SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1 
Keutamaan Sayyidul Istighfâr 
Teks Hadits 
"Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; jika seorang hamba mengucapkan: "allâhumma anta rabbî lâ ilâha illa anta khalaqtanî wa ana 'abduka wa ana 'alâ 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'ûdzu bika min syarri mâ shana'tu abû`u laka bidzanbî wa abû`u laka bini'matika 'alayya faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ antâ (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '. Jika ia mengucapkan di waktu subuh dengan penuh keyakinan lalu meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu sore dengan penuh keyakinan lalu meninggal, maka ia akan masuk surga."1 
1 HR An-Nasâi dari Syaddad bin Aus r.a., Sunan an-Nasâi, VIII/279, hadits no. 5522. Hadits ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Sunan at-
2 
Dalam lafazh al-Bukhari dinyatakan:2 
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat- Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.” 
Syarah (Penjelasan) Hadits 
Nabi Muhammad s.a.w. menamakan lafazh istighfâr ini dengan Sayyidul Istighfâr karena terkandung dalam hadits ini makna taubat dan merendahkan diri di hadapan Allâh, yang tidak terdapat dalam hadits- hadits taubat lainnya. 
Imam ath-Thîbiy berkata, “Karena doa ini mengandung makna- makna taubat secara menyeluruh maka dipakailah istilah sayyid, yang pada asalnya, sayyid itu artinya induk atau pimpinan yang dituju dalam semua keperluan dan semua urusan kembali kepadanya.”3 
Tirmidzi, V/467, hadits no. 3393; Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, IV/122, hadits no. 17152; Al-Hakim, Al-Mustadrak, II/496, hadits no. 3707; Ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Kabîr, VI/455, hadits no. 7039; Al-Baihaqi, Syu’ab al-Îmân, II/164, hadits no. 658, dan Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, III/212, hadits no. 932. Semuanya berasal dari Raiwayat Syaddad bin Aus. 
2 Hadits Riwayat al-Bukhari dari Syaddad bin Aus, Shahîh al-Bukhâriy, VIII/83, hadits no. 6306) 
3 Fat-hul Bâri, XI/99.
3 
Ibnu Abi Jamrâh berkata: “Rasûlullâh s.a.w. mengumpulkan dalam hadits ini makna-makna yang indah dan lafazh-lafazh yang bagus sehingga pantas untuk dinamai Sayyidul Istighfâr.” Dalam hadits ini terdapat: 
1. Pengakuan terhadap uluhiyah Allâh dan ibadah hanya kepada Allâh 
2. Pengakuan bahwa Allâh adalah satu-satu-Nya yang Maha Pencipta. Pengakuan bahwa Allâh SWT telah menetapkan janji yang diambil untuk hamba-Nya. 
3. Harapan yang telah Allâh janjikan kepada hamba-Nya, 
4. Berlindung dari keburukan yang telah diperbuat hamba terhadap dirinya, 
5. Menisbatkan semua nikmat kepada Allâh SWT yang telah memberikan semua nikmat ini, menisbatkan dosa kepada diri seorang hamba, 
6. Keinginan dan harapan dia agar diampuni dosa-dosanya oleh Allâh SWT. 
7. Dan pengakuannya bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Allâh.”4 
Sayyidul Istighfâr 
1. (Ya Allâh Engkau adalah Rabb-ku)5. 
Pengakuan seorang hamba bahwa Allâh adalah Rabbnya. Rabb adalah pemilik, pencipta, pemberi rezeki dan pengatur semua urusan makhluk-Nya. Terkandung dalam hadits ini pengakuan tentang rububiyyah Allâh. 
2. (Tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Engkau). Yaitu tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Engkau ya Allâh. Kalimat ini merupakan perwujudan tauhid uluhiyyah. Semua Muslim wajib meyakini bahwa satu-satunya yang berhak diibadahi dengan benar hanyalah Allâh, sedangkan selain Allâh tidak boleh disembah dan kita hanya berdoa kepada Allâh saja. 
4 Fat-hul Bâri, XI/100. 
5 Syarah mufradat ini dinukil dari kitab Fat-hul Bâri, XI/98-100 karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr , III/18-20, Syaikh Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badr, dan kitab-kitab lainnya.
4 
3. (Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu) 
Pengakuan hamba bahwa tidak ada yang menciptakan alam semesta beserta isinya ini melainkan hanya Allâh saja. Seluruhnya adalah makhluk, baik di langit maupun di bumi. Allâh yang telah menciptakan semua makhluk. Kalimat ini mengandung (perilaku hamba) yang menghinakan dan merendahkan dirinya di hadapan Allâh. Di dalamnya terkandung tauhid rububiyyah. Doa ini diucapkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. sehingga menunjukan bahwa beliau s.a.w. adalah seorang hamba, yang tidak berhak untuk diibadahi. 
4. ىَلَع اَنَأَو َع َكِدْه َكِدْعَوَو اَم ُتْعَطَتْسا (Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku) 
