SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan pendidikan dalam supervisi merupakan suatu kemampuan
dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan
orang lain yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tujuan
tertentu.Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, guru merupakan komponen
sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus.
Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan
maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga
pendidikan terlatih dengan baik. Potensi sumber daya guru itu perlu terus
bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial.
Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk
terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk
mendidik tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara
professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi
dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan
tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya
pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang
dimiliki, baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam
selubung aktualisasi kebijakan pendidikan.
Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan
melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya
meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga
kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun
kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Untuk dapat
menjaga keprofesionalan guru maka sangat diperlukan seorang pemimpin yang
2
selalu mengawasi kinerja bawahannya. Melalui kegiatan supervisi itulah hal
tersebut dapat di laksanakan.
Seorang pemimpin sebagai supervisor pendidikan bertugas sebagai
pembimbing para guru untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan menciptakan
situasi belajar mengajar yang baik. Untuk itu supervisor dalam melakukan
tugasnya memerlukan pendekatan, model, dan gaya kepemimpinan yang tepat
sehingga dengan cara-cara ini supervisor berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan dalam supervisi pendidikan?
2. Apa saja pendekatan kepemimpinan yang harus dilakukan seorang
pemimpin (supervisor) dalam mensupervisi di bidang pendidikan?
3. Apa saja model-model kepemimpinan dalam supervisi pendidikan?
4. Apa saja macam-macam gaya kepemimpinan dalam supervisi
pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kepemimpinan dalam supervisi pendidikan.
2. Mengetahui pendekatan kepemimpinan yang harus dilakukan seorang
pemimpin (supervisor) dalam mensupervisi di bidang pendidikan.
3. Mengetahui model-model kepemimpinan dalam supervisi pendidikan.
4. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan dalam supervisi
pendidikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan.
Kita sering mendengar istilah kepemimpinan dan banyak pendapat tentang
pengertian kepemimpinan, antara lain:
a. Kepemimpinan merupakan orang yang memiliki kewenangan untuk
memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau
mempengaruhi orang lain (bawahan) melalui pola hubungan yang baik guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan[1].
b. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran[2].
c. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perubahan
perilaku orang lain, baik langsung maupun tidak langsung[3].
d. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan bersama[4].
e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dalam situasi tertentu[5].
Apabila kita kaji dalam Al-Qur’an, ada beberapa ayat yang mengisyaratkan
tentang kepemimpinan, di antara ayat tersebut[6]:
َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ب‬َ‫ه‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ ٍ‫ُن‬‫ي‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َّ‫ر‬ُ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬‫َّا‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ذ‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ ِ‫اج‬"‫ا‬‫ام‬َ‫م‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ق‬
Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada
kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Furqon: 74).
4
ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ ‫ا‬‫ام‬َ‫م‬ِ‫م‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َّ‫م‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫م‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ‫ذ‬ِ‫م‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ظ‬‫ال‬ ‫ِي‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ذ‬
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat
(perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim
berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku
(ini) tidak mengenai orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 124).
َ‫ء‬‫َا‬‫ت‬‫ي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ِ‫ئ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬َ‫و‬ ۖ ِ‫ة‬‫َا‬‫ك‬َّ‫الز‬
Artinya: “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada,
mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan
hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah”. (QS. Al-Anbiya’: 73)[7].
Dari beberapa ayat dan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu.
Apabila pengertian kepemimpinan dipadukan dengan pengertian
pendidikan, maka akan muncul pengertian kepemimpinan pendidikan.
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat
lebih efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran[8].
Dalam supervisi pendidikan salah satu kunci yang sangat menentukan
keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya adalah kepala sekolah.
Keberhasilan kepala sekolah dalam mencapai tujuannya secara dominan
5
ditentukan oleh keandalan manajemen sekolah yang bersangkutan, sedangkan
keandalan manajemen sekolah sangat dipengaruhi oleh kapasitas kepemimpinan
kepala sekolahnya. Hal ini tidak berarti peranan kepala sekolah hanya sekadar
sebagai permimpin (leader) karena masih banyak peranan yang lainnya. Untuk
lingkungan pendidikan, kepemimpinan pendidikan adalah kepemimpinan yang
fokus pada peningkatan mutu pendidikan[9].
Dari kedua pengertian kepemimpinan pendidikan di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan
proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang
lain yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Pendekatan Kepemimpinan
Pada dasarnya terdapat tiga pendekatan utama dalam kepemimpinan, yaitu
pendekatan sifat, pendekatan perilaku dan pendekatan situasional (contingency).
a. Pendekatan Sifat.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pemimpin mempunyai beberapa sifat
kepribadian yang sama yang dibawa sejak lahir[10].
Banyak ahli yang telah berusaha meneliti dan mengemukakan pendapatnya
mengenai sifat-sifat baik manakah yang diperlukan bagi seorang pemimpin agar
dapat sukses dalam kepemimpinannya. Ghizeli dan Stogdil, misalnya
mengemukakan adanya lima sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin, yaitu
kecerdasan, kemampuan mengawasi, inisiatif, ketenangan diri, dan kepribadian.
Thierauf dan teman – teman mengemukakan 16 sifat kepemimpinan yang baik,
yaitu kecerdasan, inisiatif, daya khayal, bersemangat, optimisme, individualisme,
keberanian, keaslian, kesediaan menerima, kemampuan berkomunikasi, rasa
perlakuan yang wajar terhadap sesame, kepribadian, keuletan, manusiawi,
kemampuan mengawasi, dan ketenangan diri. Meskipun telah banyak peneliti
tentang sifat- sifat kepemimpinan, hingga kini para peneliti tidak berhasil
6
menemukan satu atau jumlah sifat yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin[11].
b. Pendekatan Perilaku.
Pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan
pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang
bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan nampak dari cara melakukan
sesuatu pekerjaan, antara lain akan nampak dari cara memberikan perintah, cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara
mendorong semangat bawahannya, cara memberikan bimbingan, cara
menegakkan disiplin, cara mengawasi pekerjaan bawahannya, cara meminta
laporan dari bawahannya, cara memimpin rapat, cara menegur kesalahan
bawahannya, dan lain sebagainya[12].
c. Pendekatan Situasional (Contingency).
Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan pada asumsi bahwa
keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh sifat-sifat dan perilaku
pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam organisasi[13].
Di samping itu, sebagian besar penelitian masa kini menyimpulkan bahwa tidak
ada satu pun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manager di bawah seluruh
kondisi. Pendekatan situasional-contingency menggambarkan bahwa gaya yang
digunakan adalah bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas,
organisasi, dan variabel-variabel lingkungan lainnya[14].
3. Model Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan.
Menurut Ngalim Purwanto (2003), kepemimpinan supervisor memiliki tiga
model, yaitu model kepemimpinan kontingensi Fiedler, model kepemimpinan tiga
dimensi, dan model kepemimpinan lima faktor[15].
a. Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler.
7
Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh oleh Fred E. Fiedler, ia berpendapat
bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya ditentukan oleh suatu gaya
kepemimpinan yang diterapkannya. Dengan kata lain, tidak ada seorang
pemimpin yang dapat berhasil hanya dengan menerapkan satu macam gaya untuk
semua situasi. Seorang pemimpin akan cenderung berhasil dalam menjalankan
kepemimpinannya yang berlainan untuk menghadapi situasi yang berbeda.
Menurut pendekatan ini, ada tiga variabel yang menentukan efektif tidaknya
kepemimpinan, yaitu:
1) hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin;
2) derajat struktur tugas, dan
3) kedudukan kekuasaan pimpinan.
Menurut Fieldler, hubungan pemimpin dengan yang dipimpin merupakan variabel
yang terpenting dalam menentukan dalam situasi yang menguntungkan. Drajat
