt
2. NO2 = 0,045 x 7,21 = 0,324 Kg/hari atau 0,004 gr/dt
3. SO2 = 0,045 x 6,36 = 0,286 Kg/hari atau 0,003 gr/dt
Sehingga kontribusi (C) kegiatan mobilisasi peralatan dan material tahap konstruksi terhadap parameter kualitas udara adalah sebagai berikut :
a) Debu = 0,00006 μg/Nm3
b) NO2 = 0,00025 μg/Nm3
c) SO2 = 0,00018 μg/Nm3
Khusus untuk parameter debu prakiraan peningkatannya juga berasal dari resuspensi debu yang terangkat ke udara akibat pergerakan roda truk. Penurunan kualitas udara (debu) akibat dari kegiatan Mobilisasi Alat dan Material rencana pembangunan apartemen dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : Eu = jumlah debu per panjang jalan (lb/mil) s = silt content (%)
S = kecepatan kendaraan (mil/jam)
eu = 5,9 (s/12) (S/30) (W/7)0,7 (w/4)0,5 (d/365)
17. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -17
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
W = berat kendaraan (ton) w = jumlah roda kendaraan d = jumlah hari tidak hujan dalam 1 tahun Berdasarkan data lapangan diketahui silt content adalah sebesar 0,1%, kecepatan kendaraan sekitar 20 km/jam, berat kendaraan sekitar 20 ton, jumlah roda kendaraan 6 buah, jumlah hari tidak hujan dalam setahun adalah 200 hari, maka diperoleh jumlah debu per panjang jalan adalah sebesar 8,05 μg/m3. Bila diasumsikan luas pengadukan/ dispersi debu adalah sebesar 100 m2 maka konsentrasi debu di lokasi tersebut adalah sebesar 80,58 μg/Nm3. Jika ditambahkan dengan kontribusi debu dengan memperhatikan emisi kendaraan, maka kontribusi peningkatan debu (TSP) total menjadi 80,58031 μg/Nm3. Konsentrasi ambien terhadap parameter debu dan gas oleh sumber pembakaran bahan bakar solar pada kegiatan mobilisasi dan transportasi peralatan berat sebagai berikut : Tabel 3.8 Prakiraan Peningkatan Kadar Emisi
No
Lokasi
Satuan
Rona Awal
Rona Akhir
Debu
No2
So2
Debu
No2
So2
1
UKG 1
μg/Nm3
75,55
4,955
42,83
156,13
4,955
42,83
2
UKG 2
μg/Nm3
137,4
21,79
29,54
217,98
21,79
29,54
3
UKG 3
μg/Nm3
158,0
3,825
31,47
238,58
3,825
31,47
4
UKG 4
μg/Nm3
89,28
12,84
63,93
169,86
12,84
63,93
Baku Mutu
230
316
632
230
316
632
Lokasi Pengukuran : UKG 1 : Tapak proyek pembangunan apartemen UKG 2 : Depan Gapura masuk ke kampung Wonotingal UKG 3 : Traffic Light depan Jl. Sisingamangaraja UKG 4 : Jl. Ungaran 2 Sisingamangaraja, Semarang
18. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -18
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Berdasarkan Tabel 3.9 di atas menunjukan bahwa kegiatan mobilisasi peralatan dan material diperkirakan akan memberikan beban pencemaran udara berupa Debu, NO2, dan SO2 dengan besaran yang relatif kecil. Kontribusi debu (TSP), SO2, dan NO2 diperkirakan masih berada di bawah baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001. Rona awal dari kualitas udara di sekitar lokasi proyek masih tergolong baik dan memiliki kualitas lingkungan skala 4, sedangkan kondisi rona akhir menunjukkan penurunan yang tidak terlalu signifikan untuk parameter gas NO2 dan SO2, namun khusus untuk parameter debu nilainya sangat signifikan, sehingga skala kualitas lingkungan berubah menjadi skala 3. Dengan demikian besaran dampak terhadap kualitas udara dengan adanya kegiatan konstruksi apartemen adalah Kecil dengan nilai perubahan dampaknya Negatif Satu (-1). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.10 berikut ini. Tabel 3.9 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Penurunan Kualitas Udara
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Luas wilayah persebaran dampak pada jarak 20 m sebelah kiri dan 20 m sebelah kanan dengan jarak sejauh 1,3 km. Wilayah yang terpengaruh dampak adalah Kelurahan Kaliwiru.
3.
Intensitas dampak
TP
Intensitas kontribusi dampak adalah sebagai berikut : a) Debu = 80,58 μg/Nm3 b) NO2 = 0,00025 μg/Nm3 c) SO2 = 0,00018 μg/Nm3 Nilai tersebut tergolong significant khusus untuk parameter debu.
Lamanya dampak
P
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Terdapat komponen lain yang terkena dampak yakni kesehatan masyarakat.
19. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -19
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Dampak penurunan kualitas udara bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, mobilisasi alat dan material pada tahap konstruksi apartemen terhadap penurunan kualitas udara masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan mobilisasi alat dan material konstruksi Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap penurunan kualitas udara bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik kimia dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.2.2Peningkatan Kebisingan
Mobilisasi material konstruksi menuju tapak proyek apartemen menggunakan truk (HS20-44) dengan kapasitas angkut 20 – 50 ton. Truk angkut tersebut akan mengangkut material dengan perkiraan frekuensi maksimum 200 kali per hari. Kegiatan tersebut diperkirakan akan menimbulkan kebisingan. Rona awal tingkat kebisingan disekitar lokasi kegiatan berdasarkan dari 4 (empat) lokasi pengukuran kebisingan terdapat 2 (dua) lokasi yang tingkat kebisingannya pada siang ataupun malam hari berada di atas baku mutu yang disyaratkan. Lokasi tersebut adalah Di depan gapura masuk ke kampung Wonotingal dan Traffic Light depan Jl. Sisingamangaraja. Tingkat kebisingan yang tinggi di lokasi tersebut lebih disebabkan karena kegiatan atau aktivitas penduduk yang ada dan lokasi pengukuran berada di sebelah jalan utama desa yang memiliki tingkat kebisingan tinggi dari kendaraan bermotor yang lewat, di mana pada saat pengukuran sedang ada pelaksanaan konstruksi pelebaran jalan akses timur. Berdasarkan hasil
20. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -20
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
pengukuran kebisingan sesaat jika dibandingkan dengan baku mutu Kebisingan mengacu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep. 48/MENLH/11/1996, tanggal 25 Nop. 1996, sehingga dapat dikatakan kondisi saat ini termasuk kategori sedang skala 3. Perkiraan intensitas kebisingan yang akan timbul terhadap jarak tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana : LP1 = Tingkat kebisingan pada jarak r1, dB(A) LP2 = Tingkat kebisingan pada jarak r2, dB(A) r1 = Jarak pengukuran kebisingan dari sumber kebisingan 1 r2 = Jarak pengukuran kebisingan dari sumber kebisingan 2 Pada tahap mobilisasi peralatan dan material akan menggunakan 3 jenis truk yaitu Heavy Truck (intensitas bisingnya 80 dBA), Pick Up Truck (intensitas bisingnya 78 dBA) dan Dump Truck (intensitas kebisingannya 75 dBA). Berdasarkan rumus tersebut di atas dan intensitas sumber bisingnya maka dapat di hitung persebaran intensitas bising terhadap jarak tertentu, dari satu sumber bising. Namun apabila sumber bisingnya banyak untuk receptor yang menerima intensitas bising dengan nilai yang sama maka nilainya di tambah 3 dBA. Hasil perhitungan kondisi terburuk pada kegiatan mobilisasi alat dan material terhadap intensitas kebisingan disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini. Tabel 3.10 Kebisingan yang Ditimbulkan Akibat Kegiatan Mobilisasi Alat dan Material Pada Berbagai Jarak dari Sumber
