Teori pembelajaran sosial-kognitif Albert Bandura menyatakan bahwa pemodelan, motivasi internal seperti efikasi diri, dan pengaturan diri merupakan proses kognitif penting dalam pembelajaran manusia dan pengontrolan perilaku. Teori ini menekankan interaksi timbal balik antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan sosial.
Teori humanistik berfokus pada bagaimana individu dipengaruhi oleh maksud pribadi dalam pengalaman mereka sendiri. Teori ini menekankan pendidikan yang meningkatkan kreativitas dan potensi individu. Tokoh kuncinya meliputi Rogers, Maslow, dan Combs yang membahas aktualisasi diri, hierarki kebutuhan, dan belajar bermakna.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Eksperimen Bobo Doll-nya menunjukkan anak-anak dapat meniru perilaku agresif orang dewasa. Bandura adalah psikolog terkenal dengan kontribusinya dalam teori pembelajaran sosial dan efikasi diri.
Teori humanistik menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa terdapat hierarki lima kebutuhan manusia mulai dari fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan hingga aktualisasi diri. Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang menuju pencapaian aktualisasi diri.
Teori Albert Bandura membahas pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Konsep utama teorinya adalah pembelajaran observasional di mana seseorang dapat belajar dengan mengamati model tanpa harus melakukan pengalaman langsung. Proses pembelajaran meliputi perhatian, pengingatan, reproduksi, dan motivasi untuk meniru perilaku model.
Teori pembelajaran sosial-kognitif Albert Bandura menyatakan bahwa pemodelan, motivasi internal seperti efikasi diri, dan pengaturan diri merupakan proses kognitif penting dalam pembelajaran manusia dan pengontrolan perilaku. Teori ini menekankan interaksi timbal balik antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan sosial.
Teori humanistik berfokus pada bagaimana individu dipengaruhi oleh maksud pribadi dalam pengalaman mereka sendiri. Teori ini menekankan pendidikan yang meningkatkan kreativitas dan potensi individu. Tokoh kuncinya meliputi Rogers, Maslow, dan Combs yang membahas aktualisasi diri, hierarki kebutuhan, dan belajar bermakna.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Eksperimen Bobo Doll-nya menunjukkan anak-anak dapat meniru perilaku agresif orang dewasa. Bandura adalah psikolog terkenal dengan kontribusinya dalam teori pembelajaran sosial dan efikasi diri.
Teori humanistik menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa terdapat hierarki lima kebutuhan manusia mulai dari fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan hingga aktualisasi diri. Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang menuju pencapaian aktualisasi diri.
Teori Albert Bandura membahas pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Konsep utama teorinya adalah pembelajaran observasional di mana seseorang dapat belajar dengan mengamati model tanpa harus melakukan pengalaman langsung. Proses pembelajaran meliputi perhatian, pengingatan, reproduksi, dan motivasi untuk meniru perilaku model.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi antara lingkungan, karakteristik individu, dan perilaku, serta melibatkan proses kognitif seperti perhatian dan peniruan. Eksperimen Bobo Doll menunjukkan anak-anak belajar perilaku agresif dari orang dewasa sekitar melalui pengamatan. Teori ini memberikan penekanan pada pentingnya model dan penguatan dalam pembelajaran.
Behavior therapy is a clinical approach that relies on principles of learning and systematically applies techniques to change behavior. It focuses on assessing and addressing a client's current problems and teaching self-management skills. Techniques include relaxation training, desensitization, exposure therapies, social skills training, assertion training, and self-management programs. Behavior therapy aims to increase personal choice and create new learning conditions. While it effectively treats some disorders, limitations include a potential lack of focus on underlying causes, emotions, and the client-therapist relationship.
Albert Bandura adalah seorang ahli psikologi Kanada-Amerika yang membangunkan teori pembelajaran sosial dan efikasi kendiri. Beliau melakukan uji kaji Bobo pada tahun 1961 yang menunjukkan konsep pembelajaran berdasarkan pemerhatian dan peniruan. Teori Bandura menjelaskan proses peniruan melalui empat langkah utama: pemerhatian, penyimpanan, pengeluaran, dan peneguhan.
