1. “Fungsi Psikis”
S E N S A S I D A N P R E S E P S I , B E R F I K I R D A L A M B E L A J A R ,
M O T I V A S I , E M O S I , S I K A P D A N P R A S A N G K A
Psikologi Umum dan Perkembangan
Dosen pengampu : Maya Ulfa Sutarba, M.Pd.
Kelompok 1
2223.01.01.0001 Muktar Maulana
2. Fungsi
Psikis
S E N S A S I D A N P R E S E P S I , B E R F I K I R D A L A M B E L A J A R ,
M O T I V A S I , E M O S I , S I K A P D A N P R A S A N G K A
4. Persepsi
Secara umum persepsi adalah proses mengamati dunia luar yang
mencakup perhatian, pemahaman, dan pengenalan objek-objek atau
peristiwa. Biasanya persepsi diorganisasikan ke dalam bentuk (figure),
dasar (ground), garis bentuk (garis luar, kontur), dan kejelasan.
Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus (rangsangan)
dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya (alat indra)
yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi proses
berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.
Pemahaman inilah yang disebut dengan persepsi.
5. “Sensasi dan Persepsi”
Alat indra dapat memberi sensasi.
Sensasi adalah stimulan dari dunia luar yang dibawa masuk ke dalam
sistem syaraf. Contoh: makan permen coklat. Warna cokelat gelap
(dilihat), teksturnya halus (diraba), rasanya manis dan lembut lelehannya
(lidah) adalah kumpulan fungsi sensasi dari cokelat yang dimakan. Jadi,
bentuk, tekstur, dan rasa yang diterima adalah sensasi.
6. Jika tiba-tiba muncul dalam pikiran bahwa: “Seumur-umur baru kali ini
makan cokelat seperti ini karena belum pernah makan yang seenak ini
sebab sebelumnya sering makan cokelat biasa.” Hal ini disebut
interpretasi dari stimulan yang diterima.
Interpretasi merupakan perbandingan yang dilakukan. Jika pikiran
selanjutnya yang muncul: “Wah, ini pasti cokelat impor yang mahal
harganya.” Ini merupakan persepsi. Jadi,persepsi = sensasi +
interpretasi. Atau persepsi merupakan proses kombinasi dari sensasi
yang diterima oleh organ dan hasil interpretasinya (hasil oleh otak).
7. Persepsi Visual Organisasi dalam persepsi mengikuti beberapa prinsip, yaitu:
Wujud dan latar (figure and ground atau emergence). Objek-objek yang kita
amati di sekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal-hal
lainnya sebagai latar (ground).Contoh: kalau saat mendengarkan lagu, maka
suara penyanyinya akan tampil sebagai wujud daniringan musik sebagai latar.
“Persepsi Visual”
8. Perbedaan Persepsi Hal-hal yang dapat menyebabkan perbedaan persepsi
antar individu dan antar kelompok adalah: Perhatian/perbedaan fokus. Setiap
saat ada ratusan/ribuan rangsangan yang tertangkap oleh semua indera.
Seseorang tentu tidak mampu menyerap seluruh rangsangan yang ada di
sekitarnya sekaligus karena keterbatasan dari persepsi maka terpaksa hanya
memusatkan perhatian pada satu atau dua objek saja. Set (mental set)adalah
kesiapan mental seseorang untuk menghadapi sesuatu rangsangan yang akan
timbul dengan cara tertentu.
“Perbedaan Persepsi ”
9. Kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri
seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian,
kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.
Sistem nilai. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh
pula terhadap persepsi. Tipe kepribadian juga mempengaruhi persepsi.
Gangguan kejiwaan. Kesalahan persepsi pada penderita gangguan jiwa
berupa halusinasi dan delusi
11. BERFIKIR DALAM BELAJAR
Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku
ditimbulkan, diubah atau diperbaiki melalui serentetan
reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi. Proses
belajar meliputi: perilaku motorik (naik sepeda, berenang,
menyetir, menari), berpikir (pelajaran sekolah seperti
matematika, sejarah), dan emosi (belajar sopan santun,
belajar bergaul, dll).
Berpikir adalah ‘’kemampuan seseorang dalam
mengingat, mempertimbangkan sesuatu serta dapat
mengambil keputusan suatu masalah yang dihadapi” .
Berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis atau
menelaah suatu ide atau gagasan setelah memahami
suatu ide atau gagasan
12. PROSES BELAJAR
Dalam proses belajar yang melibatkan berpikir, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
proses belajar,yaitu: Waktu istirahat/jeda, agar yang sudah dipelajari punya cukup kesempatan
untuk mengendap dalam ingatan dan guna menghindari kejenuhan otak. Pengetahuan tentang
materi yang dipelajari secara menyeluruh, setelah itu detail-detailnya. Pemahaman terhadap
materi yang dipelajari; ketika mempelajari sesuatu tanpa pemahaman maka usaha belajar akan
menemui kesulitan. Pengetahuan akan prestasi sendiri. Transfer: pengaruh mengenai hal-hal
yang pernah dipelajari sebelumnya dan mempengaruhi proses belajar saat ini.
PROSES BERFIKIR
roses berpikir dapat digolongkan dalam dua jenis: Berpikir asosiatif, yakniproses
berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain. Jalan pikiran tidak
ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide itu timbul atau terasosiasi
(terkaitkan) dengan ide sebelumnya secara spontan. Jenis berpikir ini disebut juga
jenis berpikir divergen (menyebar) atau kreatif.