Jenis Kendaraan
Kebisingan Sumber (dBA)
Jarak Dari Sumber (m)
10
20
50
100
200
500
600
Heavy trucks
80
73
70
66
63
60
56
55
Pick up trucks
77
70
67
63
60
57
53
52
Dump trucks
70
63
60
56
53
50
46
45
퐿푃2 =퐿푃1− 10.푙표푔 풓ퟐ 풓ퟏ
21. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -21
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Sumber : Hasil Analisa, 2013 Paparan kebisingan dump truck yang melewati jalan diperkirakan sekitar 70 - 80 dBA pada sumber dampak. Pada jarak sekitar 10 m kebisingan sekitar 63 - 73 dBA, pada jarak 600 m intensitas kebisingannya akan menurun sampai sesuai dengan baku mutu yaitu antara 45 – 55 dBA. Oleh karena itu kebisingan yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang dilewati yang berjarak maksimal 500 m tegak lurus dari as jalan yang dilalui, sehingga rona akhir menunjukan penurunan skala kualitas lingkungan menjadi skala 1. Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan kebisingan akibat adanya kegiatan mobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi adalah Sedang dengan nilai perubahan dampaknya Negatif Dua (-2). Sedangkan Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.12 berikut ini. Tabel 3.11 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Peningkatan Kebisingan
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Luas wilayah persebaran dampak adalah 600 m ke kiri dan ke kanan dari as jalan (1,2 km) dikalikan panjang jalan yang dilalui (1,3 km) yaitu 1,56 km2
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak cukup tinggi yaitu antara 70 – 80 dBA pada sumbernya dan berangsur-angsur menurun seiring dengan pertambahan jarak. Pada jarak 300 m,intensitasnya berkisar antara 50 – 55 dBA (sesuai dengan baku tingkat kebisingan berdasarkan KepmenLH no. 48 tahun 1996)
Lamanya dampak
TP
Dampak dapat berlangsung selama satu tahapan kegiatan yaitu kegiatan mobilisasi mobilisasi alat dan material
4.
Banyaknya komponen
P
Menimbulkan dampak sekunder dan
22. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -22
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
lingkungan hidup lain yang terkena dampak
dampak lanjutan lainnya seperti gangguan pendengaran dan kenyamanan
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampak tidak bersifat kumulatif karena kegiatan mobilisasi alat berat dan material berhenti setelah kegiatan selesai, sehingga dampak yang ditimbulkan sifatnya menjaditidak penting.
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
P
Dampak penting negatif yang ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, mobilisasi alat dan material pada tahap konstruksi apartemen terhadap peningkatan kebisingan masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan mobilisasi alat dan material Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan kebisingan bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik kimia dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.2.3Peningkatan Getaran Dampak terjadinya peningkatan getaran bersumber dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material yang menggunakan beberapa truck seperti Dump Truck dan Heavy Truck. Berdasarkan hasil pengukuran nilai simpangan getaran ditinjau dari segi kenyamanan dan kesehatan manusia pada seluruh lokasi yang dikorelasikan dengan KEP-49 MENLH/11/1996 sebagai tolok ukur menunjukan bahwa getaran yang tercatat termasuk kriteria tidak mengganggu. Rona awal tingkat getaran disekitar tapak proyek menunjukan bahwa tingkat getaran masih berada pada kategori diizinkan, artinya termasuk kriteria sangat baik atau tidak mengganggu skala 5.
23. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -23
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Untuk menghitung peningkatan getaran yang diakibatkan dari adanya mobilisasi peralatan dan material adalah sebagai berikut :
Dimana : PPV(D) = Tingkat kecepatan getaran pada jarak D (in/dt) PPVref = Referensi tingkat kecepatan getaran sumber pada jarak 25 ft untuk impact pile driving adalah 0,644 in/dt D = Jarak sumber getar dengan reseptor (ft) n = propagation coefficient = 1.5 Sehingga berdasarkan rumusan tersebut maka diprakirakan getaran pada reseptor (permukiman) yang berjarak sekitar 20 meter ke kiri dan ke kanan (65,6 ft) adalah sebagai berikut :
Formula yang digunakan untuk memprakirakan dampak getaran dari mobilisasi peralatan dan material sesuai dengan U.S.Federal Transit Administration Guidance (2006) :
Dimana : Lv(D) = Tingkat kecepatan getaran pada jarak D (VdB) Lv (ref) = Referensi tingkat kecepatan getaran sumber pada jarak 25 ft untuk kendaraan adalah 104 VdB
D = Jarak sumber getar dengan reseptor (ft)
PPV(D) = PPVref x [25/D]n
PPV(D) = 0,644 x [25/65,6]1,5
= 0,151in/dt
= 3,4 mm/dt
LV(D) = LV (ref) – 20 log (D/25)
24. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -24
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Sehingga berdasarkan rumusan tersebut maka diprakirakan getaran pada reseptor yang berjarak sekitar 20 meter (65,6 ft) adalah sebagai berikut :
Hasil prakiraan dampak getaran yang ditimbulkan oleh aktivitas mobilisasi peralatan dan material terlihat pada Tabel 3.13 berikut ini. Tabel 3.12 Tingkat Getaran pada Saat Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material
No
Frekuensi
Simpanagan (Mikron)
Kecepatan Getaran (mm/detik)
1
50
0,038
3,4
Baku Mutu*)
10
1
Sumber : Hasil Perhitungan, (2013) *) Kep-49 MENLH/11/1996 Dengan membandingkan Kep-49 MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran Terhadap Struktur Bangunan dan Kenyamanan Manusia di lokasi rencana pembangunan apartemen, maka hasil pengukuran tersebut pada jarak 6 m dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material tergolong tidak mengganggu. Jarak pemukiman terdekat adalah sekitar 20 m, sehingga dampak getaran tidak dirasakan dan tidak mengganggu kenyamanan. Tingkat getaran dapat digolongkan kriteria tidak menggangu skala 5. Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan getaran adalah tergolong Tidak ada dampak dengan nilai perubahan dampaknya Tidak Ada Perubahan (0) Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.14 berikut ini.
LV(D) = 104 – 20 log (65,6/25)
= 95,62 VdB
= 0,038 micron
25. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -25
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Tabel 3.13 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Peningkatan Getaran
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
TP
Jumlah penduduk yang terkena dampak negatif dari peningkatan getaran adalah penduduk yang dilalui kendaraan mobilisasi peralatan dan material. Jika diasumsikan adalah 5 % (199 orang) dari jumlah keseluruhan penduduk Kelurahan Kaliwiru yaitu 3.974 orang
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
TP
Luas sebaran dampak dampak getaran tergolong sedang kurang dari 20 m dari sumber dampak
3.
