3. KALIMAT DASAR
Kalimat dasar adalah kalimat yang sudah
mempunyai unsur sekurang-kurangnya
subjek (S) dan predikat (P). Dengan kata
lain, kalimat dasar adalah yang
mempunyai satu klausa, dan unsur-
unsurnya sudah lengkap.
CONTOH:
1. Dani datang.
S P
2. Anak itu pandai.
S P
3. Gina berasal dari Bandung.
S P K
4. Marisa Kehilangan jejak hidup.
S P O Pel
5. Agus membaca buku.
S P O
6. Tarwanto mengirim dokumen.
S P O
7. Inah menjahit baju di kamar.
S P O K
4. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas
sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara
tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan)
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat
menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah
dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi)
Kalimat efektif merupakan kalimat yang tersusun atas kaidah yang
berlaku, seperti unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek
dan predikat), memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan juga
cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
6. • Kalimat memiliki subjek Tidak terdapat Predikat kalimat
Dan predikat yang jelas Subjek ganda tidak didahului
kata “yang”
– Di dalam buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik
dan profesinal.
– Bagi mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus
membaca dan memahami buku ini dengan seksama.
Perbaikannya:
• Buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan
profesinal.
• Mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca
dan memahami buku ini dengan seksama.
KESEPADANAN
Keparalelan : Kesamaan bentuk kata (bentuk pertama nomina,
seterusnya juga nomina)
Contoh : Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Perbaikan:
Kenaikan diganti dengan dinaikkan (kata kerja)
7. Kehematan yaitu mempergunakan kata,
frase, atau bentuk lain secara hemat.
Contoh:
1. Karena ia tidak diundang, ia tidak datang (salah)
Karena tidak diundang, ia tidak datang (benar)
2. Penonton serentak berdiri setelah mereka melihat
idolanya datang.
Penonton serentak berdiri setelah melihat idolanya
datang.
Kecermatan:kalimat itu tidak menafsirkan
tafsiran ganda.
Contoh:
1. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.(salah)
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribu. (benar)
2. Suntingan ini saya akan laporkan kepada redaksi.(salah)
Suntingan ini akan saya laporkan kepada redaksi. (benar)
8. Kelogisan:kalimat itu bisa diterima
akal sehat.
Contoh 1:
Waktu dan tempat kami persilakan
(salah)
Kepada bapak…kami persilahkan
(benar)
Contoh 2:
Orang yang membeli ayam
harus diikat kakinya. (salah)
Ayam yang dibeli seseorang
harus diikat kakinya. (benar)
9. Soal Kalimat Efektif
Perbaiki kalimat berikut menjadi lebih efektif!
1. Apabila anak bisa diibaratkan sebagai benih, maka kerja keras orang tua untuk mengemburkan lahan maupun
rajin memupuk dan menyiramnya.
2. Banyak orang-orang sukses berkat kecerdasan emosi yang dimilikinya.
3. Meskipun anak masih kecil dan egosentris, sedikit demi sedikit anak pun perlu diarahkan untuk meninggalkan
sifat egosentris tersebut.
4. Beras ini hanya dibagikan untuk keluarga miskin saja.
5. Dalam Undang-undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa
Indonesia.
6. Soal itu saya belum jelas, Pak.
7. Jembatan layang itu belum selesai seperti yang sudah direncanakan disebabkan karena dananya belum dapat
dicairkan semua.
8. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
9. Karena jarang mengikuti kuliah, soal-soal yang mudah tidak mampu diselesaikannya.
10. Bagi mereka yang tidak memiliki syarat yang cukup untuk terjundi bidang politik maka tidak perlu
memaksakan diri untuk coba-coba masuk partai politik.