Makalah ini membahas implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan praktis di era global abad 21. Secara khusus membahas tentang hasil pemetaan kompetensi guru melalui UKG secara nasional dan implementasi pengembangan kompetensi melalui PKG dan PKB di berbagai jenjang pendidikan.
1. SEMINAR SEHARI
IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU
DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS
Disajikan Oleh:
KREATIF DAN SUKA
PUBLIKASI
MENGELOLA
INFORMASI
BERPIKIR
PEDAGOGIS
MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN
PEMBELAJARAN YG
KONDUSIF
MENGAKSES WEB
MEMBANGUN
PARADIGMA BARU
KETRAMPILANNYA
DI SET UNTUK ABAD
21
PENGHASILAN
UNTUK DI RUMAH
Drs. Ami Darmawan, Dipl.Ed, M.Pd
4. Tidak Tergantung Pada Umur Negara Itu
Contohnya negara India
dan Mesir, yang umurnya
lebih dari 2000 tahun, tetapi
mereka tetap terbelakang
(miskin)
5. Di sisi lain –Singapura, Kanada,
Australia & New Zealand– negara
yang umurnya kurang dari 150 tahun
dalam membangun, saat ini mereka
adalah bagian dari negara maju di
dunia, dan penduduknya tidak lagi
miskin
6. Ketersediaan sumber daya
alam dari suatu negara
juga tidak menjamin
negara itu menjadi kaya
atau miskin
7. Jepang mempunyai
area yang sangat
terbatas.
Daratannya, 80%
berupa pegunungan
dan tidak cukup untuk
meningkatkan
pertanian & peternakan
8. Tetapi, saat ini Jepang menjadi
raksasa ekonomi nomor dua di dunia.
Jepang laksana suatu negara
“industri terapung” yang besar sekali,
mengimpor bahan baku dari semua
negara di dunia dan mengekspor
barang jadinya
9. Swiss tidak mempunyai
perkebunan coklat tetapi
sebagai negara pembuat
coklat terbaik di dunia.
Negara Swiss sangat kecil,
hanya 11% daratannya yang
bisa ditanami.
10. Swiss juga mengolah susu
dengan kualitas terbaik. (Nestle
adalah salah satu perusahaan
makanan terbesar di dunia).
Swiss juga tidak mempunyai
cukup reputasi dalam keamanan,
integritas, dan ketertiban – tetapi
saat ini bank-bank di Swiss
menjadi bank yang sangat disukai
di dunia.
11. Ras atau warna kulit juga
bukan faktor penting.
Para imigran yang
dinyatakan pemalas di
negara asalnya ternyata
menjadi sumber daya
yang sangat produktif di
negara-negara maju/kaya
di Eropa
13. Perbedaannya adalah
pada sikap/perilaku
masyarakatnya, yang
telah dibentuk
sepanjang tahun
melalui
KEBUDAYAAN &
PENDIDIKAN.
14. Berdasarkan analisis atas perilaku
masyarakat di negara maju, ternyata bahwa
mayoritas penduduknya sehari-harinya
mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar
kehidupan sebagai berikut.
15. Prinsip Dasar Kehidupan
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan
sehari-hari
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
8. Mau bekerja keras
9. Tepat waktu
16. Di negara
terbelakang/miskin/
berkembang, hanya
sebagian kecil
masyarakatnya mematuhi
prinsip dasar kehidupan
tersebut
mayoritas
tidak patuh
minoritas
17. Kita bukan miskin (terbelakang)
karena kurang sumber daya alam,
atau karena alam yang kejam
kepada kita.
18. Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku
kita yang kurang/tidak baik akibat pendidikan
yang kurang.
Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi
dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan
yang akan memungkinkan masyarakat kita
pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan
negara.
20. HASIL MUTU PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA GLOBAL ABAD 21
DIBANDINGKAN NEGERA ASEAN
DAN ASIA PASIFIK
JIKA KITA MELIHAT DALAM RENSTRA KEMENDIKNAS 2010 – 2014 PADA
HALAMAN 35 DISEBUTKAN BAHWA, KUALITAS PENDIDIKAN KITA MENINGKAT
AKAN TETAPI RELATIF MASIH LEBIH RENDAH BILA DIBANDINGKAN DENGAN
PENCAPAIAN NEGARA-NEGARA ASEAN LAINNYA SEPERTI THAILAND,
MALAYSIA, DAN FILIPINA.
HAL INI BISA DILIHAT DARI HASIL STUDY YANG DISELENGGARAKAN OLEH
IEA (INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR EVALUATION OF EDUCATIONAL
ACHIEVEMENT) YANG JUGA DIIKUTI OLEH INDONESIA BERSAMA BEBERAPA
NEGARA LAINNYA DALAM TIMSS (TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATIC
AND SCIENCE STUDY) DAN STUDY PISA (PROGRAMME FOR INTERNATIONAL
STUDENT ASSESMENT) YANG DISELENGGARAKAN OLEH OECD
(ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT), MASIH
RENDAHNYA PERINGKAT INDEKS PEMBANGUNAN GENDER INDONESIA YANG
MENDUDUKI URUTAN KE-93 DARI 177 NEGARA (UNDP 2007/2008)
PERHATIKAN LEBIH LANJUT GAMBAR GRAFIK CAPAIAN PERINGKAT
INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN BERIKUT INI.
