SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
SEMINAR SEHARI 
IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU 
DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS 
Disajikan Oleh: 
KREATIF DAN SUKA 
PUBLIKASI 
MENGELOLA 
INFORMASI 
BERPIKIR 
PEDAGOGIS 
MENCIPTAKAN 
LINGKUNGAN 
PEMBELAJARAN YG 
KONDUSIF 
MENGAKSES WEB 
MEMBANGUN 
PARADIGMA BARU 
KETRAMPILANNYA 
DI SET UNTUK ABAD 
21 
PENGHASILAN 
UNTUK DI RUMAH 
Drs. Ami Darmawan, Dipl.Ed, M.Pd
A 
to reflect & to act 
Refleksi & Tindakan
Dimana Perbedaan Antara Negara 
Berkembang (Miskin) Dan Negara Maju 
(Kaya) ?
Tidak Tergantung Pada Umur Negara Itu 
 Contohnya negara India 
dan Mesir, yang umurnya 
lebih dari 2000 tahun, tetapi 
mereka tetap terbelakang 
(miskin)
 Di sisi lain –Singapura, Kanada, 
Australia & New Zealand– negara 
yang umurnya kurang dari 150 tahun 
dalam membangun, saat ini mereka 
adalah bagian dari negara maju di 
dunia, dan penduduknya tidak lagi 
miskin
 Ketersediaan sumber daya 
alam dari suatu negara 
juga tidak menjamin 
negara itu menjadi kaya 
atau miskin
 Jepang mempunyai 
area yang sangat 
terbatas. 
 Daratannya, 80% 
berupa pegunungan 
dan tidak cukup untuk 
meningkatkan 
pertanian & peternakan
Tetapi, saat ini Jepang menjadi 
raksasa ekonomi nomor dua di dunia. 
Jepang laksana suatu negara 
“industri terapung” yang besar sekali, 
mengimpor bahan baku dari semua 
negara di dunia dan mengekspor 
barang jadinya
 Swiss tidak mempunyai 
perkebunan coklat tetapi 
sebagai negara pembuat 
coklat terbaik di dunia. 
 Negara Swiss sangat kecil, 
hanya 11% daratannya yang 
bisa ditanami.
Swiss juga mengolah susu 
dengan kualitas terbaik. (Nestle 
adalah salah satu perusahaan 
makanan terbesar di dunia). 
Swiss juga tidak mempunyai 
cukup reputasi dalam keamanan, 
integritas, dan ketertiban – tetapi 
saat ini bank-bank di Swiss 
menjadi bank yang sangat disukai 
di dunia.
 Ras atau warna kulit juga 
bukan faktor penting. 
 Para imigran yang 
dinyatakan pemalas di 
negara asalnya ternyata 
menjadi sumber daya 
yang sangat produktif di 
negara-negara maju/kaya 
di Eropa
 Lalu……. apa 
perbedaannya?
 Perbedaannya adalah 
pada sikap/perilaku 
masyarakatnya, yang 
telah dibentuk 
sepanjang tahun 
melalui 
KEBUDAYAAN & 
PENDIDIKAN.
 Berdasarkan analisis atas perilaku 
masyarakat di negara maju, ternyata bahwa 
mayoritas penduduknya sehari-harinya 
mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar 
kehidupan sebagai berikut.
Prinsip Dasar Kehidupan 
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan 
sehari-hari 
2. Kejujuran dan integritas 
3. Bertanggung jawab 
4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat 
5. Hormat pada hak orang/warga lain 
6. Cinta pada pekerjaan 
7. Berusaha keras untuk menabung & investasi 
8. Mau bekerja keras 
9. Tepat waktu
 Di negara 
terbelakang/miskin/ 
berkembang, hanya 
sebagian kecil 
masyarakatnya mematuhi 
prinsip dasar kehidupan 
tersebut 
mayoritas 
tidak patuh 
minoritas
 Kita bukan miskin (terbelakang) 
karena kurang sumber daya alam, 
atau karena alam yang kejam 
kepada kita.
 Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku 
kita yang kurang/tidak baik akibat pendidikan 
yang kurang. 
 Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi 
dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan 
yang akan memungkinkan masyarakat kita 
pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan 
negara.
B
HASIL MUTU PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA GLOBAL ABAD 21 
DIBANDINGKAN NEGERA ASEAN 
DAN ASIA PASIFIK 
 JIKA KITA MELIHAT DALAM RENSTRA KEMENDIKNAS 2010 – 2014 PADA 
HALAMAN 35 DISEBUTKAN BAHWA, KUALITAS PENDIDIKAN KITA MENINGKAT 
AKAN TETAPI RELATIF MASIH LEBIH RENDAH BILA DIBANDINGKAN DENGAN 
PENCAPAIAN NEGARA-NEGARA ASEAN LAINNYA SEPERTI THAILAND, 
MALAYSIA, DAN FILIPINA. 
 HAL INI BISA DILIHAT DARI HASIL STUDY YANG DISELENGGARAKAN OLEH 
IEA (INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR EVALUATION OF EDUCATIONAL 
ACHIEVEMENT) YANG JUGA DIIKUTI OLEH INDONESIA BERSAMA BEBERAPA 
NEGARA LAINNYA DALAM TIMSS (TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATIC 
AND SCIENCE STUDY) DAN STUDY PISA (PROGRAMME FOR INTERNATIONAL 
STUDENT ASSESMENT) YANG DISELENGGARAKAN OLEH OECD 
(ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT), MASIH 
RENDAHNYA PERINGKAT INDEKS PEMBANGUNAN GENDER INDONESIA YANG 
MENDUDUKI URUTAN KE-93 DARI 177 NEGARA (UNDP 2007/2008) 
 PERHATIKAN LEBIH LANJUT GAMBAR GRAFIK CAPAIAN PERINGKAT 
INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN BERIKUT INI.
Human Development Index in ASEAN + 3 Countries 
(HDI: Kesehatan, Pendapatan, Pendidikan) 
Country 
Life 
expectancy 
(years) 
Adult 
literacy 
rate (%) 
Gross 
enrolment 
ratio (%) 
GDP Per 
capita 
(PPP US$) 
HDI Rank 
SINGAPORE 78.7 92.5 87 24,481 25 
BRUNEI DARUSSALAM 76.4 92.7 74 19,210 33 
MALAYSIA 73.2 88.7 71 9,512 61 
THAILAND 70.0 92.6 73 7,595 73 
PHILIPPINES 70.4 92.6 82 4,321 84 
VIETNAM 70.5 90.3 64 2,490 108 
INDONESIA 66.8 87.9 66 3,361 110 
MYANMAR 60.2 89.7 48 1,027 129 
CAMBODIA 56.2 73.6 59 2,078 130 
LAO PDR 54.7 68.7 61 1,759 133 
JAPAN 82.0 - 84 27,967 11 
KOREA, REP. OF 77.0 97.9 93 17,971 28 
CHINA 71.6 90.9 69 5,003 85 
Source: UNDP - Human Development Report 2005
PERBANDINGAN PERINGKAT HDI 
INDONESIA, MALAYSIA & VIETNAM TAHUN 1995-2005 
140 
120 
100 
80 
60 
40 
20 
0 
VIETNAM INDONESIA 
MALAYSIA 
1995 2000 2003 2004 2005 
1 2 3 4 5 
Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004 dan 2005)
PERBANDINGAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX 
(TAHUN 2004) 
PERINGKAT NEGARA HDI 
3 Australia 0,946 
9 Jepang 0,938 
59 Malaysia 0,793 
76 Thailand 0,768 
111 Indonesia 0,692
SECARA MAKRO 
ITULAH CAPAIAN KONDISI REALITA PETA MUTU 
PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA 
LAIN DI DUNIA PADA ABAD 21 SAAT 
INI.
BAGAIMANA PERGESERAN 
PARADIGMA BARU KONSEP 
KEMAJUAN BANGSA ? 
Bukan Sumber Daya Alam, Bukan Luas Wilayah, Bukan 
Jumlah Penduduk, Akan Tetapi …. 
 Budaya Kerja (Hamish McRae) 
 Modal Sosial Tinggi –High Trust Society (Francis 
Fukuyama, 1995) 
 Producer Economics –Communitarian Capitalism 
(Lester Tuhrow, 1991) 
 Free Market Democracy (Friedman, 1999) 
 Kehidupan Spiritual Agama Tinggi (Davies, 1987)
10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA 
(Thomas Lickona) 
1. Peningkatan kekerasan di kalangan 
remaja; 
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang 
buruk; 
3. Pengaruh peer-group yang kuat dalam 
tindak kekerasan; 
4. Peningkatan perilaku merusak diri, seperti 
narkoba, seks bebas, dan alkohol; 
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik 
dan buruk;
10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA 
(Thomas Lickona) 
6. Penurunan etos kerja; 
7. Semakin rendahnya rasa hormat 
terhadap orang-tua dan guru; 
8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik 
sebagai individu maupun sebagai 
warga masyarakat dan negara; 
9. Ketidakjujuran yang begitu 
membudaya/ memasyarakat; 
10. Penuh rasa saling curiga dan kebencian 
di antara sesama.
13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI 
DUNIA KERJA (George Boggs) 
1. Jujur dan dapat diandalkan; 
2. Dapat dipercaya dan tepat waktu; 
3. Dapat menyesuaikan diri dengan orang 
lain; 
4. Dapat bekerja sama dengan atasan; 
5. Dapat menerima dan menjalankan 
kewajiban; 
6. Bermotivasi untuk terus belajar dan 
meningkatkan diri; 
7. Berfikir bahwa dirinya berharga;
13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI 
DUNIA KERJA (George Boggs) 
8. Dapat berkomunikasi dan 
mendengarkan secara efektif; 
9. Dapat bekerja dengan supervisi 
minimum (Mandiri dan Handal); 
10.Dapat menyelesaikan masalah pribadi 
dan profesi; 
11. Memiliki kemampuan dasar 
(kecerdasan); 
12.Dapat membaca dengan pemahaman 
memadai; 
13. Mengerti dasar-dasar matematika 
sesuai permintaan.
PERUBAHAN PARADIGMA 
FOKUS PENDIDIKAN 
Physical 
Development 
(PD) 
Mental 
Development 
(MD) 
Psychological 
Socioeconomical 
Development 
Spiritual Development 
(SP)
ERA HEARTSTART 
 Character Education 
 Age-appropriate 
Child Training 
 Parenting Education 
PD MD 
SP 
KECERDASAN 
FISIK-MENTAL/ 
KOGNITIF 
KECERDASAN 
EMOSIONAL-SPIRITUAL 
SDM YANG 
BERMUTU 
TINGGI 
 Good Academic 
Achievement 
 Youth With Good 
Character 
 High Health Status
KEMAJUAN SUATU BANGSA DITENTUKAN OLEH 
PENDIDIKAN 
KUALITAS MUTU PENDIDIKAN DITENTUKAN OLEH 
GURU 
 PEMETAAN 
KEMAMPUAN 
GURU 
 UKA - UKG 
 PERENCANAAN 
TINDAKAN 
 PKG DAN PKB 
 EVALUASI  PELAKSANAAN 
PKG - PKB
SERTIFIKASI 
(TPP) 
UKG 
PKG 
PKB 
C
Judul: IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU 
DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS 
FOKUS PEMBAHASAN 
Secara umum rumusan masalah dalam makalah ini adalah 
bagaimana implementasi kompetensi professional guru di sekolah 
dalam tinjauan praktis (kedepan) dalam abad ke 21. Secara lebih 
khusus dapat dirumuskan sebagai berikut: 
1. Bagaimana paparan kondisi data hasil pemetaan kompetensi 
professional dalam uji kompetensi guru (UKG) secara nasional? 
2. Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan dan 
peningkatan kompetensi professional guru di sekolah di berbagai 
jenjang pendidikan kita MELALUI PKG DAN PKB ?.
PROGRAM 
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN 
PROFESI GURU 
Peningkata 
n Kualifikasi 
1 
Sertifikasi 
guru 
2 
Peningkatan 
Kompetensi 
3 
GURU 
2,9 JUTA 
Penghargaa 
n dan 
perlindunga 
n 
5 
Maslahat 
Tambahan 
Tunjangan 
Pendidik 
7 
8 
Perencanaa 
n 
Kebutuhan 
Guru 
Pengembangan 
Karir 
6 4
Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan Status Kepegawaian 