Aku tetap dalam perjanjian-Mu Ya Allâh, beriman kepada-Mu, melaksanakan ketaatan kepada-Mu dan melaksanakan perintah- perintah-Mu semampuku. Menurut kemampuan aku, karena Allâh tidaklah membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kemampuannya. Yang dimaksud janji di sini adalah janji ketika Allâh mengeluarkan calon-calon makhluk atau ruh. 
Allâh berfirman: ۖ 
“Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allâh mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya Berfirman), ‘Bukankah Aku ini Rabb-mu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Rabb kami), kami bersaksi.’ (Kami Lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, ‘sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.’” [QS al-A’râf/7: 172) 
Kalau mereka bersaksi bahwa Allâh sebagai Rabb mereka, maka konsekuensinya adalah mereka harus beribadah hanya kepada Allâh.
5 
Konsekuensinya adalah melaksanakan perintah Allâh dan meninggalkan larangan Allâh. 
Allâh berfirman: ۖ 
ۚ 
“Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu, dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.” [QS Yâsîn/36: 60-61] 
Kalimat (وَوَعْدِكَ ) “janji-Mu” yaitu tentang balasan pahala dan ganjaran, yaitu ‘Aku tetap dalam perjanjianku dengan Allâh selama aku mampu. Aku yakin dengan janji-Mu Ya Allâh. Bagi orang-orang yang bertauhid dan menjauhkan perbuatan syirik, dijanjikan dengan surga dan pahala yang besar. 
Oleh karena itu hadits di atas menyebutkan barangsiapa membacanya dengan penuh keyakinan maka dijanjikan dengan surga. 
5. (Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku) 
Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan amal perbuatanku dan akibat buruknya, (Aku berlindung kepada-Mu agar tidak) ditimpa dengan petaka, agar diampuninya dosa, dan kembali kepada perbuatan jelekku. 
Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatan dosa dan maksiat. Sesungguhnya perbuatan dosa membawa akibat yang jelek. Orang yang durhaka kepada orang tua, memutuskan silaturahim, mezalimi orang lain, mengambil hak orang lain, makan riba, dan dosa-dosa lainnya akan membawa akibat yang jelek. Di antara akibat buruknya adalah hilangnya barakah dalam ilmu kita dan hafalan kita. Akibat dosa yang paling berbahaya adalah akan diazab oleh Allâh. Harta yang diperoleh dengan cara zalim maka harta itu tidak akan
6 
mendapatkan barakah, akan membuat isterinya dan anak-anaknya durhaka. Oleh karena itu Nabi s.a.w. ketika khutbatul hâjah bersabda:6 ... 
“Kami berlindung kepada Allâh dari keburukan jiwa kami dan kejelekan amal perbuatan kami…” 
Oleh karena itu, hendaknya kita berlindung kepada Allâh SWT dari segala perbuatan dosa kita. 
Akibat dosa tersebut di antaranya hilangnya barakah umur kita, barakah ilmu kita, amal ketaatan, dan hilangnya hafalan. Yang paling bahaya adalah tidak diampuni dosa kita. Atau kita kembali kepada perbuatan dosa itu. Nas-alullâha al-‘afwa wal ‘âfiyah was salâmah fid dunyâ wal âkhirah. 
6. (Aku akui nikmat-Mu kepadaku) 
Aku mengakui dan menetapkan besarnya nikmat-Mu kepadaku, dan agungnya karunia-Mu dan kebaikan-Mu kepadaku. Setiap Muslim dan Muslimah wajib menisbatkan semua nikmat kepada Allâh. Semua nikmat yang diberikan Allâh, baik di langit, bumi dan di antara keduanya adalah berasal dari Allâh. 
Firman Allâh: ۖ 
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” [QS an-Nahl/16: 53] 
Nikmat Allâh yang diberikan kepada kita sangatlah banyak. Kita tidak akan pernah bisa menghitungnya. Cobalah kita hitung nikmat 
6 HR at-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, Sunan at-Tirmidzi, III/413, hadits no. 1105
7 
yang Allâh berikan sejak kita lahir! Nikmat mata, telinga, lisan, rambut, hati, udara, oksigen, air, tumbuhan, nikmat hidayah, kesehatan, dijauhkan dari malapetaka, nikmat di atas tauhid dan sunnah, dan lainnya. 
Allâh berfirman: ۚۗ 
“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allâh, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allâh).” [QS Ibrâhîm/14: 34] 
Apabila kita mengakui nikmat-nikmat Allâh, maka konsekuensinya adalah bersyukur kepada Allâh. Bila seorang hamba bersyukur kepada Allâh, maka Allâh akan menambah nikmat-nikmat-Nya kepada kita. Allâh SWT berfirman: ۖ 
“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” [QS Ibrâhîm/14: 7] 
Jika seseorang bersyukur kepada Allâh maka Allâh tidak akan mengazabnya. Allâh berfirman: ۚ 
“Allâh tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allâh Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” [QS an-Nisâ’/4: 147] 
7. (Aku mengakui dosaku kepada-Mu)
8 
Aku mengakui kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan, berupa perbuatan dosa, kesalahan, kelalaian, kewajiban yang aku tinggalkan, perbuatan haram dan maksiat yang aku lakukan. Pengakuan ini sebagai langkah awal untuk bertaubat dan kembali kepada Allâh. 