Albert Bandura adalah psikolog Kanada yang berpengaruh dalam teori pembelajaran sosial. Ia menerima gelar sarjana muda dan Ph.D dari University of British Columbia dan University of Iowa. Bandura memperkenalkan konsep belajar observasional dan teori kognitif sosial, yang menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelling perilaku orang lain. Teori ini memandang bahwa pemodelan, pengamatan, dan peniruan merupakan faktor penting
Presentasi tentang psikologi analitis Carl Jung, tokoh yang mengembangkan teori psikoanalisa selain Sigmund Freud. Berisi biografi singkat dan paparan tentang teori dan konsep psikoanalisa versi Jung. Semoga bermanfaat :D
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Dokumen tersebut membahasikan konsep-konsep "baik", "benar", dan "patut". Ia menjelaskan bahawa makna "baik" bergantung kepada konteks, manakala "benar" merujuk kepada fakta-fakta yang boleh dibuktikan. "Patut" pula melibatkan penilaian berdasarkan standard yang diterima secara intrinsik.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang teori pelaziman operan Skinner dalam 3 kalimat:
1) Teori pelaziman operan Skinner menjelaskan proses pembelajaran melalui pelaziman yang melibatkan penekanan butang untuk memperoleh ganjaran seperti makanan.
2) Eksperimen Skinner menunjukkan bahawa suatu tingkah laku hanya akan berulang jika ada ganjaran, dan akan hilang jika ganjaran dihentikan.
3) Skinner
Dokumen tersebut membahas teori belajar Edward Lee Thorndike. Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar utama, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Dokumen ini juga menjelaskan biografi dan kontribusi Thorndike dalam psikologi pendidikan, serta aplikasi teori belajarnya dalam pembelajaran.
Teori personaliti humanistik dan sosiokognitif memberi tumpuan kepada potensi individu untuk membentuk diri sendiri melalui interaksi dengan orang lain dan persekitaran. Teori-teori ini menekankan konsep seperti perhatian positif, hierarki keperluan, pemodelan sosial, dan efikasi kendiri sebagai penentu perkembangan personaliti manusia.
Teori Pelaziman Klasik dan Operan merupakan teori utama dalam bidang psikologi tingkah laku. Teori Pelaziman Klasik oleh Pavlov menekankan pembelajaran melalui perkaitan antara rangsangan dan gerak balas, manakala teori Pelaziman Operan oleh Skinner dan Thorndike menggunakan peneguhan untuk mempengaruhi tingkah laku. Kedua-dua teori ini memberi impak besar dalam pendidikan dengan menggunakan prinsip-prins
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi antara lingkungan, karakteristik individu, dan perilaku, serta melibatkan proses kognitif seperti perhatian dan peniruan. Eksperimen Bobo Doll menunjukkan anak-anak belajar perilaku agresif dari orang dewasa sekitar melalui pengamatan. Teori ini memberikan penekanan pada pentingnya model dan penguatan dalam pembelajaran.
Behavior therapy is a clinical approach that relies on principles of learning and systematically applies techniques to change behavior. It focuses on assessing and addressing a client's current problems and teaching self-management skills. Techniques include relaxation training, desensitization, exposure therapies, social skills training, assertion training, and self-management programs. Behavior therapy aims to increase personal choice and create new learning conditions. While it effectively treats some disorders, limitations include a potential lack of focus on underlying causes, emotions, and the client-therapist relationship.
Albert Bandura adalah seorang ahli psikologi Kanada-Amerika yang membangunkan teori pembelajaran sosial dan efikasi kendiri. Beliau melakukan uji kaji Bobo pada tahun 1961 yang menunjukkan konsep pembelajaran berdasarkan pemerhatian dan peniruan. Teori Bandura menjelaskan proses peniruan melalui empat langkah utama: pemerhatian, penyimpanan, pengeluaran, dan peneguhan.
