Penelitian ini membahas frasa verbal bahasa Indonesia dalam koran Kedaulatan Rakyat. Tujuannya adalah mengetahui makna dan jenis frasa verbal dalam koran tersebut. Data berupa kalimat yang mengandung frasa verbal diambil dari Kedaulatan Rakyat bulan Januari 2011. Analisis data menggunakan metode agih dan teknik balik. Hasilnya disajikan secara informal.
1. A Judul Penelitian : Frasa Verbal Bahasa Indonesia dalam Koran
Kedaulatan Rakyat
B Bidang Ilmu : Bahasa
C Latar Belakang Masalah
Frasa verbal ialah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba
sebagai intinya tetapi bentuk ini tidak merupakan klausa.
Dilihat dari konstruksinya, frasa verbal terdiri atas verba inti dan kata lain yang bertindak
sebagai penambah arti verba tersebut. Posisi kata pendamping ini tegar (fixed) sehingga
tidak dipindahkan secara bebas ke posisi lain. Perlu ditegaskan bahwa unsur pengisi subjek,
objek, dan pelengkap tidak termasuk dalam frasa verbal. Frasa verbal terdiri atas frasa verbal
endosentrik atributif dan frasa verbal endosentrik koordinatif.
Alasan yang mendorong peneliti tertarik untuk meneliti Frasa Verbal Bahasa Indonesia
dalam Koran Kedaulatan Rakyat diantaranya: Frasa Verbal Bahasa Indonesia dalam Koran
Kedaulatan Rakyat belum banyak yang meneliti tentang hal tersebut. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk meneliti frasa verbal tersebut. Penelitian ini akan membahas tentang
makna frasa verbal dalam koran Kedaulatan Rakyat dan jenis frasa verbal yang terdapat
dalam koran Kedaulatan Rakyat karena masih banyak orang yang belum mengetahui tentang
hal tersebut.
D Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1 Apakah makna frasa verbal dalam koran Kedaulatan Rakyat?
2 Jenis frasa verbal apa sajakah yang terdapat koran Kedaulatan Rakyat?
1
2. E Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui makna frasa verbal dalam koran Kedaulan Rakyat.
2 Untuk mengetahui jenis frasa verbal yang terdapat koran Kedaulatan Rakyat.
F Manfaat Penelitian
Manfaat yang diambil dalam penelitian ini adalah
1 Manfaat Praktis
Penelitian dapat memberikan masukan yang positif dalam pengenalkan frasa verbal
bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan pengetahuan bagi pengguna bahasa
khususnya bahasa Indonesia.
2 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan masukan tentang frasa verbal bahasa Indonesia.
Serta sebagai referensi bagi bahasa Indonesia.
G Kajian Pustaka
1 Pengertian Frasa dan Frasa Verbal
Frase merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak
melampaui batas fungsi unsur klausa (Ramlan, 2005: 138).
Frasa verbal adalah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan
verba sebagai intinya tetapi bentuk ini tidak merupakan klausa (Hasan Alwi, dkk, 2003:
157).
Frase verbal atau frase golongan V ialah frase yang mempunyai distribusi yang sama
dengan kata verbal (Ramlan, 2005: 154).
2
3. 2 Jenis-Jenis Frasa Verbal
Dilihat dari konstruksinya, frasa verbal terdiri atas verba inti dan kata lain yang bertindak
sebagai penambah arti verba tersebut. Dilihat dari konstruksinya frasa verbal terdiri atas:
a Frasa Endosentrik Atributif
Frasa verbal yang endosentrik atributif terdiri atas inti verba dan pewatas
(modifier) yang ditempatkan di muka atau di belakang verba inti. Yang di muka
dinamakan pewatas depan dan yang di belakang dinamakan pewatas belakang.
Salah satu kelompok kata yang dapat berfungsi sebagai pewatas depan adalah
akan, harus, dapat (atau bisa), boleh, suka, ingin, dan mau. Dilihat dari segi
urutannya, akan selalu mendahului yang lain, dan kata harus mendahului dapat
(bisa), boleh, suka, ingin, dan mau. Dengan demikian, akan kita peroleh frasa verbal
seperti
akan harus harus boleh
harus dapat akan suka
akan bisa akan harus bisa
harus mau akan harus mau
Contoh:
1 Pemerintah akan menertibkan pengurusan sertifikat tanah.
2 Kami harus memeriksa semua barang yang masuk.
3 Kita akan harus mengambil langkah yang lebih cepat.
4 Mereka harus dapat menyelesaikan tugas itu minggu ini.
3
4. b Frasa Endosentrik Koordinatif
Wujud frasa endosentrik koordinatif sangatlah sederhana, yakni dua verba yang
digabungkan dengan memakai kata penghubung dan dan atau. Tentu saja, sebagai
verba bentuk itu juga dapat didahului atau diikuti oleh pewatas depan dan pewatas
belakang.
