1. TANAMAN OBAT DAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH
A. Tanaman Obat
Tanaman obat adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat sebagai obat. Taman
obat pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun, ataupun
ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan
khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat. Perlakukan khusus dalam budidaya
tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan
kuantitas hasil yang optimum. Kegiatan pemupukan dan pengendalian hama penyakit
tanaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan
kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian bahan kimiawi dapat
mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang
dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.
Untuk itu, perlu dikenalkan sistem budidaya yang tidak tergantung pada bahan-
bahan kimia. Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik. Dalam budidaya tanaman
obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang
dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan diantaranya adalah pupuk kandang,
bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu, sebagai bahan
pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di
sekitar rumah, seperti tanaman sirsak, lantana, dan daun tembakau.
Berikut merupakan berbagai macam tanaman obat dilengkapi dengan kandungan
dan fungsinya masing-masing.
1. Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)
Asam jawa merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk
tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat
tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun Asam jawa bertangkai
panjang, sekitar 17cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning
kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas
asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging
2. buah, juga terdapat biji berjumlah 2-5 butir yang berbentuk pipih dengan
warna coklat agak kehitaman.
Mengobati penyakit asma, batuk, demam, sakit panas, reumatik,
morbili (alergi/biduren), sariawan, luka baru, luka borok, eksim, bisul,
bengkak disengan lipan/lebah, gigitan ular berbisa, dan rambut rontok.
Kandungan dalam Asam jawa, buah polong Asam jawa mengandung
senyawa kimia seperti asam appel, asam sitrat, asam anggur, dan gula invert.
Buah Asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori
sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, dan lemak 0,6
gram.
2. Bawang Putih (Allium sativum, Linn.)
Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan berumbi lapis atau
siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri
tegak sampai setinggi 30-75 em. Memiliki batang semu yang terbentuk dari
pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan
memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang
berjumlah banyak. Setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak
(siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang
putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di
Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah.
Mengobati penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), masuk angin,
sakit kepala, sakit kuning, sesak nafas, busung air, ambeien, sembelit, luka
memar, luka akibat benda tajam, digigit serangga, cacingan, dan insomnia.
Mengandung senyawa kimia, dari umbi bawang putih seperti per 100
gram mengandung protein 4,5 gram; lemak 0,20 gram; hidrat arang 23,10
gram, vitamin B 10,22 miligram. Selain itu dari beberapa penelitian, umbi
bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium,
sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
3. Bawang Merah (Allium cepa)
Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis
dan menebal, berdaging, dan berwarna merah keputihan. Perbungaan
berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat,
3. berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang digunakan adalah
umbi lapis.
Memiliki sifat khas menghangatkan, rasa, dan bau tajam. Berkhasiat
bakterisid, ekspektoran, dan diuretic. Menghambat peningkatan GPT plasma
dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4. Mengandung minyak atsiri,
sikloaliin, metialiin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin,
peptide, fitohormon, vitamin, dan zat pati.
4. Temulawak (Curcuma xanthorhiza, Roxb)
Banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga
berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman terutama pada tanah
gembur, sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar.
Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya
berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya
lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun
yang agak panjang. Temulawak memiliki bunga yang berbentuk unik
(bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama
dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warnanya khas dari rimpang
temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-
kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh
baik sampai pada ketinggian tanah 1.500 meter di atap permukaan laut.
Penyakit yang dapat diobati adalah penyakit limpa, ginjal, pinggang,
asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit perut, produksi ASI,
meningkatkan nafsu makan, sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan,
dan jerawat.
Mengandung senyawa kimia, dari daging buah (rimpang)
temulawak, seperti fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut
minyak menguap. Kemudian minyat atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik
karbinol. Serta kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini
bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti
radang dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).
5. Kacapiring (Gardenia augusta, Merr.)
4. Kacapiring banyak dipelihara orang sebagai tanaman hias atau pagar
hijau yang memiliki aroma bunga harum. Tanaman ini termasuk tumbuhan
perdu yang berumuru tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting
maupun daun yang lebat. Kacapiring mudah tumbuh di sembarang tempat,
baik di daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di
daerah pegunungan (>400 meter di atas permukaan laut).
Dapat mengobati penyakit diabetes melitus, sariawan, demam, dan
sukar buang air besar. Mengandung zat minyak menguap. Minyak menguap
tersebut antara lain mengandung unsur linaloldan styrolyl.
6. Legundi (Vitex trifolia L.)
Pohon jarang sebagai semak merayap, tajuk tidak beraturan,
aromatik, tinggi 1-4 m. Batang pokok jelas, kulit batang coklat muda-tua,
batang muda segi empat, banyak bercabang. Daun majemuk menjari, duduk,
daun berhadapan, anak daun 1-3, daun ke 2 dan 3, duduk, anak daun ujung
bertangkai kurang dari 0,5 cm, helaian bulat telur-elip-bulat memanjang
bulat terlur terbalik. Waktu berbunga Januari-Desember. Daerah distribusi,
habitat dan budidaya di Jawa tumbuh di daerah dengan ketinggian 11.100 m
dpl, pada umumnya tumbuh liar pada daerah hutan jati, hutan sekunder, tepi
jalan, dan pematang sawah.
