1. 1
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu :Prawidya Lestari, M.Pd.I
‘’ Perkembangan Masa Bayi‘’
Disusun Oleh Kelompok 2 :
1. Devi Indah Safitri
2. Markhatus Sholikhah
3. Nurazzlina
4. Pandu Asmara
5. Raif Maulal Umam
6. Sri Maryati
Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
2020
2. 2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita diberi kesempatan untuk terus
belajar dan belajar supaya tertanam nilai pengetahuan yang tinggi dalam diri
untuk direalisasikan dalam kehidupan nyata. Alhamdulillahirabbil’alamin
makalah yang berjudul ‘’ Perkembangan Masa Bayi ‘’ dapat diselesaikan dengan
baik. Selanjutnya penulis sampaikan sholawat serta salam kepada Baginda Nabi
Agung Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya dan kita sebagai
umatnya.
Makalah ini secara khusus mendeskripsikan perkembangan bayi secara
lebih mendalam. Supaya lebih memahami dan menjadi bahan pembelajaran dan
pengetahuan untuk kita semua. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih tak
terhingga kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini. Tiada
gading yang tak retak, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, masukkan dan koreksi selalu kami harapkan
supaya lebih sempurnanya makalah ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
penulis dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca semua dalam menambah
pengetahuan.
Apabila terdapat banyak kesalahan dari penulis kami mohon maaf yang
setulus-tulusnya.
Penulis,
Purworejo, 28 Februari 2020
3. 3
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………….1
Kata Pengantar…...………………………………………………2
Daftar Isi…………………………………………………………3
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………..4
A. Latar Belakang……..………………………......….4
B. Rumusan Masalah…………...…...………………..4
C. Tujuan………………………………………......…5
BAB II : PEMBAHASAN………………………………..……5
A. Tahap perkembangan neonatal……..…………...5
B. Perkembangan bayi………………………..........6
C. Arti tangis bayi...…………....…….…..….……..12
D. Reflek bayi....…….…..…. …….…...…..………13
E. Pengasuhan dan pendidikan masa bayi….…..….15
F. Tugas-tugas perkembangan masa bayi….…..….16
BAB III : PENUTUP…………………………………..……..18
A. Kesimpulan…………………………………..…18
B. Saran……………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA………………………………….....….19
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seorang individu dalam rentang kehidupannya di dunia harus
melalui berbagai macam fase seiring perkembangan usia mereka. Dalam
setiap fase memiliki tugas perkembangan masing-masing, hal ini berbeda
antara fase yang satu dengan yang lainnya. Setiap individu dituntut untuk
dapat menyelesaikannya sesuai dengan tugas yang ditetapkan.
Seorang individu dapat dikatakan normal atau bahagia apabila ia
dapat menyelesaikan setiap fase dengan baik dan tepat waktu, jika tidak
maka akan mengalami hambatan dalam menyelesaikan perkembangannya
atau bahkan akan mengalami gangguan dari berbagai sisi.
Selama rentang kehidupan, salah satu yang memegang peranan
dalam perkembangan individu adalah masa bayi neonatal. Disebut dengan
masa terpenting karena selama masa ini mulai menyesuaikan diri secara
lebih mendalam.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan perkembangan neonatal dan bagaimana
tahapannya ?
b. Bagaimana perkembangan yang terjadi pada bayi ?
c. Apa arti tangis bayi ?
d. Apa reflek yang dilakukan oleh bayi ?
e. Bagaimana pengasuhan dan pendidikan masa bayi ?
f. Apa tugas-tugas dalam perkembangan bayi ?
5. 5
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian perkembangan neonatal beserta tahapannya
b. Mengetahui perkembangan yang terjadi pada bayi
c. Mengetahui arti tangis bayi
d. Mengetahui reflek yang dilakukan oleh bayi
e. Mengetahui pengasuhan dan pendidikan masa bayi
f. Mengetahui tugas-tugas dalam perkembangan bayi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN NEONATAL
Masa bayi neonatal menurut kamusyang baku1,merupakan permulaan atau
periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan parasit didalam tubuh ibu.
Kamus juga merumuskan bayi sebagai seorang anak dalam kehidupannya yang
pertama.Sehingga pengertian neonatus atau neonatal2 adalah kehidupan
pertama kali yang di alami bayi setelah lahir. Kehidupan antara didalam rahim
dengan di luar rahim sangat jauh berbeda, sehingga pada masa noenatus hampir
semua organ tubuh menyesuaikan dengan lingkungan yaitu mengalami
pematangan.