Intensitas dampak
TP
Intensitas dampak tergolong kecil, tidak melebihi baku mutu yaitu tingkat getaran 0,038 mikro meter dengan kecepatan tertinggi 3,4 mm/det
Lamanya dampak
TP
Dampak dapat berlangsung selama satu tahapan kegiatan yaitu kegiatan mobilisasi mobilisasi alat dan material
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak terdapat komponen lain yang terkena dampak
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampak tidak bersifat kumulatif karena kegiatan mobilisasi alat berat dan material berhenti setelah kegiatan selesai, sehingga dampak yang ditimbulkan sifatnya menjadi tidak penting.
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
TP
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi apartemen terhadap peningkatan getaran masuk kategori dampak tidak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan tidak terjadi perubahan skala kualitas lingkungan, sehingga
26. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -26
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
demikian dampak bersifat Tidak Penting (TP). Mekanisme aliran dampak kegiatan pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan getaran bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik kimia dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya gangguan kenyamanan masyarakat. 3.2.2.4Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat Dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material yang dilakukan didalam tahap konstruksi, diprediksi akan menimbulkan dampak pada persepsi masyarakat yang bersifat negatif. Dampak negatif akan muncul dikarenakan perubahan rona awal kualitas lingkungan skala 3, yakni kenyamanan daerah di sekitar jalur mobilisasi peralatan dan material tergolong sedang. Namun dengan adanya mobilisasi akan menimbulkan peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas udara. Sehingga skala lingkungan akan menurun dengan nilai Negatif Satu (-1) menjadi Skala 2 yang dikarenakan adanya penurunan kenyamanan. Dengan demikian besaran dampak tergolong Kecil. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.15 berikut ini. Tabel 3.14 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Perubahan Persepsi Masyarakat
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa yang dilalui jalur transportasi untuk mobilisasi peralatan dan material
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak cukup tinggi karena frekuensinya kendaraan tinggi
Lamanya dampak
P
Dampak diprediksikan akan berlangsung hanya selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
27. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -27
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
yang terkena dampak
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Dapat bersifat kumulatif karena sebelum kegiaatan prakonstruksi telah muncul perbedaan sikap terhadap rencana kegiatan
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampak positif dapat ditingkatkan dan dampak negatif dapat dipulihkan melalui pengelolaan terprogram.
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, mobilisasi peralatan dan material terhadap perubahan persepsi masyarakat masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dan memulihkan persepsi dalam sistem lingkungan sosial diperlukan fasilitasi dan penyediaan sarana serta prasarana baru yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak. Mekanisme aliran dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap perubahan persepsi masyarakat pada pembangunan Aparteman dan Condotel Boulevard Vue bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya 3.2.2.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi bisa menyebabkan kecelakaan kerja bagi driver itu sendiri karena tidak menggunakan sabuk pengaman, bekerja dalam tekanan, tidak mentaati rambu lalu lintas, kurang pedulinya terhadap pengguna jalan lainnya sehingga bisa menyebabkan kecelakan lalu lintas. Dari kemungkinan resiko itu akan menyebabkan terlambatnya proses pengangkutan peralatan dan material sehingga berdampak terhadap durasi pekerjaan konstruksi gedung apartemen. Rona awal kualitas lingkungan pada aspek keselamatan dan kesehatan kerja masuk dalam kategori sedang atau skala
28. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -28
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
3. Dengan demikian besaran dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja perlu ditingkatkan menjadi skala 5 agar resiko kecelakaan pada saat mobilisasi dieliminir. Sehingga penentuan sifat penting dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan tabel 3.16 dibawah ini. Tabel 3.15 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Keselamatan dan kesehatan Kerja
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa yang dilalui jalur transportasi untuk mobilisasi peralatan dan material
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi jalur yang dilewati kendaraan mobilisasi peralatan dan material.
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak tinggi mengingat masyarakat yang beresiko terkena dampak bila terjadi kelalaian oleh driver kendaraan mobilisasi peralatan dan material.
Lamanya dampak
P
Dampak akan berlangsung selama tahap mobilisasi peralatan dan material.
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dapat bersifat tidak kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
P
Dampak tidak dapat dipulihkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, mobilisasi peralatan dan material terhadap keselamatan dan kesehatan kerja masuk kategori dampak
29. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -29
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan tidak terjadi penurunan, namun dampak tergolong Penting (P). Mekanisme aliran dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya 3.2.2.6 Gangguan Kelancaran Lalu Lintas Gangguan kelancaran lalu lintas bersumber dari mobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi yang akan menyebabkan peningkatan bangkitan lalulintas. Mobilisasi peralatan dan material terlihat pada kegiatan keluar dan masuknya kendaraan proyek yang membawa peralatan dan material konstruksi sehingga diperkirakan menyebabkan arus lalulintas akan terhambat. Kendaraan proyek yang menuju tapak proyek apartemen meliputi truk (HS20-44) dengan kapasitas angkut 20 - 50 ton. Truk angkut tersebut akan mengangkut material dengan perkiraan frekuensi maksimum 200 kali per hari. Rona awal kualitas lingkungan pada aspek kelancaran lalu lintas masuk dalam kategori sedang atau skala 3. Dari adanya kegiatan mobilisasi peralatan dan material diperkirakan akan menurunkan skala kualitas lingkungan dengan nilai Negatif Satu (-1) yang mana terjadi penurunan skala kualitas lingkungan menjadi skala 2. Sehingga penentuan sifat penting dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap kelancaran lalu lintas sesuai dengan tabel 3.17 dibawah ini. Tabel 3.16 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa yang dilalui jalur transportasi untuk mobilisasi peralatan dan material
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi jalur yang dilewati kendaraan mobilisasi peralatan dan material.
30. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -30
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
3.
Intensitas dampak
TP
Intensitas dampak rendah mengingat tidak terlalu mengganggu kegiatan masyarakat yang dilewati kendaraan mobilisasi peralatan dan material.
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap mobilisasi peralatan dan material.
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Hanya merupakan dampak primer
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Tidak kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, mobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi apartemen terhadap gangguan kelancaran lalu lintas masuk kategori dampak penting, dilihat dari jumlah manusia yang terkena dampak. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan skala kualitas sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan mobilisasi alat dan material pada pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap gangguan kelancaran lalu lintas bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik kimia dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.2.7 Keselamatan Lalu Lintas
Selain dapat menyebabkan gangguan kelancaran lalu lintas, pembangunan apartemen dapat pula menggagu keselamatan lalu lintas pengguna jalan lainnya pada saaat konstruksi terhadap mobilisasi peralatan dan material. Rona awal kualitas lingkungan pada aspek keselamatan lalu lintas masuk dalam kategori sedang atau skala 3. Dengan demikian besaran dampak terhadap keselamatan lalu lintas perlu dieliminir menjadi skala 5 agar resiko kecelakaan tidak terjadi.
31. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -31
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Sehingga penentuan sifat penting dampak kegiatan konstruksi terhadap keselamatan lalu lintas sesuai dengan tabel 3.18 dibawah ini. Tabel 3.17 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material terhadap Keselamatan Lalu Lintas
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa yang dilalui jalur transportasi untuk mobilisasi peralatan dan material
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi jalur yang dilewati kendaraan mobilisasi peralatan dan material.
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak tinggi mengingat masyarakat yang beresiko terkena dampak bila terjadi kelalaian oleh driver kendaraan mobilisasi peralatan dan material.
Lamanya dampak
P
Dampak akan berlangsung selama tahap mobilisasi peralatan dan material.
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dapat tidak bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
P
Dampak tidak dapat dipulihkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, mobilisasi peralatan dan material terhadap keselamatan lalu lintas masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan tidak terjadi penurunan, namun dampak tergolong Penting (P). Mekanisme aliran dampak kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap keselamatan lalu lintas bersifat langsung pada
32. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -32
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.3 Basecamp 3.2.3.1Peluang Berusaha Kehadiran tenaga kerja dari luar yang berjumlah sekitar 150 orang akan membutuhkan makan / minum dan kebutuhan sehari-hari, serta butuh tempat tinggal. Pemenuhan kebutuhan primer untuk tenaga pendatang ini merupakan peluang usaha bagi masyarakat di sekitar lokasi pembangunan apartemen. Dari pengalaman kegiatan sejenis, sebagian tenaga kerja dari luar biasanya juga membawa kendaraan (sepeda motor) untuk kebutuhan transportasi ke tempat kerja. Kendaraan-kendaraan tersebut membutuhkan tempat penitipan sepeda motor, yang berarti juga membuka peluang masyarakat sekitarnya untuk membuka tempat penitipan sepeda motor. Rona awal peluang usaha di wilayah studi masuk dalam kategori skala 3 dengan peluang berusaha 5 – 10 % rumah tangga. Dimana jumlah 5 – 10% rumah tangga ini merupakan rumah tangga yang mempunyai pekerjaan utama di bidang perdagangan barang dan jasa. Munculnya peluang usaha ini diperkirakan akan memunculkan ketidakseimbangan pada lingkungan sosial yang bersifat meningkatkan kualitas lingkungan menjadi skala 5 dengan peluang usaha menjadi diatas 15 % pendapatan rumah tangga dengan. Dengan demikian besaran dampak terhadap meningkatnya peluang berusaha pada tahap konstruksi adalah tergolong Sedang dengan nilai perubahan dampaknya Positif Dua (+2). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.19 berikut ini. Tabel 3.18 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Basecamp terhadap Peluang Berusaha
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak positif mencakup sekitar 440 - 460 keluarga yang merupakan
33. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -33
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
usaha dan/ atau kegiatan
rumah tangga yang mempunyai pekerjaan utama di bidang perdagangan barang dan jasa
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak tinggi mengingat terbatasnya peluang usaha.
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Menimbulkan dampak sekunder pada pendapatan dan persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Matapencaharian adalah salah satu sumber kehidupan, sehingga dampak bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
P
Melalui pengelolaan yang baik dampak positif dapat ditingkatkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan basecamp pada pembangunan apartemen terhadap peluang berusaha masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi peningkatan, sehingga dampak tergolong Positif Penting (PP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dampak positif peningkatan kesempatan kerja sehingga tercipta suasana kondusif dalam masyarakat diperlukan fasilitasi dan penyediaan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan masyarakat. Mekanisme aliran dampak kegiatan basecamp pada pembangunan Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan peluang berusaha bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.3.2Perubahan Tingkat Pendapatan
Kegiatan basecamp diperkirakan akan memberi dampak positif terhadap kesempatan kerja, peluang berusaha dan memberi dampak ikutan adanya peningkatan pendapatan. Warga yang memenuhi syarat dan dapat mengambil
34. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -34
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
kesempatan kerja pada tahap konstruksi apartemen secara langsung akan mendapat manfaat peningkatan pendapatan. Di sisi lain banyaknya tenaga kerja dari luar akan membuka peluang berusaha dengan usaha pemenuhan kebutuhan hidup para tenaga kerja dari luar tersebut. Berbagai peluang berusaha meliputi penyediaan tempat tinggal dan pememuhan kebutuhan makan/ minum serta kebutuhan hidup sehari-hari, selain itu juga peluang membuka penitipan sepeda motor. Rona awal pendapatan masyarakat masuk dalam kategori skala 3. Dengan demikian terjadi ketidakseimbangan dalam lingkungan sosial, namun demikian perubahan pendapatan akibat adanya peluang usaha selama kegiatan basecamp diperkirakan akan meningkatkan kualitas lingkungan menjadi skala 5. Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan pendapatan pada tahap konstruksi adalah Sedang, dengan nilai perubahan dampak adalah Positif Dua (+2). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.20 berikut ini. Tabel 319 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Basecamp terhadap Tingkat Pendapatan
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 2287 penduduk usia produktif (15 - 49 tahun) yang belum memiliki pekerjaan tetap dari penduduk yang terkena dampak dari adanya kesempatan kerja dan peluang berusaha.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak tinggi mengingat: ada peluang untuk memperoleh penambahan dan/atau pendapatan keluarga masih sangat dibutuhkan
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Menimbulkan dampak sekunder pada persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Tingkat pendapatan dari matapencaharian adalah salah satu sumber kehidupan, sehingga dampak bersifat kumulatif
35. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -35
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
P
Melalui pengelolaan yang baik dampak positif dapat ditingkatkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan basecamp konstruksi apartemen terhadap perubahan tingkat pendapatan masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi peningkatan, sehingga dampak tergolong Positif Penting (PP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dampak positif pada perubahan (peningkatan) pendapatan diperlukan fasilitasi dan penyediaan kesempatan kerja yang sangat dibutuhkan masyarakat. Mekanisme aliran dampak kegiatan basecamp konstruksi apartemen terhadap peningkatan pendapatan bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.3.3Peningkatan Timbulan Sampah Kegiatan basecamp diperkirakan akan memberi dampak negatif terhadap komponen timbulan sampah. Dari kegiatan keseharian para tenaga kerja dari luar akan memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya timbulan sampah yang dikumpulkan disekitar tapak proyek sebelum dbuang. Hal ini bisa menyebabkan akibat seperti perubahan sanitasi lingkungan dan disekitar tapak proyek. Rona awal timbulan sampah masuk dalam kategori skala 4 dikarenakan tapak proyek hanya lahan kosong yang tidak digunakan. Jumlah Timbulan sampah pada saat adanya basecamp pada tahap konstruksi dengan komposisi sebagian besar dari sisa-sisa makanan para tenaga kerja. Adapun rumus untuk menghitung timbulan sampah per hari adalah sebagai berikut.
Timbulan Sampah = jumlah penduduk x sampah yang ditimbulkan
36. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -36
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Dengan jumlah tenaga kerja luar sekitar 150 orang dan sampah yang ditimbulkan adalah 350 g/org/hari maka jumlah timbulan sampah yang dihasilkan per hari dari kegiatan basecamp adalah sebagai berikut.