struktur tugas merupakan masukan kedua sangat penting bagi situasi yang
menguntungkan, dan kedudukan kekuasaan pemimpin yang diperoleh melalui
wewenang formal merupakan dimensi penting ketiga dari situasi.
b. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi.
Model kepemimpinan ini dikemukakan oleh Wiliam J. Redin (1970). Model ini
dinamakan tree-dimensional-model arena dalam pendekatannya menghubungkan
tiga kelompok gaya kepemimpinan, yang disebutnya gaya dasar, gaya efektif, dan
gaya tak efektif menjadi satu kesatuan.
c. Model Kontinum Berdasarkan Banyaknya Peran Serta Bawahan Dalam
Pengambilan Putusan.
Pengembangan model kepemimpinan ini adalah Vroom dan Yetton: keduanya
berpendapat ada dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar bagi
pemimpin untuk mengikutsertakan atau tidak mengikut sertakan atau tidak
mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan putusan. Dua macam kondisi
tersebut ialah:
8
1) tingkat keefektifan teknis di antara para bawahan;
2) tingkat motivasi serta dukungan para bawahan.
Berdasarkan kedua macam kondisi tersebut seorang pemimpin dapat memilih
salah satu dari empat gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam
hubungannya dengan perbuatan manusia.
4. Gaya Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan.
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam
mempengaruhi orang lain[16].
Hal yang umum di setiap organisasi atau lembaga akan menjumpai
berbagai gaya serta corak kepemimpinan. Gaya-gaya kepemimpinan supervisor
pendidikan yang masuk pada golongan salah satu kepemimpinan supervisor
pendidikan itu ditentukan oleh cara dan sikap dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Kurt Lewin, Lippit dan White (1939), membedakan ketiga gaya
kepemimpinan[17].
1. Gaya kepemimpinan yang autocratic.
Pemimpin menentukan semua kebijakan, kemudian memberikan petunjuk untuk
penerapannya. Hanya pemimpinlah yang perlu dilaksanakan. Pemimpinlah yang
menentukan langkah-langkah dan interaksi yang perlu dilaksanakan. Pemimpin
yang autocratic sering disebut dengan birokrat. Ciri gaya pemimpin seperti ini
adalah memberikan kebebasan kepada staf sesuai dengan batas-batas
kebijakannya yang cukup ketat.
2. Gaya kepemimpinan yang democratic.
Pemimpin menyarankan kepada anggota kelompok untuk mengembangkan
keputusannya sendiri. Anggota kelompok diberikan kebebasan melakukan
kegiatan dan berinteraksi satu sama lain, pemimpin hanya memberikan wawasan
kepada anggota kelompok tentang tugas kelompok yang harus dikerjakan dan
langkah yang harus diambil.
9
3. Gaya kepemimpinan laissez faire.
Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh kepada kelompok.
Dukungan fasilitas dan sumber daya sudah tersedia dan anggota diminta bekerja
secara optimal. Pemimpin hanya bertugas memberikan tanggapan jika ada
pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pemimpin dengan gaya laissez faire disebut
juga dengan liberator.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Apabila dipadukan dengan pendidikan, maka akan
muncul istilah kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan pendidikan adalah
suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan
menggerakkan orang lain yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Pada dasarnya terdapat tiga pendekatan utama dalam kepemimpinan, yaitu
pendekatan sifat, pendekatan perilaku dan pendekatan situasional (contingency).
3. Kepemimpinan supervisor memiliki tiga model, yaitu model kepemimpinan
kontingensi Fiedler, model kepemimpinan tiga dimensi, dan model kontinum
berdasarkan banyaknya peran serta bawahan dalam penganbilan putusan.
4. Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin
dalam mempengaruhi orang lain. Menurut Kurt Lewin, Lippit dan White (1939),
membedakan ketiga gaya kepemimpinan, yaitu: gaya kepemimpinan yang
autocratic, gaya kepemimpinan yang democratic, dan gaya kepemimpinan laissez
faire.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto 1998. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan.
Jakarta: PT. Bina Aksara.
Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Husaini Usman. 2013. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan) Edisi
4. Yogyakarta: Bumi Aksara.
I Komang Ardana, dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Made Pidarta. 2003. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: PT Rineka Cipta.
M. Fahim Tharaba. 2016. Kepemimpinan Pendidikan Islam. Malang: CV. Dream Litera
Buana.
Ngalim Purwanto. 2003. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.
__________. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
__________. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Susatyo Herlamabng. 2014. Perilaku Organisasi (Cara Mudah Mempelajari Perilaku
Manusia dalam Sebuah Organisasi). Yogyakarta: Gosyen Publishing.
T. Hani Handoko. 2014. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia Edisi
2. Yogyakarta: BPFE.