(Sumber Data Kemendiknas, 2006) 
<= SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 
JUMLAH GURU 
1 TK 110,742 9,440 32,382 3,097 18,652 115 1 174,429 
PNS 19,977 770 5,955 336 5,134 63 - 32,235 
Non PNS 90,765 8,670 26,427 2,761 13,518 52 1 142,194 
2 SD 417,389 11,529 589,034 23,841 207,074 1,161 4 1,250,032 
PNS 266,331 7,213 505,119 15,328 152,090 1,077 2 947,160 
Non PNS 151,058 4,316 83,915 8,513 54,984 84 2 302,872 
3 SMP 39,133 36,202 37,446 72,822 299,319 3,277 7 488,206 
PNS 16,060 29,327 25,785 51,441 164,388 2,870 4 289,875 
Non PNS 23,073 6,875 11,661 21,381 134,931 407 3 198,331 
4 SLB 1,666 238 2,883 803 4,514 50 - 10,154 
PNS 577 68 1,839 505 2,644 42 - 5,675 
Non PNS 1,089 170 1,044 298 1,870 8 - 4,479 
5 SMA 6,301 1,200 4,082 22,964 189,753 3,106 27 227,433 
PNS 2,056 345 2,071 13,853 101,752 2,436 5 122,518 
Non PNS 4,245 855 2,011 9,111 88,001 670 22 104,915 
6 SMK 5,172 1,341 2,842 23,942 120,764 1,691 9 155,761 
PNS 900 230 834 9,429 40,282 1,054 3 52,732 
Non PNS 4,272 1,111 2,008 14,513 80,482 637 6 103,029 
7 MI 94,755 23,580 45,933 9,086 31,312 108 - 204,774 
PNS 4,478 4,480 18,267 2,358 6,997 45 - 36,625 
Non PNS 90,277 19,100 27,666 6,728 24,315 63 - 168,149 
8 MTs 37,045 10,722 13,554 22,559 95,326 599 4 179,809 
PNS 886 621 1,615 5,670 16,687 234 1 25,714 
Non PNS 36,159 10,101 11,939 16,889 78,639 365 3 154,095 
9 MA 10,090 2,164 3,215 10,290 65,635 1,321 8 92,723 
PNS 244 63 137 1,291 13,605 596 2 15,938 
Non PNS 9,846 2,101 3,078 8,999 52,030 725 6 76,785 
722,293 96,416 731,371 189,404 1,032,349 11,428 60 2,783,321 
311,509 43,117 561,622 100,211 503,579 8,417 17 1,528,472 
410,784 53,299 169,749 89,193 528,770 3,011 43 1,254,849 
JUMLAH 
PNS 
Non PNS 
No. 
JENJANG 
SEKOLAH 
Jenjang Pendidikan
MELALUI KEBIJAKAN APA ?
FUNGSI UJI KOMPETENSI GURU: 
• Prinsip Profesionalitas: Pasal 7 UU 14 Thn 2005, ayat (1) point d dan g: Guru wajib memiliki 
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan kesempatan untuk mengembangkan 
keprofesionalan secara berkelanjutan. 
• Hak dan Kewajiban Guru : Pasal 14 ayat 1 butir k : memperoleh pelatihan dan pengembangan 
profesi dalam bidangnya. 
• Kewajiban Guru : Pasal 20 ayat b: meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademi dan 
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan 
seni; 
Karena itu harus diawali dengan: 
UJI KOMPETENSI 
GURU 
PEMETAAN 
KOMPETENSI 
PENILAIAN KINERJA 
GURU 
PENGEMBANGAN 
KEPROFESIAN 
BERKELANJUTAN 
DIKLAT GURU : 
1. ON LINE 
2. OFF LINE (VCD INTERAKTIF) 
3. MODUL 
4. TATAP MUKA 
ANGKA KREDIT 
GURU 
KENAIKAN 
PANGKAT DAN 
JABATAN GURU 
UKG telah berhasil 
mengaktifkan 2.979 
Laboratorium 
Komputer sekolah yang 
akan digunakan sebagai 
tempat Diklat On Line 
Guru tahun 2013. 
(Optimasi Jardiknas 
untuk e-learning) 
ANGKA KREDIT 
GURU 
Catatan : Dengan empat cara ini maka seluruh guru akan terjangkau untuk mengikuti diklat pada 
tahun 2013 (sesuai amanat UU 14 tahun 2005)
SINERGI PERMENNEGPAN-RB 
NO.16 TH. 2009 DENGAN 
PERMENDIKBUD NO.57 TH. 2012 
tentang UJI KOMPETENSI GURU 
Uji Kompetensi Guru (UKG) 
dilakukan setiap kenaikan pangkat 
dan/atau jabatan, secara periodik 
seperti gambar berikut: 
UKG UKG 
III/a III/b dst ... 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 
0 Thn 
KENAIKAN 
PANGKAT 
PERMENDIKBUD 
NO.: 57 TAHUN 2012 
MEMASTIKAN PENGUASAAN 
ANGKA 
KREDIT 
UNSUR UTAMA 
Pasal 11 
1. PENDIDIKAN 
2. PEMBELAJARAN/BIMBINGAN/ 
TUGAS UTAMA 
3. PKB  PENGENBANGAN DIRI, 
PUBLIKASI ILMIAH, KARYA 
INOVATIF 
UNSUR PENUNJANG 
Pasal 11 
1. IJAZAH YANG TIDAK RELEVAN 
2. PENGHARGAAN 
3. KEGIATAN EKSTRA 
4. PEMBIMBING PRAKTIK 
5. PENILAI ANGKA KREDIT 
6. PELATIH 
UJI 
KOMPETENSI GURU 
PENGETAHUAN 
PERMENNEGPAN DAN RB 
NO.16 TAHUN 2009 
Pasal 15 
1. KUALITAS 
2. KUANTITAS 
3. BIAYA 
4. WAKTU 
PENILAIAN 
KINERJA GURU 
Kesimpulan : 
PerMenneg PAN-RB No 16 Th. 2009 tidak mengatur secara teknis 
tentang pengujian kompetensi sebagai komponen 
kualitas pelaksanaan tugas utama guru. Hal tersebut diatur pada 
Permendikbud No. 57 Tahun 2012. Dengan demikian kedua Permen 
tersebut saling komplementer.
Distribusi Guru Menurut Status Kepegawaian 
40 
Data Guru: Berbagai Indikator 
Distribusi Guru Menurut Jenjang Tugas 
Jenjang Jumlah 
TK 267,576 
SD 1,644,925 
SMP 556,905 
SLB 16,102 
SMA 264,512 
SMK 175,656 
TOTAL 2,925,676 
6.00% 
9.04% 
9.15% 
56.22% 
19.04% 
0.55% 
SMK 
SMA 
SLB 
SMP 
SD 
TK 
58.56% 
10.74% 
30.70% 
PNS GTY GTT 
Status Jumlah 
PNS 1,713,379 
GTY 314,091 
GTT 898,206 
Total 2,925,676 
PNS GTY GTT 
Distribusi Guru Menurut Jenjang Pendidikan 
Pendidikan Jumlah 
<S1 1,424,513 
>= S1 1,501,163 
TOTAL 2,925,676 
>= S1 , 51.31% <S1 , 48.69% 
Distribusi Guru Menurut Golongan 
Golongan Jumlah 
II 283,010 
III 669,533 
IV 760,836 
TOTAL 1,713,379 
16.52% 
44.41 
% 
39.08 
% 
IV 
III 
II 
Distribusi Guru Menurut Sertifikasi 
Sertifikasi Jumlah 
Sudah 1,016,017 
thn 2012 248,242 
Belum 830,254 
Total 2094513 
48.51% 
11.85% 
39.64% 
Belum 
thn 2012 
Sudah 
2600 
2650 
2700 
2750 
2800 
2850 
2900 
50 
40 
30 
20 
10 
0 2950 
S 
i 
s 
a 
Jumlah Guru Pensiun: 2012-2016 
P 
e 
n 
s 
i 
u 
n 
Pensiun Sisa 
Tahun Pensiun Sisa 
2012 27,396 2,898,280 
2013 42,275 2,856,005 
2014 41,505 2,814,500 
2015 44,450 2,770,050 
2016 42,509 2,727,541 
Total 198,135 2,727,541
46.83 
46.55 
46.46 
46.27 
45.72 
45.20 
44.72 
43.99 
51.45 
43.50 
43.31 
42.87 
42.17 
41.93 
41.91 
41.63 
41.52 
40.93 
40.84 
40.82 
40.76 
40.61 
40.60 
40.50 
40.35 
40.09 
40.06 
39.86 
39.80 
38.86 
37.87 
36.70 
42.73 
Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional 
YOGYA 
DKI 
JATENG 
JATIM 
BABEL 
SUMBAR 
JABAR 
KEPRI 
BALI 
BANTEN 
PAPUA 
KALSEL 
RIAU 
KALTIM 
KALBAR 
BENGKULU 
PAPUA BARAT 
NTB 
SUMSEL 
SUMUT 
JAMBI 
LAMPUNG 
SULTRA 
GORONTALO 
SULUT 
KALTENG 
SULSEL 
SULTENG 
NTT 
SULBAR 
MALUKU 
NAD 
MALUT 
79.00 
83.00 
UKG 
91.00 91.00 
45.34 
41.49 
49.41 48.34 
25000 
20000 
15000 
10000 
5000 
100 
95 
90 
85 
80 
75 
70 
65 
60 
55 
50 
45 
40 
35 
30 
TK SD SMP SMA 
0 
0 
5 
10 
15 
20 
25 
30 
35 
40 
45 
50 
55 
60 
65 
70 
75 
80 
85 
90 
95 
100 
Rata-rata 
Nasional : 
43.82 
Rata-rata = 43.82 
Rata-rata 
Nasional = 
43.82 
Maks 91.00 
Min 1.00 
Rata 43.82 
Stdev 10.95 
N 518,026
HDaisstirlibUuKsGi N: iPlaerib UanKdiGng apne rK oJmepnetjeannsigPdedaang oKgio&m Pproefetesinonsail 
50.89 49.29 
45.77 45.24 45.99 
44.31 42.10 
41.26 
44,10 41,43 44,95 45,53 
JENJANG Pedagogik Profesional 
TK 44.31 45.77 
SD 42.10 41.26 
SMP 45.24 50.89 
SMA 45.99 49.29 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
0 
TK SD SMP SMA 
Pedagogik Profesional
46.13 
45.73 
45.68 
45.61 
44.86 
44.80 
44.43 
43.53 
50.85 
43.12 
42.38 
42.27 
41.53 
41.44 
41.36 
41.33 
41.30 
40.30 
40.27 
40.17 
39.94 
39.93 
39.83 
39.68 
39.54 
39.45 
39.37 
39.19 
38.73 
38.41 
37.28 
36.56 
42.17 
YOGYA 
JATENG 
BABEL 
DKI 
JATIM 
JABAR 
SUMBAR 
KEPRI 
BALI 
BANTEN 
KALSEL 
PAPUA 
RIAU 
KALTIM 
NTB 
BENGKULU 
KALBAR 
GORONTALO 
PAPUA BARAT 
SUMSEL 
SULUT 
KALTENG 
SULSEL 
JAMBI 
LAMPUNG 
SUMUT 
SULTRA 
NTT 
SULTENG 
SULBAR 
MALUKU 
NAD 
MALUT 
50000 
45000 
40000 
35000 
30000 
25000 
20000 
15000 
10000 
5000 
0 
UKG: Pedagogi 
Maks 100,00 
Min 1,00 
Rata 43,20 
Stdev 13,09 
N 518.026 
0 
4 
8 
12 
16 
20 
24 
28 
32 
36 
40 
44 
48 
52 
56 
60 
64 
68 
72 
76 
80 
84 
88 
92 
96 
100 
Rata-rata 
Nasional = 43.20 
Hasil UKG: Kompetensi Pedagogi 
Rata-rata = 43.20
47.23 
46.74 
46.71 
46.45 
46.04 
45.32 
44.86 
44.13 
51.64 
43.72 
43.65 
43.04 
42.96 
42.15 
42.14 
42.13 
41.56 
41.32 
41.22 
41.18 
41.17 
41.08 
40.66 
40.52 
40.42 
40.41 
40.21 
40.16 
40.08 
39.08 
38.12 
36.79 
42.42 
YOGYA 
DKI 
JATIM 
JATENG 
BABEL 
SUMBAR 
JABAR 
KEPRI 
BALI 
PAPUA 
BANTEN 
KALSEL 
RIAU 
KALTIM 
KALBAR 
Hasil UKG: Kompetensi Profesional 
PAPUA BARAT 
BENGKULU 
NTB 
SUMUT 
JAMBI 
SUMSEL 
LAMPUNG 
SULTRA 
SULUT 
KALTENG 
SULTENG 
GORONTALO 
SULBAR 
SULSEL 
NTT 
MALUKU 
NAD 
MALUT 
14000 
12000 
10000 
8000 
6000 
4000 
2000 
0 
UKG: Profesional 
Maks 96,00 
Min 1,00 
Rata 44,05 
Stdev 11,73 
N 518.026 
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98 
Rata-rata 
Rata-rata = 44.05 Nasional = 44.05
Nilai Rata-Rata UKG TK (menurut Provinsi) 
52.19 
51.60 
49.75 
49.28 
49.20 
49.05 
48.78 
48.23 
46.75 
46.59 
46.34 
45.62 
45.11 
44.06 
44.05 
43.83 
43.27 
43.05 
42.38 
42.31 
42.08 
41.43 
41.29 
41.19 
39.59 
39.38 
39.27 
38.81 
38.69 
38.63 
37.11 
36.26 
33.94 
DIY 
Babel 
Pabar 
Jabar 
Kepri 
DKI 
Kalbar 
Banten 
Sumbar 
Jatim 
Jateng 
Riau 
Kaltim 
Bengkl 
NTB 
lampung 
Kalsel 
Jambi 
Sumut 
Bali 
NTT 
Papua 
Sumsel 
Gorontalo 
Kalteng 
Sulbar 
Sulsel 
Sulut 
Sulteng 
Maluku 
Sultra 
NAD 
Malut 
TK 
Nasional 
45.34
46.04 
44.92 
44.27 
42.21 
42.03 
41.87 
41.63 
40.55 
39.89 
39.73 
39.63 
39.33 
39.13 
39.09 
38.55 
38.33 
38.29 
38.24 
37.61 
37.51 
37.41 
36.57 
36.55 
36.54 
36.50 
35.91 
35.83 
35.70 
35.35 
35.28 
35.26 
34.61 
39.05 
YOGYA 
JATENG 
DKI 
JABAR 
BANTEN 
BALI 
JATIM 
SULUT 
BABEL 
JAMBI 
PAPUA BARAT 
SUMBAR 
KALSEL 
KALTIM 
KALBAR 
KEPRI 
LAMPUNG 
NTT 
BENGKULU 
RIAU 
SUMUT 
SUMSEL 
SULTRA 
SULTENG 
MALUKU 
SULSEL 
SULBAR 
KALTENG 
GORONTALO 
NTB 
MALUT 
PAPUA 
NAD 
44.86 
44.11 
43.91 
43.67 
43.24 
42.89 
42.75 
41.53 
48.95 
41.05 
40.45 
40.41 
39.55 
39.50 
39.43 
39.36 
39.18 
39.08 
38.46 
38.33 
38.27 
38.24 
38.12 
38.05 
37.83 
37.67 
36.99 
36.94 
36.89 
36.57 
35.98 
34.13 
38.71 
YOGYA 
JATENG 
DKI 
JATIM 
BABEL 
SUMBAR 
JABAR 
KEPRI 
BALI 
BANTEN 
KALSEL 
RIAU 
PAPUA 
BENGKULU 
KALTIM 
KALBAR 
NTB 
SULUT 
GORONTALO 
SUMSEL 
JAMBI 
SUMUT 
KALTENG 
SULSEL 
SULTENG 
LAMPUNG 
NTT 
PAPUA BARAT 
SULBAR 