Volume sampah yang dihasilkan dapat dibagi dengan berat jenis dari sebagian besar komposisi sampah yang dihasilkan yaitu organik (120 kg/m3), kertas (89,7 kg/m3) dan plastik (65,68 kg/m3) maka diambil berat jenisnya yang paling kecil untuk menghitung volume sampah maksimum. Dengan hitungan sebagai berikut .
Dengan adanya kegiatan basecamp pada tahap konstruksi akan menghasilkan voleme sampah sekitar 0,8 m3/ hari. Sehingga menurunkan skala kualitas lingkungan dengan kategori skala 3. Dengan besaran dampak Kecil yaitu nilai penurunan besaran dampak Negatif Satu (-1). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.21 berikut ini. Tabel 3.20 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Basecamp terhadap Peningkatan Timbulan Sampah
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 150 orang yang ada disekitar tapak proyek. Jumalah ini kecil dilihat dari dampak yang akan dihasilkan.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
TP
Dampak terjadi pada wilayah tapak proyek
Timbulan Sampah = 150 orang x 350 g/org/hari
= 52,5 kg/ hari
Volume Sampah = 52,5 kg/hari : 65,68 kg/m3
= 0,8 m3/ hari
37. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -37
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak sedang mengingat: hanya akan menghasilkan voleme sampah sekitar 0,8 m3/ hari.
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Menimbulkan dampak sekunder pada sanitasi dan persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Bersifat kumulatif bila tidak ada penanganan
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan basecamp konstruksi apartemen terhadap peningkatan timbulan sampah masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak bersifat Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan basecamp konstruksi Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan timbulan sampah bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.3.4Adanya Limbah B3 Kegiatan basecamp juga diperkirakan akan memberi dampak negatif terhadap komponen limbah B3. Dari kegiatan penyimpanan oli bekas peralatan atau cat dan tiner. Bahan seperti ini bisa berbahaya bila tidak ditangani secara benar karena ketika bahan B3 ini kontak langsung dengan lingkungan bisa menyebabkan pencemaran baik air atau pun tanah. Rona awal limbah B3 masuk dalam kategori skala 4 dikarenakan tapak proyek hanya lahan kosong yang tidak digunakan.
38. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -38
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Dengan adanya penyimpanan bahan B3 di basecamp dan adanya resiko tercemar ke lingkungan sekitar maka akan menurunkan skala kualitas lingkungan menjadi skala 3. Dengan demikian besaran dampak penurunan sebesar Negatif Satu (-1) tergolong besaran dampak Kecil. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.17 berikut ini. Tabel 3.21 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Basecamp terhadap Limbah B3
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 150 orang yang ada disekitar tapak proyek.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada wilayah tapak proyek
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak sedang mengingat banyaknya penggunaan bahan B3 (cat, tiner, semen) sebagai bahan konstruksi
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Menimbulkan dampak sekunder pada sanitasi dan persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Bersifat kumulatif bila tidak ada penanganan
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan basecamp konstruksi apartemen terhadap adanya limbah B3 masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak bersifat Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan basecamp konstruksi Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap adanya limbah B3
39. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -39
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.3.5Perubahan Pola Penyebaran Vektor Penyakit Kegiatan basecamp juga diperkirakan akan memberi dampak negatif terhadap perubahan pola penyebaran vektor penyakit. Dari adanya timbulan sampah yang dikumpulkan sebelum dibuang dan juga adanya limbah B3 bisa menyebabkan sanitasi lingkungan disekitar tapak proyek menurun sehingga akan menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit kulit ataupun penyakit saluran pencernaan dan pernafasan. Rona penyebaran vektor penyakit dalam kategori skala 3 dikarenakan persentase penyebaran penyakit terbilang kecil. Dengan adanya basecamp maka akan menurunkan skala kualitas lingkungan menjadi skala 1. Dengan demikian besaran dampak masuk dalam kategori Sedang yang mana penurunan sebesar Negatif dua (-2), karena penyakit yang ditimbulkan bisa penyakit yang bersifat infeksius atau menular. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.17 berikut ini. Tabel 3.22 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Basecamp terhadap Perubahan Pola Penyebaran Vektor Penyakit
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 150 orang yang ada disekitar tapak proyek.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada wilayah tapak proyek
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak sedang mengingat jumlah timbulan sampah dan limbah B3
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Menimbulkan dampak sekunder pada sanitasi dan persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Bersifat kumulatif bila tidak ada penanganan
40. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -40
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan basecamp konstruksi apartemen terhadap perubahan pola penyebaran vektor penyakit masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak bersifat Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan basecamp konstruksi Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan terhadap perubahan pola penyebaran vektor penyakit bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.4 Konstruksi Apartemen dan Condotel 3.2.4.1Peningkatan Air Larian (Surface Runoff) Kegiatan yang berpotensi meningkatkan terjadinya peningkatan air larian (run off) adalah kegiatan konstruksi apartemen. Pekerjaan konstruksi apartemen ini di prakirakan berpotensi meningkatkan air larian dikarenakan akan merubah penggunaan lahan. Besarnya perkiraan debit air larian pada tapak kegiatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
dimana : Q = Debit limpasan (m3/detik) C = Koefisien limpasan I = Intensitas curah hujan (mm/jam) A = Luas daerah tangkapan hujan (km2)
Q= 0,278 . C . I . A
41. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -41
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Tabel 3.23 Nilai Koefisien Limpasan (C) untuk Perhitungan Limpasan
Tabel 3.24 Nilai koefisien Limpasan (C) untuk Daerah Sub-Urban/ Urban
DESKRIPSI DAERAH
NILAI KOEFISIEN LIMPASAN
Berdasarkan Tutupan Lahan
- Daerah Perdagangan
0,70 – 0,95
- Daerah Hunian Urban
0,30 – 0,70
- Daerah Hunian Sub Urban
0,25 – 0,40
- Apartemen
0,50 – 0,70
- Industri Ringan
0,50 – 0,80
- Industri Berat
0,60 – 0,90
- Taman/Kuburan
0,25 – 0,70
- Rel Kereta Api
0,25 – 0,35
Berdasarkan Jenis Permukaan
- Aspal/Semen
0,76 – 0,95
- Batu Bata
0,70 – 0,85
- Atap
0,75 – 0,95
- Lapangan Rumput Tanah Pasir
0,05 – 0,20
- Lapangan Rumput Tanah Liat
0,13 – 0,35
Koefisien limpasan pada kondisi saat ini jika dilihat dari topografi kemiringan lereng pada tapak proyek adalah 0 - 2 % dan penggunaan lahan adalah lahan datar padang rumput liat dan lempung berdebu maka menurut tabel 3.18 di atas koefisisen limpasan (C) kondisi saat ini adalah 0,30. Berdasarkan rumus
42. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -42
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
tersebut diatas maka besarnya debit air larian pada kondisi saat ini di area tapak proyek dengan curah hujan mencapai 7.929 mm/tahun adalah :
Rona awal skala kualitas lingkungan untuk surface runoff adalah skala 2, yakni dimana drainase di depan tapak proyek sudah tergenang sebelum adanya proyek. Sedangkan prakiraan dampak untuk kondisi jika terjadi konstruksi apartemen diperkiraan berdasarkan Tabel 3.19 maka nilai koefisien limpasan masuk dalam kriteria apartemen sehingga akan meningkat pada kisaran 0,50 – 0,70 maka kita ambil angka tertinggi yaitu 0,70. Berdasarkan hal tersebut perkiraan debit air larian pada kondisi setelah pematangan lahan adalah :
Sehingga antara kondisi KLo dengan KLp terjadi peningkatan debit air larian sebesar 0,526 l/detik. Dengan demikian terjadi penurunan skala kualitas lingkungan dengan besaran dampak sebesar Negatif Satu (-1) sehingga skala kualitas lingkungan menjadi skala 1. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.20 berikut ini. Tabel 3.25 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Peningkatan Debit Air Larian (Surface Runoff)
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana
P
Jumlah penduduk yang menerima dampak negatif dari peningkatan runoff adalah penduduk yang ada
Q = 0,278 x 0,30 x 0,917 mm/jam x (4,67x 10-3 km2)
= 3,57 x 10-4 m3/detik
= 0,357 l/ detik
Q = 0,278 x 0,70 x 0,917 mm/jam x (4,67x 10-3 km2)
= 8,83 x 10-4 m3/detik
= 0,883 l/detik
43. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -43
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
usaha dan/ atau kegiatan
didekat tapak proyek
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi di depan tapak proyek
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak Ringan, populasi terkena dampak tidak terpengaruh. Debit air larian meningkat dari 0,357l/detik menjadi 0,883 l/detik.