More Related Content

What's hot

Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarShoffan shoffa
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahRirie Nurmala
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamRetno Nindia
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanSpingibib Yuki
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogikKompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogikDedy EnHa
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didikUrwatul Wutsqo
 
2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx
2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx
2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptxhilmaaulia9
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Pp Management Teknologi Pendidikan
Pp Management Teknologi PendidikanPp Management Teknologi Pendidikan
Pp Management Teknologi Pendidikannana
 
PPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMPPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMNikmatul W
 
Manajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenFeni Prasetiya
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2dpyulianti
 
Manajemen Sarana dan Prasana Pendidikan
Manajemen Sarana dan Prasana PendidikanManajemen Sarana dan Prasana Pendidikan
Manajemen Sarana dan Prasana Pendidikanreni_hapsari
 

What's hot (20)

Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolah
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikan
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogikKompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didik
 
2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx
2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx
2 Pengembangan Modul Ajar kurikulum Merdeka_Masykuri 2022.pptx
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Pp Management Teknologi Pendidikan
Pp Management Teknologi PendidikanPp Management Teknologi Pendidikan
Pp Management Teknologi Pendidikan
 
PPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMPPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQM
 
Manajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantren
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Manajemen Sarana dan Prasana Pendidikan
Manajemen Sarana dan Prasana PendidikanManajemen Sarana dan Prasana Pendidikan
Manajemen Sarana dan Prasana Pendidikan
 

Similar to Kepemimpinan Pendidikan

UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdfUEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdfsultansahrir1
 
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdfUEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdfsultansahrir1
 
Presentation kepem efektif
Presentation kepem efektifPresentation kepem efektif
Presentation kepem efektifHoras Pakpahan
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanVonny Effendi
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikanasepnur4
 

Similar to Kepemimpinan Pendidikan (20)

183829735 perilaku-pemimpin
183829735 perilaku-pemimpin183829735 perilaku-pemimpin
183829735 perilaku-pemimpin
 
183829735 perilaku-pemimpin
183829735 perilaku-pemimpin183829735 perilaku-pemimpin
183829735 perilaku-pemimpin
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdfUEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
 