21. Human Development Index in ASEAN + 3 Countries
(HDI: Kesehatan, Pendapatan, Pendidikan)
Country
Life
expectancy
(years)
Adult
literacy
rate (%)
Gross
enrolment
ratio (%)
GDP Per
capita
(PPP US$)
HDI Rank
SINGAPORE 78.7 92.5 87 24,481 25
BRUNEI DARUSSALAM 76.4 92.7 74 19,210 33
MALAYSIA 73.2 88.7 71 9,512 61
THAILAND 70.0 92.6 73 7,595 73
PHILIPPINES 70.4 92.6 82 4,321 84
VIETNAM 70.5 90.3 64 2,490 108
INDONESIA 66.8 87.9 66 3,361 110
MYANMAR 60.2 89.7 48 1,027 129
CAMBODIA 56.2 73.6 59 2,078 130
LAO PDR 54.7 68.7 61 1,759 133
JAPAN 82.0 - 84 27,967 11
KOREA, REP. OF 77.0 97.9 93 17,971 28
CHINA 71.6 90.9 69 5,003 85
Source: UNDP - Human Development Report 2005
22. PERBANDINGAN PERINGKAT HDI
INDONESIA, MALAYSIA & VIETNAM TAHUN 1995-2005
140
120
100
80
60
40
20
0
VIETNAM INDONESIA
MALAYSIA
1995 2000 2003 2004 2005
1 2 3 4 5
Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004 dan 2005)
23. PERBANDINGAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX
(TAHUN 2004)
PERINGKAT NEGARA HDI
3 Australia 0,946
9 Jepang 0,938
59 Malaysia 0,793
76 Thailand 0,768
111 Indonesia 0,692
24. SECARA MAKRO
ITULAH CAPAIAN KONDISI REALITA PETA MUTU
PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA
LAIN DI DUNIA PADA ABAD 21 SAAT
INI.
25. BAGAIMANA PERGESERAN
PARADIGMA BARU KONSEP
KEMAJUAN BANGSA ?
Bukan Sumber Daya Alam, Bukan Luas Wilayah, Bukan
Jumlah Penduduk, Akan Tetapi ….
Budaya Kerja (Hamish McRae)
Modal Sosial Tinggi –High Trust Society (Francis
Fukuyama, 1995)
Producer Economics –Communitarian Capitalism
(Lester Tuhrow, 1991)
Free Market Democracy (Friedman, 1999)
Kehidupan Spiritual Agama Tinggi (Davies, 1987)
26. 10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA
(Thomas Lickona)
1. Peningkatan kekerasan di kalangan
remaja;
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang
buruk;
3. Pengaruh peer-group yang kuat dalam
tindak kekerasan;
4. Peningkatan perilaku merusak diri, seperti
narkoba, seks bebas, dan alkohol;
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik
dan buruk;
27. 10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA
(Thomas Lickona)
6. Penurunan etos kerja;
7. Semakin rendahnya rasa hormat
terhadap orang-tua dan guru;
8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik
sebagai individu maupun sebagai
warga masyarakat dan negara;
9. Ketidakjujuran yang begitu
membudaya/ memasyarakat;
10. Penuh rasa saling curiga dan kebencian
di antara sesama.
28. 13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI
DUNIA KERJA (George Boggs)
1. Jujur dan dapat diandalkan;
2. Dapat dipercaya dan tepat waktu;
3. Dapat menyesuaikan diri dengan orang
lain;
4. Dapat bekerja sama dengan atasan;
5. Dapat menerima dan menjalankan
kewajiban;
6. Bermotivasi untuk terus belajar dan
meningkatkan diri;
7. Berfikir bahwa dirinya berharga;
29. 13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI
DUNIA KERJA (George Boggs)
8. Dapat berkomunikasi dan
mendengarkan secara efektif;
9. Dapat bekerja dengan supervisi
minimum (Mandiri dan Handal);
10.Dapat menyelesaikan masalah pribadi
dan profesi;
11. Memiliki kemampuan dasar
(kecerdasan);
12.Dapat membaca dengan pemahaman
memadai;
13. Mengerti dasar-dasar matematika
sesuai permintaan.
