7. Tujuan Pendidikan
Menurut Pasal 3 UU No.20/2003
• Mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kpd TYME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan penuh rasa
tanggung jawab.
LEBIH MENGUTAMAKAN: AKHLAK, MORAL, BUDI PEKERTI
DARIPADA KEPENTINGAN MATERI
ORANG INDONESIA YANG BERBUDAYA
27. E Mail: smkkesehatanbalidewata@gmail.com
Berfungsi sbg.
1) bahasa resmi kenegaraan
2) bhs pengantar dalam pendidikan
3) bhs resmi perencanakan dan pelak-
sanakan prog. pembangunan
4) alat pengemb. budaya dan iptek
36. Ket. Menulis
1. sistim sistem
2. taksi taxi
3. obyek objek
4. teoritis teoretis
5. tehnik teknik
6. diatas di atas
7. dijual di jual
37. Ket. Membaca
1. baterai ABC batre Abese
2. zaman modern jaman modern
3. izin satu hari ijin satu hari
4. akhir November ahir nopember
5. universal yunipersal
6. ada razia rahasia
7. objektif tes obyektif tes
38. Ket. Menyimak
Terampil memahami pembicaraan
orang berbahasa Indonesia.
Menyimak perlu pembiasaan dan
kesungguhan hati.
Keterampilan menyimak merupakan
pangkal keterampilan menulis dan
berbicara.
39. Ket. Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan
tujuan akhir pembelajaran bahasa.
Percuma belajar bahasa bila tidak
terampil berbicara. Berbicara yang
penting adalah berbicara pada
forum resmi.
Banyak orang merasa tidak sanggup
berbicara jika ditunjuk tampil pada
forum resmi.
40. Manfaat Belajar Bahasa
1) Menambah pengetahuan dan
keterampilan ttg BI yg baik & benar
2) Dapat membedakan ragam-ragam
bahasa (resmi, ilmiah, sosial, dll)
3) Meningkatkan keteramp. berbahasa
tulis ragam ilmiah untuk (skripsi)
4) Meningkatkan keterampilan ber-
bahasa lisan (calon pemimpin)
41. Kalimat Efektif
Kalimat yang dapat mewakili
gagasan pembicara atau penulis
sehingga bisa dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
42. Kalimat Efektif
Kalimat yang mengungkapkan
ide, pesan, gagasan, atau
keinginan pembicara/penulis
dengan sederhana.
47. Contoh
1) Kakak menolong anak itu dengan
dipapahnya ke pinggir jalan.
2) Kakak menolong anak itu dengan
memapahnya ke pinggir jalan.
3) Anak itu ditolong kakak dengan
dipapahnya ke pinggir jalan.
48. Contoh lain
1) Kepada setiap pengemudi
kendaraan harus memiliki SIM.
2) Setiap pengemudi kendaraan
harus memiliki SIM.
49. Kehematan
Kalimat efektif tidah boleh
menggunakan kata-kata yang
tidak perlu. Kata-kata yang
berlebihan hanya akan
mengaburkan maksud.
50. Contoh
1) Bunga-bunga mawar, anyelir, dan
melati sangat disukainya.
Kata bunga-bunga tidak perlu.
2) Mawar, anyelir, dan melati sangat
disukainya.
51. Contoh lain
1) Hanya ini saja yang dapat aku berikan
padamu.
2) Sekarang rumahnya Si Ali sangat baik
sekali.
3) Budi naik ke atas bersama Dian.
4) Para siswa-siswi Kelas 3 telah masuk
kelas.
53. Contoh
1) Harapan kami adalah agar masalah
ini dapat dibicarakan pada
kesempatan lain.
Yang efektif
2) Pada kesempatan lain, kami
berharap kita dapat membicarakan
masalah ini.
54. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah
dipahami, dengan demikian
hubungan unsur-unsur kalimat
hendaknya memiliki kelogisan
(masuk akal)
55. Contoh
1) Untuk itu, waktu dan tempat kami
persilahkan!
Yang efektif
3) Dengan hormat para pembicara
disilakan naik ke panggung!
56. Contoh lain
1) Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia ke-57
Yang efektif
2) Hari Kemerdekaan ke-57 Republik
Indonesia.
64. Contoh
1) Para siswa baru mengikuti kegiatan
ceramah di halaman sekolah.
