SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
‫ا‬
ُ‫د‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻟ‬
‫بﱢ‬َ‫ر‬
‫ِﯾن‬‫ﻣ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫اﻟﻌ‬
‫ِي‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
َ‫ل‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬
َ‫م‬‫َو‬‫ﯾ‬
ِ‫ﺔ‬َ‫ﻣﻌ‬ُ‫اﻟﺟ‬
َ‫د‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﺳ‬
ِ‫ﱠﺎم‬‫ﯾ‬َ ْ
‫اﻻ‬
َ‫ع‬َ‫َر‬‫ﺷ‬ َ
‫و‬
َ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬‫ُﺳ‬‫ﻣ‬ْ‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬
ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬
‫ِﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺗ‬ ْ‫ِﺟ‬ ْ
‫اﻻ‬
َ‫ع‬
‫َﺔ‬‫ﻋ‬‫ﻣﺎ‬َ‫اﻟﺟ‬ َ
‫و‬
.
‫وا‬
ُ‫د‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻟ‬
‫ِي‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
‫َﻧﺎ‬‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬
َ‫ِن‬‫ﻣ‬
َ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬‫ُﺳ‬‫ﻣ‬‫اﻟ‬
َ‫ِﯾن‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
‫ُم‬‫ھ‬َ‫ﻌَد‬ْ‫َﺳ‬‫ا‬
ِ‫ة‬َ‫َﺎد‬‫ﮭ‬‫ﱠ‬‫ﺷ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬
َ‫م‬‫َو‬‫ﯾ‬
‫َﺔ‬‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻘ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
.
ُ‫د‬‫ﻣ‬َ‫اﻟﺣ‬ َ
‫و‬
‫ِي‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
َ‫َب‬‫ھ‬ َ
‫و‬
‫َﻧﺎ‬‫ﻟ‬
َ‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻌ‬ْ‫ﻣ‬َ‫ﺟ‬
ِ‫ﺔ‬َ‫ْﺿ‬‫ﮭ‬َ‫ﻧ‬
ِ‫ء‬‫َﺎ‬‫ﻣ‬َ‫ﻠ‬ُ‫ﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
ً‫ﺔ‬َ‫ظ‬ِ‫ﻋ‬
‫َﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ا‬
ِ‫ﺔ‬َ‫ﻘ‬‫ﯾ‬ِ‫ر‬َ‫ط‬
‫ﺎة‬َ‫ﱠﺟ‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬
.
ُ‫د‬َ‫ﮭ‬‫َﺷ‬‫ا‬
‫َن‬‫ا‬
‫ﱠ‬
‫ﻻ‬
َ‫ﮫ‬ٰ‫ِﻟ‬‫ا‬
‫ﱠ‬
‫ِﻻ‬‫ا‬
ُ‫ﷲ‬
ُ‫ه‬َ‫ﺣد‬ َ
‫و‬
َ
‫ﻻ‬
َ‫ﯾك‬ِ‫َر‬‫ﺷ‬
ُ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬
َ
‫و‬
ُ‫د‬َ‫ﮭ‬‫َﺷ‬‫ا‬
‫َنﱠ‬‫ا‬
‫ا‬ً‫ﱠد‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻣ‬
ُ‫ه‬ُ‫د‬‫ﺑ‬َ‫ﻋ‬
َ
‫و‬
ُ‫ﮫ‬ُ‫ﻟ‬‫ُو‬‫ﺳ‬َ‫ر‬
ُ‫ﮫ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ ْ‫َر‬‫ا‬
ُ‫ه‬‫َا‬‫د‬ُ‫ﮭ‬ِ‫ﺑ‬
.
‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ﮭ‬ّٰ‫ﻠ‬‫اﻟ‬
‫ﱢ‬‫ل‬َ‫ﺻ‬
‫ﻰ‬ٰ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬
‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫د‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﺳ‬
ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻣ‬
َ‫ل‬َ‫ْﺿ‬‫ﻓ‬َ‫ا‬
ِ‫ة‬ َ
‫ﱠﻼ‬‫ﺻ‬‫اﻟ‬
ْ‫م‬‫ﱢ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ َ
‫و‬
ِ‫ﮫ‬‫َﯾ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬
‫ﱠ‬‫م‬َ‫ﺗ‬َ‫ا‬
ِ‫ِﯾم‬‫ﻠ‬ْ‫ﱠﺳ‬‫ﺗ‬‫اﻟ‬
‫ﻰ‬ٰ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ
‫و‬
ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻟ‬ٰ‫ا‬
ْ‫َن‬‫ﻣ‬ َ
‫و‬
َ‫ك‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬
ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ُد‬‫ھ‬
‫ﻰ‬ٰ‫َﻟ‬‫ا‬
ٍ‫م‬‫َو‬‫ﯾ‬
ُ‫م‬‫ُو‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬
‫ﺔ‬َ‫ﱠﺎﻋ‬‫ﺳ‬‫اﻟ‬
‫ﱠﺎ‬‫ﻣ‬َ‫ا‬
ُ‫د‬ْ‫َﻌ‬‫ﺑ‬
‫َﺎ‬‫ﯾ‬َ‫ﻓ‬
‫َﺎ‬‫ﮭ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬َ‫ا‬
ُ‫ﱠﺎس‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬
ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬‫ﯾ‬ ِ‫ُوﺻ‬‫ا‬
َ
‫و‬
‫ﻲ‬ِ‫ْﺳ‬‫ﻔ‬َ‫ﻧ‬
‫ى‬ َ
‫ْو‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ِ‫ﺑ‬
ِ‫ﷲ‬
ْ‫َد‬‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬
َ‫َﺎز‬‫ﻓ‬
‫ُون‬‫ﻘ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
َ‫ل‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬
ُ‫ﷲ‬
‫ﻰ‬ٰ‫ﺎﻟ‬َ‫َﻌ‬‫ﺗ‬
ُ‫ذ‬‫ُو‬‫ﻋ‬َ‫أ‬
َ‫ِن‬‫ﻣ‬
ِ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ْط‬‫ﯾ‬‫ﱠ‬‫ﺷ‬‫اﻟ‬
‫ِﯾم‬‫ﺟ‬‫اﻟرﱠ‬
:
‫َﺎ‬‫ﯾ‬
‫َﺎ‬‫ﮭ‬‫ﱡ‬‫ﯾ‬َ‫ا‬
َ‫ِﯾن‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
‫ُوا‬‫ﻧ‬َ‫ﻣ‬ٰ‫ا‬
‫ُوا‬‫ﻘ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬
َ‫ﷲ‬
‫قﱠ‬َ‫ﺣ‬
ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺗ‬‫ُﻘﺎ‬‫ﺗ‬
َ
‫ﻻ‬ َ
‫و‬
‫ُنﱠ‬‫ﺗ‬‫ُو‬‫ﻣ‬َ‫ﺗ‬
‫ﱠ‬
‫ِﻻ‬‫ا‬
َ
‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ﺗ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ا‬
‫ُون‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ُﺳ‬‫ﻣ‬
َ‫ل‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ َ
‫و‬
ُ‫ل‬‫ُو‬‫ﺳ‬َ‫ر‬
ِ‫ﷲ‬
‫ﱠﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬
ُ‫ﷲ‬
ِ‫ﮫ‬‫َﯾ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬
َ‫م‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ َ
‫و‬
) :
َ
‫َﻻ‬‫أ‬
ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ُ‫ِر‬‫ﺑ‬ ْ‫ُﺧ‬‫أ‬
ْ‫َن‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬
ُ‫م‬َ‫ر‬ ْ‫ُﺣ‬‫ﯾ‬
‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬
،‫ﱠﺎر‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬
ْ‫َن‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ َ
‫و‬
ُ‫م‬ُ‫ر‬ ْ‫َﺣ‬‫ﺗ‬
ُ‫ر‬‫ﱠﺎ‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬
‫ِ؟‬‫ﮫ‬‫َﯾ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬
ٰ
‫ﻋَﻠﻰ‬
‫ﱢ‬‫ل‬ُ‫ﻛ‬
ٍ‫ن‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ھ‬
ٍ‫ن‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﻟ‬
ٍ‫ب‬‫ﯾ‬ِ‫َر‬‫ﻗ‬
ٍ‫ْل‬‫ﮭ‬َ‫ﺳ‬
(
ِ‫ن‬َ‫ﻋ‬
ِ‫ن‬ْ‫ﺑ‬‫ا‬
ٍ‫د‬‫ُو‬‫ﻌ‬ْ‫َﺳ‬‫ﻣ‬
َ‫ﻲ‬ ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬
ُ‫ﷲ‬
ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ﻋ‬
‫َﺎ‬‫ﻣ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬
ُ‫ه‬‫ا‬ َ
‫و‬َ‫ر‬
‫ِي‬‫ذ‬ُ‫ﻣ‬ ْ‫ﱡر‬‫ﺗ‬‫اﻟ‬
Pujaan dan pujian, tidak ada satupun terkecuali, semuanya milik Allah.
Shalawat dan salam, tak henti-hentinya, kita mohonkan untuk baginda Muhammad
Rosulullah.
Dan juga bagi para keluarganya, para sahabatnya, serta semua para pengikutnya, yang
istiqomah.
Aamiin yaa robb bal ‘aalamiin
Meningkat ke rukun khutbah ketiga adalah ajakan kepada takwa. Wahai kita semua, marilah
kita rawat taqwaa kita kepada Allah swt. Menjalankan apa yang diperintahkan Allah swt
sesuai dengan kadar kemampuan kita, tapi dengan sebaik-baik di level kadar kemampuan
kita tersebut. Dan menghindari segala apa yang dilarangNya segera, sesegera mungkin,
jangan ditunda-tunda.
Rukun khutbah keempat adalah membaca satu ayat, minimal, dari Alquranul Karim. Ayat
inipun menjadi bahasan pada khutbah ini.
ُ‫ذ‬‫ُو‬‫ﻋ‬َ‫ا‬
َ‫ِن‬‫ﻣ‬
ِ‫ن‬‫َﺎ‬‫ط‬ْ‫ﯾ‬‫ﱠ‬‫ﺷ‬‫اﻟ‬
‫ِﯾم‬‫ﺟ‬‫اﻟرﱠ‬
ِ‫ِﺳم‬‫ﺑ‬
ِ‫ﷲ‬
ِ‫ن‬ ٰ‫ﺣﻣ‬‫اﻟرﱠ‬
‫ِﯾم‬‫ﺣ‬‫اﻟرﱠ‬
َ‫ُون‬‫ﺣ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﻔ‬ُ‫ﺗ‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬
Terjemahan AlQuran Departemen Agama pada ayat tersebut menuliskan:
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”.
Ayat di atas memuat 3 kata perintah:
(1) Bertebaranlah di muka bumi, (2) carilah karunia, dan (3) ingatlah Allah banyak-banyak.
Ayat tersebut sepintas menyuruh kita bubar ke luar setelah shalat usai, lalu cari rejeki dan
ingat-ingat akan Allah.
Dari pemahaman yang sepintas ini maka sebagian orang berpikir dan menganjurkan untuk
“bubar setelah shalat, jangan duduk-duduk, untuk dzikir sekalipun”.
Benarkah demikian?
Tentu saja pikiran ini bertolak-belakang dengan amalan dan anjuran yang ada dari
Rosululllah saw. Seperti yang diceritakan para sahabat dalam hadits-hadits yang sahih,
seperti:
Cerita Tsauban: Nabi saw melakukan dzikir sesudah shalat, yaitu membaca istighfar dan
allaahumma antas salaam dan seterusnya (dst).
Cerita Mughiroh bn Syu’bah: Nabi saw membaca “laa ilaaha il-lallaahu wachdahuu laa
syariika lahu dst
Cerita Abdullah b Zubair: Nabi membaca: laa-ilaaha il-lallaahu wachdahu... laa chawla wa laa
quwwata il-laa billaaahi, laa ilaaha il-lallahu wa laa na’budu il-laa iy-yaah, lahun ni’mah wa
lahul fadh-l, wa lahuts-tsanaa-ul chasan, laa ilaaha il-laahu mukhlishiina lahu d-diina walaw
karihal kaafiruun
Cerita Sa’ad b Abi Waqqas, cerita Mu’adz b Jabal, cerita Abu Umamah Al bahili, cerita Uqbah
b Amir, cerita kaum faqir dari Muhajirin, cerita seorang sahabat Anshor, cerita Abu
Huroiroh.
Semua sahabat itu bercerita bahwa Nabi saw melakukan dan juga memberi saran kepada
sahabat membaca bacaan setelah usai shalat, bukan pergi bubar.
Apalagi cerita dari Ibnu Abbas, bahwa untuk mengetahui apakah mereka masih berdzikir di
masjid atau sudah selesai, diketahui dari suara dzikir mereka yang terdengar sampai keluar.
Ada 11 orang sahabat atau lebih yang menceritakan perihal amalan dzikir sesudah shalat.
Jumlah ini menunjukkan bahwa amalan dzikir sesudah shalat adalah berita yang mutawatir.
Yaitu berita yang tidak boleh diragukan kebenarannya.
Jadi apa makna ada perintah tetapi ada perbuatan yang tidak selaras dengan perintah?
Ini menunjukkan bahwa perintah di ayat tsb bukan perintah wajib, melainkan izin, atau
dispensasi, rukhsah istilah fiqihnya.
Izin perihal apa? Karena berita dari banyak sahabat menunjuk bahwa perbuatan dzikir
sesudah shalat itu perbuatan yang konsisten dilakukan, maka izin di situ bukan izin
menunjuk kepada perbuatan yang sesudah shalat, melainkan izin untuk berbuat sesudah
shalat.
Apa maksudnya? Berbuat sesudah shalat itu diizinkan, tidak lagi diharamkan. Sedangkan
berbuat selama masih dalam shalat dengan perbuatan yang bukan dari perbuatan shalat itu
dilarang, karena itu membatalkan shalat.
Setelah paham dengan maksud di atas, mari kita periksa maksud dari ayat tersebut dari
aspek ilmu kaji bahasa, agar menjadi jelas, mengapa perbuatan Nabi saw kok sepertinya
tidak selaras dengan terjemah dari ayat QS 62 AlJum’ah ayat 10?
Pertama kata perintah: “bertebaranlah kamu di muka bumi”
Catat, tidak dikatakan “bertebaranlah kamu KE muka bumi”, bukan digunakan kata depan
KE. Artinya, tidak disuruh ke luar dari tempat semula. Kalau tidak disuruh ke luar dari
tempat semula, lalu apa arti bertebaranlah ini? kalau tidak disuruh beranjak, lalu apa arti
bubar ini?
Untuk memahami maksud dari kata bertebaran ini harus kembali kepada kata yang aseli
dalam bahasa Arabnya, yaitu intasyiruu.
Intasyiruu adalah kata perintah kepada orang banyak yang diperintahnya, yaitu kamu
sekalian. Jika orang yang dikenai perintah itu tunggal, maka berbunyi intasyir.
Intasyir ini kata perintah, dari bentuk kata kerja lampau intasyara. Dari kata ini, istilah dalam
bidang biologi yang berarti ereksi juga diambil, yaitu intisyaar.
Intasyara ini adalah kata kerja dengan mendapat dua imbuhan, yaitu hamzah atau alif di
depan, dan ta di dalam. Kedua huruf imbuhan ini ditambahkan kepada kata kerja asal na-
sya-ro. Sebelum na diimbuhkan in, dan setelah na diimbuhkan ta, sehingga berbunyi in-ta-
sya-ro.
Na-sya-ro artinya menebarkan, menyebarkan, membubarkan, mengembangkan,
menyiarkan.
Pemberian imbuhan hamzah dan ta pada kata dasar na sya ro tentu untuk memberi makna
baru, dari makna dasarnya. Makna baru apa itu? Makna mu-tho-wa-‘ah. Apa itu? Kata kerja
sebagai hasil dari pekerjaan sebelumnya. Kata kerja yang menyatakan kegiatan sebagai
akibat dari pekerjaan sebelumnya.
Contoh: Orang menyerakkan kertas maka kertas itu berserakan.
Kata kerja berserakan adalah tentang peristiwa, kejadian atau keadaan akibat atau sesudah
kata kerja menyerakkan terjadi.
Perhatikan contoh kalimat berikut:
Kertas-kertas sudah selesai digunakan maka kertas-kertas itu berserakan.
Apa maksud berserakan? Bagi orang yang bekerja di bidang administrasi, tentu saja
berserakan ini berarti tidak perlu lagi dikemas dalam file yang khusus. Tidak lagi menjadi file
yang dijaga seperti menjaganya ketika file itu masih menjadi dokumen utama.
Sekarang buat kata kerja yang kedua dari kalimat di atas kepada kata kerja perintah:
Kertas-kertas jika sudah selesai digunakan maka biarlah berserakan
Atau: buatlah berserakan.
Atau: berserakanlah mereka semua.
Arti kalimat perintah ini tidak berarti suruhan membuat kertas kocar-kacir berserakan tidak
tertata. Melainkan berarti bahwa kertas ini tidak lagi ditempatkan pada tempat perawatan
dokumen yang sebelumnya. Jadi selanjutnya bagaimana? Ya tergantung sistem di kantor itu.
Ada yang langsung membakar. Ada yang dijual ke tukang barang bekas. Ada yang
membiarkan diambil oleh orang-orang.
Yang jelas, bukan berarti diserak-serak di atas meja.
Tidak berarti dibuat bertebaran di atas lantai.
Inilah arti dari kalimat “bertebaranlah kalian di muka bumi”
Bukan perintah bahwa setiap orang sesudah shalat disuruh bubar semau-mau, tanpa tujuan
yang tidak jelas.
Alquran tidak pernah mengajarkan perbuatan yang sia-sia. Alquran selalu menyuruh kita
melakukan amal baik, amal shaleh.
Jadi maksud dari perintah dalam ayat adalah, bahwa setiap orang yang selesai dari shalat
maka bolehlah ia melakukan amal-amal shaleh yang lain, yaitu amalan di luar shalat.
Sekarang meninjau kalimat yang kedua: “Carilah karunia Allah”
Kata “carilah” ini perlu diberi catatan, bagaimana kata aseli yang diberi terjemahan
“carilah”?
Wa-btaghuu. Wa dan ibtaghuu. Wa “dan” , ibtaghuu “carilah”. Kata “carilah” diterjemahkan