30. PERUBAHAN PARADIGMA
FOKUS PENDIDIKAN
Physical
Development
(PD)
Mental
Development
(MD)
Psychological
Socioeconomical
Development
Spiritual Development
(SP)
31. ERA HEARTSTART
Character Education
Age-appropriate
Child Training
Parenting Education
PD MD
SP
KECERDASAN
FISIK-MENTAL/
KOGNITIF
KECERDASAN
EMOSIONAL-SPIRITUAL
SDM YANG
BERMUTU
TINGGI
Good Academic
Achievement
Youth With Good
Character
High Health Status
32. KEMAJUAN SUATU BANGSA DITENTUKAN OLEH
PENDIDIKAN
KUALITAS MUTU PENDIDIKAN DITENTUKAN OLEH
GURU
PEMETAAN
KEMAMPUAN
GURU
UKA - UKG
PERENCANAAN
TINDAKAN
PKG DAN PKB
EVALUASI PELAKSANAAN
PKG - PKB
34. Judul: IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU
DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS
FOKUS PEMBAHASAN
Secara umum rumusan masalah dalam makalah ini adalah
bagaimana implementasi kompetensi professional guru di sekolah
dalam tinjauan praktis (kedepan) dalam abad ke 21. Secara lebih
khusus dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana paparan kondisi data hasil pemetaan kompetensi
professional dalam uji kompetensi guru (UKG) secara nasional?
2. Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan dan
peningkatan kompetensi professional guru di sekolah di berbagai
jenjang pendidikan kita MELALUI PKG DAN PKB ?.
35. PROGRAM
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
Peningkata
n Kualifikasi
1
Sertifikasi
guru
2
Peningkatan
Kompetensi
3
GURU
2,9 JUTA
Penghargaa
n dan
perlindunga
n
5
Maslahat
Tambahan
Tunjangan
Pendidik
7
8
Perencanaa
n
Kebutuhan
Guru
Pengembangan
Karir
6 4
38. FUNGSI UJI KOMPETENSI GURU:
• Prinsip Profesionalitas: Pasal 7 UU 14 Thn 2005, ayat (1) point d dan g: Guru wajib memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan.
• Hak dan Kewajiban Guru : Pasal 14 ayat 1 butir k : memperoleh pelatihan dan pengembangan
profesi dalam bidangnya.
• Kewajiban Guru : Pasal 20 ayat b: meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademi dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni;
Karena itu harus diawali dengan:
UJI KOMPETENSI
GURU
PEMETAAN
KOMPETENSI
PENILAIAN KINERJA
GURU
PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
DIKLAT GURU :
1. ON LINE
2. OFF LINE (VCD INTERAKTIF)
3. MODUL
4. TATAP MUKA
ANGKA KREDIT
GURU
KENAIKAN
PANGKAT DAN
JABATAN GURU
UKG telah berhasil
mengaktifkan 2.979
Laboratorium
Komputer sekolah yang
akan digunakan sebagai
tempat Diklat On Line
Guru tahun 2013.
(Optimasi Jardiknas
untuk e-learning)
ANGKA KREDIT
GURU
Catatan : Dengan empat cara ini maka seluruh guru akan terjangkau untuk mengikuti diklat pada
tahun 2013 (sesuai amanat UU 14 tahun 2005)
39. SINERGI PERMENNEGPAN-RB
NO.16 TH. 2009 DENGAN
PERMENDIKBUD NO.57 TH. 2012
tentang UJI KOMPETENSI GURU
Uji Kompetensi Guru (UKG)
dilakukan setiap kenaikan pangkat
dan/atau jabatan, secara periodik
seperti gambar berikut:
UKG UKG
III/a III/b dst ...
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 Thn
KENAIKAN
PANGKAT
PERMENDIKBUD
NO.: 57 TAHUN 2012
MEMASTIKAN PENGUASAAN
ANGKA
KREDIT
UNSUR UTAMA
Pasal 11
1. PENDIDIKAN
2. PEMBELAJARAN/BIMBINGAN/
TUGAS UTAMA
3. PKB PENGENBANGAN DIRI,
PUBLIKASI ILMIAH, KARYA
INOVATIF
UNSUR PENUNJANG
Pasal 11
1. IJAZAH YANG TIDAK RELEVAN
2. PENGHARGAAN
3. KEGIATAN EKSTRA
4. PEMBIMBING PRAKTIK
5. PENILAI ANGKA KREDIT
6. PELATIH
UJI
KOMPETENSI GURU
PENGETAHUAN
PERMENNEGPAN DAN RB
NO.16 TAHUN 2009
Pasal 15
1. KUALITAS
2. KUANTITAS
3. BIAYA
4. WAKTU
PENILAIAN
KINERJA GURU
Kesimpulan :
PerMenneg PAN-RB No 16 Th. 2009 tidak mengatur secara teknis
tentang pengujian kompetensi sebagai komponen
kualitas pelaksanaan tugas utama guru. Hal tersebut diatur pada
Permendikbud No. 57 Tahun 2012. Dengan demikian kedua Permen
tersebut saling komplementer.
