SlideShare a Scribd company logo
1 of 191
KULIAH
BAHASA INDONESIA
Oleh
Dr. Drs. I Nyoman Suwija, M.Hum., A.Ma.
Disampaikan dalam
Kuliah Bahasa Indonesia
IIK Medika Persada Bali
Denpasar
2017
PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan
Ideologi
Ekonomi
Sosial
Budaya
Pertahanan
Keamanan
Politik
PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan
Menurut UUD 45
Mencerdaskan kehidupan bangsa
(Meningkatkan kualitas SDM)
Tujuan Pendidikan
Menurut Pasal 3 UU No.20/2003
• Mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kpd TYME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan penuh rasa
tanggung jawab.
LEBIH MENGUTAMAKAN: AKHLAK, MORAL, BUDI PEKERTI
DARIPADA KEPENTINGAN MATERI
ORANG INDONESIA YANG BERBUDAYA
8
9
BEBERAPA AKIBAT DARI PENDIDIKAN KARAKTER
YANG BURUK DAN PENDIDIKAN AKADEMIK YANG
TIDAK MAKSIMAL
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
• Bahasa > lambang
Bahasa: alat komunikasi berupa
sistem lambang bunyi yang dihasilkan
alat ucap umat manusia.
* Berbahasa > bernafas
Peran Bhs Indonesia
Dalam Konsep Ilmiah
Untuk menyerap dan
mengungkap
hasil pemikiran umat
manusia.
1. Sebagai Bahasa Negara
2. Sebagai Bahasa Nasional
Secara umum
bahasa Indonesia
berfungsi sebagai alat
komunikasi, baik
lisan/tulis.
E Mail: smkkesehatanbalidewata@gmail.com
Berfungsi sbg.
1) bahasa resmi kenegaraan
2) bhs pengantar dalam pendidikan
3) bhs resmi perencanakan dan pelak-
sanakan prog. pembangunan
4) alat pengemb. budaya dan iptek
E Mail: smkkesehatanbalidewata@gmail.com
Fungsi bahasa baku:
1) alat pemersatu
2) pemberi kekhasan
3) Penambah kewibawaan
4) Kerangka acuan,norma/kaidah
* Fungsi informasi
* Fungsi ekspresi diri
* Fungsi adaptasi dan
integrasi
* Fungsi kontrol sosial
Berfungsi:
1) lambang identitas bangsa
2) lambang kebanggaan nasional
3) alat pemersatu bangsa
4) alat kom. antar suku bangsa
Bahasa Baku:
Bahasa yang dibakukan,
menggunakan kata-kata
bahasa Indonesia baku.
Kata Baku:
Kata-kata yang sesuai
dengan kaidah bahasa
Indonesia. Tolok ukurnya
dilihat pada KBBI.
Non Baku
1. kaedah
2. tak/nggak
3. gomong/
bilang
4. kenapa
5. ngasi
Baku
1. kaidah
2. tidak
3. berkata
4. mengapa
5. memberi
Ket. Berbahasa
Ket.
Membaca
Ket.
Berbicara
Ket.
Menulis
Ket.
Menyimak
Peran BI
Alat untuk
Mengekspresi
diri
Alat integrasi
Dan beradaptasi
sosial
Alat
komunikasi
Alat kontrol
sosial
Ket. Menulis
1. sistim sistem
2. taksi taxi
3. obyek objek
4. teoritis teoretis
5. tehnik teknik
6. diatas di atas
7. dijual di jual
Ket. Membaca
1. baterai ABC batre Abese
2. zaman modern jaman modern
3. izin satu hari ijin satu hari
4. akhir November ahir nopember
5. universal yunipersal
6. ada razia rahasia
7. objektif tes obyektif tes
Ket. Menyimak
Terampil memahami pembicaraan
orang berbahasa Indonesia.
Menyimak perlu pembiasaan dan
kesungguhan hati.
Keterampilan menyimak merupakan
pangkal keterampilan menulis dan
berbicara.
Ket. Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan
tujuan akhir pembelajaran bahasa.
Percuma belajar bahasa bila tidak
terampil berbicara. Berbicara yang
penting adalah berbicara pada
forum resmi.
Banyak orang merasa tidak sanggup
berbicara jika ditunjuk tampil pada
forum resmi.
Manfaat Belajar Bahasa
1) Menambah pengetahuan dan
keterampilan ttg BI yg baik & benar
2) Dapat membedakan ragam-ragam
bahasa (resmi, ilmiah, sosial, dll)
3) Meningkatkan keteramp. berbahasa
tulis ragam ilmiah untuk (skripsi)
4) Meningkatkan keterampilan ber-
bahasa lisan (calon pemimpin)
Kalimat Efektif
Kalimat yang dapat mewakili
gagasan pembicara atau penulis
sehingga bisa dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
Kalimat Efektif
Kalimat yang mengungkapkan
ide, pesan, gagasan, atau
keinginan pembicara/penulis
dengan sederhana.
Syarat
Kalimat Efektif
1) Kesat. gagasan 2) Kesejajaran
3) Kehematan 4) Penekanan
5) Kelogisan 6) Keparalelan
7) Ketepatan 8) Tidak ambigu
Kesat. Gagasan
Kalimat efektif minimal memiliki
1) Subjek kalimat
2) Predikat
3) Objek (kalau ada)
4) Keterangan (kalau ada)
Contoh
1) Bagi yang tidak berkepentingan
dilarang masuk.
2) Siswa yang tidak berkepentingan
dilarang masuk.
Kesejajaran
Kalimat efektif memiliki harus
kesamaan bentukan apabila
menggunakan kata-kata yang
berimbuhan.
Contoh
1) Kakak menolong anak itu dengan
dipapahnya ke pinggir jalan.
2) Kakak menolong anak itu dengan
memapahnya ke pinggir jalan.
3) Anak itu ditolong kakak dengan
dipapahnya ke pinggir jalan.
Contoh lain
1) Kepada setiap pengemudi
kendaraan harus memiliki SIM.
2) Setiap pengemudi kendaraan
harus memiliki SIM.
Kehematan
Kalimat efektif tidah boleh
menggunakan kata-kata yang
tidak perlu. Kata-kata yang
berlebihan hanya akan
mengaburkan maksud.
Contoh
1) Bunga-bunga mawar, anyelir, dan
melati sangat disukainya.
Kata bunga-bunga tidak perlu.
2) Mawar, anyelir, dan melati sangat
disukainya.
Contoh lain
1) Hanya ini saja yang dapat aku berikan
padamu.
2) Sekarang rumahnya Si Ali sangat baik
sekali.
3) Budi naik ke atas bersama Dian.
4) Para siswa-siswi Kelas 3 telah masuk
kelas.
Penekanan
Kalimat efektif memberikan
penekanan terhadap bagian
kalimat yang dipentingkan.
Contoh
1) Harapan kami adalah agar masalah
ini dapat dibicarakan pada
kesempatan lain.
Yang efektif
2) Pada kesempatan lain, kami
berharap kita dapat membicarakan
masalah ini.
Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah
dipahami, dengan demikian
hubungan unsur-unsur kalimat
hendaknya memiliki kelogisan
(masuk akal)
Contoh
1) Untuk itu, waktu dan tempat kami
persilahkan!
Yang efektif
3) Dengan hormat para pembicara
disilakan naik ke panggung!
Contoh lain
1) Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia ke-57
Yang efektif
2) Hari Kemerdekaan ke-57 Republik
Indonesia.
Keparalelan
Kalimat efektif harus
menggunakan kata-kata yang
paralel, misalnya bagian satu
kata kerja, yang berikutnya
juga kata kerja.
Contoh
1) Kakakmu menjadi dosen atau
sebagai guru?
Yang efektif
2) Kakakmu menjadi dosen atau
menjadi guru?
Contoh lain
1) Ibu menyuruh Sari memasak,
mencuci, dan sapu halaman.
Yang efektif
2) Ibu menyuruh Sari memasak,
mencuci, dan menyapu halaman.
Ketepatan
Kalimat efektif mengandung
ketepatan/kesesuaian/kecocokan
pemakaian unsur-unsur yang
membentuk kalimat sehingga
terbentuk pengertian yang pasti.
Contoh
1) Dinda setiap hari belajar dari pagi
hingga larut malam
Yang efektif
2) Dinda setiap hari belajar dari pagi
sampai larut malam
Contoh lain
1) Yang terhormat Bapak Kepala
Sekolah SMK Kesehatan …
Yang efektif:
2) Yang terhormat Kepala Sekolah
SMK Kesehatan …
Tidak Ambigu
Kalimat efektif tidak boleh
menimbulkan makna tafsir
yang ganda.
Contoh
1) Para siswa baru mengikuti kegiatan
ceramah di halaman sekolah.
Yang efektif:
2) Para siswa baru, mengikuti kegiatan
ceramah di halaman sekolah.
3) Para siswa baru saja mengikuti
kegiatan ceramah di halaman sekolah.
Jenis Karangan
1. Karya Ilmiah: Tulisan
(Menulis/Menyusun)
2. Karya Sastra: Karangan
(Mengarang)
Karya Tulis
* Karya Ilmiah
Karya tulis yang disusun sesuai dengan
tata cara ilmiah, menggunakan bahasa
ragam ilmiah.
* Karya sastra
Karangan yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah sastra (indah)
Standar
Kompetensi
Memahami konsep penyusunan
karya tulis sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah
Kompotensi Dasar
Menyusun karya tulis sesuai
dengan kaidah-kaidah
illmiah
www.themegallery.com
Sifat Karya Ilmiah
Langkahnya
pasti
Menggunakan
Metode ilmiah
Metodik Terarah
Metode Cara
Apa MPI itu?
Penulisan Penyusunan
Ilmiah
Berdasarkan
Ilmu Tertentu
MPI
Metode
Penulisan Ilmiah
Konsep
Bekal Meningkatkan
Kemampuan Menulis
Secara ilmiah
Apa itu?