SULTRA 
MALUKU 
NAD 
MALUT 
Nilai Rata-Rata UKG SD(menurut Provinsi) 
Guru 
Kelas 
Penjaskes 
Rata-rata 
Guru Kelas 
Nasional: 
41.52 
Rata-rata 
Penjaskes 
Nasional = 
40.76
46.65 
46.57 
45.28 
44.45 
44.43 
43.32 
43.32 
43.06 
43.05 
42.83 
42.83 
42.61 
42.56 
42.41 
42.08 
41.72 
41.60 
41.49 
41.44 
40.94 
40.35 
40.29 
39.65 
39.60 
39.38 
39.20 
38.72 
37.94 
37.32 
36.83 
36.81 
36.56 
41.15 
BABEL 
YOGYA 
JATENG 
JATIM 
DKI 
BENGKULU 
KEPRI 
JABAR 
SUMBAR 
KALBAR 
BANTEN 
KALTENG 
KALSEL 
SUMSEL 
RIAU 
NTB 
JAMBI 
BALI 
KALTIM 
SULTRA 
LAMPUNG 
SUMUT 
PAPUA 
63.95 
PAPUA BARAT 
NTT 
SULBAR 
SULSEL 
GORONTALO 
SULUT 
SULTENG 
MALUKU 
MALUT 
NAD 
61.76 
58.75 
58.03 
56.91 
56.80 
55.53 
53.73 
59.52 
53.11 
53.02 
52.90 
52.17 
51.71 
51.60 
50.57 
49.67 
49.56 
48.11 
47.62 
47.35 
47.32 
47.20 
46.95 
46.65 
45.76 
45.71 
45.17 
42.19 
39.53 
37.24 
45.06 
51.07 
YOGYA 
JATENG 
JATIM 
BABEL 
DKI 
JABAR 
BALI 
BANTEN 
KEPRI 
NTB 
SUMBAR 
BENGKULU 
KALBAR 
LAMPUNG 
KALTIM 
RIAU 
KALSEL 
SULTRA 
PAPUA 
SUMSEL 
SUMUT 
JAMBI 
SULBAR 
PAPUA BARAT 
KALTENG 
GORONTALO 
SULSEL 
SULUT 
NTT 
SULTENG 
NAD 
MALUKU 
MALUT 
Nilai Rata-Rata UKG SMP (menurut Provinsi) 
MTK B.Ind 
Rata-rata 
Matematika 
Nasional: 
53.58 
Rata-rata 
Bhs Indonesia 
Nasional = 
42.29
Nilai Rata-Rata UKG SMA (menurut Provinsi) 
50.41 
46.67 
46.09 
44.39 
44.09 
43.99 
43.65 
43.28 
43.08 
42.98 
42.88 
48.11 
42.48 
41.88 
41.56 
41.02 
40.95 
40.65 
40.50 
39.36 
38.96 
38.96 
38.94 
38.54 
38.30 
38.10 
37.71 
37.33 
37.13 
35.95 
35.27 
34.46 
40.25 
YOGYA 
JATENG 
JATIM 
DKI 
BABEL 
BALI 
BANTEN 
JABAR 
KALTIM 
KALSEL 
KALBAR 
SUMBAR 
BENGKULU 
NTB 
PAPUA 
KEPRI 
LAMPUNG 
RIAU 
SULBAR 
SUMSEL 
NTT 
PAPUA BARAT 
SULSEL 
SULTRA 
SUMUT 
SULTENG 
JAMBI 
KALTENG 
SULUT 
GORONTALO 
NAD 
MALUKU 
MALUT 
42.43 
41.29 
40.80 
40.78 
40.77 
40.49 
40.47 
39.76 
39.68 
39.02 
46.41 
38.67 
38.61 
38.58 
38.49 
38.44 
38.35 
37.97 
37.44 
37.03 
36.38 
36.14 
34.99 
34.92 
34.91 
34.47 
34.11 
32.52 
32.41 
31.59 
28.71 
33.19 
37.27 
YOGYA 
JATIM 
JATENG 
BABEL 
BALI 
JABAR 
BANTEN 
DKI 
KALSEL 
KALBAR 
LAMPUNG 
BENGKULU 
KALTIM 
KEPRI 
SUMSEL 
NTB 
SUMBAR 
SULBAR 
KALTENG 
PAPUA 
RIAU 
PAPUA BARAT 
GORONTALO 
SULSEL 
SULTRA 
SUMUT 
JAMBI 
SULUT 
NTT 
NAD 
MALUKU 
SULTENG 
MALUT 
MTK 
B Inggris 
Rata-rata 
Matematika 
Nasional = 
42.75 
Rata-rata 
Bhs. Inggris 
Nasional = 
38.73
10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SD 
NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL 
1 Hepy Dwiarti, S.Tp SD Kristen Kalam Kudus DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 83 Guru Kelas 
2 SUMIYONO SD N WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 81 Guru Kelas 
3 SETYOWATI, S.PD SDN KALIASIN VI - 285 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas 
4 SUMADI, S.Pd SH SDN MADE 4 Lamongan Jawa Timur Kab. Lamongan 80 Guru Kelas 
5 SUKARMAN SDN SAMBIKEREP V NO. 613 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas 
6 ENDANG SULISTYOWATI, S.Pt. SD Masjid Syuhada DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 79 Guru Kelas 
7 KURDISUN Jawa Tengah Kab. Pekalongan 79 Penjaskes 
8 ALUIZIDUHU ZEBUA SD NEGERI 070983 SIHAREO SUMATERA UTARA Kota Gunung Sitoli 79 Guru Kelas 
9 Umi Nadiyah SD N TUBIN DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 78 Guru Kelas 
10 SUNARTO SD N 4 KRANDEGAN Jawa Tengah Kab. Banjarnegara 78 Guru Kelas
10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SMP 
NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL 
1 Jaja Juanda SMP Negeri 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 91 Matematika 
2 SOFI'I, M.PD. JAWA TENGAH Kab. Pati 90 Matematika 
3 KUSWATUL HASANAH SMP MUHAMMADIYAH 7 MLARAKJAWA TIMUR Kab. Ponorogo 89 Matematika 
4 SRI SUHARTI SMP NEGERI 13 SURABAYA JAWA TIMUR Kota Surabaya 88 Matematika 
5 Sudiro JAWA TENGAH Kab. Karanganyar 88 Matematika 
6 SUYATMI SMP N 5 WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 88 Matematika 
7 CAICILIA LESTARININGSIH SMP TARAKANITA Banten Kab. Tangerang 87 Matematika 
8 Dadang Koswara SMP N 3 BOJONGPICUNG JAWA BARAT Kab. Cianjur 87 Matematika 
9 I Made Sukardi SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGBAaRliAJA Kab. Buleleng 87 Matematika 
10 Anna Siswati SMP NEGERI 1 SINGOSARI JAWA TIMUR Kab. Malang 87 Matematika 
10 Nilai Nilai Tertinggi Nasional GURU SMA 
NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL 
1 BUDI SETYO UTOMO, SPD Jawa Tengah Kab. Klaten 91 Kimia 
2 UNERI WIDIANINGRUM SMAN 1 JALANCAGAK JAWA BARAT Kab. Subang 89 Biologi 
3 AHMAD WAHIB SMA N 2 Probolinggo Jawa Timur Kota Probolinggo 88 Kimia 
4 YENI YUNIARTI SMA N 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 88 Kimia 
5 FEBRINAR ISWANTI SMA N 1 KOTA SOLOK Sumatera Barat Kota Solok 88 Kimia 
6 Kasinu SMAN 1 NAGRAK JAWA BARAT Kab. Sukabumi 87 Kimia 
7 SUMARSONO, SPd JAWA TENGAH Kota Magelang 87 Kimia 
8 SRI LESTARI Jawa Tengah Kab. Rembang 87 Kimia 
9 NURHUDA Jawa Tengah Kab. Pemalang 87 Kimia 
10 ENDANG SIWI RETNANINGSIH, M.Pd JAWA TENGAH Kota Surakarta 87 Kimia
D
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN 
PROFESI GURU 
GURU PROFESIONAL 
1. Kesra 
2. Harlindung 
3. Tunjangan Profesi 
PENGEMBANGAN 
KARIER 
GURU CPNS 
(80 %) 
PROGRAM 
INDUKSI 
(1 -2 TAHUN) 
PRA 
JABATAN 
GURU PNS (100 %) 
GURU PERTAMA (IIIA) 
PK Guru = Penilaian Kinerja Guru 
PKB = Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 
S1/DIV 
KEPENDIDIKAN / NON 
KEPENDIDIKAN 
PENDIDIKAN 
PROFESI GURU 
(PPG) 
PKB 
- 
+ 
- 
+ 
PK Guru 
formatif 
PK Guru 
sumatif 
KECUKUPAN 
ANGKA KREDIT 
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
SM : Standar Minimal 
PKB : Pengembangan Keprofesian 
Berkelanjutan 
PK : Penilaian Kinerja 
UJI 
KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM 
PKB 
DIKLAT 
PENGEMBANGAN 
N ˂SM N ≥ SM 
GURU 
PROFESIONAL 
1. KENAIKAN 
PANGKAT/ JABATAN 
2. PROMOSI 
3. TUNJANGAN 
PROFESI 
INTERNALLY & 
EKSTERNALLY 
PK DRIVEN 
DIKLAT DASAR 
DIKLAT 
LANJUTAN 
INDIKATOR UTAMA 
No. INDIKATOR 
1. Disiplin Guru (kehadiran, 
ethos kerja) 
2. Efisiensi dan 
Efektivitas 
pembelajaran 
(Kapasitas 
transformasi ilmu ke 
siswa) 
3. Keteladanan Guru 
(berbicara, bersikap dan berperilaku) 
4. Motivasi Belajar 
Siswa 
DAMPAK 
No INDIKATOR 
1. Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes 
Standar Lainnya) 
2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, 
Nasional dan Internasional 
3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja 
melalui Penelusuran Alumni. 
4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa 
 Pembinaan karier dan 
kepangkatan 
 Memastikan guru melaksanakan 
tugas profesional 
 Menjamin bahwa layanan 
pendidikan yang diberikan oleh 
guru berkualitas 
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan 
KEADILAN)
UJI 
KOMPETENSI 
PKB 
DIKLAT 
PENGEMBANGAN 
GURU 
PROFESIONAL 
PK 
1. KENAIKAN PANGKAT/ 
JABATAN 
2. PROMOSI 
INTERNALLY & 
EKSTERNALLY DRIVEN 
DIKLAT DASAR 
FORMAL/ 
NON FORMAL 
DIKLAT FUNGSIONAL 
DAN KEGIATAN 
KOLEKTIF GURU 
SM : Standar Minimal 
PKB : Pengembangan Keprofesian 
Berkelanjutan 
PK : Penilaian Kinerja 
ANGKA KREDIT 
UJIA 
N 
TL 
L 
STAGE 2 STAGE 1 
TUNJANGAN 
PROFESI 
N < SM 
N ≥ SM 
NPK < SM 
NPK ≥ SM 
BADAN PSDMPK DAN PMP
UJI KOMPETENSI 
(2012: 10 %) 
SBG GURU 
(6 JP) 
SBG KS (18 JP 
TUGAS TEMBAHAN) 
ALTERNATIF SEBAGAI GURU SEBAGAI KS KEPUTUSAN 
UJI KOMPETENSI 
PENILAIAN 
KINERJA 
KOMPETEN KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI KS 
KOMPETEN TIDAK KOMPETEN 
DINILAI KINERJA SEBAGAI 
GURU 
TIDAK KOMPETEN TIDAK KOMPETEN WAJIB DIKLAT DASAR GURU 
PENILAIAN 
N <˂SM KINERJA SBG KS N ≥ SM 
DIKLAT DASAR 
PENGUATAN KS 
KENAIKAN PANGKAT DAN 
PENGHARGAAN LAINNYA YANG 
DIKLAT LANJUT RELEVAN 
PENGUATAN KS
EVALUASI 
DIRI 
4-6 MINGGU DI AWAL 
RENTANG WAKTU 2 
BADAN PSDMPK DAN PMP 
PENGEMBANGAN 
KEPROFESIAN 
BERKELANJUTAN 
PENILAIAN 
KINERJA 
GURU 
RENTANG WAKTU 2 SEMESTER 
SEMESTER 
4-6 MINGGU DI AKHIR 
RENTANG WAKTU 2 
SEMESTER
GURU 
PROFESIONAL 
Evaluasi Diri 
(awal semester) 
Pengembangan 
Keprofesian 
Berkelanjutan 
+ 
- 
+ 
y 
Pengembangan Karir 
- 
Penilaian Kinerja Guru (akhir 
semester berikutnya) 
Kecukupan 
Angka Kredit 
t 
BADAN PSDMPK DAN PMP
• Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru 
dan Angka Kreditnya 
• Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian 
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk 
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Petunjuk Teknis 
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya 
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 Tentang 
Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru. 
BADAN PSDMPK DAN PMP
 Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butir 
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier 
kepangkatan dan jabatannya. 
(PermennegPAN & RB No. 16/2009) 
 PKGuru menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya 
secara profesional 
 PKGuru menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan 
oleh guru adalah berkualitas 
BADAN PSDMPK DAN PMP
 Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru untuk 
mengembangkan potensi dan karirnya 
 Sebagai acuan bagi sekolah untuk 
merencanakan Pengembangan Keprofesian 
Berkelanjutan (PKB) 
 Merupakan dasar untuk memberikan nilai 
prestasi kerja guru dalam rangka 
pengembangan karir guru sesuai 
Permennegpan & RB No.16/2009 
BADAN PSDMPK DAN PMP
 Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau guru senior 
(guru pembina) yang kompeten, telah mengikuti pelatihan 
penilaian dan ditunjuk oleh kepala sekolah 
 pengawas sekolah mensupervisi kegiatan penilaian kinerja 