Yang efektif:
2) Para siswa baru, mengikuti kegiatan
ceramah di halaman sekolah.
3) Para siswa baru saja mengikuti
kegiatan ceramah di halaman sekolah.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82. Jenis Karangan
1. Karya Ilmiah: Tulisan
(Menulis/Menyusun)
2. Karya Sastra: Karangan
(Mengarang)
83. Karya Tulis
* Karya Ilmiah
Karya tulis yang disusun sesuai dengan
tata cara ilmiah, menggunakan bahasa
ragam ilmiah.
* Karya sastra
Karangan yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah sastra (indah)
92. Skripsi
Karya tulis ilmiah yang disusun
pada akhir studi program S1,
lebih berupa penerapan ilmu
tertentu.
93. Tesis..?
Karya tulis ilmiah yang disusun
karya siswa pada akhir studi
jenjang S2 (Magister), lebih
bersifat pengembangan ilmu.
94. Disertasi..?
Karya tulis ilmiah yang
disusun oleh karya siswa
pada akhir studi program
doktor, disertai hasil temuan
berupa teori tertentu.
95. Artikel..?
Artikel adalah karya tulis ilmiah
yang dirancang khusus untuk
diterbitkan melalui koran, jurnal
ilmiah, atau majalah tertentu.
Dapat juga dijadikan buku
kumpulan artikel (bunga rampai)
96. Makalah..?
Karya tulis ilmiah berupa hasil
pemikiran sistematis, disertai
analisis yang logis dan disiapkan
untuk bahan presentasi pada
forum diskusi ilmiah.
97. Laporan Penelitian
Karya tulis ilmiah yang berisi
paparan tentang proses dan
hasil-hasil yang diperoleh dari
hasil kegiatan library research
atau field research.
99. Laporan..?
Teks laporan yang berisi penjabaran
umum mengenai sesuatu yang didasari
hasil observasi tentang tingkah laku,
keadaan, situasi, kondisi, eksistensi
objek yang diobservasi
100. Ciri teks Lappen..?
1) Harus mengandung fakta
2) Bersifat objektif
3) Tidak mengandung praduga
4) Disajikan menarik: bahasa jelas,
isi berbobot, susunan logis
101. Kode Etik Penulisan Ilmiah
1) Peneliti harus jujur menyebutkan rujukan
atas bahan atau pemikiran dari sumber lain
2) Hindari tindakan kecurangan yang lazim
disebut plagiat
3) Sebaiknya banyak merujuk sumber
4) Dalam gambar, tabel, bagan, dll, peneliti
memperoleh izin dari pemilik bahan tersebut
5) Tidak perlu mencantumkan nama sumber
data jika hal itu menyebabkan kerugian
102. • Apakah surat itu?
• Apa fungsi surat menyurat?
• Apa saja jenis-jenis surat itu?
• Berikan contoh-contohnya!
103. • Surat: Sarana penyampaian informasi atau
pernyataan tertulis kepada pihak lain, baik
atas nama pibadi maupun kedinasan.
• Surat merupakan wakil resmi dari yang
mengirim untuk membicarakan maslahnya
secara singkat.
• Surat merupakan alat komunikasi penting
dalam tata kerja tata usaha.
104. • Alat bukti tertulis (hitam di atas putih)
• Alat pengingat (sesuatu pernah terjadi)
• Alat bukti historis (bahan riset kesejarahan)
• Alat promosi (bozur, pamplet)
• Data Organisasi (bukti aktivitas)
• Pedoman dalam pelaksanaan tugas.