40. Distribusi Guru Menurut Status Kepegawaian
40
Data Guru: Berbagai Indikator
Distribusi Guru Menurut Jenjang Tugas
Jenjang Jumlah
TK 267,576
SD 1,644,925
SMP 556,905
SLB 16,102
SMA 264,512
SMK 175,656
TOTAL 2,925,676
6.00%
9.04%
9.15%
56.22%
19.04%
0.55%
SMK
SMA
SLB
SMP
SD
TK
58.56%
10.74%
30.70%
PNS GTY GTT
Status Jumlah
PNS 1,713,379
GTY 314,091
GTT 898,206
Total 2,925,676
PNS GTY GTT
Distribusi Guru Menurut Jenjang Pendidikan
Pendidikan Jumlah
<S1 1,424,513
>= S1 1,501,163
TOTAL 2,925,676
>= S1 , 51.31% <S1 , 48.69%
Distribusi Guru Menurut Golongan
Golongan Jumlah
II 283,010
III 669,533
IV 760,836
TOTAL 1,713,379
16.52%
44.41
%
39.08
%
IV
III
II
Distribusi Guru Menurut Sertifikasi
Sertifikasi Jumlah
Sudah 1,016,017
thn 2012 248,242
Belum 830,254
Total 2094513
48.51%
11.85%
39.64%
Belum
thn 2012
Sudah
2600
2650
2700
2750
2800
2850
2900
50
40
30
20
10
0 2950
S
i
s
a
Jumlah Guru Pensiun: 2012-2016
P
e
n
s
i
u
n
Pensiun Sisa
Tahun Pensiun Sisa
2012 27,396 2,898,280
2013 42,275 2,856,005
2014 41,505 2,814,500
2015 44,450 2,770,050
2016 42,509 2,727,541
Total 198,135 2,727,541
46. 46.04
44.92
44.27
42.21
42.03
41.87
41.63
40.55
39.89
39.73
39.63
39.33
39.13
39.09
38.55
38.33
38.29
38.24
37.61
37.51
37.41
36.57
36.55
36.54
36.50
35.91
35.83
35.70
35.35
35.28
35.26
34.61
39.05
YOGYA
JATENG
DKI
JABAR
BANTEN
BALI
JATIM
SULUT
BABEL
JAMBI
PAPUA BARAT
SUMBAR
KALSEL
KALTIM
KALBAR
KEPRI
LAMPUNG
NTT
BENGKULU
RIAU
SUMUT
SUMSEL
SULTRA
SULTENG
MALUKU
SULSEL
SULBAR
KALTENG
GORONTALO
NTB
MALUT
PAPUA
NAD
44.86
44.11
43.91
43.67
43.24
42.89
42.75
41.53
48.95
41.05
40.45
40.41
39.55
39.50
39.43
39.36
39.18
39.08
38.46
38.33
38.27
38.24
38.12
38.05
37.83
37.67
36.99
36.94
36.89
36.57
35.98
34.13
38.71
YOGYA
JATENG
DKI
JATIM
BABEL
SUMBAR
JABAR
KEPRI
BALI
BANTEN
KALSEL
RIAU
PAPUA
BENGKULU
KALTIM
KALBAR
NTB
SULUT
GORONTALO
SUMSEL
JAMBI
SUMUT
KALTENG
SULSEL
SULTENG
LAMPUNG
NTT
PAPUA BARAT
SULBAR
SULTRA
MALUKU
NAD
MALUT
Nilai Rata-Rata UKG SD(menurut Provinsi)
Guru
Kelas
Penjaskes
Rata-rata
Guru Kelas
Nasional:
41.52
Rata-rata
Penjaskes
Nasional =
40.76
47. 46.65
46.57
45.28
44.45
44.43
43.32
43.32
43.06
43.05
42.83
42.83
42.61
42.56
42.41
42.08
41.72
41.60
41.49
41.44
40.94
40.35
40.29
39.65
39.60
39.38
39.20
38.72
37.94
37.32
36.83
36.81
36.56
41.15
BABEL
YOGYA
JATENG
JATIM
DKI
BENGKULU
KEPRI
JABAR
SUMBAR
KALBAR
BANTEN
KALTENG
KALSEL
SUMSEL
RIAU
NTB
JAMBI
BALI
KALTIM
SULTRA
LAMPUNG
SUMUT
PAPUA
63.95
PAPUA BARAT
NTT
SULBAR
SULSEL
GORONTALO
SULUT
SULTENG
MALUKU
MALUT
NAD
61.76
58.75
58.03
56.91
56.80
55.53
53.73
59.52
53.11
53.02
52.90
52.17
51.71
51.60
50.57
49.67
49.56
48.11
47.62
47.35
47.32
47.20
46.95
46.65
45.76
45.71
45.17
42.19
39.53
37.24
45.06
51.07
YOGYA
JATENG
JATIM
BABEL
DKI
JABAR
BALI
BANTEN
KEPRI
NTB
SUMBAR
BENGKULU
KALBAR
LAMPUNG
KALTIM
RIAU
KALSEL
SULTRA
PAPUA
SUMSEL
SUMUT
JAMBI
SULBAR
PAPUA BARAT
KALTENG
GORONTALO
SULSEL
SULUT
NTT
SULTENG
NAD
MALUKU
MALUT
Nilai Rata-Rata UKG SMP (menurut Provinsi)
MTK B.Ind
Rata-rata
Matematika
Nasional:
53.58
Rata-rata
Bhs Indonesia
Nasional =
42.29
48. Nilai Rata-Rata UKG SMA (menurut Provinsi)
50.41
46.67
46.09
44.39
44.09
43.99
43.65
43.28
43.08
42.98
42.88
48.11
42.48
41.88
41.56
41.02
40.95
40.65
40.50
39.36
38.96
38.96
38.94
38.54
38.30
38.10
37.71
37.33
37.13
35.95
35.27
34.46
40.25
YOGYA
JATENG
JATIM
DKI
BABEL
BALI
BANTEN
JABAR
