SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1
PENGAJIAN SABTU PAGI
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta
Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus
Menebas atau Ditebas ‘Pedang’ Waktu
Ada sebuah ‘kalimat bijak’ yang diungkapkan oleh orang Imam
al-Ghazali, dalam karya tulisnya yang berjudul: Khuluq al-Muslim,
berkaitan dengan waktu:
“Waktu itu laksana sebuah pedang, jika engkau tidak memotongnya, maka dia
akan memotongmu” (Al-Ghazali, Khuluq al-Muslim, juz I, hal. 187)
Satu pertanyaan yang bila dilontarkan maka cukup menjadi
alasan bagi Allah SWT untuk mencampakkan manusia ke neraka, yaitu
bagaimana engkau mensyukuri nikmat-Nya? Tak mengherankan karena
untuk mengalkulasikan nikmat yang dicurahkan Allah SWT saja
manusia tidak mampu.
Simaklah QS an-Nahl/16:18,
َ‫و‬ۗ
”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang,” apalagi membalas nikmat Allah SWT dengan
pengabdian yang utuh.
Nikmat Allah SWT selalu memayungi keseharian manusia. Salah
satu nikmat terbesar-Nya adalah waktu. Waktu adalah sesuatu yang
menggenangi hidup manusia, tapi kehadirannya kadang tidak disadari.
Bukan hanya tidak disadari, bahkan disia-siakan.
Sabda Rasulullah SAW,
2
''Dua kenikmatan yang sering disia-siakan oleh banyak orang, ialah: kesehatan
dan kesempatan.'' (HR Bukhari dari Abdullah bin Abbas).
''Waktu bagaikan sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak
dahulu kala, melintasi pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat
atau meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai
manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan
nilainya, walaupun segala sesuatu --selain Tuhan-- tidak akan mampu
melepaskan diri darinya,'' tutur Malik bin Nabi dalam sebuah karya
tulisnya.
Al-Quran memberikan perhatian khusus pada waktu sehingga
Allah SWT berulangkali bersumpah dengan berbagai kata yang
menunjuk pada waktu-waktu tertentu. Misalnya wa al-lail (demi malam),
wa an-nahâr (demi siang), wa al- fajr (demi fajar) dan lain-lain. Al-Quran
menggunakan minimal empat kata untuk menunjukkan waktu: Pertama,
al-ajal yang menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, seperti
berakhirnya usia manusia atau masyarakat (QS Yûnus/10: 49). Kedua, ad-
dahr yang digunakan untuk durasi masa alam raya dalam kehidupan
dunia, yakni sejak penciptaan sampai punahnya semesta. (QS al-
Insân/76: 1). Ketiga, al-waqt yang digunakan dalam arti batas akhir
kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa, atau
kadar tertentu dari satu rentang masa (QS an-Nisâ/4: 103). Keempat, al-
‘ashr yang dimaknai sebagai saat-saat yang dialami manusia yang harus
diisi dengan keimanan dan produktivitas amal shalih (QS al-‘Ashr/103:
1).
Waktu dihadirkan Allah SWT dengan tujuan-tujuan tertentu.
Salah satu tujuan utamanya ialah sebagaimana dipaparkan al-Quran,
''Dia (Allah SWT) menjadikan malam dan siang dan silih berganti untuk
memberi waktu (kesempatan) kepada orang yang ingin mengingat (mengambil
pelajaran) atau orang yang ingin bersyukur.'' (QS al-Furqân/25: 62).
'Mengingat' terkait dengan masa silam, itu mengindikasikan
pentingnya instrokpeksi dan kesadaran akan masa lampau yang
mengantarkan manusia ke gerbang perbaikan dan peningkatan mutu
3
dirinya. Lalu, 'bersyukur' berarti menggunakan segala potensi yang
dianugerahkan Allah SWT sesuai dengan tujuan penganugerahannya.
Jadi, meminjam istilah yang dikutip oleh al-Ghazali (tersebut di
atas), “waktu itu laksana sebilah pedang, yang akan terus bergerak silih-berganti
menebas siapa pun yang melalaikannya”. Waktu merentang dari hulu
kelahiran dan berujung pada muara kematian. Sehingga Allah
mengingatkan:
ۖۚ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS al-Hasyr/59: 18).
Nah, saatnya ‘kini’ kita memilih: “Kita manfaatkan ‘waktu’
dengan sebaik-baiknya agar kita dapat memeroleh manfaat darinya, atau
kita biarkan ‘waktu’ berlalu tanpa ‘aktivitas yang bermanfaat’, dengan
konsekuensi ‘kita’ akan rugi karenanya.”
Ibda’ bi nafsik!
Yogyakarta, 30 Mei 2015