Albert Bandura adalah psikolog Kanada yang berpengaruh dalam teori pembelajaran sosial. Ia menerima gelar sarjana muda dan Ph.D dari University of British Columbia dan University of Iowa. Bandura memperkenalkan konsep belajar observasional dan teori kognitif sosial, yang menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelling perilaku orang lain. Teori ini memandang bahwa pemodelan, pengamatan, dan peniruan merupakan faktor penting
Presentasi tentang psikologi analitis Carl Jung, tokoh yang mengembangkan teori psikoanalisa selain Sigmund Freud. Berisi biografi singkat dan paparan tentang teori dan konsep psikoanalisa versi Jung. Semoga bermanfaat :D
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Dokumen tersebut membahasikan konsep-konsep "baik", "benar", dan "patut". Ia menjelaskan bahawa makna "baik" bergantung kepada konteks, manakala "benar" merujuk kepada fakta-fakta yang boleh dibuktikan. "Patut" pula melibatkan penilaian berdasarkan standard yang diterima secara intrinsik.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang teori pelaziman operan Skinner dalam 3 kalimat:
1) Teori pelaziman operan Skinner menjelaskan proses pembelajaran melalui pelaziman yang melibatkan penekanan butang untuk memperoleh ganjaran seperti makanan.
2) Eksperimen Skinner menunjukkan bahawa suatu tingkah laku hanya akan berulang jika ada ganjaran, dan akan hilang jika ganjaran dihentikan.
3) Skinner
Dokumen tersebut membahas teori belajar Edward Lee Thorndike. Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar utama, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Dokumen ini juga menjelaskan biografi dan kontribusi Thorndike dalam psikologi pendidikan, serta aplikasi teori belajarnya dalam pembelajaran.
Teori personaliti humanistik dan sosiokognitif memberi tumpuan kepada potensi individu untuk membentuk diri sendiri melalui interaksi dengan orang lain dan persekitaran. Teori-teori ini menekankan konsep seperti perhatian positif, hierarki keperluan, pemodelan sosial, dan efikasi kendiri sebagai penentu perkembangan personaliti manusia.
Teori Pelaziman Klasik dan Operan merupakan teori utama dalam bidang psikologi tingkah laku. Teori Pelaziman Klasik oleh Pavlov menekankan pembelajaran melalui perkaitan antara rangsangan dan gerak balas, manakala teori Pelaziman Operan oleh Skinner dan Thorndike menggunakan peneguhan untuk mempengaruhi tingkah laku. Kedua-dua teori ini memberi impak besar dalam pendidikan dengan menggunakan prinsip-prins
Teori Pembelajaran Sosial dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1977. Teori ini menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Terdapat empat tahapan dalam pembelajaran sosial yaitu atensi, retensi, reproduksi, dan motivasi. Teori ini sering diterapkan dalam kasus anak yang meniru perilaku yang dilihat di televisi.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan pada empat konsep utama: (1) pembelajaran observasional, (2) regulasi diri, (3) efikasi diri, dan (4) pengaruh timbal balik antara individu, perilaku, dan lingkungan. Teori ini menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelan tanpa harus melakukan pengujian langsung.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menjelaskan bahwa individu dapat belajar melalui observasi dan modelling tanpa harus mengalami konsekuensi secara langsung. Eksperimen Bandura menunjukkan anak-anak yang mengamati model berperilaku agresif akan meniru perilaku tersebut tergantung penguatan atau hukuman yang diterima model. Teori ini menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui proses kognitif dan motivasi internal
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Teori pembelajaran behaviorisme menekankan bahawa pembelajaran adalah perubahan tingkah laku melalui rangsangan dan penguatan, manakala teori kognitif menyatakan pembelajaran adalah proses kognitif dalaman, dan teori sosial menyatukan unsur kognitif dan lingkungan sosial dalam pembelajaran. Teori humanis pula menekankan pembelajaran bergantung kepada emosi pelajar dan memenuhi potensi setiap individu.