Lamanya dampak
TP
Hanya berlangsung selama tahap konstruksi apartemen
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Hanya merupakan dampak primer tidak menimbulkan dampak sekunder
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Tidak kumulatif karena kegiatan pembangunan konstruksi apartemen berhenti setelah pembangunan selesai, sehingga dampak yang ditimbulkan sifatnya menjadi tidak penting.
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan konstruksi apartemen terhadap peningkatan debit air larian (surface runoff) masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak bersifat Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan konstruksi Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan debit air larian (surface runoff) bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.4.2Peningkatan Kebisingan
Konstruksi proyek apartemen akan menyebabkan peningkatan kebisingan disekitar lokasi tapak proyek. Penggunaan peralatan alat berat dan drop bahan material merupakan sumber dari adanya peningkatan kebisingan. Rona awal tingkat kebisingan disekitar lokasi kegiatan berdasarkan dari 4 (empat) lokasi
44. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -44
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
pengukuran kebisingan terdapat 2 (dua) lokasi yang tingkat kebisingannya pada siang ataupun malam hari berada di atas baku mutu yang disyaratkan. Lokasi tersebut adalah Di depan gapura masuk ke kampung Wonotingal dan Traffic Light depan Jl. Sisingamangaraja. Tingkat kebisingan yang tinggi di lokasi tersebut lebih disebabkan karena kegiatan atau aktivitas penduduk yang ada dan lokasi pengukuran berada di sebelah jalan utama desa yang memiliki tingkat kebisingan tinggi dari kendaraan bermotor yang lewat, di mana pada saat pengukuran sedang ada pelaksanaan konstruksi pelebaran jalan akses timur. Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan sesaat jika dibandingkan dengan baku mutu Kebisingan mengacu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep. 48/MENLH/11/1996, tanggal 25 Nop. 1996, sehingga dapat dikatakan kondisi saat ini termasuk kategori sedang skala 3. Dari data sekunder, penggunaan alat berat seperti Excavator, Buldozer, Campactor dan Temping Rammer pada tahap konstruksi menghasilkan tingkat kebisingan sekitar 80 - 100 dB(A). Bila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan maka telah melebihi baku mutu sehingga masuk dalam skala 2. Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan kebisingan akibat adanya kegiatan konstruksi apartemen pada tahap konstruksi adalah Kecil dengan nilai perubahan dampaknya Negatif Satu (-1). Sedangkan Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.21 berikut ini. Tabel 3.26 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Peningkatan Kebisingan
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah penduduk yang terdekat dengan lokasi tapak proyek yang diasumsikan sekitar 5 % di wilayah Kelurahan Kaliwiru. Jadi jumlah penduduk yang terkena dampak sekiatar 200 orang dari total keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan Kaliwiru yaitu 3.974 jiwa.
2.
Luas wilayah penyebaran
P
Luas wilayah persebaran dampak
45. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -45
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
dampak
adalah 600 m dari lokasi tapak proyek
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak tinggi yaitu antara 80 – 100 dBA dimana melebihi baku mutu lingkungan.
Lamanya dampak
TP
Dampak berlangsung selama kegiatan pembangunan apartemen pada tahap konstruksi.
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya seperti gangguan pendengaran dan kenyamanan
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampak tidak bersifat kumulatif karena kegiatan pembangunan apartemen berhenti setelah kegiatan selesai, sehingga dampak yang ditimbulkan sifatnya menjadi tidak penting.
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
P
Dampak penting negatif yang ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, pembangunan apartemen pada tahap konstruksi apartemen terhadap peningkatan kebisingan masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan pembangunan apartemen terhadap peningkatan kebisingan bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik kimia dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.4.3Peningkatan Getaran
Dampak terjadinya peningkatan getaran bersumber dari kegiatan pembangunan apartemen yang menggunakan beberapa truck seperti Dump Truck Buldozer, Excavator, Compactor, dan Temping Rammer. Berdasarkan hasil pengukuran nilai simpangan getaran ditinjau dari segi kenyamanan dan kesehatan manusia pada seluruh lokasi yang dikorelasikan dengan KEP-49 MENLH/11/1996
46. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -46
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
sebagai tolok ukur menunjukan bahwa getaran yang tercatat termasuk kriteria tidak mengganggu. Berdasarkan acuan tersebut menunjukan bahwa rona awal tingkat getaran masih berada pada kategori diizinkan, artinya termasuk kriteria sangat baik atau tidak mengganggu (Skala 5). Formula yang digunakan adalah :
Dimana : PPV(D) = Tingkat kecepatan getaran pada jarak D (in/dt) PPVref = Referensi tingkat kecepatan getaran sumber pada jarak 25 ft untuk impact pile driving adalah 0,644 in/dt D = Jarak sumber getar dengan reseptor (ft) n = propagation coefficient = 1.5 Sehingga berdasarkan rumusan tersebut maka diprakirakan getaran pada reseptor (permukman) yang berjarak sekitar 200 meter ke kiri dan ke kanan (656 ft) adalah sebagai berikut :
Formula yang digunakan untuk memprakirakan dampak getaran dari pile driver sesuai dengan U.S.Federal Transit Administration Guidance (2006) :
Dimana : LV(D) = Tingkat kecepatan getaran pada jarak D (VdB)
LV (ref) = Referensi tingkat kecepatan getaran sumber pada jarak 25 ft
PPV(D) = PPVref x [25/D]n
PPV(D) = 0,644 x [25/656]1,5
= 0,004 in/dt
= 0,1 mm/dt
LV(D) = LV (ref) – 20 log (D/25)
47. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -47
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
untuk impact pile driver adalah 104 VdB D = Jarak sumber getar dengan reseptor (ft) Sehingga berdasarkan rumusan tersebut maka diprakirakan getaran pada reseptor yang berjarak sekitar 20 meter (65,6 ft) adalah sebagai berikut :
Hasil prakiraan dampak getaran yang ditimbulkan oleh aktivitas pile driver terlihat pada Tabel 3.22 berikut ini. Tabel 3.27 Tingkat Getaran pada Saat Kegiatan Pembangunan Apartemen
No
Frekuensi
Simpanagan (Mikron)
Kecepatan Getaran (mm/detik)
1
50
0,027
0,1
Baku Mutu*)
8
1
Sumber : Hasil Perhitungan, (2013) *) Kep-49 MENLH/11/1996 Dengan membandingkan Kep-49 MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran Terhadap Struktur Bangunan dan Kenyamanan Manusia di lokasi rencana pembangunan apartemen, maka hasil pengukuran tersebut pada jarak 100 m dari kegiatan pembangunan tergolong tidak mengganggu. Namun jarak pemukiman terdekat dari tapak proyek adalah sekitar 20 m, sehingga masuk kriteria cukup menggangu skala 4. Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan getaran adalah tergolong Kecil dengan nilai perubahan dampaknya Negatif Satu (-1). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.23 berikut ini.
