Pola asuh anak dan remaja dalam keluarga secara umum mencakup 4 bentuk, yaitu pola asuh menang (otoriter), pola asuh mengalah (permisif), pola asuh menang dan kalah, serta pola asuh tidak menang-tidak kalah (demokratis). Pola asuh yang efektif adalah dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang mencakup 5 poin utama yaitu pola asuh harus dinamis, sesuai kebutuhan anak, ay
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
POLAASUH
1. POLA ASUH ANAK DAN REMAJA
DENGAN PENUH CINTA DAN KASIH
SAYANG DALAM KELUARGA
Oleh : Ni’mah Azizah, S.Ag.MM
130/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
2. Kebahagiaan yang paling berkesan bagi sepasang pengantin baru
adalah perkawinan, dan yang lebih membahagiakan lagi adalah
memperoleh keturunan
Anak adalah karunia yang tak ternilai harganya, dan merupakan
amanah dari Allah SWT serta harapan masa depan yang harus
disyukuri, dirawat, dididik, dan dilindungi dengan sebaik baiknya.
Orang tua (Bapak dan Ibu sebagai pasangan suami-isteri)
bertanggungjawab atas keselamatan putra-putrinya, yang disiapkan
sejak dini melalui beberapa tahapan.
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk
meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan berbudi
luhur, sehat sejahtera, lahir dan batin; yang salah satunya dengan
Program Pola Asuh Anak dan Remaja Dengan Penuh Cinta dan Kasih
Sayang dalam Keluarga.
230/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
3. Anak Adalah Anugerah Terindah
Bagi Setiap Orang Tua 330/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
4. Untuk melaksanakan tanggungjawab “7 S” tersebut orang tua
harus memiliki Pengetahuan dan keterampilan dalam Pola
Asuh Anak dan Remaja.
• Anak merupakan masa depan keluarga bahkan bangsa yang
perlu dipersiapkan sejak dini agar kelak menjadi manusia yang
berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga,
bangsa dan agamanya.
• Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak
mudah putus asa, dan tangguh dalam menghadapi berbagai
permasalahan hidup.
• Pola asuh yang salah dapat mengakibatkan anak tidak taat
aturan, kebiasaan buruk, Penyimpangan Prilaku, dll.
430/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
5. 7 S TANGGUNGJAWAB
ORANG TUA TERHADAP ANAK-
ANAKNYA :
1. Selamat pertumbuhannya
2. Selamat perkembangannya
3. Selamat pendidikannya
4. Selamat masa depannya
5. Selamat agamanya
6. Selamat iman Islamnya
7. Selamat dunia akhiratnya
530/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
6. Pengertian pola asuh anak dalam keluarga bisa ditelusuri dari
pedoman yang dikeluarkan oleh Tim Penggerak PKK Pusat (1995),
yakni : usaha orang tua dalam membina anak dan membimbing
anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai usia18 tahun
Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak
dengan orangtua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik
(seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis
(seperti rasa aman, kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi
norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup
selaras dengan lingkungannya. Dengan kata lain, pola asuh juga
meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka
pendidikan karakter anak.
Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan
(karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh
yang diterapkan orang tua pada anaknya sejak dalam kandungan,
usia dini, usia sekolah, dan remaja.
630/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
8. Bentuk-bentuk Pola Asuh
1. Pola asuh Menang (otoriter) mempunyai ciri orangtua membuat semua keputusan, anak
harus tunduk, patuh, dan tidak boleh bertanya. Akibatnya anak kurang mempunyai
inisiatif, tidak pernah kreatif dan takut salah. Anak tidak banyak kemauan dan menerima
apa adanya, bahkan anak sering merasa tertekan, akhirnya tidak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan secara wajar. Apalagi kalau sering disalahkan dan dimarahi oleh
orangtuanya. Akibat yang lain, anak menjadi penakut dan mempunyai rasa rendah diri. Pola
asuh otoriter cenderung membatasi perilaku kasih sayang, sentuhan, dan kelekatan emosi
orangtua - anak sehingga antara orang tua dan anak seakan memiliki dinding pembatas
yang memisahkan.
2. Pola asuh Mengalah (permisif) mempunyai ciri orangtua memberikan kebebasan penuh
pada anak untuk berbuat apa saja. Dengan memberi kebebasan yang berlebihan, apalagi
terkesan membiarkan, akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif,
tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang
matang secara sosial.
3. Pola asuh Menang dan Kalah mempunyai ciri orangtua kadang bersikap keras kadang
bersikap lembut, atau bapak bersikap keras tetapi ibu bersikap lembut. Akibatnya anak
menjadi bimbang dan sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah, siapa yang
harus dianut, dan terombang ambing.
4. Pola asuh tidak menang-tidak kalah (demokratis) mempunyai ciri orangtua mendorong
anak untuk membicarakan apa yang ia inginkan. Anak diberi hak untuk mengeluarkan
pendapat, usul, saran dan inisiatif.
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak anak yang mandiri, dapat
mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress,
mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan koperatif terhadap orang-orang lain.
830/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
9. Apa sajakah bentuk-bentuk dari pola asuh anak dalam keluarga secara umum?
1. Pola asuh Menang
(otoriter)
2. Pola asuh Mengalah (permisif)
3. Pola asuh Menang dan Kalah
4. Pola asuh tidak menang-
tidak kalah (demokratis)
930/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
10. Pola Asuh yang efektif: Dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang
Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi, Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik
yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Sayang memperkuat rasa
kasih seseorang yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata, dan semuanya bersumber dari rasa
cinta.
* Anak yang diberikan kasih sayang, baik secara verbal (diberikan kata-kata cinta dan kasih sayang,
kata-kata yang membesarkan hati, dorongan, dan pujian), maupun secara fisik (diberi ciuman, elusan
di kepala, pelukan, dan kontak mata yang mesra). membuat anak merasa disayang, dilindungi,
dianggap berharga, dan diberi dukungan oleh orang tuanya. Hal ini akan membentuk kepribadian yang
pro-sosial, percaya diri, dan mandiri namun sangat peduli dengan lingkungannya.
* Sementara, anak yang mendapat perilaku agresif orang tua, baik secara verbal (kata-kata kasar,
sindiran negatif, bentakan, dan kata-kata lainnya yang dapat mengecilkan hati), ataupun secara fisik
(memukul, mencubit, atau menampar). akan menjadi pribadi yang tidak mandiri, atau kelihatan
mandiri tetapi tidak mempedulikan orang lain. Selain itu anak ini akan cepat tersinggung, dan
berpandangan negatif terhadap orang lain dan terhadap kehidupannya, bersikap sangat agresif
kepada orang lain, atau merasa minder dan tidak merasa dirinya berharga.
1030/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
11. Pola Asuh yang efektif:
Dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang
Keluarga harus menjadi tempat untuk menciptakan
suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1130/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
12. 1. Pola asuh harus dinamis (sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak);
a. Sejak lahir sampai 1 tahun adalah untuk mengembangkan rasa percaya pada
lingkungannya.
b. Usia 1 – 3 tahun adalah untuk pembentukan kepercayaan diri.
c. Usia 3 – 6 tahun adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan untuk
melakukan kegiatan yang bertujuan, anak mulai memperhatikan dan beinteraksi dengan
dunia sekitarnya, kerjasama ayah-ibu amat penting artinya. Sentuhan-sentuhan fisik
seperti merangkul, mencium pipi, mendekap dengan penuh kasih sayang, akan membuat
anak bahagia sehingga dapat membuat pribadinya berkembang dengan matang.
d. Usia 6 – 12 tahun
Pada usia ini teman sangat penting dan ketrampilan sosial mereka semakin
berkembang, menyukai kegiatan kelompok dan petualangan, mulai tertarik dengan
masalah seks dan bayi. Orang tua perlu untuk memberikan bimbingan yang bijak serta
informasi secara benar.
e. Usia 12 – 18 tahun
Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dalam aspek fisik,
emosi, kognitif dan sosial. Orang tua hendaknya menjadi teladan yang
menghargai,peduli dan menerima remaja dengan segala keunikannya, perasaan dan
pikirannya; menciptakan suasana kekeluargaan; mendorong remaja berperilaku positif;
serta menjadi orang yang dipercaya
1230/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
13. YANG DILAKUKAN DALAM POLA ASUH ANAK DAN REMAJA DENGAN
PENUH CINTA DAN KASIH SAYANG DALAM KELUARGA
1. Pola asuh harus dinamis
1330/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
14. 2. Pola asuh harus Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak
Perlu dilakukan karena kebutuhan dan kemampuan anak yang berbeda.
Orang tua harus memperhatian bakat, minat dan kemampuan anak. Saat
usia satu tahun, potensi anak sudah mulai dapat terlihat seumpama jika
mendengar alunan musik, dia lebih tertarik ketimbang anak seusianya,
kalau orang tua sudah memiliki gambaran potensi anak, maka ia perlu
diarahkan dan difasilitasi. Selain pemenuhan kebutuhan fisik, orang tua
pun mesti memenuhi kebutuhan psikis anak. Sentuhan-sentuhan fisik
seperti merangkul, mencium pipi, mendekap dengan penuh kasih sayang,
akan membuat anak bahagia sehingga dapat membuat pribadinya
berkembang dengan matang. “Kebanyakan anak yang tumbuh menjadi
pribadi yang dewasa dan matang, ternyata sewaktu kecil, ia mendapatkan
kasih sayang dan cinta yang utuh dari orang tuanya”.
1430/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
15. 2. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak
1530/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
16. 3. Ayah-ibu mesti kompak
Orang tua harus kompak dalam mendidik anak. Sebaiknya keduanya
“berkompromi” dalam menetapkan nilai-nilai yang boleh dan tidak. Di
hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal-hal yang
berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak, karena hanya akan
membuat anak bingung.
Misal, seorang Ibu melarang anaknya menonton TV dan memintanya untuk
mengerjakan PR, namun pada saat yang bersamaan, si ayah membela si
anak dengan dalih tidak mengapa nonton TV terus agar anak tidak stress.
Jika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan ayahnya baik,
akibatnya setiap kali ibunya memberi perintah, ia akan mulai melawan
dengan berlindung di balik pembelaan ayahnya. Demikian juga pada kasus
sebaliknya. Pada saat salah satu dari kita sedang mendidik anak, maka
pasangan kita harus mendukungnya. Contoh, ketika si Ibu mendidik
anaknya untuk berlaku baik terhadap si Kakak, dan si Ibu mengatakan
,”Kakak juga sih yang mulai duluan buat gara2…”. Idealnya, si Ayah
mendukung pernyataan, “Betul kata Mama, Dik. Kakak juga perlu kamu
sayang dan hormati….”
1630/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
18. 4. Pola asuh mesti disertai perilaku positif dari orang tua
Penerapan pola asuh juga membutuhkan sikap-sikap positif
dari orang tua sehingga bisa dijadikan contoh/panutan bagi
anaknya, dengan disertai penjelasan yang mudah dipahami,
seperti rajin beribadah, sopan santun terhadap orang lain,
mencintai lingkungan, hidup sederhana, dan lain-lain.
Kelak diharapkan anak bisa menjadi manusia yang memiliki
aturan dan norma yang baik, berbakti dan menjadi panutan
bagi temannya dan orang lain.
1830/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
19. 4. Pola asuh mesti disertai perilaku positif dari orang tua
1930/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
20. 5. Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap dengan saling bertukar informasi, ide, kepercayaan,
perasaan dan sikap antara dua orang atau lebih yang hasilnya sesuai
dengan harapan.
Syarat untuk berkomunikasi efektif dengan anak dan remaja cukup
sederhana, yaitu luangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan
anak. Jadilah pendengar yang baik dan jangan meremehkan pendapat
anak. Bukalah selalu lahan diskusi tentang berbagai hal yang ingin
diketahui anak. Jangan menganggap usianya yang masih belia
membuatnya jadi tak tahu apa-apa. Dalam setiap diskusi, orang tua
dapat memberikan saran, masukan, atau meluruskan pendapat anak
yang keliru sehingga anak lebih terarah dan dapat mengembangkan
potensinya dengan maksimal.
2030/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
22. 6. Disiplin
Kedisiplinan merupakan hal yang penting yang harus ditanamkan pada
anak sejak dini. Melalui pola asuh yang baik, anak akan diarahkan
orang tua bagaimana membiasakan diri melakukan hal-hal secara
teratur dan terjadwal. Dalam penerapan kedisiplinan tersebut, juga
terkandung nilai tanggungjawab yang tumbuh pada diri anak Misalnya,
merapikan peralatan bermain setelah selesai, membereskan kamar
sebelum berangkat sekolah atau menyimpan sesuatu pada tempatnya
dengan baik. Lantaran itu, anak pun perlu diajarkan membuat jadwal
harian sehingga bisa lebih teratur dan efektif mengelola
kegiatannya.
2230/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
24. 7. Orang tua Konsisten
Orang tua juga bisa menerapkan konsistensi sikap, misalnya
anak tidak boleh pulang malam. Yang penting setiap aturan mesti
disertai penjelasan yang bisa dipahami anak. Dari situ ia belajar
untuk konsisten terhadap sesuatu, lama-lama, anak akan
mengerti atau terbiasa mana yang boleh dan tidak. Sebaliknya
orang tua juga harus konsisten, jangan sampai lain kata dengan
perbuatan. Misalnya, ayah atau ibu malah selalu pulang larut
malam
2430/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
25. 7. Orang tua Konsisten
2530/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019
26. KESIMPULAN
• Pola asuh sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian
anak. Anak akan menjadi lebih bahagia, mandiri, mampu mengatasi
stress, memiliki keterampilan sosial dan mempunyai kepercayaan diri
yang baik melalui pola asuh yang tepat dan baik.
• Cinta dan kasih sayang sebagai suatu kebutuhan bagi anak. Kasih
sayang mampu mengubah prilaku seseorang, mengarahkan hati,
mengontrol serta mencegahnya dari perbuatan-perbuatan tercela dan
hina.
• Dengan tercapainya kepribadian yang kuat, menjadikan anak dan
remaja siap menghadapi pengaruh lingkungan dan mengambil nilai-nilai
etik yang positif sehingga anak dan remaja mampu produktif dan
didasari oleh kepribadian yang sehat yang dapat mencegah timbulnya
berbagai masalah seperti masalah seks bebas, Narkoba, dll. (kemampuan
remaja untuk bertahan terhadap pengaruh negatif ).
2630/11/2019Ni'mah Az/Pola Asuh-CK/2019