KALTIM
KALSEL
KALBAR
SUMBAR
BENGKULU
NTB
PAPUA
KEPRI
LAMPUNG
RIAU
SULBAR
SUMSEL
NTT
PAPUA BARAT
SULSEL
SULTRA
SUMUT
SULTENG
JAMBI
KALTENG
SULUT
GORONTALO
NAD
MALUKU
MALUT
42.43
41.29
40.80
40.78
40.77
40.49
40.47
39.76
39.68
39.02
46.41
38.67
38.61
38.58
38.49
38.44
38.35
37.97
37.44
37.03
36.38
36.14
34.99
34.92
34.91
34.47
34.11
32.52
32.41
31.59
28.71
33.19
37.27
YOGYA
JATIM
JATENG
BABEL
BALI
JABAR
BANTEN
DKI
KALSEL
KALBAR
LAMPUNG
BENGKULU
KALTIM
KEPRI
SUMSEL
NTB
SUMBAR
SULBAR
KALTENG
PAPUA
RIAU
PAPUA BARAT
GORONTALO
SULSEL
SULTRA
SUMUT
JAMBI
SULUT
NTT
NAD
MALUKU
SULTENG
MALUT
MTK
B Inggris
Rata-rata
Matematika
Nasional =
42.75
Rata-rata
Bhs. Inggris
Nasional =
38.73
49. 10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SD
NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL
1 Hepy Dwiarti, S.Tp SD Kristen Kalam Kudus DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 83 Guru Kelas
2 SUMIYONO SD N WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 81 Guru Kelas
3 SETYOWATI, S.PD SDN KALIASIN VI - 285 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas
4 SUMADI, S.Pd SH SDN MADE 4 Lamongan Jawa Timur Kab. Lamongan 80 Guru Kelas
5 SUKARMAN SDN SAMBIKEREP V NO. 613 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas
6 ENDANG SULISTYOWATI, S.Pt. SD Masjid Syuhada DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 79 Guru Kelas
7 KURDISUN Jawa Tengah Kab. Pekalongan 79 Penjaskes
8 ALUIZIDUHU ZEBUA SD NEGERI 070983 SIHAREO SUMATERA UTARA Kota Gunung Sitoli 79 Guru Kelas
9 Umi Nadiyah SD N TUBIN DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 78 Guru Kelas
10 SUNARTO SD N 4 KRANDEGAN Jawa Tengah Kab. Banjarnegara 78 Guru Kelas
50. 10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SMP
NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL
1 Jaja Juanda SMP Negeri 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 91 Matematika
2 SOFI'I, M.PD. JAWA TENGAH Kab. Pati 90 Matematika
3 KUSWATUL HASANAH SMP MUHAMMADIYAH 7 MLARAKJAWA TIMUR Kab. Ponorogo 89 Matematika
4 SRI SUHARTI SMP NEGERI 13 SURABAYA JAWA TIMUR Kota Surabaya 88 Matematika
5 Sudiro JAWA TENGAH Kab. Karanganyar 88 Matematika
6 SUYATMI SMP N 5 WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 88 Matematika
7 CAICILIA LESTARININGSIH SMP TARAKANITA Banten Kab. Tangerang 87 Matematika
8 Dadang Koswara SMP N 3 BOJONGPICUNG JAWA BARAT Kab. Cianjur 87 Matematika
9 I Made Sukardi SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGBAaRliAJA Kab. Buleleng 87 Matematika
10 Anna Siswati SMP NEGERI 1 SINGOSARI JAWA TIMUR Kab. Malang 87 Matematika
10 Nilai Nilai Tertinggi Nasional GURU SMA
NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL
1 BUDI SETYO UTOMO, SPD Jawa Tengah Kab. Klaten 91 Kimia
2 UNERI WIDIANINGRUM SMAN 1 JALANCAGAK JAWA BARAT Kab. Subang 89 Biologi
3 AHMAD WAHIB SMA N 2 Probolinggo Jawa Timur Kota Probolinggo 88 Kimia
4 YENI YUNIARTI SMA N 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 88 Kimia
5 FEBRINAR ISWANTI SMA N 1 KOTA SOLOK Sumatera Barat Kota Solok 88 Kimia
6 Kasinu SMAN 1 NAGRAK JAWA BARAT Kab. Sukabumi 87 Kimia
7 SUMARSONO, SPd JAWA TENGAH Kota Magelang 87 Kimia
8 SRI LESTARI Jawa Tengah Kab. Rembang 87 Kimia
9 NURHUDA Jawa Tengah Kab. Pemalang 87 Kimia
10 ENDANG SIWI RETNANINGSIH, M.Pd JAWA TENGAH Kota Surakarta 87 Kimia
52. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
GURU PROFESIONAL
1. Kesra
2. Harlindung
3. Tunjangan Profesi
PENGEMBANGAN
KARIER
GURU CPNS
(80 %)
PROGRAM
INDUKSI
(1 -2 TAHUN)
PRA
JABATAN
GURU PNS (100 %)
GURU PERTAMA (IIIA)
PK Guru = Penilaian Kinerja Guru
PKB = Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
S1/DIV
KEPENDIDIKAN / NON
KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PROFESI GURU
(PPG)
PKB
-
+
-
+
PK Guru
formatif
PK Guru
sumatif
KECUKUPAN
ANGKA KREDIT
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
53. SM : Standar Minimal
PKB : Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
PK : Penilaian Kinerja
UJI
KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM
PKB
DIKLAT
PENGEMBANGAN
N ˂SM N ≥ SM
GURU
PROFESIONAL
1. KENAIKAN
PANGKAT/ JABATAN
2. PROMOSI
3. TUNJANGAN
PROFESI
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
PK DRIVEN
DIKLAT DASAR
DIKLAT
LANJUTAN
INDIKATOR UTAMA
No. INDIKATOR
1. Disiplin Guru (kehadiran,
ethos kerja)
2. Efisiensi dan
Efektivitas
pembelajaran
(Kapasitas
transformasi ilmu ke
siswa)
3. Keteladanan Guru
(berbicara, bersikap dan berperilaku)
4. Motivasi Belajar
Siswa
DAMPAK
No INDIKATOR
1. Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes
Standar Lainnya)
2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal,
Nasional dan Internasional
3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja
melalui Penelusuran Alumni.
4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
Pembinaan karier dan
kepangkatan
Memastikan guru melaksanakan
tugas profesional
Menjamin bahwa layanan
pendidikan yang diberikan oleh
guru berkualitas
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan
KEADILAN)
54. UJI
KOMPETENSI
PKB
DIKLAT
PENGEMBANGAN
GURU
PROFESIONAL
PK
1. KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
2. PROMOSI
INTERNALLY &
EKSTERNALLY DRIVEN
DIKLAT DASAR
FORMAL/
NON FORMAL
DIKLAT FUNGSIONAL
DAN KEGIATAN
KOLEKTIF GURU
SM : Standar Minimal
PKB : Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
PK : Penilaian Kinerja
ANGKA KREDIT
UJIA
N
TL
L
STAGE 2 STAGE 1
TUNJANGAN
PROFESI
N < SM
N ≥ SM
NPK < SM
NPK ≥ SM
BADAN PSDMPK DAN PMP
55. UJI KOMPETENSI
(2012: 10 %)
SBG GURU
(6 JP)
SBG KS (18 JP
TUGAS TEMBAHAN)
ALTERNATIF SEBAGAI GURU SEBAGAI KS KEPUTUSAN
UJI KOMPETENSI
PENILAIAN
KINERJA
KOMPETEN KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI KS
KOMPETEN TIDAK KOMPETEN
DINILAI KINERJA SEBAGAI
GURU
TIDAK KOMPETEN TIDAK KOMPETEN WAJIB DIKLAT DASAR GURU
PENILAIAN
N <˂SM KINERJA SBG KS N ≥ SM
DIKLAT DASAR
PENGUATAN KS
KENAIKAN PANGKAT DAN
PENGHARGAAN LAINNYA YANG
DIKLAT LANJUT RELEVAN
PENGUATAN KS
56. EVALUASI
DIRI
4-6 MINGGU DI AWAL
RENTANG WAKTU 2
BADAN PSDMPK DAN PMP
PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
PENILAIAN
KINERJA
GURU
RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
SEMESTER
4-6 MINGGU DI AKHIR
RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
57. GURU
PROFESIONAL
Evaluasi Diri
(awal semester)
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan
+
-
+
y
Pengembangan Karir
-
Penilaian Kinerja Guru (akhir
semester berikutnya)
Kecukupan
Angka Kredit
t
BADAN PSDMPK DAN PMP
58. • Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya
• Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 Tentang
Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru.