di sekolah 
 Penilaian kinerja dilakukan sekali dalam rentang 2 
semester (pada akhir semester ke 2) 
 Diawali dengan Evaluasi Diri (pada awal semester ke 1) 
 Penilaian kinerja ditekankan pada pelaksanaan tugas 
utama guru yang terkait dengan penguasaan kompetensi 
dasar yang harus dimiliki oleh guru. 
BADAN PSDMPK DAN PMP
EVALUASI 
DIRI 
4-6 MINGGU DI AWAL 
RENTANG WAKTU 2 
BADAN PSDMPK DAN PMP 
PENGEMBANGAN 
KEPROFESIAN 
BERKELANJUTAN 
PENILAIAN 
KINERJA 
GURU 
RENTANGWAKTU 2 SEMESTER 
SEMESTER 
4-6 MINGGU DI AKHIR 
RENTANG WAKTU 2 
SEMESTER
 Evaluasi diri pada awal semester digunakan 
sebagai dasar penyusunan rencana program 
PKB tahunan bagi guru . 
 Hasil penilaian Kinerja Guru pada akhir semester 
berikutnya digunakan untuk melihat peningkatan 
kompetensi dan memberikan nilai kinerja guru 
(menghitung perolehan angka kredit guru pada 
tahun tersebut) 
BADAN PSDMPK DAN PMP
PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PKGURU KELAS/MATA PELAJARAN 
KOMPETENSI 
PEDAGOGIK 
1. Mengenal karakteristik dan potensi 
peserta didik 
2. Menguasasi teori belajar dan prinsip 
prinsip pembelajaran yang efektif 
3. Merencanakan dan mengembangkan 
kurikulum 
4. Melaksanakan pembelajaran yang 
efektif 
5. Menilai dan mengevaluasi 
pembelajaran 
PROFESIONAL 
6. Menguasai materi dan pola pikir 
keilmuan yang diampu 
7. Mengembangkan keprofesian melalui 
tindakan reflektif 
KOMPETENSI 
PEDAGOGIK 
1. Menguasai karakteristik peserta didik. 
2. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip 
pembelajaran yang mendidik. 
3. Pengembangan kurikulum. 
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 
5. Pengembangan potensi peserta didik. 
6. Komunikasi dengan peserta didik. 
7. Penilaian dan evaluasi. 
KEPRIBADIAN 
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, 
sosial, dan kebudayaan nasional. 
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan. 
10. tos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa 
bangga menjadi guru. 
SOSIAL 
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak 
diskriminatif. 
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga 
kependidikan, orang tua, peserta didik, dan 
masyarakat. 
PROFESIONAL 
13. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola 
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran 
yang diampu. 
14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui 
tindakan yang reflektif. BADAN PSDMPK DAN PMP
PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PKGURU BK/KONSELOR 
KOMPETENSI 
PEDAGOGIK 
1. Menguasai Teori dan Praksis 
Pendidikan 
2. Mengaplikasikan Perkembangan 
Fisiologis dan Psikologis serta 
Perilaku Konseli 
3. Menguasai Esensi Layanan BK dalam 
Jalur, Jenis, dan Jenjang Satuan 
Pendidikan  
PROFESIONAL 
4. Menguasai Konsep dan Praksis BK 
5. Merancang Program BK 
6. Mengimplementasikan Program BK 
7. Menilai Proses dan Hasil Pelayanan BK 
8. Menguasai Konsep dan Praksis 
Penelitiandalam BK 
KOMPETENSI 
PEDAGOGIK 
1. Menguasai teori dan praksis pendidikan. 
2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan 
psikologis serta perilaku konseli. 
3. Menguasai esensi layanan BK dalam jalur, jenis, dan 
jenjang satuan pendidikan. 
KEPRIBADIAN 
4. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
5. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai 
kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih. 
6. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian 
yang kuat. 
7. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi. 
SOSIAL 
8. Mengimplementasikan kolaborasi internal di tempat 
bekerja. 
9. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK. 
10.Mengimplementasi kolaborasi antar profesi. 
PROFESIONAL 
11.Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk 
memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli. 
12.Menguasai kerangka teoritik dan praksis BK. 
13.Merancang program BK. 
14.Mengimplementasikan program BK yang 
komprehensif. 
15.Menilai proses dan hasil kegiatan BK. 
16.Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika 
professional. 
17.Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK. 
BADAN PSDMPK DAN PMP
PENGERTIAN PKB GURU 
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah 
PKB dilaksanakan agar guru dapat 
memelihara, meningkatkan, dan memperluas 
pengetahuan dan keterampilannya untuk 
melaksanakan proses pembelajaran secara 
profesional. Pembelajaran yang berkualitas 
diharapkan mampu meningkatkan 
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta 
didik 
pengembangan kompetensi guru yang 
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara 
bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan 
profesionalitas guru. 
BADAN PSDMPK DAN PMP
untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka 
meningkatkan mutu pendidikan. 
 Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan 
dalam peraturan perundangan yang berlaku. 
 Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam 
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses 
pembelajaran peserta didik. 
 Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai 
tenaga profesional. 
 Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. 
 Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. 
 Menunjang pengembangan karir guru. 
BADAN PSDMPK DAN PMP
BADAN PSDMPK DAN PMP
PKB 
BADAN PSDMPK DAN PMP
1. Pengembangan 
Diri 
a) Diklat fungsional 
b) Kegiatan kolektif guru 
2. Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah 
b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau 
gagasan ilmu di bidang pendidikan 
formal 
c) Publikasi buku pelajaran, buku 
pengayaan, dan pedoman guru 
3. Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna 
b) Menemukan/menciptakan karya seni 
c) Membuat/memodifikasi alat 
pelajaran/peraga/praktikum 
d) Mengikuti pengembangan penyusunan 
standar, pedoman, soal dan sejenisnya 
BADAN PSDMPK DAN PMP
BADAN PSDMPK DAN PMP
Contoh: Program Induksi, 
mentoring, pembinaan, 
observasi pembelajaran, 
kemitraan pembelajaran, 
berbagi pengalaman, 
Pengembangan sekolah 
secara menyeluruh (WSD= 
whole school development) 
Contoh: Jaringan lintas 
sekolah (seperti KKG/MGMP, 
KKM, KKKS/MKKS, KKPS, 
MKPS, atau jaringan virtual. 
Contoh: PPPP-TK, LPMP, 
LPTK, Asosiasi Profesi, dan 
PKB Provider lainnya. 
DALAM 
SEKOLAH 
BADAN PSDMPK DAN PMP
 Kompetensi yang diidentifikasikan di bawah standar 
berdasarkan evaluasi diri. 
 Kompetensi yang diidentifikasikan oleh guru perlu 
ditingkatkan. 
 Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang 
diperlukan oleh guru untuk pengembangan 
karir/melaksanakan tugas-tugas baru, misalnya sebagai 
kepala sekolah. 
 Pengetahuan, keterampilan, materi yang dibutuhkan 
berdasarkan Laporan Evaluasi Diri Sekolah dan/atau 
Rencana Tahunan Pengembangan Sekolah. 
 Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi khusus yang 
diminati oleh guru. 
BADAN PSDMPK DAN PMP
Guru melakukan 
evaluasi diri pada 
awal semester 
Profil kinerja guru 
berdasarkan hasil 
evaluasi diri dan 
dokumen pendukung 
Koordinator dan Guru 
menyusun rencana 
PKB Guru 
Guru melaksanakan 
PKB Guru 
(ada Guru 
Pendamping) 
Guru menerima 
rencana final kegiatan 
PKB Guru 
Koordinator dan 
Kepala Sekolah 
menetapkan rencana 
kegiatan PKB Guru 
Guru dan 
Koordinator 
melakukan refleksi 
hasil PKB Guru 
Guru mengikuti 
Penilaian Kinerja 
Guru akhir semester 
berikutnya 
Hasil PK Guru sebagai 
dasar perencanaan 
PKB Guru tahun 
berikutnya 
BADAN PSDMPK DAN PMP
F 
SIMPULAN
Simpulan 
 Capaian mutu pendidikan kita secara nasional terasa masih rendah diantara negara-negara lain. Tentu kondisi ini 
dipengaruhi oleh berbagai unsur penyebab yang saling terkait, salah satunya adalah belum terdapatnya suatu system 
pengelolaan pembinaan mutu kompetensi guru yang mampu memandirikan, membangkitkan, bahwa jabatan 
professional guru merupakan kebutuhan guru yang harus dikembangkan dan ditingkatkan oleh setiap diri guru sesuai 
tuntutan kebutuhan di era global di abad 21. Kebijakan penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian 
berkelanjutan (PKG-PKB) adalah sebuah solusi yang diharapkan dapat menjawab masalah upaya meningkatkan 
kompetensi guru untuk lebih baik dapat memenuhi tuntutan perubahan di abad 21. 
 Pemerintah telah menetapkan serangkaian kebijakan melalui berbagai penataan peraturan dari undang-undang, 
peraturan pementah, peraturan kementerian dan panduan teknis mengelola peningkatan kinerja guru dan 
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi seluruh guru di Indonesia dengan visi menjadikan guru yang professional, 
bermartabat dan sejahtera dari tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 
 Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota, LPMP/P4TK, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, di 
setiap satuan pendidikan untuk bersinergi, berkolaborasi secara aktif, kreatif, inovatif mandiri melakukan langkah nyata 
secara professional dengan kebesaran jiwa mewujudkan berbagai kegiatan yang berfokus pada suatu upaya untuk 
meningkatkan kompetensi guru. 
 Pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, merupakan kebutuhan essensial keprofesian bagi setiap diri guru, oleh 
karena itu harus dipenuhi agar guru dapat terjaga profesinya dalam menghadapi setiap perubahan zaman. 
 Jika kompetensi dan kesejahteraan guru bagus, maka kinerja guru menjadi bagus, kinerja guru yang bagus berdampak 
kepada proses belajar mengajar bagus, yang pada gilirannya mutu pendidikan peserta didik insyaallah akan berubah 
meningkat lebih baik dapat memenuhi kebutuhan kehidupan di era globall pada abad 21.