LV(D) = 104 – 20 log (656/25)
= 67,66 VdB
= 0,027 micron
48. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -48
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
Tabel 3.28 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Peningkatan Getaran
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah penduduk yang terdekat dengan lokasi tapak proyek yang diasumsikan sekitar 5 % di wilayah Kelurahan Kaliwiru. Jadi jumlah penduduk yang terkena dampak sekiatar 200 orang dari total keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan Kaliwiru yaitu 3.974 jiwa
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Luas sebaran dampak dampak getaran tergolong sedang kurang dari 20 m dari sumber dampak
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak cukup tinggi karena melebihi baku mutu dari penggunaan alat berat atau pun pada saat pemasangan bor pile sebagai dasar pondasi apartemen.
Lamanya dampak
TP
Dampak dapat berlangsung selama satu tahapan kegiatan yaitu kegiatan konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Terdapat komponen lain yang terkena dampak yakni gangguan kenyamanan masyarakat
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampak tidak bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, dampak kegiatan pembangunan apartemen pada tahap konstruksi terhadap peningkatan getaran masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi perubahan skala kualitas lingkungan, sehingg dampak bersifat Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan pembangununan apartemen peningkatan getaran bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik
49. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -49
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
kimia dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya gangguan kenyamanan masyarakat. 3.2.4.4Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat Dari kegiatan pembangunan apartemen yang dilakukan didalam tahap konstruksi, diprediksi akan menimbulkan dampak pada persepsi masyarakat yang bersifat negatif. Dampak negatif akan muncul dikarenakan perubahan rona awal kualitas lingkungan yang mana ditimbulkan dari peningkatan kebisingan dan getaran, penurunan kualitas udara, sehingga mengganggu kenyamanan. Rona awal kualitas lingkungan pada aspek persepsi masyarakat masuk dalam kategori baik skala 4, yakni menerima akan adanya pembangunan apartemen walaupun khawatir dengan tenggaggunya kenyamanan penduduk di sekitar tapak proyek. Dengan demikian besaran dampak terhadap munculnya persepsi masyarakat pada tahap konstruksi adalah Negatif Satu (-1). Besaran dampak negatif menurunkan skala kualitas lingkungan dari parameter persepsi menjadi skala 3 yang artinya masyarakat tergganggu dari adanya tahap konstruksi apartemen. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.24 berikut ini. Tabel 3.29 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Perubahan Persepsi Masyarakat
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak cukup sedang, karena kenyamanan masyarakat akan terganggu
Lamanya dampak
TP
Dampak diprediksikan akan berlangsung hanya selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
50. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -50
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampak bersifat tidak kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampak negatif dapat dipulihkan melalui pengelolaan terprogram.
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, pembangunan apartemen terhadap perubahan persepsi masyarakat masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dan memulihkan persepsi dalam sistem lingkungan sosial diperlukan fasilitasi dan penyediaan sarana serta prasarana baru yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak. Mekanisme aliran dampak kegiatan pembangunan apartemen terhadap perubahan persepsi masyarakat bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.4.5Gangguan Kamtibmas
Dari kegiatan pembangunan apartemen yang dilakukan didalam tahap konstruksi, diprediksi akan menimbulkan dampak pada gangguan kamtibmas di sekitar lokasi pembangunan seperti kemungkinan adanya gangguan oleh masyarakat pada saat konstruksi gedung. Rona awal kualitas lingkungan pada aspek keamanan dan ketetriban masyarakat masuk dalam kategori baik skala 4, yakni tingkat kriminalitas disekitar tapak proyek tergolong kecil. Namun dari adanya konstruksi bisa menyebabkan gangguan masyarakat sekitar 1 % dari penduduk yang ada disekitar tapak proyek. Dengan demikian besaran dampak terhadap munculnya gangguan kamtibmas pada tahap konstruksi adalah Negatif Satu (-1). Besaran dampak negatif menurunkan skala kualitas lingkungan dari parameter kamtibmas menjadi skala 3 yang artinya resiko terjadinya kriminalitas
51. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -51
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
akibat adanya konstruksi apartemen. Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.25 berikut ini. Tabel 3.30 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Gangguan Kamtibmas
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak adalah di wilayah Kelurahan Kaliwiru dengan jumlah penduduk 3.974 jiwa.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
TP
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak cukup tinggi, karena memberikan dampak negatif pada kenyamanan
Lamanya dampak
P
Dampak diprediksikan akan berlangsung hingga tahap operasional
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
TP
Tidak membawa dampak ikutan pada komponen lain
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampak bersifat tidak kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampak positif dapat ditingkatkan dan dampak negatif dapat dipulihkan melalui pengelolaan terprogram.
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-
Tidak ada kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, pembangunan apartemen terhadap gangguan kamtibmas masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Untuk mewujudkan terciptanya kesimbangan baru guna meningkatkan dan memulihkan persepsi dalam sistem lingkungan sosial diperlukan fasilitasi dan penyediaan sarana serta prasarana baru yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak. Mekanisme aliran dampak kegiatan pembangunan apartemen terhadap gangguan kamtibmas bersifat langsung pada
52. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -52
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.4.6Peningkatan Timbulan Sampah Kegiatan pembangunan apartemen diperkirakan akan memberi dampak negatif terhadap komponen timbulan sampah khusunya sampah sisa-sisa konstruksi. Dari kegiatan konstruksi akan memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya timbulan sampah bangunan yang disekitar tapak proyek sebelum dibuang. Hal ini bisa menyebabkan akibat seperti tergaggunya proses konstruksi bila tidak dikelola. Rona awal timbulan sampah masuk dalam kategori skala 4 dikarenakan tapak proyek masih kosong sebelumnya adanya konstruksi. Jumlah timbulan sampah pada saat adanya pembangunan apartemen pada tahap konstruksi dengan komposisi sebagian besar dari sisa-sisa alat dan material yang tidak digunakan. Dengan adanya kegiatan konstruksi maka akan menghasilkan sampah konstruksi. Sehingga menurunkan skala kualitas lingkungan dengan kategori skala 3. Dengan demikian terjadi penurunan skala kualitas lingkungan dengan besaran dampak Kecil yakni bernilai Negatif Satu (-1). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.26 berikut ini. Tabel 3.31 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Peningkatan Timbulan Sampah
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah manusia terkena dampak sekitar 150 orang yang ada disekitar tapak proyek. Jumalah ini kecil dilihat dari dampak yang akan dihasilkan.