BADAN PSDMPK DAN PMP
59. Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya.
(PermennegPAN & RB No. 16/2009)
PKGuru menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya
secara profesional
PKGuru menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan
oleh guru adalah berkualitas
BADAN PSDMPK DAN PMP
60. Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru untuk
mengembangkan potensi dan karirnya
Sebagai acuan bagi sekolah untuk
merencanakan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
Merupakan dasar untuk memberikan nilai
prestasi kerja guru dalam rangka
pengembangan karir guru sesuai
Permennegpan & RB No.16/2009
BADAN PSDMPK DAN PMP
61. Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau guru senior
(guru pembina) yang kompeten, telah mengikuti pelatihan
penilaian dan ditunjuk oleh kepala sekolah
pengawas sekolah mensupervisi kegiatan penilaian kinerja
di sekolah
Penilaian kinerja dilakukan sekali dalam rentang 2
semester (pada akhir semester ke 2)
Diawali dengan Evaluasi Diri (pada awal semester ke 1)
Penilaian kinerja ditekankan pada pelaksanaan tugas
utama guru yang terkait dengan penguasaan kompetensi
dasar yang harus dimiliki oleh guru.
BADAN PSDMPK DAN PMP
62. EVALUASI
DIRI
4-6 MINGGU DI AWAL
RENTANG WAKTU 2
BADAN PSDMPK DAN PMP
PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
PENILAIAN
KINERJA
GURU
RENTANGWAKTU 2 SEMESTER
SEMESTER
4-6 MINGGU DI AKHIR
RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
63. Evaluasi diri pada awal semester digunakan
sebagai dasar penyusunan rencana program
PKB tahunan bagi guru .
Hasil penilaian Kinerja Guru pada akhir semester
berikutnya digunakan untuk melihat peningkatan
kompetensi dan memberikan nilai kinerja guru
(menghitung perolehan angka kredit guru pada
tahun tersebut)
BADAN PSDMPK DAN PMP
64. PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PKGURU KELAS/MATA PELAJARAN
KOMPETENSI
PEDAGOGIK
1. Mengenal karakteristik dan potensi
peserta didik
2. Menguasasi teori belajar dan prinsip
prinsip pembelajaran yang efektif
3. Merencanakan dan mengembangkan
kurikulum
4. Melaksanakan pembelajaran yang
efektif
5. Menilai dan mengevaluasi
pembelajaran
PROFESIONAL
6. Menguasai materi dan pola pikir
keilmuan yang diampu
7. Mengembangkan keprofesian melalui
tindakan reflektif
KOMPETENSI
PEDAGOGIK
1. Menguasai karakteristik peserta didik.
2. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
3. Pengembangan kurikulum.
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
5. Pengembangan potensi peserta didik.
6. Komunikasi dengan peserta didik.
7. Penilaian dan evaluasi.
KEPRIBADIAN
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional.
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
10. tos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru.
SOSIAL
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif.
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga
kependidikan, orang tua, peserta didik, dan
masyarakat.
PROFESIONAL
13. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu.
14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui
tindakan yang reflektif. BADAN PSDMPK DAN PMP
65. PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PKGURU BK/KONSELOR
KOMPETENSI
PEDAGOGIK
1. Menguasai Teori dan Praksis
Pendidikan
2. Mengaplikasikan Perkembangan
Fisiologis dan Psikologis serta
Perilaku Konseli
3. Menguasai Esensi Layanan BK dalam
Jalur, Jenis, dan Jenjang Satuan
Pendidikan
PROFESIONAL
4. Menguasai Konsep dan Praksis BK
5. Merancang Program BK
6. Mengimplementasikan Program BK
7. Menilai Proses dan Hasil Pelayanan BK
8. Menguasai Konsep dan Praksis
Penelitiandalam BK
KOMPETENSI
PEDAGOGIK
1. Menguasai teori dan praksis pendidikan.
2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan
psikologis serta perilaku konseli.
3. Menguasai esensi layanan BK dalam jalur, jenis, dan
jenjang satuan pendidikan.
KEPRIBADIAN
4. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih.
6. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian
yang kuat.
7. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi.
SOSIAL
8. Mengimplementasikan kolaborasi internal di tempat
bekerja.
9. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK.
10.Mengimplementasi kolaborasi antar profesi.
PROFESIONAL
11.Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk
memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli.
12.Menguasai kerangka teoritik dan praksis BK.
13.Merancang program BK.
14.Mengimplementasikan program BK yang
komprehensif.
15.Menilai proses dan hasil kegiatan BK.
16.Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika
professional.
17.Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK.
BADAN PSDMPK DAN PMP
66.
67. PENGERTIAN PKB GURU
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah
PKB dilaksanakan agar guru dapat
memelihara, meningkatkan, dan memperluas
pengetahuan dan keterampilannya untuk
melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional. Pembelajaran yang berkualitas
diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta
didik
pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara
bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru.