Makalah ini membahas tentang teori belajar sosial dan implikasinya dalam pendidikan. Teori belajar sosial menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep utama teori ini adalah bahwa lingkungan, perilaku, dan faktor kognitif saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Teori ini berimplikasi penting dalam pendidikan karena menekankan peran model dan lingkungan dalam
Teori pembelajaran sosial menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengamatan terhadap orang lain. Ada empat elemen penting pembelajaran ini yaitu atensi, retensi, produksi, dan motivasi. Pembelajaran dapat berupa mengajarkan perilaku baru, memperkuat yang lama, mengubah yang merugikan, atau menimbulkan emosi. Pengaturan diri dan modifikasi kognitif penting agar siswa belajar secara mandiri.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar sosial yang menekankan pengaruh lingkungan sekitar terhadap perilaku manusia melalui penguatan dan pembelajaran peniruan. Teori ini menjelaskan konsep observasi belajar dan self efficacy serta kelemahan dan kelebihan dari teori belajar sosial.
Teori ini membincangkan lima teori pembelajaran utama (behaviorisme, pembelajaran sosial, humanistik, kognitif dan konstruktivisme) serta ciri-ciri guru abad ke-21 yang perlu mempunyai kemahiran TIK dan pedagogi yang baik."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori pembelajaran utama seperti behaviorisme, sosial, humanistik, kognitif, dan konstruktivisme.
2. Ia juga membahas tentang pendidikan abad ke-21 yang berfokus pada empat pilar pembelajaran, dan
3. Kemahiran abad ke-21 yang perlu dikuasai guru untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori pembelajaran utama seperti behaviorisme, sosial, humanistik, kognitif, dan konstruktivisme.
2. Ia juga membahas tentang pendidikan abad ke-21 yang berfokus pada empat pilar pembelajaran dan kemahiran abad ke-21.
3. Teknologi dipandang sebagai penting dalam mendukung pendidikan abad ke-21
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori pembelajaran utama seperti behaviorisme, sosial, humanistik, kognitif, dan konstruktivisme.
2. Ia juga membahas tentang pendidikan abad ke-21 yang berfokus pada empat pilar pembelajaran dan kemahiran abad ke-21.
3. Teknologi dipandang sebagai penting dalam mendukung pendidikan abad ke-21
Teori belajar sosial Albert Bandura menyatakan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi melalui peniruan dan pengamatan terhadap perilaku orang lain. Menurut teori ini, pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan tanpa melakukan respon secara langsung, dan hadiah serta hukuman mempengaruhi kualitas eksekusi perilaku yang dipelajari. Teori ini memberi penekanan pada peran modelling orang tua dan guru dalam pembelajaran
1. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah.
2. Darah terdiri atas plasma dan elemen darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit.
3. Jantung bekerja mengepam darah ke seluruh tubuh melalui sistem pembuluh darah.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini membahas sistem peredaran darah pada manusia dan hewan lainnya. Materi pelajaran mencakup struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah pada berbagai jenis hewan, dan kelainan yang dapat terjadi seperti anemia dan hipertensi. Pembelajaran akan dilaksanakan dengan model kooperatif STAD dan penilaian meliputi sikap, diskusi kelompok, dan tes tertulis.
This lesson plan outlines a biology lesson on the circulatory system. The objectives are for students to: 1) Explain blood circulation in vertebrates and invertebrates, 2) Describe circulatory diseases, 3) Describe blood diseases, 4) Describe blood vessel diseases, and 5) Describe cardiac diseases. The lesson will involve presenting information, showing a video, dividing students into groups to discuss worksheets, and group presentations. Students will be assessed on their attitude through observation and on their knowledge through tests.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini membahas sistem peredaran darah dengan 3 kalimat:
(1) Materi ajar meliputi proses peredaran darah, perbedaan peredaran darah besar dan kecil, proses transfuse darah, dan pembekuan darah. (2) Pembelajaran menggunakan model kooperatif STAD dengan praktivitas, presentasi, dan diskusi kelompok. (3) Penilaian meliputi sikap, pengetahuan dari tes tertulis uraian, dan instrumen unt
This lesson plan summarizes how a biology teacher will instruct students on the circulatory system over two class periods. The lesson plan outlines learning objectives which are to explain blood circulation, describe blood clotting, and describe blood transfusions. The teacher will use a presentation and video to explain the structure and function of the circulatory system, blood circulation types, and blood clotting. Students will then be divided into groups to complete a worksheet and presentations on these topics. The lesson will conclude with an assessment of student knowledge and participation.
