3. Garis Pemisah antara
Berakhlak Tidak Berakhlak
agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang
tidak bernyawa karena salah satu misi yang
dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina
kembali akhlak manusia yang telah runtuh
sejak zaman para nabi yang terdahulu mulai
pada jaman penyembahan berhala oleh
pengikutnya yang telah menyeleweng
4. Akhlak manusia telah runtuh
Tradisi meminum arak,
menindas
suka mendzolimi kaum
yang rendah martabatnya
membuang anak,
membunuh
melakukan kezaliman sesuka hati
5.
6. Adapun Tujuan akhlak secara Khusus adalah :
1. Mensucikan Jiwa insaniyah dari iri, dengki,
bohong, khianat, dan lainnya yang termasuk
dalam akhlak yang jelek.
2. Supaya membiasakan diri untuk berakhlak
mulia seperti jujur, bersikap baik, amanah,
pemaaf dan lain nya yang termasuk kedalam
akhlak mahmudah.
7. “Sesungguhnya Allah
mencintai perkara-perkara
yang mulia dan membenci
perkara yang rendahan”
(HR Thobroni: 2894, Ibnu Adi I/114, al-Qudho’i 2/
89. lihat Ash-Shohihah: 1627)
"Sungguh seorang mu'min dapat meraih
derajat orang yang sholat dan puasa karena
akhlaknya yang bagus." (H R. Abu Dawud:
4798, Hakim I/60, Ibnu Hibban: 1927)
8. Imam Ibnul Qoyyim berkata: "Agama ini
seluruhnya adalah akhlak, barangsiapa
memperbaiki akhlaknya maka baik pula
agamanya." (Madarijus Salikin 2/320)
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan serta
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A'rof : 199)
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR. Ahmad 2/381, Bukhori dalam Adab Mufrod: 273, Hakim 2/613)
Imam Ibnu Sirin رحمه الله mengatakan: "Dahulu para
sahabat mempelajari adab sebagaimana mereka
mempelajari ilmu." (Tadzkirotus Sami'wal
Mutakallim hal. 14, oleh Ibnu Jama'ah al-Kinani, cet. Dar
Kutub llmiyyah. Lihat pula Mausu'ah al-Adab al-lslamiyyah
hal. 13, oleh Abdul Aziz Futuhi, cet. Dar
Thoyyibah)
10. Hubungan Akhlak dengan Islam
A. Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul dengan maksud utama untuk
membina dan menyempurnakan akhlak, sebagaimana dinyatakan dalam hadits, Artinya:
“bahwasanya aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak (Budi
pekerti)” (HR. Ahmad)
B. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga Rasulullah
pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik. Pendefinisian agama Islam dengan
akhlak yang baik itu sebanding dengan pendefinisian ibadah haji dengan wuquf di Arafah. Rasulullah saw pernah
menyebutkan,“Haji adalah Wukuf di Arafah.” Artinya tidak sah haji seseorang tanpa wukuf di Arafah.
C. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari
kiamat. Rasulullah saw bersabda:
Artinya: ”Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat
selain dari akhlak yang baik.”
D. Rasulullah menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran kualitas
imannya.
E. Islam menjadikan akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada
Allah SWT Misalnya: shalat, puasa, zakat dan haji.
F. Nabi Muhammad SAW selalu berdo’a agar Allah SWT membaikkan akhlak beliau.
11. Al-Mawardi berkata, dengan hadits ini dijelaskan bahwa
bagusnya akhlaq itu memasukkan pelakunya ke surga dan
mengharamkannya atas neraka, karena bagusnya akhlaq itu
adalah ungkapan (ekspresi) dari keadaan manusia yang mudah
perangainya, lemah lembut, wajah berseri-seri, tidak membuat
orang lari, bagus ucapannya; tetapi sifat-sifat ini terbatas
seukurannya pada tempat-tempat yang berhak untuk disikapi
demikian. Karena apabila melebihi batas yang baik maka
menjadi merunduk-runduk, dan bila diselewengkan dari
fungsinya maka menjadi pura-pura (kamuflase). Merendah-rendah
adalah hina, sedang pura-pura (kamuflase) adalah
tercela. (Al-Munawi, Faidhul Qadir juz 3/hal. 136).