dari “ibtaghuu”. Begitukah maksud dari kata ini? Jawabnya: tidak mesti begitu. Mungkin ada
maksud yang lain. Mengapa begitu?
Dalam ayat yang lain :
Misal QS 28 Alqashash 77: (wa laa tabghi l fasaada fi l ardli)
‫اﻷرض‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫اﻟﻔﺳﺎد‬ ‫ﺗﺑﻎ‬ ‫وﻻ‬
Artinya: “Dan janganlah kamu berharap, mengupayakan atau mencari kerusakan di muka
bumi”
Dan lagi ahli tafsir, yang bernama Ibnu Ktasir, di ayat yang lain yaitu َ‫ُون‬‫ﻐ‬ْ‫ﺑ‬َ‫ﯾ‬ ِ‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻠ‬ِ‫ھ‬‫ﺎ‬َ‫ْﺟ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫م‬ْ‫ﻛ‬ُ‫ﺣ‬َ‫ﻓ‬َ‫أ‬ (afa
chukmal jaahiliyyati yabghuun), beliau memaksudkannya dengan
“Apakah kepada hukum jahiliah mereka berharap atau menginginkan?”
Artinya terjemah berharap, menginginkan, dan mencari dapat diberikan kepada kata
baghoo-yabghii. Padahal di QS AlJumah 10, kata perintahnya dari bentuk ibtaghoo-
yabtaghii, bukan baghoo-yabghii.
Baghoo yabghii adalah kata asal dari ibtaghoo-yabtaghii. Kata ini sama dengan kata
intasyaro yantasyiru. Yaitu mengimbuhkan hamzah dan taa kepada kata dasar untuk makna
mu-tho-wa-‘ah. Yaitu kata kerja sebagai hasil atau akibat dari pekerjaan sebelumnya.
Maka kalimat wabtaghuu min fadl-lillaah, dapat dimaksudkan:
Sebelum ini kita shalat, maka “Pastikanlah ada dari karunia Allah” sesudah shalat itu.
Sudahkah kita berusaha perbuatan shalat kita itu menjadi jaminan akan diberi karunia dari
Allah sesudah itu? Maka pastikanlah itu terjadi!!!
Jadi terjemahan yang beredar di kalangan kita selama ini, yang menyatakan bahwa shalat
dan kegiatan sesudah shalat itu tidak ada kait-mengait dengan shalat, bukanlah satu-
satunya terjemahan yang baku. Malahan, terjemahan tersebut berbau sekuler, yaitu
semangat yang memisahkan dunia dari agama, yang memisahkan shalat dari banyak
kegiatan kita di luar shalat.
Pembahasan di sini justeru menjelaskan makna bahwa kita harus memastikan bahwa shalat
kita memberi jaminan kepada kita akan dapat anugerah sesudahnya nanti. Jadi shalat kita
tadi itu semestinya berkaitan dengan ketercapaian cita-cita kita pada apa yang kita perbuat
sesudah shalat.
Hal ini relevan dan sejalan dengan pernyataan di ayat lain yang maksudnya: Jadikanlah sabar
dan shalat itu sebagai penolong.
‫ُوا‬‫ﻧ‬‫ِﯾ‬‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ْ‫اﺳ‬ َ
‫و‬
ِ‫ْر‬‫ﺑ‬‫ﱠ‬‫ﺻ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬
‫ة‬ َ
‫ﱠﻼ‬‫ﺻ‬‫اﻟ‬ َ
‫و‬
Berikutnya, mari kita periksa kalimat yang ketiga; “Dan ingat-ingatlah Allah dengan banyak”.
Dari tiga kata kerja perintah, hanya satu ini yang berupa kata kerja dasar tanpa diberi
imbuhan. Dan hanya kata kerja ini yang menyuruh kita melakukan pekerjaan lagi setelah kita
selesai dari mengerjakan shalat.
Sedangkan dua kata kerja perintah sebelum ini tidak meminta kita melakukan pekerjaan
apapun yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya. Melainkan hanya menyuruh untuk
memastikan bahwa kita tidak lagi dalam shalat, dan menyuruh memastikan ada buah dari
karunia Allah sesudah shalatnya.
Hadirin sekalian, marilah kita berhati-hati berbicara atau mengambil pembicaraan dengan
tanpa ilmu. Siapapun yang berbicara tanpa ilmu, pembicaraannya adalah hoax.
Jangan sampai ayat Alquran digunakan untuk mencegah diri kita dari perbuatan sia-sia
sesudah shalat.
Jangan sampai ayat Alquran digunakan sebagai alasan kita tidak melakukan dzikir sesudah
shalat.
Ayat QS 62 AlJum’ah 10 itu menyuruh kita untuk melakukan amal shaleh jika sudah terlepas
dari shalat. Di antara amal saleh itu adalah berdzikir. Menuntut ilmu. Berdagang demi
menafkahi keluarga. Bersilaturahmi. Menolong orang yang memerlukan pertolongan.
Tetapi jika sesudah shalat itu lari demi mengurusi hal-hal yang tidak berpahala, apalagi
berdosa, tentu saja jangan pernah gunakan ayat suci Alquran sebagai alasan. Alquran tidak
pernah mengajarkan hal-hal yang sia-sia.
Wahai kita-kita yang menggunakan ayat ini untuk melarang orang berdzikir, bertaubatlah
kepada Allah dari berkata-kata dengan tanpa ilmu dan pergilah menuntut ilmu kepada
orang yang memiliki ilmu.
Rosulullah saw justeru menyuruh orang melalukan dzikir setelah shalat.
Wahai kaum pemuda dan remaja, tetap dan duduklah setiap selesai shalat, barang 5 atau 10
menit, untuk melatih diri menanamkan kerinduan dalam diri kepada Allah.
Tunjukkan pada diri kita bahwa kita ada kerinduan kepada Allah, Tuhan sang maha pengasih
lagi penyayang.
Jika belum bisa berdzikir, maka gunakan prosesi dzikir oleh imam yang mengeraskan bacaan
itu sebagai alat belajar bagi kita.
Siapa yang menyempatkan duduk sebentar untuk belajar membetahkan diri bermunajat
kepada Allah dan belajar melafalkan kalimat-kalimat dzikir, tentu saja, ini adalah di antara
cara memastikan kita akan karunia Allah diberikan kepada kita. Ini juga di antara cermin
dari mengamalkan perintah: wabtaghuu min fadl-lillaah. Dan ini adalah pelaksanaan
langsung dari perintah wa-dz-kurullah katsiiron.
Walaahu a’lam
Semoga akhir hayat kita adalah chusnul khotimah.
‫َﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﻘ‬‫ﱠ‬‫ﻓ‬ َ
‫و‬
ُ‫ﷲ‬
‫ﻰ‬ٰ‫ِﻟ‬‫ا‬
‫َﺎ‬‫ﻣ‬
ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬
ُ‫ه‬‫ﺎ‬َ‫ﺿ‬ ِ‫ر‬
َ
‫و‬
‫ﱠﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﻋ‬َ‫ا‬
‫َﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬
ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬
ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ُد‬‫ھ‬
‫َﺎ‬‫ﻔ‬َ‫ﻋ‬ َ
‫و‬
‫َﺎ‬‫ﻧ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬
َ
‫و‬
َ‫ك‬َ‫َﺎر‬‫ﺑ‬
‫َﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﻟ‬
َ
‫و‬
ِ‫ِر‬‫ﺋ‬‫َﺎ‬‫ﺳ‬ِ‫ﻟ‬
َ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ُﺳ‬‫ﻣ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
‫َﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬
ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬
َ‫ِن‬‫ﻣ‬
ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﯾ‬ٰ ْ
‫اﻻ‬
َ
‫و‬
ِ‫ر‬ْ‫ِﻛ‬‫ذ‬‫اﻟ‬
‫ِﯾم‬‫ﻛ‬َ‫ْﺣ‬‫ﻟ‬‫ا‬
ُ‫ﮫ‬ّ‫ﻧ‬ِ‫ا‬
َ
‫ُو‬‫ھ‬
ُ‫د‬‫ا‬ ‫ﱠ‬
‫و‬َ‫ْﺟ‬‫ﻟ‬‫ا‬
ُ‫م‬‫ِﯾ‬‫ﺣ‬‫اﻟرﱠ‬
Khutbah Kedua
ُ‫ﺪ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﺷ‬َ‫ا‬َ‫و‬ .ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ْﻮ‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺗ‬َ‫د‬‫َﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﻋ‬ ْ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﺟ‬‫ا‬َ‫ْﻮ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬
‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫اﻟﻠ‬ .ُ‫ﮫ‬ُ‫ﻟ‬ْ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ﺪ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ ‫ًا‬‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ‫َنﱠ‬‫ا‬ ُ‫ﺪ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﺷ‬َ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ْﻚ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ﺷ‬ َ‫ﻻ‬ ُ‫ه‬َ‫ﺪ‬ْ‫ﺣ‬َ‫و‬ ُ‫ﷲ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ا‬ َ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ِ‫ا‬ َ‫ﻻ‬ ْ‫َن‬‫ا‬
‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ِك‬‫ر‬َ‫ﺎ‬‫ﺑ‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬‫ﱢ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ‫َﻞﱢ‬‫ﺻ‬
َ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ا‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ُﺤ‬‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬
ُ‫ﺪ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﺑ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻣ‬َ‫ا‬.‫ًا‬‫ﺮ‬ْ‫ﯿ‬‫ِﺜ‬‫ﻛ‬ ‫ًﺎ‬‫ﻤ‬ْ‫ﯿ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬‫ﱢ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬
َ‫ﺎ‬‫ِﻧ‬‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ِ‫آل‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ُﺤ‬‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻞﱢ‬َ‫ﺻ‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫اﻟﻠ‬ .َ‫ُﻮن‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬‫ﱡ‬‫ﻣ‬ ‫ُﻢ‬‫ﺘ‬‫َﻧ‬‫أ‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬
‫ِﻻ‬‫إ‬ ‫ُﻦﱠ‬‫ﺗ‬‫ُﻮ‬‫ﻤ‬َ‫ﺗ‬ َ
‫ﻻ‬َ‫ۦو‬
ُ‫ﮭ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ض‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ُﺤ‬‫ﻣ‬
.َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﱠاﺣ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻢ‬َ‫ﺣ‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬ َ‫ِﻚ‬‫ﺘ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ِﺮَﺣ‬‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬
ِ‫إ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ْﻮ‬‫ﻣ‬َ‫ﻻ‬ْ‫ا‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ ُ‫ء‬‫ﯿﺂ‬ْ‫َﺣ‬‫ﻻ‬َ‫ا‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬ُ‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬ُ‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُﺆ‬‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُﺆ‬‫ﻤ‬ْ‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ْ‫ِﺮ‬‫ﻔ‬ْ‫ﻏ‬‫ا‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫َﻟﻠ‬‫ا‬
ٌ‫ْﺐ‬‫ﯿ‬ِ‫ُﺠ‬‫ﻣ‬ ٌ‫ْﺐ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ﻗ‬ ٌ‫ﻊ‬ْ‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ َ‫ﻚ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬
. ْ‫ات‬َ‫َﻮ‬‫ﻋ‬‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫اﻟ‬
َ‫و‬ َ‫ء‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺒ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ﻊ‬َ‫ﻓ‬ْ‫د‬‫ا‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫اﻟﻠ‬
‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ َ‫َﻦ‬‫ﻄ‬َ‫ﺑ‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫َﺮ‬‫ﮭ‬َ‫ظ‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﺘ‬ِ‫ﻔ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ َ‫ء‬ْ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫و‬ َ‫ﻦ‬َ‫ِﺤ‬‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ِل‬‫ز‬َ‫ﻻ‬‫ﱠ‬‫ﺰ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ َ‫ء‬‫َﺎ‬‫ﺑ‬َ‫ْﻟﻮ‬‫ا‬
.َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﻌ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ‫رَبﱠ‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬ ً‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬‫ﻋﺂ‬ َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬ُ‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ِ‫َان‬‫ﺪ‬ْ‫ﻠ‬ُ‫ﺒ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺋ‬‫َﺎ‬‫ﺳ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﺻ‬‫ﺧﺂ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﯿ‬ِ‫ْﺴ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻧ‬‫ُو‬‫ﺪ‬ْ‫ﻧ‬ِ‫ا‬
ْ‫ِﺮ‬‫ﻔ‬ْ‫ﻐ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ِن‬‫ا‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﺴ‬ُ‫ﻔ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﻠ‬َ‫ظ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬
‫َﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﻟ‬
َ‫ﻋ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻗ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﺴ‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ة‬َ‫ﺮ‬ِ‫ْﻵﺧ‬‫ا‬ ‫ِﻰ‬‫ﻓ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﺴ‬َ‫ﺣ‬ ‫َﺎ‬‫ﯿ‬ْ‫ﻧ‬‫ﱡ‬‫ﺪ‬‫اﻟ‬ ‫ِﻰ‬‫ﻓ‬ َ‫ﺎ‬‫ِﻨ‬‫ﺗ‬‫آ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ .َ‫ْﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺎﺳ‬َ‫ْﻟﺨ‬‫ا‬ َ‫ِﻦ‬‫ﻣ‬ ‫َﻦﱠ‬‫ﻧ‬ْ‫ُﻮ‬‫ﻜ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﻟ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﺣ‬ْ‫َﺮ‬‫ﺗ‬َ‫و‬
.ِ‫ر‬‫ﱠﺎ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ َ‫َاب‬‫ﺬ‬
,‫َﺎدَﷲ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻋ‬
َ‫ﻔ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ﻋ‬ ‫َﻰ‬‫ﮭ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ﯾ‬ َ
‫و‬ َ‫ﺑﻰ‬ْ‫ُر‬‫ﻘ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ‫ِى‬‫ذ‬ ِ‫ء‬‫ْﺗﺂ‬‫ﯾ‬ِ‫إ‬ َ
‫و‬ ِ‫ن‬‫ﺳَﺎ‬ ْ‫ِﺣ‬‫ﻻ‬ْ‫ا‬ َ
‫و‬ ِ‫ل‬ْ‫ْﻟﻌَد‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ر‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ﺄ‬َ‫ﯾ‬ َ‫ﷲ‬ ‫ِنﱠ‬‫ا‬
ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ُ‫ظ‬ِ‫ﻌ‬َ‫ﯾ‬ ‫ﻲ‬ْ‫َﻐ‬‫ﺑ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ َ
‫و‬ ِ‫َر‬‫ﻛ‬ْ‫ﻧ‬ُ‫ﻣ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ َ
‫و‬ ِ‫ء‬‫ﺷﺂ‬ ْ‫ﺣ‬
.َ‫ن‬ ْ
‫ُو‬‫ر‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬َ‫َذ‬‫ﺗ‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫َﻌ‬‫ﻟ‬
.‫َر‬‫ﺑ‬ْ‫ﻛ‬َ‫ا‬ ِ‫ﷲ‬ ُ‫ر‬ْ‫ِﻛ‬‫ذ‬َ‫ﻟ‬ َ
‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ْ‫د‬ِ‫َز‬‫ﯾ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻣ‬َ‫ِﻌ‬‫ﻧ‬ َ‫ﻋَﻠﻰ‬ ُ‫ه‬ ْ
‫ُو‬‫ر‬ُ‫ﻛ‬ْ‫ﺷ‬‫ا‬ َ
‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ ْ‫ُر‬‫ﻛ‬ْ‫َذ‬‫ﯾ‬ َ‫م‬ْ‫ﯾ‬ ِ‫ظ‬َ‫ْﻟﻌ‬‫ا‬ َ‫ﷲ‬‫وا‬ُ‫ُر‬‫ﻛ‬ْ‫اذ‬ َ
‫و‬