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdfUEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
UEU-Course-17306-MODUL 1-14 PSD 471 KEP PENDIDIKAN.Image.Marked.pdf
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
Presentation kepem efektif
Presentation kepem efektifPresentation kepem efektif
Presentation kepem efektif
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Bab3 pd
Bab3 pdBab3 pd
Bab3 pd
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
3 kepemimpinan
3 kepemimpinan3 kepemimpinan
3 kepemimpinan
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Kepemimpinan Pendidikan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan pendidikan dalam supervisi merupakan suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu.Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Untuk dapat menjaga keprofesionalan guru maka sangat diperlukan seorang pemimpin yang
  • 2. 2 selalu mengawasi kinerja bawahannya. Melalui kegiatan supervisi itulah hal tersebut dapat di laksanakan. Seorang pemimpin sebagai supervisor pendidikan bertugas sebagai pembimbing para guru untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. Untuk itu supervisor dalam melakukan tugasnya memerlukan pendekatan, model, dan gaya kepemimpinan yang tepat sehingga dengan cara-cara ini supervisor berhasil dalam melaksanakan tugasnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kepemimpinan dalam supervisi pendidikan? 2. Apa saja pendekatan kepemimpinan yang harus dilakukan seorang pemimpin (supervisor) dalam mensupervisi di bidang pendidikan? 3. Apa saja model-model kepemimpinan dalam supervisi pendidikan? 4. Apa saja macam-macam gaya kepemimpinan dalam supervisi pendidikan? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian kepemimpinan dalam supervisi pendidikan. 2. Mengetahui pendekatan kepemimpinan yang harus dilakukan seorang pemimpin (supervisor) dalam mensupervisi di bidang pendidikan. 3. Mengetahui model-model kepemimpinan dalam supervisi pendidikan. 4. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan dalam supervisi pendidikan.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan. Kita sering mendengar istilah kepemimpinan dan banyak pendapat tentang pengertian kepemimpinan, antara lain: a. Kepemimpinan merupakan orang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain (bawahan) melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan[1]. b. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran[2]. c. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perubahan perilaku orang lain, baik langsung maupun tidak langsung[3]. d. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama[4]. e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dalam situasi tertentu[5]. Apabila kita kaji dalam Al-Qur’an, ada beberapa ayat yang mengisyaratkan tentang kepemimpinan, di antara ayat tersebut[6]: َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ب‬َ‫ه‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ ٍ‫ُن‬‫ي‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َّ‫ر‬ُ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬‫َّا‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ذ‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ ِ‫اج‬"‫ا‬‫ام‬َ‫م‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ق‬ Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Furqon: 74).
  • 4. 4 ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ ‫ا‬‫ام‬َ‫م‬ِ‫م‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َّ‫م‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫م‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ‫ذ‬ِ‫م‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ظ‬‫ال‬ ‫ِي‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ذ‬ Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 124). َ‫ء‬‫َا‬‫ت‬‫ي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ِ‫ئ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬َ‫و‬ ۖ ِ‫ة‬‫َا‬‫ك‬َّ‫الز‬ Artinya: “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah”. (QS. Al-Anbiya’: 73)[7]. Dari beberapa ayat dan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila pengertian kepemimpinan dipadukan dengan pengertian pendidikan, maka akan muncul pengertian kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran[8]. Dalam supervisi pendidikan salah satu kunci yang sangat menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya adalah kepala sekolah. Keberhasilan kepala sekolah dalam mencapai tujuannya secara dominan
  • 5. 5 ditentukan oleh keandalan manajemen sekolah yang bersangkutan, sedangkan keandalan manajemen sekolah sangat dipengaruhi oleh kapasitas kepemimpinan kepala sekolahnya. Hal ini tidak berarti peranan kepala sekolah hanya sekadar sebagai permimpin (leader) karena masih banyak peranan yang lainnya. Untuk lingkungan pendidikan, kepemimpinan pendidikan adalah kepemimpinan yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan[9]. Dari kedua pengertian kepemimpinan pendidikan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Pendekatan Kepemimpinan Pada dasarnya terdapat tiga pendekatan utama dalam kepemimpinan, yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku dan pendekatan situasional (contingency). a. Pendekatan Sifat. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pemimpin mempunyai beberapa sifat kepribadian yang sama yang dibawa sejak lahir[10]. Banyak ahli yang telah berusaha meneliti dan mengemukakan pendapatnya mengenai sifat-sifat baik manakah yang diperlukan bagi seorang pemimpin agar dapat sukses dalam kepemimpinannya. Ghizeli dan Stogdil, misalnya mengemukakan adanya lima sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin, yaitu kecerdasan, kemampuan mengawasi, inisiatif, ketenangan diri, dan kepribadian. Thierauf dan teman – teman mengemukakan 16 sifat kepemimpinan yang baik, yaitu kecerdasan, inisiatif, daya khayal, bersemangat, optimisme, individualisme, keberanian, keaslian, kesediaan menerima, kemampuan berkomunikasi, rasa perlakuan yang wajar terhadap sesame, kepribadian, keuletan, manusiawi, kemampuan mengawasi, dan ketenangan diri. Meskipun telah banyak peneliti tentang sifat- sifat kepemimpinan, hingga kini para peneliti tidak berhasil