Adapun masa bayi neonatal dibagi menjadi 2 periode3:
a Periode Partunate yaitu (mulai saat kelahiran sampai antara 15 dan 30 menit
sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan
1 Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1980), hal.52.
2 Neonatal,http://www.lintas.me/go /pengertian-neonatal-neonatus,diakses pada hari Jum’at, 28
Februari 2020.
3 Ibid., hal 52
6. 6
berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai dilakukan,
bayi masih merupakan pascamatur, yaitu lingkungan di luar tubuh ibu.
b.Periode Neonete yaitu (mulai dari pemotongan dan pengikatan tali pusar
sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur). Sekarang
bayi adalah individu yang terpisah, mandiri tidak lagi berupa parasit.
Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan
baru diluar tubuh ibu.
B. PERKEMBANGAN BAYI
a. Perkembangan Fisik
Terdapat empat hal pokok yang harus dilalui bayi dalam proses
penyesuaian ini, yaitu bernapas, menelan atau menghisap, sistem pembuangan
kotoran dan perubahan suhu. Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala
dan punggung, namun rambut halus yang di punggung lambat laun akan hilang
dengan sendirinya. Memiliki proporsi kepala dengan panjang tubuh sebesar 1 :
4, sementara pada orang dewasa proporsi ini biasanya 1 : 7.
Penakaran atas perkembangan fisik itu dapat didekati baik secara
horizontal maupun secara longitudional4. Carl Murchison dalam
bukunya “Hand book of Child Psichology” didalamnya mengandung data yang
menarik mengenai pola perkembangan dari pertumbuhan fisik. Menurut hasil
penelitian, ialah perkembangan itu berlangsung secara cepat sejak lahir hingga
umur dua tahun. Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi, sedangkan
pertumbuhan badan dan tungkai meningkat5. Jadi bayi berangsur-angsur
menjadi kurang berat diatas dan tampak lebih ramping dan tidak gempal pada
masa akhir bayi. Jumlah tulang meningkat pada masa bayi. Pengerasan tulang
4 Lestar Crow Lestar, Educational Psychology,terj. Abdurrohman Abror, (Yogyakarta: Nur
Cahaya, 1989), hlm.65.
5 Hurlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan,(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm.80.
7. 7
dimulai pada awal tahun pertama, tetapi belum selesai sampai masa puber.
Ubun-ubun atau daerah otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada
usia delapan belas bulan dan hamper pada semua bayi telah tertutup pada usia
2 tahun. Urat otot sudah ada pada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum
berkembang. Urat-otot itu berkembang lambat selama masa bayi dan lemah.
Sebaliknya, jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karena tingginya kadar
lemak didalam susu yang merupakan bahan makanan pokok bagi bayi. Rata-
rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan 16
pada usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan, dan yang
terakhir adalah gigi raham. Empat gigi susu yang terakhir biasanya baru muncul
pada tahun pertama masa kanak-kanak.
b. Perkembangan Motorik
Perkembangan neonatal menurut Piaget ada 6 tahapan6:
b.1 Tahap 1 ( lahir-1 bulan)[5] Penggunaan Refleks-refleks
Piaget menggunakan istilah skema. Penggunaan istilah skema bisa menjadi
pola tindakan apapun untuk menghadapi lingkungan seperti menatap,
menggenggam, memukul, dan menendang. Skema-skema pertama mereka
utamanya terdiri atas refleks-refleks bawaan. Refleks yang paling jelas adalah
refleks menghisap; bayi otomatis menghisap kapanpun bibir mereka disentuh.
Refleks-refleks mengimplikasikan kepasifan tertentu. Organisme akan tetap
tidak aktif sampai sesuatu datang untuk menstimulasikannya. Namun, piaget
menunjukkan bahkan refleks seperti menghisap dengan cepat menjadi bagian
dari aktifitas yang diinisiatifkan sendiri oleh bayi manusia.
Ketika bayi lapar, mereka tidak hanya pasif menunggu ibunya menyodorkan
ASI ke mulutnya. Dia pun akan memencari puting dengan sesegera bibirnya
menyentuh dada ibunya. Dengan mulut terbuka dia meraba-raba dada itu
sampai akhirnya menemukan puting yang dicarinya. Bayi-bayi tidak akan
6 Crain William, Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi,terj. Yudi Santoso,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm.173.