8. (Ampunilah dosaku) 
Ya Allâh, ampunilah seluruh dosa yang telah aku lakukan. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Seorang hamba yang bertakwa tatkala ia berbuat dosa, ia segera memohon ampun kepada Allâh. Sebagaimana firman-Nya: 
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allâh, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa- dosa selain Allâh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” [QS Ali ‘Imrân/3: 135] 
9. (Karena yang tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau ya Allâh) 
Pengakuan kita bahwa tidak ada yang dapat mengampuni semua dosa-dosa kecuali hanya Allâh. Oleh karena kita memohon ampun hanya kepada Allâh, tidak kepada selain-Nya. Allâh Maha Pengampun dan Penerima taubat. 
Barangsiapa yang membacanya di pagi hari dengan penuh keyakinan, kemudia ia meninggal dunia sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni Surga. Barangsiapa yang membacanya di sore hari dengan penuh keyakinan, kemudia ia meninggal dunia sebelum esok pagi hari, maka ia termasuk penghuni surga
9 
Yaitu membacanya dengan penuh keyakinan, ikhlas, mentauhidkan Allâh, meninggalkan syirik, membenarkan kandungan doa Sayyidul Istighfâr ini, mengakui tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, mengakui semua dosa-dosanya, mengakui semua nikmat dari Allâh dan meminta ampunan hanya kepada Allâh . 
Nabi s.a.w. menganjurkan kita untuk membacanya dengan penuh keyakinan ketika kita di waktu pagi dan sore hari. 
Ibnu Taimiyah berkata: “Orang yang mengenal Allâh yang ia tuju, maka dia mempersaksikan bahwa semua itu karunia Allâh dan menyadari dirinya yang banyak dosa dan aib.”7 
Beliau menjelaskan, “Nabi s.a.w. mengumpulkan dua hal, yaitu persaksian semua nikmat dari Allâh dan pengakuan dosa-dosa yang telah dilakukan, bahwa kita banyak berbuat kesalahan. Lalu dilanjutkan dengan amal. Menyaksikan semua nikmat, anugerah dan karunia Allâh kepada kita, konsekuensinya adalah wajibnya kita mencintai Allâh. Ini juga menuntut kita memuji Allâh, bersyukur kepada Allâh karena Allâh telah memberi semua nikmat dan kebaikan. Kita pun harus menyadari diri kita yang banyak berbuat dosa dan kesalahan, yang menuntut kita agar menghinakan diri kepada Allâh, merendahkan diri kita di hadapan Allâh serta menyatakan diri kita fakir, membutuhkan Allâh dan kita wajib bertaubat kepada Allâh pada setiap waktu dan dia tidak melihat dirinya kecuali orang yang tidak memunyai apa-apa sama sekali.8 
Pelajaran Yang Dapat Diperoleh 
1. Wajib menetapkan rububiyyah Allâh, karena Allâh adalah Pencipta, Yang Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Pemberi karunia, Yang Maha Menahan, dan Yang Maha Melapangkan, Yang Maha menghidupkan, Yang Maha mematikan, dan Yang Maha mengatur segala urusan. 
2. Wajib menetapkan ‘ubudiyyah, uluhiyyah, dan wahdaniyyah bagi Allâh. Bahwa hanya Allâh SWT yang wajib dan berhak diibadahi dengan benar. 
7 Perkataan ini dinyatakan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab al-Wâbilish Shayyib, Lihat Shahîh al-Wâbilish Shayyib (hlm. 16). 
8 Shahîh al-Wâbilish Shayyib, hlm. 17.
10 
3. Dalam Sayyidul Istighfâr terdapat penetapan dan pengakuan seorang hamba bahwa dirinya adalah hamba yang hina di hadapan Rabb-nya, Pencipta-nya, dan Pemberi Rezeki-nya. 
4. Di dalamnya juga terdapat penetapan seorang hamba bahwa dia berpegang kepada perjanjian yang Allâh SWT ambil atasnya. 
5. Hendaklah seorang hamba melaksanakan perintah Allâh SWT sesuai dengan kemampuannya. Seperti dalam firman Allâh: ۗ 
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [QS at-Taghâbun/64: 16] 
6. Pengakuan seorang hamba atas dosa-dosanya dengan taubat. 
7. Penetapan dan pengakuan seorang hamba kepada Rabb-nya dengan kelemahan dan kekurangan, dengan menyembah-Nya dengan sebenar-benarnya. 
8. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh. 
9. Hendaklah seorang hamba berlindung kepada Allâh dari kejelekan apa-apa yang telah dia perbuat. 
10. Keutamaan Istighfâr (meminta ampun kepada Allâh SWT) dan keutamaan Sayyidul Istighfâr. 
11. Hendaklah seorang hamba berlindung kepada Allâh SWT dari kejelekan perbuatan dan niatnya, karena itu merupakan sebab mendapat hukuman dan azab. 
12. Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa segala tujuan itu hendaknya dicapai dengan cara-cara yang benar, dan sebab-sebab yang mencapai kepada tujuan itu. Adapun menggunakan khurafat, bid’ah, cara-cara yang syirik, maka itu tidak menambah (kedudukan) seorang manusia di hadapan Rabb-nya kecuali (tetap seorang) hamba (yang hina). 
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ahad, 25 Mei 2014, dalam http://almanhaj.or.id/content/3926/slash/0/keutamaan-sayyidul- istighfar/)

