SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Pembelahan Sel
MUH. MUSLIM (2254211013)
MUH. NAUVAL NIZAR (2254211021)
KELVIN (2254211009)
PEMBELAHAN SEL
Pada tahun 1858, Rudolf Virchow, seorang dokter dari
jerman, menyatakan teori selnya, yaitu " Omnis cellula e
cellula " yang artinya bahwa setiap sel berasal dari sel
lainnya. Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau
memperbanyak diri.
Cara pembelahan sel dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis)
dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
A. Pembelahan Sel Secara Langsung (Amitosis)
Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung atau
spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan. Dari
satu sel membelah menjadi dua sel sehingga disebut
juga pembelahan biner (binary fission). Pembelahan
amitosis terjadi pada organisme prokariotik, yaitu
organisme yang tidak memiliki membran inti yang
membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma.
Mekanisme pembelahan amitosis adalah sebagai
berikut:
Kromosom bakteri menempel pada membran plasma.
Kromosom berduplikasi (mengganda).
Protein FtsZ (filamenting temperature sensitive mutan Z)
berpindah ke bagian tengah sel dan membentuk cincin.
Membran plasma melekuk ke dalam membagi sel menjadi
dua bagian.
Terbentuk dinding sel baru di antara sel-sel anak sehingga
dihasilkan dua sel anak yang sifatnya sama dengan sel
induknya.
B. Pembelahan sel secara tidak langsung
Pembelahan sel secara tidak langsung terjadi melalui
fase-fase tertentu. Pembelahan sel secara tidak langsung
dapat terjadi melalui pembelahan Mitosis dan Meiosis.
Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik.
Meiosis hanya terjadi pada organisme eukariotik yang
mengalami reproduksi secara generatif (seksual). Pada
organisme eukariotik multiseluler, sel- sel tubuh (somatik)
dihasilkan melalui mitosis, sedangkan sel-sel kelaminnya
dihasilkan melalui meiosis
Mitosis dibagi menjadi lima subfase, yaitu Profase,
Perometafase, Metafase anafase dan Telofase.
 a. Profase
 Profase berlangsung lebih lama dan membutuhkan energi lebih banyak
dibandingkan dengan subfase lainnya. Pada profase terjadi sebagai berikut:
 Benang-benang kromatin dalam inti sel mulai tergulung menjadi rapat, padat,
pendek, dan menebal menjadi kromosom yang dapat diamati dengan
mikroskop cahaya.
 Anak inti (nukleoli) menghilang sehingga tidak terjadi lagi DNA yang
membentuk RNA.
 Di dalam sitoplasma, mulai terbentuk gelendong mitotik (benang-benang
spindel) yang terbuat dari mikrotubula yang memancar dari kedua sentrosom
yang saling menjauh.
b. Prometafase
Pada perometafase, terjadi hal- hal berkut:
 Membran inti terfragmentasi, melebur, kemudian menghilang sehingga
mikrotubula dapat memasuki inti sel dan berinteraksi dengan kromosom.
 Berkas mikrotubula memanjang dari setiap kutub ke arah pertengahan sel.
Sebagian mikrotubula melekat pada kinetokor di dalam Sentromer,
menyebabkan sentrosom bergerak terserentak-serentak. Mikrotubula yang
melekat pada kinetokor sentromer disebut mikrotubula kinetokor. Semntara
itu, mikrotubula yang tidak melekat pada kinetokor disebut mikrotubula
nonkinetokor. Mikrotubula nonkinetokor berhubungan dengan mikrotubula
lainya dari kutub sel yang berlawanan.
c. Metafase
Metafase berlangsung paling cepat. Pada metafase
terjadi hal-hal sebagai berikut:
 Kromosom bergerak dan berjajar di tengah sel yang disebut Bidang ekuatorial
atau lempeng metafase (bidang khayal yang membagi sel dengan jarak yang
sama)
 Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi satu baris, kinetokor dari
kromatid saudara melekat pada mikrotubula yang berasal dari arah kutub
yang berlawanan.
d. Anafase
Pada anafase, terjadi hal-hal berikut:
 Pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisa sehingga kromatid saudara
yang semula menyatu akhirnya dan terbentuk kromosom yang lengkap.
 Masing-masing kromatid bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan
pada saat mikrotubula kinetokor memendek.
 Mikrotubula nonkinetokor terus memanjang sehingga kutub sel berpindah
lebih jauh.
 Pada akhir anafase, kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang
ekuivalen dan lengkap (2n).
e. Telofase
Pada telofase, terjadi hal-hal berikut:
 Mikrotubula nonkinetokor memanjang lagi sehingga sel semakin panjang.
 Terbentuk nukleolus (anak inti) pada kedua kutub sel.
 Kromosom di kedua kutub mulai membuka kumparannya dan berubah kembali
menjadi benang-benang kromatin yang longgar.
 Gelendong bergenerasi, membran inti terbentuk kembali dari fragmen-
fargmen mebran inti sel induk dan bagian lain sistem endomembran.
 Tahap akhir telofase ini segera diikuti dengan sitokinesis (pembelahan
sitoplasma).
Gametogenesis
Gametogenesis (gamet= sel kelamin, genesis= kelahiran)
adalah proses pembentukan sel kelamin. Gametogenesis
yang melibatkan meiosis dan meiosis terjadi di dalam organ
reproduksi generatif organisme eukariotik multiseluler
(misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia).
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan
mikrospora (serbuk sari/polen). Mikrosporogenesis
terjadi di kantong sari (anther). Mekanisme
mikrosporogenesis sebagai berikut:
 Sel induk mikrospora (mikrosporosit) diploid mengalami pembelahan meiosis I
kemudian meiosis II. Pembelahan tersebut menghasilkan 4 sel mikrospora
berkromosom haploid (n) yang menempel menjadi satu.
 Masing-masing mikrospora (n) terpisah satu sama lainnya, kemudian
berkembang menjadi butir serbuk sarisari (polen) yang haploid (n).
Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan proses
pembentukan megaspora. Proses
pembentukan Megasporogenesis di mulai dari
pembelahan meiosis I dan meiosis II sel induk
megaspora diploid, menghasilkan empat sel
megaspora yang haploid. Pada tumbuhan
Angiospermae hanya satu megaspora saja
yang fungsional, sedangkan tiga lainnya
mengalami degenerasi.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT. Pembelahan Sel.pptx

Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointverlitarochma1
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptWan Na
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisfajrinadifah1
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptyenniernita51
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
PRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptx
PRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptxPRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptx
PRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptxSitiAlifa5
 
Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)aris trea
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxelvin778761
 
Presentasi mitosis sel hewan
Presentasi mitosis  sel hewanPresentasi mitosis  sel hewan
Presentasi mitosis sel hewanIrfan Suhada
 
Amitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell DivisionAmitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell DivisionSutami Suparmin
 

Similar to PPT. Pembelahan Sel.pptx (20)

Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
Reproduksi sel
Reproduksi selReproduksi sel
Reproduksi sel
 
Telofase
TelofaseTelofase
Telofase
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
1. pembelahan sel
1. pembelahan sel1. pembelahan sel
1. pembelahan sel
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
 
siklus sel (cell cycle)
siklus sel (cell cycle)siklus sel (cell cycle)
siklus sel (cell cycle)
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptx
PRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptxPRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptx
PRESENTASI PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Presentasi mitosis sel hewan
Presentasi mitosis  sel hewanPresentasi mitosis  sel hewan
Presentasi mitosis sel hewan
 
Teori Sel
Teori SelTeori Sel
Teori Sel
 
Amitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell DivisionAmitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell Division
 

More from Nurhidayah456018

PARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptx
PARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptxPARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptx
PARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptxNurhidayah456018
 
3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt
3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt
3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.pptNurhidayah456018
 
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxPPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxNurhidayah456018
 
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdfNurhidayah456018
 

More from Nurhidayah456018 (7)

PARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptx
PARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptxPARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptx
PARTHENOGENESIS Pertemuan 5.pptx
 
KLMPK 2.pptx
KLMPK 2.pptxKLMPK 2.pptx
KLMPK 2.pptx
 
mikro industri.pptx
mikro industri.pptxmikro industri.pptx
mikro industri.pptx
 
PPT evolusi KLP 3.pptx
PPT evolusi KLP 3.pptxPPT evolusi KLP 3.pptx
PPT evolusi KLP 3.pptx
 
3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt
3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt
3. Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-6.ppt
 
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxPPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
 
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

PPT. Pembelahan Sel.pptx

  • 1. Pembelahan Sel MUH. MUSLIM (2254211013) MUH. NAUVAL NIZAR (2254211021) KELVIN (2254211009)
  • 2. PEMBELAHAN SEL Pada tahun 1858, Rudolf Virchow, seorang dokter dari jerman, menyatakan teori selnya, yaitu " Omnis cellula e cellula " yang artinya bahwa setiap sel berasal dari sel lainnya. Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri. Cara pembelahan sel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
  • 3. A. Pembelahan Sel Secara Langsung (Amitosis) Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung atau spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan. Dari satu sel membelah menjadi dua sel sehingga disebut juga pembelahan biner (binary fission). Pembelahan amitosis terjadi pada organisme prokariotik, yaitu organisme yang tidak memiliki membran inti yang membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma.
  • 4. Mekanisme pembelahan amitosis adalah sebagai berikut: Kromosom bakteri menempel pada membran plasma. Kromosom berduplikasi (mengganda). Protein FtsZ (filamenting temperature sensitive mutan Z) berpindah ke bagian tengah sel dan membentuk cincin. Membran plasma melekuk ke dalam membagi sel menjadi dua bagian. Terbentuk dinding sel baru di antara sel-sel anak sehingga dihasilkan dua sel anak yang sifatnya sama dengan sel induknya.
  • 5. B. Pembelahan sel secara tidak langsung Pembelahan sel secara tidak langsung terjadi melalui fase-fase tertentu. Pembelahan sel secara tidak langsung dapat terjadi melalui pembelahan Mitosis dan Meiosis. Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik. Meiosis hanya terjadi pada organisme eukariotik yang mengalami reproduksi secara generatif (seksual). Pada organisme eukariotik multiseluler, sel- sel tubuh (somatik) dihasilkan melalui mitosis, sedangkan sel-sel kelaminnya dihasilkan melalui meiosis
  • 6. Mitosis dibagi menjadi lima subfase, yaitu Profase, Perometafase, Metafase anafase dan Telofase.  a. Profase  Profase berlangsung lebih lama dan membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan subfase lainnya. Pada profase terjadi sebagai berikut:  Benang-benang kromatin dalam inti sel mulai tergulung menjadi rapat, padat, pendek, dan menebal menjadi kromosom yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.  Anak inti (nukleoli) menghilang sehingga tidak terjadi lagi DNA yang membentuk RNA.  Di dalam sitoplasma, mulai terbentuk gelendong mitotik (benang-benang spindel) yang terbuat dari mikrotubula yang memancar dari kedua sentrosom yang saling menjauh.
  • 7. b. Prometafase Pada perometafase, terjadi hal- hal berkut:  Membran inti terfragmentasi, melebur, kemudian menghilang sehingga mikrotubula dapat memasuki inti sel dan berinteraksi dengan kromosom.  Berkas mikrotubula memanjang dari setiap kutub ke arah pertengahan sel. Sebagian mikrotubula melekat pada kinetokor di dalam Sentromer, menyebabkan sentrosom bergerak terserentak-serentak. Mikrotubula yang melekat pada kinetokor sentromer disebut mikrotubula kinetokor. Semntara itu, mikrotubula yang tidak melekat pada kinetokor disebut mikrotubula nonkinetokor. Mikrotubula nonkinetokor berhubungan dengan mikrotubula lainya dari kutub sel yang berlawanan.
  • 8. c. Metafase Metafase berlangsung paling cepat. Pada metafase terjadi hal-hal sebagai berikut:  Kromosom bergerak dan berjajar di tengah sel yang disebut Bidang ekuatorial atau lempeng metafase (bidang khayal yang membagi sel dengan jarak yang sama)  Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi satu baris, kinetokor dari kromatid saudara melekat pada mikrotubula yang berasal dari arah kutub yang berlawanan.
  • 9. d. Anafase Pada anafase, terjadi hal-hal berikut:  Pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisa sehingga kromatid saudara yang semula menyatu akhirnya dan terbentuk kromosom yang lengkap.  Masing-masing kromatid bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan pada saat mikrotubula kinetokor memendek.  Mikrotubula nonkinetokor terus memanjang sehingga kutub sel berpindah lebih jauh.  Pada akhir anafase, kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang ekuivalen dan lengkap (2n).
  • 10. e. Telofase Pada telofase, terjadi hal-hal berikut:  Mikrotubula nonkinetokor memanjang lagi sehingga sel semakin panjang.  Terbentuk nukleolus (anak inti) pada kedua kutub sel.  Kromosom di kedua kutub mulai membuka kumparannya dan berubah kembali menjadi benang-benang kromatin yang longgar.  Gelendong bergenerasi, membran inti terbentuk kembali dari fragmen- fargmen mebran inti sel induk dan bagian lain sistem endomembran.  Tahap akhir telofase ini segera diikuti dengan sitokinesis (pembelahan sitoplasma).
  • 11. Gametogenesis Gametogenesis (gamet= sel kelamin, genesis= kelahiran) adalah proses pembentukan sel kelamin. Gametogenesis yang melibatkan meiosis dan meiosis terjadi di dalam organ reproduksi generatif organisme eukariotik multiseluler (misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia).
  • 12. Mikrosporogenesis Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari/polen). Mikrosporogenesis terjadi di kantong sari (anther). Mekanisme mikrosporogenesis sebagai berikut:  Sel induk mikrospora (mikrosporosit) diploid mengalami pembelahan meiosis I kemudian meiosis II. Pembelahan tersebut menghasilkan 4 sel mikrospora berkromosom haploid (n) yang menempel menjadi satu.  Masing-masing mikrospora (n) terpisah satu sama lainnya, kemudian berkembang menjadi butir serbuk sarisari (polen) yang haploid (n).
  • 13. Megasporogenesis Megasporogenesis merupakan proses pembentukan megaspora. Proses pembentukan Megasporogenesis di mulai dari pembelahan meiosis I dan meiosis II sel induk megaspora diploid, menghasilkan empat sel megaspora yang haploid. Pada tumbuhan Angiospermae hanya satu megaspora saja yang fungsional, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi.