1. Rajin membaca al-Quran dan beribadah di rumah, khususnya shalat, dapat menjauhkan gangguan setan menurut ajaran Nabi Muhammad SAW.
2. Hendaknya tidak peduli terhadap gangguan, karena setan akan bosan jika diabaikan.
3. Membaca doa sebelum dan sesudah aktivitas penting seperti masuk dan keluar rumah, serta makan, dapat melindungi dari gangguan setan.
1. 1
MATERI KAJIAN KHUSUS TIAP JUMAT BAKDA MAGHRIB
KAJIAN HADITS TEMATIK
MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA
“Agar Rumah Kita Selalu Dijauhi Setan”
BANYAK orang yang bertanya: “Adakah cara yang paling efektif
agar rumah kita bersih dari gangguan setan?” Jawabnya tentu saja: “ada”.
Dan, menurut tuntunan Rasulullah SAW, ada beberapa ‘rutinitas’ (aktivitas
yang secara berkelanjutan) yang selayaknya kita lakukan, agar rumah kita
selalu dijauhi ‘setan’ yang senantiasa berupaya mengganggu diri kita.
Pertama, Rajinlah membaca al-Qur’an dan beribadah dalam betuk
apa pun di dalam rumah, utamanya shalat, yang diriringi dengan doa dan
dzikir.
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian
seperti kuburan.” (Hadits Riwayat. Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar,
Shahîh al-Buhkhâriy, juz I, hal. 118, hadits no. 432 dan juz II, hal. 76, hadits
no. 1187; Hadits Riwayat Abu Dawud dari Abdullah bin Umar, Sunan Abî
Dâwud, juz I, hal. 274, hadits no. 1043 dan juz II, hal. 69, hadits no. 1448).
Maksud kata ‘shalat’ di dalam hadits di atas adalah shalat sunah
yang dikerjakan sendiri dan tidak berjamaah. Sebagaimana dinyatakan
dalam hadits berikut:
“Sesungguhnya shalat seseorang yang paling utama adalah shalat yang dikerjakan di
rumahnya, kecuali shalat wajib.” (Hadits Riwayat al-Bukhari dari Zaid bin
Tsabit, Shahîh al-Bukhâriy, juz IX, hal. 117, hadits no. 7290 dan Hadits
Riwayat an-Nasai dari Zaid bin Tsabit, Sunan an-Nasâi, juz III, hal. 197,
hadits no. 1599).
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
2. 2
“Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat al-Baqarah dibacakan dalam rumah,
maka dia akan keluar dari rumah itu.” (Hadits Riwayat ad-Darimi dari Abu
Ahwash, Sunan ad-Dârimîy, juz II, hal. 540, hadits no. 3379 dan Musnad ad-
Dârimîy, juz. IV, hal. 2127, hadits no. 3422)
Sementara itu Abu Hurairah berkata,
“Sesungguhnya rumah – seseorang -- akan terasa lapang bagi penghuninya,
senantiasa dihadiri oleh para malaikat, dijauhi para setan, dan semakin banyak
kebaikannya jikalau rumah tersebut sering dibacakan al-Quran di dalamnya'.
Namun sebaliknya, Sesungguhnya rumah – seseorang -- akan terasa sempit bagi
penghuninya, senantiasa dijauhi para malaikat, dihadiri/didatangi oleh para setan,
dan sedikit kebaikannya jikalau rumah tersebut tidak pernah dibacakan al-Qur'an di
dalamnya" (Hadits Riwayat ad-Darimi dari Abu Hurairah, Sunan ad-Dârimiy,
juz II, hal. 552, hadits no. 3309)
Kedua, Jangan pedulikan segala bentuk gangguan.
Sikap ‘cuek’, tidak peduli, ternyata menjadi cara ampuh untuk
mengusir setan. Setan sebagaimana manusia, ketika dia mengganggu,
kemudian tidak digubris, bisa jadi dia akan bosan untuk mengganggu Anda.
Berbeda ketika Anda merasa ada yang mengganggu, kemudian
Anda cari-cari di mana tempatnya, atau bahkan Anda ajak bicara, atau Anda
siram dengan garam dan semacamnya, dia akan semakin menjadi-jadi dalam
menggoda Anda.
