SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
ARTIKEL 1 – PEMIKIRAN PENDIDIKAN MORAL ALBERT BANDURA
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran yang disebut teori
pembelajaran sosial-kognitif dan disebut pula sebagai teori pembelajaran melalui peniruan.
Pemikiran Albert Badura mengenai teori ini juga dikembangkan untuk menjelaskan
bagaimana seseorang belajar dalam keadaan atau lingkungan sebenarnya. Bandura
menghipotesiskan bahawa tingkah laku, lingkungan dan kejadian -kejadian internal pada
pelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling
berpengaruh atau berkaitan.
Setiap proses belajar dalam hal ini belajar sosial terjadi dalam urutan tahap
peristiwa. Tahap-tahap dalam proses belajar tersebut adalah sebagai tahap perhatian
(attentional phase), tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase), tahap reproduksi
(reproduction phase) dan tahap motivasi (motivation phase). Maksudnya, setiap tahapan
perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan perkembangan perilaku moral yaitu
perilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Teori
pembelajaran sosial melihat bagaimana norma-norma yang diterima masyarakat
dipindahkan dalam lingkungan keluarga. Jika pengajaran ini lemah atau tidak dilakukan
dengan berkesan, anak-anak cenderung untuk melakukan yang sebaliknya.
Dalam teori yang dikemukakan Bandura ini, guru berperan sebagai model atau
contoh bagi murid-muridnya. Sebagai model (contoh atau teladan) tentu saja pribadi dan
apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan murid-muridnya atau peserta didik serta
orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Peranan
utama model tersebut adalah untuk memindahkan informasi ke dalam diri individu
(pengamat). Peranan ini dapat dirinci menjadi tiga macam iaitu sebagai contoh untuk ditiru,
Untuk memperkuat atau memperlemah perilaku yang telah ada dan untuk memindahkan
pola-pola perilaku yang baru. Selain itu, model-model yang ada di lingkungan senantiasa
memberikan rangsangan kepada individu. Antara modelnya ialah live model (model hidup),
symbolic model (model simbolik) dan verbal description model (deskripsi verbal). Sedangkan
dari faktor pribadi, peniruan banyak tergantung pada kualitas individu. Individu yang kurang
memiliki rasa percaya diri akan lebih banyak melakukan peniruan, sedangkan individu yang
memiliki rasa percaya diri akan melakukan peniruan secara selektif.
Dalam sub topik seterusnya, kita akan kaji tentang peserta didik menurut Albert
Bandura. Belajar menurut Albert Bandura itu lebih dari sekedar adanya perubahan dalam
tingkah laku yang diamati; belajar adalah pencapaian pengetahuan dan tingkah laku yang
dapat diamati yang berdasar pada pengetahuan tersebut. Sedangkan pilihan untuk meniru
atau tidak meniru suatu perilaku yang diperagakan oleh model sering tergantung pada
apakah pengamat melihat sang model mendapat reinforcement berupa reward, punishment,
motivation, emotion setelah memperagakan suatu model.
Lingkungan menurut Albert Bandura adalah Belajar merupakan interaksi segitiga
yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah
laku. Tingkah laku sebagai interaksi timbal balik yang terus menerus antara seseorang dan
lingkungan. Pengaruh yang relatif dari setiap faktor bervariasi dalam situasi yang berbeda
untuk tingkah laku tertentu, oleh karena itu dalam beberapa situasi faktor lingkungan lebih
mempengaruhi, padahal dalam situasi lain seseorang mengatur kejadian-kejadian
lingkungan.20 Dalam proses pembelajarannya, teori belajar sosial ini, melibatkan lingkungan
sosial artinya apa yang dilakukan dalam pembelajaran dan pengajaran hendaknya memiliki
keterkaitan dan padanan dengan kehidupan sosial yang nyata. Teori belajar ini
dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/
lingkungan sebenarnya.
Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral.
Menurut Bandura seperti yang dikutip Barlow (1985), sebagian besar dari yang dipelajari
manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling).
Prosedur –prosedur belajar sosial dan moral menurut teori belajar sosial ini ada dua iaitu
conditioning (pembiasaan merespon) dan imitation (peniruan).Menurut prinsip-prinsip
conditioning, prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku sosial dan moral pada
dasarnya sama dengan prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku-perilaku lainnya,
yakni dengan reward (ganjaran atau memberi hadiah atau mengganjar) dan punishment
(hukuman atau memberi hukuman). Prosedur lain yang juga penting dan menjadi bagian
yang integral dengan prosedur-prosedur belajar menurut teori social learning, ialah proses
imitasi.
Menurut Albert Bandura, proses perkembangan sosial dan moral siswa selalu
berkaitan dengan proses belajar karena menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan
berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral agama, moral tradisi, moral hukum,
dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat. Teori pembelajaran ini disebut
teori pembelajaran social-kognitif atau teori pembelajaran melalui peniruan.
ARTIKEL 2: KONSEP ASAS DALAM PENDIDIKAN MORAL
Konsep asas berkaitan dengan pendidikan moral telahpun dikaji oleh beberapa ahli.
Domain moral/etika memberi tumpuan kepada nilai normatif yang dianggapkan baik, benar
betul dan patut seperti mana yang diwajarkan dalam perwatakan seseorang individu dan
hubungan antara individu. Ada juga pernyataan normatif yang melibatkan domain nilai yang
lain seperti estetika, agama, adat/tradisi dan undang-undang serta ada juga pernyataan
berbentuk deskriptif.
Dalam bahagian pertimbangan moral pula, pertimbangan moral melibatkan
pertimbangan normatif dalam domain moral yang berasaskan kepada teori etika, kegunaan
prinsip moral serta berdasarkan kepada logik dan fakta yang relevan dengan isu atau situasi
yang dipertimbangkan.Oleh kerana pertimbangan moral adalah preskritif maka
pertimbangan ini mengarah atau mewajibkan seseorang mengambil sesuatu tindakan yang
berasaskan kepada peraturan atau prinsip.
Prinsip moral biasanya digunakan sebagai satu tujuk arah dalam pertimbangan
moral. Terdapat dua prinsip moral asas iaitu: adil dan penyayang (care). Prinsip adil
melibatkan konsep hak, kesaksamaan dan balasan serta konsep autonomi atau kebebasan.
Prinsip penyayang atau care melibatkan konsep hormat, tanggungjawab dan kasih sayang
dalam mengekalkan perhubungan antara individu dan perkembangan kebajikan orang lain.
Perkembangan moral memberi tumpuan kepada perkembangan karaktor moral,
sikap terhadap peraturan moral dan membuat pertimbangan moral. Terdapatnya beberapa
perspektif atau teori perkembangan moral yang membawa implikasi terhadap pendidikan
moral. Antara perspektif perkembangan moral ini adalah seperti perspektif perkembangan
moral kognitif, perspektif psikoanalisis atau personaliti, perspektif pembelajaran sosial atau
behaviourisme dan perspektif integratif dalam perkembangan moral. Kesemua perspektif
atau teori perkembangan moral yang diberikan di atas walaupun nampaknya bertentangan,
tetapi sebenarnya adalah komplimentari dan memberi penekanan kepada aspek yang
berlainan tentang pertumbuhan dan perkembangan moral. Perkembangan moral harus
meliputi tiga rangkaian pertumbuhan moral yang saling berkaitan iaitu perkembangan
pemikiran moral, perkembangan perasaan moral dan perkembangan tingkah laku moral.
Apabila merujuk bahagian pemikiran, perasaan dan tingkahlaku moral, ia
menggangap bahawa pendidikan moral meliputi tiga aspek atau dimensi utama iaitu
pemikiran dan penaakulan moral, perasaan dan motivasi moral, serta tindakan dan
perlakuan moral. Walaupun terdapat pelbagai penekanan yang berlainan serta persamaan
dan perbezaan dalam tafsiran ketiga-tiga aspek atau dimensi moral di antara penulis yang
ditinjaukan, aspek atau dimensi moral ini boleh diringkaskan seperti perkembangan
pemikiran dan penaakulan moral yang berprinsip, perkembangan perasaan dan motivasi
moral dan perkembangan tindakan dan perlakuan moral.
Pengajaran dan pembelajaran pendidikan moral meliputi pengajaran dan
pembelajaran “apa” (kandungan) yang dianggapkan baik, betul, benar dan patut dalam
domain moral dan “bagaimana” (bentuk) membuat pertimbangan moral yang berprinsip. Ini
membawa implikasi bahawa pengajaran secara “indoktrinasi” harus dielakkan dalam
pendidikan moral. Dalam dunia yang begitu kompleks, di mana seorang individu
menghadapi pelbagai cabaran dan pilihan dalam kehidupan mereka, maka adalah menjadi
satu cabaran bagi setiap pendidik Pendidikan Moral untuk mengalak dan membimbing
seorang individu dalam domain moral supaya mereka dapat menjadikan seorang individu
yang bermoral atau berakhlak mulia, sepertimana yang dihasratkan dalam Rukun Negara
kita.

More Related Content

What's hot

Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Istna Zakia Iriana
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikLala DrealMinoz
 
Keluarga dalam Pembentukan Moral
Keluarga dalam Pembentukan Moral Keluarga dalam Pembentukan Moral
Keluarga dalam Pembentukan Moral Kang Ju Nie
 
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moralmizahzulkefli
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik   Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik Noviana Ulfa
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Istna Zakia Iriana
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranharjunode
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistikPujiati Puu
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFkhairunnisa mulyana
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Cak guru
 
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak230.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2wakzar
 
Pemikiran pendidikan moral albert bandura
Pemikiran pendidikan moral albert banduraPemikiran pendidikan moral albert bandura
Pemikiran pendidikan moral albert bandurajosie kay
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikQuratul Aini
 
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosialPendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosialK. S. Widodo
 
Psychological Basis of Education
Psychological Basis of EducationPsychological Basis of Education
Psychological Basis of Educationmiaakmt
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 

What's hot (20)

Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
Rumusan artikel 2
Rumusan artikel 2Rumusan artikel 2
Rumusan artikel 2
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
 
Keluarga dalam Pembentukan Moral
Keluarga dalam Pembentukan Moral Keluarga dalam Pembentukan Moral
Keluarga dalam Pembentukan Moral
 
Peran psikolog
Peran psikolog Peran psikolog
Peran psikolog
 
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik   Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Nilai nilai moral
Nilai nilai moralNilai nilai moral
Nilai nilai moral
 
Rumusan artikel 1
Rumusan artikel 1Rumusan artikel 1
Rumusan artikel 1
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
 
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak230.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
 
Pemikiran pendidikan moral albert bandura
Pemikiran pendidikan moral albert banduraPemikiran pendidikan moral albert bandura
Pemikiran pendidikan moral albert bandura
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
 
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosialPendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
Pendekatan ilmu perilaku dan kognitif sosial
 
Psychological Basis of Education
Psychological Basis of EducationPsychological Basis of Education
Psychological Basis of Education
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 

Similar to PENDIDIKAN MORAL BANDURA

Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKonsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKang Ju Nie
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosialTamami Kece
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikologadenridwan
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakusintaroyani
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranFMx Cafe
 
konsep asas dalam pendidikan moral
konsep asas dalam pendidikan moralkonsep asas dalam pendidikan moral
konsep asas dalam pendidikan moraltemie20
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajardewiratnasari18
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfAkhina3
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
Konsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moralKonsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moralBen Devon
 
Konsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moralKonsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moraljosie kay
 
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniEtika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniAwal Akbar Jamaluddin
 
Perkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia diniPerkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia dini0205993
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2013
 

Similar to PENDIDIKAN MORAL BANDURA (20)

ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1 ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Teori pemikiran bandura
Teori pemikiran banduraTeori pemikiran bandura
Teori pemikiran bandura
 
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKonsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosial
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
 
Artikel 2
Artikel 2Artikel 2
Artikel 2
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan laku
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
konsep asas dalam pendidikan moral
konsep asas dalam pendidikan moralkonsep asas dalam pendidikan moral
konsep asas dalam pendidikan moral
 
Resume ppd kb 4
Resume ppd kb 4Resume ppd kb 4
Resume ppd kb 4
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Konsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moralKonsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moral
 
Konsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moralKonsep asas dalam pendidikan moral
Konsep asas dalam pendidikan moral
 
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniEtika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
 
Perkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia diniPerkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia dini
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

PENDIDIKAN MORAL BANDURA

  • 1. ARTIKEL 1 – PEMIKIRAN PENDIDIKAN MORAL ALBERT BANDURA Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran yang disebut teori pembelajaran sosial-kognitif dan disebut pula sebagai teori pembelajaran melalui peniruan. Pemikiran Albert Badura mengenai teori ini juga dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana seseorang belajar dalam keadaan atau lingkungan sebenarnya. Bandura menghipotesiskan bahawa tingkah laku, lingkungan dan kejadian -kejadian internal pada pelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh atau berkaitan. Setiap proses belajar dalam hal ini belajar sosial terjadi dalam urutan tahap peristiwa. Tahap-tahap dalam proses belajar tersebut adalah sebagai tahap perhatian (attentional phase), tahap penyimpanan dalam ingatan (retention phase), tahap reproduksi (reproduction phase) dan tahap motivasi (motivation phase). Maksudnya, setiap tahapan perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan perkembangan perilaku moral yaitu perilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Teori pembelajaran sosial melihat bagaimana norma-norma yang diterima masyarakat dipindahkan dalam lingkungan keluarga. Jika pengajaran ini lemah atau tidak dilakukan dengan berkesan, anak-anak cenderung untuk melakukan yang sebaliknya. Dalam teori yang dikemukakan Bandura ini, guru berperan sebagai model atau contoh bagi murid-muridnya. Sebagai model (contoh atau teladan) tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan murid-muridnya atau peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Peranan utama model tersebut adalah untuk memindahkan informasi ke dalam diri individu (pengamat). Peranan ini dapat dirinci menjadi tiga macam iaitu sebagai contoh untuk ditiru, Untuk memperkuat atau memperlemah perilaku yang telah ada dan untuk memindahkan pola-pola perilaku yang baru. Selain itu, model-model yang ada di lingkungan senantiasa memberikan rangsangan kepada individu. Antara modelnya ialah live model (model hidup), symbolic model (model simbolik) dan verbal description model (deskripsi verbal). Sedangkan dari faktor pribadi, peniruan banyak tergantung pada kualitas individu. Individu yang kurang memiliki rasa percaya diri akan lebih banyak melakukan peniruan, sedangkan individu yang memiliki rasa percaya diri akan melakukan peniruan secara selektif. Dalam sub topik seterusnya, kita akan kaji tentang peserta didik menurut Albert Bandura. Belajar menurut Albert Bandura itu lebih dari sekedar adanya perubahan dalam tingkah laku yang diamati; belajar adalah pencapaian pengetahuan dan tingkah laku yang
  • 2. dapat diamati yang berdasar pada pengetahuan tersebut. Sedangkan pilihan untuk meniru atau tidak meniru suatu perilaku yang diperagakan oleh model sering tergantung pada apakah pengamat melihat sang model mendapat reinforcement berupa reward, punishment, motivation, emotion setelah memperagakan suatu model. Lingkungan menurut Albert Bandura adalah Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku. Tingkah laku sebagai interaksi timbal balik yang terus menerus antara seseorang dan lingkungan. Pengaruh yang relatif dari setiap faktor bervariasi dalam situasi yang berbeda untuk tingkah laku tertentu, oleh karena itu dalam beberapa situasi faktor lingkungan lebih mempengaruhi, padahal dalam situasi lain seseorang mengatur kejadian-kejadian lingkungan.20 Dalam proses pembelajarannya, teori belajar sosial ini, melibatkan lingkungan sosial artinya apa yang dilakukan dalam pembelajaran dan pengajaran hendaknya memiliki keterkaitan dan padanan dengan kehidupan sosial yang nyata. Teori belajar ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/ lingkungan sebenarnya. Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral. Menurut Bandura seperti yang dikutip Barlow (1985), sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Prosedur –prosedur belajar sosial dan moral menurut teori belajar sosial ini ada dua iaitu conditioning (pembiasaan merespon) dan imitation (peniruan).Menurut prinsip-prinsip conditioning, prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku sosial dan moral pada dasarnya sama dengan prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku-perilaku lainnya, yakni dengan reward (ganjaran atau memberi hadiah atau mengganjar) dan punishment (hukuman atau memberi hukuman). Prosedur lain yang juga penting dan menjadi bagian yang integral dengan prosedur-prosedur belajar menurut teori social learning, ialah proses imitasi. Menurut Albert Bandura, proses perkembangan sosial dan moral siswa selalu berkaitan dengan proses belajar karena menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat. Teori pembelajaran ini disebut teori pembelajaran social-kognitif atau teori pembelajaran melalui peniruan.
  • 3. ARTIKEL 2: KONSEP ASAS DALAM PENDIDIKAN MORAL Konsep asas berkaitan dengan pendidikan moral telahpun dikaji oleh beberapa ahli. Domain moral/etika memberi tumpuan kepada nilai normatif yang dianggapkan baik, benar betul dan patut seperti mana yang diwajarkan dalam perwatakan seseorang individu dan hubungan antara individu. Ada juga pernyataan normatif yang melibatkan domain nilai yang lain seperti estetika, agama, adat/tradisi dan undang-undang serta ada juga pernyataan berbentuk deskriptif. Dalam bahagian pertimbangan moral pula, pertimbangan moral melibatkan pertimbangan normatif dalam domain moral yang berasaskan kepada teori etika, kegunaan prinsip moral serta berdasarkan kepada logik dan fakta yang relevan dengan isu atau situasi yang dipertimbangkan.Oleh kerana pertimbangan moral adalah preskritif maka pertimbangan ini mengarah atau mewajibkan seseorang mengambil sesuatu tindakan yang berasaskan kepada peraturan atau prinsip. Prinsip moral biasanya digunakan sebagai satu tujuk arah dalam pertimbangan moral. Terdapat dua prinsip moral asas iaitu: adil dan penyayang (care). Prinsip adil melibatkan konsep hak, kesaksamaan dan balasan serta konsep autonomi atau kebebasan. Prinsip penyayang atau care melibatkan konsep hormat, tanggungjawab dan kasih sayang dalam mengekalkan perhubungan antara individu dan perkembangan kebajikan orang lain. Perkembangan moral memberi tumpuan kepada perkembangan karaktor moral, sikap terhadap peraturan moral dan membuat pertimbangan moral. Terdapatnya beberapa perspektif atau teori perkembangan moral yang membawa implikasi terhadap pendidikan moral. Antara perspektif perkembangan moral ini adalah seperti perspektif perkembangan moral kognitif, perspektif psikoanalisis atau personaliti, perspektif pembelajaran sosial atau behaviourisme dan perspektif integratif dalam perkembangan moral. Kesemua perspektif atau teori perkembangan moral yang diberikan di atas walaupun nampaknya bertentangan, tetapi sebenarnya adalah komplimentari dan memberi penekanan kepada aspek yang berlainan tentang pertumbuhan dan perkembangan moral. Perkembangan moral harus meliputi tiga rangkaian pertumbuhan moral yang saling berkaitan iaitu perkembangan pemikiran moral, perkembangan perasaan moral dan perkembangan tingkah laku moral. Apabila merujuk bahagian pemikiran, perasaan dan tingkahlaku moral, ia menggangap bahawa pendidikan moral meliputi tiga aspek atau dimensi utama iaitu pemikiran dan penaakulan moral, perasaan dan motivasi moral, serta tindakan dan
  • 4. perlakuan moral. Walaupun terdapat pelbagai penekanan yang berlainan serta persamaan dan perbezaan dalam tafsiran ketiga-tiga aspek atau dimensi moral di antara penulis yang ditinjaukan, aspek atau dimensi moral ini boleh diringkaskan seperti perkembangan pemikiran dan penaakulan moral yang berprinsip, perkembangan perasaan dan motivasi moral dan perkembangan tindakan dan perlakuan moral. Pengajaran dan pembelajaran pendidikan moral meliputi pengajaran dan pembelajaran “apa” (kandungan) yang dianggapkan baik, betul, benar dan patut dalam domain moral dan “bagaimana” (bentuk) membuat pertimbangan moral yang berprinsip. Ini membawa implikasi bahawa pengajaran secara “indoktrinasi” harus dielakkan dalam pendidikan moral. Dalam dunia yang begitu kompleks, di mana seorang individu menghadapi pelbagai cabaran dan pilihan dalam kehidupan mereka, maka adalah menjadi satu cabaran bagi setiap pendidik Pendidikan Moral untuk mengalak dan membimbing seorang individu dalam domain moral supaya mereka dapat menjadikan seorang individu yang bermoral atau berakhlak mulia, sepertimana yang dihasratkan dalam Rukun Negara kita.