This lesson plan describes teaching the circulatory system over two class periods. It includes the following:
1. The objectives are for students to learn the structure of the heart, cardiac pulse, types of blood vessels, and difference between arteries and veins.
2. Learning materials include diagrams of heart structure and the path of blood flow, an explanation of measuring blood pressure, and descriptions of arteries and veins.
3. Students will be taught through presentations, videos, group worksheets, discussions, and presentations to their classmates.
4. Assessment will include observation of student attitude, as well as tests and evaluation of group discussions and presentations.
1. The document outlines a lesson plan about the circulatory system for an 11th grade biology class.
2. The plan explains the structure and function of blood, blood components, blood groups, and disorders of the circulatory system.
3. Assessment of student learning will include observation of attitude, a knowledge test, and evaluation of group discussion and presentation.
Dokumen tersebut membahas tentang organ peredaran darah pada manusia yaitu jantung, fungsi serambi dan bilik jantung, komponen darah, dan alat untuk mengukur denyut jantung.
Program semester genap kelas x kurikulum 2013Jeny Hardiah
Program semester genap SMA Negeri 3 Watansoppeng mata pelajaran Biologi kelas XII terdiri dari 2 kompetensi dasar yaitu evolusi biologi dan bioteknologi yang akan diajarkan sepanjang semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan alokasi waktu menurut jadwal.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. TEORI BELAJAR
TEORI SOSIAL BANDURA
DISUSUN OLEH:
JENY AYU HARDIAH NINGRUM
SURYANA SYUAIB
ICP A BIOLOGI 2011
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
2. A. Teori Pembelajaran Sosial
Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa faktor-faktor sosial, kognitif dan
tingkah laku memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif akan
mempengaruhi wawasan pelajar tentang pemahaman; sementara faktor sosial,
termasuk perhatian pelajar tentang tingkah laku dan imitasi ibu bapaknya, akan
mempengaruhi tingkah laku pelajar tersebut.
Menurut ahli teori belajar sosial, tindakan seseorang dalam situasi tertentu
tergantung pada karakteristik khusus situasi tersebut, penilaian orang itu mengenai
situasi tersebut, penguatan masa lampau terhadap perilaku dalam situasi yang
serupa/pengamatan terhadap orang lain dalam situasi yang sama.
Teori belajar sosial memandang bahwa seseorang dapat belajar, baik dengan cara
mengamati maupun melalui pengalaman langsung. Menurut teori belajar sosial,
seseorang dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain, dengan
cara diberikan cerita tentang sesuatu, atau melalui pengalaman langsung.
Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang
tradisional (behavioristik). Dalam pandangan belajar social “manusia“itu tidak
didorong oleh kekuatan – kekuatan dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh
stimulus – stimulus lingkungan.
Teori belajar social menekankan bahwa lingkungan – lingkungan yang
dihadapkan pada seseorang secara kebetulan Inti dari pembelajaran social adalah
pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling
penting dalam pembelajaran terpadu.
Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui
pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain. Kedua,
pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak
mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang
memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh
pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila
menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu.
Neil Miller dan John Dollard - mengatakan peniruan merupakan hasil dari satu
proses belajar, bukan bisa begitu saja karena instink. Proses belajar tersebut oleh
Miller dan Dollard dinamakan”social learning” ”pembelajaran sosial”.