More Related Content

What's hot

Falsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insanFalsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insanGayatri Gayu
 
PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...
PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...
PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...FazHani Faz
 
full-assignment edu
full-assignment edufull-assignment edu
full-assignment eduIrul Erul
 
1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup
1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup
1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidupBoss
 
Bahan ceramah modal insan
Bahan ceramah modal insanBahan ceramah modal insan
Bahan ceramah modal insanjpenmalaysia
 
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraPendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraLinda Zain
 
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEsaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEmas Agus Prastyo Wibowo
 

What's hot (12)

Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Falsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insanFalsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insan
 
PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...
PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...
PEMBANGUNAN MODAL INSAN DALAM MELAHIRKAN MAHASISWA “MINDA KELAS PERTAMA” KEAR...
 
full-assignment edu
full-assignment edufull-assignment edu
full-assignment edu
 
5 rkas-1
5 rkas-15 rkas-1
5 rkas-1
 
Annual report2003
Annual report2003Annual report2003
Annual report2003
 
1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup
1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup
1. kepentingan pendidikan dalam penbentukan kualiti hidup
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Bahan ceramah modal insan
Bahan ceramah modal insanBahan ceramah modal insan
Bahan ceramah modal insan
 
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraPendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
 
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEsaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 

Viewers also liked

Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...
Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...
Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...#e-biznes festiwal
 
Cellular Therapy for multiple myeloma
Cellular Therapy for multiple myelomaCellular Therapy for multiple myeloma
Cellular Therapy for multiple myelomaspa718
 
Vetenskapliga Revolutionen
Vetenskapliga RevolutionenVetenskapliga Revolutionen
Vetenskapliga Revolutionenliisamurphy
 
Виртуальный рабочий стол (Daas)
Виртуальный рабочий стол (Daas) Виртуальный рабочий стол (Daas)
Виртуальный рабочий стол (Daas) Елена Кузовкина
 
Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...
Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...
Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...#e-biznes festiwal
 
Saoga presidents report tasmania
Saoga presidents report tasmaniaSaoga presidents report tasmania
Saoga presidents report tasmaniaprogressive01
 
Информация и информационные процессы
Информация и информационные процессыИнформация и информационные процессы
Информация и информационные процессыСергей Балан
 
Chapter 8 power point
Chapter 8 power pointChapter 8 power point
Chapter 8 power pointtcshistory
 
Valchan petrov-2014.eng-1
Valchan petrov-2014.eng-1Valchan petrov-2014.eng-1
Valchan petrov-2014.eng-1Sim Aleksiev
 
SEI Marketoon Slideshare
SEI Marketoon SlideshareSEI Marketoon Slideshare
SEI Marketoon SlidesharetheSEIway
 
Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.
Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.
Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.#e-biznes festiwal
 
Ali turnbull-shellfish-futures-2012
Ali turnbull-shellfish-futures-2012Ali turnbull-shellfish-futures-2012
Ali turnbull-shellfish-futures-2012progressive01
 

Viewers also liked (20)

Perilaku Jujur
Perilaku JujurPerilaku Jujur
Perilaku Jujur
 
Agama Islam BAB 2 Kejujuran
Agama Islam BAB 2 KejujuranAgama Islam BAB 2 Kejujuran
Agama Islam BAB 2 Kejujuran
 
Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...
Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...
Jakub Dąbkowski - Kto u mnie kupuje, a kto nie kupuje i dlaczego? Automatyzac...
 
Cellular Therapy for multiple myeloma
Cellular Therapy for multiple myelomaCellular Therapy for multiple myeloma
Cellular Therapy for multiple myeloma
 
Vetenskapliga Revolutionen
Vetenskapliga RevolutionenVetenskapliga Revolutionen
Vetenskapliga Revolutionen
 
Виртуальный рабочий стол (Daas)
Виртуальный рабочий стол (Daas) Виртуальный рабочий стол (Daas)
Виртуальный рабочий стол (Daas)
 
Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...
Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...
Artur Smolicki - Idea Universal Analytics w działaniach e-marketingowych i bi...
 
ACE FORKLIFT
ACE FORKLIFTACE FORKLIFT
ACE FORKLIFT
 
Saoga presidents report tasmania
Saoga presidents report tasmaniaSaoga presidents report tasmania
Saoga presidents report tasmania
 
P.LE updated
P.LE updatedP.LE updated
P.LE updated
 
Информация и информационные процессы
Информация и информационные процессыИнформация и информационные процессы
Информация и информационные процессы
 
Бизнес почта
Бизнес почтаБизнес почта
Бизнес почта
 
Las vegas commercial photographers
Las vegas commercial photographersLas vegas commercial photographers
Las vegas commercial photographers
 
Slav bakalov-2013
Slav bakalov-2013Slav bakalov-2013
Slav bakalov-2013
 
Chapter 8 power point
Chapter 8 power pointChapter 8 power point
Chapter 8 power point
 
Valchan petrov-2014.eng-1
Valchan petrov-2014.eng-1Valchan petrov-2014.eng-1
Valchan petrov-2014.eng-1
 
SEI Marketoon Slideshare
SEI Marketoon SlideshareSEI Marketoon Slideshare
SEI Marketoon Slideshare
 
My seasonal ritual
My seasonal ritualMy seasonal ritual
My seasonal ritual
 
Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.
Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.
Michał Mętlewicz - Czy współpraca z vlogerami się opłaca? Case study Level77.pl.
 
Ali turnbull-shellfish-futures-2012
Ali turnbull-shellfish-futures-2012Ali turnbull-shellfish-futures-2012
Ali turnbull-shellfish-futures-2012
 

Similar to IMPLEMENTASI PROFESIONAL

Membangun Budaya Kerja Guru
Membangun Budaya Kerja GuruMembangun Budaya Kerja Guru
Membangun Budaya Kerja GuruHeru Supanji
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxUmmuFaizah7
 
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1婧慜 丘
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxDimasTriyono1
 
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdfMuhammadIzuan6
 
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja web
Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja webKeselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja web
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja webagung susanto
 
Taklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJB
Taklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJBTaklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJB
Taklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJBNoraini Siis
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 
Isu-isu Pendidikan.pdf
Isu-isu Pendidikan.pdfIsu-isu Pendidikan.pdf
Isu-isu Pendidikan.pdfBemey
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriJoko Prasetiyo
 
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013I Nyoman Rudi (Sie PK LPPKS)
 
583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf
583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf
583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdfzaiman4732
 
Dasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanDasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanCece Sucipto
 
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja 1
Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja 1Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja 1
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja 1agung susanto
 

Similar to IMPLEMENTASI PROFESIONAL (20)

5 rkas-1
5 rkas-15 rkas-1
5 rkas-1
 
Membangun Budaya Kerja Guru
Membangun Budaya Kerja GuruMembangun Budaya Kerja Guru
Membangun Budaya Kerja Guru
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
 
Keselarasan kurtilas dengan dunia kerja
Keselarasan kurtilas dengan dunia kerjaKeselarasan kurtilas dengan dunia kerja
Keselarasan kurtilas dengan dunia kerja
 
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja web
Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja webKeselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja web
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja web
 
Taklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJB
Taklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJBTaklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJB
Taklimat Pengetua - Mesyuarat Guru 1_2010 SMTJB
 
Urgensi Inovasi Pendidikan
Urgensi Inovasi PendidikanUrgensi Inovasi Pendidikan
Urgensi Inovasi Pendidikan
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Isu-isu Pendidikan.pdf
Isu-isu Pendidikan.pdfIsu-isu Pendidikan.pdf
Isu-isu Pendidikan.pdf
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
 
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
 
583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf
583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf
583877229-ANJAKAN-MUAFAKAT-NEKAD.pdf
 
Dasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanDasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikan
 
Assingment fpm
Assingment fpmAssingment fpm
Assingment fpm
 
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja 1
Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja 1Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja 1
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja 1
 

More from Nuril anwar

Guru bahasa indonesia
Guru bahasa indonesiaGuru bahasa indonesia
Guru bahasa indonesiaNuril anwar
 
Konsep teaching factory
Konsep teaching factoryKonsep teaching factory
Konsep teaching factoryNuril anwar
 
Empat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholib
Empat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholibEmpat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholib
Empat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholibNuril anwar
 
teks laporan hasil observasi
teks laporan hasil observasiteks laporan hasil observasi
teks laporan hasil observasiNuril anwar
 
Kalender ikahab 2018
Kalender ikahab 2018Kalender ikahab 2018
Kalender ikahab 2018Nuril anwar
 
Alif tkj 1 negoasiasi ppt
Alif tkj 1 negoasiasi pptAlif tkj 1 negoasiasi ppt
Alif tkj 1 negoasiasi pptNuril anwar
 
Sop perpustakaan SMKN 10 Malang
Sop perpustakaan SMKN 10 MalangSop perpustakaan SMKN 10 Malang
Sop perpustakaan SMKN 10 MalangNuril anwar
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Nuril anwar
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosaNuril anwar
 
Teknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwar
Teknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwarTeknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwar
Teknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwarNuril anwar
 
Klas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasi
Klas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasiKlas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasi
Klas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasiNuril anwar
 
Teks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 ppt
Teks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 pptTeks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 ppt
Teks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 pptNuril anwar
 
Negosiasi x tkj 4 vocsten malang
Negosiasi  x tkj 4 vocsten malangNegosiasi  x tkj 4 vocsten malang
Negosiasi x tkj 4 vocsten malangNuril anwar
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasNuril anwar
 
Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)
Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)
Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)Nuril anwar
 
Glosararium card debat elektric&fendra x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card debat   elektric&fendra  x tkj 2 vocsten malangGlosararium card debat   elektric&fendra  x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card debat elektric&fendra x tkj 2 vocsten malangNuril anwar
 
Glosararium card teks biografi, electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card teks biografi,  electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malangGlosararium card teks biografi,  electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card teks biografi, electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malangNuril anwar
 
Glosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlg
Glosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlgGlosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlg
Glosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlgNuril anwar
 
Menulis puisi kreatif
Menulis puisi kreatifMenulis puisi kreatif
Menulis puisi kreatifNuril anwar
 

More from Nuril anwar (20)

Guru bahasa indonesia
Guru bahasa indonesiaGuru bahasa indonesia
Guru bahasa indonesia
 
Konsep teaching factory
Konsep teaching factoryKonsep teaching factory
Konsep teaching factory
 
Empat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholib
Empat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholibEmpat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholib
Empat puluh nasihat sayyidina ali bin abi tholib
 
teks laporan hasil observasi
teks laporan hasil observasiteks laporan hasil observasi
teks laporan hasil observasi
 
Kalender ikahab 2018
Kalender ikahab 2018Kalender ikahab 2018
Kalender ikahab 2018
 
Alif tkj 1 negoasiasi ppt
Alif tkj 1 negoasiasi pptAlif tkj 1 negoasiasi ppt
Alif tkj 1 negoasiasi ppt
 
Sop perpustakaan SMKN 10 Malang
Sop perpustakaan SMKN 10 MalangSop perpustakaan SMKN 10 Malang
Sop perpustakaan SMKN 10 Malang
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
Teknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwar
Teknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwarTeknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwar
Teknik membuat kalimat sindiran dalam teks anekdot, nuril anwar
 
Doa pagi
Doa pagiDoa pagi
Doa pagi
 
Klas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasi
Klas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasiKlas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasi
Klas x tkj 1 klp. 5 teks negosiasi
 
Teks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 ppt
Teks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 pptTeks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 ppt
Teks negosiasi x tkj 4. vocsten malang klp 2 ppt
 
Negosiasi x tkj 4 vocsten malang
Negosiasi  x tkj 4 vocsten malangNegosiasi  x tkj 4 vocsten malang
Negosiasi x tkj 4 vocsten malang
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
 
Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)
Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)
Idul fitri, sutardji calsum bachry(contoh Puisi Baru)
 
Glosararium card debat elektric&fendra x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card debat   elektric&fendra  x tkj 2 vocsten malangGlosararium card debat   elektric&fendra  x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card debat elektric&fendra x tkj 2 vocsten malang
 
Glosararium card teks biografi, electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card teks biografi,  electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malangGlosararium card teks biografi,  electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malang
Glosararium card teks biografi, electric&amp;fendra x tkj 2 vocsten malang
 
Glosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlg
Glosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlgGlosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlg
Glosarium teks biografi.achmad alfiansyah x t kr 1 vocsten mlg
 