Dari Abu al-Malih dari seseorang laki-laki, dia berkata,
3. 3
"Aku membonceng di belakang Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam, maka ketika
hewan tunggangan beliau lambat saat berjalan aku berkata, 'Celakalah setan ini'.
beliau lalu bersabda: "Jangan engkau berkata, 'Celakalah setan ini', sebab jika
engkau berkata seperti itu ia (setan) akan semakin besar hingga seperti rumah seraya
berkata 'demi kekuatanku'. Tetapi hendaklah engkau katakan 'Bismillah (dengan
menyebut nama Allah). Jika engkau ucapkan itu maka setan akan semakin kecil
hingga seperti lalat." (Hadits Riwayat Abu Dawud dari Abu Malih, Sunan Abî
Dâwud, juz IV, hal. 296, hadits no. 4982)
Dari Abu Malih dari ayahnya, dia berkata,
“Aku pernah diboncengi Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, lalu tunggangan yang
kami naiki tergelincir. Aku pun mengatakan, “Celakalah setan”. Namun
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang: “Janganlah kamu ucapkan ‘celakalah
setan”, karena jika kamu mengucapkan demikian, setan akan semakin besar seperti
rumah. Lalu setan pun dengan sombongnya mengatakan, ‘Itu semua terjadi karena
kekuatanku’. Akan tetapi, ucapkanlah “Bismillah”. Jika engkau mengatakan seperti
ini, setan akan semakin kecil sampai-sampai dia akan seperti lalat.” (Hadits
Riwayat Ahmad dari Abu al-Malih, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz V, hal.
59, hadits no. 20610, dan Hadits Riwayat an-Nasai dari Abu Malih, Sunan
an-Nasâi, juz IX, hal. 205, hadits no. 10313 )
Ketika ‘kita’mendengar atau melihat ada sesuatu yang mengganggu,
segera mintalah perlindungan kepada Allah (ucapkan ta’awudz) dan berdoa
kepada-Nya, misalnya dengan doa,
4. 4
“(bismilâhirrahmânirrahîm, a'ûdzu bi kalimâtillâhit tâmmâti min ghadhabihi
wa min syarri 'ibâdihi wa min hamazâtisy syayâthîni wa an yahdhuûn) Dengan
nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengayang, Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaanNya dan dari kejahatan para
hambaNya serta dari bisikan setan-setan dan dari kedatangan mereka kepadaku."
(Hadits Riwayat an-Nasai dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, Sunan an-
Nasâi, IX, 280, hadits no. 10533 dan Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, Sunan at-Tirmidzi, V, 541, hadits no, 3625)
Ketiga, Membaca doa setiap akan beraktivitas
Ketika masuk rumah dan makan. Hal kecil yang mungkin perlu
dibiasakan adalah memulai segala yang penting dengan doa atau dzikir.
Salah satunya, ketika kita masuk rumah dan makan. Meskipun kelihatanya
remeh, namun hasilnya luar biasa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika
masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak
ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak
mengingat Allah ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan
tempat menginap’. Dan apabila tidak mengingat Allah ketika makan, Dia (setan)
berkata kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam” (Hadits
Riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah, Shahîh Muslim, juz VI, hal. 108,
hadits no. 5381)
5. 5
Ada doa khusus ketika masuk rumah, akan tetapi doa ini dinilai
dha’if oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Karena itu, makna
dzikir kepada Allah adalah membaca ‘basmalah’.
Doa ketika menutup pintu. Dari Jabir bin Abdillah radhiallâhu
‘anhuma, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar
kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena setan tidak akan membuka
pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (Hadits Riwayat al-Bukhari dari
Jabir bin Abdullah, Shahîh al-Bukhâriy, juz IV, hal. 155, hadits no. 3304 dan
Hadits Riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah, Shahîh Muslim, juz VI, hal.
106, hadits no. 5368)
Doa ketika keluar rumah. Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas,
mudah dihafal, tetapi khasiatnya besar:
(Bismillāhi tawakkaltu ‘alallāh, lā haula wa lā quwwata illā billāh) Dengan nama
Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
Allah (Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari Anas bin Malik, Sunan at-Tirmidzi, juz
V, hal. 490, hadits no. 3426)
Dalam hadits dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia
membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: “Kamu diberi
petunjuk, dicukupi dan dilindungi”. Maka setan pun kemudian berteriak:
“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi,
dan dilindungi.” (HR. Abu Daud dari Anas bin Malik, Sunan Abî Dâwud, juz
IV, hal. 325, hadits no. 5095)
Wallâhu A’lamu bish-Shawâb