8. 8
membatasi dirinya hanya pada menghisap puting susu, mereka juga menghisap
pakaian, bantal, selimut dan jari mereka sendiri atau apapun yang bisa mereka
temui.
Pada fase ini kita juga dapat mendeteksi permulaan akomodasi. Contohnya,
bayi-bayi harus menyesuaikan gerakan kepala dan bibir untuk menemukan dada
dan perawat. Penyesuaian seperti itu juga membuktikan permulaan
pengorganisasian.
b.2 Tahap 2 (1-4 bulan) Reaksi-reaksi Sirkuler Premier
Reaksi sirkuler terjadi ketika bayi menghadapi sebuah pengalaman
baru dan berusaha untuk mengulanginya. Contoh yang paling mencolok
adalah menghisap jempol.
Namun untuk beberapa saat, bayi tidak bisa langsung melakukan yang
diinginkannya. Dalam bahasa Piaget, mereka tidak mampu membuat
akomodasi yang dibutuhkan untuk mengasimilasikan tangan kepada
tindakan menghisap. Setelah mengulangi banyak kegagalan, bayi mampu
untuk mengorganisasikan penghisapan jempol dengan gerakan tangan, dan
menjadi ahli dalam seni menghisap jempol.
Reaksi-reaksi sirkuler ini menyediakan ilustrasi yang baik tentang yang
dimaksudkan Piaget dengan perkembangan intelektual sebagai ‘proses
kontruksi’. Bayi secara aktif‘melakukan bersama-sama’ gerakan dan skema
tindakan yang berbeda-beda. Sangat penting untuk menekankan jumlah
kerja yang bisa mereka lakukan.
b.3 Tahap 3 (4-10 bulan) Reaksi-reaksi Sirkuler Sekunder
Reaksi sirkuler sekunder terjadi saat bayi menemukan dan
menghasilkan kembali peristiwa menarik diluar dirinya. Sebagai contah,
seorang bayi menendang untuk membuat boneka-boneka yang
bergantungan diatasnya bergerak-gerak. Piaget berspikulasi bahwa bayi
tersenyum dan tertawa saat melihat peristiwa-peristiwa yang cukup lucu
baginya. Pada waktu yang sama, tampaknya mereka tengah menikmati
kekuatan mereka sendiri, yaitu kemampuan untuk membuat suatu peristiwa
terjadi berulang-ulang.
9. 9
b.4 Tahap 4 (10-12 bulan) Koordinasi Skema-skema Sekunder
Pada tahap 4, tindakan bayi menjadi lebih terbedakan; dia belajar
untuk mengkoordinasikan dua skema terpisah demi mendapatkan satu hasil.
Pencapaian baru ini tampak ketika bayi berhadapan dengan rintangan-
rintangan. Seperti contoh, bayi akan mengambil sebuah kotak mainan,
namun sang ayah menghalangi dengan mengulurkan tangannya tepat
dihadapan kotak tersebut. Awalnya bayi ini tak mempedulikan tangan
ayahnya, dia berusaha menerobos atau berputar mengelilinginya. Kemudian
dia terpaksa memukul sambil mengayuhkan tangannya hingga
mengguncangkan tubuhnya sesekali untuk mengambil kotak mainan yang
ada di seberang tangan ayahnya. Setelah beberapa hari mencoba, bayi itu
berhasil menggerakkan perintang dengan mengibaskan tangan ayahnya
sampai ia memluk kotak mainan miliknya.
Observasi sederhana seperti ini sangat penting bagi kita tentang
bagaimana anak-anak mengembangkan kategori-kategori dasar tentang
pengalaman, waktu dan ruang. Kita juga tak bisa menanyai bayi perihal
pengalaman mereka dengan ruang dan waktu, namun kita bisa melihat
kategori-kategori ini berkembang lewat tindakan-tindakan mereka. Inti dari
fase ini adalah seorang bayi akan menunjukkan sebuah pengertian bahwa
beberapa objek terletak di depan objek lain di dalam ruang, serta sebuah
peristiwa harus mendahului peristiwa lain di dalam waktu.
b.5 Tahap 5 (12-18 bulan) Reaksi-reaksi Sirkuler Tersier
Terjadinya fase ini adalah ketika bayi bereksperimen dengan
tindakan-tindakan yang berbeda untuk mengamati hasil yang berbeda-
beda. Misalnya, seorang bayi akan memainkan sebuah barang baru seperti
meja, lalu dipukul dengan telapak tangannya beberapa kali, kadang keras
kadang lembut untuk mendengarkan perbedaan bunyi yang dihasilkan oleh
tindakannya sendiri itu.