Menulis puisi kreatif
Menulis puisi kreatifMenulis puisi kreatif
Menulis puisi kreatif
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

IMPLEMENTASI PROFESIONAL

  • 1. SEMINAR SEHARI IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS Disajikan Oleh: KREATIF DAN SUKA PUBLIKASI MENGELOLA INFORMASI BERPIKIR PEDAGOGIS MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YG KONDUSIF MENGAKSES WEB MEMBANGUN PARADIGMA BARU KETRAMPILANNYA DI SET UNTUK ABAD 21 PENGHASILAN UNTUK DI RUMAH Drs. Ami Darmawan, Dipl.Ed, M.Pd
  • 2. A to reflect & to act Refleksi & Tindakan
  • 3. Dimana Perbedaan Antara Negara Berkembang (Miskin) Dan Negara Maju (Kaya) ?
  • 4. Tidak Tergantung Pada Umur Negara Itu  Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin)
  • 5.  Di sisi lain –Singapura, Kanada, Australia & New Zealand– negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin
  • 6.  Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin
  • 7.  Jepang mempunyai area yang sangat terbatas.  Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan
  • 8. Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya
  • 9.  Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia.  Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami.
  • 10. Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban – tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.
  • 11.  Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting.  Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa
  • 12.  Lalu……. apa perbedaannya?
  • 13.  Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui KEBUDAYAAN & PENDIDIKAN.
  • 14.  Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut.
  • 15. Prinsip Dasar Kehidupan 1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari 2. Kejujuran dan integritas 3. Bertanggung jawab 4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat 5. Hormat pada hak orang/warga lain 6. Cinta pada pekerjaan 7. Berusaha keras untuk menabung & investasi 8. Mau bekerja keras 9. Tepat waktu
  • 16.  Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut mayoritas tidak patuh minoritas
  • 17.  Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita.
  • 18.  Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik akibat pendidikan yang kurang.  Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.
  • 19. B
  • 20. HASIL MUTU PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA GLOBAL ABAD 21 DIBANDINGKAN NEGERA ASEAN DAN ASIA PASIFIK  JIKA KITA MELIHAT DALAM RENSTRA KEMENDIKNAS 2010 – 2014 PADA HALAMAN 35 DISEBUTKAN BAHWA, KUALITAS PENDIDIKAN KITA MENINGKAT AKAN TETAPI RELATIF MASIH LEBIH RENDAH BILA DIBANDINGKAN DENGAN PENCAPAIAN NEGARA-NEGARA ASEAN LAINNYA SEPERTI THAILAND, MALAYSIA, DAN FILIPINA.  HAL INI BISA DILIHAT DARI HASIL STUDY YANG DISELENGGARAKAN OLEH IEA (INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR EVALUATION OF EDUCATIONAL ACHIEVEMENT) YANG JUGA DIIKUTI OLEH INDONESIA BERSAMA BEBERAPA NEGARA LAINNYA DALAM TIMSS (TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATIC AND SCIENCE STUDY) DAN STUDY PISA (PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESMENT) YANG DISELENGGARAKAN OLEH OECD (ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT), MASIH RENDAHNYA PERINGKAT INDEKS PEMBANGUNAN GENDER INDONESIA YANG MENDUDUKI URUTAN KE-93 DARI 177 NEGARA (UNDP 2007/2008)  PERHATIKAN LEBIH LANJUT GAMBAR GRAFIK CAPAIAN PERINGKAT INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN BERIKUT INI.
  • 21. Human Development Index in ASEAN + 3 Countries (HDI: Kesehatan, Pendapatan, Pendidikan) Country Life expectancy (years) Adult literacy rate (%) Gross enrolment ratio (%) GDP Per capita (PPP US$) HDI Rank SINGAPORE 78.7 92.5 87 24,481 25 BRUNEI DARUSSALAM 76.4 92.7 74 19,210 33 MALAYSIA 73.2 88.7 71 9,512 61 THAILAND 70.0 92.6 73 7,595 73 PHILIPPINES 70.4 92.6 82 4,321 84 VIETNAM 70.5 90.3 64 2,490 108 INDONESIA 66.8 87.9 66 3,361 110 MYANMAR 60.2 89.7 48 1,027 129 CAMBODIA 56.2 73.6 59 2,078 130 LAO PDR 54.7 68.7 61 1,759 133 JAPAN 82.0 - 84 27,967 11 KOREA, REP. OF 77.0 97.9 93 17,971 28 CHINA 71.6 90.9 69 5,003 85 Source: UNDP - Human Development Report 2005
  • 22. PERBANDINGAN PERINGKAT HDI INDONESIA, MALAYSIA & VIETNAM TAHUN 1995-2005 140 120 100 80 60 40 20 0 VIETNAM INDONESIA MALAYSIA 1995 2000 2003 2004 2005 1 2 3 4 5 Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004 dan 2005)
  • 23. PERBANDINGAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX (TAHUN 2004) PERINGKAT NEGARA HDI 3 Australia 0,946 9 Jepang 0,938 59 Malaysia 0,793 76 Thailand 0,768 111 Indonesia 0,692
  • 24. SECARA MAKRO ITULAH CAPAIAN KONDISI REALITA PETA MUTU PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN DI DUNIA PADA ABAD 21 SAAT INI.
  • 25. BAGAIMANA PERGESERAN PARADIGMA BARU KONSEP KEMAJUAN BANGSA ? Bukan Sumber Daya Alam, Bukan Luas Wilayah, Bukan Jumlah Penduduk, Akan Tetapi ….  Budaya Kerja (Hamish McRae)  Modal Sosial Tinggi –High Trust Society (Francis Fukuyama, 1995)  Producer Economics –Communitarian Capitalism (Lester Tuhrow, 1991)  Free Market Democracy (Friedman, 1999)  Kehidupan Spiritual Agama Tinggi (Davies, 1987)
  • 26. 10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA (Thomas Lickona) 1. Peningkatan kekerasan di kalangan remaja; 2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk; 3. Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan; 4. Peningkatan perilaku merusak diri, seperti narkoba, seks bebas, dan alkohol; 5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk;
  • 27. 10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA (Thomas Lickona) 6. Penurunan etos kerja; 7. Semakin rendahnya rasa hormat terhadap orang-tua dan guru; 8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat dan negara; 9. Ketidakjujuran yang begitu membudaya/ memasyarakat; 10. Penuh rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.
  • 28. 13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI DUNIA KERJA (George Boggs) 1. Jujur dan dapat diandalkan; 2. Dapat dipercaya dan tepat waktu; 3. Dapat menyesuaikan diri dengan orang lain; 4. Dapat bekerja sama dengan atasan; 5. Dapat menerima dan menjalankan kewajiban; 6. Bermotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan diri; 7. Berfikir bahwa dirinya berharga;
  • 29. 13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI DUNIA KERJA (George Boggs) 8. Dapat berkomunikasi dan mendengarkan secara efektif; 9. Dapat bekerja dengan supervisi minimum (Mandiri dan Handal); 10.Dapat menyelesaikan masalah pribadi dan profesi; 11. Memiliki kemampuan dasar (kecerdasan); 12.Dapat membaca dengan pemahaman memadai; 13. Mengerti dasar-dasar matematika sesuai permintaan.
  • 30. PERUBAHAN PARADIGMA FOKUS PENDIDIKAN Physical Development (PD) Mental Development (MD) Psychological Socioeconomical Development Spiritual Development (SP)
  • 31. ERA HEARTSTART  Character Education  Age-appropriate Child Training  Parenting Education PD MD SP KECERDASAN FISIK-MENTAL/ KOGNITIF KECERDASAN EMOSIONAL-SPIRITUAL SDM YANG BERMUTU TINGGI  Good Academic Achievement  Youth With Good Character  High Health Status
  • 32. KEMAJUAN SUATU BANGSA DITENTUKAN OLEH PENDIDIKAN KUALITAS MUTU PENDIDIKAN DITENTUKAN OLEH GURU  PEMETAAN KEMAMPUAN GURU  UKA - UKG  PERENCANAAN TINDAKAN  PKG DAN PKB  EVALUASI  PELAKSANAAN PKG - PKB
  • 34. Judul: IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS FOKUS PEMBAHASAN Secara umum rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan praktis (kedepan) dalam abad ke 21. Secara lebih khusus dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana paparan kondisi data hasil pemetaan kompetensi professional dalam uji kompetensi guru (UKG) secara nasional? 2. Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan dan peningkatan kompetensi professional guru di sekolah di berbagai jenjang pendidikan kita MELALUI PKG DAN PKB ?.
  • 35. PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Peningkata n Kualifikasi 1 Sertifikasi guru 2 Peningkatan Kompetensi 3 GURU 2,9 JUTA Penghargaa n dan perlindunga n 5 Maslahat Tambahan Tunjangan Pendidik 7 8 Perencanaa n Kebutuhan Guru Pengembangan Karir 6 4
  • 36. Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan Status Kepegawaian (Sumber Data Kemendiknas, 2006) <= SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 JUMLAH GURU 1 TK 110,742 9,440 32,382 3,097 18,652 115 1 174,429 PNS 19,977 770 5,955 336 5,134 63 - 32,235 Non PNS 90,765 8,670 26,427 2,761 13,518 52 1 142,194 2 SD 417,389 11,529 589,034 23,841 207,074 1,161 4 1,250,032 PNS 266,331 7,213 505,119 15,328 152,090 1,077 2 947,160 Non PNS 151,058 4,316 83,915 8,513 54,984 84 2 302,872 3 SMP 39,133 36,202 37,446 72,822 299,319 3,277 7 488,206 PNS 16,060 29,327 25,785 51,441 164,388 2,870 4 289,875 Non PNS 23,073 6,875 11,661 21,381 134,931 407 3 198,331 4 SLB 1,666 238 2,883 803 4,514 50 - 10,154 PNS 577 68 1,839 505 2,644 42 - 5,675 Non PNS 1,089 170 1,044 298 1,870 8 - 4,479 5 SMA 6,301 1,200 4,082 22,964 189,753 3,106 27 227,433 PNS 2,056 345 2,071 13,853 101,752 2,436 5 122,518 Non PNS 4,245 855 2,011 9,111 88,001 670 22 104,915 6 SMK 5,172 1,341 2,842 23,942 120,764 1,691 9 155,761 PNS 900 230 834 9,429 40,282 1,054 3 52,732 Non PNS 4,272 1,111 2,008 14,513 80,482 637 6 103,029 7 MI 94,755 23,580 45,933 9,086 31,312 108 - 204,774 PNS 4,478 4,480 18,267 2,358 6,997 45 - 36,625 Non PNS 90,277 19,100 27,666 6,728 24,315 63 - 168,149 8 MTs 37,045 10,722 13,554 22,559 95,326 599 4 179,809 PNS 886 621 1,615 5,670 16,687 234 1 25,714 Non PNS 36,159 10,101 11,939 16,889 78,639 365 3 154,095 9 MA 10,090 2,164 3,215 10,290 65,635 1,321 8 92,723 PNS 244 63 137 1,291 13,605 596 2 15,938 Non PNS 9,846 2,101 3,078 8,999 52,030 725 6 76,785 722,293 96,416 731,371 189,404 1,032,349 11,428 60 2,783,321 311,509 43,117 561,622 100,211 503,579 8,417 17 1,528,472 410,784 53,299 169,749 89,193 528,770 3,011 43 1,254,849 JUMLAH PNS Non PNS No. JENJANG SEKOLAH Jenjang Pendidikan
  • 38. FUNGSI UJI KOMPETENSI GURU: • Prinsip Profesionalitas: Pasal 7 UU 14 Thn 2005, ayat (1) point d dan g: Guru wajib memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan. • Hak dan Kewajiban Guru : Pasal 14 ayat 1 butir k : memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. • Kewajiban Guru : Pasal 20 ayat b: meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademi dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; Karena itu harus diawali dengan: UJI KOMPETENSI GURU PEMETAAN KOMPETENSI PENILAIAN KINERJA GURU PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DIKLAT GURU : 1. ON LINE 2. OFF LINE (VCD INTERAKTIF) 3. MODUL 4. TATAP MUKA ANGKA KREDIT GURU KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN GURU UKG telah berhasil mengaktifkan 2.979 Laboratorium Komputer sekolah yang akan digunakan sebagai tempat Diklat On Line Guru tahun 2013. (Optimasi Jardiknas untuk e-learning) ANGKA KREDIT GURU Catatan : Dengan empat cara ini maka seluruh guru akan terjangkau untuk mengikuti diklat pada tahun 2013 (sesuai amanat UU 14 tahun 2005)