More Related Content

What's hot

Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirTeguh Prasetyo
 
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Muhammad Jamhuri
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburBidak 99
 
Shalat Khusu’ Ppt
Shalat Khusu’ PptShalat Khusu’ Ppt
Shalat Khusu’ Pptlutfifauzan
 
Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirunTafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirunMuhammad Idris
 
40 sholat sunnah
40 sholat sunnah40 sholat sunnah
40 sholat sunnahAden Fikri
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkanloevera
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudArifuddin Ali.
 
Ancaman allah bagi orang yang meninggalkan sholat
Ancaman allah bagi orang yang meninggalkan sholatAncaman allah bagi orang yang meninggalkan sholat
Ancaman allah bagi orang yang meninggalkan sholatNila Fauziah
 
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul QoyyimMuhammad Reza Kahar Aziz
 
Hukum wanita haid masuk
Hukum wanita haid masukHukum wanita haid masuk
Hukum wanita haid masukEdi Candra
 
Urutan peragaan manasik haji
Urutan peragaan manasik hajiUrutan peragaan manasik haji
Urutan peragaan manasik hajiAwal As-Siyasiyah
 

What's hot (19)

Menuju shalat khusyu
Menuju shalat khusyuMenuju shalat khusyu
Menuju shalat khusyu
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witir
 
Bab 2 taubat
Bab 2 taubatBab 2 taubat
Bab 2 taubat
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
 
Shalat dhuha 02
Shalat dhuha   02Shalat dhuha   02
Shalat dhuha 02
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Shalat Khusu’ Ppt
Shalat Khusu’ PptShalat Khusu’ Ppt
Shalat Khusu’ Ppt
 
Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirunTafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
 
40 sholat sunnah
40 sholat sunnah40 sholat sunnah
40 sholat sunnah
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan
 
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurSujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawud
 
Ancaman allah bagi orang yang meninggalkan sholat
Ancaman allah bagi orang yang meninggalkan sholatAncaman allah bagi orang yang meninggalkan sholat
Ancaman allah bagi orang yang meninggalkan sholat
 
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
 
Hukum wanita haid masuk
Hukum wanita haid masukHukum wanita haid masuk
Hukum wanita haid masuk
 
Urutan peragaan manasik haji
Urutan peragaan manasik hajiUrutan peragaan manasik haji
Urutan peragaan manasik haji
 

Similar to Khutbah makna qs al jumah ayat 10, fantasyiruu fi l ardli bertebaran di muka bumi

Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun Jasmani
Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun JasmaniManfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun Jasmani
Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun JasmaniRodliyatamMardliyah1
 
Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1Deni Mulyana
 
Thoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannyaThoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannyaridwansyah218
 
tafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdf
tafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdftafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdf
tafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdfManzilul Ulum Kudus
 
KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI
 KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI
KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGIMohd Hassan
 
THAHARAH DAN SHALAT.pptx
THAHARAH DAN SHALAT.pptxTHAHARAH DAN SHALAT.pptx
THAHARAH DAN SHALAT.pptxwardiyati18
 
Doa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapDoa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapradar radius
 
Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1faizcol
 
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS XBAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS Xhusadariefmo
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptxTADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptxErikaSetiawati3
 
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwiasni furoida
 
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docx
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docxSyarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docx
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docxNoerImanAriadiXA6
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxAgungWahyudi66
 

Similar to Khutbah makna qs al jumah ayat 10, fantasyiruu fi l ardli bertebaran di muka bumi (20)

Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun Jasmani
Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun JasmaniManfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun Jasmani
Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun Jasmani
 
Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1
 
Thoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannyaThoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannya
 
tafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdf
tafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdftafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdf
tafsir_maudzui_Luluk-Manzilul_Ulum_Kds.pdf
 
Amalan berwuduk
Amalan berwudukAmalan berwuduk
Amalan berwuduk
 
Beautiful Akhwat with Hijab
Beautiful Akhwat with HijabBeautiful Akhwat with Hijab
Beautiful Akhwat with Hijab
 
Ppt sholat
Ppt sholatPpt sholat
Ppt sholat
 
KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI
 KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI
KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGI
 
THAHARAH DAN SHALAT.pptx
THAHARAH DAN SHALAT.pptxTHAHARAH DAN SHALAT.pptx
THAHARAH DAN SHALAT.pptx
 
Doa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapDoa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkap
 
Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1
 
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS XBAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptxTADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
 
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
2. sholat lima waktu dan sujud sahwi
 
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAHSHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
 
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docx
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docxSyarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docx
Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jenazah.docx
 
Najis
NajisNajis
Najis
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Khutbah makna qs al jumah ayat 10, fantasyiruu fi l ardli bertebaran di muka bumi