BADAN PSDMPK DAN PMP
68. untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan
dalam peraturan perundangan yang berlaku.
Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses
pembelajaran peserta didik.
Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
tenaga profesional.
Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.
Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.
Menunjang pengembangan karir guru.
BADAN PSDMPK DAN PMP
71. 1. Pengembangan
Diri
a) Diklat fungsional
b) Kegiatan kolektif guru
2. Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah
b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau
gagasan ilmu di bidang pendidikan
formal
c) Publikasi buku pelajaran, buku
pengayaan, dan pedoman guru
3. Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna
b) Menemukan/menciptakan karya seni
c) Membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum
d) Mengikuti pengembangan penyusunan
standar, pedoman, soal dan sejenisnya
BADAN PSDMPK DAN PMP
73. Contoh: Program Induksi,
mentoring, pembinaan,
observasi pembelajaran,
kemitraan pembelajaran,
berbagi pengalaman,
Pengembangan sekolah
secara menyeluruh (WSD=
whole school development)
Contoh: Jaringan lintas
sekolah (seperti KKG/MGMP,
KKM, KKKS/MKKS, KKPS,
MKPS, atau jaringan virtual.
Contoh: PPPP-TK, LPMP,
LPTK, Asosiasi Profesi, dan
PKB Provider lainnya.
DALAM
SEKOLAH
BADAN PSDMPK DAN PMP
74. Kompetensi yang diidentifikasikan di bawah standar
berdasarkan evaluasi diri.
Kompetensi yang diidentifikasikan oleh guru perlu
ditingkatkan.
Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang
diperlukan oleh guru untuk pengembangan
karir/melaksanakan tugas-tugas baru, misalnya sebagai
kepala sekolah.
Pengetahuan, keterampilan, materi yang dibutuhkan
berdasarkan Laporan Evaluasi Diri Sekolah dan/atau
Rencana Tahunan Pengembangan Sekolah.
Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi khusus yang
diminati oleh guru.
BADAN PSDMPK DAN PMP
75. Guru melakukan
evaluasi diri pada
awal semester
Profil kinerja guru
berdasarkan hasil
evaluasi diri dan
dokumen pendukung
Koordinator dan Guru
menyusun rencana
PKB Guru
Guru melaksanakan
PKB Guru
(ada Guru
Pendamping)
Guru menerima
rencana final kegiatan
PKB Guru
Koordinator dan
Kepala Sekolah
menetapkan rencana
kegiatan PKB Guru
Guru dan
Koordinator
melakukan refleksi
hasil PKB Guru
Guru mengikuti
Penilaian Kinerja
Guru akhir semester
berikutnya
Hasil PK Guru sebagai
dasar perencanaan
PKB Guru tahun
berikutnya
BADAN PSDMPK DAN PMP
77. Simpulan
Capaian mutu pendidikan kita secara nasional terasa masih rendah diantara negara-negara lain. Tentu kondisi ini
dipengaruhi oleh berbagai unsur penyebab yang saling terkait, salah satunya adalah belum terdapatnya suatu system
pengelolaan pembinaan mutu kompetensi guru yang mampu memandirikan, membangkitkan, bahwa jabatan
professional guru merupakan kebutuhan guru yang harus dikembangkan dan ditingkatkan oleh setiap diri guru sesuai
tuntutan kebutuhan di era global di abad 21. Kebijakan penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKG-PKB) adalah sebuah solusi yang diharapkan dapat menjawab masalah upaya meningkatkan
kompetensi guru untuk lebih baik dapat memenuhi tuntutan perubahan di abad 21.
Pemerintah telah menetapkan serangkaian kebijakan melalui berbagai penataan peraturan dari undang-undang,
peraturan pementah, peraturan kementerian dan panduan teknis mengelola peningkatan kinerja guru dan
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi seluruh guru di Indonesia dengan visi menjadikan guru yang professional,
bermartabat dan sejahtera dari tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota, LPMP/P4TK, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, di
setiap satuan pendidikan untuk bersinergi, berkolaborasi secara aktif, kreatif, inovatif mandiri melakukan langkah nyata
secara professional dengan kebesaran jiwa mewujudkan berbagai kegiatan yang berfokus pada suatu upaya untuk
meningkatkan kompetensi guru.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, merupakan kebutuhan essensial keprofesian bagi setiap diri guru, oleh
karena itu harus dipenuhi agar guru dapat terjaga profesinya dalam menghadapi setiap perubahan zaman.
Jika kompetensi dan kesejahteraan guru bagus, maka kinerja guru menjadi bagus, kinerja guru yang bagus berdampak
kepada proses belajar mengajar bagus, yang pada gilirannya mutu pendidikan peserta didik insyaallah akan berubah
meningkat lebih baik dapat memenuhi kebutuhan kehidupan di era globall pada abad 21.