More Related Content

What's hot

Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaasni furoida
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul kiatbelajar95
 
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan PemaafBAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan PemaafRizkyJuliana1
 
الاستعاذة والبسملة
الاستعاذة والبسملةالاستعاذة والبسملة
الاستعاذة والبسملةBPS
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islamanggi_andini
 
Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)
Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)
Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)Marhamah Saleh
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِمYudi Wahyudin
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
 
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahRiya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahHelmon Chan
 
Wirid & Doa Selepas Solat Fadhu
Wirid & Doa Selepas Solat FadhuWirid & Doa Selepas Solat Fadhu
Wirid & Doa Selepas Solat FadhuRoslan Abdullah
 
PRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptx
PRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptxPRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptx
PRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptxagilkrispy
 

What's hot (20)

Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doa
 
Asmaul husna
Asmaul husnaAsmaul husna
Asmaul husna
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul
 
Kewajiban sesama muslim
Kewajiban sesama muslimKewajiban sesama muslim
Kewajiban sesama muslim
 
Iman dan Taqwa
Iman dan TaqwaIman dan Taqwa
Iman dan Taqwa
 
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan PemaafBAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
 
الاستعاذة والبسملة
الاستعاذة والبسملةالاستعاذة والبسملة
الاستعاذة والبسملة
 
PROPOSAL QURBAN 1435H
PROPOSAL QURBAN 1435HPROPOSAL QURBAN 1435H
PROPOSAL QURBAN 1435H
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islam
 
Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)
Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)
Presentasi Ushul Fiqh 5 (Quran Sunnah)
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
 
Tafsir al 'ashr
Tafsir al 'ashrTafsir al 'ashr
Tafsir al 'ashr
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahRiya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
 
Presentasi Tauhid
Presentasi TauhidPresentasi Tauhid
Presentasi Tauhid
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Doa selepas sembahyang
Doa selepas sembahyangDoa selepas sembahyang
Doa selepas sembahyang
 
Wirid & Doa Selepas Solat Fadhu
Wirid & Doa Selepas Solat FadhuWirid & Doa Selepas Solat Fadhu
Wirid & Doa Selepas Solat Fadhu
 
PRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptx
PRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptxPRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptx
PRESENTASI PESANTREN KILAT 2.pptx.pptx
 

Similar to Keutamaan sayyidul istighfar 01

Keutamaan sayyidul istighfar
Keutamaan sayyidul istighfarKeutamaan sayyidul istighfar
Keutamaan sayyidul istighfarMuhsin Hariyanto
 
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)SUHARNIBTMDREJABMoe
 
Id agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahId agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahLoveofpeople
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1LAZNas Chevron
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashrLAZNas Chevron
 
Bahan perjumpaan sumur kali ke 2
Bahan perjumpaan sumur  kali ke 2Bahan perjumpaan sumur  kali ke 2
Bahan perjumpaan sumur kali ke 2sumursmkatb
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahMuhsin Hariyanto
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatHelmon Chan
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurgaJajat Sudrajat
 
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptxPPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptxRatnanengsi
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiHerry Erwanto
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaMoenica
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisNur Fuanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Aqidah hakikat syirik
Aqidah   hakikat syirikAqidah   hakikat syirik
Aqidah hakikat syirikTriana Zulfa
 
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang berimanErman Hidayat
 
Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13
Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13
Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13Muhsin Hariyanto
 

Similar to Keutamaan sayyidul istighfar 01 (20)

Keutamaan sayyidul istighfar
Keutamaan sayyidul istighfarKeutamaan sayyidul istighfar
Keutamaan sayyidul istighfar
 
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
 
Id agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahId agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabah
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
 
Bahan perjumpaan sumur kali ke 2
Bahan perjumpaan sumur  kali ke 2Bahan perjumpaan sumur  kali ke 2
Bahan perjumpaan sumur kali ke 2
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptxPPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iii
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
ebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdfebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdf
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
 
Tahajud
TahajudTahajud
Tahajud
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Aqidah hakikat syirik
Aqidah   hakikat syirikAqidah   hakikat syirik
Aqidah hakikat syirik
 
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
 
Kedudukan doa dalam islam
Kedudukan doa dalam islamKedudukan doa dalam islam
Kedudukan doa dalam islam
 
Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13
Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13
Tafsîr qs luqmân, 31 ayat 13
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 