Contoh
1 Mereka menangis dan meratapi nasibnya.
2 Kami pergi atau menunggu kamu dulu?
3 Orang yang beriman kuat tidak akan menangis dan meratapi nasibnya.
4 Anak umumnya harus mematuhi dan melaksanakan ajaran orang tuanya.
5 Dia tidak akan mengakui atau mengingkari perbuatannya.
6 Sesudah ujian kami akan makan dan minum lagi di kantin.
Pewatas depan dan pewatas belakang pada frasa koordinatif seperti ini memberi
keterangan tambahan pada kedua verba yang bersangkutan dan bukan pada verba
yang pertama saja. Dengan demikian maka pada kalimat (5) pewatas tidak akan
memberi keterangan tambahan pada mengakui dan mengingkari, bukan pada
mengakui saja.
3 Fungsi Verba dan Frasa Verbal
Jika ditinjau dari segi fungsinya, verba (maupun frasa verbal) terutama
menduduki fungsi predikat. Walaupun demikian, verba dapat pula menduduki lain
seperti subjek, objek, dan keterangan.
1 Verba dan Frasa Verbal sebagai Predikat
4
5. Verba berfungsi terutama sebagai predikat atau sebagai inti predikat
kalimat. Predikat kalimat adalah frasa verbal, tetapi diikuti oleh unsur-unsur lain.
(1 Kaca jendela itu pecah.
(2 Orang tuanya bertani.
(3 Kedua sahabat itu berpeluk-pelukan.
(4 Mobil yang ditumpakinya tahan peluru.
2 Verba dan Frasa Verbal sebagai Subjek
Kalimat yang di dalamnya terdapat verba dan perluasannya (yang berupa
objek, pelengkap, dan/atau keterangan) dapat berfungsi sebagai subjek. Pada
umumnya verba yang berfungsi sebagai subjek adalah verba inti, tanpa pewatas
depan ataupun pewatas belakang.
(1 Membaca telah memperluas wawasan pikirannya.
(2 Bersenam setiap pagi membuat orang itu terus sehat.
(3 Makan sayur-sayuran dengan teratur dapat meningkatkan kesehatan.
3 Verba dan Frasa Verbal sebagai Objek
Dalam kalimat yang di dalamnya terdapat verba dan frasa verba dengan
perluasannya berfungsi sebagai objek.
(1 Dia sedang mengajarkan menari pada adiknya.
(2 Dia mencoba tidur lagi tanpa bantal.
4 Verba dan Frasa Verbal sebagai Pelengkap
Verba dan frasa verbal beserta perluasannya dapat berfungsi sebagai
pelengkap dalam kalimat.
(1 Dia sudah berani merokok.
(2 Mertuanya merasa tidak bersalah.
5
6. 5 Verba dan Frasa Verbal sebagai Keterangan
Kalimat yang di dalamnya terdapat verba dan perluasannya berfungsi
sebagai keterangan.
(1 Ibu sudah pergi berbelanja.
(2 Paman datang berkunjung minggu yang lalu.
6 Verba yang Bersifat Atributif
Verba (bukan frasa) yang bersifat atributif, yaitu memberikan keterangan
tambahan pada nomina. Dengan demikian, sifat itu ada pada tataran frasa.
(1 Anjing tidur tidak boleh diganggu.
(2 Negara kita sedang dalam situasi berbahaya.
(3 Emosi tidak terkendali sangat merugikan.
7 Verba yang Bersifat Apositif
Verba dan perluasannya dapat bersifat apositif, yaitu sebagai keterangan
yang ditambahkan atau diselipkan.
(1 Pekerjaannya, mengajar, sudah ditinggalkan.
(2 Usaha Pak Suroso, berdagang kain, tidak begitu maju.
6
7. H Metodologi Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Meleong, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantitatif lainnya. Jadi, dalam
penelitian ini akan mendeskripsikan frasa verbal bahasa Indonesia dalam koran
Kedaulatan Rakyat.
2 Data dan Sumber data
Data yang diambil berupa kalimat yang di dalamnya terdapat frasa verbal.
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari koran Kedaulatan Rakyat Bulan
Januari Tahun 2011.
3 Metode dan Teknik Penyediaan Data
Dalam penelitian ini penyediaan data menggunakan metode simak. Teknik
penyediaan data dalam penelitian ini adalah teknik baca dan teknik catat. Teknik baca
dilakukan dengan membaca beberapa bagian dari koran Kedaulatan Rakyat. Teknik
catat dilakukan dengan melakukan pencatatan pada kartu-kartu data yang kemudian
dilanjutkan dengan klasifikasi.
4 Metode dan Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode agih.
7
8. Metode agih yaitu metode yang pelaksanaannya dengan menggunakan bahasa yang
bersangkutan sebagai unsur penentunya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik balik.
Teknik balik yaitu teknik yang dilakukan dengan mengubah struktur satuan lingual yang
bersangkutan.
5 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Langkah terakhir dari penelitian ini adalah melakukan tahap penyajian hasil
analisis data. Metode yang digunakan adalah metode informal yaitu penyajian hasil
analisis data dengan kata-kata biasa. Dalam hal ini tentunya teknik penyajian hasil
analisis data harus akurat dengan hasil pembahasannya.
8
9. DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/definisi-jenis-macam-frasa.html
Kedaulatan Rakyat (Januari 2010).
M. Ramlan. 2005. Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.
Meleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
9
10. DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/definisi-jenis-macam-frasa.html
Kedaulatan Rakyat (Januari 2010).
M. Ramlan. 2005. Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.
Meleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
9