Dokumen tersebut membahas tentang ta'awun atau tolong-menolong dalam Islam. Ta'awun merupakan sikap yang dianjurkan agama Islam berdasarkan al-Quran dan hadis Nabi. Ta'awun memberikan manfaat seperti mengeratkan tali silaturahmi dan membantu mereka yang membutuhkan. Islam memberi balasan bagi mereka yang melakukan ta'awun dengan ikhlas.
1. LMCP1552 : PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
DISEDIAKAN OLEH : NURUL ‘AMIRAH BINTI MOHAMAD HANIF
A157931
DISEDIAKAN UNTUK : PROF DATO’ IR. DR RIZA ATIQ ABDULLAH
BIN O.K RAHMAT
“AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL”
(TA’AWUN)
2. PENGENALAN
• Sikap tolong menolong adalah ciri khas umat muslim sejak masa Rasulullah Ṣalla Allah
‘Alayhi wa Sallam. Pada masa itu tak ada seorang muslim pun membiarkan muslim yang
lainnya kesusahan, hal ini tergambar jelas ketika terjadinya hijrah umat muslim Mekkah
ke Madinah, kita tahu bahwa kaum ansor atau Muslim Madinah menerima dengan baik
kedatangan mereka yang seiman dengan sambutan yang meriah, kemudian
menyediakankan segalanya bagi para muhajirin. Hal ini juga banyak ditegaskan dalam
al-Qur’an,
• ْمُهُضْعَب ُاتَنِمْؤُمْلاَو َونُنِمْؤُمْلاَوُءاَيِل ْوَأَو ِوفُرْعَمْلاِب َونُرُمْأَي ٍضْعَبُتْؤُيَو َة ََلَّصال َونُميِقُيَو َِركنُمْلا َِنع َن ْوَهْنَيَةَاكَّالز َون
ِكَح ٌيز َِزع َ َّاَّلل َّنِإ ُ َّاَّلل ُمُهُمَحْرَيَس َكِئََٰلوُأ ُهَلوُسَرَو َ َّاَّلل َونُعيِطُيَوٌمي
• Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
mereka taat kepadaAllah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah Subḥānahu waTa’ālā: sesungguhnyaAllah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana..[1]
3. TA’AWUN
DEFINISITA’AWUN
• Ta’awun berasal dari bahasa ArabTa’awana,Yata’aawuna,
Ta’awuna, yang artinya tolong-menolong, gotong-royong, bantu-
membantu dengan sesama manusia.
• Pada hakikatnya, naluri hidup berta’awun telah dimiliki manusia
sejak masih usia kanak-kanak. Oleh itu, sikap ini perlu
mendapatkan bimbingan secara terus menerus dari orang dewasa.
Dengan bimbingan orang dewasa sikap ini dapat berkembang
dengan baik.
4. DALILTA’AWUN
• Firman Allah SWT:
• واُنَاوَعَتَوَوْقَّتالَو ِِّرِبْلا ىَلَعَلَو َٰىواُنَاوَعَتىَلَع
َ َّاَّلل واُقَّتاَو ِانَوْدُعْلاَو ِمْثِْاْلُدِيدَش َ َّاَّلل َّنِإ
ِباَقِعْلا﴿المائدة:٢﴾
• Hendaklah kamu tolong menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan,
dan janganlah saling membantu
dalam perbuatan dosa dan
permusuhan. Dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras dalam hukuman-Nya
• Melalui ayat ini Allah swt. menyuruh
umat manusia untuk saling
membantu, tolong menolong dalam
mengerjakan kabaikan/kebajikan
dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah
melarang kita untuk saling
menolong dalam melakukan
perbuatan dosa dan pelanggaran.
5. SAMBUNGAN
Ibnu Jarir berkata: Dosa ialah meninggalkan apa yang Allah suruh anda lakukannya, dan
pencerobohan atau perlanggaran ialah melampaui batas yang ditetapkan Allah dalam agama dan
melampaui batas dari apa yang Allah telah perintahkan kepada anda dalam diri anda dan orang lain.
Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda (bermaksud):
"Tolonglah saudaramu yang menzalimi dan yang dizalimi”, Lalu seorang sahabat bertanya: "Wahai
Rasulullah, kami memahami tentang menolong orang yang dizalimi, bagaimana menolongnya kalau
dia seorang yang zalim? Nabi berkata (bermaksud): " Kamu menghalang dan mencegahnya dari
berbuat kezaliman. Itulah cara menolongnya". (HR. Bukhari)
Sabda nabi saw (bermaksud):
"Tunjukkanlah ia kepada kebaikan seperti orang yang melakukannya".(HR.Tirmidzi)
Sabda nabi aw lagi (bermaksud):
"Orang mukmin yang bergaul dengan orang dan bersabar di atas penyiksaan mereka memperolehi
pahala yang lebih besar daripada orang yang tidak bergaul dengan orang dan tidak sabar dengan
penyiksaan mereka". (HR.Tirmidzi).