MPI adalah ..?
Tatacara untuk
melahirkan tulisan
yang ilmiah
JENIS TULISAN ILMIAH
1) Peper 2) Skripsi
3) Tesis 4) Disertasi
5) Artikel 6) Makalah
7) Laporan Penelitian
Peper..?
Tugas-tugas akademis yang
diberikan oleh guru atau dosen
kepada peserta didik yang berisi
laporan hasil penelitian, observasi,
atau studi pustaka.
Skripsi
Karya tulis ilmiah yang disusun
pada akhir studi program S1,
lebih berupa penerapan ilmu
tertentu.
Tesis..?
Karya tulis ilmiah yang disusun
karya siswa pada akhir studi
jenjang S2 (Magister), lebih
bersifat pengembangan ilmu.
Disertasi..?
Karya tulis ilmiah yang
disusun oleh karya siswa
pada akhir studi program
doktor, disertai hasil temuan
berupa teori tertentu.
Artikel..?
Artikel adalah karya tulis ilmiah
yang dirancang khusus untuk
diterbitkan melalui koran, jurnal
ilmiah, atau majalah tertentu.
Dapat juga dijadikan buku
kumpulan artikel (bunga rampai)
Makalah..?
Karya tulis ilmiah berupa hasil
pemikiran sistematis, disertai
analisis yang logis dan disiapkan
untuk bahan presentasi pada
forum diskusi ilmiah.
Laporan Penelitian
Karya tulis ilmiah yang berisi
paparan tentang proses dan
hasil-hasil yang diperoleh dari
hasil kegiatan library research
atau field research.
Lappen..?
Pada prinsipnya,
karya tulis itu
merupakan laporan
hasil penelitian.
Laporan..?
Teks laporan yang berisi penjabaran
umum mengenai sesuatu yang didasari
hasil observasi tentang tingkah laku,
keadaan, situasi, kondisi, eksistensi
objek yang diobservasi
Ciri teks Lappen..?
1) Harus mengandung fakta
2) Bersifat objektif
3) Tidak mengandung praduga
4) Disajikan menarik: bahasa jelas,
isi berbobot, susunan logis
Kode Etik Penulisan Ilmiah
1) Peneliti harus jujur menyebutkan rujukan
atas bahan atau pemikiran dari sumber lain
2) Hindari tindakan kecurangan yang lazim
disebut plagiat
3) Sebaiknya banyak merujuk sumber
4) Dalam gambar, tabel, bagan, dll, peneliti
memperoleh izin dari pemilik bahan tersebut
5) Tidak perlu mencantumkan nama sumber
data jika hal itu menyebabkan kerugian
• Apakah surat itu?
• Apa fungsi surat menyurat?
• Apa saja jenis-jenis surat itu?
• Berikan contoh-contohnya!
• Surat: Sarana penyampaian informasi atau
pernyataan tertulis kepada pihak lain, baik
atas nama pibadi maupun kedinasan.
• Surat merupakan wakil resmi dari yang
mengirim untuk membicarakan maslahnya
secara singkat.
• Surat merupakan alat komunikasi penting
dalam tata kerja tata usaha.
• Alat bukti tertulis (hitam di atas putih)
• Alat pengingat (sesuatu pernah terjadi)
• Alat bukti historis (bahan riset kesejarahan)
• Alat promosi (bozur, pamplet)
• Data Organisasi (bukti aktivitas)
• Pedoman dalam pelaksanaan tugas.
• Jaminan keamanan bekerja
• Duta atau wakil organisasi
• Barometer kemajuan TU
• Alat komunikasi tertulis
Menurut kepentingan pengirim:
1. Surat Pribadi: Dikirim seseorang kepada pihak
lain atau instansi
2. Surat dinas pemerintah, surat resmi yang
digunakan administrasi pemerintahan
3. Surat niga, surat resmi yang digunakan
perusahan atau badan usaha
4. Surat soaial, surat resmi yang digunakan
oganisasi kmasyarakatan yg bersifat nirlaba
Menurut isinya
1. Surat Undangan 2 Surat Tugas
3. Surat Edaran 4. Surat Rekomendasi
5. Surat Keterangan 6. Surat Pemberhentian
7. Surat Pernyataan 8. Surat Pengantar
9. Surat Permohonan 10. Surat Penawaran
11. Surat Lamaran 12. Surat Panggilan
13. Surat Izin 14. Surat Wasiat
15. Surat Pemberitahuan 16. Surat Kaleng
1. Pembuatan konsep
2. Pengetikan kasar
3. Pengetikan akhir
4. Penandatangan dan stempel
5. Pencatatan
6. Pengiriman
1. Kepala/Kop Surat
2. Tempat dan tanggal surat
3. Nomor surat
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat dalam
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Nama jelas pengirim dan tanda tangan
11. Tembusan
Ciri-ciri bahasa surat:
1. Jelas
2. Lugas
3. Baik dan benar
4. Menarik dan Sopan
5. Tata tulis sesuai ejaan
Menurut sifatnya
1. Biasa
2. Segara
3. Rahasia
Menurut Tata Pengiriman:
1. Biasa
2. Kilat
3. Kilat Khusus
• Dalam KBBI (2002: 264)
Diksi: Pilihan kata yang tepat dan selaras dlm
penggunaanya untuk mengungkap gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu yg diharapkan.
• Diksi: Ilmu tentang pemilihan kata-kata yang
tepat untuk menyampaikan ide/gagasan
sehingga makna kata dapat dipahami
secara tepat.
1) Membuat pembaca karangan lebih gampang
memahami ide karangan
2) Membuat komunikasi menjadi lebih efektif
3) Melambangkan ekspresi yang ada dalam
gagasan secara verbal (tulis/lisan)
4) Membentuk ekspresi atau gagasan yang
tepat sehingga memuaskan pembaca
Persyaratan Diksi
A. Sesuai kaidah kelompok kata (frasa)
• Tepat
Kata lihat dan pandang bersinonim, tetapi kata
pandangan mata tdk dapat disbut lihatan mata.
• Seksama
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi
bersinonim. Ada hari raya, hari besar, tetapi
tidak ada hari agung, hari akbar, hari tinggi.
• Lazim
Kata makan dan santap bersinonim. Tetapi
tidak lazim dikatakan anjing bersantap
sebagai sinonim anjing makan.
B. Pilihan kata sesuai kaidah makna.
Jenis Makna
* Makna Leksikal: makna yg ada pada kamus
* Makna Gramatikal: makna kata setelah
mengalami proses gramatikal, (afiksasi,
reduplikasi, dan komposisi).
Berdasar sifatnya, makna dibedakan atas:
1. Makna Denotasi: makna kata sebenarnya,
sesuai hasil observasi panca indra, tidak
menimbulkan penafsiran lain.
Mis. kepala: organ tubuh yang letaknya
paling atas
2. Makna konotasi/kias: makna kata yang
tidak sesuai hasil observasi panca indra dan
menimbulkan penafsiran lain.
Mis. ibu kota: pusat pemerintahan.
Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan:
1. Makna referensial: makna kata yang
mempunyai rujukan konkret.
Contoh: meja, baju, membaca, menulis
2. Makna nonreferensial: makna kata yang
tidak mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh: baik, indah, sedih, gembira
Perubahan makna meluas
Kata Dulu Sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan
memakai kapal layar
Mengarungi lautan
dengan alat apa saja
Putera-
puteri
Dipakai untuk sebutan
anak-anak raja
Sebutan untuk semua
anak laki-laki dan
perempuan
Perubahan makna menyempit
Kata Dulu Sekarang
Sarjana
Sebutan untuk semua
orang cendikiawan
Gelar orang yang
lulus kuliah
Madrasah Sekolah
Sekolah yang
mempelajari ilmu
agama Islam
Berdasar nilai rasanya, perubahan makna ada:
1. Ameliorasi: perubahan makna ke tingkat yang
lebih tinggi. Arti yang baru dirasakan lebih baik dari
arti sebelumnya.
Contoh: Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya
daripada perempuan.
2. Peyorasi: perubahan makna ke tingkat yang lebih
rendah. Arti baru dirasakan lebih rendah nilainya
dari arti sebelumnya.
Contoh: Kata bekas sekarang dirasakan lebih rendah
nilainya daripada mantan.
Pergeseran makna
Pergeseran makna dibedakan atas dua macam:
1. Asosiasi: pergeseran makna yang terjadi karena
adanya persamaan sifat.
Contoh: Tasya menyikat giginya sampai bersih
Pencuri menyikat habis barang-barang
berharga di rumah itu.
2. Sinestesia: perubahan makna akibat ada pertukaran
tanggapan antara dua indra yang berbeda.
Contoh: Sayur itu rasanya pedas sekali.
Kata-katanya sangat pedas didengar.
Relasi makna
1. Homonim: dua buah kata yg mempunyai persamaan
tulisan dan pengucapan.
Contoh: bisa : dapat, sanggup, racun.
2. Homograf: dua buah kata atau lebih yg memiliki
persamaan tulisan, berlainan pengucapan
dan arti.
Contoh: teras (inti) dengan teras (halaman rumah)
3. Homofon: dua kata atau lebih yang mempunyai
persamaan pengucapan tetapi berlainan
tulisan dan arti.
Contoh: kata bang dan bank
4. Sinonim: dua kata yang berbeda tulisan dan
pengucapan, tetapi artinya sama.
Contoh: pintar dan pandai
5. Antonim: kata yang memiliki makna
berlawanan atau berbeda.
Contoh: besar dan kecil
6. Polisemi: kata yg memiliki banyak makna.
Contoh: Kata kepala (bahagian tubuh)
dapat berarti orang yg memimpin.
C. Pilihan Kata Sesuai Kaidah Lingkungan Sosial
1. Tingkat sosial yang mengakibatkan sosiolek
Contoh: Kata mati, meninggal, wafat, tewas,
mampus, mangkat
(dibedakan berdasarkan rasa bahasa).
2. Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek
Contoh: Kata bis, kereta, dan motor
(dibedakan berdasarkan geografisnya)
3. Formal/nonformal (baku dan tak baku)
Contoh: Kata tersangka, terdakwa dan tertuduh
(dibedakan berdasarkan maknanya)
Makna Umum dan Khusus
Hipernim Hiponim
Melihat
menengok, menatap, melirik,
menjenguk, melotot
Bunga melati, anggrek, sedap malam
Bulan Januari, Februari, Maret
Hewan ayam, burung, kambing
D. Pilihan kata sesuai kaidah mengarang
Pilihan kata akan memberikan informasi
sesuai apa yang dikehendaki. Pilihan kata dengan
kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang
berpasangan tetap, pilihan kata langsung dan
pilihan kata yang dekat dengan pembaca.
Contoh : * terdiri dari,
* terdiri dalam,
* terdiri atas
Kata Ilmiah dan Popular
a. Kata ilmiah: kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
b. Kata popular: kata yang biasa digunakan dalam komunikasi
sehari-hari masyarakat umum.
Kata Ilmiah Kata Popular
Analogi
Frustasi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
Kiasan
Rasa kecewa
Akhir
Perbedaan perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi singkat
Daftar pustaka
Cantoh Kata Ilmiah, Kata Popular
Kata Ilmiah Kata Popular
Analogi
Frustasi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
Kiasan
Rasa kecewa
Akhir
Perbedaan perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi singkat
Daftar pustaka
Jargon: Kata-kata yang mengandung makna agak aneh,
merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan
terterntu (dokter, militer, ilmuwan, dsb).
Contoh: populasi, volume, prik, prof. dok. H2O, dsb.
Slang: Ucapan khusus yang disengaja, untuk bersendagurau.
Kata-kata ini bersifat sementara dan cepat usang.
Contoh:
• Asoy, manatahan, emangnya gue pikirin?
• Nyrekcek Rai. Sing ada ngorang apa ia?
Cantoh Jargon dan Slang
Pilihan Kata dan Penggunaannya
Kata dari dan daripada
• Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang
lalu (keterangan sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di
Jerman (menyatakan alasan)
• Dia lebih cantik daripada adiknya.
• Lebih baik terlambat daripada tidak datang.
KEPEWARAAN
Wara : berita
Pewara : Subjek (orang) yang menjadi
pembawa berita
Syarat Pewara:
1) Memiliki intelegensi (kecerdasan) tinggi
2) Memiliki keppribadian yang baik
3) Berpenampilan atrakrif dan simpatik
4) Berwibawa dan bijaksana (berjiwa pemimpin)
Syarat Lainnya:
5) Menguasai bahasanya dengan baik dan benar
6) Berbicara komunikatif
7) Memiliki kesabaran dan murah senyum
8) Cekatan/enerjik
9) Memiliki naluri antisipasi yang baik
10) Memiliki kemampuan humor uyang baik
11) Memiliki pengetahuan umum yang luas
Tugas Pewara
1) Menyusun acara bersama panitia
2) Menyiapkan hal-hal berkaitan dengan acara
3) Membawakan/memandu acara bersangkutan
4) Memimpin jalannya acara
Fungsi/Peran Pewara:
Mengatur jalannya suatu acara
Aspek Pendukung Pewara
1) Memiliki vokal/suara yang baik
2) Menguasai pelafalan bahasa yang benar
3) Memiliki kemampuan membaca yang baik
4) Memiliki ketenangan menghadapi umum
5) Menguasai irama, intonasi suara MC
6) Mampu memainkan bahasa tubuh untuk
mendukung ucapan
7) Piawai menata busana sesuai acara yg dipandu
Aspek Kebahasaan:
1) Lafal: pengucapan bahasa yang benar
2) Jeda: perhentian untuk memperjelas maksud
3) Intonasi: nada, tempo, dinamik
4) Kejelasan: jelas bahasanya, tidak mengguman
5) Menggunakan kalimat-kalimat efektif
Aspek Non Kebahasaan:
1) Sikap tenang percaya diri
2) Tampil mengesankan
3) Cepat tanggap dan kaya inisiatif
4) Kaya improfisasi
5) Suaranya enak didengar
6) Tidak emosional atau sabar
Jenis Acara
1) Acara Resmi: acara kedinasan dengan
protokoler
Mis. Wisuda, seminar, peresmian, p[elantikan,
2) Acara Setengah Resmi: Urutan acara resmi,
tidak protokoler
Mis. Perkawinan, adat-istiadat,
3) Tidak resmi: Ulang tahun, hiburan
PUBLIC SPEAKING
1) Bagaimana mengatasi rasa takut
2) Bagaimana menciptakan keberanian,
ketenangan, dan kemantapan
3) Menguasai 3 komponen (Vokal, Verbal,
Visual)
4) Memukau dan mempertahankan perhatian
audiens
5) Menguasai cara membuka dan menutup
presentasi
6) Menguasai cara membawakan presentasi
7) Menguasai teknik mencairkan suasana
8) Memiliki kemahiran/keterampilan yang terlatih
9) Mengetahui teknik menyusun alur presentasi
10)Mampu berbicara meyaknkan audiens
11)Mdempelajari berbagai teknik public speaking
Pendidikan Berkualitas untuk
Generasi Penerus Bangsa
Om Swastyastu
Yang terhormat Bapak Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Bali, beserta staf dan jajaran.
Bapak Kepala SMA Negeri 7 Denpasar yang saya
hormati, Rekan-rekan guru, staf tata usaha, serta
adik-adik yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan
puji dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena berkat asung kerta waranugraha-
Nya kita semua dapat berkumpul di tempat dan
waktu yang baik ini, dalam rangka memperingati
Hari Guru yang bertepatan jatuh pada tanggal 25
November 2016.
Rekan-rkan sekalian, dizaman yang serba
modern ini kita dituntut untuk terus berpacu
menggali ilmu pengetahuan.
• Varian bahasa menurut pemakaiannya.
• Dialek, ciri bahasa daerah tertentu
• Idiolek, ciri bahasa perorangan
2. Berdasarkan
cara pandang
penuturnya
1. Berdasarkan
media
3. Berdasarkan topik
pembicaraan
1. Ragam Bahasa Lisan
2. Ragam bahasa tulis
1. Merupakan tindak tutur
2. Memerlukan lawan bicara
3. Tergantung situasi, ruang,
dan waktu.
1. Dilek, Idiolek
2. Ragam bhs terpelajar
3. Ragam resmi, tidak
resmi
1. Ragam bahasa sastra
2. Ragam bahasa ilmiah
Kata Baku, Nonbaku
- kaidah - kaedah
- ke mana - kemana
- tidak - tak/gak/kagak
- berkata - ngomong
- membuat - bikin
- mengapa - kenapa/ngapain
- memberi - ngasi
- memikirkan - mikirin
Ragam Ilmiah
Ciri-ciri ragam ilmiah:
1) cendekia 2) lugas
3) jelas 4) bertolak dari gagasan
5) formal 6) objektif
7) ringkas 8) konsisten
9) Penggunaan paragraf yg benar
1. Ciri Cendekia
Bahasa cendekia mampu membentuk suatu
pernyataan yang tepat & saksama
Bhs cendekia menggunakan pilihan kata-kata
yang cermat, tidak mubazir, tidak rancu.
Contoh:
1) Karena sulit, maka pengambilan data
dilakukan secara tidak langsung.
2) Karena sulit, pengambilan data
dilakukan secara tidak langsung.
Contoh lainnya
3) Meskipun sudah diuraikan, namun
paparannya belum jelas juga.
4) Meskipun sudah diuraikan, paparannya
belum jelas juga.
5) Mulai penentuan masalah, penelitian itu
tidak jelas arahnya
6) Sejak penentuan masalah, penelitian itu
tidak jelas arahnya.
Contoh lainnya
7) Peneliti terdiri dari orang-orang yang
mewakili lembaga.
8) Peneliti terdiri atas orang-orang yang
mewakili lembaga.
9) Hubungan antara rumusan masalah
dengan simpulan tidak cocok.
10) Hubungan antara rumusan masalah dan
simpulan tidak cocok.
2. Ciri Lugas
Bhs ilmiah digunakan menyampaikan
gagasan secara jelas dan tepat sehingga
memunculkan makna lugas.
1) Para pendidik sering terkena getahnya
oleh ulah anak-anak mempunyai tugas
yang tidak bisa dikatakan rinngan.
2) Para pendidik sering terkena akibat ulah
anak-anak mempunyai tugas berat.
3. Ciri Jelas
Bhs ilmiah digunakan menyampaikan
gagasan secara jelas, tidak menggunakan
kalimat yang panjang atau sebaliknya.
1) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan
digalakkan untuk segenap lapisan masyarakat .
Sehingga masyarakat tidak gagap teknologi .
2) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan
digalakkan untuk segenap lapisan masyarakat
sehingga masyarakat tidak gagap teknologi .
4. Ciri Bertolak dari gagasan
Bhs ilmiah cenderung menggunakan bentuk
pasif untuk menonjolkan gagasan.
1) Berdasarkan uraian tadi penulis dapat
menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan
membina anak berbakat sangatlah
penting.
2) Berdasarkan uraian tadi dapat disimpul-
kan bahwa menumbuhkan dan membina
anak berbakat sangatlah penting..
Contoh lainnya
Bhs ilmiah cenderung menggunakan bentuk
pasif untuk menonjolkan gagasan.
1) Kita patut tahu bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral Pancasila.
2) Patut diketahui bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral Pancasila.
5. Ciri Formal
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang bersifat formal.
