Healthcare Pedia Indonesia presents the guide to understanding and caring for the baby from age 0 to 6 months.
Healthcare Pedia Indonesia mempersembahkan sebuah panduan bagaaimana memahami dan peduli terhadap bayi yang berusia 0 hingga 6 bulan.
2. COPYRIGHT
Semoga materi ini penuh kemanfaatan untuk Bunda
Bunda dapat mempelajari materi ini bersama dengan suami atau anggota
keluarga yang lainnya
Namun, Bunda tidak diperkenankan menyebarluaskannya kepada pihak
lainnya tanpa izin dari Healthcarepedia Indonesia
Semoga dapat dimengerti, dan mari bersama-sama belajar untuk menghargai
karya orang lain
Jazakunnallahu khairan katsira
Semoga Allah membalas kebaikan Bunda sekalian
3.
4. Mengenal bayi baru
Selama berbulan-bulan lamanya, janin berada dalam posisi yang
paling dekat dengan ibunya, hingga ia dapat merasakan detak
jantung ibunya, mendengar suara ibunya setiap saat, dan merasakan
gejolak naik turunnya emosi selama ibunya mengandungnya.
Ketika lahir, ibunya pula yang akan dicarinya pertama kali melalui
air susunya
5. Memahami
Tangisan Bayi
Menangis karena lapar
Nada rendah, ritmis, berulang, yang sebelumnya diawali
dengan tanda-tanda seperti menoleh noleh untuk
mencari payudara, gerakan menghisap dengan lidahnya,
mengatup-atupkan bibir, atau memasukkan jari-jarinya ke
dalam mulutnya.
Tangisnya akan semakin menjadi bila tidak segera disusui.
Pada tahap ini, akan kesulitan mendapatkan pelekatan
yang tepat saat menyusui. Sehingga, penting mengenali
tanda-tanda bayi lapar sebelum bayi menangis.
Menangis karena mengantuk
Bayi merengek cengeng yang makin lama makin
meningkat intensitasnya, diiringi dengan gerakan
menggosok-gosok mata, menarik telinga, serta menguap.
Menangis karena tidak nyaman (kegerahan,
kedinginan, merasa gatal, atau perlu ganti
popok)
Bayi akan tampak merengek, gelisah, dan mungkin
tubuhnya menggeliat karena tidak nyaman.
6. Menangis karena bosan
Awalnya bayi mengoceh yang lama kelamaan berubah
menjadi cengeng dan rewel, serta mencoba memalingkan
kepala atau tubuhnya menjauhi sumber stimulus.
Menangis karena merasa tidak aman
Episode menangis-berhenti-menangis-berhenti-dst yang baru
tenang ketika bayi digendong atau dipeluk oleh orang tuanya.
Menangis karena merasa kesakitan
Bayi tiba-tiba menangis melengking. Namun bisa juga bayi
justru merengek lemah dengan nada rendah seperti merintih.
Menangis karena kolik
Bayi menangis berjam-jam yang sulit untuk ditenangkan,
diiringi dengan gerakan tangan mengepal, punggung
melengkung, lutut ditarik ke atas ke arah perut, dan wajah
memerah.
7. Selain pemenuhan nutrisinya melalui ASI, bayi hanya perlu
merasa dirinya aman dan dicintai.
Bayi sangat suka melihat wajah manusia, terutama kedua
orang tuanya. Bayi juga suka berinteraksi dan bersosialisasi
melalui tersenyum, tertawa, dan kontak mata.
8. Sistem Rambu
Lalu Lintas
Pada Bayi
Hijau (Lanjutkan!)
Fase ini menandakan bayi ingin
berinteraksi dengan Bunda. Tanda-
tandanya:
- Bayi menatap mata Bunda
- Bayi tersenyum pada Bunda
- Tangannya bergerak seakan-akan
ingin meraih wajah Bunda
- Mengoceh dan mengajak Bunda
bicara
- Mata bayi membuka lebar dan
tampak berbinar-binar
9. Sistem Rambu
Lalu Lintas
Pada Bayi
Kuning (Waspada!)
Fase ini menandakan bayi ingin
berganti suasana dan sudah mulai
bosan. Tanda-tandanya:
- Bayi memalingkan pandangan
- Bayi menoleh menjauhi Bunda atau
sumber stimulus
- Menguap
- Meletakkan tangannya menutupi
wajahnya atau menggaruk-garuk
bagian wajah dan kepalanya
- Wajahnya tampak bosan
- Menjadi lebih aktif dari sebelumnya
dan gelisah
10. Sistem Rambu
Lalu Lintas
Pada Bayi
Merah (Hentikan!)