More Related Content

What's hot

Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Muhsin Hariyanto
 
Makalah amsal-quran
Makalah amsal-quranMakalah amsal-quran
Makalah amsal-quranRiri Rizki
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anRatih Aini
 
Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN
Kifarat FIKIH XI.IA 2 JNKifarat FIKIH XI.IA 2 JN
Kifarat FIKIH XI.IA 2 JNKirifuda
 
Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Muhsin Hariyanto
 
Tafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ahTafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ahIdrus Abidin
 
Bukti kebenaran al qur'an
Bukti kebenaran al qur'anBukti kebenaran al qur'an
Bukti kebenaran al qur'anArifuddin Ali.
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrHilman Yusri
 
Makna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang beriman
Makna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang berimanMakna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang beriman
Makna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang berimanMuhsin Hariyanto
 
Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1umiisnartini
 
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)EmCy PoEtri SagiEta AL-ghoffari
 
Beberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quranBeberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quranVimz SpecialOps
 
Sejarah turunnya al quran
Sejarah turunnya al quranSejarah turunnya al quran
Sejarah turunnya al quranArifuddin Ali.
 
Tafsir tarbawi
Tafsir tarbawiTafsir tarbawi
Tafsir tarbawiEpi Epi
 
Mesyurat Langit Ilahi
Mesyurat Langit IlahiMesyurat Langit Ilahi
Mesyurat Langit IlahiKhairul Anwar
 

What's hot (18)

Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01
 
Makalah amsal-quran
Makalah amsal-quranMakalah amsal-quran
Makalah amsal-quran
 
Makalah al qur'an
Makalah al qur'anMakalah al qur'an
Makalah al qur'an
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'an
 
Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN
Kifarat FIKIH XI.IA 2 JNKifarat FIKIH XI.IA 2 JN
Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN
 
Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Tafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ahTafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ah
 
Keotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'anKeotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'an
 
Bukti kebenaran al qur'an
Bukti kebenaran al qur'anBukti kebenaran al qur'an
Bukti kebenaran al qur'an
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
 
Makna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang beriman
Makna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang berimanMakna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang beriman
Makna lailatul qadar dan nuzulul quran bagi orang yang beriman
 
Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1
 
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
 
Beberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quranBeberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quran
 
Sejarah turunnya al quran
Sejarah turunnya al quranSejarah turunnya al quran
Sejarah turunnya al quran
 
Tafsir tarbawi
Tafsir tarbawiTafsir tarbawi
Tafsir tarbawi
 
Mesyurat Langit Ilahi
Mesyurat Langit IlahiMesyurat Langit Ilahi
Mesyurat Langit Ilahi
 

Similar to Menebas atau ditebas pedang waktu

Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMuhsin Hariyanto
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMuhsin Hariyanto
 
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77yuniarkowahyu
 
Sistem Khalifah
Sistem Khalifah Sistem Khalifah
Sistem Khalifah m10ehebat
 
iman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamatiman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamataraymujahid
 
13 sistem khalifah alya ameera azizul
13 sistem khalifah alya ameera azizul13 sistem khalifah alya ameera azizul
13 sistem khalifah alya ameera azizulDania Azmy
 

Similar to Menebas atau ditebas pedang waktu (9)

Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
 
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
 
Renungan tentang waktu
Renungan tentang waktuRenungan tentang waktu
Renungan tentang waktu
 
PAI_2.pptx
PAI_2.pptxPAI_2.pptx
PAI_2.pptx
 
SEMANGAT BERIBADAH.docx
SEMANGAT BERIBADAH.docxSEMANGAT BERIBADAH.docx
SEMANGAT BERIBADAH.docx
 
Sistem Khalifah
Sistem Khalifah Sistem Khalifah
Sistem Khalifah
 
iman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamatiman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamat
 
13 sistem khalifah alya ameera azizul
13 sistem khalifah alya ameera azizul13 sistem khalifah alya ameera azizul
13 sistem khalifah alya ameera azizul
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Menebas atau ditebas pedang waktu