Kata Formal Kata Nonformal
- mengatakan - bilang
- sudah - udah
- hanya - cuman
- bagi - buat
- anda - kau
- sangat - amat
Contoh lainnya
Btkn kata Formal Nonformal
- menulis - nulis
- tertabrak - ketabrak
- mencuci - nyuci
- terbentur - kebentur
- legalisasi - legalisir
- kepada ibu - buat ibu
- mengebut - ngebut
Kalimat Formal
1) Menurut Valendika (1999) mengatakan
bahwa millenium ketiga belum dimulai
tahun 2000.
2) Menurut Valendika (1999) bahwa
millenium ketiga belum dimulai tahun
2000.
3) Valendika (1999) mengatakan bahwa
millenium ketiga belum dimulai tahun
2000.
6. Ciri Objektif
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang objektif, bukan subjektif.
Contoh itu telah membuktikan betapa
besarnya peranan orang tua dalam
pembentukan kepribadian anak.
Dari paparan tersebut kiranya dapat
disimpulkan sebagai berikut
Ciri Objektif
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang objektif, bukan subjektif.
Contoh 2
* Abstrak artikel harus ditulis dalam
sebuah paragraf.
* Penelitian pasti diawali adanya masalah.
7. Ciri Ringkas dan Padat
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang tidak berlebihan (mubazir)
sehingga dia akan ringkas dan padat
Contoh
* Nilai etis sebagaimana tersebut pada
paparan di atas menjadi pedoman serta
dasar pegangan hidup dan kehidupan
bagi setiap warga negara Indonesia.
8. Ciri Konsisten
Bhs ilmiah menggunakan pilihan kata tugas dan
penerapam unsur ejaan secara konsisten
Contoh 1
* Untuk mengetasi penumpang yang melimpah
sebelum dan usai lebaran, telah disiapkan
angkutan ekstra.
* Pelucutan senjata di wilayah Bosnia tidak
penting bagi muslim Bosnia. Yang terpenting
bagi mereka adalah pencabutan embargo
persenjataan.
9. Ciri Paragraf yang Benar
Bhs ilmiah memperhatikan syarat penulisan
paragraf yang disebut efektif.
Contoh 1
Paragraf terdiri atas
* kalimat pembuka
* kalimat penghubung
* kalimat penutup
Paragraf mengandung hanya satu ide pokok yang
dapat ditulis pada awal paragraf, pada tengah,
maupun pada akhir paragraf
9. Ciri Paragraf yang Benar
Bhs ilmiah memperhatikan syarat penulisan
paragraf yang disebut efektif.
Contoh 1
Paragraf terdiri atas
* kalimat pembuka
* kalimat penghubung
* kalimat penutuf
Paragraf mengandung hanya satu ide pokok yang
dapat ditulis pada awal paragraf, di tengah,
maupun di akhir paragraf
EJAAN BAHASA INDONESIA
YANG DISEMPURNAKAN
Huruf yang digunakan
• Abjad : a, b, c, …… z.
• Vokal : a, i, u, e, o.
• Konsonan : abjad - vokal
• Diftong : ai, au, oi
• Gab. Konsonan
: kh, ng, ny, sy.
PENULISAN
HURUF KAPITAL
1) Huruf I kata awal kalimat
Ayah telah datang dari Bali.
2) Huruf I petikan langsung
Adik bertanya “Kapan kita pulang?”
3) Huruf I sebutan Tuhan, Kitab suci
Weda, Quran, Hyang Widhi,
rahmat-Nya, dll.
4. Huruf I gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orangnya
Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim,
Sultan Hasanudin
5. Huruf I nama jabatan/pangkat yang
diikuti nama orangnya.
Prof. Soepomo
Gubernur Irian Jaya
Lanjutan
6. Huruf I unsur nama orang
* I Nyoman Suwija
* I Gusti Ayu Karyawati
7. Huruf I nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
* bangsa Indonesia
* bahasa Bali
* suku Sunda
Lanjutan
8. Huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, peristiwa sejarah
tahun Hijriah, bulan Mei
hari Jumat hari raya Nyepi
Proklamasi Kemerdekaan RI
9. Huruf I nama geografis
Asia Tenggara Banyueangi
Jalan Antasura Selat Lombok
Lanjutan
10. Huruf I nama negara, tatanegara,
dokumen resmi
Republik Rakyat Cina
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden No. 1/2008
11. Huruf I unbsur bentuk ulang
Undang-Undang Dasar RI
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Lanjutan
12. Huruf I kata-kata nama buku, majalah,
surat kabar, karangan, kecuali kata-kata
tugas yg tidak di awal kalimat
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
makalah “Azas-Azas Hukum Perdata.
… ditulis pada harian “Suara Karya”.
Latar Belakang dan Masalah
Lanjutan
13. Huruf I singkatan nama gelar,
pangkat, sapaan.
* Dr. (Doktor)
* S.S. (Sarjana Sastra)
* Prof. (Profesor)
* M.Hum. (Master Humaniora)
* S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
Lanjutan
13. Huruf I petunjuk hub. kekerabatan,
* Kapan Bapak berangkat?
* Surat Saudara sudah kami baca.
* Silakan duduk Dik!
* Mereka mengunjungi Ibu Anik.
14. Huruf I kata ganti Anda/Sdr.
* Apakah Anda sudahg tahu?
* Kapan Saudara mau menyetor?
Cetak Miring
1. Menuliskan nama buku, majalah, dll.
* buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca
* harian Bali Post
* Majalah Linguistika
2. Menegaskan huruf, bagian kata, kata, dst.
* Huruf I kata abad adalah a.
* Kesusastraan berasal dari kata sastra.
* Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
Lanjutan
3. Dipakai menuliskan kata/istilah
daerah/asing yang belum diserap.
* Nama ilmiah manggis ialah
Carciria mangostana
* Politik devide et impera sangat
merajalela.
* Ia mengikuti upacara matatah.
PENULISAN KATA
I. Kata dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
Mis: Ibu tahu bahwa engkau marah.
Ia duduk di atas meja.
II. Kata Turunan
1) Imbuhan ditulis serangkai dgn kt dasar
mis: dipukul, menangis, paksakan,
gerigi, telapak, dll.
Kata Turunan
2. Pada bentuk dasar gabungan kata awalan/akhiran
ditulis serangkai
Mis: bertepuk tangan, garis bawahi,
bertanda tangan, sebar luaskan.
3. Bentuk dasar mendapat awalan dan akhiran
ditulis serangkai.
Mis: menggarisbawahi,
dilipatgandakan,
dipertanggungjawabkan.
Kata Turunan
4. Gabungan kata (kombinasi) ditulis serangkai.
Seperti:
adipati, antarkota, anumerta, dasawarsa,
mancanegara, ektrakurikuler, mahaadil,
mahakuasa, mahatahu, dwiwarna, dll.
5. Bentuk terikat yang dirangkai dgn kata
berhuruf kapital, harus memakai tanda
hubung, seperti:
non-Indonesia, se-Bali, se-Jawa, dll.
Kata Turunan
6. Kata maha yang diikuti esa dan kata yang
bukan kata dasar ditulis terpisah.
* Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi
rakyat Indonesia dari kehancuran.
* Mari bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Perngasih dan Maha Penyayang.
7. Kata Ulang ditulis lengkap dgn tanda hubung.
* mondar-mandir, undang-undang,
* berjalan-jalan, terus-menerus,
* dibesar-besarkan, tukar-menukar.
Gabungan Kata
1. Kata Majemuk
Unsur-unsur kt majemuk ditulis terpisah,
mis: kambing hitam, rumah sakit, pisang
kayu, orang tua, meja hijau, simpang
enam, dll.
2. Istilah Khusus
Dapat ditulis menggunakan tanda hubung.
mis: alat pandang-dengar, anak-istrinya
ibu-bapak kami, buku sejarah-baru,
mesin hitung tangan, dll.
Kata Depan di, ke, dari
1. Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah
dengan kata yang mengikutinya.
* Pakaiannya tesimpan di dalam almari.
* Baru saja ia makan di sini.
* Kita berpikir untuk 10 tahun ke depan.
* Ke mana saja kamu selama ini?
* Ia mendapat uang dari bapaknya.
* Baru saja ia pulang dari Jakarta.
Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya.
* Harimau itu marah sekali kepada
Sang Kancil.
* Surat itu telah dikembalikan lagi
kepada si pengirim.
Partikel -lah, -kah dan -tah
Partikel -lah, -kah, -tah dirangkaikan
dengan kata yang diikuti
* Bacalah buku itu baik-baik!
* Apakah yang tersirat di dalam
surat itu?
* Sipakah gerangan itu?
* Itutah yang Kamu maksudkan?
Partikel –pun
Partikel -pun, ditulis terpisah dari kata
yang mendahuluinya.
* Apa pun yang dimakan, ia tetap
saja kurus.
* Jika ayah pergi, adik pun ikut
pergi.
* Jangankan memberi uang,
menjenguk pun ia tidak pernah.
Catatan
Kata yang lazim dianggap padu:
adapun, ataupun, andaipun, biarpun,
kendatipun, walaupun, sungguhpun,
meskipun, dll.
Mis: Adapun sebabnya belum diketahui.
Walaupun miskin, ia selalu gembira.
Sekalipun demikian, kita harus bersabar
Partikel per
Partikel per yang berarti ‘mulai’, demi’, dan
‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat
lainnya.
Misalnya:
* Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji
per 1 April 2010.
* Mereka masuk ruangan satu per satu.
* Harga kain itu Rp 20.000,00 per helai.
Singkatan dan Akronim
Singkatan: bentuk yg dipendekkan yang terdiri
atas satu huruf atau lebih.
A. Singkatan Nama orang, gelar, sapaan
jabatan/pangkat diikuti tanda titik.
* I. B. Anom Manuaba, S.K.M.
Bpk. (Bapak)
Sdr. (Saudara)
Kol. (Kolonel)
Prof. Dr. I GSt. Ngr. Bagus, S.H., M.Si.
B. Singkatan Nama Lembaga, ketatanmegaraan,
dokumen resmi yg diambil dari huruf awal,
ditulis dgn huruf kapital tanpa tanda titik
* DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
IKIP (Institut Keg. Ilmu Pendidikan)
SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kej.)
