10. PENGERTIAN FIIL
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa
yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan
yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa
Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh:
Bekerjalah
ْْــلُعْفُا
Sedang/ akan bekerja
ُْلــُعــْفَي
Telah bekerja
َْلــَعــَف
11. Pembagian Fi’il berdasarkan waktu
A. FI’IL MADHI
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu
pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau (past tense).
B. FI’IL MUDHARI’
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang
sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
C. FI’IL AMAR
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)
untuk melaksanakan pekerjaan.
12. Menurut Jenis hurufnya:
A. Fi’il shahih
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf
illat yaitu ( و,ا,ي ).
B. Fi’il Mu’tal
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
13. Pembagian Fi’il menurut Objek Penderitanya:
A. Fi’il Lazim
Fi’il Lazim yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi
tidak memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Dalam bahasa
Indonesia disebut kata kerja intransitif. Contoh
َْامَـَق–ُْم ْـوُقَي
berdiri
َْسَلَج-ُْـسِلْجَي
Duduk
B.Fi’il Muta’addi,
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il)
tetapi harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di
dalam bahasa Indonesia disebut Kata kerja transitif. Contoh
َْب ََـرش-ُْب َـرْشَي
Minum
ـىَطْعَا-ــىِطْعُي
Memberi
َْعــِبَت-ُْعــَبْتَي
mengikuti
َّْــنَظ–ْــنُظَي
Mengira
14. 4. Pembagian Fi’il Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya
A. Fi’il Ma’lum
Fi’il Ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya dan mempunyai
pengertian aktif.
Contoh
contoh
Maf’ul bih
Fa’il
Fi’il lazim
Arti
َّْزٌْالـردــَّمَحَمَْلــَكأ
َّْزْالـر ٌٌ
ــدَّمَحَم
َْلــَكأ
Muhammad makan nasi
ََْــابتِكْالٌّيـِلـَعَْا َــرَق
ََْــابتِكال
ٌّْيـِلـَع
َْا َــرَق
Ali membaca buku
B. Fi’il Majhul
Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh
maf’ul bih (objek penderita). Fi’il ini disebut juga kata kerja pasif.
Fi’il ini hanya mempunyai dua bentuk yaitu Fi’il madhi dan fi’il
mudhari’
15. Pembagian Fi’il menurut menurut susunan huruf
A. Fi’il Mujarrad
Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli,
belum mendapatkan tambahan huruf.
Contoh:
ََْبتَك–ُْبُتْكَي,َْل َـزَل َز–ُْل ِـزْل َـزُي
B. Fi’il Mazid
Fi’il mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
16. CIRI-CIRI FIIL
1. Ta' Fa'il, yaitu huruf تyang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:
ُ(كتبتkatabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir (kata ganti) أناsebagai fa'il (pelaku).
ُ(كتبتkatabta = kamu telah menulis), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir ُانتsebagai pelaku.
2. Ta' Ta'nits, yaitu huruf تyang menunjukkan jenis muannats/perempuan. Contoh:
ُ(كتبتkatabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di akhir, maknanya kembali ke dhamir (هيdia
perempuan). كتب(تtaktubu = dia perempuan sedang/akan menulis). Huruf ta' di awal, maknanya kembali ke dhamir هي
(dia perempuan).
3. Ya' Mukhathabah, yaitu huruf يyang menunjukkan kata ganti orang kedua atau "kamu" atau pihak yang diajak
bicara. Contoh:
ن(تكتبيtaktubiina = kamu perempuan sedang menulis)
كتبي(اuktubii = wahai kamu perempuan, tulislah!)
4. Nun Taukid, yaitu huruf نyang ditambahkan di akhir kata untuk menunjukkan makna penekanan. Contohnya
ُ(ليكتبنliyaktubanna = hendaklah dia benar-benar menulis).
Terdapat ciri lain yang memudahkan kita untuk mengenali suatu kata itu fi'il atau bukan, yaitu apabila kata tersebut
didahului oleh ُ(قدqad), سdan (سوفsaufa). Contoh:
( ُقدُتقامالصالة ) maka kata تقامadalah fi'il.
( ُبذهي)س maka kata ُبذهيadalah fi'il.
( فوسونملتع ) maka kata ونملتعadalah fi'il.
18. PENGERTIAN ISIM
Isim adalah setiap kata yang
merujuk ke orang/manusia,
hewan, tumbuhan, benda mati,
tempat, waktu, sifat, atau makna
lainnya yang tidak terkait dengan
waktu. Ringkasnya, semua kata
yang tidak termasuk dalam kata
kerja dan "huruf" maka ia adalah
isim.
Contoh: ُد(أسsinga), (شهرbulan)
dan لقالست(اkemerdekaan)
19. Isim yang ditinjau dari jenisnya
Isim Mudzakkar (ٌْـرَّكَذـُم)
Yaitu isim yang menunjukkan pada laki-laki atau yang dilaki-laki-kan.
Misal:
Bapak (ٌْب ٌََ;)أ seorang lelaki (ٌْلـُجَ;)ر Ustad/Guru laki-laki ()استاذ
Kursi (ْ;)كرسي buku (ٌْبَاـتـِك). Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Isim Muannats (ٌْثَّنَؤُم)
Yaitu isim yang menunjukkan pada perempuan atau yang diperempuan-
kan.
Misal:
Ibu (ٌّْمُ)أ ; seorang wanita (ٌْةَأ َـرِْما) ; Ustazah/Guru Perempuan(;)استاذة tangan
(ٌْدـَي) ; Langit (ماء)الس ; Hordeng ()ستارة dan masih banyak lagi contoh lainnya.