10. 10
Bayi membuat variasi tindakannya itu untuk apakah hasil-hasil baru
dan berbeda yang mengikutinya. Jadi sebenarnya bayi-bayi sepenuhnya
belajar dari diri mereka sendiri. Tanpa perlu diajari oleh orang dewasa.
Mereka mengembangkan skema mereka semata-mata dari keingintahuan
intrisik tentang dunia. Piaget mencatat bahwa pada tahap 5, anak mungkin
akan memperoleh rantai lewat proses pengalaman yang lambat dan coba-
coba (trial and error) bagi tindakan yang berbeda-beda.
b.6 Tahap 6 (18 bulan-2tahun) Permulaan Berpikir
Pada tahap ini anak-anak kelihatannya mulai memikirkan situasi
secara berlebih internal, sebelum akhirnya bertindak. Kemajuan anak-anak
ditahap 6 bisa juga dilihat sebagai upaya untuk berimitasi. Anak-anak
sanggup membuat imitasi yang tertunda (deffered immmitation) yaitu
imitasi terhadap model-model yang tidak hadir lagi.
c. Perkembangan emosi
Pada waktu lahir emosi tampak dalam bentuk sederhana, hampir tak
terbedakan sama sekali. Dengan bertambahnya usia, berbagai reaksi
emosional menjadi kurang tersebar, kurang acak dan lebih terbedakan,
dengan reaksi emosional dapat ditimbulkan oleh berbagai macam
ransangan.
Ada dua ciri khusus dari emosi pada masa bayi7.Pertama, emosi bayi sangat
berbeda dengan emosi remaja bahkan dewasa, dan kadang-kadang dari
anak-anak yang lebih tua. Emosi bayi misalnya disertai oleh reaksi perilaku
yang terlampau hebat bagi rangsangan yang menimbulkannya, terutama
dalam hal marah dan takut. Emosi-emosi itu singkat saja tetapi kuat; sering
muncul tetapi bersifat sementara dan berubah menjadi emosi lain kalau
perhatian bayi dialihkan. Kedua, emosi lebih mudah dibiasakan pada masa
bayi dibandingkan pada periode-periode lain. Ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah dan cepat
7 Desmita, Psikologi Perkembangan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.70.
11. 11
bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan reaksi
emosional. Kadang-kadang, misalnya bayi tidak mau masuk kekamar
dokter kalau pada kunjungan yang terakhir ia disuntik.
d. Perkembangan Sosial
Perilaku sscial dini mengikuti pola yang cukup diramalkan
meskipun dapat terjadi perbedan-perbedaan karena keadaan kesehatan atau
emosi atau kondisi lingkungan. Pada saat dilahirkan bayi tidak memilih
dalam arti tidak memperdulikan siapa yang mengurus kebutuhan fisiknya,
nyatanya bayi dapat ditenangkan baik oleh botol air panas, bantal yang
empuk, atau oleh belaian-belaian manusia. Tetapi sekitar usia enam bulan
timbul senyum social yang sungguh-sungguh dalam arti senyum terhahadap
reaksi seseorang dan bukan reaksi terhadap rangsang peradaban yang
dikenakan pada bibir yang menimbulkan reflek senyum. Dan ini dianggap
sebagai permulaan dari sosialisasi8
Selama tahun pertama masa bayi, bayi dalam keadaan seimbang
yang membuat ia ramah, mudah dirawat dan menyenangkan. Sekitar
pertengahan tahun kedua keseimbangan berubah menjadi
ketidakseimbanangan sehingga bayi menjadi rewel, tidak kooperatif dan
sulit dihadapi. Sebelum masa bayi berakhir keseimbangan kembali lagi
memperlihatkan perilaku yang menyenangkan dan perilaku sosial.
e. Perkembangan Bahasa
Bayi mulai aktif dari satu fase ke fase berikutnya dalam
vokalisasinya :
Masa Kalimat Satu Kata (0 – 1,5 tahun), ciri-cirinya adalah :
o kata-kata raban;
o kata-kata tiruan bunyi;
8 Hurlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatau Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan,(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm.87.