PT (Perseroan Terbatas)
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
B. Singkatan umum yang terdiri atas 3 huruf atau
lebih diikuti satu tanda titik.
* dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kej.)
PT (Perseroan Terbatas)
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Materi Kuliah BI.ppt

Similar to Materi Kuliah BI.ppt (20)

Rpp eksposisi 1
Rpp eksposisi 1Rpp eksposisi 1
Rpp eksposisi 1
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docxmakalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdfmakalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri niranty
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyani
 
RPP B_INDONESIA KLS VII.doc
RPP B_INDONESIA KLS VII.docRPP B_INDONESIA KLS VII.doc
RPP B_INDONESIA KLS VII.doc
 
A
AA
A
 
Rpp kelas x ktsp
Rpp kelas x ktspRpp kelas x ktsp
Rpp kelas x ktsp
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
Makalah indonesia
Makalah indonesiaMakalah indonesia
Makalah indonesia
 
Rpp teks eksposisi kelas x ganjil
Rpp teks eksposisi kelas x ganjilRpp teks eksposisi kelas x ganjil
Rpp teks eksposisi kelas x ganjil
 
ATP B. Indonesia Kelas 1.doc
ATP B. Indonesia  Kelas 1.docATP B. Indonesia  Kelas 1.doc
ATP B. Indonesia Kelas 1.doc
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13Contoh RPP kur 13
Contoh RPP kur 13
 
Nota
NotaNota
Nota
 

Materi Kuliah BI.ppt

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. KULIAH BAHASA INDONESIA Oleh Dr. Drs. I Nyoman Suwija, M.Hum., A.Ma. Disampaikan dalam Kuliah Bahasa Indonesia IIK Medika Persada Bali Denpasar 2017
  • 6. Tujuan Pendidikan Menurut UUD 45 Mencerdaskan kehidupan bangsa (Meningkatkan kualitas SDM)
  • 7. Tujuan Pendidikan Menurut Pasal 3 UU No.20/2003 • Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kpd TYME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan penuh rasa tanggung jawab. LEBIH MENGUTAMAKAN: AKHLAK, MORAL, BUDI PEKERTI DARIPADA KEPENTINGAN MATERI ORANG INDONESIA YANG BERBUDAYA
  • 8. 8
  • 9. 9 BEBERAPA AKIBAT DARI PENDIDIKAN KARAKTER YANG BURUK DAN PENDIDIKAN AKADEMIK YANG TIDAK MAKSIMAL
  • 10. 10
  • 11. 11
  • 12. 12
  • 13. 13
  • 14. 14
  • 15. 15
  • 16. 16
  • 17. 17
  • 18. 18
  • 19. 19
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. • Bahasa > lambang Bahasa: alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap umat manusia. * Berbahasa > bernafas
  • 24. Peran Bhs Indonesia Dalam Konsep Ilmiah Untuk menyerap dan mengungkap hasil pemikiran umat manusia.
  • 25. 1. Sebagai Bahasa Negara 2. Sebagai Bahasa Nasional
  • 26. Secara umum bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi, baik lisan/tulis.
  • 27. E Mail: smkkesehatanbalidewata@gmail.com Berfungsi sbg. 1) bahasa resmi kenegaraan 2) bhs pengantar dalam pendidikan 3) bhs resmi perencanakan dan pelak- sanakan prog. pembangunan 4) alat pengemb. budaya dan iptek
  • 28. E Mail: smkkesehatanbalidewata@gmail.com Fungsi bahasa baku: 1) alat pemersatu 2) pemberi kekhasan 3) Penambah kewibawaan 4) Kerangka acuan,norma/kaidah
  • 29. * Fungsi informasi * Fungsi ekspresi diri * Fungsi adaptasi dan integrasi * Fungsi kontrol sosial
  • 30. Berfungsi: 1) lambang identitas bangsa 2) lambang kebanggaan nasional 3) alat pemersatu bangsa 4) alat kom. antar suku bangsa
  • 31. Bahasa Baku: Bahasa yang dibakukan, menggunakan kata-kata bahasa Indonesia baku.
  • 32. Kata Baku: Kata-kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Tolok ukurnya dilihat pada KBBI.
  • 33. Non Baku 1. kaedah 2. tak/nggak 3. gomong/ bilang 4. kenapa 5. ngasi Baku 1. kaidah 2. tidak 3. berkata 4. mengapa 5. memberi
  • 35. Peran BI Alat untuk Mengekspresi diri Alat integrasi Dan beradaptasi sosial Alat komunikasi Alat kontrol sosial
  • 36. Ket. Menulis 1. sistim sistem 2. taksi taxi 3. obyek objek 4. teoritis teoretis 5. tehnik teknik 6. diatas di atas 7. dijual di jual
  • 37. Ket. Membaca 1. baterai ABC batre Abese 2. zaman modern jaman modern 3. izin satu hari ijin satu hari 4. akhir November ahir nopember 5. universal yunipersal 6. ada razia rahasia 7. objektif tes obyektif tes
  • 38. Ket. Menyimak Terampil memahami pembicaraan orang berbahasa Indonesia. Menyimak perlu pembiasaan dan kesungguhan hati. Keterampilan menyimak merupakan pangkal keterampilan menulis dan berbicara.
  • 39. Ket. Berbicara Keterampilan berbicara merupakan tujuan akhir pembelajaran bahasa. Percuma belajar bahasa bila tidak terampil berbicara. Berbicara yang penting adalah berbicara pada forum resmi. Banyak orang merasa tidak sanggup berbicara jika ditunjuk tampil pada forum resmi.
  • 40. Manfaat Belajar Bahasa 1) Menambah pengetahuan dan keterampilan ttg BI yg baik & benar 2) Dapat membedakan ragam-ragam bahasa (resmi, ilmiah, sosial, dll) 3) Meningkatkan keteramp. berbahasa tulis ragam ilmiah untuk (skripsi) 4) Meningkatkan keterampilan ber- bahasa lisan (calon pemimpin)
  • 41. Kalimat Efektif Kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga bisa dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
  • 42. Kalimat Efektif Kalimat yang mengungkapkan ide, pesan, gagasan, atau keinginan pembicara/penulis dengan sederhana.
  • 43. Syarat Kalimat Efektif 1) Kesat. gagasan 2) Kesejajaran 3) Kehematan 4) Penekanan 5) Kelogisan 6) Keparalelan 7) Ketepatan 8) Tidak ambigu
  • 44. Kesat. Gagasan Kalimat efektif minimal memiliki 1) Subjek kalimat 2) Predikat 3) Objek (kalau ada) 4) Keterangan (kalau ada)
  • 45. Contoh 1) Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk. 2) Siswa yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
  • 46. Kesejajaran Kalimat efektif memiliki harus kesamaan bentukan apabila menggunakan kata-kata yang berimbuhan.
  • 47. Contoh 1) Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. 2) Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. 3) Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
  • 48. Contoh lain 1) Kepada setiap pengemudi kendaraan harus memiliki SIM. 2) Setiap pengemudi kendaraan harus memiliki SIM.
  • 49. Kehematan Kalimat efektif tidah boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebihan hanya akan mengaburkan maksud.
  • 50. Contoh 1) Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. Kata bunga-bunga tidak perlu. 2) Mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
  • 51. Contoh lain 1) Hanya ini saja yang dapat aku berikan padamu. 2) Sekarang rumahnya Si Ali sangat baik sekali. 3) Budi naik ke atas bersama Dian. 4) Para siswa-siswi Kelas 3 telah masuk kelas.
  • 52. Penekanan Kalimat efektif memberikan penekanan terhadap bagian kalimat yang dipentingkan.
  • 53. Contoh 1) Harapan kami adalah agar masalah ini dapat dibicarakan pada kesempatan lain. Yang efektif 2) Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan masalah ini.
  • 54. Kelogisan Kalimat efektif harus mudah dipahami, dengan demikian hubungan unsur-unsur kalimat hendaknya memiliki kelogisan (masuk akal)
  • 55. Contoh 1) Untuk itu, waktu dan tempat kami persilahkan! Yang efektif 3) Dengan hormat para pembicara disilakan naik ke panggung!
  • 56. Contoh lain 1) Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-57 Yang efektif 2) Hari Kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia.
  • 57. Keparalelan Kalimat efektif harus menggunakan kata-kata yang paralel, misalnya bagian satu kata kerja, yang berikutnya juga kata kerja.
  • 58. Contoh 1) Kakakmu menjadi dosen atau sebagai guru? Yang efektif 2) Kakakmu menjadi dosen atau menjadi guru?
  • 59. Contoh lain 1) Ibu menyuruh Sari memasak, mencuci, dan sapu halaman. Yang efektif 2) Ibu menyuruh Sari memasak, mencuci, dan menyapu halaman.
  • 60. Ketepatan Kalimat efektif mengandung ketepatan/kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk kalimat sehingga terbentuk pengertian yang pasti.
  • 61. Contoh 1) Dinda setiap hari belajar dari pagi hingga larut malam Yang efektif 2) Dinda setiap hari belajar dari pagi sampai larut malam
  • 62. Contoh lain 1) Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMK Kesehatan … Yang efektif: 2) Yang terhormat Kepala Sekolah SMK Kesehatan …
  • 63. Tidak Ambigu Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan makna tafsir yang ganda.