• Jaminan keamanan bekerja
• Duta atau wakil organisasi
• Barometer kemajuan TU
• Alat komunikasi tertulis
105. Menurut kepentingan pengirim:
1. Surat Pribadi: Dikirim seseorang kepada pihak
lain atau instansi
2. Surat dinas pemerintah, surat resmi yang
digunakan administrasi pemerintahan
3. Surat niga, surat resmi yang digunakan
perusahan atau badan usaha
4. Surat soaial, surat resmi yang digunakan
oganisasi kmasyarakatan yg bersifat nirlaba
106. Menurut isinya
1. Surat Undangan 2 Surat Tugas
3. Surat Edaran 4. Surat Rekomendasi
5. Surat Keterangan 6. Surat Pemberhentian
7. Surat Pernyataan 8. Surat Pengantar
9. Surat Permohonan 10. Surat Penawaran
11. Surat Lamaran 12. Surat Panggilan
13. Surat Izin 14. Surat Wasiat
15. Surat Pemberitahuan 16. Surat Kaleng
107. 1. Pembuatan konsep
2. Pengetikan kasar
3. Pengetikan akhir
4. Penandatangan dan stempel
5. Pencatatan
6. Pengiriman
108. 1. Kepala/Kop Surat
2. Tempat dan tanggal surat
3. Nomor surat
4. Lampiran
5. Hal/Perihal
6. Alamat dalam
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Nama jelas pengirim dan tanda tangan
11. Tembusan
109. Ciri-ciri bahasa surat:
1. Jelas
2. Lugas
3. Baik dan benar
4. Menarik dan Sopan
5. Tata tulis sesuai ejaan
111. • Dalam KBBI (2002: 264)
Diksi: Pilihan kata yang tepat dan selaras dlm
penggunaanya untuk mengungkap gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu yg diharapkan.
• Diksi: Ilmu tentang pemilihan kata-kata yang
tepat untuk menyampaikan ide/gagasan
sehingga makna kata dapat dipahami
secara tepat.
112. 1) Membuat pembaca karangan lebih gampang
memahami ide karangan
2) Membuat komunikasi menjadi lebih efektif
3) Melambangkan ekspresi yang ada dalam
gagasan secara verbal (tulis/lisan)
4) Membentuk ekspresi atau gagasan yang
tepat sehingga memuaskan pembaca
113. Persyaratan Diksi
A. Sesuai kaidah kelompok kata (frasa)
• Tepat
Kata lihat dan pandang bersinonim, tetapi kata
pandangan mata tdk dapat disbut lihatan mata.
• Seksama
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi
bersinonim. Ada hari raya, hari besar, tetapi
tidak ada hari agung, hari akbar, hari tinggi.
114. • Lazim
Kata makan dan santap bersinonim. Tetapi
tidak lazim dikatakan anjing bersantap
sebagai sinonim anjing makan.
B. Pilihan kata sesuai kaidah makna.
Jenis Makna
* Makna Leksikal: makna yg ada pada kamus
* Makna Gramatikal: makna kata setelah
mengalami proses gramatikal, (afiksasi,
reduplikasi, dan komposisi).
115. Berdasar sifatnya, makna dibedakan atas:
1. Makna Denotasi: makna kata sebenarnya,
sesuai hasil observasi panca indra, tidak
menimbulkan penafsiran lain.
Mis. kepala: organ tubuh yang letaknya
paling atas
2. Makna konotasi/kias: makna kata yang
tidak sesuai hasil observasi panca indra dan
menimbulkan penafsiran lain.
Mis. ibu kota: pusat pemerintahan.
116. Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan:
1. Makna referensial: makna kata yang
mempunyai rujukan konkret.
Contoh: meja, baju, membaca, menulis
2. Makna nonreferensial: makna kata yang
tidak mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh: baik, indah, sedih, gembira
117. Perubahan makna meluas
Kata Dulu Sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan
memakai kapal layar
Mengarungi lautan
dengan alat apa saja
Putera-
puteri
Dipakai untuk sebutan
anak-anak raja
Sebutan untuk semua
anak laki-laki dan
perempuan
118. Perubahan makna menyempit
Kata Dulu Sekarang
Sarjana
Sebutan untuk semua
orang cendikiawan
Gelar orang yang
lulus kuliah
Madrasah Sekolah
Sekolah yang
mempelajari ilmu
agama Islam
119. Berdasar nilai rasanya, perubahan makna ada:
1. Ameliorasi: perubahan makna ke tingkat yang
lebih tinggi. Arti yang baru dirasakan lebih baik dari
arti sebelumnya.
Contoh: Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya
daripada perempuan.
2. Peyorasi: perubahan makna ke tingkat yang lebih
rendah. Arti baru dirasakan lebih rendah nilainya
dari arti sebelumnya.
Contoh: Kata bekas sekarang dirasakan lebih rendah
nilainya daripada mantan.
120. Pergeseran makna
Pergeseran makna dibedakan atas dua macam:
1. Asosiasi: pergeseran makna yang terjadi karena
adanya persamaan sifat.
Contoh: Tasya menyikat giginya sampai bersih
Pencuri menyikat habis barang-barang
berharga di rumah itu.
