1. LMCP1552 PEMBANGUNAN
MAPAN DALAM ISLAM
TUGASAN 3: KESEJAHTERAAN SOSIAL
NAMA: NURUL NABILAH BINTI IBRAHIM (A152742)
PENSYARAH: PROF. DATO’ IR. DR RIZA ATIQ ABDULLAH BIN O.K. RAHMAT
2. Definisi Pembangunan Sosial
• Pembangunan sosial merupakan salah satu daripada aspek
yang penting dalam mewjudkan satu pembangunan yang
mapan disamping mengambil kira akan aspek lain seperti
ekonomi dan alam sekitar.
• Pembangunan sosial yang baik dapat menghasilkan natijah
yang baik kepada pembangunan negara dan seturusnya
melahirkan masyarakat yang dinamik dan berdaya saing.
4. Jadilah orang yang bermanfaat
• Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah ditanya siapa orang yang paling dicintai oleh Allah?
Maka Baginda menjawab “orang yang paling bermanfaat untuk manusia”. Ini menunjukkan kepada
kita bahwa Islam mengajarkan agar kita supaya memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan
sebaliknya, iaitu menjadikan agar bagaimana orang lain bermanfaat buat kita. Tapi yang hendaknya
kita fikirkan adalah bagaimana agar kita boleh memberikan manfaat untuk orang lain.
• Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan kepada umatnya agar memiliki jiwa yang gemar
memberi manfaat dan tidak bersandar kepada orang lain. Oleh karena itu juga
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “bersemangatlah kalian kepada apa yang bermanfaat
bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan jangan malas” (HR. Bukhari 3591, Muslim 2664). Seorang
mukmin selalu memikirkan bagaimana agar hidupnya bermanfaat.
• Orang yang mempunyai kelebihan harta, ia berfikir bagaimana memberi manfaat dengan harta saya.
Siapa yang memiliki kelebihan ilmu, ia berfikir bagaimana ilmunya bisa memberi manfaat kepada
manusia. Siapa yang memiliki tenaga ia berfikir bagaimana agar tenaganya bisa bermanfaat kepada
manusia. Demikianlah Islam menganjurkan umatnya agar menjadi orang yang bermanfaat.
5. Senangkan hati saudaramu
• Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang
engkau masukan ke hati saudaramu”.
• Ketika seseorang melihat saudaranya sedang bersedih hati hendaknya ia berusaha gembirakan hatinya. Atau ia
melihat temannya sedang sakit, hendaknya ia menghiburkan hatinya agar semakin sabar dengan sakitnya tersebut.
Itu amalan yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
• Dalam riwayat At Tirmidzi juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “barangsiapa yang menghilangkan
salah satu kesulitan seorang mukmin maka Allah kelak akan hilangkan salah satu kesulitannya pada hari kiamat”.
Siapa di antara kita yang tidak ingin dihilangkan kesulitannya di hari kiamat? Karena kesulitan di hari kiamat lebih
dahsyat dan lebih keras. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Manusia berkata: “Kapankah hari kiamat itu
(terjadi)?” Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan
bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke manakah tempat melarikan diri?” Sekali-kali tidak! Tidak
ada tempat berlindung!”(QS. Al Qiyamah: 7-11).
• Ia juga berfirman (yang artinya), “Apabila datang suara yang memekakkan pada hari ketika manusia lari dari
saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai
urusan yang menyibukkannya” (QS. Abasa: 33-37).
6. Beri makan orang yang kelaparan
Kemudian kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, “.. atau engkau hilangkan
kelaparannya”. Seorang mukmin jangan sampai membiarkan tetangganya kelaparan
atau saudaranya sesama Muslim lain kelaparan.
Terkadang karena sikap acuh tak acuh, banyak orang kaya yang tidak peduli bahwa di
kampung-kampung banyak kaum mukminin yang kelaparan.
Akhirnya apa yang terjadi? Akhirnya mereka pun menggadaikan aqidahnya demi
mendapat sesuap nasi.
Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan bahwa menghilangkan
kelaparan dari seorang Muslim itu amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhaanahu
wa Ta’ala.
7. Bantulah orang yang terbelit hutang
• Kemudian kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam amalan yang dicintai Allah selanjutnya, “..
atau engkau membayarkan hutang untuknya”.
• Dahulu, ada seorang lelaki yang suka berbaik hati memberikan hutangan kepada orang lain.
Kemudian ia berkata kepada pelayannya, “wahai pelayan cuba kamu lihat, adakah diantara
mereka yang sulit membayar hutang? Jika ada bebaskan saja hutangnya”. Maka kata Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam tentang lelaki ini, pada hari kiamat Allah akan berkata kepadanya,
“Aku lebih berhak kepadanya dari engkau, wahai Malaikat bebaskan ia dari api neraka” (HR.
Muslim 1560).
• Demikianlah, ketika seseorang membebaskan saudaranya dari hutang, Allah akan bebaskan ia
dari adzab api neraka pada hari kiamat.
8. Membantu orang lain
• Lalu kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang amalan yang dicintai Allah, “… aku
berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi keperluannya itu lebih aku cintai daripada ber-
i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya”.
• Siapa yang di antara kita yang pernah i’tikaf di masjid Nabawi sebulan lamanya? Mungkin tidak
ada. Ternyata kita berjalan bersama saudara kita yang kesusahan untuk memenuhi keperluannya
itu lebih besar pahalanya dari i’tikaf di masjid Nabawi. Padahal kata para ulama, i’tikaf yang
paling utama di antaranya di masjid Nabawi. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
“Solat di masjidku ini lebih utama dari 1000 solat di masjid lainnya selain Masjidil Haram” (HR.
Bukhari-Muslim).
• Itu menunjukkan kepada kita bahwa Islam mengajarkan kita agar jangan ego, mengajarkan
kepada kita sikap dermawan dan berjiwa sosial serta selalu memperhatikan keadaan saudara
kita.
9. Tahan amarahmu
• Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan, “…siapa yang menahan marahnya maka
Allah akan tutupi auratnya”.
• Karena amarah seringkali menimbulkan perbuatan dan perkataan yang tidak terkontrol,
sehingga menjatuhkan martabat pelakunya.
• Lalu baginda juga bersabda, “Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia boleh
mengalahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keredoan di hari kiamat”.
• Seorang raja yang marah kepada bawahannya padahal ia mampu untuk melakukannya, atau
seorang ayah yang marah kepada anaknya padahal ia mampu untuk melakukannya, maka Allah
akan panggil dia di hari kiamat dan Allah akan pilihkan bagi dia bidadari-bidadari surga ia
inginkan.