Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan bagian tubuh lain. Gejalanya meliputi demam, batuk, keringat malam dan penurunan berat badan. Diagnosis membutuhkan tes darah atau dahak, dan pengobatan dilakukan dengan kombinasi empat obat selama 6 bulan untuk mencegah resistensi bakteri.
1. Penyakit TBC : Gejala, Penyebab,
Pengobatan
Disusun oleh :
Nindica Lindian Titis D.P.S /
16. 117 / 1C
2. PENGERTIAN TBC
Penyakit menular yang umum, dan dalam banyak
kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh
berbagai strain mikobakteria, umumnya mycobacterium
tuberculosis (disingkat "mtb" atau "mtbc"). Tuberkulosis
biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak
pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui
udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin,
atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.[2]
infeksi TB umumnya bersifat asimtomatikdan laten. .
3. Gejala Penyakit TBC
Gejala TBC Paru Primer
-Demam dan badan lemas
-Batuk Sakit dada
-Keringat malam
-Nafsu makan yang buruk
-Berat badan turun atau rendah
5. Gejala TBC ekstra paru
-
-TBC kelenjar getah bening (sekitar 25% dari kasus), hal itu
dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar, biasanya pada sisi
dan pangkal leher.
-TBC tulang dan sendi (sekitar 8% dari kasus), tulang dan
sendi akan membengkakn dan sakit paling sering pada tulang
belakang, pinggul dan lutut.
-TBC urogenital (sekitar 15% dari kasus) dapat
menyebabkan nyeri pada sisi (antara tulang rusuk dan pinggul),
sering buang air kecil, rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang
air kecil, dan kencing berdarah.
6. Diagnosis TBC
Tidak cukup hanya berpedoman pada gejala
seseorang, apakah seseorang memiliki penyakit TBC
atau tidak harus dipastikan melalui pemeriksaan
penunjang, baik berupa tes darah, dahak, foto rongsin,
PCR atau lainnya. Hal ini sangat penting karena
pengobatan hanya dilakukan ketika diagnosis sudah
pasti, mengingat efek samping obat yang tidak sedikit
serta resiko resistensi.
7. Pengobatan TBC
Dokter biasanya mengobati penyakit TBC dengan
menggunakan kombinasi empat obat, seperti isoniazid
(INH / H), rifampisin (R), pirazinamid (Z) dan ethambutol
(E). Kombinasi obat-obat TBC ini dianggap sebagai
pengobatan lini pertama. Terapi biasanya berlangsung 6
bulan atau lebih.
Hal ini sangat penting untuk mematuhi pemakaian
dengan meminum obat-obat ini secara teratur tanpa putus
seperti yang telah ditentukan oleh dokter. Hal ini sangat
penting untuk mencegah agar bakteri tidak resisten atau
kebal terhadap obat tersebut.
8. Pengobatan TBC Paru dan Ekstra
Paru
Extensively drug-resistant (XDR-TB) strain yang
telah diidentifikasi di banyak negara di seluruh dunia.
Strain yang resisten terhadap obat isoniazid,
rifampisin, dan keluarga aminoglikosida (seperti
kanamisin), dan keluarga obat kuinolon (seperti
levofloxacin dan moksifloksasin). TB-XDR sangat sulit
diobati, dan kadang-kadang, memerlukan operasi
untuk menghilangkan bagian paru-paru yang sakit.