2. Sinestesia: perubahan makna akibat ada pertukaran
tanggapan antara dua indra yang berbeda.
Contoh: Sayur itu rasanya pedas sekali.
Kata-katanya sangat pedas didengar.
121. Relasi makna
1. Homonim: dua buah kata yg mempunyai persamaan
tulisan dan pengucapan.
Contoh: bisa : dapat, sanggup, racun.
2. Homograf: dua buah kata atau lebih yg memiliki
persamaan tulisan, berlainan pengucapan
dan arti.
Contoh: teras (inti) dengan teras (halaman rumah)
3. Homofon: dua kata atau lebih yang mempunyai
persamaan pengucapan tetapi berlainan
tulisan dan arti.
Contoh: kata bang dan bank
122. 4. Sinonim: dua kata yang berbeda tulisan dan
pengucapan, tetapi artinya sama.
Contoh: pintar dan pandai
5. Antonim: kata yang memiliki makna
berlawanan atau berbeda.
Contoh: besar dan kecil
6. Polisemi: kata yg memiliki banyak makna.
Contoh: Kata kepala (bahagian tubuh)
dapat berarti orang yg memimpin.
123. C. Pilihan Kata Sesuai Kaidah Lingkungan Sosial
1. Tingkat sosial yang mengakibatkan sosiolek
Contoh: Kata mati, meninggal, wafat, tewas,
mampus, mangkat
(dibedakan berdasarkan rasa bahasa).
2. Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek
Contoh: Kata bis, kereta, dan motor
(dibedakan berdasarkan geografisnya)
3. Formal/nonformal (baku dan tak baku)
Contoh: Kata tersangka, terdakwa dan tertuduh
(dibedakan berdasarkan maknanya)
124. Makna Umum dan Khusus
Hipernim Hiponim
Melihat
menengok, menatap, melirik,
menjenguk, melotot
Bunga melati, anggrek, sedap malam
Bulan Januari, Februari, Maret
Hewan ayam, burung, kambing
125. D. Pilihan kata sesuai kaidah mengarang
Pilihan kata akan memberikan informasi
sesuai apa yang dikehendaki. Pilihan kata dengan
kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang
berpasangan tetap, pilihan kata langsung dan
pilihan kata yang dekat dengan pembaca.
Contoh : * terdiri dari,
* terdiri dalam,
* terdiri atas
126. Kata Ilmiah dan Popular
a. Kata ilmiah: kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
b. Kata popular: kata yang biasa digunakan dalam komunikasi
sehari-hari masyarakat umum.
Kata Ilmiah Kata Popular
Analogi
Frustasi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
Kiasan
Rasa kecewa
Akhir
Perbedaan perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi singkat
Daftar pustaka
127. Cantoh Kata Ilmiah, Kata Popular
Kata Ilmiah Kata Popular
Analogi
Frustasi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
Kiasan
Rasa kecewa
Akhir
Perbedaan perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi singkat
Daftar pustaka
128. Jargon: Kata-kata yang mengandung makna agak aneh,
merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan
terterntu (dokter, militer, ilmuwan, dsb).
Contoh: populasi, volume, prik, prof. dok. H2O, dsb.
Slang: Ucapan khusus yang disengaja, untuk bersendagurau.
Kata-kata ini bersifat sementara dan cepat usang.
Contoh:
• Asoy, manatahan, emangnya gue pikirin?
• Nyrekcek Rai. Sing ada ngorang apa ia?
Cantoh Jargon dan Slang
129. Pilihan Kata dan Penggunaannya
Kata dari dan daripada
• Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang
lalu (keterangan sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di
Jerman (menyatakan alasan)
• Dia lebih cantik daripada adiknya.
• Lebih baik terlambat daripada tidak datang.