12. 12
Masa Stadium Nama atau Masa Haus Nama (1,5–2 tahun), dengan
ciri :
o pertanyaan-pertanyaan : apa ini, apa itu, siapa ini, dan siapa itu;
o kalimat dua atau tiga kata;
o gejala keragu-raguan berkata karena terbatasnya perbendaharaan kata;
o berbicara pada diri sendiri.
Masa Kalimat Tunggal (2 – 2,5 tahun), dengan ciri-ciri :
o dapat menyusun kalimat tunggal yang sempurna;
o dapat membentuk kata-kata baru yang lucu;
o dapat menyatakan pendapatnya tentang perbandingan.
Masa Kalimat Majemuk (2,5 tahun dst.), dengan ciri-ciri :
o mampu menyusun kalimat majemuk;
o timbul pertanyaan-pertanyaan : apa sebab, mengapa demikian, dst.
C. ARTI TANGIS BAYI
a. Lapar
Saat lapar, bayi akan mengisap kepalan tangan atau jari dan memukul
bibirnya. Ia biasanya akan teriak secara berirama dan akan mengulanginya
hingga ada yang memberikannya makan.
b. Kelelahan
Jika bayi menggosok matanya yang berkaca-kaca lalu tangisannya terdengar
seperti desahan yang terputus-putus, tandanya bayi kamu sedang kelelahan.
c. Takut
Bayi kamu juga bisa merasakan takut lo, tandanya ia akan tetap membuka
mata saat menangis dengan keras.
d. Kesakitan
Bayi yang kesakitan biasanya akan menangis dengan nada tinggi dan
terdengar kasar. Matanya tertutup dan dahinya mengerut tetapi mulutnya
terbuka.
e. Masuk angin
13. 13
Saat masuk angin, si kecil akan menangis dengan suara melengking, ia akan
terlihat gelisah dan menarik lututnya ke dada.
f. Gelisah
Bayi yang gelisah akan mengeluh, merengek, dan berteriak keras. Artinya
kamu harus segera menanggapi karena jika tidak ditanggapi ia akan terus
menangis.
g. Tidak nyaman
Popok yang dipakai kelamaan akan mgenyebabkan perasaan tak nyaman,
ciri-cirinya adalah ia menangis dengan desahan terdengar seperti ada suara
‘hhh’
h. Mengantuk
Saat mengantuk, bayi akan menangis sambil membuka mulutnya. Artinya
kamu harus membuat ia nyaman untuk tertidur.
i. Buang air besar atau kecil
Memperhatikan jika timbul suara seperti huruf ‘r’ di tengah-tengah ia
menangis artinya ia sedang mengejan karena akan buang air besar atau
mengeluarkan angin
D. REFLEK BAYI
Secara garis besarnya, refleks tersebut dapat di bagi : refleks survival,
yaitu refleks yang secara nyata berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik bayi,
terutama dalam menyesuaikan dfiri dengan lingkungan barunya. Refleks yang
tidak secara nyata berguna bagi pemenuhan kebutuhan fisik, walaupun ia
mungkin merupakan tingkah laku refleks yang penting pada tahap awal evolusi
manusia yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Di antara refleks-refleks yang
muncul pada masa bayi itu adalah :
1. Refleks Menghisap dan Mencari
Refleks mencari terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusap dengan
lembut, maka ia langsung merespons dengan memalingkan kepalanya ke
14. 14
arah pipi yang disentuh. Tingkah lakupencarian inilah yang disebut dengan
“refleks ”. refleks mencari ini membantu bayi menemukan payudara ibunya,
sebai sumber makanan. Di samping refleks mencari, bayi yang baru lahir
juga memperlihatkan refleks menghisap. Bayi yang baru lahir secara
otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan di mulutnya. Jika
kemudian bayi menemukan puting susu ibu, maka ia akan langsung
menghisap secara kuat dan berirama tanpa belajar terlebih dahulu. Jadi
dengan refleks menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan
sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
2. Refleks Moro/ terkejut (moro refleks)
Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang baru lahir
sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks
moro ini juga merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Karena itu,
ia merupakan hal yang normal bagi semua bayi yang baru lahir. Bahkan
belakangan ini, refleks moro dianggap sangat penting, karena dapat
membantu dokter dalam mendiagnosa perkembangan sistem saraf normal
bayi. Bayi yang sehat akan menunjukkan respons tersebut apabila ia
terkejut. Tetapi, respons itu akan banyak menghilang ketika bayi mendekati
usia 6 bulan. Refleks ini akan membuat bayi otomatis meregangkan
punggungnya, merentangkan tangan dan kaki, dan kadang menangis saat
dia mendengar dan merasakan suara yang keras atau gerakan yang tiba-tiba.