6. ANTARA CONTOH TA’AWUN
1) MENGGALI PARIT
• Rasulullah saw terlibat bersama-sama sahabat menggali parit.
Menurut al-Barra’ bin ‘Azib ra: “Aku melihat saw mengalihkan
tanah parit sampai aku melihat debu saya pada perutnya dan di
kebanyakan rambutnya. Lalu aku mendengar nabi
mendendangkan syair kepada Ibn Rawaahah sambil mengalihkan
tanah, katanya, saw (bermaksud):
• Ya Allah, jika tidak kerana Engkau tentulah kami tidak memperolehi
petunjuk, tidak bersedekah dan tidak menunaikan solat
• Lalu Engkau telah turunkan ketenangan kepada kami dan
meneguhkan kaki-kaki kami semasa berhadapan dengan kesulitan
• Sesungguhnya orang-orang yang sombong telah memberontak
terhadap kami, dan seandainya mereka ingin mendatangkan fitnah
(kesusahan) maka kami tetap tidak akan memperdulikannya”.
• Dia berkata: Kemudian baginda menguatkan suaranya hingga
akhir.
• Rasulullah saw tidak sombong pada para sahabat, malahan saling
tolong-menolong dengan mereka pada saat-saat yang genting
dan urusan-urusan yang sukar. Alangkah hebat teladan dari
seorang pemimpin!.
2) KERJASAMA DALAM
MEMBINA MASJID
• Langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi
saw setelah penghijrahan adalah
mendirikan Masjid Nabawi, iaitu di tempat
yang berkat di mana unta nabi berhenti
maka nabi memerintahkan dibangunkan
masjid ini, dan membeli tapak itu daripada
dua kanak-kanak yatim. Baginda sendiri
memberikan sumbangan dalam
membinanya. Baginda yang memindahkan
susu dan batu sambil mendendangkan syair
(bermaksud):
• “Ya Allah, tiada kehidupan (yang sempurna)
melainkan kehidupan akhirat, justeru
ampunilah golongan Ansar dan golongan
Muhajirin”.
7. HIKMAH TA’AWUN
Ta’awun atau tolong - menolong dapat memberi keringanan antara satu sama lain. Di
samping itu tolong menolong juga dapat mengeratkan kasih sayang yang dipupuk
dibalik pekerjaan yang sama sama dilakukan, serta mewujudkan sikap saling hormat
menghormati di antara individu dalam masyarakat. Maka dengan demikian suatu
ummah itu dengan sendirinya akan kukuh dan dipandang mulia oleh bangsa lain.
Berdasarkan apa yang dimaksudkan oleh Imam Malik, seseorang itu tidak boleh
mengabaikan pertolongan terhadap orang lain melainkan dia hendaklah memulakan
terlebih dahulu akan segala kebaikan sebelum orang lain melakukan kebaikan
kepadanya. Rasulullahs.a.w. amat gembira sekiranya umat Islam dapat memberi
pertolongan dan menjamin kesempitan ekonomi orang lain dalam mengharungi
kehidupan yang serba gawat .
8. BALASAN TA’AWUN
Tolong-menolong atau ta’awun adalah merupakan salah satu ibadah dalam kehidupan muslim yang sangat
dianjurkan oleh syariat Islam untuk memberi pertolongan secara ikhlas dan Allah SWT. memberi ganjaran yang
sama di akhirat sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah s.a.w.: “Orang Islam adalah bersaudara, sesama
Islam tidak boleh menzaliminya dan membebani dengan sesuatu yang memberatinya dan siapa yang menunaikan
sesuatu hajat saudaranya, maka Allah akan menunaikan hajatnya, dan siapa yang melepaskan sesuatu bala orang
Islam, Allah akan melepaskan segala bala kesusahannya di akhirat, dan siapa yang menutup suatu aib orang Islam,
Allah akan menutup aibnya di hari kiamat.” (Riwayat Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas diterangkan betapa besar ganjaran orang-orang yang suka memberi pertolongan kepada
orang lain, sekiranya pertolongan itu adalah ikhlas karenaAllah SWT. Di samping itu juga dalam melakukan
pertolongan diperlukan adanya sifat ihsan, baik hati dan lemah lembut berserta dengan perasaan belas kasihan,
karena ini akan membawa kepada sikap bertanggung jawab, tidak angkuh dan ini merupakan kriteria orang-orang
yang berakhlak mulia, seperti yang digambarkan melalui sifat dan akhlak Rasulullah s.a.w. ‘Sesungguhnya akhlak
Rasulullah itu ialah seperti yang terdapat dalam al- Quran.’ (Riwayat Bukhari Muslim)
9. KESIMPULAN
-Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin manusia dapat bertahan hidup
sendirian tanpa bantuan pihak lain. Sehingga timbullah kesedaran untuk
saling tolong - menolong dan berta’awun.
- Memberikan bantuan haruslah dengan hati yang ikhlas agar orang yang
kita bantu merasa ringan dengan beban masalah yang dialami.
- Kebaikan yang telah diberikan orang lain hendaklah kita balas dengan
kebaikan juga.