130. KEPEWARAAN
Wara : berita
Pewara : Subjek (orang) yang menjadi
pembawa berita
Syarat Pewara:
1) Memiliki intelegensi (kecerdasan) tinggi
2) Memiliki keppribadian yang baik
3) Berpenampilan atrakrif dan simpatik
4) Berwibawa dan bijaksana (berjiwa pemimpin)
131. Syarat Lainnya:
5) Menguasai bahasanya dengan baik dan benar
6) Berbicara komunikatif
7) Memiliki kesabaran dan murah senyum
8) Cekatan/enerjik
9) Memiliki naluri antisipasi yang baik
10) Memiliki kemampuan humor uyang baik
11) Memiliki pengetahuan umum yang luas
132. Tugas Pewara
1) Menyusun acara bersama panitia
2) Menyiapkan hal-hal berkaitan dengan acara
3) Membawakan/memandu acara bersangkutan
4) Memimpin jalannya acara
Fungsi/Peran Pewara:
Mengatur jalannya suatu acara
133. Aspek Pendukung Pewara
1) Memiliki vokal/suara yang baik
2) Menguasai pelafalan bahasa yang benar
3) Memiliki kemampuan membaca yang baik
4) Memiliki ketenangan menghadapi umum
5) Menguasai irama, intonasi suara MC
6) Mampu memainkan bahasa tubuh untuk
mendukung ucapan
7) Piawai menata busana sesuai acara yg dipandu
134. Aspek Kebahasaan:
1) Lafal: pengucapan bahasa yang benar
2) Jeda: perhentian untuk memperjelas maksud
3) Intonasi: nada, tempo, dinamik
4) Kejelasan: jelas bahasanya, tidak mengguman
5) Menggunakan kalimat-kalimat efektif
135. Aspek Non Kebahasaan:
1) Sikap tenang percaya diri
2) Tampil mengesankan
3) Cepat tanggap dan kaya inisiatif
4) Kaya improfisasi
5) Suaranya enak didengar
6) Tidak emosional atau sabar
136. Jenis Acara
1) Acara Resmi: acara kedinasan dengan
protokoler
Mis. Wisuda, seminar, peresmian, p[elantikan,
2) Acara Setengah Resmi: Urutan acara resmi,
tidak protokoler
Mis. Perkawinan, adat-istiadat,
3) Tidak resmi: Ulang tahun, hiburan
137. PUBLIC SPEAKING
1) Bagaimana mengatasi rasa takut
2) Bagaimana menciptakan keberanian,
ketenangan, dan kemantapan
3) Menguasai 3 komponen (Vokal, Verbal,
Visual)
4) Memukau dan mempertahankan perhatian
audiens
5) Menguasai cara membuka dan menutup
presentasi
138. 6) Menguasai cara membawakan presentasi
7) Menguasai teknik mencairkan suasana
8) Memiliki kemahiran/keterampilan yang terlatih
9) Mengetahui teknik menyusun alur presentasi
10)Mampu berbicara meyaknkan audiens
11)Mdempelajari berbagai teknik public speaking
139. Pendidikan Berkualitas untuk
Generasi Penerus Bangsa
Om Swastyastu
Yang terhormat Bapak Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Bali, beserta staf dan jajaran.
Bapak Kepala SMA Negeri 7 Denpasar yang saya
hormati, Rekan-rekan guru, staf tata usaha, serta
adik-adik yang saya sayangi.
140. Pertama-tama marilah kita memanjatkan
puji dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena berkat asung kerta waranugraha-
Nya kita semua dapat berkumpul di tempat dan
waktu yang baik ini, dalam rangka memperingati
Hari Guru yang bertepatan jatuh pada tanggal 25
November 2016.
Rekan-rkan sekalian, dizaman yang serba
modern ini kita dituntut untuk terus berpacu
menggali ilmu pengetahuan.
141.
142. • Varian bahasa menurut pemakaiannya.
• Dialek, ciri bahasa daerah tertentu
• Idiolek, ciri bahasa perorangan
148. Kata Baku, Nonbaku
- kaidah - kaedah
- ke mana - kemana
- tidak - tak/gak/kagak
- berkata - ngomong
- membuat - bikin
- mengapa - kenapa/ngapain
- memberi - ngasi
- memikirkan - mikirin
150. 1. Ciri Cendekia
Bahasa cendekia mampu membentuk suatu
pernyataan yang tepat & saksama
Bhs cendekia menggunakan pilihan kata-kata
yang cermat, tidak mubazir, tidak rancu.
Contoh:
1) Karena sulit, maka pengambilan data
dilakukan secara tidak langsung.
2) Karena sulit, pengambilan data
dilakukan secara tidak langsung.
151. Contoh lainnya
3) Meskipun sudah diuraikan, namun
paparannya belum jelas juga.
4) Meskipun sudah diuraikan, paparannya
belum jelas juga.