Fase ini menandakan bayi mulai
frustasi dan perlu istirahat. Tanda-
tandanya:
- membalikkan badan
- merengek atau rewel
- menggeliat atau menendang-
nendang
- melengkungkan punggungnya
- menangis
- muntah
11. Orang tua yang segera merespon saat bayi memerlukannya, akan
membuat bayi merasa tenang, aman, dan merasa dicintai.
Hal tersebut kemudian akan merangsang terbentuknya hormon oksitosin
pada bayi, yang membuat bayi lebih tenang, ceria, mudah diatur dan
tidak rewel.
Kelak, sang bayi akan tumbuh menjadi seseorang yang memiliki
kemandirian, percaya diri, dan kesehatan psikologis yang lebih baik dan
stabil.
12. Pola
BAK
dan
BAB
Hari BAK BAB
1-2 Minimal 1-2 kali dalam 24 jam.
Kristal pink/orange mungkin
muncul.
1 kali atau lebih selama 24
jam.
Warna hijau gelap/hitam
seperti teh. Ini merupakan
mekonium
3-4 3 kali atau lebih selama 24 jam
Popok seharusnya terasa lebih
berat dari sebelumnya.
2 kali atau lebih
Warna berubah menjadi
coklat/hijau/kuning
Konsistensi lebih lunak
5-6 5 kali atau lebih selama 24 jam. 2 kali atau lebih
Warna menjadi lebih kuning
Konsistensi lebih berair
7-28 dan seterusnya 6 kali atau lebih 2 kali atau lebih
Warna kuning
Konsistensi mungkin berair
dengan ampas
WARNING!
Bisa jadi hal ini karena
bayi kurang mendapat
ASI yang cukup.
Segera konsultasi ke
konselor menyusui.
Bila frekuensi BAK tidak sesuai
usianya
Bila frekuensi BAB atau warna
dan konsistensi feses tidak
sesuai usianya
Sumber: NHS Postnatal information for women and their families
14. Pola Tidur
Bayi
Bayi belum dapat membedakan bahwa waktu malam
adalah saatnya untuk tidur dan waktu siang adalah
saatnya untuk terjaga.
Namun, bayi akan terus belajar.
Sebagian besar bayi akan mulai memahami pola siang
dan malam saat bayi memasuki usia 3-6 bulan.
Hal ini ditandai dengan tidur siang bayi yang lebih
singkat dibandingkan tidur malamnya.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur bayi dipengaruhi
oleh paparan terhadap cahaya matahari dan suhu
tubuh. Bayi yang lebih sering terpapar cahaya
matahari di siang hari cenderung lebih mudah untuk
tidur lebih lama di malam harinya.
15. Kebutuhan
Tidur Sesuai
Usia
Usia Durasi Tidur (jam)
Newborn (0-3 bulan) 14-17
Infant (4-11 bulan) 12-15
Toddler (1-2 tahun) 11-14
Pra-sekolah (3-5 tahun) 10-13
Usia sekolah (6-13
tahun)
9-11
Remaja (14-17 tahun) 8-10
Dewasa muda (18-25
tahun)
7-9
Dewasa (26-64 tahun)) 7-9
Lansia (65+ tahun) 7-8
Sumber: National Sleep Foundation, 2015
16. Kunci Tidur Aman
Bayi
✓ Posisikan bayi tidur terlentang
✓ Kaki bayi menempel pada batas bawah ranjang bayi dan
menyelimutinya hanya sebatas ketiak bayi.
✓ Bila bayi tidur satu ranjang dengan orang tua, pastikan
selimut atau bantal tidak menutupi kepala bayi.
✓ Tempatkan ranjang bayi satu kamar dengan kamar tidur
orang tuanya hingga bayi berusia 6 bulan.
✓ Tetaplah menyusui bayi
✓ Jangan merokok dan jangan biarkan orang lain merokok
di dekat bayi atau di ruangan yang sama dengan bayi
✓ Pastikan ranjang bayi sesuai dengan standar keselamatan.
✓ Jangan gunakan bumper atau bantal.
✓ Jangan menidurkan bayi di sofa atau kursi, atau tidur
bersama bayi di sofa
✓ Usahakan untuk tidak tidur satu ranjang dengan bayi bila
orangtua dalam kondisi benar-benar kelelahan atau
setelah minum obat yang menyebabkan mengantuk atau
orang tua sedang menderita sakit yang menular.
✓ Hindari bayi terlalu kepanasan akibat pemakaian baju dan
selimut yang terlalu tebal maupun ruangan yang panas.
Posisi tidur aman terbukti mengurangi risiko sindrom
kematian bayi mendadak (sudden infant death
syndrome/SIDS)
17. Rawatlah bayi tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan fisiknya,
namun juga psikologisnya
Dan yang juga utama adalah pemenuhan fitrahnya sebagai
seorang muslim
Merawat bayi
18. Perawatan
Tali Pusar
Hari ke 5-15 Tali pusar akan mengering, menghitam dan
kemudian lepas/puput dengan sendirinya
7-10 hari setelah puput terjadi fase pemulihan pusar
(selama fase ini akan tampak sedikit darah di pusar. Hal ini
normal)
Penting untuk membiarkan tali pusat puput secara alami.