3. Refleks Menggenggam (grasping reflex)
Refleks menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak
tangan bayi, dan bayi akan memproses dengan menggenggam dengan kuat.
Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih
memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih
disengaja. Pada bulan ketiga, refleks menggenggam ini berkurang dan bayi
memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan, yang serng
dihasilkan oleh rangsangan visual. Misalnya, ketika seorang bayi melihat
suatu gerakan yang berputar di atas tempat tidurnya, ia akan berusaha
meraihnya dan menggenggamnya. Ketika perkembangan motoriknya
15. 15
semakin lancar, bayi itu akan menggenggam benda-benda,
menggunakannya dengan hati-hati, dan mengamati benda-benda tersebut.
4. Refleks Babinski
Ia akan menekuk ke belakang jempol kakinya dan jari-jari lain
meregang saat telapak kakinya disentuh.
5. Refleks Langkah
Saat kakinya menyentuh permukaan yang rata, ia akan terlihat
seperti akan melangkah atau menari.
E. PENGASUHAN DAN PENDIDIKAN MASA BAYI
Bayi juga sebaiknya diberikan pengasuhan dan pendidikan dengan
sebaik-baiknya, karna pada masa ini merupakan masa keemasan, jadi
beberapa caranya :
a. Belajar Berbicara
Dalam berkomunikasi dengan oranglain adalah belajar berbicar9a.
Karena belajar bicara adalah tugas yang lama dan sulit dan karena bayi-bayi
belum cukup matang untuk belajar hal yang sulit dan ruwet ini selama tahun
pertama, maka alam memberikan bentuk-bentuk pengganti komunikasi
yang dignakan sampai mereka siap untuk bicara. Banyak bayi selama tahun
pertama dan kedua, mencoba memberitahukan kebutuhan dan keinginannya
dengan cara ini. Bentuk-bentuk komunikasi ini dikenal sebagai “ bentuk-
bentuk prabicara”.
Kalau bentuk komunikasi prabicara memuaskan dan merupakan pengganti
berbicara yang efektif, motivasi untuk belajar bicara akan melemah. Bayi
akan terus menggunakan bentuk-bentuk komunikasi bayi bahkan setelah ia
sendiri mampu belajar bicara.
9 Hurlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan,(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm.84.
16. 16
b. Bentuk-bentuk Komunikasi prasekolah
Dalam pola belajar berbicara biasanya terdapat empat bentuk
prabicara : menangis, berceloteh, isyarat dan pengungkapan emosi.
Menangis amat sering dilakukan selama bulan-bulan pertama, meskipun
dari sudut pandang jangka panjang, mengoceh atau berceloteh merupakan
tindakan yang paling penting karena sebenarnya inilah yang
mengembangkan kemampuan berbicara.
F. TUGAS PERKEMBANGAN BAYI
Pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi berbeda mencapai hal-
hal yang penting pada pola ini dalam usia yang agak berbeda, dapatlah dibuat
standar dari harapan-harapan sosial dalam bentuk tugas-tugas perkembangan10.
Misalnya, semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan makanan padat,
sedikit sedikit mengendalikan alat-alat pembuangan, mencapai stabilitas
fisiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur), mempelajari dasar-
dasar berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orangtua dan saudara-
saudara kandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri seperti
pada saat dilahirkan. Tentu saja sebagian besar tugas-tugas perkembangan ini
belum dapat sepenuhnya dikuasai pada saat masa bayi hampir berakhir, tetapi
dasar-dasarnya harus sudah diletakkan.
Ketika masa bayi berakhir, semua bayi normal sudah belajar berjalan,
meskipun dengan tingkat kecakapan yang berbeda-beda. Mereka juga sudah
belajar memakan makanan keras dan mencapai stabilitas fisiologis yang cukup
baik. Pembangan kotoran yang merupakan tugas utama sudah dapat dikendalikan
dan akan sepenuhnya dikuasai dalam waktu setahun atau dua tahun.