  • 39. SINERGI PERMENNEGPAN-RB NO.16 TH. 2009 DENGAN PERMENDIKBUD NO.57 TH. 2012 tentang UJI KOMPETENSI GURU Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan setiap kenaikan pangkat dan/atau jabatan, secara periodik seperti gambar berikut: UKG UKG III/a III/b dst ... 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Thn KENAIKAN PANGKAT PERMENDIKBUD NO.: 57 TAHUN 2012 MEMASTIKAN PENGUASAAN ANGKA KREDIT UNSUR UTAMA Pasal 11 1. PENDIDIKAN 2. PEMBELAJARAN/BIMBINGAN/ TUGAS UTAMA 3. PKB  PENGENBANGAN DIRI, PUBLIKASI ILMIAH, KARYA INOVATIF UNSUR PENUNJANG Pasal 11 1. IJAZAH YANG TIDAK RELEVAN 2. PENGHARGAAN 3. KEGIATAN EKSTRA 4. PEMBIMBING PRAKTIK 5. PENILAI ANGKA KREDIT 6. PELATIH UJI KOMPETENSI GURU PENGETAHUAN PERMENNEGPAN DAN RB NO.16 TAHUN 2009 Pasal 15 1. KUALITAS 2. KUANTITAS 3. BIAYA 4. WAKTU PENILAIAN KINERJA GURU Kesimpulan : PerMenneg PAN-RB No 16 Th. 2009 tidak mengatur secara teknis tentang pengujian kompetensi sebagai komponen kualitas pelaksanaan tugas utama guru. Hal tersebut diatur pada Permendikbud No. 57 Tahun 2012. Dengan demikian kedua Permen tersebut saling komplementer.
  • 40. Distribusi Guru Menurut Status Kepegawaian 40 Data Guru: Berbagai Indikator Distribusi Guru Menurut Jenjang Tugas Jenjang Jumlah TK 267,576 SD 1,644,925 SMP 556,905 SLB 16,102 SMA 264,512 SMK 175,656 TOTAL 2,925,676 6.00% 9.04% 9.15% 56.22% 19.04% 0.55% SMK SMA SLB SMP SD TK 58.56% 10.74% 30.70% PNS GTY GTT Status Jumlah PNS 1,713,379 GTY 314,091 GTT 898,206 Total 2,925,676 PNS GTY GTT Distribusi Guru Menurut Jenjang Pendidikan Pendidikan Jumlah <S1 1,424,513 >= S1 1,501,163 TOTAL 2,925,676 >= S1 , 51.31% <S1 , 48.69% Distribusi Guru Menurut Golongan Golongan Jumlah II 283,010 III 669,533 IV 760,836 TOTAL 1,713,379 16.52% 44.41 % 39.08 % IV III II Distribusi Guru Menurut Sertifikasi Sertifikasi Jumlah Sudah 1,016,017 thn 2012 248,242 Belum 830,254 Total 2094513 48.51% 11.85% 39.64% Belum thn 2012 Sudah 2600 2650 2700 2750 2800 2850 2900 50 40 30 20 10 0 2950 S i s a Jumlah Guru Pensiun: 2012-2016 P e n s i u n Pensiun Sisa Tahun Pensiun Sisa 2012 27,396 2,898,280 2013 42,275 2,856,005 2014 41,505 2,814,500 2015 44,450 2,770,050 2016 42,509 2,727,541 Total 198,135 2,727,541
  • 41. 46.83 46.55 46.46 46.27 45.72 45.20 44.72 43.99 51.45 43.50 43.31 42.87 42.17 41.93 41.91 41.63 41.52 40.93 40.84 40.82 40.76 40.61 40.60 40.50 40.35 40.09 40.06 39.86 39.80 38.86 37.87 36.70 42.73 Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional YOGYA DKI JATENG JATIM BABEL SUMBAR JABAR KEPRI BALI BANTEN PAPUA KALSEL RIAU KALTIM KALBAR BENGKULU PAPUA BARAT NTB SUMSEL SUMUT JAMBI LAMPUNG SULTRA GORONTALO SULUT KALTENG SULSEL SULTENG NTT SULBAR MALUKU NAD MALUT 79.00 83.00 UKG 91.00 91.00 45.34 41.49 49.41 48.34 25000 20000 15000 10000 5000 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 TK SD SMP SMA 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 Rata-rata Nasional : 43.82 Rata-rata = 43.82 Rata-rata Nasional = 43.82 Maks 91.00 Min 1.00 Rata 43.82 Stdev 10.95 N 518,026
  • 42. HDaisstirlibUuKsGi N: iPlaerib UanKdiGng apne rK oJmepnetjeannsigPdedaang oKgio&m Pproefetesinonsail 50.89 49.29 45.77 45.24 45.99 44.31 42.10 41.26 44,10 41,43 44,95 45,53 JENJANG Pedagogik Profesional TK 44.31 45.77 SD 42.10 41.26 SMP 45.24 50.89 SMA 45.99 49.29 60 50 40 30 20 10 0 TK SD SMP SMA Pedagogik Profesional
  • 43. 46.13 45.73 45.68 45.61 44.86 44.80 44.43 43.53 50.85 43.12 42.38 42.27 41.53 41.44 41.36 41.33 41.30 40.30 40.27 40.17 39.94 39.93 39.83 39.68 39.54 39.45 39.37 39.19 38.73 38.41 37.28 36.56 42.17 YOGYA JATENG BABEL DKI JATIM JABAR SUMBAR KEPRI BALI BANTEN KALSEL PAPUA RIAU KALTIM NTB BENGKULU KALBAR GORONTALO PAPUA BARAT SUMSEL SULUT KALTENG SULSEL JAMBI LAMPUNG SUMUT SULTRA NTT SULTENG SULBAR MALUKU NAD MALUT 50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 UKG: Pedagogi Maks 100,00 Min 1,00 Rata 43,20 Stdev 13,09 N 518.026 0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100 Rata-rata Nasional = 43.20 Hasil UKG: Kompetensi Pedagogi Rata-rata = 43.20
  • 44. 47.23 46.74 46.71 46.45 46.04 45.32 44.86 44.13 51.64 43.72 43.65 43.04 42.96 42.15 42.14 42.13 41.56 41.32 41.22 41.18 41.17 41.08 40.66 40.52 40.42 40.41 40.21 40.16 40.08 39.08 38.12 36.79 42.42 YOGYA DKI JATIM JATENG BABEL SUMBAR JABAR KEPRI BALI PAPUA BANTEN KALSEL RIAU KALTIM KALBAR Hasil UKG: Kompetensi Profesional PAPUA BARAT BENGKULU NTB SUMUT JAMBI SUMSEL LAMPUNG SULTRA SULUT KALTENG SULTENG GORONTALO SULBAR SULSEL NTT MALUKU NAD MALUT 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 UKG: Profesional Maks 96,00 Min 1,00 Rata 44,05 Stdev 11,73 N 518.026 0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98 Rata-rata Rata-rata = 44.05 Nasional = 44.05
  • 45. Nilai Rata-Rata UKG TK (menurut Provinsi) 52.19 51.60 49.75 49.28 49.20 49.05 48.78 48.23 46.75 46.59 46.34 45.62 45.11 44.06 44.05 43.83 43.27 43.05 42.38 42.31 42.08 41.43 41.29 41.19 39.59 39.38 39.27 38.81 38.69 38.63 37.11 36.26 33.94 DIY Babel Pabar Jabar Kepri DKI Kalbar Banten Sumbar Jatim Jateng Riau Kaltim Bengkl NTB lampung Kalsel Jambi Sumut Bali NTT Papua Sumsel Gorontalo Kalteng Sulbar Sulsel Sulut Sulteng Maluku Sultra NAD Malut TK Nasional 45.34
  • 46. 46.04 44.92 44.27 42.21 42.03 41.87 41.63 40.55 39.89 39.73 39.63 39.33 39.13 39.09 38.55 38.33 38.29 38.24 37.61 37.51 37.41 36.57 36.55 36.54 36.50 35.91 35.83 35.70 35.35 35.28 35.26 34.61 39.05 YOGYA JATENG DKI JABAR BANTEN BALI JATIM SULUT BABEL JAMBI PAPUA BARAT SUMBAR KALSEL KALTIM KALBAR KEPRI LAMPUNG NTT BENGKULU RIAU SUMUT SUMSEL SULTRA SULTENG MALUKU SULSEL SULBAR KALTENG GORONTALO NTB MALUT PAPUA NAD 44.86 44.11 43.91 43.67 43.24 42.89 42.75 41.53 48.95 41.05 40.45 40.41 39.55 39.50 39.43 39.36 39.18 39.08 38.46 38.33 38.27 38.24 38.12 38.05 37.83 37.67 36.99 36.94 36.89 36.57 35.98 34.13 38.71 YOGYA JATENG DKI JATIM BABEL SUMBAR JABAR KEPRI BALI BANTEN KALSEL RIAU PAPUA BENGKULU KALTIM KALBAR NTB SULUT GORONTALO SUMSEL JAMBI SUMUT KALTENG SULSEL SULTENG LAMPUNG NTT PAPUA BARAT SULBAR SULTRA MALUKU NAD MALUT Nilai Rata-Rata UKG SD(menurut Provinsi) Guru Kelas Penjaskes Rata-rata Guru Kelas Nasional: 41.52 Rata-rata Penjaskes Nasional = 40.76
  • 47. 46.65 46.57 45.28 44.45 44.43 43.32 43.32 43.06 43.05 42.83 42.83 42.61 42.56 42.41 42.08 41.72 41.60 41.49 41.44 40.94 40.35 40.29 39.65 39.60 39.38 39.20 38.72 37.94 37.32 36.83 36.81 36.56 41.15 BABEL YOGYA JATENG JATIM DKI BENGKULU KEPRI JABAR SUMBAR KALBAR BANTEN KALTENG KALSEL SUMSEL RIAU NTB JAMBI BALI KALTIM SULTRA LAMPUNG SUMUT PAPUA 63.95 PAPUA BARAT NTT SULBAR SULSEL GORONTALO SULUT SULTENG MALUKU MALUT NAD 61.76 58.75 58.03 56.91 56.80 55.53 53.73 59.52 53.11 53.02 52.90 52.17 51.71 51.60 50.57 49.67 49.56 48.11 47.62 47.35 47.32 47.20 46.95 46.65 45.76 45.71 45.17 42.19 39.53 37.24 45.06 51.07 YOGYA JATENG JATIM BABEL DKI JABAR BALI BANTEN KEPRI NTB SUMBAR BENGKULU KALBAR LAMPUNG KALTIM RIAU KALSEL SULTRA PAPUA SUMSEL SUMUT JAMBI SULBAR PAPUA BARAT KALTENG GORONTALO SULSEL SULUT NTT SULTENG NAD MALUKU MALUT Nilai Rata-Rata UKG SMP (menurut Provinsi) MTK B.Ind Rata-rata Matematika Nasional: 53.58 Rata-rata Bhs Indonesia Nasional = 42.29
  • 48. Nilai Rata-Rata UKG SMA (menurut Provinsi) 50.41 46.67 46.09 44.39 44.09 43.99 43.65 43.28 43.08 42.98 42.88 48.11 42.48 41.88 41.56 41.02 40.95 40.65 40.50 39.36 38.96 38.96 38.94 38.54 38.30 38.10 37.71 37.33 37.13 35.95 35.27 34.46 40.25 YOGYA JATENG JATIM DKI BABEL BALI BANTEN JABAR KALTIM KALSEL KALBAR SUMBAR BENGKULU NTB PAPUA KEPRI LAMPUNG RIAU SULBAR SUMSEL NTT PAPUA BARAT SULSEL SULTRA SUMUT SULTENG JAMBI KALTENG SULUT GORONTALO NAD MALUKU MALUT 42.43 41.29 40.80 40.78 40.77 40.49 40.47 39.76 39.68 39.02 46.41 38.67 38.61 38.58 38.49 38.44 38.35 37.97 37.44 37.03 36.38 36.14 34.99 34.92 34.91 34.47 34.11 32.52 32.41 31.59 28.71 33.19 37.27 YOGYA JATIM JATENG BABEL BALI JABAR BANTEN DKI KALSEL KALBAR LAMPUNG BENGKULU KALTIM KEPRI SUMSEL NTB SUMBAR SULBAR KALTENG PAPUA RIAU PAPUA BARAT GORONTALO SULSEL SULTRA SUMUT JAMBI SULUT NTT NAD MALUKU SULTENG MALUT MTK B Inggris Rata-rata Matematika Nasional = 42.75 Rata-rata Bhs. Inggris Nasional = 38.73
  • 49. 10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SD NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL 1 Hepy Dwiarti, S.Tp SD Kristen Kalam Kudus DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 83 Guru Kelas 2 SUMIYONO SD N WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 81 Guru Kelas 3 SETYOWATI, S.PD SDN KALIASIN VI - 285 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas 4 SUMADI, S.Pd SH SDN MADE 4 Lamongan Jawa Timur Kab. Lamongan 80 Guru Kelas 5 SUKARMAN SDN SAMBIKEREP V NO. 613 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas 6 ENDANG SULISTYOWATI, S.Pt. SD Masjid Syuhada DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 79 Guru Kelas 7 KURDISUN Jawa Tengah Kab. Pekalongan 79 Penjaskes 8 ALUIZIDUHU ZEBUA SD NEGERI 070983 SIHAREO SUMATERA UTARA Kota Gunung Sitoli 79 Guru Kelas 9 Umi Nadiyah SD N TUBIN DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 78 Guru Kelas 10 SUNARTO SD N 4 KRANDEGAN Jawa Tengah Kab. Banjarnegara 78 Guru Kelas
  • 50. 10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SMP NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL 1 Jaja Juanda SMP Negeri 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 91 Matematika 2 SOFI'I, M.PD. JAWA TENGAH Kab. Pati 90 Matematika 3 KUSWATUL HASANAH SMP MUHAMMADIYAH 7 MLARAKJAWA TIMUR Kab. Ponorogo 89 Matematika 4 SRI SUHARTI SMP NEGERI 13 SURABAYA JAWA TIMUR Kota Surabaya 88 Matematika 5 Sudiro JAWA TENGAH Kab. Karanganyar 88 Matematika 6 SUYATMI SMP N 5 WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 88 Matematika 7 CAICILIA LESTARININGSIH SMP TARAKANITA Banten Kab. Tangerang 87 Matematika 8 Dadang Koswara SMP N 3 BOJONGPICUNG JAWA BARAT Kab. Cianjur 87 Matematika 9 I Made Sukardi SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGBAaRliAJA Kab. Buleleng 87 Matematika 10 Anna Siswati SMP NEGERI 1 SINGOSARI JAWA TIMUR Kab. Malang 87 Matematika 10 Nilai Nilai Tertinggi Nasional GURU SMA NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL 1 BUDI SETYO UTOMO, SPD Jawa Tengah Kab. Klaten 91 Kimia 2 UNERI WIDIANINGRUM SMAN 1 JALANCAGAK JAWA BARAT Kab. Subang 89 Biologi 3 AHMAD WAHIB SMA N 2 Probolinggo Jawa Timur Kota Probolinggo 88 Kimia 4 YENI YUNIARTI SMA N 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 88 Kimia 5 FEBRINAR ISWANTI SMA N 1 KOTA SOLOK Sumatera Barat Kota Solok 88 Kimia 6 Kasinu SMAN 1 NAGRAK JAWA BARAT Kab. Sukabumi 87 Kimia 7 SUMARSONO, SPd JAWA TENGAH Kota Magelang 87 Kimia 8 SRI LESTARI Jawa Tengah Kab. Rembang 87 Kimia 9 NURHUDA Jawa Tengah Kab. Pemalang 87 Kimia 10 ENDANG SIWI RETNANINGSIH, M.Pd JAWA TENGAH Kota Surakarta 87 Kimia
  • 51. D
  • 52. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU GURU PROFESIONAL 1. Kesra 2. Harlindung 3. Tunjangan Profesi PENGEMBANGAN KARIER GURU CPNS (80 %) PROGRAM INDUKSI (1 -2 TAHUN) PRA JABATAN GURU PNS (100 %) GURU PERTAMA (IIIA) PK Guru = Penilaian Kinerja Guru PKB = Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan S1/DIV KEPENDIDIKAN / NON KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PKB - + - + PK Guru formatif PK Guru sumatif KECUKUPAN ANGKA KREDIT Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