  • 1. 1 PENGAJIAN SABTU PAGI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Menebas atau Ditebas ‘Pedang’ Waktu Ada sebuah ‘kalimat bijak’ yang diungkapkan oleh orang Imam al-Ghazali, dalam karya tulisnya yang berjudul: Khuluq al-Muslim, berkaitan dengan waktu: “Waktu itu laksana sebuah pedang, jika engkau tidak memotongnya, maka dia akan memotongmu” (Al-Ghazali, Khuluq al-Muslim, juz I, hal. 187) Satu pertanyaan yang bila dilontarkan maka cukup menjadi alasan bagi Allah SWT untuk mencampakkan manusia ke neraka, yaitu bagaimana engkau mensyukuri nikmat-Nya? Tak mengherankan karena untuk mengalkulasikan nikmat yang dicurahkan Allah SWT saja manusia tidak mampu. Simaklah QS an-Nahl/16:18, َ‫و‬ۗ ”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” apalagi membalas nikmat Allah SWT dengan pengabdian yang utuh. Nikmat Allah SWT selalu memayungi keseharian manusia. Salah satu nikmat terbesar-Nya adalah waktu. Waktu adalah sesuatu yang menggenangi hidup manusia, tapi kehadirannya kadang tidak disadari. Bukan hanya tidak disadari, bahkan disia-siakan. Sabda Rasulullah SAW,
  • 2. 2 ''Dua kenikmatan yang sering disia-siakan oleh banyak orang, ialah: kesehatan dan kesempatan.'' (HR Bukhari dari Abdullah bin Abbas). ''Waktu bagaikan sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintasi pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat atau meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu --selain Tuhan-- tidak akan mampu melepaskan diri darinya,'' tutur Malik bin Nabi dalam sebuah karya tulisnya. Al-Quran memberikan perhatian khusus pada waktu sehingga Allah SWT berulangkali bersumpah dengan berbagai kata yang menunjuk pada waktu-waktu tertentu. Misalnya wa al-lail (demi malam), wa an-nahâr (demi siang), wa al- fajr (demi fajar) dan lain-lain. Al-Quran menggunakan minimal empat kata untuk menunjukkan waktu: Pertama, al-ajal yang menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, seperti berakhirnya usia manusia atau masyarakat (QS Yûnus/10: 49). Kedua, ad- dahr yang digunakan untuk durasi masa alam raya dalam kehidupan dunia, yakni sejak penciptaan sampai punahnya semesta. (QS al- Insân/76: 1). Ketiga, al-waqt yang digunakan dalam arti batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa, atau kadar tertentu dari satu rentang masa (QS an-Nisâ/4: 103). Keempat, al- ‘ashr yang dimaknai sebagai saat-saat yang dialami manusia yang harus diisi dengan keimanan dan produktivitas amal shalih (QS al-‘Ashr/103: 1). Waktu dihadirkan Allah SWT dengan tujuan-tujuan tertentu. Salah satu tujuan utamanya ialah sebagaimana dipaparkan al-Quran, ''Dia (Allah SWT) menjadikan malam dan siang dan silih berganti untuk memberi waktu (kesempatan) kepada orang yang ingin mengingat (mengambil pelajaran) atau orang yang ingin bersyukur.'' (QS al-Furqân/25: 62). 'Mengingat' terkait dengan masa silam, itu mengindikasikan pentingnya instrokpeksi dan kesadaran akan masa lampau yang mengantarkan manusia ke gerbang perbaikan dan peningkatan mutu
  • 3. 3 dirinya. Lalu, 'bersyukur' berarti menggunakan segala potensi yang dianugerahkan Allah SWT sesuai dengan tujuan penganugerahannya. Jadi, meminjam istilah yang dikutip oleh al-Ghazali (tersebut di atas), “waktu itu laksana sebilah pedang, yang akan terus bergerak silih-berganti menebas siapa pun yang melalaikannya”. Waktu merentang dari hulu kelahiran dan berujung pada muara kematian. Sehingga Allah mengingatkan: ۖۚ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Hasyr/59: 18). Nah, saatnya ‘kini’ kita memilih: “Kita manfaatkan ‘waktu’ dengan sebaik-baiknya agar kita dapat memeroleh manfaat darinya, atau kita biarkan ‘waktu’ berlalu tanpa ‘aktivitas yang bermanfaat’, dengan konsekuensi ‘kita’ akan rugi karenanya.” Ibda’ bi nafsik! Yogyakarta, 30 Mei 2015