Meskipun kebanyakan bayi sudah menambah kosa kata yang berguna, dapat
menyebutkan kata-kata yang digunakan secara tepat, dapat menyebutkan kata-
10 MontessoriMaria, The Absorbent Mind, Pikiran yang Mudah Terungkap.terj. Dariyanto,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.187.
17. 17
kata yang digunakan secara tepat, dapat mengerti pernyataan dan perintah-
perintah yang sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi
kalimat yang berarti, tetapi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan
orang lain dan untuk mengerti apa yang dkatakan orang lain kepada mereka masih
dalam tingkat yang rendah. Masih banyak harus dikuasai sebelum mereka masuk
sekolah.
Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengeras tulang, dan penguat
otot, memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas perkembangan, tetapi
keberhasilan bayi dalam hal ini banyak bergantung pada kesempatan yang
diberikan untuk menguasai tugas tersebut dan bergantung pada bantuan serta
bimbingan yang diperoleh.
Bayi yang berkembang lambat dalam penguasaan tugas-tugas pekembangan
masa bayi akan mengalami kesulitan pada saat ia mencapai awal masa kanak-
kanak dan diharapkan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan selama tiga
tahun. Dasar yang kurang baik dalam ketrampilan motorik atau berbicara, akan
menyulitkan anak belia untuk menguasai berbagai ketrampilan di bidang
perkembangan itu. Sebaliknya, kalau tugas perkembangan dilakkan dengan baik
maka bayi akan memiliki dasar yang dibutuhkan untuk berhasil menguasai
ketrampilan berbicara, ketrampilan motorik dan bentk pengendalian tubuh
lainnya yang penting untuk menjadi bagian dari kelompok sebayanya, yaitu salah
satu tugas perkembangan yang penting dari awal masa kanak-kanak.
Di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan
menurut (Havighurst) :
a. Mampu makan makanan padat;
b. Mampu mengatur buang air kecil dan besar.
c. Mampu berjalan;
d. Mampu berbicara
e. Mengenal perbedaan jenis kelamin
18. 18
Tugas perkembangan11 adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode
tertentu dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Robert Havighurst, tugas
perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang,
yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-
tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani
dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas
pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan
kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
11 Tugas-tugas Perkembangan, http:// wyndz..com/2013/05/tugas-tugas perkembangan.html,
diakses pada hari Jum’at, 28 Februari 2020
19. 19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa perkembangan pada bayi merupakan hal terpenting yang harus
diperhatikan supaya semua fase terlewati dengan baik. Perkembangan
neonatal merupakan permulaan atau periode awal didalam kehidupan setelah
lahir. Masa neonatal terbagi menjadi 2 periode yaitu periode partunate dan
periode neonate. Bayi juga perlahan mengalami perkembangan dari segi fisik,
motoric, sosial, bahasa. Setiap perilaku atau tindakan yang dilakukan bayi juga
dapat diketahui cirinya seperti saat lapar, kelelahan, takut, kesakitan, masuk
angina, gelisah, tidak nyaman, mengantuk, rasa ingin buang air, dsb. Selain itu
juga bayi mengalami gerak refleks seperti menghisap dan mencari, terkejut,
menggenggam, Babinski dan refleks langkah. Tugas kedua orang tua dalam
masa mendidik bayi adalah mengajari berbicara, melakukan komunikasi
dengan bayi. Sedangkan tugas untuk bayi selama perkembangan, harus
mampu untuk makan makanan padat, mengatur buang air kecil dan besar,
mampu berjalan, berbicara.
B. Saran
Kami berharap teman-teman untuk dapat menambah referensi ilmu
pengetahuan dalam perkembangan bayi, agar lebih luas ilmu yang didapatkan.
20. 20
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1980.
Crain William, Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi, terj. Yudi Santoso,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007.
Tugas-tugas Perkembangan, http:// wyndz.blospot.com/2013/05/tugas-tugas
perkembangan.html.
Hurlock Elizabeth.B, Development Psychology A Life-Span Approach, Fifth
Edition, terj. Istiwidayanti, Soedjarwo, Jakarta: Erlangga, 1980.
Lestar Crow Lestar, Educational Psychology, terj. Abdurrohman Abror,
Yogyakarta: Nur Cahaya, 1989.
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Montessori Maria, the Absorbent Mind, Pikiran yang Mudah Terungkap. terj.
Dariyanto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.