  • 6. 6 menemukan satu atau jumlah sifat yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk membedakan pemimpin dan bukan pemimpin[11]. b. Pendekatan Perilaku. Pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan nampak dari cara melakukan sesuatu pekerjaan, antara lain akan nampak dari cara memberikan perintah, cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong semangat bawahannya, cara memberikan bimbingan, cara menegakkan disiplin, cara mengawasi pekerjaan bawahannya, cara meminta laporan dari bawahannya, cara memimpin rapat, cara menegur kesalahan bawahannya, dan lain sebagainya[12]. c. Pendekatan Situasional (Contingency). Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan pada asumsi bahwa keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh sifat-sifat dan perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam organisasi[13]. Di samping itu, sebagian besar penelitian masa kini menyimpulkan bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manager di bawah seluruh kondisi. Pendekatan situasional-contingency menggambarkan bahwa gaya yang digunakan adalah bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas, organisasi, dan variabel-variabel lingkungan lainnya[14]. 3. Model Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan. Menurut Ngalim Purwanto (2003), kepemimpinan supervisor memiliki tiga model, yaitu model kepemimpinan kontingensi Fiedler, model kepemimpinan tiga dimensi, dan model kepemimpinan lima faktor[15]. a. Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler.
  • 7. 7 Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh oleh Fred E. Fiedler, ia berpendapat bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya ditentukan oleh suatu gaya kepemimpinan yang diterapkannya. Dengan kata lain, tidak ada seorang pemimpin yang dapat berhasil hanya dengan menerapkan satu macam gaya untuk semua situasi. Seorang pemimpin akan cenderung berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya yang berlainan untuk menghadapi situasi yang berbeda. Menurut pendekatan ini, ada tiga variabel yang menentukan efektif tidaknya kepemimpinan, yaitu: 1) hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin; 2) derajat struktur tugas, dan 3) kedudukan kekuasaan pimpinan. Menurut Fieldler, hubungan pemimpin dengan yang dipimpin merupakan variabel yang terpenting dalam menentukan dalam situasi yang menguntungkan. Drajat struktur tugas merupakan masukan kedua sangat penting bagi situasi yang menguntungkan, dan kedudukan kekuasaan pemimpin yang diperoleh melalui wewenang formal merupakan dimensi penting ketiga dari situasi. b. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi. Model kepemimpinan ini dikemukakan oleh Wiliam J. Redin (1970). Model ini dinamakan tree-dimensional-model arena dalam pendekatannya menghubungkan tiga kelompok gaya kepemimpinan, yang disebutnya gaya dasar, gaya efektif, dan gaya tak efektif menjadi satu kesatuan. c. Model Kontinum Berdasarkan Banyaknya Peran Serta Bawahan Dalam Pengambilan Putusan. Pengembangan model kepemimpinan ini adalah Vroom dan Yetton: keduanya berpendapat ada dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar bagi pemimpin untuk mengikutsertakan atau tidak mengikut sertakan atau tidak mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan putusan. Dua macam kondisi tersebut ialah:
  • 8. 8 1) tingkat keefektifan teknis di antara para bawahan; 2) tingkat motivasi serta dukungan para bawahan. Berdasarkan kedua macam kondisi tersebut seorang pemimpin dapat memilih salah satu dari empat gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam hubungannya dengan perbuatan manusia. 4. Gaya Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan. Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain[16]. Hal yang umum di setiap organisasi atau lembaga akan menjumpai berbagai gaya serta corak kepemimpinan. Gaya-gaya kepemimpinan supervisor pendidikan yang masuk pada golongan salah satu kepemimpinan supervisor pendidikan itu ditentukan oleh cara dan sikap dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Kurt Lewin, Lippit dan White (1939), membedakan ketiga gaya kepemimpinan[17]. 1. Gaya kepemimpinan yang autocratic. Pemimpin menentukan semua kebijakan, kemudian memberikan petunjuk untuk penerapannya. Hanya pemimpinlah yang perlu dilaksanakan. Pemimpinlah yang menentukan langkah-langkah dan interaksi yang perlu dilaksanakan. Pemimpin yang autocratic sering disebut dengan birokrat. Ciri gaya pemimpin seperti ini adalah memberikan kebebasan kepada staf sesuai dengan batas-batas kebijakannya yang cukup ketat. 2. Gaya kepemimpinan yang democratic. Pemimpin menyarankan kepada anggota kelompok untuk mengembangkan keputusannya sendiri. Anggota kelompok diberikan kebebasan melakukan kegiatan dan berinteraksi satu sama lain, pemimpin hanya memberikan wawasan kepada anggota kelompok tentang tugas kelompok yang harus dikerjakan dan langkah yang harus diambil.
  • 9. 9 3. Gaya kepemimpinan laissez faire. Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh kepada kelompok. Dukungan fasilitas dan sumber daya sudah tersedia dan anggota diminta bekerja secara optimal. Pemimpin hanya bertugas memberikan tanggapan jika ada pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pemimpin dengan gaya laissez faire disebut juga dengan liberator.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila dipadukan dengan pendidikan, maka akan muncul istilah kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang fokus pada peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Pada dasarnya terdapat tiga pendekatan utama dalam kepemimpinan, yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku dan pendekatan situasional (contingency). 3. Kepemimpinan supervisor memiliki tiga model, yaitu model kepemimpinan kontingensi Fiedler, model kepemimpinan tiga dimensi, dan model kontinum berdasarkan banyaknya peran serta bawahan dalam penganbilan putusan. 4. Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain. Menurut Kurt Lewin, Lippit dan White (1939), membedakan ketiga gaya kepemimpinan, yaitu: gaya kepemimpinan yang autocratic, gaya kepemimpinan yang democratic, dan gaya kepemimpinan laissez faire.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto 1998. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara. Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Husaini Usman. 2013. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan) Edisi 4. Yogyakarta: Bumi Aksara. I Komang Ardana, dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu. Made Pidarta. 2003. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: PT Rineka Cipta. M. Fahim Tharaba. 2016. Kepemimpinan Pendidikan Islam. Malang: CV. Dream Litera Buana. Ngalim Purwanto. 2003. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. __________. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. __________. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susatyo Herlamabng. 2014. Perilaku Organisasi (Cara Mudah Mempelajari Perilaku Manusia dalam Sebuah Organisasi). Yogyakarta: Gosyen Publishing. T. Hani Handoko. 2014. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.