PEMBAGIAN ISIM
20. Isim yang di tinjau dari jumlahnya
Isim Mufrod (ٌدَـرْـفُم)
Yaitu isim yang menunjukkan jumlah tunggal (satu), baik mudzakkar ataupun
muannats.
Misal:
Seorang Mu’min ()مؤمن ; seorang Mu’minah (.)مؤمنة
Isim Mutsanna (ـىَّنـَثـُم)
Yaitu isim yang menunjukkan jumlah dua.
Misal:
Dua orang Mu’min ()مؤمنان-مؤمنين (Mu’minaani atau Mu’minaini);
Dua orang Mu’minah (ِْـانَتنــَمؤُم ِْـاـنَتنـَمؤُم) (Mu’minataani atau Mu’minataini).
Cara membuat isim mutsanna:
“harokat akhir dari isim mufrod diganti fathah, kemudian akhir kata tersebut
ditambahkan alif dan nun atau ya dan nun, dengan nun-nya dikashroh”
Isim Jama' (ٌْعْمَج)
Yaitu Isim yang menunjukkan jumlah banyak (lebih dari dua):
PEMBAGIAN ISIM
21. Asmaaul khomsah (ٌُـةَسـْـمَخٌُالءـاَمْس)األ / Isim-isim yang lima
Isim Maqshur (ورُصْقـَم)ال
Yaitu isim yang berakhiran alim laazimah (,)ى yang sebelumnya berharokat fathah.
Misal:
Pemuda (َىتـَف,)ال Petunjuk (ىَدـُه,)ال Musa (ىَسـوُم)
Isim Manqush (وصُقْـنَم)ال
Yaitu isim yang berakhiran ya' laazimah (,)ي yang sebelumya berharokat kasroh.
Misal:
Pemberi petunjuk (ِيدـاَه,)ال Hakim (ـاضيَق,)ال Pezina (يِـان َ)الـز
Isim Ghair Munsharif ( ْريَغف ِرَصْنُم )
Yaitu isim yang tidak bisa ditanwin di akhir katanya,
Misal:
- Aisyah (ُْةَشِئ,)عا tidak bisa dibaca tanwin : (ٌَْةشِئ)عا
- Ibrohim (ُْم,)إبراهي tidak bisa dibaca tanwin : (ٌْم)إبراهي
- Masjid-masjid (ُْد ِاجَسَم), tidak bisa dibaca tanwin : (ٌْد ِاجَسَم)
Isim Ma’rifat
Yaitu isim/lafadz yang menunjukan benda tertentu
Isim Nakirah
Isim nakirah ialah setiap isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan suatu perkara dan lainnya.
Singkatnya ialah, setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam,
Seperti contoh:, ُْلجالر dan ُْم,الغال asalnya ٌْلُج َر dan ٌْم َالُغ,
PEMBAGIAN ISIM
22. CIRI-CIRI ISIM
1. Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-tanwin (harakat akhirnya) maka ia
adalah isim. Contoh: ُ(رجلrajulun = seorang laki-laki).
2. Adanya alif-lam, contoh: (الكتابal-kitabu = buku).
3. Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: يامحمد (wahai/ya Muhammad). Setiap kata yang
terletak setelah (ياwahai) maka ia adalah isim. Dalam Bahasa Indonesia pun demikian, setiap kata yang
muncul setelah 'wahai' biasanya adalah kata benda (nama orang misalnya). Dan kata benda termasuk
bagian dari isim.
4. Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah satu kekhususan yang
dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului oleh huruf jar, atau karena merupakan bentuk
idhafah.
Contoh: ُلىعُةرالشج (di atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, ُلىعadalah huruf jar, sedangkan ُةر(الشجasy-
syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar sehingga dibaca majrur dengan kasrah.
Untuk bentuk idhafah, misalnya نغصُةرالشج (ghushnusy-syajarati = ranting pohon). Kata نغصadalah
mudhaf, sedangkan ُةرالشجmudhaf ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih selalu majrur. Jika ada satu kata yang
berfungsi sebagai mudhaf ilaih dan kata tersebut dapat langsung dimajrurkan (contoh: ُةرالشجyang majrur
dengan kasrah) maka ia adalah isim. Mudhaf (dalam hal ini ن)غص sebenarnya pun adalah isim. Sehingga
dapat kita katakan bahwa bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih,
keduanya adalah isim.
5. Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ُتابالكُديفم (buku itu bermanfaat). Yang menjadi
pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah kata ُتاب,الك sehingga ُتابالكadalah isim.
24. PENGERTIAN HURUF
Definisi
Harfun atau huruf, merupakan komponen penyusun kata. Huruf
dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu huruf mabani/hija'i dan huruf
ma'ani.
25. PEMBAGIAN HURUF
1. Huruf mabani/hija'i adalah huruf-huruf hijaiyah yang sudah
kita kenal, mulai dari alif sampai ya'. Huruf-huruf ini tidak memiliki
makna. Baru bisa kita pahami maknanya jika sudah dirangkai
dengan huruf lainnya. Huruf Mabani dapat dibagi lagi menjadi dua
jenis.
- Huruf 'illah, yaitu (اalif), (وwau) dan (يya').
- Huruf shahih, selain ketiga huruf di atas.
2. huruf ma'ani, ialah huruf-huruf yang memiliki makna. Dalam
bahasa indonesia, huruf ma'ani dikategorikan sebagai kata, tidak
lagi dinamakan dengan "huruf".
Contoh: ُ(وdan), ُ(ثمkemudian), ُن(مdari).