  • 1. ‫ا‬ ُ‫د‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻟ‬ ‫بﱢ‬َ‫ر‬ ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫اﻟﻌ‬ ‫ِي‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ َ‫م‬‫َو‬‫ﯾ‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻣﻌ‬ُ‫اﻟﺟ‬ َ‫د‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﺳ‬ ِ‫ﱠﺎم‬‫ﯾ‬َ ْ ‫اﻻ‬ َ‫ع‬َ‫َر‬‫ﺷ‬ َ ‫و‬ َ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬‫ُﺳ‬‫ﻣ‬ْ‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬ ‫ِﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺗ‬ ْ‫ِﺟ‬ ْ ‫اﻻ‬ َ‫ع‬ ‫َﺔ‬‫ﻋ‬‫ﻣﺎ‬َ‫اﻟﺟ‬ َ ‫و‬ . ‫وا‬ ُ‫د‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻟ‬ ‫ِي‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫َﻧﺎ‬‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ِن‬‫ﻣ‬ َ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬‫ُﺳ‬‫ﻣ‬‫اﻟ‬ َ‫ِﯾن‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ُم‬‫ھ‬َ‫ﻌَد‬ْ‫َﺳ‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫َﺎد‬‫ﮭ‬‫ﱠ‬‫ﺷ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬ َ‫م‬‫َو‬‫ﯾ‬ ‫َﺔ‬‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻘ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ . ُ‫د‬‫ﻣ‬َ‫اﻟﺣ‬ َ ‫و‬ ‫ِي‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫َب‬‫ھ‬ َ ‫و‬ ‫َﻧﺎ‬‫ﻟ‬ َ‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻌ‬ْ‫ﻣ‬َ‫ﺟ‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ْﺿ‬‫ﮭ‬َ‫ﻧ‬ ِ‫ء‬‫َﺎ‬‫ﻣ‬َ‫ﻠ‬ُ‫ﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ً‫ﺔ‬َ‫ظ‬ِ‫ﻋ‬ ‫َﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ا‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻘ‬‫ﯾ‬ِ‫ر‬َ‫ط‬ ‫ﺎة‬َ‫ﱠﺟ‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬ . ُ‫د‬َ‫ﮭ‬‫َﺷ‬‫ا‬ ‫َن‬‫ا‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻻ‬ َ‫ﮫ‬ٰ‫ِﻟ‬‫ا‬ ‫ﱠ‬ ‫ِﻻ‬‫ا‬ ُ‫ﷲ‬ ُ‫ه‬َ‫ﺣد‬ َ ‫و‬ َ ‫ﻻ‬ َ‫ﯾك‬ِ‫َر‬‫ﺷ‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ ‫و‬ ُ‫د‬َ‫ﮭ‬‫َﺷ‬‫ا‬ ‫َنﱠ‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫ﱠد‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻣ‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬‫ﺑ‬َ‫ﻋ‬ َ ‫و‬ ُ‫ﮫ‬ُ‫ﻟ‬‫ُو‬‫ﺳ‬َ‫ر‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ ْ‫َر‬‫ا‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫د‬ُ‫ﮭ‬ِ‫ﺑ‬ . ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ﮭ‬ّٰ‫ﻠ‬‫اﻟ‬ ‫ﱢ‬‫ل‬َ‫ﺻ‬ ‫ﻰ‬ٰ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫د‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﺳ‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬َ‫ُﺣ‬‫ﻣ‬ َ‫ل‬َ‫ْﺿ‬‫ﻓ‬َ‫ا‬ ِ‫ة‬ َ ‫ﱠﻼ‬‫ﺻ‬‫اﻟ‬ ْ‫م‬‫ﱢ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ َ ‫و‬ ِ‫ﮫ‬‫َﯾ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﱠ‬‫م‬َ‫ﺗ‬َ‫ا‬ ِ‫ِﯾم‬‫ﻠ‬ْ‫ﱠﺳ‬‫ﺗ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ٰ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻟ‬ٰ‫ا‬ ْ‫َن‬‫ﻣ‬ َ ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ُد‬‫ھ‬ ‫ﻰ‬ٰ‫َﻟ‬‫ا‬ ٍ‫م‬‫َو‬‫ﯾ‬ ُ‫م‬‫ُو‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ ‫ﺔ‬َ‫ﱠﺎﻋ‬‫ﺳ‬‫اﻟ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻣ‬َ‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫َﻌ‬‫ﺑ‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬َ‫ﻓ‬ ‫َﺎ‬‫ﮭ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬َ‫ا‬ ُ‫ﱠﺎس‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬‫ﯾ‬ ِ‫ُوﺻ‬‫ا‬ َ ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ْﺳ‬‫ﻔ‬َ‫ﻧ‬ ‫ى‬ َ ‫ْو‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ﷲ‬ ْ‫َد‬‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ َ‫َﺎز‬‫ﻓ‬ ‫ُون‬‫ﻘ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ ُ‫ﷲ‬ ‫ﻰ‬ٰ‫ﺎﻟ‬َ‫َﻌ‬‫ﺗ‬ ُ‫ذ‬‫ُو‬‫ﻋ‬َ‫أ‬ َ‫ِن‬‫ﻣ‬ ِ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ْط‬‫ﯾ‬‫ﱠ‬‫ﺷ‬‫اﻟ‬ ‫ِﯾم‬‫ﺟ‬‫اﻟرﱠ‬ : ‫َﺎ‬‫ﯾ‬ ‫َﺎ‬‫ﮭ‬‫ﱡ‬‫ﯾ‬َ‫ا‬ َ‫ِﯾن‬‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ُوا‬‫ﻧ‬َ‫ﻣ‬ٰ‫ا‬ ‫ُوا‬‫ﻘ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬ َ‫ﷲ‬ ‫قﱠ‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺗ‬‫ُﻘﺎ‬‫ﺗ‬ َ ‫ﻻ‬ َ ‫و‬ ‫ُنﱠ‬‫ﺗ‬‫ُو‬‫ﻣ‬َ‫ﺗ‬ ‫ﱠ‬ ‫ِﻻ‬‫ا‬ َ ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ﺗ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ا‬ ‫ُون‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ُﺳ‬‫ﻣ‬ َ‫ل‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ َ ‫و‬ ُ‫ل‬‫ُو‬‫ﺳ‬َ‫ر‬ ِ‫ﷲ‬ ‫ﱠﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ ُ‫ﷲ‬ ِ‫ﮫ‬‫َﯾ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬ َ ‫و‬ ) : َ ‫َﻻ‬‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ُ‫ِر‬‫ﺑ‬ ْ‫ُﺧ‬‫أ‬ ْ‫َن‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫م‬َ‫ر‬ ْ‫ُﺣ‬‫ﯾ‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ،‫ﱠﺎر‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬ ْ‫َن‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ َ ‫و‬ ُ‫م‬ُ‫ر‬ ْ‫َﺣ‬‫ﺗ‬ ُ‫ر‬‫ﱠﺎ‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬ ‫ِ؟‬‫ﮫ‬‫َﯾ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ٰ ‫ﻋَﻠﻰ‬ ‫ﱢ‬‫ل‬ُ‫ﻛ‬ ٍ‫ن‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ھ‬ ٍ‫ن‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﻟ‬ ٍ‫ب‬‫ﯾ‬ِ‫َر‬‫ﻗ‬ ٍ‫ْل‬‫ﮭ‬َ‫ﺳ‬ ( ِ‫ن‬َ‫ﻋ‬ ِ‫ن‬ْ‫ﺑ‬‫ا‬ ٍ‫د‬‫ُو‬‫ﻌ‬ْ‫َﺳ‬‫ﻣ‬ َ‫ﻲ‬ ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ُ‫ﷲ‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ﻋ‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ ‫و‬َ‫ر‬ ‫ِي‬‫ذ‬ُ‫ﻣ‬ ْ‫ﱡر‬‫ﺗ‬‫اﻟ‬ Pujaan dan pujian, tidak ada satupun terkecuali, semuanya milik Allah. Shalawat dan salam, tak henti-hentinya, kita mohonkan untuk baginda Muhammad Rosulullah. Dan juga bagi para keluarganya, para sahabatnya, serta semua para pengikutnya, yang istiqomah. Aamiin yaa robb bal ‘aalamiin Meningkat ke rukun khutbah ketiga adalah ajakan kepada takwa. Wahai kita semua, marilah kita rawat taqwaa kita kepada Allah swt. Menjalankan apa yang diperintahkan Allah swt sesuai dengan kadar kemampuan kita, tapi dengan sebaik-baik di level kadar kemampuan kita tersebut. Dan menghindari segala apa yang dilarangNya segera, sesegera mungkin, jangan ditunda-tunda. Rukun khutbah keempat adalah membaca satu ayat, minimal, dari Alquranul Karim. Ayat inipun menjadi bahasan pada khutbah ini. ُ‫ذ‬‫ُو‬‫ﻋ‬َ‫ا‬ َ‫ِن‬‫ﻣ‬ ِ‫ن‬‫َﺎ‬‫ط‬ْ‫ﯾ‬‫ﱠ‬‫ﺷ‬‫اﻟ‬ ‫ِﯾم‬‫ﺟ‬‫اﻟرﱠ‬ ِ‫ِﺳم‬‫ﺑ‬ ِ‫ﷲ‬ ِ‫ن‬ ٰ‫ﺣﻣ‬‫اﻟرﱠ‬ ‫ِﯾم‬‫ﺣ‬‫اﻟرﱠ‬ َ‫ُون‬‫ﺣ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﻔ‬ُ‫ﺗ‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ Terjemahan AlQuran Departemen Agama pada ayat tersebut menuliskan: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. Ayat di atas memuat 3 kata perintah: (1) Bertebaranlah di muka bumi, (2) carilah karunia, dan (3) ingatlah Allah banyak-banyak. Ayat tersebut sepintas menyuruh kita bubar ke luar setelah shalat usai, lalu cari rejeki dan ingat-ingat akan Allah. Dari pemahaman yang sepintas ini maka sebagian orang berpikir dan menganjurkan untuk “bubar setelah shalat, jangan duduk-duduk, untuk dzikir sekalipun”. Benarkah demikian?
  • 2. Tentu saja pikiran ini bertolak-belakang dengan amalan dan anjuran yang ada dari Rosululllah saw. Seperti yang diceritakan para sahabat dalam hadits-hadits yang sahih, seperti: Cerita Tsauban: Nabi saw melakukan dzikir sesudah shalat, yaitu membaca istighfar dan allaahumma antas salaam dan seterusnya (dst). Cerita Mughiroh bn Syu’bah: Nabi saw membaca “laa ilaaha il-lallaahu wachdahuu laa syariika lahu dst Cerita Abdullah b Zubair: Nabi membaca: laa-ilaaha il-lallaahu wachdahu... laa chawla wa laa quwwata il-laa billaaahi, laa ilaaha il-lallahu wa laa na’budu il-laa iy-yaah, lahun ni’mah wa lahul fadh-l, wa lahuts-tsanaa-ul chasan, laa ilaaha il-laahu mukhlishiina lahu d-diina walaw karihal kaafiruun Cerita Sa’ad b Abi Waqqas, cerita Mu’adz b Jabal, cerita Abu Umamah Al bahili, cerita Uqbah b Amir, cerita kaum faqir dari Muhajirin, cerita seorang sahabat Anshor, cerita Abu Huroiroh. Semua sahabat itu bercerita bahwa Nabi saw melakukan dan juga memberi saran kepada sahabat membaca bacaan setelah usai shalat, bukan pergi bubar. Apalagi cerita dari Ibnu Abbas, bahwa untuk mengetahui apakah mereka masih berdzikir di masjid atau sudah selesai, diketahui dari suara dzikir mereka yang terdengar sampai keluar. Ada 11 orang sahabat atau lebih yang menceritakan perihal amalan dzikir sesudah shalat. Jumlah ini menunjukkan bahwa amalan dzikir sesudah shalat adalah berita yang mutawatir. Yaitu berita yang tidak boleh diragukan kebenarannya. Jadi apa makna ada perintah tetapi ada perbuatan yang tidak selaras