5) Mulai penentuan masalah, penelitian itu
tidak jelas arahnya
6) Sejak penentuan masalah, penelitian itu
tidak jelas arahnya.
152. Contoh lainnya
7) Peneliti terdiri dari orang-orang yang
mewakili lembaga.
8) Peneliti terdiri atas orang-orang yang
mewakili lembaga.
9) Hubungan antara rumusan masalah
dengan simpulan tidak cocok.
10) Hubungan antara rumusan masalah dan
simpulan tidak cocok.
153. 2. Ciri Lugas
Bhs ilmiah digunakan menyampaikan
gagasan secara jelas dan tepat sehingga
memunculkan makna lugas.
1) Para pendidik sering terkena getahnya
oleh ulah anak-anak mempunyai tugas
yang tidak bisa dikatakan rinngan.
2) Para pendidik sering terkena akibat ulah
anak-anak mempunyai tugas berat.
154. 3. Ciri Jelas
Bhs ilmiah digunakan menyampaikan
gagasan secara jelas, tidak menggunakan
kalimat yang panjang atau sebaliknya.
1) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan
digalakkan untuk segenap lapisan masyarakat .
Sehingga masyarakat tidak gagap teknologi .
2) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan
digalakkan untuk segenap lapisan masyarakat
sehingga masyarakat tidak gagap teknologi .
155. 4. Ciri Bertolak dari gagasan
Bhs ilmiah cenderung menggunakan bentuk
pasif untuk menonjolkan gagasan.
1) Berdasarkan uraian tadi penulis dapat
menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan
membina anak berbakat sangatlah
penting.
2) Berdasarkan uraian tadi dapat disimpul-
kan bahwa menumbuhkan dan membina
anak berbakat sangatlah penting..
156. Contoh lainnya
Bhs ilmiah cenderung menggunakan bentuk
pasif untuk menonjolkan gagasan.
1) Kita patut tahu bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral Pancasila.
2) Patut diketahui bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral Pancasila.
157. 5. Ciri Formal
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang bersifat formal.
Kata Formal Kata Nonformal
- mengatakan - bilang
- sudah - udah
- hanya - cuman
- bagi - buat
- anda - kau
- sangat - amat
158. Contoh lainnya
Btkn kata Formal Nonformal
- menulis - nulis
- tertabrak - ketabrak
- mencuci - nyuci
- terbentur - kebentur
- legalisasi - legalisir
- kepada ibu - buat ibu
- mengebut - ngebut
159. Kalimat Formal
1) Menurut Valendika (1999) mengatakan
bahwa millenium ketiga belum dimulai
tahun 2000.
2) Menurut Valendika (1999) bahwa
millenium ketiga belum dimulai tahun
2000.
3) Valendika (1999) mengatakan bahwa
millenium ketiga belum dimulai tahun
2000.
160. 6. Ciri Objektif
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang objektif, bukan subjektif.
Contoh itu telah membuktikan betapa
besarnya peranan orang tua dalam
pembentukan kepribadian anak.
Dari paparan tersebut kiranya dapat
disimpulkan sebagai berikut
161. Ciri Objektif
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang objektif, bukan subjektif.
Contoh 2
* Abstrak artikel harus ditulis dalam
sebuah paragraf.
* Penelitian pasti diawali adanya masalah.
162. 7. Ciri Ringkas dan Padat
Bhs ilmiah cenderung menggunakan kata-
kata yang tidak berlebihan (mubazir)
sehingga dia akan ringkas dan padat
Contoh
* Nilai etis sebagaimana tersebut pada
paparan di atas menjadi pedoman serta
dasar pegangan hidup dan kehidupan
bagi setiap warga negara Indonesia.
163. 8. Ciri Konsisten
Bhs ilmiah menggunakan pilihan kata tugas dan
penerapam unsur ejaan secara konsisten
Contoh 1
* Untuk mengetasi penumpang yang melimpah
sebelum dan usai lebaran, telah disiapkan
angkutan ekstra.
* Pelucutan senjata di wilayah Bosnia tidak
penting bagi muslim Bosnia. Yang terpenting
bagi mereka adalah pencabutan embargo
persenjataan.
164. 9. Ciri Paragraf yang Benar
Bhs ilmiah memperhatikan syarat penulisan
paragraf yang disebut efektif.