Manipulasi pada tali pusar (seperti memutar-mutar, menarik,
menekan, atau meletakkan koin diatasnya) dapat menyebabkan
iritasi pada tali pusar.
19. Prinsip
Perawatan Tali
Pusar
Rekomendasi WHO adalah rawat
bersih dan kering
✓ Jaga kebersihan tali pusar
Cuci tangan sebelum mengganti popok atau baju bayi, serta
memastikan baju yang dipakai bersih.
✓ Jaga tali pusar tetap kering
Biarkan tali pusar terpapar dengan udara sesering mungkin.
Gunakan pakaian satu lapis dan lipat popok bayi di bawah
pusar agar tidak menutupi tali pusar.
Bila tali pusar basah karena terkena pipis atau tinja, segera
bersihkan lalu keringkan.
✓ Mandi dengan cara sponge baths
Usahakan untuk tidak memandikan bayi di dalam ember
hingga tali pusarnya puput.
Mandikan bayi dengan di lap saja (sibin) di atas kasur.
Apabila terlanjur terkena air, segera keringkan dengan
mengangin-anginkan tali pusar atau dengan cara menepuk-
nepuk pelan menggunakan handuk yang lembut.
Terlalu sering mengusap tali pusar dapat menyebabkan iritasi.
20. ✓ Tentang penggunaan antiseptic
Tidak dianjurkan untuk mengusap tali pusar dengan
alkohol atau jenis antiseptik lainnya.
Selain menyebabkan iritasi, juga justru menunda
puputnya tali pusar karena dapat membunuh bakteri
yang membantu proses puputnya tali pusar.
✓ Pemberian chlorheksidin 4% setiap hari pada
tali pusar selama minggu pertama kelahiran.
Menurut WHO, hal ini hanya disarankan untuk bayi-
bayi yang lahir di rumah di daerah dengan tingkat
kematian bayi tinggi.
American Academy of Pediatris (AAP) menyatakan
bahwa pemberian larutan atau gel chlorheksidin 4%
dalam 24 jam pertama kelahiran dapat menurunkan
kejadian omphalitis (infeksi tali pusar) sebanyak 48%
dan menurunkan kematian bayi baru lahir sebesar
81%, bila dibandingkan dengan perawatan kering
saja.
Prinsip
Perawatan Tali
Pusar
22. Sumber: link.springer.com
Granuloma
Umbilikalis
❑ Jaringan berwarna merah muda yang
muncul pada tali pusar setelah tali pusar
puput. Jaringan ini terkadang
mengeluarkan cairan kuning kehijauan.
❑ Kondisi ini bukan termasuk infeksi.
❑ Munculnya jaringan ini tidak disertai
dengan pembengkakan, peningkatan
suhu, maupun rasa nyeri.
❑ Jaringan ini akan menghilang dengan
sendirinya. Namun, bila tidak menghilang,
bayi dapat dibawa ke dokter untuk
mendapat bantuan menghilangkan
jaringan ini.
23. Mitos Perawatan
Tali Pusar
Menempelkan koin di atas tali pusar dipercaya
dapat membuat pusar bayi masuk ke dalam dan
tidak menjadi bodong.
Tidak benar!. Hal ini justru dapat menyebabkan
tali pusar iritasi dan infeksi yang berisiko
membahayakan nyawa bayi.
24. Menjemur Bayi
✓Tidak dilakukan di bawah sinar matahari
langsung
✓Pilihlah tempat-tempat teduh seperti di
bawah pohon atau di bawah atap bangunan
yang terbuka
✓Tidak perlu lama-lama berjemur. Tubuh dapat
membuat vitamin D meski bayi hanya sebentar
saja terpapar sinar matahari. Yakni cukup
sekitar 5-10 menit tiap harinya
✓Bayi tetap dipakaikan pakaian dan cukup
area tangan dan kaki saja yang terekspos.
Kedua area ini sudah memenuhi area minimal
(20% dari luas permukaan kulit) untuk dapat
memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Bila
perlu, bayi dapat dipakaikan topi yang
melindungi area wajah, leher, dan telinga
✓Gunakan tabir surya (minimal SPF 15) 15-20
menit sebelum paparan, ulangi pemakaiannya
setiap 2 jam**
**Penggunaan tabir surya direkomendasikan untuk bayi >6 bulan dan
pilih yang berjenis physical/mineral sunscreen (kandungan: zinc oxide
atau titanium dioxide). Hindari penggunaan tabir surya berjenis chemical
sunscreen (kandungan: oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene,
homosalate atau octinoxate
25. Menjemur Bayi Agar
Tidak Kuning??