  • 53. SM : Standar Minimal PKB : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja UJI KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM PKB DIKLAT PENGEMBANGAN N ˂SM N ≥ SM GURU PROFESIONAL 1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2. PROMOSI 3. TUNJANGAN PROFESI INTERNALLY & EKSTERNALLY PK DRIVEN DIKLAT DASAR DIKLAT LANJUTAN INDIKATOR UTAMA No. INDIKATOR 1. Disiplin Guru (kehadiran, ethos kerja) 2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa) 3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku) 4. Motivasi Belajar Siswa DAMPAK No INDIKATOR 1. Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya) 2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional 3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni. 4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa  Pembinaan karier dan kepangkatan  Memastikan guru melaksanakan tugas profesional  Menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru berkualitas (KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN)
  • 54. UJI KOMPETENSI PKB DIKLAT PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL PK 1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2. PROMOSI INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN DIKLAT DASAR FORMAL/ NON FORMAL DIKLAT FUNGSIONAL DAN KEGIATAN KOLEKTIF GURU SM : Standar Minimal PKB : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja ANGKA KREDIT UJIA N TL L STAGE 2 STAGE 1 TUNJANGAN PROFESI N < SM N ≥ SM NPK < SM NPK ≥ SM BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 55. UJI KOMPETENSI (2012: 10 %) SBG GURU (6 JP) SBG KS (18 JP TUGAS TEMBAHAN) ALTERNATIF SEBAGAI GURU SEBAGAI KS KEPUTUSAN UJI KOMPETENSI PENILAIAN KINERJA KOMPETEN KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI KS KOMPETEN TIDAK KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI GURU TIDAK KOMPETEN TIDAK KOMPETEN WAJIB DIKLAT DASAR GURU PENILAIAN N <˂SM KINERJA SBG KS N ≥ SM DIKLAT DASAR PENGUATAN KS KENAIKAN PANGKAT DAN PENGHARGAAN LAINNYA YANG DIKLAT LANJUT RELEVAN PENGUATAN KS
  • 56. EVALUASI DIRI 4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2 BADAN PSDMPK DAN PMP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENILAIAN KINERJA GURU RENTANG WAKTU 2 SEMESTER SEMESTER 4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
  • 57. GURU PROFESIONAL Evaluasi Diri (awal semester) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan + - + y Pengembangan Karir - Penilaian Kinerja Guru (akhir semester berikutnya) Kecukupan Angka Kredit t BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 58. • Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya • Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 59.  Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. (PermennegPAN & RB No. 16/2009)  PKGuru menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara profesional  PKGuru menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru adalah berkualitas BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 60.  Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru untuk mengembangkan potensi dan karirnya  Sebagai acuan bagi sekolah untuk merencanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)  Merupakan dasar untuk memberikan nilai prestasi kerja guru dalam rangka pengembangan karir guru sesuai Permennegpan & RB No.16/2009 BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 61.  Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau guru senior (guru pembina) yang kompeten, telah mengikuti pelatihan penilaian dan ditunjuk oleh kepala sekolah  pengawas sekolah mensupervisi kegiatan penilaian kinerja di sekolah  Penilaian kinerja dilakukan sekali dalam rentang 2 semester (pada akhir semester ke 2)  Diawali dengan Evaluasi Diri (pada awal semester ke 1)  Penilaian kinerja ditekankan pada pelaksanaan tugas utama guru yang terkait dengan penguasaan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 62. EVALUASI DIRI 4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2 BADAN PSDMPK DAN PMP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENILAIAN KINERJA GURU RENTANGWAKTU 2 SEMESTER SEMESTER 4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
  • 63.  Evaluasi diri pada awal semester digunakan sebagai dasar penyusunan rencana program PKB tahunan bagi guru .  Hasil penilaian Kinerja Guru pada akhir semester berikutnya digunakan untuk melihat peningkatan kompetensi dan memberikan nilai kinerja guru (menghitung perolehan angka kredit guru pada tahun tersebut) BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 64. PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PKGURU KELAS/MATA PELAJARAN KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Mengenal karakteristik dan potensi peserta didik 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip prinsip pembelajaran yang efektif 3. Merencanakan dan mengembangkan kurikulum 4. Melaksanakan pembelajaran yang efektif 5. Menilai dan mengevaluasi pembelajaran PROFESIONAL 6. Menguasai materi dan pola pikir keilmuan yang diampu 7. Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Pengembangan kurikulum. 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 5. Pengembangan potensi peserta didik. 6. Komunikasi dengan peserta didik. 7. Penilaian dan evaluasi. KEPRIBADIAN 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional. 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan. 10. tos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru. SOSIAL 11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat. PROFESIONAL 13. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 65. PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PKGURU BK/KONSELOR KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai Teori dan Praksis Pendidikan 2. Mengaplikasikan Perkembangan Fisiologis dan Psikologis serta Perilaku Konseli 3. Menguasai Esensi Layanan BK dalam Jalur, Jenis, dan Jenjang Satuan Pendidikan PROFESIONAL 4. Menguasai Konsep dan Praksis BK 5. Merancang Program BK 6. Mengimplementasikan Program BK 7. Menilai Proses dan Hasil Pelayanan BK 8. Menguasai Konsep dan Praksis Penelitiandalam BK KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan. 2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli. 3. Menguasai esensi layanan BK dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan. KEPRIBADIAN 4. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih. 6. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat. 7. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi. SOSIAL 8. Mengimplementasikan kolaborasi internal di tempat bekerja. 9. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK. 10.Mengimplementasi kolaborasi antar profesi. PROFESIONAL 11.Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli. 12.Menguasai kerangka teoritik dan praksis BK. 13.Merancang program BK. 14.Mengimplementasikan program BK yang komprehensif. 15.Menilai proses dan hasil kegiatan BK. 16.Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional. 17.Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 66.
  • 67. PENGERTIAN PKB GURU Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah PKB dilaksanakan agar guru dapat memelihara, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. Pembelajaran yang berkualitas diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitas guru. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 68. untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.  Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.  Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik.  Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.  Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.  Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.  Menunjang pengembangan karir guru. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 70. PKB BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 71. 1. Pengembangan Diri a) Diklat fungsional b) Kegiatan kolektif guru 2. Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan formal c) Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru 3. Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna b) Menemukan/menciptakan karya seni c) Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum d) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 73. Contoh: Program Induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi pengalaman, Pengembangan sekolah secara menyeluruh (WSD= whole school development) Contoh: Jaringan lintas sekolah (seperti KKG/MGMP, KKM, KKKS/MKKS, KKPS, MKPS, atau jaringan virtual. Contoh: PPPP-TK, LPMP, LPTK, Asosiasi Profesi, dan PKB Provider lainnya. DALAM SEKOLAH BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 74.  Kompetensi yang diidentifikasikan di bawah standar berdasarkan evaluasi diri.  Kompetensi yang diidentifikasikan oleh guru perlu ditingkatkan.  Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan oleh guru untuk pengembangan karir/melaksanakan tugas-tugas baru, misalnya sebagai kepala sekolah.  Pengetahuan, keterampilan, materi yang dibutuhkan berdasarkan Laporan Evaluasi Diri Sekolah dan/atau Rencana Tahunan Pengembangan Sekolah.  Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi khusus yang diminati oleh guru. BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 75. Guru melakukan evaluasi diri pada awal semester Profil kinerja guru berdasarkan hasil evaluasi diri dan dokumen pendukung Koordinator dan Guru menyusun rencana PKB Guru Guru melaksanakan PKB Guru (ada Guru Pendamping) Guru menerima rencana final kegiatan PKB Guru Koordinator dan Kepala Sekolah menetapkan rencana kegiatan PKB Guru Guru dan Koordinator melakukan refleksi hasil PKB Guru Guru mengikuti Penilaian Kinerja Guru akhir semester berikutnya Hasil PK Guru sebagai dasar perencanaan PKB Guru tahun berikutnya BADAN PSDMPK DAN PMP
  • 77. Simpulan  Capaian mutu pendidikan kita secara nasional terasa masih rendah diantara negara-negara lain. Tentu kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai unsur penyebab yang saling terkait, salah satunya adalah belum terdapatnya suatu system pengelolaan pembinaan mutu kompetensi guru yang mampu memandirikan, membangkitkan, bahwa jabatan professional guru merupakan kebutuhan guru yang harus dikembangkan dan ditingkatkan oleh setiap diri guru sesuai tuntutan kebutuhan di era global di abad 21. Kebijakan penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKG-PKB) adalah sebuah solusi yang diharapkan dapat menjawab masalah upaya meningkatkan kompetensi guru untuk lebih baik dapat memenuhi tuntutan perubahan di abad 21.  Pemerintah telah menetapkan serangkaian kebijakan melalui berbagai penataan peraturan dari undang-undang, peraturan pementah, peraturan kementerian dan panduan teknis mengelola peningkatan kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi seluruh guru di Indonesia dengan visi menjadikan guru yang professional, bermartabat dan sejahtera dari tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah.  Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota, LPMP/P4TK, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, di setiap satuan pendidikan untuk bersinergi, berkolaborasi secara aktif, kreatif, inovatif mandiri melakukan langkah nyata secara professional dengan kebesaran jiwa mewujudkan berbagai kegiatan yang berfokus pada suatu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru.  Pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, merupakan kebutuhan essensial keprofesian bagi setiap diri guru, oleh karena itu harus dipenuhi agar guru dapat terjaga profesinya dalam menghadapi setiap perubahan zaman.  Jika kompetensi dan kesejahteraan guru bagus, maka kinerja guru menjadi bagus, kinerja guru yang bagus berdampak kepada proses belajar mengajar bagus, yang pada gilirannya mutu pendidikan peserta didik insyaallah akan berubah meningkat lebih baik dapat memenuhi kebutuhan kehidupan di era globall pada abad 21.