  • 64. Contoh 1) Para siswa baru mengikuti kegiatan ceramah di halaman sekolah. Yang efektif: 2) Para siswa baru, mengikuti kegiatan ceramah di halaman sekolah. 3) Para siswa baru saja mengikuti kegiatan ceramah di halaman sekolah.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82. Jenis Karangan 1. Karya Ilmiah: Tulisan (Menulis/Menyusun) 2. Karya Sastra: Karangan (Mengarang)
  • 83. Karya Tulis * Karya Ilmiah Karya tulis yang disusun sesuai dengan tata cara ilmiah, menggunakan bahasa ragam ilmiah. * Karya sastra Karangan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah sastra (indah)
  • 84. Standar Kompetensi Memahami konsep penyusunan karya tulis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah
  • 85. Kompotensi Dasar Menyusun karya tulis sesuai dengan kaidah-kaidah illmiah
  • 87. Metode Cara Apa MPI itu? Penulisan Penyusunan Ilmiah Berdasarkan Ilmu Tertentu
  • 89. MPI adalah ..? Tatacara untuk melahirkan tulisan yang ilmiah
  • 90. JENIS TULISAN ILMIAH 1) Peper 2) Skripsi 3) Tesis 4) Disertasi 5) Artikel 6) Makalah 7) Laporan Penelitian
  • 91. Peper..? Tugas-tugas akademis yang diberikan oleh guru atau dosen kepada peserta didik yang berisi laporan hasil penelitian, observasi, atau studi pustaka.
  • 92. Skripsi Karya tulis ilmiah yang disusun pada akhir studi program S1, lebih berupa penerapan ilmu tertentu.
  • 93. Tesis..? Karya tulis ilmiah yang disusun karya siswa pada akhir studi jenjang S2 (Magister), lebih bersifat pengembangan ilmu.
  • 94. Disertasi..? Karya tulis ilmiah yang disusun oleh karya siswa pada akhir studi program doktor, disertai hasil temuan berupa teori tertentu.
  • 95. Artikel..? Artikel adalah karya tulis ilmiah yang dirancang khusus untuk diterbitkan melalui koran, jurnal ilmiah, atau majalah tertentu. Dapat juga dijadikan buku kumpulan artikel (bunga rampai)
  • 96. Makalah..? Karya tulis ilmiah berupa hasil pemikiran sistematis, disertai analisis yang logis dan disiapkan untuk bahan presentasi pada forum diskusi ilmiah.
  • 97. Laporan Penelitian Karya tulis ilmiah yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari hasil kegiatan library research atau field research.
  • 98. Lappen..? Pada prinsipnya, karya tulis itu merupakan laporan hasil penelitian.
  • 99. Laporan..? Teks laporan yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasari hasil observasi tentang tingkah laku, keadaan, situasi, kondisi, eksistensi objek yang diobservasi
  • 100. Ciri teks Lappen..? 1) Harus mengandung fakta 2) Bersifat objektif 3) Tidak mengandung praduga 4) Disajikan menarik: bahasa jelas, isi berbobot, susunan logis
  • 101. Kode Etik Penulisan Ilmiah 1) Peneliti harus jujur menyebutkan rujukan atas bahan atau pemikiran dari sumber lain 2) Hindari tindakan kecurangan yang lazim disebut plagiat 3) Sebaiknya banyak merujuk sumber 4) Dalam gambar, tabel, bagan, dll, peneliti memperoleh izin dari pemilik bahan tersebut 5) Tidak perlu mencantumkan nama sumber data jika hal itu menyebabkan kerugian
  • 102. • Apakah surat itu? • Apa fungsi surat menyurat? • Apa saja jenis-jenis surat itu? • Berikan contoh-contohnya!
  • 103. • Surat: Sarana penyampaian informasi atau pernyataan tertulis kepada pihak lain, baik atas nama pibadi maupun kedinasan. • Surat merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan maslahnya secara singkat. • Surat merupakan alat komunikasi penting dalam tata kerja tata usaha.
  • 104. • Alat bukti tertulis (hitam di atas putih) • Alat pengingat (sesuatu pernah terjadi) • Alat bukti historis (bahan riset kesejarahan) • Alat promosi (bozur, pamplet) • Data Organisasi (bukti aktivitas) • Pedoman dalam pelaksanaan tugas. • Jaminan keamanan bekerja • Duta atau wakil organisasi • Barometer kemajuan TU • Alat komunikasi tertulis
  • 105. Menurut kepentingan pengirim: 1. Surat Pribadi: Dikirim seseorang kepada pihak lain atau instansi 2. Surat dinas pemerintah, surat resmi yang digunakan administrasi pemerintahan 3. Surat niga, surat resmi yang digunakan perusahan atau badan usaha 4. Surat soaial, surat resmi yang digunakan oganisasi kmasyarakatan yg bersifat nirlaba
  • 106. Menurut isinya 1. Surat Undangan 2 Surat Tugas 3. Surat Edaran 4. Surat Rekomendasi 5. Surat Keterangan 6. Surat Pemberhentian 7. Surat Pernyataan 8. Surat Pengantar 9. Surat Permohonan 10. Surat Penawaran 11. Surat Lamaran 12. Surat Panggilan 13. Surat Izin 14. Surat Wasiat 15. Surat Pemberitahuan 16. Surat Kaleng
  • 107. 1. Pembuatan konsep 2. Pengetikan kasar 3. Pengetikan akhir 4. Penandatangan dan stempel 5. Pencatatan 6. Pengiriman
  • 108. 1. Kepala/Kop Surat 2. Tempat dan tanggal surat 3. Nomor surat 4. Lampiran 5. Hal/Perihal 6. Alamat dalam 7. Salam pembuka 8. Isi surat 9. Salam penutup 10. Nama jelas pengirim dan tanda tangan 11. Tembusan
  • 109. Ciri-ciri bahasa surat: 1. Jelas 2. Lugas 3. Baik dan benar 4. Menarik dan Sopan 5. Tata tulis sesuai ejaan
  • 110. Menurut sifatnya 1. Biasa 2. Segara 3. Rahasia Menurut Tata Pengiriman: 1. Biasa 2. Kilat 3. Kilat Khusus
  • 111. • Dalam KBBI (2002: 264) Diksi: Pilihan kata yang tepat dan selaras dlm penggunaanya untuk mengungkap gagasan sehingga diperoleh efek tertentu yg diharapkan. • Diksi: Ilmu tentang pemilihan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan ide/gagasan sehingga makna kata dapat dipahami secara tepat.
  • 112. 1) Membuat pembaca karangan lebih gampang memahami ide karangan 2) Membuat komunikasi menjadi lebih efektif 3) Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tulis/lisan) 4) Membentuk ekspresi atau gagasan yang tepat sehingga memuaskan pembaca
  • 113. Persyaratan Diksi A. Sesuai kaidah kelompok kata (frasa) • Tepat Kata lihat dan pandang bersinonim, tetapi kata pandangan mata tdk dapat disbut lihatan mata. • Seksama Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi bersinonim. Ada hari raya, hari besar, tetapi tidak ada hari agung, hari akbar, hari tinggi.
  • 114. • Lazim Kata makan dan santap bersinonim. Tetapi tidak lazim dikatakan anjing bersantap sebagai sinonim anjing makan. B. Pilihan kata sesuai kaidah makna. Jenis Makna * Makna Leksikal: makna yg ada pada kamus * Makna Gramatikal: makna kata setelah mengalami proses gramatikal, (afiksasi, reduplikasi, dan komposisi).
  • 115. Berdasar sifatnya, makna dibedakan atas: 1. Makna Denotasi: makna kata sebenarnya, sesuai hasil observasi panca indra, tidak menimbulkan penafsiran lain. Mis. kepala: organ tubuh yang letaknya paling atas 2. Makna konotasi/kias: makna kata yang tidak sesuai hasil observasi panca indra dan menimbulkan penafsiran lain. Mis. ibu kota: pusat pemerintahan.
  • 116. Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan: 1. Makna referensial: makna kata yang mempunyai rujukan konkret. Contoh: meja, baju, membaca, menulis 2. Makna nonreferensial: makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang konkret. Contoh: baik, indah, sedih, gembira
  • 117. Perubahan makna meluas Kata Dulu Sekarang Berlayar Mengarungi laut dengan memakai kapal layar Mengarungi lautan dengan alat apa saja Putera- puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak raja Sebutan untuk semua anak laki-laki dan perempuan
  • 118. Perubahan makna menyempit Kata Dulu Sekarang Sarjana Sebutan untuk semua orang cendikiawan Gelar orang yang lulus kuliah Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari ilmu agama Islam
  • 119. Berdasar nilai rasanya, perubahan makna ada: 1. Ameliorasi: perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Arti yang baru dirasakan lebih baik dari arti sebelumnya. Contoh: Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan. 2. Peyorasi: perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru dirasakan lebih rendah nilainya dari arti sebelumnya. Contoh: Kata bekas sekarang dirasakan lebih rendah nilainya daripada mantan.
  • 120. Pergeseran makna Pergeseran makna dibedakan atas dua macam: 1. Asosiasi: pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat. Contoh: Tasya menyikat giginya sampai bersih Pencuri menyikat habis barang-barang berharga di rumah itu. 2. Sinestesia: perubahan makna akibat ada pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda. Contoh: Sayur itu rasanya pedas sekali. Kata-katanya sangat pedas didengar.
  • 121. Relasi makna 1. Homonim: dua buah kata yg mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan. Contoh: bisa : dapat, sanggup, racun. 2. Homograf: dua buah kata atau lebih yg memiliki persamaan tulisan, berlainan pengucapan dan arti. Contoh: teras (inti) dengan teras (halaman rumah) 3. Homofon: dua kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti. Contoh: kata bang dan bank
  • 122. 4. Sinonim: dua kata yang berbeda tulisan dan pengucapan, tetapi artinya sama. Contoh: pintar dan pandai 5. Antonim: kata yang memiliki makna berlawanan atau berbeda. Contoh: besar dan kecil 6. Polisemi: kata yg memiliki banyak makna. Contoh: Kata kepala (bahagian tubuh) dapat berarti orang yg memimpin.