Tidak disarankan menjadikan tindakan menjemur
bayi sebagai pengganti fototerapi pada kasus bayi
jaundice, karena terapi ini memerlukan setting
khusus yang hanya bisa diukur dan dilakukan oleh
tenaga professional.
Tindakan menjemur untuk mengganti fototerapi
hanya diperbolehkan pada daerah-daerah yang
minim fasilitas sehingga masih sangat kesulitan
mendapatkan peralatan fototerapi sesuai standar.
Yang dimaksud bayi jaundice dalam konteks ini adalah yang sudah jelas
diagnosanya oleh medis. Karena, kulit kuning pada bayi di hari-hari awal
kelahiran adalah hal yang normal dan akan membaik dengan sendirinya
26. Membedong Bayi,
Perlukah?? Bayi tidak wajib dibedong. Membedong bayi dapat
dilakukan bila tujuannya untuk memberi kehangatan pada
bayi, memberikan kenyamanan, serta menenangkan bayi
saat bayi menangis atau rewel.
Anggapan bahwa membedong mencegah kaki bengkok
tidak tepat. Semua bayi terlahir dengan kondisi lutut
bengkok (tampak seperti kaki O). Hal ini normal dan akan
berlangsung hingga usia 3 tahun
Tindakan membedong dengan sangat kencang dengan
tujuan meluruskan lutut bayi, justru dapat membuat
panggul bergeser, atau dalam istilah medis disebut hip
dysplasia
27. Membedong dengan
BENAR
✓ Tidak terlalu kencang.
✓ Bayi masih dapat menggerakkan kakinya
✓ Jangan membedong terlalu lama, apalagi
seharian. Biarkan tangan dan kaki bayi bergerak
bebas untuk menstimulasi perkembangan
motoriknya.
✓ Batas membedong bayi adalah bagian pundak
✓ Cek suhu bayi secara berkala saat sedang
dibedong, jangan sampai bayi terlalu kegerahan
✓ Hindari menidurkan bayi dengan posisi
tengkurap atau miring saat sedang dibedong
✓ Hentikan kebiasaan membedong
sesegera mungkin saat bayi menunjukkan
tanda-tanda ingin berguling atau tengkurap.
Cara membedong bayi dapat dilihat di link berikut
https://www.babycentre.co.uk/v25019401/how-to-swaddle-your-
baby-video
28. Memandikan
Bayi Rekomendasi WHO (2018)
Tunda memandikan bayi hingga 24 jam paska lahir.
Namun bila tidak memungkinkan (karena alasan
budaya), boleh memandikan minimal 6 jam setelah
bayi lahir.
Gunakan pakaian yang sesuai untuk bayi sesuai suhu
ruangan (sekitar 1-2 lapis pakaian lebih banyak dari
yang dipakai orang dewasa) dan boleh menggunakan
topi
Cara memandikan bayi dapat dilihat di link berikut
https://www.nhs.uk/video/Pages/how-do-I-bath-my-
baby.aspx?offset=17&searchterm=&searchtype=
29. Membersihkan
kelamin dari najis
Bayi Laki-Laki
Bayi laki-laki yang belum mengkonsumsi makanan selain
ASI, cara membersihkannya adalah dengan memerciki
air pada tempat atau pakaian yang terkena air kencing
bayi tanpa harus dibasuh dan diperas dengan tangan.
Kemudian bila bayi sudah mengkonsumsi makanan lain
disamping ASI, maka bagian yang terkena air
kencingnya harus dicuci.
Bayi Wanita
Cara menyucikannya adalah dengan mencuci bagian yang
terkena air kencingnya, baik bayi tersebut belum
mengkonsumsi makanan selain ASI ataupun sudah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kencing anak laki-laki itu dengan diperciki, sedangkan kencing
anak perempuan dengan dicuci. (Hal ini dilakukan selama keduanya
belum mengkonsumsi makanan. Adapun bila sudah mengkonsumsi
makanan, maka harus dibasuh kedua-duanya).”
(Shahih, riwayat Ahmad dalam Al-Musnad (I/76), Abu Dawud (no.
377), Tirmidzi (no. 610), Ibnu Majah (no. 525). Adapun lafazh di
dalam kurung merupakan riwayat Abu Dawud (no.378))
36. Hendaknya wanita tahu ...
Bahwa kerepotan & rasa sakit yang dialaminya ketika hamil,
melahirkan, dan mengurus anak setelahnya ...
Hal itu hanyalah dalam rangka untuk mengangkat kedudukannya serta
menghapuskan dosa-dosanya,
jika dia hanya berharap pahala dari Allah Subhanahu wa ta'ala ...
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah,
Fatawa Nurun 'ala Ad-Darbi (11/280)