13. EMOSI
Selain dipengaruhi oleh pengindraan (persepsi) dan pikiran, perilaku
manusia juga disertai oleh perasaan atau emosi. Perasaan yang masih
dekat dengan tataran biologis dan fisiologi/faal disebut warna afektif
(affective tone). Contoh: orang kenyang makan maka merasa puas dan
senang, sebaliknya orang kelaparan cenderung cepat marah. Warna
afeksi yang kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam,
lebih luas, dan lebih terarah, dan sudah mencapai tingkat
mental/psikologi, tidak lagi pada tingkat biologis/fisiologis saja, maka
perasaan seperti inilah yang disebut sebagai emosi. Contoh: karyawan
dimarahi atasan.
14. Definisi Emosi Emosi adalah reaksi penilaian (positif atau negatif) yang kompleks dari sistem syaraf
seseorang terhadap rangsangan dari luar atau dari dalam dirinya sendiri. Proses terjadinya emosi:
rangasangan penafsiran rangsangan sebagai sesuatu yang positif/negatif respon fisiologik dan
motorik pada saat inilah terjadi emosi. Secara etimologi, emosi berarti “bergerak keluar.”
Teori-teori Emosi Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi, yaitu: Pendapat nativistik
yang mengatakan bahwa emosi adalah pembawaan. Pendapat empirik yang mengemukakan
bahwa emosi adalah hasil belajar/pengalaman).
DEFINISI DAN TEORI EMOSI
15. Takut. Takut adalah salah satu bentuk emosi yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan
sedapat mungkin menghindari kontak dengan suatu hal.
Cemburu. Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dam ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.
Gembira. Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya
kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kegembiraan biasanya
bersifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain disekitar orang yang sedang gembira tersebut.
Marah. Sumber utama kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada
tujuannya. Dengan demikian, ketegangan (stress) yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda,
bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan
menjadi marah.
Perubahan Tubuh Emosi yang kuat pada umumnya diikuti perubahan-perubahan pada tubuh,
seperti: Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona. Peredaran darah bertambah cepat bila
marah. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut. Pernafasan bernafas panjang kalau kecewa.
Pupil mata membesar bila sakit atau marah. Liur mengering kalau takut atau tegang.
BENTUK - BENTUK EMOSI
16. MOTIF
Ketut Susilo
Motif dalam psikologi berarti juga rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya
suatu perbuatan (action) atau perilaku (behavior).
Motivasi adalah seluruh proses gerakan itu, termasuk
situasi yang mendorong, dorongan yang timbul
dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan oleh
situasi tersebut, dan tujuan atau akhir daripada
tindakan atau perbuatan.
17. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MOTIF
Jenis-jenis Frustrasi Frustrasi lingkungan yaitu frustrasi yang disebabkan oleh halangan atau rintangan
yang terdapat dalam lingkungan. Frustrasi pribadi yaitu frustrasi yang tumbuh dari ketidakmampuan
orang itu sendiri dalam mencapai tujuan. Frustrasi konflik yaitu frustrasi yang disebabkan oleh konflik dari
berbagai motif dalam diri seseorang.
Frustrasi Konflik Frustrasi konflik ini dapat timbul dari 3 (tiga)macam konflik yang berbeda, yaitu: Konflik
mendekat-mendekat: individu dihadapkan kepada dua atau lebih tujuan yang sama-sama mempunyai
nilai positif, dimana individu harus memilih satu dari beberapa pilihan tersebut. Konflik mendekat-
menjauh: dimana objek yang menjadi tujuan mempunyai nilai yang positif dan negatif sekaligus. Konflik
menjauh-menjauh: individu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama mempunyai nilai negatif dan
sama-sama harus dihindari.
FRUSTRASI
Frustrasi adalah suatu keadaan emosi yang disebabkan oleh tidak tercapainya kepuasan atau suatu tujuan
akibat adanya hambatan atau rintangan dalam usaha mencapai kepuasan atau tujuan tersebut.
1.
2.
18. CARA MENGATASI KONFLIK
Bertindak eksplosif: semua energi dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan dengan jalan melakukan
perbuatan-perbuatan atau ucapan-ucapan yang biasanya bersifat eksplosif. Setelah “meletus”, maka biasanya
individu merasa ketegangan dalam dirinya berkurang atau menghilang. Melakukan kompensasi: orang berusaha
untuk menutupi kekuranga/kegagalannya dengan cara-cara lain yang dianggapnya memadai/lebih baik.
Dengan cara introversi: individu yang tidak dapat mencapai tujuannya dalam dunia realitas/nyata, maka ia
menempuh jalan dengan menarik diri dan masuk dalam dunia khayalan. Dalam dunia khayal ia membayangkan
dirinya seolah-olah sudah berhasil mencapai tujuannya. Sublimasi: individu dalam hal ini mengalihkan tujuannya
pada tujuan alternatif, yang memiliki sifat-sifat yang kurang lebih sama dengan tujuan awal. Akan tetapi, di
samping itu tujuan alternatif tersebut mempunyai nilai sosial dan etis yang lebih tinggi.
Reaksi psikopatis: golongan individu yang cenderung bertindak melanggar aturan dalam mengatasi frustrasinya
disebut individu yang bereaksi secara psikopatis. Simbolisasi: dalam keadaan dimana individu tidak berhasil
menembus memecahkan rintangan, maka dia dapat berbuat seolah-olah telah berhasil mencapai tujuannya.