dengan perintah? Ini menunjukkan bahwa perintah di ayat tsb bukan perintah wajib, melainkan izin, atau dispensasi, rukhsah istilah fiqihnya. Izin perihal apa? Karena berita dari banyak sahabat menunjuk bahwa perbuatan dzikir sesudah shalat itu perbuatan yang konsisten dilakukan, maka izin di situ bukan izin menunjuk kepada perbuatan yang sesudah shalat, melainkan izin untuk berbuat sesudah shalat. Apa maksudnya? Berbuat sesudah shalat itu diizinkan, tidak lagi diharamkan. Sedangkan berbuat selama masih dalam shalat dengan perbuatan yang bukan dari perbuatan shalat itu dilarang, karena itu membatalkan shalat. Setelah paham dengan maksud di atas, mari kita periksa maksud dari ayat tersebut dari aspek ilmu kaji bahasa, agar menjadi jelas, mengapa perbuatan Nabi saw kok sepertinya tidak selaras dengan terjemah dari ayat QS 62 AlJum’ah ayat 10? Pertama kata perintah: “bertebaranlah kamu di muka bumi” Catat, tidak dikatakan “bertebaranlah kamu KE muka bumi”, bukan digunakan kata depan KE. Artinya, tidak disuruh ke luar dari tempat semula. Kalau tidak disuruh ke luar dari tempat semula, lalu apa arti bertebaranlah ini? kalau tidak disuruh beranjak, lalu apa arti bubar ini? Untuk memahami maksud dari kata bertebaran ini harus kembali kepada kata yang aseli dalam bahasa Arabnya, yaitu intasyiruu. Intasyiruu adalah kata perintah kepada orang banyak yang diperintahnya, yaitu kamu sekalian. Jika orang yang dikenai perintah itu tunggal, maka berbunyi intasyir.
  • 3. Intasyir ini kata perintah, dari bentuk kata kerja lampau intasyara. Dari kata ini, istilah dalam bidang biologi yang berarti ereksi juga diambil, yaitu intisyaar. Intasyara ini adalah kata kerja dengan mendapat dua imbuhan, yaitu hamzah atau alif di depan, dan ta di dalam. Kedua huruf imbuhan ini ditambahkan kepada kata kerja asal na- sya-ro. Sebelum na diimbuhkan in, dan setelah na diimbuhkan ta, sehingga berbunyi in-ta- sya-ro. Na-sya-ro artinya menebarkan, menyebarkan, membubarkan, mengembangkan, menyiarkan. Pemberian imbuhan hamzah dan ta pada kata dasar na sya ro tentu untuk memberi makna baru, dari makna dasarnya. Makna baru apa itu? Makna mu-tho-wa-‘ah. Apa itu? Kata kerja sebagai hasil dari pekerjaan sebelumnya. Kata kerja yang menyatakan kegiatan sebagai akibat dari pekerjaan sebelumnya. Contoh: Orang menyerakkan kertas maka kertas itu berserakan. Kata kerja berserakan adalah tentang peristiwa, kejadian atau keadaan akibat atau sesudah kata kerja menyerakkan terjadi. Perhatikan contoh kalimat berikut: Kertas-kertas sudah selesai digunakan maka kertas-kertas itu berserakan. Apa maksud berserakan? Bagi orang yang bekerja di bidang administrasi, tentu saja berserakan ini berarti tidak perlu lagi dikemas dalam file yang khusus. Tidak lagi menjadi file yang dijaga seperti menjaganya ketika file itu masih menjadi dokumen utama. Sekarang buat kata kerja yang kedua dari kalimat di atas kepada kata kerja perintah: Kertas-kertas jika sudah selesai digunakan maka biarlah berserakan Atau: buatlah berserakan. Atau: berserakanlah mereka semua. Arti kalimat perintah ini tidak berarti suruhan membuat kertas kocar-kacir berserakan tidak tertata. Melainkan berarti bahwa kertas ini tidak lagi ditempatkan pada tempat perawatan dokumen yang sebelumnya. Jadi selanjutnya bagaimana? Ya tergantung sistem di kantor itu. Ada yang langsung membakar. Ada yang dijual ke tukang barang bekas. Ada yang membiarkan diambil oleh orang-orang. Yang jelas, bukan berarti diserak-serak di atas meja. Tidak berarti dibuat bertebaran di atas lantai. Inilah arti dari kalimat “bertebaranlah kalian di muka bumi” Bukan perintah bahwa setiap orang sesudah shalat disuruh bubar semau-mau, tanpa tujuan yang tidak jelas. Alquran tidak pernah mengajarkan perbuatan yang sia-sia. Alquran selalu menyuruh kita melakukan amal baik, amal shaleh. Jadi maksud dari perintah dalam ayat adalah, bahwa setiap orang yang selesai dari shalat maka bolehlah ia melakukan amal-amal shaleh yang lain, yaitu amalan di luar shalat. Sekarang meninjau kalimat yang kedua: “Carilah karunia Allah” Kata “carilah” ini perlu diberi catatan, bagaimana kata aseli yang diberi terjemahan “carilah”?
  • 4. Wa-btaghuu. Wa dan ibtaghuu. Wa “dan” , ibtaghuu “carilah”. Kata “carilah” diterjemahkan dari “ibtaghuu”. Begitukah maksud dari kata ini? Jawabnya: tidak mesti begitu. Mungkin ada maksud yang lain. Mengapa begitu? Dalam ayat yang lain : Misal QS 28 Alqashash 77: (wa laa tabghi l fasaada fi l ardli) ‫اﻷرض‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫اﻟﻔﺳﺎد‬ ‫ﺗﺑﻎ‬ ‫وﻻ‬ Artinya: “Dan janganlah kamu berharap, mengupayakan atau mencari kerusakan di muka bumi” Dan lagi ahli tafsir, yang bernama Ibnu Ktasir, di ayat yang lain yaitu َ‫ُون‬‫ﻐ‬ْ‫ﺑ‬َ‫ﯾ‬ ِ‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻠ‬ِ‫ھ‬‫ﺎ‬َ‫ْﺟ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫م‬ْ‫ﻛ‬ُ‫ﺣ‬َ‫ﻓ‬َ‫أ‬ (afa chukmal jaahiliyyati yabghuun), beliau memaksudkannya dengan “Apakah kepada hukum jahiliah mereka berharap atau menginginkan?” Artinya terjemah berharap, menginginkan, dan mencari dapat diberikan kepada kata baghoo-yabghii. Padahal di QS AlJumah 10, kata perintahnya dari bentuk ibtaghoo- yabtaghii, bukan baghoo-yabghii. Baghoo yabghii adalah kata asal dari ibtaghoo-yabtaghii. Kata ini sama dengan kata intasyaro yantasyiru. Yaitu mengimbuhkan hamzah dan taa kepada kata dasar untuk makna mu-tho-wa-‘ah. Yaitu kata kerja sebagai hasil atau akibat dari pekerjaan sebelumnya. Maka kalimat wabtaghuu min fadl-lillaah, dapat dimaksudkan: Sebelum ini kita shalat, maka “Pastikanlah ada dari karunia Allah” sesudah shalat itu. Sudahkah kita berusaha perbuatan shalat kita itu menjadi jaminan akan diberi karunia dari Allah sesudah itu? Maka pastikanlah itu terjadi!!! Jadi terjemahan yang beredar di kalangan kita selama ini, yang menyatakan bahwa shalat dan kegiatan sesudah shalat itu tidak ada kait-mengait dengan shalat, bukanlah satu- satunya terjemahan yang baku. Malahan, terjemahan tersebut berbau sekuler, yaitu semangat yang memisahkan dunia dari agama, yang memisahkan shalat dari banyak kegiatan kita di luar shalat. Pembahasan di sini justeru menjelaskan makna bahwa kita harus memastikan bahwa shalat kita memberi jaminan kepada kita akan dapat anugerah sesudahnya nanti. Jadi shalat kita tadi itu semestinya berkaitan dengan ketercapaian cita-cita kita pada apa yang kita perbuat sesudah shalat. Hal ini relevan dan sejalan dengan pernyataan di ayat lain yang maksudnya: Jadikanlah sabar dan shalat itu sebagai penolong. ‫ُوا‬‫ﻧ‬‫ِﯾ‬‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ْ‫اﺳ‬ َ ‫و‬ ِ‫ْر‬‫ﺑ‬‫ﱠ‬‫ﺻ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬ ‫ة‬ َ ‫ﱠﻼ‬‫ﺻ‬‫اﻟ‬ َ ‫و‬ Berikutnya, mari kita periksa kalimat yang ketiga; “Dan ingat-ingatlah Allah dengan banyak”. Dari tiga kata kerja perintah, hanya satu ini yang berupa kata kerja dasar tanpa diberi imbuhan. Dan hanya kata kerja ini yang menyuruh kita melakukan pekerjaan lagi setelah kita selesai dari mengerjakan shalat. Sedangkan dua kata kerja perintah sebelum ini tidak meminta kita melakukan pekerjaan apapun yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya. Melainkan hanya menyuruh untuk