Albert Bandura dan Richard Walters (1959 - 1963), mengusulkan satu perbaikan
atas gagasan Miller dan Dollard tentang belajar melalui peniruan. Bandura dan
Walters menyarankan bahwa kita belajar banyak perilaku melalui peniruan, bahkan
tanpa adanya pen- guat (reinforcement) sekalipun yang kita terima. Kita bisa meniru
beberapa perilaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat
3. yang ditimbulkannya atas model tersebut. Proses belajar semacam ini disebut
”observational learning” - pembelajaran melalui pengamatan. Contohnya, percobaan
Bandura dan Walters mengindikasikan bahwa ternyata anak-anak bisa mempunyai
perilaku agresif hanya dengan mengamati perilaku agresif sesosok model, misalnya
melalui film atau bahkan film karton
B. Teori Peniruan ( Modeling )
Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan
maupun penyajian, contoh tingkah laku ( modeling ). Dalam hal ini orang tua dan
guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak – anak
untuk menirukan tingkah laku membaca (Didi, 2008)
Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri
(kognitif) dan lingkungan. pandangan ini menjelaskan, beliau telah mengemukakan
teori pembelajaran peniruan, Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan
yaitu meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah
laku.. Proses peniruan yang seterusnya ialah elisitasi. Proses ini timbul apabila
seseorang melihat perubahan pada orang lain (Didi, 2008)
C. Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan)
Menurut teori belajar social, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif
dari tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4
tahap , yaitu :
1. Perhatian: Pertama, memiliki kesempatan untuk mengamati individu yang
padanya kita sering mengasosiasikan diri. Kedua, model-model yang atraktif lebih
banyak diamati daripada yang tidak figur-figur populer di televisi, olahraga atau
film sering kali diburu-buru beritanya.
2. Representasi: Agar pengamatan dapat membawa kita kepada pola-pola respons
yang baru, pola-pola tersebut harus direpresentasikan secara simbolis di dalam
memori.
3. Produksi Perilaku: Setelah memberi perhatian kepada sebuah model dan
mempertahankan apa yang sudah diamati, kita akan menghasilkan perilaku.
Untuk mengubah representasi kognitif menjadi tindakan yang tepat, kita harus
menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan tentang perilaku yang
dijadikan model.
4. Motivasi: Pembelajaran dengan mengamati paling efektif ketika subjek yang
belajar termotivasikan untuk melakukan perilaku yang dimodelkan.
D. Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura
1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
4. 2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru
sebagai model
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang
positif
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku
atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
E. Eksperimen Albert Bandura
Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan
anak – anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.
Eksperimen Pemodelan Bandura :
Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul,
menumbuk, menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.
Hasil = Meniru apa yang dilakukan orng dewasa malahan lebih agresif
Kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesra dengan
patung besar Bobo
Hasil = Tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif seperti kelompok A
Rumusan :
Tingkah laku anak – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari
penguatan.
Hasil Keseluruhan Eksperimen :
Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa.
Kelompok B tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif
F. Jenis – jenis Peniruan (modelling)
Jenis – jenis Peniruan (modeling):
1. Peniruan Langsung
Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling , yaitu suatu fase dimana
seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana
suatu ketrampilan itu dilakukan.
2. Peniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak
langsung.
3. Peniruan Gabungan
Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan
yaitu peniruan langsung dan tidak langsung.
4. Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja.
5. 5. Peniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun.
Hal lain yang harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip
– prinsip sebagai berikut :
1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan
sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya2.
Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang
dimilikinya.
3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model tersebut disukai dan dihargai
serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
G. Aplikasi Teori Belajar Bandura dalam Pembelajaran
Proses belajar masih berpusat pada penguatan, hanya terjadi secara langsung
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Motivasi banyak ditentukan oleh
kesesuaian antara karakteristik pribadi pengamat dengan karakteristik modelnya.
H. Kelemahan Teori Albert Bandura
Teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan
adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami
sesuatu yang ditiru.
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan
hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang
menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative ,
termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
I. Kelebihan Teori Albert Bandura
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya ,
karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan
melalui system kognitif orang tersebut. Pendekatan teori belajar social lebih
ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasan merespon) dan imitation (
peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian
empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini berfokus pada
proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif.
6. Daftar Pustaka
Mustafa, Hasan. 2003. Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial.
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Katolik Parahyangan.
Tarsidi, Didi. 2008. TEORI KOGNITIF SOSIAL ALBERT BANDURA.
Universitas Pendidikan Indonesia