Contoh 1
Paragraf terdiri atas
* kalimat pembuka
* kalimat penghubung
* kalimat penutup
Paragraf mengandung hanya satu ide pokok yang
dapat ditulis pada awal paragraf, pada tengah,
maupun pada akhir paragraf
165. 9. Ciri Paragraf yang Benar
Bhs ilmiah memperhatikan syarat penulisan
paragraf yang disebut efektif.
Contoh 1
Paragraf terdiri atas
* kalimat pembuka
* kalimat penghubung
* kalimat penutuf
Paragraf mengandung hanya satu ide pokok yang
dapat ditulis pada awal paragraf, di tengah,
maupun di akhir paragraf
166. EJAAN BAHASA INDONESIA
YANG DISEMPURNAKAN
Huruf yang digunakan
• Abjad : a, b, c, …… z.
• Vokal : a, i, u, e, o.
• Konsonan : abjad - vokal
• Diftong : ai, au, oi
• Gab. Konsonan
: kh, ng, ny, sy.
167. PENULISAN
HURUF KAPITAL
1) Huruf I kata awal kalimat
Ayah telah datang dari Bali.
2) Huruf I petikan langsung
Adik bertanya “Kapan kita pulang?”
3) Huruf I sebutan Tuhan, Kitab suci
Weda, Quran, Hyang Widhi,
rahmat-Nya, dll.
168. 4. Huruf I gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orangnya
Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim,
Sultan Hasanudin
5. Huruf I nama jabatan/pangkat yang
diikuti nama orangnya.
Prof. Soepomo
Gubernur Irian Jaya
169. Lanjutan
6. Huruf I unsur nama orang
* I Nyoman Suwija
* I Gusti Ayu Karyawati
7. Huruf I nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
* bangsa Indonesia
* bahasa Bali
* suku Sunda
170. Lanjutan
8. Huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, peristiwa sejarah
tahun Hijriah, bulan Mei
hari Jumat hari raya Nyepi
Proklamasi Kemerdekaan RI
9. Huruf I nama geografis
Asia Tenggara Banyueangi
Jalan Antasura Selat Lombok
171. Lanjutan
10. Huruf I nama negara, tatanegara,
dokumen resmi
Republik Rakyat Cina
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden No. 1/2008
11. Huruf I unbsur bentuk ulang
Undang-Undang Dasar RI
Perserikatan Bangsa-Bangsa
172. Lanjutan
12. Huruf I kata-kata nama buku, majalah,
surat kabar, karangan, kecuali kata-kata
tugas yg tidak di awal kalimat
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
makalah “Azas-Azas Hukum Perdata.
… ditulis pada harian “Suara Karya”.
Latar Belakang dan Masalah
173. Lanjutan
13. Huruf I singkatan nama gelar,
pangkat, sapaan.
* Dr. (Doktor)
* S.S. (Sarjana Sastra)
* Prof. (Profesor)
* M.Hum. (Master Humaniora)
* S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
174. Lanjutan
13. Huruf I petunjuk hub. kekerabatan,
* Kapan Bapak berangkat?
* Surat Saudara sudah kami baca.
* Silakan duduk Dik!
* Mereka mengunjungi Ibu Anik.
14. Huruf I kata ganti Anda/Sdr.
* Apakah Anda sudahg tahu?
* Kapan Saudara mau menyetor?
175. Cetak Miring
1. Menuliskan nama buku, majalah, dll.
* buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca
* harian Bali Post
* Majalah Linguistika
2. Menegaskan huruf, bagian kata, kata, dst.
* Huruf I kata abad adalah a.
* Kesusastraan berasal dari kata sastra.
* Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
176. Lanjutan
3. Dipakai menuliskan kata/istilah
daerah/asing yang belum diserap.
* Nama ilmiah manggis ialah
Carciria mangostana
* Politik devide et impera sangat
merajalela.
* Ia mengikuti upacara matatah.
177. PENULISAN KATA
I. Kata dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
Mis: Ibu tahu bahwa engkau marah.
Ia duduk di atas meja.
II. Kata Turunan
1) Imbuhan ditulis serangkai dgn kt dasar
mis: dipukul, menangis, paksakan,
gerigi, telapak, dll.
178. Kata Turunan
2. Pada bentuk dasar gabungan kata awalan/akhiran
ditulis serangkai
Mis: bertepuk tangan, garis bawahi,
bertanda tangan, sebar luaskan.