Keutamaan sayyidul istighfar 01

  • 1. 1 Keutamaan Sayyidul Istighfâr Teks Hadits "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; jika seorang hamba mengucapkan: "allâhumma anta rabbî lâ ilâha illa anta khalaqtanî wa ana 'abduka wa ana 'alâ 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'ûdzu bika min syarri mâ shana'tu abû`u laka bidzanbî wa abû`u laka bini'matika 'alayya faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ antâ (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '. Jika ia mengucapkan di waktu subuh dengan penuh keyakinan lalu meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu sore dengan penuh keyakinan lalu meninggal, maka ia akan masuk surga."1 1 HR An-Nasâi dari Syaddad bin Aus r.a., Sunan an-Nasâi, VIII/279, hadits no. 5522. Hadits ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Sunan at-
  • 2. 2 Dalam lafazh al-Bukhari dinyatakan:2 “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat- Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.” Syarah (Penjelasan) Hadits Nabi Muhammad s.a.w. menamakan lafazh istighfâr ini dengan Sayyidul Istighfâr karena terkandung dalam hadits ini makna taubat dan merendahkan diri di hadapan Allâh, yang tidak terdapat dalam hadits- hadits taubat lainnya. Imam ath-Thîbiy berkata, “Karena doa ini mengandung makna- makna taubat secara menyeluruh maka dipakailah istilah sayyid, yang pada asalnya, sayyid itu artinya induk atau pimpinan yang dituju dalam semua keperluan dan semua urusan kembali kepadanya.”3 Tirmidzi, V/467, hadits no. 3393; Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, IV/122, hadits no. 17152; Al-Hakim, Al-Mustadrak, II/496, hadits no. 3707; Ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Kabîr, VI/455, hadits no. 7039; Al-Baihaqi, Syu’ab al-Îmân, II/164, hadits no. 658, dan Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, III/212, hadits no. 932. Semuanya berasal dari Raiwayat Syaddad bin Aus. 2 Hadits Riwayat al-Bukhari dari Syaddad bin Aus, Shahîh al-Bukhâriy, VIII/83, hadits no. 6306) 3 Fat-hul Bâri, XI/99.
  • 3. 3 Ibnu Abi Jamrâh berkata: “Rasûlullâh s.a.w. mengumpulkan dalam hadits ini makna-makna yang indah dan lafazh-lafazh yang bagus sehingga pantas untuk dinamai Sayyidul Istighfâr.” Dalam hadits ini terdapat: 1. Pengakuan terhadap uluhiyah Allâh dan ibadah hanya kepada Allâh 2. Pengakuan bahwa Allâh adalah satu-satu-Nya yang Maha Pencipta. Pengakuan bahwa Allâh SWT telah menetapkan janji yang diambil untuk hamba-Nya. 3. Harapan yang telah Allâh janjikan kepada hamba-Nya, 4. Berlindung dari keburukan yang telah diperbuat hamba terhadap dirinya, 5. Menisbatkan semua nikmat kepada Allâh SWT yang telah memberikan semua nikmat ini, menisbatkan dosa kepada diri seorang hamba, 6. Keinginan dan harapan dia agar diampuni dosa-dosanya oleh Allâh SWT. 7. Dan pengakuannya bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Allâh.”4 Sayyidul Istighfâr 1. (Ya Allâh Engkau adalah Rabb-ku)5. Pengakuan seorang hamba bahwa Allâh adalah Rabbnya. Rabb adalah pemilik, pencipta, pemberi rezeki dan pengatur semua urusan makhluk-Nya. Terkandung dalam hadits ini pengakuan tentang rububiyyah Allâh. 2. (Tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Engkau). Yaitu tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Engkau ya Allâh. Kalimat ini merupakan perwujudan tauhid uluhiyyah. Semua Muslim wajib meyakini bahwa satu-satunya yang berhak diibadahi dengan benar hanyalah Allâh, sedangkan selain Allâh tidak boleh disembah dan kita hanya berdoa kepada Allâh saja. 4 Fat-hul Bâri, XI/100. 5 Syarah mufradat ini dinukil dari kitab Fat-hul Bâri, XI/98-100 karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr , III/18-20, Syaikh Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badr, dan kitab-kitab lainnya.
  • 4. 4 3. (Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu) Pengakuan hamba bahwa tidak ada yang menciptakan alam semesta beserta isinya ini melainkan hanya Allâh saja. Seluruhnya adalah makhluk, baik di langit maupun di bumi. Allâh yang telah menciptakan semua makhluk. Kalimat ini mengandung (perilaku hamba) yang menghinakan dan merendahkan dirinya di hadapan Allâh. Di dalamnya terkandung tauhid rububiyyah. Doa ini diucapkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. sehingga menunjukan bahwa beliau s.a.w. adalah seorang hamba, yang tidak berhak untuk diibadahi. 4. ىَلَع اَنَأَو َع َكِدْه َكِدْعَوَو اَم ُتْعَطَتْسا (Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku) Aku tetap dalam perjanjian-Mu Ya Allâh, beriman kepada-Mu, melaksanakan ketaatan kepada-Mu dan melaksanakan perintah- perintah-Mu semampuku. Menurut kemampuan aku, karena Allâh tidaklah membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kemampuannya. Yang dimaksud janji di sini adalah janji ketika Allâh mengeluarkan calon-calon makhluk atau ruh. Allâh berfirman: ۖ “Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allâh mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya Berfirman), ‘Bukankah Aku ini Rabb-mu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Rabb kami), kami bersaksi.’ (Kami Lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, ‘sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.’” [QS al-A’râf/7: 172) Kalau mereka bersaksi bahwa Allâh sebagai Rabb mereka, maka konsekuensinya adalah mereka harus beribadah hanya kepada Allâh.
  • 5. 5 Konsekuensinya adalah melaksanakan perintah Allâh dan meninggalkan larangan Allâh. Allâh berfirman: ۖ ۚ “Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu, dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.” [QS Yâsîn/36: 60-61] Kalimat (وَوَعْدِكَ ) “janji-Mu” yaitu tentang balasan pahala dan ganjaran, yaitu ‘Aku tetap dalam perjanjianku dengan Allâh selama aku mampu. Aku yakin dengan janji-Mu Ya Allâh. Bagi orang-orang yang bertauhid dan menjauhkan perbuatan syirik, dijanjikan dengan surga dan pahala yang besar. Oleh karena itu hadits di atas menyebutkan barangsiapa membacanya dengan penuh keyakinan maka dijanjikan dengan surga. 5. (Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku) Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan amal perbuatanku dan akibat buruknya, (Aku berlindung kepada-Mu agar tidak) ditimpa dengan petaka, agar diampuninya dosa, dan kembali kepada perbuatan jelekku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatan dosa dan maksiat. Sesungguhnya perbuatan dosa membawa akibat yang jelek. Orang yang durhaka kepada orang tua, memutuskan silaturahim, mezalimi orang lain, mengambil hak orang lain, makan riba, dan dosa-dosa lainnya akan membawa akibat yang jelek. Di antara akibat buruknya adalah hilangnya barakah dalam ilmu kita dan hafalan kita. Akibat dosa yang paling berbahaya adalah akan diazab oleh Allâh. Harta yang diperoleh dengan cara zalim maka harta itu tidak akan
  • 6. 6 mendapatkan barakah, akan membuat isterinya dan anak-anaknya durhaka. Oleh karena itu Nabi s.a.w. ketika khutbatul hâjah bersabda:6 ... “Kami berlindung kepada Allâh dari keburukan jiwa kami dan kejelekan amal perbuatan kami…” Oleh karena itu, hendaknya kita berlindung kepada Allâh SWT dari segala perbuatan dosa kita. Akibat dosa tersebut di antaranya hilangnya barakah umur kita, barakah ilmu kita, amal ketaatan, dan hilangnya hafalan. Yang paling bahaya adalah tidak diampuni dosa kita. Atau kita kembali kepada perbuatan dosa itu. Nas-alullâha al-‘afwa wal ‘âfiyah was salâmah fid dunyâ wal âkhirah. 6. (Aku akui nikmat-Mu kepadaku) Aku mengakui dan menetapkan besarnya nikmat-Mu kepadaku, dan agungnya karunia-Mu dan kebaikan-Mu kepadaku. Setiap Muslim dan Muslimah wajib menisbatkan semua nikmat kepada Allâh. Semua nikmat yang diberikan Allâh, baik di langit, bumi dan di antara keduanya adalah berasal dari Allâh. Firman Allâh: ۖ “Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” [QS an-Nahl/16: 53] Nikmat Allâh yang diberikan kepada kita sangatlah banyak. Kita tidak akan pernah bisa menghitungnya. Cobalah kita hitung nikmat 6 HR at-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, Sunan at-Tirmidzi, III/413, hadits no. 1105
  • 7. 7 yang Allâh berikan sejak kita lahir! Nikmat mata, telinga, lisan, rambut, hati, udara, oksigen, air, tumbuhan, nikmat hidayah, kesehatan, dijauhkan dari malapetaka, nikmat di atas tauhid dan sunnah, dan lainnya. Allâh berfirman: ۚۗ “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allâh, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allâh).” [QS Ibrâhîm/14: 34] Apabila kita mengakui nikmat-nikmat Allâh, maka konsekuensinya adalah bersyukur kepada Allâh. Bila seorang hamba bersyukur kepada Allâh, maka Allâh akan menambah nikmat-nikmat-Nya kepada kita. Allâh SWT berfirman: ۖ “Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” [QS Ibrâhîm/14: 7] Jika seseorang bersyukur kepada Allâh maka Allâh tidak akan mengazabnya. Allâh berfirman: ۚ “Allâh tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allâh Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” [QS an-Nisâ’/4: 147] 7. (Aku mengakui dosaku kepada-Mu)
  • 8. 8 Aku mengakui kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan, berupa perbuatan dosa, kesalahan, kelalaian, kewajiban yang aku tinggalkan, perbuatan haram dan maksiat yang aku lakukan. Pengakuan ini sebagai langkah awal untuk bertaubat dan kembali kepada Allâh. 8. (Ampunilah dosaku) Ya Allâh, ampunilah seluruh dosa yang telah aku lakukan. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Seorang hamba yang bertakwa tatkala ia berbuat dosa, ia segera memohon ampun kepada Allâh. Sebagaimana firman-Nya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allâh, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa- dosa selain Allâh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” [QS Ali ‘Imrân/3: 135] 9. (Karena yang tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau ya Allâh) Pengakuan kita bahwa tidak ada yang dapat mengampuni semua dosa-dosa kecuali hanya Allâh. Oleh karena kita memohon ampun hanya kepada Allâh, tidak kepada selain-Nya. Allâh Maha Pengampun dan Penerima taubat. Barangsiapa yang membacanya di pagi hari dengan penuh keyakinan, kemudia ia meninggal dunia sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni Surga. Barangsiapa yang membacanya di sore hari dengan penuh keyakinan, kemudia ia meninggal dunia sebelum esok pagi hari, maka ia termasuk penghuni surga
  • 9. 9 Yaitu membacanya dengan penuh keyakinan, ikhlas, mentauhidkan Allâh, meninggalkan syirik, membenarkan kandungan doa Sayyidul Istighfâr ini, mengakui tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, mengakui semua dosa-dosanya, mengakui semua nikmat dari Allâh dan meminta ampunan hanya kepada Allâh . Nabi s.a.w. menganjurkan kita untuk membacanya dengan penuh keyakinan ketika kita di waktu pagi dan sore hari. Ibnu Taimiyah berkata: “Orang yang mengenal Allâh yang ia tuju, maka dia mempersaksikan bahwa semua itu karunia Allâh dan menyadari dirinya yang banyak dosa dan aib.”7 Beliau menjelaskan, “Nabi s.a.w. mengumpulkan dua hal, yaitu persaksian semua nikmat dari Allâh dan pengakuan dosa-dosa yang telah dilakukan, bahwa kita banyak berbuat kesalahan. Lalu dilanjutkan dengan amal. Menyaksikan semua nikmat, anugerah dan karunia Allâh kepada kita, konsekuensinya adalah wajibnya kita mencintai Allâh. Ini juga menuntut kita memuji Allâh, bersyukur kepada Allâh karena Allâh telah memberi semua nikmat dan kebaikan. Kita pun harus menyadari diri kita yang banyak berbuat dosa dan kesalahan, yang menuntut kita agar menghinakan diri kepada Allâh, merendahkan diri kita di hadapan Allâh serta menyatakan diri kita fakir, membutuhkan Allâh dan kita wajib bertaubat kepada Allâh pada setiap waktu dan dia tidak melihat dirinya kecuali orang yang tidak memunyai apa-apa sama sekali.8 Pelajaran Yang Dapat Diperoleh 1. Wajib menetapkan rububiyyah Allâh, karena Allâh adalah Pencipta, Yang Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Pemberi karunia, Yang Maha Menahan, dan Yang Maha Melapangkan, Yang Maha menghidupkan, Yang Maha mematikan, dan Yang Maha mengatur segala urusan. 2. Wajib menetapkan ‘ubudiyyah, uluhiyyah, dan wahdaniyyah bagi Allâh. Bahwa hanya Allâh SWT yang wajib dan berhak diibadahi dengan benar. 7 Perkataan ini dinyatakan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab al-Wâbilish Shayyib, Lihat Shahîh al-Wâbilish Shayyib (hlm. 16). 8 Shahîh al-Wâbilish Shayyib, hlm. 17.
  • 10. 10 3. Dalam Sayyidul Istighfâr terdapat penetapan dan pengakuan seorang hamba bahwa dirinya adalah hamba yang hina di hadapan Rabb-nya, Pencipta-nya, dan Pemberi Rezeki-nya. 4. Di dalamnya juga terdapat penetapan seorang hamba bahwa dia berpegang kepada perjanjian yang Allâh SWT ambil atasnya. 5. Hendaklah seorang hamba melaksanakan perintah Allâh SWT sesuai dengan kemampuannya. Seperti dalam firman Allâh: ۗ “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [QS at-Taghâbun/64: 16] 6. Pengakuan seorang hamba atas dosa-dosanya dengan taubat. 7. Penetapan dan pengakuan seorang hamba kepada Rabb-nya dengan kelemahan dan kekurangan, dengan menyembah-Nya dengan sebenar-benarnya. 8. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh. 9. Hendaklah seorang hamba berlindung kepada Allâh dari kejelekan apa-apa yang telah dia perbuat. 10. Keutamaan Istighfâr (meminta ampun kepada Allâh SWT) dan keutamaan Sayyidul Istighfâr. 11. Hendaklah seorang hamba berlindung kepada Allâh SWT dari kejelekan perbuatan dan niatnya, karena itu merupakan sebab mendapat hukuman dan azab. 12. Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa segala tujuan itu hendaknya dicapai dengan cara-cara yang benar, dan sebab-sebab yang mencapai kepada tujuan itu. Adapun menggunakan khurafat, bid’ah, cara-cara yang syirik, maka itu tidak menambah (kedudukan) seorang manusia di hadapan Rabb-nya kecuali (tetap seorang) hamba (yang hina). (Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ahad, 25 Mei 2014, dalam http://almanhaj.or.id/content/3926/slash/0/keutamaan-sayyidul- istighfar/)