Akar sebagai pencegah kehamilan, penyembuhan pasca persalinan.
Batang untuk menyembuhkan bengkak dan eksim. Biji sebagai pereda
batuk, penyegar badan, dan perawatan rambut. Buah sebagai obat cacing
dan peluruh haid. Daun digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, pusing,
masuk angin, dsb.
Legundi mengandung minyak atsiri yang terdiri dari seskuiterpen,
terpenoid, senyawa ester, alkaloid (vitrisin), glikosida flavon, dan komponen
non flavonoid friedelin, glukosida, dan senyawa hidrokarbon.
7. Kencur (Kaempferia galanga, Linn.)
Tergolong tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging
buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang
tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya
gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma
5. yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya
berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar
dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan
mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 lembar, bibir bunga berwarna
lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan
berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur
dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak
terlalu basah dan di tempat terbuka.
Mengobati radang lambung, radang anak telinga, influenza pada
bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, menghilangkan darah kotor,
menyembuhkan diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, dan lelah.
Mengandung pati pada rimpang kencur, mineral, dan minyak atsiri
berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl
aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid,
dan gom.
8. Kunyit (Curcuma longa Linn.)
Kunyit termasuk tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini
meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian
mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, serta bangsa Asia
umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai
pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.
Dapat mengobati diabetes melitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit
keputihan (haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI);
amandel, berak lendir, morbili, dan cangkrang.
Tanaman ini mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang
disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin,
bisdesmetoksikurkumin, dan zat-zat bermanfaat lainnya.
9. Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu,
beralr, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi
rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bung amajemuk,
6. bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm,
mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak,
bulat panjang, warna coklat.
Dapat mengobati batuk, membangkitkan nafsu makan,
menyembuhkan mulas, perut kembung, serbat, gatal, luka, sakit kepala, dan
selesma. Mengandung minyak atsiri zingiberena, zingiberol, bisabolena,
kurkumen gingerol, filandrena, dan resin pahit.
10. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.)
Mahkota dewa bisa ditemukan di pekarangan sebagai tanaman hias
atau di kebun-kebun sebagai tanaman penuduh. Asal tanaman ini masih
belum diketahui. Banyak orang yang memperkirakan tanaman ini
populasinya berasal dari tanah Papua, Irian Jaya.
Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan anti kanker,
namun bagian biji beracun. Mengobati disentri, jerawat, penyakit kulit, dan
gatal-gatal. Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid,
saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin,
dan flavonoid.
B. Usaha Kesehatan Sekolah
1. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak
sekolah yaitu yang berusia 6 – 19 tahun, sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi
menjadi dua kelompok yaitu pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). Program
UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Landasan Hukum UKS
Usaha kesehatan sekolah dilaksanakan sesuai UU RI No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan. Di dalam Bab V pasal 45 ayat 1 UU tersebut menyebutkan bahwa: Kesehatan
Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam
lingkungah hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara
harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
7. 3. Tujuan UKS
Tujuan Umum
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa
serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan siswa yang mencakup :
a) Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif didalam
usaha peningkatan kesehatan di sekolah, rumah, maupun lingkungan
masyarakat.
b) Sehat fisik, mental, maupun sosial.
c) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA.
4. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (Trias UKS):
Pendidikan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
5. Pendidikan Kesehatan
Kegiatan kurikuler dilaksanakan pada jam pelajaran
Kegiatan ekstra-kurikuler dilaksanakan diluar jam pelajaran (termasuk
waktu libur) yang dilaksanakan di sekolah di luar sekolah dengan tujuan
antara lain memperluas pengetahuan dan ketrampilan peserta didik, serta
melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler antara lain berupa:
a) Kegiatan oleh peserta didik atau guru UKS meliputi : kerja bakti,
lomba yang berhubungan dengan kesehatan, dokter kecil, piket
sekolah, PMR.
b) Bimbingan hidup bersih dan sehat
8. c) Kegiatan penyuluhan kesehatan, latihan ketrampilan, partisipasi, dan
pelayanan kesehatan.
6. Pelayanan Kesehatan
Meliputi kegiatan komprehensif, yaitu:
Upaya peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan
dan latihan ketrampilan memberikan pelayanan kesehatan.
Kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit, dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan.
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa
kegiatan pencegahan komplikasi dan kedifabelan akibat proses penyakit
atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera agar dapat
berfungsi optimal.
7. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat dilaksanakan dalam rangka
menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin proses
berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran,
kesanggupan, dan ketrampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat.
Kegiatan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat mencakup:
Kegiatan bina lingkungan
Kegiatan bina lingkungan mental sosial, sehingga tercipta suasana dan
hubungan kekeluargaan akrab dan erat antara sesama warga sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.coachhakim.com/2013/04/tentang-usaha-kesehatan-sekolah-uks.html
2. https://sites.google.com/site/wwwkesehatankitacom/poll
3. http://iptek.net.id/
4. http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/04/22/aneka-jenis-tanaman-obat-obatan-serta-
khasiatnya/