  • 123. C. Pilihan Kata Sesuai Kaidah Lingkungan Sosial 1. Tingkat sosial yang mengakibatkan sosiolek Contoh: Kata mati, meninggal, wafat, tewas, mampus, mangkat (dibedakan berdasarkan rasa bahasa). 2. Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek Contoh: Kata bis, kereta, dan motor (dibedakan berdasarkan geografisnya) 3. Formal/nonformal (baku dan tak baku) Contoh: Kata tersangka, terdakwa dan tertuduh (dibedakan berdasarkan maknanya)
  • 124. Makna Umum dan Khusus Hipernim Hiponim Melihat menengok, menatap, melirik, menjenguk, melotot Bunga melati, anggrek, sedap malam Bulan Januari, Februari, Maret Hewan ayam, burung, kambing
  • 125. D. Pilihan kata sesuai kaidah mengarang Pilihan kata akan memberikan informasi sesuai apa yang dikehendaki. Pilihan kata dengan kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang berpasangan tetap, pilihan kata langsung dan pilihan kata yang dekat dengan pembaca. Contoh : * terdiri dari, * terdiri dalam, * terdiri atas
  • 126. Kata Ilmiah dan Popular a. Kata ilmiah: kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke bahasa Indonesia. b. Kata popular: kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum. Kata Ilmiah Kata Popular Analogi Frustasi Final Diskriminasi Prediksi Kontradiksi Format Anarki Biodata Bibliografi Kiasan Rasa kecewa Akhir Perbedaan perlakuan Ramalan Pertentangan Ukuran Kekacauan Biografi singkat Daftar pustaka
  • 127. Cantoh Kata Ilmiah, Kata Popular Kata Ilmiah Kata Popular Analogi Frustasi Final Diskriminasi Prediksi Kontradiksi Format Anarki Biodata Bibliografi Kiasan Rasa kecewa Akhir Perbedaan perlakuan Ramalan Pertentangan Ukuran Kekacauan Biografi singkat Daftar pustaka
  • 128. Jargon: Kata-kata yang mengandung makna agak aneh, merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu (dokter, militer, ilmuwan, dsb). Contoh: populasi, volume, prik, prof. dok. H2O, dsb. Slang: Ucapan khusus yang disengaja, untuk bersendagurau. Kata-kata ini bersifat sementara dan cepat usang. Contoh: • Asoy, manatahan, emangnya gue pikirin? • Nyrekcek Rai. Sing ada ngorang apa ia? Cantoh Jargon dan Slang
  • 129. Pilihan Kata dan Penggunaannya Kata dari dan daripada • Contoh : - Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal) - Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab) - Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan) • Dia lebih cantik daripada adiknya. • Lebih baik terlambat daripada tidak datang.
  • 130. KEPEWARAAN Wara : berita Pewara : Subjek (orang) yang menjadi pembawa berita Syarat Pewara: 1) Memiliki intelegensi (kecerdasan) tinggi 2) Memiliki keppribadian yang baik 3) Berpenampilan atrakrif dan simpatik 4) Berwibawa dan bijaksana (berjiwa pemimpin)
  • 131. Syarat Lainnya: 5) Menguasai bahasanya dengan baik dan benar 6) Berbicara komunikatif 7) Memiliki kesabaran dan murah senyum 8) Cekatan/enerjik 9) Memiliki naluri antisipasi yang baik 10) Memiliki kemampuan humor uyang baik 11) Memiliki pengetahuan umum yang luas
  • 132. Tugas Pewara 1) Menyusun acara bersama panitia 2) Menyiapkan hal-hal berkaitan dengan acara 3) Membawakan/memandu acara bersangkutan 4) Memimpin jalannya acara Fungsi/Peran Pewara: Mengatur jalannya suatu acara
  • 133. Aspek Pendukung Pewara 1) Memiliki vokal/suara yang baik 2) Menguasai pelafalan bahasa yang benar 3) Memiliki kemampuan membaca yang baik 4) Memiliki ketenangan menghadapi umum 5) Menguasai irama, intonasi suara MC 6) Mampu memainkan bahasa tubuh untuk mendukung ucapan 7) Piawai menata busana sesuai acara yg dipandu
  • 134. Aspek Kebahasaan: 1) Lafal: pengucapan bahasa yang benar 2) Jeda: perhentian untuk memperjelas maksud 3) Intonasi: nada, tempo, dinamik 4) Kejelasan: jelas bahasanya, tidak mengguman 5) Menggunakan kalimat-kalimat efektif
  • 135. Aspek Non Kebahasaan: 1) Sikap tenang percaya diri 2) Tampil mengesankan 3) Cepat tanggap dan kaya inisiatif 4) Kaya improfisasi 5) Suaranya enak didengar 6) Tidak emosional atau sabar
  • 136. Jenis Acara 1) Acara Resmi: acara kedinasan dengan protokoler Mis. Wisuda, seminar, peresmian, p[elantikan, 2) Acara Setengah Resmi: Urutan acara resmi, tidak protokoler Mis. Perkawinan, adat-istiadat, 3) Tidak resmi: Ulang tahun, hiburan
  • 137. PUBLIC SPEAKING 1) Bagaimana mengatasi rasa takut 2) Bagaimana menciptakan keberanian, ketenangan, dan kemantapan 3) Menguasai 3 komponen (Vokal, Verbal, Visual) 4) Memukau dan mempertahankan perhatian audiens 5) Menguasai cara membuka dan menutup presentasi
  • 138. 6) Menguasai cara membawakan presentasi 7) Menguasai teknik mencairkan suasana 8) Memiliki kemahiran/keterampilan yang terlatih 9) Mengetahui teknik menyusun alur presentasi 10)Mampu berbicara meyaknkan audiens 11)Mdempelajari berbagai teknik public speaking
  • 139. Pendidikan Berkualitas untuk Generasi Penerus Bangsa Om Swastyastu Yang terhormat Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, beserta staf dan jajaran. Bapak Kepala SMA Negeri 7 Denpasar yang saya hormati, Rekan-rekan guru, staf tata usaha, serta adik-adik yang saya sayangi.
  • 140. Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat asung kerta waranugraha- Nya kita semua dapat berkumpul di tempat dan waktu yang baik ini, dalam rangka memperingati Hari Guru yang bertepatan jatuh pada tanggal 25 November 2016. Rekan-rkan sekalian, dizaman yang serba modern ini kita dituntut untuk terus berpacu menggali ilmu pengetahuan.
  • 141.
  • 142. • Varian bahasa menurut pemakaiannya. • Dialek, ciri bahasa daerah tertentu • Idiolek, ciri bahasa perorangan
  • 143. 2. Berdasarkan cara pandang penuturnya 1. Berdasarkan media 3. Berdasarkan topik pembicaraan
  • 144. 1. Ragam Bahasa Lisan 2. Ragam bahasa tulis
  • 145. 1. Merupakan tindak tutur 2. Memerlukan lawan bicara 3. Tergantung situasi, ruang, dan waktu.
  • 146. 1. Dilek, Idiolek 2. Ragam bhs terpelajar 3. Ragam resmi, tidak resmi
  • 147. 1. Ragam bahasa sastra 2. Ragam bahasa ilmiah
  • 148. Kata Baku, Nonbaku - kaidah - kaedah - ke mana - kemana - tidak - tak/gak/kagak - berkata - ngomong - membuat - bikin - mengapa - kenapa/ngapain - memberi - ngasi - memikirkan - mikirin
  • 149. Ragam Ilmiah Ciri-ciri ragam ilmiah: 1) cendekia 2) lugas 3) jelas 4) bertolak dari gagasan 5) formal 6) objektif 7) ringkas 8) konsisten 9) Penggunaan paragraf yg benar
  • 150. 1. Ciri Cendekia Bahasa cendekia mampu membentuk suatu pernyataan yang tepat & saksama Bhs cendekia menggunakan pilihan kata-kata yang cermat, tidak mubazir, tidak rancu. Contoh: 1) Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak langsung. 2) Karena sulit, pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
  • 151. Contoh lainnya 3) Meskipun sudah diuraikan, namun paparannya belum jelas juga. 4) Meskipun sudah diuraikan, paparannya belum jelas juga. 5) Mulai penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas arahnya 6) Sejak penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas arahnya.
  • 152. Contoh lainnya 7) Peneliti terdiri dari orang-orang yang mewakili lembaga. 8) Peneliti terdiri atas orang-orang yang mewakili lembaga. 9) Hubungan antara rumusan masalah dengan simpulan tidak cocok. 10) Hubungan antara rumusan masalah dan simpulan tidak cocok.
  • 153. 2. Ciri Lugas Bhs ilmiah digunakan menyampaikan gagasan secara jelas dan tepat sehingga memunculkan makna lugas. 1) Para pendidik sering terkena getahnya oleh ulah anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa dikatakan rinngan. 2) Para pendidik sering terkena akibat ulah anak-anak mempunyai tugas berat.
  • 154. 3. Ciri Jelas Bhs ilmiah digunakan menyampaikan gagasan secara jelas, tidak menggunakan kalimat yang panjang atau sebaliknya. 1) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan digalakkan untuk segenap lapisan masyarakat . Sehingga masyarakat tidak gagap teknologi . 2) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan digalakkan untuk segenap lapisan masyarakat sehingga masyarakat tidak gagap teknologi .
  • 155. 4. Ciri Bertolak dari gagasan Bhs ilmiah cenderung menggunakan bentuk pasif untuk menonjolkan gagasan. 1) Berdasarkan uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangatlah penting. 2) Berdasarkan uraian tadi dapat disimpul- kan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangatlah penting..
  • 156. Contoh lainnya Bhs ilmiah cenderung menggunakan bentuk pasif untuk menonjolkan gagasan. 1) Kita patut tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila. 2) Patut diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.