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
TP
Dampak terjadi pada wilayah tapak proyek
3.
Intensitas dampak
TP
Intensitas dampak kecil mengingat tidak akan mengganggu proses konstruksi
Lamanya dampak
TP
Dampak akan berlangsung selama tahap konstruksi
4.
Banyaknya komponen
P
Menimbulkan dampak sekunder
53. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -53
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
lingkungan hidup lain yang terkena dampak
pada sanitasi dan persepsi masyarakat.
5.
Sifat Kumulatif dampak
P
Bersifat kumulatif bila tidak ada penanganan
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampaknya dapat dipulihkan (berbalik)
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan konstruksi apartemen terhadap peningkatan timbulan sampah masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak bersifat Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan konstruksi Apartemen dan Condotel Boulevard Vue terhadap peningkatan timbulan sampah bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya. 3.2.4.7Pravalensi Penyakit ISPA Kegiatan konstruksi pembangunan apartemen menyebabkan aktivitas dan volume lalulintas bertambah yang berakibat terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara yang diakibatkan lalulintas kendaraan menyebabkan peningkatan emisi gas buang kendaraan dan debu mengakibatkan terjadinya peningkatan prevalensi penyakit saluran pernapasan.
Penelitian Zou, dkk. (1997) menunjukan bahwa debu yang ada di jalan- jalan adalah debu yang sangat halus. Karena halusnya, debu yang berukuran kurang dari 10 mikron yang dilepaskan oleh knalpot kendaraan bermotor atau dari gesekan roda dengan muka jalan akan terhirup organ pernafasan tanpa mampu disaring oleh bulu-bulu halus hidung, selanjutnya diteruskan ke organ-organ pernafasan bagian dalam. Debu dengan ukuran 5 - 10 mikron yang ikut masuk saat kita mengambil nafas tertahan dan tertimbun dalam saluran nafas bagian atas (dari
54. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -54
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
hidung - faring). Debu ukuran 3 - 5 mikron yang ikut masuk saat kita mengambil nafas akan tertahan pada saluran nafas bagian tengah (dari trakea - bronkhiolus) dan debu ukuran 1 - 3 mikron akan tertimbun pada saluran nafas bagian bawah (bronkhiolus terminalis - alveolus). Debu dengan ukurannya kurang dari 1 mikron akan berdifusi keluar masuk alveolus dan akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. Pengaruh bahan pencemar dapat meningkatkan resiko atau penyakit pada seseorang atau sekelompok orang. Pengaruh ini dapat diperberat oleh beberapa faktor seperti umur dan ada tidaknya penurunan kapasitas paru dan jantung. Anak-anak dan para lanjut usia rentan terhadap infeksi saluran nafas oleh karena kapasitas, fungsi parunya dan imunitasnya kurang sempurna. Kegiatan konstruksi apartemen diperkirakan akan memberikan beban pencemaran udara berupa debu, NO2, dan SO2. Kontribusi debu, SO2, dan NO2 diperkirakan masih berada dibawah baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001.
Cara mengurangi konsentrasi pencemar khususnya debu dapat dilakukan dengan cara mengurangi sumber pencemar dan menjauhkan jarak antara sumber dengan penerima merupakan solusi yang cukup sulit untuk dilaksanakan, terutama pada masa konstruksi pembangunan apartemen. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah dengan cara mengurangi masuknya zat pencemar ke dalam rumah dan menciptakan kondisi di dalam rumah yang lebih sehat dan nyaman. Adanya pagar dengan tingkat kerapatan antara 85 - 100%, ketinggian minimal 1,3 m dan jarak pagar dengan dinding minimal 2,5 m dapat pula mengurangi masuknya zat pencemar ke dalam rumah dan menciptakan kondisi di dalam rumah yang lebih sehat dan nyaman. Rona awal dari kondisi pola penyakit pada angka kesakitan infeksi saluran pernapasan bagian atas masih masuk dalam skala 4 dimana urutan 2 - 5 bukan merupakan penyakit infeksi, dengan adanya mobilitas kendaraan yang melewati jalan-jalan di desa dengan frekuensi maksimum untuk truk angkut 200 kali per hari maka diprakirakan akan terjadi peningkatan pola penyakit terutama ISPA sebesar 30 % sehingga skala kualitas lingkungan menjadi skala 3 dimana pola penyakit pada urutan 1 - 3 merupakan penyakit infeksi dan 4 - 5 bukan penyakit infeksi. Dengan demikian besaran dampak terhadap kondisi
55. PT. BUMI WARDHANA
Dokumen ANDAL III -55
Pembangunan Apartments dan Condotel Boulevard Vue
kesehatan masyarakat akibat adanya kegiatan mobilisasi peralatan dan material adalah tergolong Kecil dengan nilai perubahan dampaknya Negatif Satu (-1). Penentuan sifat penting dampak tertera pada Tabel 3.27 berikut ini. Tabel 3.32 Penentuan Sifat Penting Dampak Kegiatan Konstruksi terhadap Pravalensi Penyakit ISPA
No.
Faktor Penentu Dampak Penting
Sifat Penting Dampak
Keterangan
1.
Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan
P
Jumlah penduduk yang terkena dampak negatif pravalensi penyakit ISPA adalah penduduk yang dilalui kendaraan mobilisasi peralatan dan material. Jika diasumsikan adalah 5 % (199 orang) dari jumlah keseluruhan penduduk Kelurahan Kaliwiru yaitu 3.974 orang
2.
Luas wilayah penyebaran dampak
P
Dampak terjadi pada 1 kelurahan yaitu Kelurahan Kaliwiru
3.
Intensitas dampak
P
Intensitas dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini cukup berat, dapat terjadi peningkatan penderita penyakit ISPA sampai 30%.
Lamanya dampak
P
Lamanya dampak > Satu tahapan kegiatan
4.
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
P
Kegiatan ini akan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutannya terhadap kenyamanan masyarakat dan kesehatan masyarakat
5.
Sifat Kumulatif dampak
TP
Dampaknya tidak bersifat kumulatif
6.
Berbalik atau tak berbaliknya dampak
TP
Dampak yang timbul merupakan dampak terbalikkan, atau dapat dipulihkan
7.
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Dampak penting negatif yang ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia
Sifat Penting Dampak
P
Penting
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan konstruksi apartemen terhadap pravalensi penyakit ISPA masuk kategori dampak penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan, sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP). Mekanisme aliran dampak kegiatan