  • 5. memastikan bahwa kita tidak lagi dalam shalat, dan menyuruh memastikan ada buah dari karunia Allah sesudah shalatnya. Hadirin sekalian, marilah kita berhati-hati berbicara atau mengambil pembicaraan dengan tanpa ilmu. Siapapun yang berbicara tanpa ilmu, pembicaraannya adalah hoax. Jangan sampai ayat Alquran digunakan untuk mencegah diri kita dari perbuatan sia-sia sesudah shalat. Jangan sampai ayat Alquran digunakan sebagai alasan kita tidak melakukan dzikir sesudah shalat. Ayat QS 62 AlJum’ah 10 itu menyuruh kita untuk melakukan amal shaleh jika sudah terlepas dari shalat. Di antara amal saleh itu adalah berdzikir. Menuntut ilmu. Berdagang demi menafkahi keluarga. Bersilaturahmi. Menolong orang yang memerlukan pertolongan. Tetapi jika sesudah shalat itu lari demi mengurusi hal-hal yang tidak berpahala, apalagi berdosa, tentu saja jangan pernah gunakan ayat suci Alquran sebagai alasan. Alquran tidak pernah mengajarkan hal-hal yang sia-sia. Wahai kita-kita yang menggunakan ayat ini untuk melarang orang berdzikir, bertaubatlah kepada Allah dari berkata-kata dengan tanpa ilmu dan pergilah menuntut ilmu kepada orang yang memiliki ilmu. Rosulullah saw justeru menyuruh orang melalukan dzikir setelah shalat. Wahai kaum pemuda dan remaja, tetap dan duduklah setiap selesai shalat, barang 5 atau 10 menit, untuk melatih diri menanamkan kerinduan dalam diri kepada Allah. Tunjukkan pada diri kita bahwa kita ada kerinduan kepada Allah, Tuhan sang maha pengasih lagi penyayang. Jika belum bisa berdzikir, maka gunakan prosesi dzikir oleh imam yang mengeraskan bacaan itu sebagai alat belajar bagi kita. Siapa yang menyempatkan duduk sebentar untuk belajar membetahkan diri bermunajat kepada Allah dan belajar melafalkan kalimat-kalimat dzikir, tentu saja, ini adalah di antara cara memastikan kita akan karunia Allah diberikan kepada kita. Ini juga di antara cermin dari mengamalkan perintah: wabtaghuu min fadl-lillaah. Dan ini adalah pelaksanaan langsung dari perintah wa-dz-kurullah katsiiron. Walaahu a’lam Semoga akhir hayat kita adalah chusnul khotimah. ‫َﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﻘ‬‫ﱠ‬‫ﻓ‬ َ ‫و‬ ُ‫ﷲ‬ ‫ﻰ‬ٰ‫ِﻟ‬‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬ ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬ ُ‫ه‬‫ﺎ‬َ‫ﺿ‬ ِ‫ر‬ َ ‫و‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﻋ‬َ‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ُد‬‫ھ‬ ‫َﺎ‬‫ﻔ‬َ‫ﻋ‬ َ ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ ‫و‬ َ‫ك‬َ‫َﺎر‬‫ﺑ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﻟ‬ َ ‫و‬ ِ‫ِر‬‫ﺋ‬‫َﺎ‬‫ﺳ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ِﯾن‬‫ﻣ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ُﺳ‬‫ﻣ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ﮫ‬‫ِﯾ‬‫ﻓ‬ َ‫ِن‬‫ﻣ‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﯾ‬ٰ ْ ‫اﻻ‬ َ ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ِﻛ‬‫ذ‬‫اﻟ‬ ‫ِﯾم‬‫ﻛ‬َ‫ْﺣ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﮫ‬ّ‫ﻧ‬ِ‫ا‬ َ ‫ُو‬‫ھ‬ ُ‫د‬‫ا‬ ‫ﱠ‬ ‫و‬َ‫ْﺟ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫م‬‫ِﯾ‬‫ﺣ‬‫اﻟرﱠ‬ Khutbah Kedua ُ‫ﺪ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﺷ‬َ‫ا‬َ‫و‬ .ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ْﻮ‬‫ﻘ‬َ‫ﺗ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺗ‬َ‫د‬‫َﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﻋ‬ ْ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﺟ‬‫ا‬َ‫ْﻮ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫اﻟﻠ‬ .ُ‫ﮫ‬ُ‫ﻟ‬ْ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ﺪ‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ ‫ًا‬‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬َ‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ‫َنﱠ‬‫ا‬ ُ‫ﺪ‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﺷ‬َ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ْﻚ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ﺷ‬ َ‫ﻻ‬ ُ‫ه‬َ‫ﺪ‬ْ‫ﺣ‬َ‫و‬ ُ‫ﷲ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ا‬ َ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ِ‫ا‬ َ‫ﻻ‬ ْ‫َن‬‫ا‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ِك‬‫ر‬َ‫ﺎ‬‫ﺑ‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬‫ﱢ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ‫َﻞﱢ‬‫ﺻ‬ َ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻟ‬َ‫ا‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ُﺤ‬‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ُ‫ﺪ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﺑ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻣ‬َ‫ا‬.‫ًا‬‫ﺮ‬ْ‫ﯿ‬‫ِﺜ‬‫ﻛ‬ ‫ًﺎ‬‫ﻤ‬ْ‫ﯿ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬‫ﱢ‬‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫و‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﺻ‬ َ‫ﺎ‬‫ِﻧ‬‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ِ‫آل‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ُﺤ‬‫ﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺪ‬‫ﱢ‬‫ﯿ‬َ‫ﺳ‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻞﱢ‬َ‫ﺻ‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫اﻟﻠ‬ .َ‫ُﻮن‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬‫ﱡ‬‫ﻣ‬ ‫ُﻢ‬‫ﺘ‬‫َﻧ‬‫أ‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬ ‫ِﻻ‬‫إ‬ ‫ُﻦﱠ‬‫ﺗ‬‫ُﻮ‬‫ﻤ‬َ‫ﺗ‬ َ ‫ﻻ‬َ‫ۦو‬ ُ‫ﮭ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ض‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﱠ‬‫ﻤ‬َ‫ُﺤ‬‫ﻣ‬ .َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﱠاﺣ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻢ‬َ‫ﺣ‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬ َ‫ِﻚ‬‫ﺘ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ِﺮَﺣ‬‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬ ِ‫إ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ْﻮ‬‫ﻣ‬َ‫ﻻ‬ْ‫ا‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ ُ‫ء‬‫ﯿﺂ‬ْ‫َﺣ‬‫ﻻ‬َ‫ا‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬ُ‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬ُ‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُﺆ‬‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُﺆ‬‫ﻤ‬ْ‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ْ‫ِﺮ‬‫ﻔ‬ْ‫ﻏ‬‫ا‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫َﻟﻠ‬‫ا‬ ٌ‫ْﺐ‬‫ﯿ‬ِ‫ُﺠ‬‫ﻣ‬ ٌ‫ْﺐ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ﻗ‬ ٌ‫ﻊ‬ْ‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ َ‫ﻚ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ . ْ‫ات‬َ‫َﻮ‬‫ﻋ‬‫ﱠ‬‫ﺪ‬‫اﻟ‬ َ‫و‬ َ‫ء‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺒ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ﻊ‬َ‫ﻓ‬ْ‫د‬‫ا‬ ‫ﱠ‬‫ﻢ‬ُ‫ﮭ‬‫اﻟﻠ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ َ‫َﻦ‬‫ﻄ‬َ‫ﺑ‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﮭ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫َﺮ‬‫ﮭ‬َ‫ظ‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﺘ‬ِ‫ﻔ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ َ‫ء‬ْ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫و‬ َ‫ﻦ‬َ‫ِﺤ‬‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ِل‬‫ز‬َ‫ﻻ‬‫ﱠ‬‫ﺰ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ َ‫ء‬‫َﺎ‬‫ﺑ‬َ‫ْﻟﻮ‬‫ا‬
  • 6. .َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﻌ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ‫رَبﱠ‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬ ً‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻣ‬‫ﻋﺂ‬ َ‫ْﻦ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﺴ‬ُ‫ﻤ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ِ‫َان‬‫ﺪ‬ْ‫ﻠ‬ُ‫ﺒ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺋ‬‫َﺎ‬‫ﺳ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﺻ‬‫ﺧﺂ‬ ‫ﱠﺎ‬‫ﯿ‬ِ‫ْﺴ‬‫ﯿ‬ِ‫ﻧ‬‫ُو‬‫ﺪ‬ْ‫ﻧ‬ِ‫ا‬ ْ‫ِﺮ‬‫ﻔ‬ْ‫ﻐ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻟ‬ ْ‫ِن‬‫ا‬َ‫و‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﺴ‬ُ‫ﻔ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ا‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﻠ‬َ‫ظ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻋ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ِ‫ﻗ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﺴ‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ة‬َ‫ﺮ‬ِ‫ْﻵﺧ‬‫ا‬ ‫ِﻰ‬‫ﻓ‬َ‫و‬ ً‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﺴ‬َ‫ﺣ‬ ‫َﺎ‬‫ﯿ‬ْ‫ﻧ‬‫ﱡ‬‫ﺪ‬‫اﻟ‬ ‫ِﻰ‬‫ﻓ‬ َ‫ﺎ‬‫ِﻨ‬‫ﺗ‬‫آ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬َ‫ر‬ .َ‫ْﻦ‬‫ﯾ‬ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺎﺳ‬َ‫ْﻟﺨ‬‫ا‬ َ‫ِﻦ‬‫ﻣ‬ ‫َﻦﱠ‬‫ﻧ‬ْ‫ُﻮ‬‫ﻜ‬َ‫ﻨ‬َ‫ﻟ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﺣ‬ْ‫َﺮ‬‫ﺗ‬َ‫و‬ .ِ‫ر‬‫ﱠﺎ‬‫ﻨ‬‫اﻟ‬ َ‫َاب‬‫ﺬ‬ ,‫َﺎدَﷲ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻋ‬ َ‫ﻔ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ﻋ‬ ‫َﻰ‬‫ﮭ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ﯾ‬ َ ‫و‬ َ‫ﺑﻰ‬ْ‫ُر‬‫ﻘ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ ‫ِى‬‫ذ‬ ِ‫ء‬‫ْﺗﺂ‬‫ﯾ‬ِ‫إ‬ َ ‫و‬ ِ‫ن‬‫ﺳَﺎ‬ ْ‫ِﺣ‬‫ﻻ‬ْ‫ا‬ َ ‫و‬ ِ‫ل‬ْ‫ْﻟﻌَد‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ر‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ﺄ‬َ‫ﯾ‬ َ‫ﷲ‬ ‫ِنﱠ‬‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ُ‫ظ‬ِ‫ﻌ‬َ‫ﯾ‬ ‫ﻲ‬ْ‫َﻐ‬‫ﺑ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ َ ‫و‬ ِ‫َر‬‫ﻛ‬ْ‫ﻧ‬ُ‫ﻣ‬‫ْﻟ‬‫ا‬ َ ‫و‬ ِ‫ء‬‫ﺷﺂ‬ ْ‫ﺣ‬ .َ‫ن‬ ْ ‫ُو‬‫ر‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬َ‫َذ‬‫ﺗ‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫َﻌ‬‫ﻟ‬ .‫َر‬‫ﺑ‬ْ‫ﻛ‬َ‫ا‬ ِ‫ﷲ‬ ُ‫ر‬ْ‫ِﻛ‬‫ذ‬َ‫ﻟ‬ َ ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ْ‫د‬ِ‫َز‬‫ﯾ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﻣ‬َ‫ِﻌ‬‫ﻧ‬ َ‫ﻋَﻠﻰ‬ ُ‫ه‬ ْ ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ﻛ‬ْ‫ﺷ‬‫ا‬ َ ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ﻛ‬ ْ‫ُر‬‫ﻛ‬ْ‫َذ‬‫ﯾ‬ َ‫م‬ْ‫ﯾ‬ ِ‫ظ‬َ‫ْﻟﻌ‬‫ا‬ َ‫ﷲ‬‫وا‬ُ‫ُر‬‫ﻛ‬ْ‫اذ‬ َ ‫و‬