3. Bentuk dasar mendapat awalan dan akhiran
ditulis serangkai.
Mis: menggarisbawahi,
dilipatgandakan,
dipertanggungjawabkan.
179. Kata Turunan
4. Gabungan kata (kombinasi) ditulis serangkai.
Seperti:
adipati, antarkota, anumerta, dasawarsa,
mancanegara, ektrakurikuler, mahaadil,
mahakuasa, mahatahu, dwiwarna, dll.
5. Bentuk terikat yang dirangkai dgn kata
berhuruf kapital, harus memakai tanda
hubung, seperti:
non-Indonesia, se-Bali, se-Jawa, dll.
180. Kata Turunan
6. Kata maha yang diikuti esa dan kata yang
bukan kata dasar ditulis terpisah.
* Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi
rakyat Indonesia dari kehancuran.
* Mari bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Perngasih dan Maha Penyayang.
7. Kata Ulang ditulis lengkap dgn tanda hubung.
* mondar-mandir, undang-undang,
* berjalan-jalan, terus-menerus,
* dibesar-besarkan, tukar-menukar.
181. Gabungan Kata
1. Kata Majemuk
Unsur-unsur kt majemuk ditulis terpisah,
mis: kambing hitam, rumah sakit, pisang
kayu, orang tua, meja hijau, simpang
enam, dll.
2. Istilah Khusus
Dapat ditulis menggunakan tanda hubung.
mis: alat pandang-dengar, anak-istrinya
ibu-bapak kami, buku sejarah-baru,
mesin hitung tangan, dll.
182. Kata Depan di, ke, dari
1. Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah
dengan kata yang mengikutinya.
* Pakaiannya tesimpan di dalam almari.
* Baru saja ia makan di sini.
* Kita berpikir untuk 10 tahun ke depan.
* Ke mana saja kamu selama ini?
* Ia mendapat uang dari bapaknya.
* Baru saja ia pulang dari Jakarta.
183. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya.
* Harimau itu marah sekali kepada
Sang Kancil.
* Surat itu telah dikembalikan lagi
kepada si pengirim.
184. Partikel -lah, -kah dan -tah
Partikel -lah, -kah, -tah dirangkaikan
dengan kata yang diikuti
* Bacalah buku itu baik-baik!
* Apakah yang tersirat di dalam
surat itu?
* Sipakah gerangan itu?
* Itutah yang Kamu maksudkan?
185. Partikel –pun
Partikel -pun, ditulis terpisah dari kata
yang mendahuluinya.
* Apa pun yang dimakan, ia tetap
saja kurus.
* Jika ayah pergi, adik pun ikut
pergi.
* Jangankan memberi uang,
menjenguk pun ia tidak pernah.
186. Catatan
Kata yang lazim dianggap padu:
adapun, ataupun, andaipun, biarpun,
kendatipun, walaupun, sungguhpun,
meskipun, dll.
Mis: Adapun sebabnya belum diketahui.
Walaupun miskin, ia selalu gembira.
Sekalipun demikian, kita harus bersabar
187. Partikel per
Partikel per yang berarti ‘mulai’, demi’, dan
‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat
lainnya.
Misalnya:
* Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji
per 1 April 2010.
* Mereka masuk ruangan satu per satu.
* Harga kain itu Rp 20.000,00 per helai.
188. Singkatan dan Akronim
Singkatan: bentuk yg dipendekkan yang terdiri
atas satu huruf atau lebih.
A. Singkatan Nama orang, gelar, sapaan
jabatan/pangkat diikuti tanda titik.
* I. B. Anom Manuaba, S.K.M.
Bpk. (Bapak)
Sdr. (Saudara)
Kol. (Kolonel)
Prof. Dr. I GSt. Ngr. Bagus, S.H., M.Si.
189. B. Singkatan Nama Lembaga, ketatanmegaraan,
dokumen resmi yg diambil dari huruf awal,
ditulis dgn huruf kapital tanpa tanda titik
* DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
IKIP (Institut Keg. Ilmu Pendidikan)
SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kej.)
PT (Perseroan Terbatas)
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
190. B. Singkatan umum yang terdiri atas 3 huruf atau
lebih diikuti satu tanda titik.
* dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Kej.)
PT (Perseroan Terbatas)
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)