  • 157. 5. Ciri Formal Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata- kata yang bersifat formal. Kata Formal Kata Nonformal - mengatakan - bilang - sudah - udah - hanya - cuman - bagi - buat - anda - kau - sangat - amat
  • 158. Contoh lainnya Btkn kata Formal Nonformal - menulis - nulis - tertabrak - ketabrak - mencuci - nyuci - terbentur - kebentur - legalisasi - legalisir - kepada ibu - buat ibu - mengebut - ngebut
  • 159. Kalimat Formal 1) Menurut Valendika (1999) mengatakan bahwa millenium ketiga belum dimulai tahun 2000. 2) Menurut Valendika (1999) bahwa millenium ketiga belum dimulai tahun 2000. 3) Valendika (1999) mengatakan bahwa millenium ketiga belum dimulai tahun 2000.
  • 160. 6. Ciri Objektif Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata- kata yang objektif, bukan subjektif. Contoh itu telah membuktikan betapa besarnya peranan orang tua dalam pembentukan kepribadian anak. Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan sebagai berikut
  • 161. Ciri Objektif Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata- kata yang objektif, bukan subjektif. Contoh 2 * Abstrak artikel harus ditulis dalam sebuah paragraf. * Penelitian pasti diawali adanya masalah.
  • 162. 7. Ciri Ringkas dan Padat Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata- kata yang tidak berlebihan (mubazir) sehingga dia akan ringkas dan padat Contoh * Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman serta dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara Indonesia.
  • 163. 8. Ciri Konsisten Bhs ilmiah menggunakan pilihan kata tugas dan penerapam unsur ejaan secara konsisten Contoh 1 * Untuk mengetasi penumpang yang melimpah sebelum dan usai lebaran, telah disiapkan angkutan ekstra. * Pelucutan senjata di wilayah Bosnia tidak penting bagi muslim Bosnia. Yang terpenting bagi mereka adalah pencabutan embargo persenjataan.
  • 164. 9. Ciri Paragraf yang Benar Bhs ilmiah memperhatikan syarat penulisan paragraf yang disebut efektif. Contoh 1 Paragraf terdiri atas * kalimat pembuka * kalimat penghubung * kalimat penutup Paragraf mengandung hanya satu ide pokok yang dapat ditulis pada awal paragraf, pada tengah, maupun pada akhir paragraf
  • 165. 9. Ciri Paragraf yang Benar Bhs ilmiah memperhatikan syarat penulisan paragraf yang disebut efektif. Contoh 1 Paragraf terdiri atas * kalimat pembuka * kalimat penghubung * kalimat penutuf Paragraf mengandung hanya satu ide pokok yang dapat ditulis pada awal paragraf, di tengah, maupun di akhir paragraf
  • 166. EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN Huruf yang digunakan • Abjad : a, b, c, …… z. • Vokal : a, i, u, e, o. • Konsonan : abjad - vokal • Diftong : ai, au, oi • Gab. Konsonan : kh, ng, ny, sy.
  • 167. PENULISAN HURUF KAPITAL 1) Huruf I kata awal kalimat Ayah telah datang dari Bali. 2) Huruf I petikan langsung Adik bertanya “Kapan kita pulang?” 3) Huruf I sebutan Tuhan, Kitab suci Weda, Quran, Hyang Widhi, rahmat-Nya, dll.
  • 168. 4. Huruf I gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orangnya Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim, Sultan Hasanudin 5. Huruf I nama jabatan/pangkat yang diikuti nama orangnya. Prof. Soepomo Gubernur Irian Jaya
  • 169. Lanjutan 6. Huruf I unsur nama orang * I Nyoman Suwija * I Gusti Ayu Karyawati 7. Huruf I nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. * bangsa Indonesia * bahasa Bali * suku Sunda
  • 170. Lanjutan 8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah tahun Hijriah, bulan Mei hari Jumat hari raya Nyepi Proklamasi Kemerdekaan RI 9. Huruf I nama geografis Asia Tenggara Banyueangi Jalan Antasura Selat Lombok
  • 171. Lanjutan 10. Huruf I nama negara, tatanegara, dokumen resmi Republik Rakyat Cina Majelis Permusyawaratan Rakyat Keputusan Presiden No. 1/2008 11. Huruf I unbsur bentuk ulang Undang-Undang Dasar RI Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • 172. Lanjutan 12. Huruf I kata-kata nama buku, majalah, surat kabar, karangan, kecuali kata-kata tugas yg tidak di awal kalimat Bacalah majalah Bahasa dan Sastra makalah “Azas-Azas Hukum Perdata. … ditulis pada harian “Suara Karya”. Latar Belakang dan Masalah
  • 173. Lanjutan 13. Huruf I singkatan nama gelar, pangkat, sapaan. * Dr. (Doktor) * S.S. (Sarjana Sastra) * Prof. (Profesor) * M.Hum. (Master Humaniora) * S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
  • 174. Lanjutan 13. Huruf I petunjuk hub. kekerabatan, * Kapan Bapak berangkat? * Surat Saudara sudah kami baca. * Silakan duduk Dik! * Mereka mengunjungi Ibu Anik. 14. Huruf I kata ganti Anda/Sdr. * Apakah Anda sudahg tahu? * Kapan Saudara mau menyetor?
  • 175. Cetak Miring 1. Menuliskan nama buku, majalah, dll. * buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca * harian Bali Post * Majalah Linguistika 2. Menegaskan huruf, bagian kata, kata, dst. * Huruf I kata abad adalah a. * Kesusastraan berasal dari kata sastra. * Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
  • 176. Lanjutan 3. Dipakai menuliskan kata/istilah daerah/asing yang belum diserap. * Nama ilmiah manggis ialah Carciria mangostana * Politik devide et impera sangat merajalela. * Ia mengikuti upacara matatah.
  • 177. PENULISAN KATA I. Kata dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan Mis: Ibu tahu bahwa engkau marah. Ia duduk di atas meja. II. Kata Turunan 1) Imbuhan ditulis serangkai dgn kt dasar mis: dipukul, menangis, paksakan, gerigi, telapak, dll.
  • 178. Kata Turunan 2. Pada bentuk dasar gabungan kata awalan/akhiran ditulis serangkai Mis: bertepuk tangan, garis bawahi, bertanda tangan, sebar luaskan. 3. Bentuk dasar mendapat awalan dan akhiran ditulis serangkai. Mis: menggarisbawahi, dilipatgandakan, dipertanggungjawabkan.
  • 179. Kata Turunan 4. Gabungan kata (kombinasi) ditulis serangkai. Seperti: adipati, antarkota, anumerta, dasawarsa, mancanegara, ektrakurikuler, mahaadil, mahakuasa, mahatahu, dwiwarna, dll. 5. Bentuk terikat yang dirangkai dgn kata berhuruf kapital, harus memakai tanda hubung, seperti: non-Indonesia, se-Bali, se-Jawa, dll.
  • 180. Kata Turunan 6. Kata maha yang diikuti esa dan kata yang bukan kata dasar ditulis terpisah. * Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi rakyat Indonesia dari kehancuran. * Mari bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Perngasih dan Maha Penyayang. 7. Kata Ulang ditulis lengkap dgn tanda hubung. * mondar-mandir, undang-undang, * berjalan-jalan, terus-menerus, * dibesar-besarkan, tukar-menukar.
  • 181. Gabungan Kata 1. Kata Majemuk Unsur-unsur kt majemuk ditulis terpisah, mis: kambing hitam, rumah sakit, pisang kayu, orang tua, meja hijau, simpang enam, dll. 2. Istilah Khusus Dapat ditulis menggunakan tanda hubung. mis: alat pandang-dengar, anak-istrinya ibu-bapak kami, buku sejarah-baru, mesin hitung tangan, dll.
  • 182. Kata Depan di, ke, dari 1. Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. * Pakaiannya tesimpan di dalam almari. * Baru saja ia makan di sini. * Kita berpikir untuk 10 tahun ke depan. * Ke mana saja kamu selama ini? * Ia mendapat uang dari bapaknya. * Baru saja ia pulang dari Jakarta.
  • 183. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. * Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil. * Surat itu telah dikembalikan lagi kepada si pengirim.
  • 184. Partikel -lah, -kah dan -tah Partikel -lah, -kah, -tah dirangkaikan dengan kata yang diikuti * Bacalah buku itu baik-baik! * Apakah yang tersirat di dalam surat itu? * Sipakah gerangan itu? * Itutah yang Kamu maksudkan?
  • 185. Partikel –pun Partikel -pun, ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. * Apa pun yang dimakan, ia tetap saja kurus. * Jika ayah pergi, adik pun ikut pergi. * Jangankan memberi uang, menjenguk pun ia tidak pernah.
  • 186. Catatan Kata yang lazim dianggap padu: adapun, ataupun, andaipun, biarpun, kendatipun, walaupun, sungguhpun, meskipun, dll. Mis: Adapun sebabnya belum diketahui. Walaupun miskin, ia selalu gembira. Sekalipun demikian, kita harus bersabar
  • 187. Partikel per Partikel per yang berarti ‘mulai’, demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat lainnya. Misalnya: * Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April 2010. * Mereka masuk ruangan satu per satu. * Harga kain itu Rp 20.000,00 per helai.
  • 188. Singkatan dan Akronim Singkatan: bentuk yg dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. A. Singkatan Nama orang, gelar, sapaan jabatan/pangkat diikuti tanda titik. * I. B. Anom Manuaba, S.K.M. Bpk. (Bapak) Sdr. (Saudara) Kol. (Kolonel) Prof. Dr. I GSt. Ngr. Bagus, S.H., M.Si.
  • 189. B. Singkatan Nama Lembaga, ketatanmegaraan, dokumen resmi yg diambil dari huruf awal, ditulis dgn huruf kapital tanpa tanda titik * DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) IKIP (Institut Keg. Ilmu Pendidikan) SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kej.) PT (Perseroan Terbatas) KTP (Kartu Tanda Penduduk) SIM (Surat Izin Mengemudi) PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  • 190. B. Singkatan umum yang terdiri atas 3 huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. * dll. (dan lain-lain) dsb. (dan sebagainya) SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kej.) PT (Perseroan Terbatas) KTP (Kartu Tanda Penduduk) SIM (Surat Izin Mengemudi) PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  • 191. TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH